Merangkum Semua Peristiwa
Indeks
Voi.id  

Dampak Parenting VOC dalam Tumbuh Kembang Mental Anak

Dampak Parenting VOC dalam Tumbuh Kembang Mental Anak

YOGYAKARTA – Dalam era modern ini, pola asuh anak terus mengalami perkembangan dan adaptasi. Salah satu gaya pengasuhan yang menarik perhatian adalah “Parenting VOC.”

Lantas, apa dampak parenting VOC bagi perkembangan anak?

Istilah ini, yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, merujuk pada pendekatan pengasuhan yang menekankan pada kedisiplinan, kepatuhan, dan kontrol yang ketat.

Meskipun tujuan utama dari gaya pengasuhan otoriter ini adalah untuk membentuk anak-anak yang bertanggung jawab dan sukses, penting untuk memahami dampak yang mungkin timbul pada tumbuh kembang mental mereka.

Apa Dampak Parenting VOC?

Dilansir dari laman Psychology Today, pengasuhan otoriter menunjukkan korelasi tertinggi dengan agresi anak, berikut ini beberapa efeknya:

Ketika orang tua terlibat dalam pengasuhan yang merendahkan—perilaku yang meremehkan atau mengecilkan—remaja lebih mungkin menunjukkan kemarahan remaja yang tidak teratur, yang berkontribusi pada peningkatan perundungan serta menjadi korban bullying.

Ketika membandingkan pengasuhan otoritatif versus otoriter, anak-anak dari orang tua dengan bukti tuntutan negatif yang lebih besar mungkin memiliki kecerdasan emosional yang lebih rendah.

Defisit dalam kecerdasan emosional kemudian dapat menyebabkan anak-anak rentan terhadap impulsifitas, kemarahan, dan agresi.

Pengasuhan otoriter telah ditemukan memiliki korelasi yang tinggi dengan perilaku kenakalan remaja. Hal ini karena pengasuhan otoriter memprioritaskan tingkat kontrol yang tinggi untuk membuat anak-anak mendengarkan mereka.

Baca juga artikel yang membahas Karakteristik Pelaku Child Grooming dan Karakter Anak yang Jadi Incaran

Dengan demikian, metode pengasuhan semacam ini dapat membuat anak-anak mengalami konflik, kurang komunikatif, dan kurang percaya.

Memperburuk Kesehatan Mental

Sebuah studi terhadap 1.320 orang dewasa menemukan bahwa gaya pengasuhan otoriter memperburuk kesehatan mental di kemudian hari, termasuk masalah gejala dan risiko terhadap diri sendiri dan orang lain, fungsi kehidupan, dan kesejahteraan psikologis.

Selain itu, pengasuhan gaya otoriter juga dikaitkan dengan gejala depresi. Penelitian yang melibatkan pengamatan selama bertahun-tahun sebagai seorang klinisi, menyatakan bahwa kecenderungan terhadap kemarahan sering kali berfungsi sebagai pengalih perhatian dari depresi semacam itu.

Sebuah meta-studi dari 51 penelitian dari delapan negara menemukan bahwa anak-anak dari orang tua otoriter secara verbal dan fisik lebih agresif daripada anak-anak dari orang tua otoritatif.

Selanjutnya, perilaku anak-anak akan dikaitkan dengan emosi rendah dan kontrol yang kuat. Selain itu, agresi, kecemasan, depresi, dan perilaku bermasalah pada anak-anak semuanya berkorelasi dengan tingkat kontrol orang tua yang tinggi.

Cara Meninggalkan Pola Asuh Otoriter

Dengan demikian, orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter perlu menyadari bahwa mereka memiliki kemampuan untuk beralih ke pola asuh otoritatif yang lebih efektif.

Proses ini dimulai dengan memahami dampak emosional dan kognitif dari kedua gaya pengasuhan tersebut, serta mengidentifikasi tantangan pribadi yang mungkin muncul selama transisi.

Langkah-langkah penting meliputi mempelajari keterampilan mendengarkan dan berempati, menetapkan aturan rumah tangga yang jelas, menerapkan konsekuensi logis, dan mencari pendidikan atau bimbingan tambahan dari ahli.

Perubahan gaya otoriter memerlukan kesadaran diri dan komitmen untuk membangun hubungan yang lebih sehat dengan anak-anak.

Dengan mempraktikkan keterampilan komunikasi yang efektif, menetapkan batasan yang jelas, dan memberikan dukungan emosional, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara optimal.

Pendidikan orang tua, baik melalui buku, sumber daya daring, atau konsultasi dengan terapis, dapat memberikan panduan dan dukungan berharga dalam perjalanan ini.

Selain dampak parenting VOC, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya! 

Merangkum Semua Peristiwa