Citi Indonesia Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat pada Kuartal III/2025

Citi Indonesia Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat pada Kuartal III/2025

Bisnis.com, JAKARTA – Citibank N.A Indonesia Branch atau Citi Indonesia memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2025 tumbuh melambat dibanding kuartal II/2025 yang sebesar 5,12% secara tahunan (year on year/YoY).

Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang melambat itu lebih dipengaruhi dari sisi domestik. Hal itu tercermin dari Indeks Kepercayaan Konsumen pada September 2025 yang tercatat menurun dibanding bulan sebelumnya.

“Kita ekspektasinya mungkin kuartal III/2025 agak lebih rendah [dibanding kuartal II/2025]. Kita masih expect di atas 5%, tapi di atas 5% marginal ya,” kata Helmi kepada wartawan di sela-sela forum Citi Data Centre Day 2025, Jakarta Selatan, Senin (27/10/2025).

Dia menambahkan, peristiwa yang sempat terjadi pada akhir Agustus 2025 juga berdampak terhadap kepercayaan konsumen dalam negeri. Meski tidak memerinci peristiwa yang dimaksud, Helmi melihat bahwa kinerja ekspor pada kuartal III/2025 masih cukup kencang.

Untuk kuartal IV/2025, Helmi memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional akan meningkat dibanding kuartal III/2025. Selain karena faktor musiman, yakni belanja pemerintah yang lebih kencang di kuartal tersebut, pemerintah juga menyalurkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam paket stimulus ekonomi.

“Jadi kelihatannya karena lebih sedikit dana nganggur sekarang, seharusnya kuartal IV/2025 ada perbaikan,” ujarnya.

Khusus tahun ini, Helmi memproyeksikan ekonomi nasional tumbuh sebesar 5%. Dia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan pulih tahun depan, menjadi 5,2% atau mungkin lebih tinggi.

“Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan pulih tahun depan, mungkin dari sekitar 5% tahun ini menjadi 5,2% atau mungkin sedikit lebih tinggi tahun depan,” pungkasnya. 

Dalam catatan Bisnis, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2025 berada dalam kisaran 4,6%–5,4%. Proyeksi ini muncul seiring rilis kinerja ekonomi kuartal II/2025 yang tumbuh melampaui pasar sebesar 5,12%.

Sementara itu, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi alias OECD mengerek proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 4,9% atau lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi Juni 2025 yang hanya 4,7%. 

Kenaikan proyeksi OECD itu dipicu oleh langkah BI yang mulai mengambil kebijakan pro pertumbuhan dengan melonggarkan kebijakan moneter serta kinerja investasi yang terus terakselerasi. 

“Pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut dan investasi publik yang kuat diharapkan dapat mendukung perekonomian Indonesia, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 4,9% diproyeksikan untuk tahun 2025 dan 2026,” tulis laporan OECD Economic Outlook, dikutip Selasa (23/9/2025).