Curhat di KY, Paula: Anak Saya Akan Lihat Fitnah Ini Saat Dewasa

Curhat di KY, Paula: Anak Saya Akan Lihat Fitnah Ini Saat Dewasa

Jakarta, Beritasatu.com – Aktris dan model Paula Verhoeven mengungkapkan perasaannya di Komisi Yudisial (KY). Ia seolah curhat di KY pascaputusan cerai dengan Baim Wong.  Diketahui Paula Verhoeven memang mengunjungi kantor KY di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, untuk melayangkan  aduan terkait dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan majelis hakim Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan.

Di KY, Paula dengan tegas mengungkapkan bahwa dia merasa dirugikan oleh beberapa poin yang disampaikan oleh hakim dalam putusan cerainya.

“Saya sudah tidak tahan lagi. Fitnah ini sudah terlalu jauh. Saya punya dua anak laki-laki, dan suatu hari mereka akan melihat berita yang beredar masif saat ini,” ujar Paula sambil menahan tangis seolah curhat di KY.

 “Mereka akan tahu betapa besar dampak dari fitnah yang ditujukan pada saya,” sambungnya. 

Paula juga menegaskan bahwa tuduhan perselingkuhan yang dilontarkan oleh Baim Wong maupun yang tercantum dalam putusan cerai tersebut adalah tidak benar. 

“Apa yang saya katakan bisa saya pertanggungjawabkan hingga ke akhirat. Saya dengan tegas menyatakan bahwa selama pernikahan kami, tidak ada perselingkuhan, dan tidak ada bukti yang mendukung tuduhan tersebut,” lanjut Paula.

Namun, meski membantah tuduhan itu, Paula mengakui bahwa dirinya tidak sempurna baik sebagai istri maupun ibu. Dia melihat aduan yang dia ajukan ke KY sebagai bagian dari usahanya untuk mendapatkan keadilan, demi masa depan anak-anaknya, Kiano dan Kenzo.

“Saya memang manusia biasa, saya tidak luput dari kesalahan, saya bukan istri yang sempurna. Tapi dalam pernikahan, saya sudah berusaha menjadi istri yang baik,” ujar Paula. 

“Namun, saya tidak bisa mengontrol semuanya. Yang bisa saya kontrol hanya diri saya sendiri,” tandasnya.

Aduan Paula yang seperti curhat ke KY menjadi langkah yang diambilnya untuk mencari kebenaran dan memastikan agar anak-anaknya kelak tidak terpengaruh oleh fitnah yang beredar, yang bisa mempengaruhi masa depan mereka.