Lumajang (beritajatim.com) – Erupsi awan panas Gunung Semeru menyebabkan jaringan listrik bagi 571 rumah warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masih terputus sampai, Jumat (21/11/2025).
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kabupaten Lumajang mencatat, ada 36.216 pelanggan yang terdampak erupsi awan panas Gunung Semeru.
Terdapat juga 133 gardu distribusi dan 1 penyulang milik PLN yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
Saat ini, jaringan bagi 35.690 diantara pelanggan terdampak dipastikan telah menyala atau mencapai persentase 98.5 persen.
Manager PLN ULP Lumajang Ardyan Fajar mengatakan, jaringan listrik pelanggan yang terdampak erupsi ini berada di wilayah ULP Kecamatan Tempeh.
Menurutnya, saat ini tersisa sebanyak 571 pelanggan yang jaringan listriknya masih terputus. Terdapat juga satu gardu distribusi yang masih padam.
“Informasi terkini, untuk dampak erupsi masih membuat 571 pelanggan dan 1 gardu distribusi mengalami pemadaman,” terang Ardyan saat dikonfirmasi, Jumat (21/11/2025).
Ardyan mengaku, saat ini jaringan listrik bagi ratusan pelanggan masih belum bisa dinyalakan karena titik terdampak berada di zona bahaya terdampak erupsi Gunung Semeru.
Hal ini membuat petugas PLN belum bisa melakukan proses perbaikan karena dinilai cukup membahayakan.
“Ini untuk daerah pelanggan yang terdampak padam belum bisa dinyalakan karena zona belum aman. Terdapat jaringan roboh yang saat ini masih tertimbun lahar di lokasi Dusun Sumbersari,” ungkap Ardyan. [has/aje]
