Selain itu, pemerintah juga melakukan penguatan tata kelola melalui pelatihan bagi pelaku rantai pasok, pembaruan standar operasional prosedur (SOP), dan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, serta pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Upaya ini bertujuan memastikan setiap titik dalam rantai produksi makanan MBG berada dalam pengawasan ketat dan memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan.
Untuk mendukung keberlangsungan dan kualitas MBG, pemerintah juga memperkuat kemandirian produksi susu dalam negeri yang menjadi salah satu komponen utama program tersebut. Baru-baru ini, sebanyak 1.573 ekor sapi perah bunting tiba dari Australia dalam dua hari di akhir Juni 2025.
Langkah ini dilakukan agar pasokan susu segar yang dibutuhkan untuk MBG dapat terpenuhi secara berkelanjutan. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menjelaskan bahwa impor sapi perah ini bagian dari strategi untuk meningkatkan populasi sapi perah di dalam negeri.
“Dengan penambahan sapi perah dari Australia, kami berharap produktivitas susu lokal dapat meningkat sehingga mendukung ketahanan pangan dan keberhasilan program MBG,” ujar Agung.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5080101/original/064595300_1736158589-20250106-Dapur_MBG-MER_1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)