Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 March 2024, 7:38

TEMPO.CO, Kupang – Organisasi masyarakat sipil Plan Indonesia dan Citi Indonesia tengah mengembangkan program mencetak petani muda atau petani milenial di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Program ini diinisiasi bersama pemerintah kabupaten setempat sebagai upaya meningkatkan kesehjateraan masyarakat, terutama anak muda perempuan.Program yang dinamai Youth-Led Agri-Food itu dimulai untuk mendorong anak muda—khususnya anak perempuan muda—untuk ikut dalam budidaya tanaman hortikultura. Terlebih produk tanaman hortikultura sangat dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan Kabupaten Timor Tengah Selatan. “Kami ingin agar kelak tanaman hortikultura seperti bawang, bisa kami poroduksi dari cikal program ini,” ucap penjabat Bupati Timor Tengah Selatan Seperius Edison Sipa seperti dikutip dari Antara pada Jumat, 1 Maret 2024.Pertanian bagi anak muda ini bakal dirintis di sebuah lahan pertanian dengan luas sekira satu hektare di Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan. Di sana program Youth-Led Agri-Food dijalankan dengan mengajak anak muda menanam cabai dan berbagai jenis tanaman untuk pemenuhan kebutuhan pokok. Pemilihan cabai diharapkan dapat membantu menekan inflasi di daerah itu.Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi di kabupaten tersebut dengan besaran 5,71 persen. Data tersebut merupakan inflasi Februari 2024 yang diterbitkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Timor Tengah Selatan. Selain itu, kelompok pakaian dan alas kaki menyumbang inflasi 1,44 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,61 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 4,56 persen.Seperia berharap cabai yang dirintis program Plan Indonesia dan Citi Indonesia diharapkan bakal mampu memasok kebutuhan pasar di Kecamatan Soe, wilayah ibu kota kabupaten tersebut. Para kaum muda di kabupaten tersebut juga diharapkan bisa memanfaatkan peluang dengan mengelola lahan kosong agar bisa ditanami tanaman hortikultura.Tujuan besarnya yakni dapat menghasilkan pemasukan bagi anak muda lokal demi peningkatan ekonomi. “Anak-anak muda sekarang ini lebih suka cari kerja di luar, padahal peluang di daerah itu sangat bagus jika bisa mengelola lahan kosong untuk menghasilkan uang, tanpa harus bepergian ke luar daerah seperti merantau keluar negeri untuk bekerja,” ujar dia.Citi Indonesia merupakan bagian dari Citibank Indonesia yang acapkali mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program hibah. Pada 2022, mereka sempat menggandeng Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) untuk meningkatkan kapasitas anak muda. Mereka, saat itu menggelontorkan Rp. 12 miliar untuk inisiasi Pathways to Progress, sebuah program pengentasan pengangguran.Adapun Plan Indonesia yakni Yayasan Plan International Indonesia, organisasi pembangunan dan kemanusiaan untuk mempromosikan hak-hak anak dan kesetaraan anak perempuan. Mereka telah berdiri sejak 1969 dan mensponsori sedikitnya 36 ribu anak-anak atau anak perempuan kaum marjinal. Program mereka lebih banyak berada di Nusa Tenggara Timur dan beberapa provinsi lainnya.Country Head of Public Affairs Citi Indonesia Puni Ayu Anjungsari menyatakan program yang mereka rintis akan memberi pelatihan kepada sedikitnya 400 petani muda di 25 desa yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten. Mereka akan dilatih cara bertani, mengelola peternakan, dan pelbagai keterampilan lain. “Pelatihan yang memang dibutuhkan untuk merintis usaha suplai makanan yang ramah lingkungan,” kata dia.ANTARABaca Juga: Harga Pangan Terus Naik Jelang Ramadan, Beras Tembus Rp 17 Ribu per Kilogram

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi