Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

China Tiru Elon Musk Tanam Chip ke Otak Manusia, Ilmuwan Cemas

China Tiru Elon Musk Tanam Chip ke Otak Manusia, Ilmuwan Cemas

Jakarta

Tak mau kalah saing dengan Neuralink milik Elon Musk, Pemerintah China kini tengah menyiapkan perangkat komputer yang bisa terhubung dengan otak manusia, dengan menanamkan chip, yang dimasukkan melalui telinga bagian dalam.

Pemerintah China telah menjadwalkan proyek ini dan rencananya akan meresmikan produknya di tahun 2025 mendatang. Proyek ini mereka namakan ‘Brain Computer Interface’. Gagasan ini mereka kebut setelah Elon Musk menyatakan bahwa chip otak Neuralink telah berhasil dipasang ke dalam tengkorak Manusia.

Dikutip detikINET dari The Sun, Senin (6/2), bos Tesla itu menyatakan hasil yang menjanjikan dari uji pasang chip ke dalam otak manusia. Dan kini China mengikuti jejak Musk sehingga membuat lintasan persaingan teknologi antara Elon Musk dan Pemerintah China.

Dari rilis yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, negara yang dipimpin oleh Xi Jinping ini menyebut ‘Brain Computer Interface’ sebagai salah satu produk ikonik dan inovatif. Ke depannya, Pemerintah China akan terus mengembangkan berbagai produk serupa ‘Bran Computer Interface’.

“China bertujuan untuk membuat terobosan dalam teknologi dan perangkat inti seperti memadukan otak-komputer, chip mirip orak, dan model neural komputasi,” tulis rilis tersebut, Senin (5/2/2024).

Dalam tulisan Gizmodo, di tahun 2023 Pemerintah China telah membuka laboratorium yang memiliki kapasitas 60 orang untuk fokus memproduksi Brain-machines Interfaces. Laboratorium itu juga fokus melakukan penelitian mendalam untuk mengubah perangkat chip otak menjadi aplikasi praktis, sebagai langkah menyaingi Neuralink milik Musk.

Walaupun perangkat yang dibuat oleh Pemerintah China tak seperti keluaran Neuralink, Pemerintah China mengklaim alatnya masih bisa mengirimkan data secara langsung ke otak manusia.

Pemerintah China juga berharap dengan teknologi chip otak ini bisa diterapkan misalnya untuk mobil tanpa pengemudi, virtual reality (VR) dan teknologi di rehabilitasi medis. Tetapi sisi buruknya dari teknologi ini adalah menggerus hak warga negara atas kebebasannya sebagai manusia.

Karena peneliti China sendiri menyebut pemanfaatan chip dalam otak ini bisa untuk menyadap informasi rakyat mereka sendiri. Sementara itu, beberapa pengamat teknologi menilai apa yang dilakukan oleh Pemerintah China ini berpotensi untuk disalahgunakan dan jadi malapetaka bagi rakyat China seta bisa membuat manusia seperti zombie.

Dr. Mikhail Lebedev yang merupakan seorang neurosains senior asal Duke University di Durham mengatakan dengan tegas bahwa dengan teknologi ini, esensi dari manusia sebagai makhluk akan berubah menjadi zombie.

“Bahkan mungkin ‘kemanusiaan’ akan berevolusi menjadi sebuah komunitas zombie,” ungkap Lebedev.

(fyk/fyk)