Category: Tribunnews.com Regional

  • BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi berhasil menangkap pelaku mutilasi Uswatun Khasanah, pada Sabtu (25/1/2025) malam.

    Dari informasi yang diperoleh Suryamalang.com, sosok terduga pelaku adalah pria asal Tulungagung.

    Pelaku punya rekam jejak tukang jual mobil bodong seperti mobil kreditan, mobil gadai dan lain-lain. 

    Diketahui, jasad Uswatun ditemukan di dalam koper berwarna merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (23/1/2025). 

    Saat ini, pelaku telah dibawa ke Polda Jatim hasil dari kerjasama Satreskrim Polres Ngawi bersama Ditreskrimum Polda Jatim, dan Satreskrim jajaran Polda Jatim. 

    Diberitakan sebelumnya, Uswatun Khasanah merupakan ibu 2 orang anak merupakan warga Blitar dan kerja di Tulungagung, namun jasadnya ditemukan di Ngawi.

    Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengatakan, korban Uswatun Khasanah adalah wanita kelahiran 25 April 1995 dengan status pekerjaan karyawati swasta.

    “Kami berhasil mengidentifikasi hal tersebut melalui pengenalan sidik jari dan juga dengan bantuan alat rekognisi,” tegas AKP Joshua, di Mapolres Ngawi, Sabtu (25/1/2025).

    Identifikasi juga diperkuat dengan keterangan dari keluarga korban yang membenarkan ciri ciri fisik, aksesoris, maupun pakaian yang sebelumnya sudah diumumkan.

    “Saat ini Satreskrim Polres Ngawi bersama Ditreskrimum Polda Jatim, dan Satreskrim jajaran Polda Jatim sedang bekerja keras mengungkap siapa pelakunya,” tuturnya.

    Menurut Peter, semua personel dikerahkan bukan hanya memburu pelaku tapi juga mencari potongan tubuh korban yang hilang misterius.

    Hasil otopsi menunjukkan beberapa bagian tubuh korban tidak ada seperti bagian kepala, kaki sebelah kiri terpotong sampai pangkal paha, dan kaki kanan terpotong sampai lutut.

    “Meski demikian kami tetap menunggu hasil tes DNA yang saat ini dijalankan oleh Bid Labfor Cabang Surabaya di Polda Jatim, dalam rangka penyempurnaan pembuktian,” tandas Peter

    Tepis Rumor Hamil

    Sempat beredar kabar di media sosial yang menyebut jenazah korban dalam kondisi tengah hamil.

    Tak hanya itu, netizen juga menyorot lokasi TKP, dugaan pelaku yang belum bisa dipastikan kebenarannya, sampai identitas korban yang tersebar di tengah proses penyelidikan polisi. 

    Menanggapi banyaknya kabar burung di media sosial, Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan menegaskan, korban tidak dalam keadaan hamil.

    “Kami himbau masyarakat lebih bijak menyebarkan berita, yang belum bisa dipastikan kebenarannya,” tegas AKP Joshua, di Mapolres Ngawi, Sabtu (25/1/2025).

    Peter menyatakan, masyarakat diharapkan lebih berhati hati dalam memberikan informasi, atau hal hal terkait lainnya yang bisa mengganggu menghambat proses penyelidikan.

    “Semua masih dalam proses penyelidikan Mari kita sama sama hormati proses penanganan yang ada, supaya pelaku cepat tertangkap, dan kasus ini terungkap dengan sempurna,” ucapnya.

    Peter juga meminta kepada masyarakat, untuk menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan perkara ini kepada pihak berwajib.

    “Kami berkomitmen penuh melaksanakan proses penyelidikan, secara profesional prosedural akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan dengan berbasis ilmiah atau CSI,” pungkasnya.

    Cerita Penemu Koper

    Kepala Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi Andik Bangga Satria Rama menjelaskan kronologi warganya menemukan koper merah pada Kamis (23/1/2025).

    Awalnya ada warga yang melintas hendak membuang sampah.

    Warga itu curiga melihat paket besar berwarna hitam.

    “Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket plastik itu,” ujar Andik.

    Ketika paket dibuka ternyata berisi koper warna merah, namun saat diintip sedikit, ternyata di dalam koper ada berbagai benda.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkap Andik.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Polsek Kendal yang sudah mendapatkan laporan, datang ke TKP melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi, untuk membuka koper seutuhnya.

    Guna mengetahui secara pasti, polisi lantas membawa penemuan tersebut ke RSUD Dr Soeroto Ngawi, untuk dilaksanakan autopsi. (Sarah Elnyora/SuryaMalang.com)

     

     

  • Keluarga Ungkap Sosok Aulia Belinda Korban Kebakaran Glodok Plaza Eks Pramugari Jadi Konsultan Hukum – Halaman all

    Keluarga Ungkap Sosok Aulia Belinda Korban Kebakaran Glodok Plaza Eks Pramugari Jadi Konsultan Hukum – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Terungkap sosok Aulia Belinda Kurapak (28) korban kebakaran Glodok Plaza Jakarta Barat.

    Kakak Almarhum, Rifki, mengatakan, adiknya Aulia Belinda sudah tidak bekerja lagi sebagai pramugari.

    Almarhum kata Rifki, saya kejadian sudah berstatus sebagai konsultan hukum.

    “Sebelum meninggal adek saya bekerja di konsultan hukum, terakhir ketemu tanggal 3 Januari kemarin pas acara lamaran saya,” ucap Rifki saat ditemui di rumah duka Jl Mannuruki 6, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/1/2025).

    Di mata keluarga, lanjut Rifki, anak kedua dari empat bersaudara itu merupakan sosok mandiri.

    “Di mata keluarga dia sosoknya tangguh saya lihat, dia sangat kuat, kalau ada masalahnya dia usahakan selesaikan sendiri,” ujarnya.

    Keberadaan Aulia Belinda di Glodok Plaza Jakarta, lanjut Rifki, hanya untuk menghadiri acara perayaan ulang tahun.

    Ia pun tidak menyangka kebakaran tersebut, juga merenggut nyawa adiknya.

    “Kebetulan ada salah satu ajakan dari salah satu temannya untuk datang kesana untuk acara ulang tahun, memang sementara mereka di tempat karaoke itu informasi yang kami dapatkan,” ucapnya.

    Sementara itu, suasana duka menyelimuti rumah Aulia Belinda Kurapak (28), Jl Mannuruki 6, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/1/2025).

    Jenazah almarhum korban kebakaran Glodok Plaza Jakarta itu, tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, sekitar pukul 09.20 Wita.

    Setelah tiba menggunakan maskapai penerbangan Citilink, jenazah langsung dibawa ke rumah duka.

    Setibanya di rumah duka, sejumlah pelayat menyambut kedatangan ambulans yang membawa peti jenazah Aulia Belinda.

    Sejumlah karangan bunga juga berjejer di pagar depan rumah duka.

     

    Isak Tangis Sambut Jenazah Aulia di Bandara Sultan Hasanuddin

    Isak tangis keluarga korban kebakaran Glodok Plaza Jakarta tak terbendung saat jenazah Aulia Belinda (28) tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sabtu (25/1/2025) siang.

    Jenazah tiba menggunakan pesawat maskapai penerbangan Citilink.

    Saat keluar dari kargo bandara, peti jenazah pun dimasukkan ke ambulans yang sudah menunggu lebih awal.

    Paman korban, Reza mengatakan jenazah akan disemayamkan di rumah duka sebelum dibawa ke kampung halaman di Toraja.

    “Tadi jenazah tiba sekitar jam 9 lewat. Sekarang ini mau dibawa ke rumah duka di Jl Mannuruki,” kata Reza ditemui wartawan.

    Setelah tiba di rumah duka lanjut Reza, akan dilakukan prosesi peribadatan terlebih dahulu sebelum jenazah dibawa ke Toraja.

    “Sebentar malam habis ibadah di rumah duka, dibawa ke Toraja di Desa Sangalla,” ujarnya.

     

    Aulia Belinda Dikenal Sosok yang Baik dan Ramah

    Di mata Reza, Aulia Belinda adalah sosok keponakan yang baik dan ramah.

    “Orangnya ini ceria, periang, tidak suka marah-marah, suka bergaul dengan orang-orang dan tidak memilih-milih,” kenangnya.

    Diketahui Aulia Belinda menjadi korban kebakaran Glodok Plaza setelah jenazahnya berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Keramat Jati, Jakarta.

    Aulia Belinda, merupakan sosok pramugari yang menjadi korban pada peristiwa kebakaran yang terjadi pada 15 Januari 2025.

    Namun belakangan, almarhum juga diketahui merupakan konsultan hukum.

    Aulia sempat dikabarkan hilang dalam insiden itu sebelum akhirnya, jenazah almarhum berhasil diidentifikasi bersama Osima Yukari dan Zuki F Radja (42).

    Diketahui, total korban kebakaran dalam peristiwa itu sebanyak 14 orang.(*)

     

  • Ibunda Wujudkan 3 Permintaan Terakhir Pramugari Oshima Yukari di Antaranya Potong Kambing – Halaman all

    Ibunda Wujudkan 3 Permintaan Terakhir Pramugari Oshima Yukari di Antaranya Potong Kambing – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keluarga punya cerita tersendiri di balik teridentifikasinya jenazah pramugari korban kebakaran Glodok Plaza, Oshima Yukari.

    Rupanya usai sang ibu mewujudkan permintaan terakhir Oshima Yukari, jenazah pramugari tersebut langsung teridentifikasi.

    Diketahui Oshima Yukari jadi korban meninggal dunia dalam kebakaran Glodok Plaza, pada Rabu (15/1/2025).

    Jenazahnya baru teridentifikasi pada Jumat (24/1/2025).

    Lanjut pada Sabtu (25/1/2025) malam jenazah Oshima Yukari dibawa ke Kendal, Jateng untuk dimakamkan.

    Selain Oshima Yukari, ada pramugari lain dan pegawai BUMN yang jenazahnya juga sudah teridentifikasi.

    Mereka yakni pramugari Aulia Belinda (28) dan Zukhi Fitria Rahadja (42)

    Lantas apa permintaan terakhir Ohsima Yukari itu?

     

    Tiga Permintaan Terakhir Pramugari BBN Airlines Oshima Yukari

    Inilah permintaan terakhir Pramugari BBN Airlines, Oshima Yukari yang diwujudkan ibunya.

    Ia ingin memotong kambing hingga bagi kipas dan sembako ke para tetangga.

    Pramugari korban kebakaran Glodok Plaza, Oshima Yukari rupanya sempat menyampaikan keinginan terakhir sebelum meninggal dunia.

    Keinginan itu disampaikan oleh Oshima Yukari kepada ibunya, Ima Susanti.

    Sebelum jenazah putrinya teridentifikasi, Ima Susanti masih yakin Oshima Yukari masih bisa kembali dalam keadaan selamat.

    Ia bahkan mengabulkan satu persatu permintaan putri pertamanya itu.

    Menurut Ima Susanti, Oshima Yukari punya keinginan untuk menyembelih kambing dan makan bersama tetangganya.

    Oshima Yukari juga ingin memberikan hadiah kipas dan bingkisan sembako kepada tetangga.

    Sang ibu pun berusaha memenuhi keinginan sang anak.

    “Asalamu’Alaikum..Mb Osima Yukari Ibumu Masih Berusaha Memberi Apapun Yang Kamu Mintak.. Dari Menyembelih Kambing Di Makan Bersama Tetangga2..Memberi Hadiah Kipas & Memberi Bingkisan Sembako..,” tulis Ima Susanti di akun media sosialnya.

    Tak hanya itu, untuk mendoakan agar Oshima Yukari segera pulang ke rumah, ia juga membagikan sembako dan kipas angin kepada para tetangganya.

    “Nanti Sore Ibu2 Tetangga Datang Utk Makan2 Pulang Di Kasih Kipas Angin Tota lebih dari 40 mb & Malamnya Bapak2 Datang UTK Makan2 Pulang Di Kasih Bingkisan Sembako & Amplop..,” tulisnya lagi.

    Ia melakukan itu dengan harapan putrinya bisa segera pulang dengan selamat.

    “Semua Ibu Lakukan Krn Kasih Sayang Ibumu Utk Km Mb Osima Yukari & Pulanglah Dengan Selamat Ya Mb..Aamiin,” tulisnya.

     

    Doa Ibunda untuk Oshima Yukari: Mbak Oshima, Ibu Ikhlas, Semoga Kamu Masuk Surga

    Ternyata doa Ima Susanti pun terkabul, Oshima Yukari akhirnya pulang ke kampung halamannya.

    Namun sang putri pulang sudah dalam kondisi meninggal dunia.

    Meski begitu, Ima Susanti mengaku ikhlas dengan kepergian sang putri.

    “Innalilahi Wainnailaihi Rojiun..Mb Osima Yukari Sudah Di ketemukan…

    Mskpn Harapan Saya Anak Masih Hidup…Tp ALLAH Lebih Sayang Sama ..

    Mb Osima..Ibu Ikhlas…Ibu Sangat Sayang Kamu Mb..Ibu Sangat Bangga Punya Anak kamu…

    Mb Osima..Semoga Kamu Masuk Syurganya ALLAH..
    Amiin ..,” tulisnya lagi.

    Pramugari Osima Yukari menghilang saat kebakaran terjadi di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Rabu(15/1/2025). (Instagram/Osima Yukari)

     

    3 Jenazah Berhasil Diidentifikasi

    Selain Oshima Yukari, ada pramugari lain dan pegawai BUMN yang jenazahnya sudah teridentifikasi.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, dua korban yang teridentifikasi merupakan pramugari, dan satu lainnya adalah karyawan Badan Usaha Milih Negara (BUMN).

    “Untuk Aulia Belinda (28) mantan pramugari Lion Air, Osima Yukari (29) pramugari BBN Airlines, Zukhi Fitria Rahadja (42) merupakan karyawan BUMN,” kata Kombes Ade Ary.

    Jenazah Osima Yukari diterbangkan dari Jakarta ke kampung halamannya di Kendal.

    “Nanti akan saya makamkan di pemakaman umum Desa Bangunsari, Patebon,” kata sang ayah, Edi Sunarsono dikutip dari Kompas.com, Sabtu (25/1/2025).

     

    Penyerahan Jenazah Oshima Yukari Banjir Air Mata

    Jenazah Oshima Yukari (29), Pramugari BBN Airlines korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat telah dibawa ke Kendal, Jawa Tengah untuk dimakamkan di kampung halamannya.

    Sebelum dibawa ke Kendal, jenazah sempat diserah terimakan dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri ke keluarga, yakni ibundanya Ima Susanti.

    Penyerahan jenazah dilakukan di depan ruang Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu (25/1/2025) sekira pukul 21.52 WIB.

    Sementara itu, Edi Sunarsono, ayah Oshima sebelumnya menyatakan sudah mempersiapkan berbagai keperluan untuk pemakaman, termasuk lokasi peristirahatan terakhir di pemakaman umum Desa Bangunsari, Patebon, Kabupaten Kendal.

    Meskipun merasakan duka yang mendalam, Edi mengaku ikhlas melepas kepergian putrinya.

    “Semua sudah diatur oleh Tuhan,” ujarnya.

    Suasana haru tampak menyelimuti pihak keluarga ketika penyerahan jenazah Oshima Yukari yang teridentifikasi berdasar pencocokan data DNA antemortem dengan postmortem.

    Mereka tidak menyangka Oshima Yukari meninggal dunia ketika menghadiri perayaan ulang tahun seorang teman perempuannya di Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) malam.

    Bahkan ibunda Oshima Yukari, Ima Susanti yang baru tiba dari luar negeri tidak kuasa menahan tangis sejak tiba di ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati.

    Tangisnya sudah pecah sejak dia turun dari mobil, berulang kali Ima menyeka air mata karena tidak kuat menahan sedih selama proses penyerahan jenazah sang putri Oshima.

    Pihak keluarga dan sahabat Oshima yang hadir di RS Polri Kramat Jati tampak berupaya menenangkan Ima agar tidak larut dalam duka, namun Ima tak kuasa membendung tangis.

    Langkahnya gontai sehingga harus dipapah ketika berjalan masuk ke dalam mobil jenazah RS Polri Kramat Jati lalu melihat peti jenazah bertuliskan nama lengkap sang putri.

    Sebelum masuk ke dalam mobil RS Polri Kramat Jati, Ima Susanti bahkan sempat menghentikan langkahnya beberapa saat berdiri meratapi peti jenazah Oshima Yukari.

    Dalam penyerahan ini Tim DVI lebih dulu menyerahkan jenazah kepada penyidik Polres Metro Jakarta Barat, lalu selanjutnya diserahterimakan kepada pihak keluarga Oshima.

     

    Sementara itu, Edi Sunarsono, ayah Oshima, telah memberikan surat kuasa kepada keluarga di Jakarta untuk mengurus jenazah putrinya.

    “Saya sudah mendapat kabar dari polisi kalau jenazah anak saya sudah teridentifikasi,” kata pria yang biasa disapa Soni itu saat dihubungi melalui telepon, Jumat (24/1/2025).

    Ia juga mempersiapkan berbagai keperluan untuk pemakaman, termasuk lokasi peristirahatan terakhir di pemakaman umum Desa Bangunsari, Patebon, Kabupaten Kendal.

    Meskipun merasakan duka yang mendalam, Edi mengaku ikhlas melepas kepergian putrinya.

    “Semua sudah diatur oleh Tuhan,” ujarnya.

    Pramugari cantik Osima Yukari yang dikabarkan menghilang saat Glodok Plaza terbakar pada Rabu(15/1/2025). (Instagram/Osima Yukari)

    Oshima Yukari adalah pramugari dari BBN Airlines dan dikenal sebagai sosok yang ceria dan profesional.

    Ia menjadi satu dari tiga korban yang teridentifikasi dari kebakaran tersebut, bersama Aulia Belinda (28) dan Zukhi Fitria Rahdja (42).

     

    Kebakaran di Glodok Plaza terjadi pada Rabu, 15 Januari 2025, sekitar pukul 21.30 WIB.

    Sebanyak 150 personel dan 27 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.

    Menurut Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari, Kompol Suparmin, titik api pertama kali muncul di lantai 9, yang merupakan tempat hiburan malam.

    “Lantai 9 awalnya, bukan 7. Sudah lapor pimpinan, titik api yang dilihat dari saksi, ini saksi yang kami BAP,” kata Suparmin saat dihubungi wartawan, Kamis (16/1/2025).

    “Dari ruangan bekas diskotek ya di lantai 9, dari belakang papan videotron,” imbuhnya.

    Suparmin menjelaskan, saksi melihat asap pekat dari salah satu ruangan di lantai 9.

    Saksi keluar ruangan dan melihat ada api yang muncul. Saksi mencoba memadamkan api dengan APAR.

    Lantas, saksi keluar dan berteriak kebakaran kepada pengunjung Plaza Glodok.

    Seketika semua orang berhamburan keluar lantaran api makin membesar dan merambat ke lantai 8 dan 7. (tribun network/thf/TribunMedan.com/TribunnewsBogor.com).

  • Kasus Mayat dalam Koper di Ngawi, Ayah Uswatun Khasanah: Segera Tangkap dan Adili Pelaku – Halaman all

    Kasus Mayat dalam Koper di Ngawi, Ayah Uswatun Khasanah: Segera Tangkap dan Adili Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ayah Uswatun Khasanah (30), korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, Nur Khalim, mengungkapkan harapannya.

    Nur Khalim berharap pelaku kejahatan terhadap anaknya segera ditangkap.

    Selain itu, Nur Khalim ingin pembunuh Uswatun Khasanah mendapat hukuman setimpal.

    “Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatannya,” kata Nur Khalim seusai pemakaman korban di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jumat (24/1/2025) malam.

    Diwartakan surya.co.id, Nur Khalim menyebut Uswatun Khasanah sebagai anak yang baik dan perhatian dengan keluarga.

    Uswatun Khasanah merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

    Meski tidak tinggal serumah, korban sering menjenguk Nur Khalim untuk memberikan uang buat makan.

    “Setahu saya, anak saya tidak punya musuh. Dia anak baik.”

    “Kalau pulang kerja ya ngasih makanan ke anaknya, ke saya, dan ke neneknya. Dia tinggal bersama neneknya, ibu saya,” ujarnya.

    Penemuan Jasad dalam Koper

    Sebelumnya, jasad Uswatun Khasanah ditemukan terbungkus koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (23/1/2025) pagi.

    Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama mengatakan koper pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak membuang sampah.

    “Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu-ragu, akhirnya dibuka paket plastik itu,” bebernya, Kamis.

    Warga tak berani membuka koper secara penuh dan hanya berani mengintip isinya.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali.”

    “Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” lanjutnya.

    Menurutnya, koper dibungkus plastik hitam dengan rapi sehingga tak dicurigai di dalamnya ada jasad.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” tuturnya.

    Barang bukti yang diamankan yakni koper, pakaian, gelang tali warna hitam, tali kuncir, sandal merk Dior, serta selimut.

    Tim Inafis Polres Ngawi membawa koper merah berisi jasad perempuan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025). (Dokumentasi Polres Ngawi)

    Polisi Buru Pelaku

    Sementara itu Polres Ngawi tengah berusaha mencari pelaku pembunuhan disertai mutilasi dengan korban bernama Uswatun Khasanah itu.

    Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan.

    “Saat ini Satreskrim Polres Ngawi bersama Ditreskrimum Polda Jatim, dan Satreskrim jajaran Polda Jatim sedang bekerja keras mengungkap siapa pelakunya,” tuturnya di Mapolres Ngawi, Sabtu (25/1/2025). 

    Menurutnya, semua personel dikerahkan bukan hanya memburu pelaku, namun juga mencari potongan tubuh korban yang hilang misterius.

    Sebagaimana diketahui, hasil otopsi menunjukkan beberapa bagian tubuh korban tidak ada seperti bagian kepala, kaki sebelah kiri terpotong sampai pangkal paha, dan kaki kanan terpotong sampai lutut.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kasus Mayat Dalam Koper di Ngawi, Ayah Korban Harap Pelaku Segera Ditangkap dan Dihukum Berat.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Surya.co.id/Samsul Hadi) (TribunJatim.com/Febrianto Ramadani) 

  • 47 Pendekar PSHT Ikuti Training of Trainers di Bogor, Ini yang Dibahas – Halaman all

    47 Pendekar PSHT Ikuti Training of Trainers di Bogor, Ini yang Dibahas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 47 pendekar silat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), mengikuti kegiatan Training of Trainers (TOT) di sebuah hotel berbintang wilayah Bogor, Jawa Barat.

    Kegiatan yang berlangsung dari Sabtu (25/1) ini akan berlangsung selama empat hari hingga 28 Januari 2025.

    Kegiatan yang dibuka oleh Ketua Majelis Luhur PSHT, Eddy Asmanto ini dihadiri Ketua Umum PSHT, Muhammad Taufiq.

    Kemudian para pendekar silat PSHT dari wilayah Jabodetabek.

    Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Umum PSHT, Purwanto.

    Kemudian Ketua PSHT Pemprov DKI Mardikan, Ketua PSHT Pemprov Jawa Barat Edi Leksono dan para pengurus PSHT lainnya.

    Ketua Umum PSHT, Muhammad Taufiq menuturkan, TOT ini diberikan sebagai pelatihan dasar menjadi pelatih profesional di tubuh organisasi yang dipimpinnya.

    Yakni untuk mempersiapkan seseorang menjadi pelatih yang kompeten dan bersertifikasi.

    TOT diikuti oleh 47 pendekar silat PSHT dari sejumlah cabang di wilayah Jabodetabek dan Cabang Khusus TMII plus dari Cabang Subang.

    “Ini kegiatan internal dalam rangka meningkatkan kualitas para pelatih di tubuh PSHT. Mereka nantinya akan mendapatkan sertifikat pelatih pratama usai mengikuti TOT,” ujar Taufiq.

    Kegiatan menghadirkan narasumber dari internal Lemdiklat PSHT. Antara lain, Ketua Lemdiklat PSHT, Aji Antoko.

    Kemudian Sugito, Asep, Heru, Didi, Wuri dan sejumlah pelatih skala nasional lainnya.

    Disebutkan, kegiatan ini sekaligus untuk menyamakan senam dan jurus PSHT di seluruh nusantara maupun yang ada di luar negeri.

    Dalam kesempatan ini, para pelatih di seluruh Indonesia diharapkan memiliki sertifikat pelatih.

    Mulai dari tingkat, rayon, ranting hingga cabang.

    Karena itu pihaknya menggelar TOT untuk pelatihan tingkat pratama. Jika lulus maka akan mengikuti pelatihan di level berikutnya, tingkat madya hingga tingkat Utama.

    Sementara, Ketua Lemdiklat PSHT, Aji Antoko menambahkan, sebenarnya para pelatih di PSHT sudah memiliki sertifikat.

    Hanya saja yang mengeluarkannya dari cabang masing-masing. Sehingga ada perbedaan dan kali ini akan diseragamkan seluruhnya melalui sertifikat yang dikeluarkan dari pengurus pusat PSHT.

    “Kami berharap nantinya ada standarisasi dalam pelatihan pada siswanya mulai dari sabuk polos, jambon, hijau hingga putih kecil dan menjadi warga PSHT. Sehingga nantinya menghasilkan senam dan jurus yang sama di seluruh Indonesia maupun luar negeri,” ujar Koko, sapaan akrab Aji Antoko.

    Disebutkan, alasan Pengurus Pusat PSHT menggelar TOT pencak ajaran karena memang jika ingin menelurkan atlet silat berprestasi berskala nasional hingga internasional, perlu pelatih yang handal dan profesional.

    Hasil evaluasi tim belakangan ini bahwa dalam pertandingan selalu menurun perolehan medali emasnya karena ternyata ajarannya para atlet tersebut tidak tuntas dalam mengikuti silat ajaran.

    Sehinga pencak ajaran harus diperbaiki dari awal.

    Karena jika siswa sudah mendapatkan pencak ajaran sampai tingkat pelatih, berarti mereka memiliki Teknik cara menendang, memukul dan menangkis yang bagus.

    Dalam TOT ini juga didiberikan materi perubahan mengenai ausdower atau gerakan pemanasan dalam latihan pencak silat. Sekarang ausdowernya masuk dalam prestasi berbasis pencak ajaran.

    Dari TOT ini pihaknya menargetkan pada tahun 2028 PSHT akan mendulang emas lebih banyak lagi di ajang pekan Olahraga Nasional (PON). 
     

  • Longsor di Pekalongan: 25 Korban Meninggal, Korban Hilang Masih dalam Pencarian – Halaman all

    Longsor di Pekalongan: 25 Korban Meninggal, Korban Hilang Masih dalam Pencarian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bencana tanah longsor yang terjadi di Pekalongan, telah mengakibatkan 25 orang meninggal dunia.

    Satu orang masih dalam pencarian, sementara 15 orang berhasil selamat, menurut Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono.

    Pencarian Korban

    Hingga hari keempat pencarian, Budiono mengungkapkan bahwa tim gabungan menemukan korban meninggal di beberapa lokasi. 

    “Hingga hari keempat ini, kami menemukan korban yang meninggal dunia sampai hari ini, 25 orang, kemudian satu masih dalam pencarian. Dan selamat 15 orang.”

    “Untuk pencarian terbanyak di area rumah Pak Carik berjumlah 16 orang,” ucapnya, Jumat (24/1/2025).

    Sebelumnya, pada Jumat (24/1/2024) pagi, tim gabungan juga menemukan tiga jenazah.

    Korban pertama ditemukan di sektor 1 atau area rumah Sekdes, dua korban lainnya di area kafe Allo. 

    Selanjutnya, Budiono menyebut, pihaknya mengupayakan pagi tadi untuk dapat segera mengevakuasi. 

    “Besok (hari ini) kami akan usahakan dengan segala cara untuk bisa menyingkirkan bebatuan yang menghimpit kedua korban dengan peralatan yang ada seperti peralatan ekstrikasi.”

    “Untuk excavator belum bisa digunakan karena lokasi masih tidak aman untuk penggunaan excavator,” jelasnya.

    Penanganan Bencana

    Presiden Prabowo Subianto turut memberikan perhatian terhadap bencana ini.

    Dalam pernyataannya, ia menyampaikan duka cita dan menugaskan Kepala BNPB, Suharyanto, untuk segera melakukan penanggulangan. 

    “Saya terus akan memantau perkembangan,” kata Prabowo sebelum bertolak ke India di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

    Sementara itu, Kepala BNPB menegaskan bahwa pencarian dan pertolongan korban menjadi prioritas utama.

    “Upaya pencarian dan pertolongan ini harus menjadi prioritas utama. Karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” kata Suharyanto saat meninjau lokasi terdampak.

    Imbauan kepada Masyarakat

    BNPB juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat terjadi.

    Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menambahkan bahwa penyaluran bantuan logistik dan layanan kesehatan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

    BNPB mencatat, sejumlah kejadian bencana yang berdampak signifikan, termasuk banjir dan tanah longsor dalam beberapa hari terakhir.

    Adapun wilayah terdampak tersebar di berbagai provinsi, dengan ribuan jiwa terpaksa mengungsi. Termasuk yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Penyelidikan Pembunuhan Uswatun Khasanah Masih Berlanjut – Halaman all

    Penyelidikan Pembunuhan Uswatun Khasanah Masih Berlanjut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jasad Uswatun Khasanah ditemukan termutilasi di dalam koper di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (23/1/2025).

    Sebelumnya, Uswatun terlihat terakhir kali di kos-kosannya di Tulungagung pada Minggu (19/1/2025).

    Kronologi Penemuan

    Siapa:

    Uswatun Khasanah, warga Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, yang bekerja di Kabupaten Tulungagung.

    Apa:

    Ditemukan mayat dalam kondisi termutilasi di dalam koper.

    Kapan:

    Mayat ditemukan pada 23 Januari 2025, sedangkan Uswatun terakhir terlihat pada 19 Januari 2024.

    Di mana:

    Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

    Mengapa:

    Penyebab kematian masih dalam penyelidikan, namun diduga akibat asfiksia.

    Bagaimana:

    Penemuan bermula dari laporan warga yang curiga melihat paket besar di selokan.

    Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, menjelaskan bahwa paket tersebut dikemas rapi, sehingga mencurigakan.

    “Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” ungkapnya, Kamis.

    Penyelidikan Polisi

    Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah membentuk tim bersama Ditreskrimum Polda Jatim untuk memburu pelaku.

    “Kami berharap pelaku bisa segera ditangkap agar kasus pembunuhan Uswatun terang benderang,” ujarnya.

    Pihak kepolisian juga sedang mencari potongan tubuh korban yang hilang serta melakukan penyelidikan mendalam mengenai kejadian ini.

    “Belum banyak yang bisa kami sampaikan karena ini masih dalam proses. Mari kita hormati proses penyidikan yang ada,” tambah Joshua.

    Jasad Korban Dimakamkan

    Setelah ditemukan, jasad Uswatun langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Camat Garum, Arinal Huda, melaporkan bahwa jenazah tiba pada Jumat malam dan dimakamkan setelah disalati.

    Hasil autopsi menunjukkan bahwa Uswatun tewas akibat kekurangan napas yang diduga disebabkan oleh cekikan.

    “Ada resapan darah di sekujur tubuh korban, disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” jelas AKP Joshua.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    Jasad Uswatun Khasanah Dimakamkan dalam Kondisi Organ Tubuh Tak Utuh, Polisi Masih Mencari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jasad Uswatun Khasanah, korban mutilasi yang mayatnya ditemukan di dalam koper merah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dimakamkan dalam kondisi organ tubuh tidak utuh.

    Kepala Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, bernama Nahroni, mengungkapkan kondisi jasad korban dimakamkan seperti saat ditemukan pada Kamis (23/1/2025).

    Sebagai informasi, jasad korban ditemukan tanpa kepala dan beberapa bagian kaki.

    Korban yang akrab disapa Ana diketahui dimakamkan di kampung halaman sang ibu di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum.

    “Iya. Memang kondisi jasad Almarhumah ya masih seperti itu. Tapi, saat di rumah sakit Ngawi, sudah dimandikan dan sudah dirapikan di dalam peti,” ungkap Nahroni, Sabtu (25/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Sementara itu, Polres Ngawi bersama Polda Jatim dan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) se-Jatim, masih memburu pelaku pembunuhan Ana.

    Pihak kepolisian juga masih mencari potongan tubuh korban yang hilang.

    “Saat ini Satreskrim Polres Ngawi bersama tim Ditreskrimum Polda Jatim dan Satreskrim di jajaran polres lingkup Polda Jatim sedang berusaha keras mengungkap pelaku dari peristiwa ini,” ungkap Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, Jumat (24/1/2025) malam.

    Joshua memastikan, pihaknya akan menyampaikan update terkini jika menemukan fakta maupun bukti baru dalam kasus ini.

    Ia juga berharap, pelaku bisa segera ditangkap agar kasus pembunuhan Uswatun terang-benderang.

    “Belum banyak yang bisa kami sampaikan karena ini masih dalam proses. Mari kita hormati proses penyidikan yang ada.”

    “Kami berharap pelaku cepat tertangkap dan kasus ini terungkap dengan sempurna,” pungkas dia.

    Sebelumnya, penemuan mayat wanita dalam koper pada Kamis, membuat geger warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025).

    Penemuan mayat itu, bermula saat seorang warga yang melintas hendak membuang sampah.

    Ia kemudian curiga melihat ada paket besar berwarna hitam yang terbungkus rapi di selokan.

    Saat dibuka, paket itu ternyata berisi koper merah. Warga tersebut, lantas mengintip koper dan menemukan kejanggalan.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali.”

    “Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkap Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, Kamis, dikutip dari TribunMataraman.com.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Setelah penemuan itu, mayat korban lantas dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi.

    Berdasarkan hasil autopsi korban tewas akibat kehabisan napas. Diduga, ia dicekik pelaku.

    “Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan.”

    “Kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher korban,” jelas AKP Joshua Peter Krisnawan, Jumat.

    Tak hanya itu, ia juga mengatakan, ada resapan darah di sekujur tubuh korban.

    “Disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” imbuh dia.

    Setelah proses autopsi dan identifikasi selesai, jasad korban dibawa pulang ke Kabupaten Blitar dan langsung dimakamkan pada Jumat malam.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Update Kasus Mayat Wanita Muda Termutilasi Dalam Koper di Ngawi, Polisi Beber Ciri-ciri Lengkapnya

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunMataraman.com/Febrianto Ramadani, Kompas.com/Asip Agus)

  • BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    Kematian Uswatun Khasanah: Suami Siri Tak Hadir di Pemakaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jasad Uswatun Khasanah, korban mutilasi yang ditemukan dalam koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, dimakamkan pada Jumat (24/1/2025).

    Pemakaman berlangsung di kampung halaman orang tuanya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Pemakaman dan Ketidakhadiran Suami Siri

    Jenazah Uswatun tiba di rumah duka sekitar pukul 19.10 WIB, dibawa menggunakan mobil ambulans dari Ngawi.

    Setelah disalati, pemakaman dilaksanakan sekitar pukul 20.00 WIB di TPU Desa Sidodadi.

    Namun, yang mengejutkan, ayah kandung Uswatun, Nur Khalim, mengungkapkan bahwa suami siri putrinya tidak hadir selama pemakaman.

    “Suaminya juga tidak terlihat datang,” ungkap Nur.

    Ia menambahkan bahwa Uswatun telah menikah siri dengan suaminya yang berasal dari Tulungagung selama tiga tahun.

    Nur juga menyebutkan bahwa selama setahun terakhir, ia tidak pernah bertemu dengan suami Uswatun.

    Bahkan pada Idulfitri tahun lalu, suami Uswatun tidak berkunjung ke rumah.

    “Anak saya tidak pernah cerita soal suaminya. Selama ini, anak saya terlihat baik-baik saja,” jelasnya.

    Dugaan Kekerasan Sebelum Kematian

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengungkapkan bahwa Uswatun diduga mengalami kekerasan sebelum meninggal.

    “Korban tewas akibat kehabisan napas, diduga dicekik pelaku,” jelas Joshua.

    Ia menambahkan bahwa penyebab kematian ini berkaitan dengan asfiksia, atau kekurangan napas, yang disebabkan terhambatnya jalan pernapasan.

    Ditemukan juga adanya resapan darah di sekujur tubuh korban, yang mengindikasikan adanya kekerasan sebelum kematiannya.

    Penemuan jasad wanita dalam koper merah ini menggegerkan warga setempat pada Kamis (23/1/2025).

    Kronologi Penemuan Jasad

    Penemuan mayat bermula ketika seorang warga curiga melihat paket besar berwarna hitam di selokan saat hendak membuang sampah.

    Setelah membuka paket tersebut, ia menemukan koper merah yang mencurigakan.

    “Warga kemudian melaporkan penemuan ini ke Pemerintah Desa, yang diteruskan ke polisi,” ungkap Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama.

    Setelah penemuan tersebut, mayat korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi.

    Pihak keluarga berharap agar pelaku segera ditangkap.

    “Saya minta bantuan agar pelaku bisa ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya,” ujar Nur Khalim.

    Hal serupa juga disampaikan oleh ayah sambung korban, Hendi Suprapto, yang berharap agar pelaku segera ditangkap.

    “Kami berharap anggota tubuhnya cepat ditemukan, dan pelaku cepat tertangkap. Cara pelaku sangat sadis dan tidak manusiawi,” kata dia.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Calon Pengantin di Siantar Tewas Kecelakaan H-1 Pemberkatan, Pelayat Diberi Souvenir Pernikahan – Halaman all

    Calon Pengantin di Siantar Tewas Kecelakaan H-1 Pemberkatan, Pelayat Diberi Souvenir Pernikahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SIANTAR – Seorang calon pengantin Elon Douglas Marbun di Siantar tewas dalam kecelakaan maut sehari jelang hari pemberkatan pernikahan.

    Sedianya Elon Douglas Marbun melangsungkan pernikahan dengan pujaan hatinya, Ayu Ribka Pasaribu, pada Sabtu (25/1/2025) hari ini.

    Namun, takdir berkata lain karena Elon Douglas Marbun mengalami kecelakaan pada Jumat pagi, di Jalan Melanthon Siregar, Kota Pematangsiantar.

    Saat ini, jenazah Elon sudah dibawa ke rumah duka di Jalan Dalil Tani, Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar.

    Pantauan Tribun di rumah duka, Sabtu (25/1/2025) siang, satu per satu pelayat mulai mendatangi kediaman Elon. 

    Sejumlah keluarga yang datang dari jauh juga berdatangan ke rumah duka. 

    Tampak pula papan bunga mulai berdatangan.

    Pihak keluarga juga menambah tenda di jalan untuk para pelayat yang duduk di luar rumah. 

    Sekitar pukul 11.30 WIB, perwakilan keluarga memberikan air minum dan snack serta suvenir atau cendera mata yang sedianya akan dibagikan kepada tamu pernikahan Elon Douglas dengan Ayu Pasaribu.

    Suvenir yang dibagikan berbentuk mangkok kecil dengan kemasan plastik bertuliskan “Thank You For Being A Part of Our Happiness” dari “Elon & Ayu” tanggal 25 Januari 2025.

    Rumah duka Elon Douglas Marbun (32) di Jalan Dalil Tani, Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar dipadati pelayat ramai, Jumat (24/1/2025) siang. (TRIBUN MEDAN/ALIJA) ()

    Ada pula secarik kertas bertuliskan “Terima Kasih Atas Kehadirannya”.

    Pihak keluarga menyampaikan bahwa prosesi adat duka cita dilakukan pada Minggu (26/1/2024) besok, termasuk di antaranya pemberian ulos parsirangan atau ulos perpisahan.

    Ritual adat Batak Ulos Parsirangan sendiri merupakan tanda perpisahan dengan almarhum. 

    “Ulos Parsirangan marsogot do ibaen (Ulos Parsirangan besok digelar) Minggu (26/1/2025),” kata pihak keluarga dalam Bahasa Batak. 

    Informasi yang dihimpun Tribun-medan.com, Elon Douglas Marbun yang mengendarai sepeda motor terlibat kecelakaan kontra pengendara motor lainnya di sekitar depan kantor Disdukcapil Siantar.

    Elon mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion BK 2195 LWA melaju dari arah Kota Pematangsiantar dan hendak menjemput calon pengantin wanita, Ayu Ribka Pasaribu di Emplasmen Marihat Ulu Kabupaten Simalungun.

    Keduanya berencana menuju ke gereja untuk melakukan persiapan pernikahan. 

    Namun tiba-tiba, sepeda motor yang dikendarai Elon bertabrakan dengan sepeda motor Honda Beat BK 6987 WAJ, yang dikendarai Fida Simarmata (45).

    Akibatnya, Elon terjatuh di jalan raya dan mengalami luka berat dan sempat dibawa ke RS Harapan untuk mendapatkan perawatan namun nyawa Elon Douglas tak dapat tertolong.

     
    Tangis Ayu Pecah 

    Tangis Ayu Pasaribu pecah saat jenazah pujaan hatinya, Elon Douglas Lumbanbatu tiba di rumah duka Jalan Dalil Tani, Jumat (24/1/2025) sore. 

    Ayu  memegang tubuh Elon Douglas yang akan ditutupi oleh ulos berwarna merah.

    Ia terus dikuatkan oleh sanak keluarga yang ada belakangnya.

    Ayu yang duduk di sebelah kiri jenazah menundukkan kepalanya di samping tubuh sang kekasih yang seyogianya mempersunting dirinya pada Sabtu (25/1/2025), hari ini. 

    Akun Facebook Ayu Pasaribu pun banjir ucapan duka.

    Tidak sedikit saudara, kerabat, dan temannya mengucapkan pesan duka atas peristiwa tragis yang dialami Elon Douglas.

    Mereka juga menguatkan Ayu untuk berupaya tegar menatap kehidupan selanjutnya.

    Beberapa teman medsos Ayu pun tampak membagikan foto undangan yang seharusnya akan mereka hadiri.

    Bahkan di antaranya sudah menyiapkan papan bunga untuk dipajang di Sopo Anugerah HKBP Tomuan yang menjadi tempat resepsi pernikahan. 

     Dari profilnya di media sosial @Ayu_Ribka_Pasaribu diketahui Ayu merupakan lulusan SMA Negeri 2 Pematangsiantar.

    Ia sempat mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang Jawa Tengah.

    Muhammad Rizky, sopir Ambulance dari Bankom Raya Kota Pematangsiantar menjadi sosok yang berjuang untuk menyelamatkan Elon Douglas Lumbanbatu usai kecelakaan di Jalan Melanthon Siregar, Jumat (24/1/2025) pagi.

    Saat itu, Rizky kebetulan sedang berada di bengkel yang tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

    Suvenir pernikahan Elon dan Ayu diberikan kepada pelayat di rumah duka Jalan Dalil Tani, Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar. Elon meninggal dunia usai terlibat kecelakaan pada Jumat (24/1/2025) kemarin – TRIBUN-MEDAN – ALIJA MAGHRIBI ()

    Dikatakan Rizky, saat kejadian berlangsung ia sedang membawa Ambulance untuk diperbaiki di salah satu bengkel yang ada di Jalan Melanthon Siregar.

    Namun seketika suasana ramai karena terdengar kalimat dari warga yang menyebut telah terjadi kecelakaan. 

    “Jadi saya dan mekanik langsung nengok ke arah keramaian, ternyata ada kecelakaan. Saat itu saya lihat yang laki-laki (Elon Douglas) sudah tergeletak di aspal. Sementara yang perempuan (Fida Simarmata) sedang dipegangi kepalanya sama warga,” kata Rizky. 

    Dari situ, warga yang mengerubungi kejadian langsung mendorong Rizky untuk membawa mobil yang tadinya di bengkel dengan perkiraan Elon Douglas masih bisa diselamatkan.

    Ia pun membawa Elon Douglas ke RS Harapan yang tak jauh dari lokasi. 

    “Jadi warga tadi mikir ini bisa diselamatkan, walaupun saya juga lihat matanya (Elon Douglas) sebenarnya sudah nggak bergerak. Jadi kami bawa ke RS Harapan,” kata Rizky. 

    “Di waktu yang sama si perempuan (Fida Simarmata) juga dibawa ke RS Harapan naik mobil pribadi,” sambung Rizky. 

    Namun malang, saat Elon Douglas dibawa ke UGD RS Harapan, ternyata nyawanya sudah tak ada.

    Tim medis pun meminta Rizky untuk membawa mayat Elon Douglas ke RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar. 

    “Tapi si dia (Elon) ini, dibilang dokter sudah nggak ada (nyawa). Maka kemudian sesuai prosedur harus dibawa ke RSUD Djasamen Saragih untuk divisum,” kata Rizky menerangkan upaya evakuasi untuk menyelamatkan pria 32 tahun tersebut.

    Pemberkatan Nikah Dibatalkan

    Ketua Pararaton Sopo Anugerah HKBP Tomuan – Kota Pematangsiantar, St Jamukka Sihotang mengaku sudah mendengar kabar jemaatnya bernama Elon Douglas Marbun yang tewas usai kecelakaan yang terjadi pada Jumat (24/1/2025) pagi tadi.

    Padahal sesuai jadwal, pria 32 tahun itu akan menikah pada Sabtu (25/1/2025) besok. 

    “Jadi setelah dengar kabar, kami dari pengurus Sopo Anugerah HKBP Tomuan langsung ke rumah sakit dan rumah duka keluarga,” kata Jamukka saat dikonfirmasi Jumat (24/1/2025) sore.

    Jamukka menyampaikan pascakematian Elon Douglas, tentu proses pemberkatan pernikahan otomatis dibatalkan.

    Oleh sebab itu semua rencana persiapan untuk besok dibatalkan seluruhnya. 

    Disinggung terkait bagaimana awal pembicaraan keluarga untuk memakai Sopo Anugerah HKBP Tomuan untuk pernikahan, Jamukka menyebut order untuk memakai Sopo sudah terjadi jauh-jauh hari. 

    “Jadi ini sebenarnya keluarga si laki-laki (Elon Douglas) ini, ayahnya itu lah jemaat kita. Jadi kemarin sempat pun ngundang pernikahan. Kalau orderan pemakaian Sopo dari pihak keluarga ini sudah lama. Sudah beberapa bulan lalu pun permintaannya,” Kata Jamukka. 

    Pengurus Sopo HKBP Anugerah Tomuan pun mengaku sangat berduka dengan kepergian Elon Douglas Marbun yang merupakan keluarga besar jemaat HKBP. 

    “Orangtuanya yang kami kenal. Kalau si Elon ini kan sudah keluar kota dia bekerja,” singkat Jamukka. 

    Kronologi Kecelakaan

    Kasat Lantas, AKP Gabriellah A. Gultom menjelaskan sesuai keterangan saksi-saksi bahwa Sat Lantas Polres Pematangsiantar telah mengamankan barang bukti berupa 2 unit sepeda motor, yakni Yamaha Vixion 2195 LWA dan Honda Beat BK 6987 WAJ. 

    “Hingga saat ini penyebab tabrakan masih dalam penyelidikan,” pungkas AKP Gabriellah.

    Dikatakan AKP Gabriellah, kecelakaan bermula saat sepeda motor Yamaha Vixion 2195 LWA dikendarai Elon Douglas Lumbanbatu  (31), datang dari Kota Pematangsiantar menuju Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.

    Setiba di lokasi kejadian (TKP) tiba-tiba sepeda motor yang dikendarai Elon bertabrakan dengan sepeda motor Honda Beat BK 6987 WAJ yang dikendarai Fida Simarmata (45). 

    Kebetulan saat itu Fida dan temannya berinisial YT hendak menyeberang jalan menggunakan sepeda motor Kantor Disdukcapil. (Tribun Medan/Alija Magribi)