Jakarta, CNBC Indonesia – Huawei berusaha untuk membajak karyawan perusahaan komponen chip asal Jerman, Zeiss SMT. Mereka bahkan berani membayar tiga kali lipat gaji jika mau bergabung dengan perusahaan raksasa teknologi China tersebut.
Staf yang memiliki akses ke Zeiss, mengaku dibanjiri pesan LinkedIn, email, dan telepon dari perwakilan Huawei, yang menawarkan hingga tiga kali lipat gaji mereka untuk bergabung dengan Huawei.
Tawaran dari Huawei memicu penyelidikan oleh pejabat intelijen Jerman, yang khawatir hal tersebut dapat menjadi ‘pintu belakang’ bagi Huawei untuk mengakses beberapa kekayaan intelektual paling canggih di dunia. Penyelidikan dilakukan secara terbuka, kata orang-orang yang mengetahui masalah ini, dikutip dari Reuters, Jumat (29/11/2024).
Ini adalah tanda terbaru bahwa perburuan talenta telah menjadi bagian penting dalam pertempuran antara China dan Barat untuk mendapatkan supremasi di pasar teknologi global.
Ketika pemerintah Barat mempersulit China untuk mengakses teknologi sensitif, sebuah tren yang diperkirakan akan terus berlanjut di bawah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump, banyak perusahaan China mencoba mendobrak jalan lain dengan memikat para engineer terbaik di berbagai bidang seperti semikonduktor canggih dan kecerdasan buatan.
Perusahaan-perusahaan China berfokus pada beberapa pusat teknologi, termasuk Taiwan, beberapa bagian Eropa, dan Silicon Valley.
(fab/fab)