TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Warsirah (65), warga RT 3 RW 5 Dukuh Ceper, Desa Ceper, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah benar-benar kaget.
Saat tidur samar-samar mendengar suara aneh ‘pletek-pletek’ seperti ada yang terbakar.
“Saya tahu sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu saya mendengar suara ‘pletek-pletek’ seperti kayu terbakar. Begitu saya keluar rumah, api sudah membesar,” ujar Warsirah kepada Tribunjogja.com, Senin (10/2/2025).
Tanpa pikir panjang, Warsirah langsung mengambil ember berisi air yang ada di dekat pintu rumah dan berusaha memadamkan api.
Beruntung, upayanya berhasil sebelum api menyebar lebih luas.
Namun 3 handuk dan tiga keset yang ia jemur di depan rumah habis terbakar.
Juga sebuah kursi dan kursi panjang berbahan kayu yang ada di dekat jemuran ikut hangus.
Api bahkan sempat menjilat dinding rumahnya yang sebagian besar terbuat dari kayu.
Tak jauh dari rumah Warsirah, sekitar 20 meter, rumah Haryanto (57) juga menjadi sasaran.
Dari 30 pakaian yang sedang dijemur, empat di antaranya hangus terbakar.
“Saya baru tahu sekitar pukul 05.30 WIB saat mau memberi makan ayam. Saat saya keluar, di bawah jemuran sudah ada empat pakaian yang terbakar.
Untungnya, pakaian lain masih basah, jadi tidak ikut terbakar,” kata Haryanto.
Sekitar 50 meter dari rumah Haryanto, rumah Jumiyanto (42) juga mengalami kejadian serupa.
Lebih dari 30 pakaian milik keluarganya, termasuk baju anak-anak, pakaian sehari-hari, sprei, seragam sekolah, dan kaus kaki, habis terbakar.
Jemuran itu berada di dalam ruangan yang masih dalam tahap renovasi.
Meski ruangan tersebut belum memiliki jendela, ia sudah menutupnya dengan kain.
Warga Resah, Polisi Selidiki Pelaku
Jumiyanto mengetahui kejadian ini setelah seorang tetangganya yang sedang ronda melihat asap mengepul dari rumahnya.
“Dia mengetuk rumah dan bertanya, ‘Itu dibakar ya?’
Saya langsung lari mengecek, ternyata benar, semua jemuran sudah terbakar. Saya buru-buru mengambil air dari sumur untuk memadamkan api,” ungkapnya.
Yang membuat warga bingung, tidak ada bau bensin atau bahan bakar lain di sekitar lokasi kejadian.
Jumiyanto juga memastikan tidak ada konflik atau peristiwa sebelumnya yang bisa memicu aksi pembakaran ini.
“Sejauh ini kampung kami damai. Saya tidak tahu siapa pelakunya atau apa motifnya, tapi ini jelas meneror warga. Saya berharap pelakunya segera tertangkap,” tegasnya.
Ketua RT 3 Dukuh Ceper, Taufik, menuturkan bahwa kejadian ini diperkirakan terjadi bersamaan, sekitar pukul 02.00 WIB.
Tidak ada orang mencurigakan yang terlihat di desa sebelum kejadian.
“Warga sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian karena khawatir akan terjadi lagi,” ujarnya.
Kapolsek Ceper, AKP Nahrowi, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari tiga warga yang menjadi korban.
“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan.
Kami sudah mulai mengumpulkan keterangan dari korban dan saksi, serta mencari rekaman CCTV di sekitar lokasi. Mohon doanya agar pelakunya bisa segera tertangkap,” tandasnya. (Tribun Jogja/Dewi Rukmini)