Liputan6.com, Jakarta Angin kencang diperkirakan akan terus melanda sejumlah wilayah di China hingga 13 April 2025. Hal ini imbas pengaruh udara dingin yang terjadi lebih kuat.
Hal ini disampaikan oleh Pusat Meteorologi Nasional China atau China Meteorological Administration (CMA) pada laman resminya, dikutip Sabtu 12 April 2025. Wilayah seperti Mongolia Dalam, Hebei, Beijing, dan Ningxia disebut menjadi yang paling terdampak sejak Jumat, 11 April 2025.
“Angin kencang akan terus melanda China Utara, badai salju di Mongolia dalam bagian timur dan di China timur laut, serta angin terkuat dan badai hail di selatan,” demikian keterangan dalam situs resmi CMA tersebut.
Angin dengan kecepatan hingga level 13 (37,0-41,4 m/s) pada skala angin nasional diperkirakan akan melanda wilayah Mongolia Dalam, Shanxi, Hebei, dan Beijing.
Hujan gerimis juga akan diperkirakan akan terus berlangsung di sebagian besar wilayah Beijing. Sedangkan angin terkuat diperkirakan akan terjadi pada Sabtu ini dengan suhu maksimum turun menjadi 14 derajat Celsius.
Oleh sebab itu, pusat meteorologi menyarankan masyarakat di wilayah yang terdampak untuk tetap berada di dalam ruangan. Jika harus keluar ruangan, masyarakat diminta menghindari berada di bawah gedung tinggi, papan reklame, hingga pohon.
“Waspadai dampak dari angin samping dan angin silang saat mengemudi, serta hindari memaksa melintasi jalan yang sangat berangin,” katanya.
Sementara, dilihat Liputan6.com, Observatorium Meteorologi Distrik Chaoyang, Beijing juga mengeluarkan peringatan oranye untuk angin kencang. Periode angin terkuat diperkirakan berlangsung dari pukul 06:00 hingga 22:00 waktu setempat pada Sabtu (12/4/2025).
“Angin rata-rata mencapai level 6 dan hembusan angin mencapai level 9-11, disertai dengan debu dan pasir serta cuaca dingin yang kuat. Harap melakukan tindakan pencegahan,” demikian bunyi keterangan tersebut.