JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisa, untuk wilayah Provinsi Jawa Barat kini perlu mewaspadai fenomena La Nina.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, dalam beberapa waktu sekira tiga hari ke belakang, di Kabupaten Bandung cuaca didominasi cerah berawan hingga berawan.
“Cuaca pun didominasi oleh potensi hujan ringan di sore dan malam hari, dengan suhu minimum 21 sampai 22 selsius dan suhu maksimum 31,0 hingga 32,8 selsius,” katanya kepada Jabar Ekspres, Minggu (5/1/2025).
Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, dominasi cuaca yang terjadi di Kabupaten Bandung dan daerah sekitarnya, disebabkan oleh Angin Monsun Asia yang disertai fenomena La Nina lemah.
BACA JUGA:La Nina Diprediksi Tiba di Indonesia Agustus 2024, ini Dampaknya Kata BMKG
“Fenomena La Nina lemah masih menjadi faktor dalam potensi hujan di wilayah Jawa Barat termasuk Kabupaten Bandung dan sekitarnya,” terangnya.
Diketahui, La Nina merupakan fenomena anomali iklim global, yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur lebih dingin dari biasanya. Fenomena ini merupakan kebalikan dari El Nino.
Fenomena La Nina terjadi karena angin pasat di Pasifik menguat, mendorong air hangat menjauh dari pesisir Amerika Selatan. Air dingin dari dasar laut naik ke permukaan di sepanjang pantai Amerika Selatan.
Ayu menjelaskan, selain itu adanya sirkulasi siklonik di utara Kalimantan dan Samudera Hindia selatan Jawa, yang mempengaruhi kecepatan angin di wilayah Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bandung menjadi lebih kencang, yakni di angka 5 sampai 22 kilometer per jam.
BACA JUGA:Melemahnya Dominasi Angin Monsun Australia jadi Penanda Musim Hujan, BMKG Peringati Ancaman Badai Hidrometeorologi
Ayu memaparkan, kelembapan udara di lapisan bawah hingga atas cenderung basah dan labilitas lokal yang kuat, mrndukung pertumbuhan awan-awan konvektif secara lokal, sehingga menciptakan variabilitas cuaca.
“Jadi untuk siang hari panas karena ada proses konveksi dan karena angin yang bertiup cukup kencang, menjadikan cuaca cerah berawan dan cukup panas,” paparnya.
Sementara itu, Ayu mengungkapkan, pada Dasarian III Desember 2024, BMKG menganalisa bahwa seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat masih memasuki musim hujan.