Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Waspada! HPV Bukan Hanya Ancaman untuk Perempuan, Pria Juga Berisiko Tinggi – Halaman all

    Waspada! HPV Bukan Hanya Ancaman untuk Perempuan, Pria Juga Berisiko Tinggi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selama ini, Human papillomavirus (HPV) lebih dikenal sebagai ancaman kesehatan bagi perempuan. 

    Namun, dokter spesialis penyakit dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, FRSPH, FINASIM, mengingatkan bahwa pria pun memiliki risiko tinggi terhadap virus ini.

    “Infeksi HPV tidak hanya terjadi pada perempuan. Satu dari empat laki-laki bisa terpapar virus ini. Selain kanker serviks, HPV juga bisa menyebabkan kutil kelamin, kanker tenggorokan, hingga kanker penis,” kata dr. Dirga saat ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

    Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2019, HPV bertanggung jawab atas sekitar 620.000 kasus kanker pada perempuan dan 70.000 kasus pada laki-laki di seluruh dunia.

    Di Indonesia sendiri, kanker serviks menempati posisi kedua sebagai jenis kanker terbanyak pada perempuan. 

    Hampir seluruh kasus ini, sekitar 99 persen berkaitan erat dengan infeksi HPV.

    Meski demikian, dr. Dirga menekankan infeksi HPV dapat dicegah melalui vaksinasi. 

    “Vaksinasi memungkinkan tubuh membentuk kekebalan tanpa harus terinfeksi virus lebih dulu. Ini prinsip kerja vaksin yang sangat penting untuk pencegahan,” jelasnya.

    Cinta Laura saat melakukan suntik HPV di talkshow ‘Perempuan Aktif dan Mandiri Tanpa Kanker Serviks’ di pameran foto #IamTrulyWoman di Plaza Indonesia, Rabu (13/3/2019). (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)

    Ia menambahkan, negara-negara dengan cakupan vaksinasi HPV yang tinggi seperti Inggris, Australia, dan Swedia, telah berhasil menurunkan angka infeksi dan kasus kanker yang berkaitan dengan HPV secara signifikan.

    “Sejak diperkenalkan secara luas pada 2006, lebih dari 1,2 miliar dosis vaksin HPV telah digunakan di lebih dari 140 negara, dan hingga kini tidak ditemukan masalah keamanan serius,” imbuhnya.

    Vaksinasi HPV disarankan untuk semua orang, baik anak-anak maupun dewasa. 

    Dr. Dirga merekomendasikan vaksin ini untuk perempuan usia 9 hingga 45 tahun dan laki-laki usia 9 hingga 26 tahun.

    Sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengurangi beban kanker serviks, pemerintah Indonesia juga telah menjalankan Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim. 

    Program ini meliputi skrining dini, pemberian imunisasi HPV, pengobatan lesi

  • Remaja Indonesia Rentan Obesitas & Diabetes, Saatnya Terapkan Pola Makan Bergizi Seimbang Sejak Dini – Halaman all

    Remaja Indonesia Rentan Obesitas & Diabetes, Saatnya Terapkan Pola Makan Bergizi Seimbang Sejak Dini – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

     

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) terus mendorong remaja di Indonesia agar mengadopsi gaya hidup sejak dini seperti menerapkan pola makan bergizi seimbang.

     

    Dinas Kesehatan Kota Samarinda dengan dukungan Kemenkes dan World Food Programme (WFP) menghadirkan acara Roadshow Si Paling Megang pada Sabtu (26/4) di GOR 27 September Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur.

    Direktur Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Kemenkes RI dr. Elvieda Sariwati, M.Epid mengatakan, program ini merupakan salah satu langkah strategis dalam merespons meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular di kalangan remaja, seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi.

    Fenomena ini banyak dipicu oleh pola konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak, serta minimnya aktivitas fisik dalam keseharian mereka.

     

    “Harapannya mendorong perubahan perilaku yang lebih sehat, dengan cara yang relevan, menyenangkan, dan dekat dengan dunia remaja masa kini,” tutur dr Elvieda yang ditulis di Jakarta.

    Hadir sekitar 150 remaja dalam kegiatan yang dikemas dalam kegiatan yang menyenangkan seperti kuis dan permainan mencari harta karun.

     

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr. H. Ismid Kusasi menuturkan, saat ini penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke di Kalimantan Timur menempati peringkat ketiga tertinggi di Indonesia.

     

    “Kami melihat peranan penting acara seperti ini untuk menginspirasi remaja di Kalimantan Timur, terutama Samarinda untuk mengadopsi gaya hidup sehat sejak dini,” ujar dia di Jakarta.

     

    Roadshow ini merupakan bagian dari kampanye Si Paling Megang (Menyala dengan Gerak dan Gizi Seimbang), sebuah inisiatif nasional untuk mendukung gaya hidup sehat serta gizi seimbang melalui konten media sosial, lokakarya daring, dan aktivitas interaktif secara luring.

     

    Peserta didorong untuk mencatat asupan makanan dan aktivitas fisik mereka melalui aplikasi Si Paling Megang. Pencatatan ini diharapkan dapat membantu para peserta untuk menyadari terkait pola makan dan aktivitas harian mereka.

     

    Country Director World Food Programme Indonesia menambahkan, kegiatan ini menegaskan kembali dukungan perubahan perilaku di kalangan remaja dan anak muda sangat penting.

     

    “Gerakan ini menjadi bagian pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, kesehatan dan kesejahteraan generasi muda menjadi fondasi utama dalam membangun masyarakat yang kuat dan sehat,” ujar Jennifer Rosenzweig.

     

    Melalui pendekatan yang inklusif dan adaptif, kegiatan dapat direplikasi di wilayah lain. Anak muda merupakan fondasi masa depan. Memastikan kesehatan dan kesejahteraan mereka saat ini merupakan langkah penting untuk membangun generasi yang lebih kuat dan tangguh.

     

    Merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menghimpun jumlah kematian berdasarkan penyebabnya pada Januari 2017 hingga 2020/2022, kematian terbanyak berasal dari sakit karena penyakit tidak menular, dengan 7,03 juta kasus.

     

    Data WHO menunjukkan terdapat 10 penyakit sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia, diantaranya stroke 131,8, jantung iskemik 95,68, Diabetes 40,78 kasus kematian per 100 ribu penduduk.

     

  • Mbok Yem Meninggal karena Pneumonia, Benarkah Tinggal di Puncak Gunung Berisiko Idap Penyakit Paru? – Halaman all

    Mbok Yem Meninggal karena Pneumonia, Benarkah Tinggal di Puncak Gunung Berisiko Idap Penyakit Paru? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemilik warung di puncak gunung Lawu, Wakiyem atau biasa disapa Mbok Yem meninggal dunia pada Rabu siang (25/4/2025).

    Sebelum menghembuskan nafas terakhir, berdasarkan pemeriksaan medis Mbok Yem menderita pneumonia.

    Mbok Yem memiliki keseharian di puncak gunung.

    Ia melayani pembeli yang ingin menyantap nasi pecel dan kopi panas sebagai pelepas dahaga pendaki yang naik ke puncak Gunung Lawu.

    Merujuk dari kesehariannya, apakah benar orang yang tinggal di ketinggian berisiko terkena masalah paru seperti pneumonia?

    Berikut penjelasan Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama.

    Ia mengatakan, tidak ada kaitan langsung antara ketinggian dengan risiko terkena pneumonia.

    Pada dasarnya, pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur (parasit).

    “Memang benar bahwa di ketinggian 3.000 meter maka kadar oksigen lebih rendah dari di permukaan laut, tapi kan benar juga bahwa banyak orang yang tinggal di ketinggian dan hidup sehat dengan baik. Perlu diketahui pasti yang jadi penyebab Pneumonia pada Mbok Iyem ini, apakah karena virus, bakteri atau jamur,” tutur dia kepada Tribunnews.com, Jumat (25/4/2025).

    Prof Tjandra mengatakan, pneumonia bisa dicegah dengan berbagai cara, seperti vaksinasi, menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat.

    Pneumonia bisa berujung komplikasi ketika seseorang memiliki penyakit penyerta atau komorbid maupun masalah pernafasan lainnya.

    “Apalagi sebelum terkena pneumonia, seseorang itu memiliki komorbid seperti diabetes atau ada masalah pernafasan yang dialami sebelumnya maka bisa memperparah keadaan,” jelas Prof Tjandra.

    Dikutip dari Surya.co.id (Tribunnews.com network), sang cucu Saiful Bachri menceritakan, kondisi kesehatan neneknya mulai memburuk dalam tiga hari terakhir.

    “Nafsu makan hilang, dan hanya bertahan dengan beberapa teguk susu. Seharusnya hari Jumat (25/4/2025) beliau kontrol ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan,” ujar Saiful.

    Di hari kepergiannya, nenek tercinta sempat meminta untuk mandi, lalu beristirahat.

    Setelah mandi, almarhumah tidur, dan sejak itu tidak bangun lagi.

    Masih mengutip Surya.co.id, Kepala Dusun Dagung, Slamet mengatakan Mbok Yem menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 14.00 siang.

    Menurutnya, Mbok Yem memang mengalami komplikasi yang cukup parah.

    “Beliau sempat dirawat selama hampir tiga pekan di RS Siti Aisyiyah Ponorogo. 

    Setelah itu, pulang untuk dirawat di rumah oleh keluarga. Meski sempat membaik, kesehatannya kembali menurun dalam beberapa hari terakhir,” terang Slamet.

     

     

  • WHO Peringatkan Wabah Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Vaksin Kembali Meningkat  – Halaman all

    WHO Peringatkan Wabah Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Vaksin Kembali Meningkat  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Peningkatan wabah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin kini kembali mengancam. 

    Upaya imunisasi berada di bawah ancaman yang semakin besar karena misinformasi, pertumbuhan populasi, krisis kemanusiaan, dan pemotongan dana.

    Wabah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti campak, meningitis, dan demam kuning meningkat di seluruh dunia.

    Penyakit seperti difteri, yang telah lama tertahan atau hampir menghilang di banyak negara, berisiko muncul kembali. 

    Sebagai tanggapan, lembaga-lembaga tersebut menyerukan perhatian dan investasi politik yang mendesak dan berkelanjutan untuk memperkuat program imunisasi.

    Seruan ini bertujuan untuk  melindungi kemajuan signifikan yang dicapai dalam mengurangi angka kematian anak selama 50 tahun terakhir.

    “Vaksin telah menyelamatkan lebih dari 150 juta jiwa selama lima dekade terakhir,” kata Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus pada keterangan resmi, Minggu (27/4/2024). 

    Menurutnya, pemotongan dana untuk kesehatan global telah membahayakan pencapaian yang telah susah payah dicapai selama ini. 

    Wabah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin meningkat di seluruh dunia.

    Kondisi ini sangat membahayakan nyawa dan membuat negara-negara menanggung biaya yang lebih besar dalam mengobati penyakit dan menanggapi wabah. 

    Menurutnya, negara-negara dengan sumber daya terbatas harus berinvestasi dalam intervensi yang berdampak paling tinggi. Salah satunya termasuk vaksin.

    *Meningkatnya wabah dan sistem kesehatan yang menegang*

    Campak kembali mewabah dengan sangat berbahaya. 

    Jumlah kasusnya terus meningkat dari tahun ke tahun sejak 2021, mengikuti penurunan cakupan imunisasi yang terjadi selama dan setelah pandemi COVID-19 di banyak komunitas. 

    Kasus campak diperkirakan mencapai 10,3 juta pada tahun 2023, meningkat 20 persen dibandingkan dengan tahun 2022.

    WHO memperingatkan bahwa tren peningkatan ini kemungkinan berlanjut hingga tahun 2024 dan 2025, karena wabah telah meningkat di seluruh dunia.

    Dalam 12 bulan terakhir, 138 negara telah melaporkan kasus campak, dengan 61 negara mengalami wabah besar atau mengganggu – jumlah tertinggi yang diamati dalam periode 12 bulan sejak 2019.

    Kasus meningitis di Afrika juga meningkat tajam pada tahun 2024, dan tren peningkatan ini terus berlanjut hingga tahun 2025. 

    Dalam tiga bulan pertama tahun ini saja, lebih dari 5.500 kasus yang diduga dan hampir 300 kematian dilaporkan di 22 negara. 

    Hal ini menyusul sekitar 26.000 kasus dan hampir 1.400 kematian di 24 negara tahun lalu.

    Kasus demam kuning di kawasan Afrika juga meningkat, dengan 124 kasus terkonfirmasi dilaporkan di 12 negara pada tahun 2024. 

    Hal ini terjadi setelah penurunan dramatis dalam penyakit tersebut selama dekade terakhir, berkat persediaan vaksin global dan penggunaan vaksin demam kuning dalam program imunisasi rutin. 

    Di kawasan Amerika milik WHO, wabah demam kuning telah terkonfirmasi sejak awal tahun ini, dengan total 131 kasus di 4 negara.

    Wabah ini terjadi di tengah pemotongan dana global. 

    Pada saat yang sama, jumlah anak yang tidak mendapatkan vaksinasi rutin telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

    Bahkan ketika negara-negara berupaya mengejar ketertinggalan anak-anak yang tidak mendapatkan vaksinasi selama pandemi. 

    Pada tahun 2023, diperkirakan 14,5 juta anak tidak mendapatkan semua dosis vaksin rutin mereka – naik dari 13,9 juta pada tahun 2022 dan 12,9 juta pada tahun 2019. 

    Lebih dari separuh anak-anak ini tinggal di negara-negara yang menghadapi konflik, kerapuhan, atau ketidakstabilan, di mana akses ke layanan kesehatan dasar sering kali terganggu.

    *Imunisasi mengatasi tantangan-tantangan ini*

    Setiap tahun, vaksin menyelamatkan hampir 4,2 juta jiwa dari 14 penyakit  dengan hampir setengah dari nyawa ini diselamatkan di Kawasan Afrika.

    Kampanye vaksinasi telah berhasil memberantas meningitis A di wilayah meningitis Afrika.

    Sementara vaksin baru yang melindungi terhadap lima jenis meningitis menjanjikan perlindungan yang lebih luas, dengan upaya yang sedang dilakukan untuk memperluas penggunaannya guna menanggulangi dan mencegah wabah.

    Kemajuan juga telah dicapai dalam mengurangi kasus dan kematian akibat demam kuning melalui peningkatan cakupan imunisasi rutin dan persediaan vaksin darurat

    Tonggak sejarah lainnya adalah pengenalan vaksin malaria di tingkat sub nasional di hampir 20 negara Afrika.

    Menjadi dasar untuk menyelamatkan setengah juta jiwa tambahan pada tahun 2035, karena semakin banyak negara yang mengadopsi vaksin tersebut dan percepatan peningkatan skala sebagai bagian dari upaya untuk memerangi malaria.

     

  • Berikut Tips Berjalan yang Maksimal untuk Menurunkan Berat Badan – Halaman all

    Berikut Tips Berjalan yang Maksimal untuk Menurunkan Berat Badan – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah  Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA–  Aktivitas berjalan kaki sudah sejak lama diketahui membawa banyak manfaat. 

    Di antaranya dapat membantu meningkatkan metabolisme, memperbaiki suasana hati, mengurangi risiko penyakit kronis, mengatur nafsu makan ,dan sebagainya. 

    Selain itu, dilansir dari Health, berjalan kaki juga dapat membantu kamu menurunkan berat badan.

    Namun, tidak berjalan sembarangan, ada strategi yang perlu dicoba. 

    Cobalah strategi berikut ini agar tetap pada jalur yang benar dan memastikan kamu mendapatkan hasil maksimal:

    Pertama, Lacak langkah

    Dengan melacak langkah, kamu bisa mencari peluang untuk menambah lebih banyak langkah. Sehingga bisa memenuhi target langkah harian Anda.

    Kedua, tetap aktif Sepanjang hari

    Carilah cara untuk membagi hari dengan berdiri atau mengerjakan pekerjaan rumah. 

    “Bergerak lebih banyak dapat membantu Anda membakar ratusan kalori tambahan setiap hari,” dilansir dari website Health, Minggu (27/4/2025). 

    Ketiga, Catatlah Berjalan ke dalam Jadwal Harian

    Menjadwalkan latihan jalan kaki membantu memastikan kamu akan melakukannya. 

    Penelitian juga menunjukkan bahwa hal itu dapat membantu pembentukan kebiasaan, terutama jika berjalan pada waktu yang sama setiap hari.

    Keempat, carilah seseorang untuk berjalan bersama

    Memiliki teman berjalan dapat membantu Anda bertanggung jawab dan memperkecil kemungkinan melewatkan latihan berjalan.

    Kelima, sediakan tempat berjalan cadangan.

    Jika berencana untuk berjalan di luar ruangan hampir setiap hari, kamu harus memiliki tempat cadangan untuk berjaga-jaga jika cuaca buruk. 

    Beberapa pilihan tempat berjalan kaki, misalnya bisa berjalan di mal, di rumah sakit setempat, atau di atas treadmill .

    Keenam, ambil hari istirahat

    Para ahli menyarankan untuk berjalan kaki setidaknya empat kali seminggu, tetapi tidak lebih dari lima hari seminggu. 

    Jika kamu berjalan kaki setiap hari, maka mungkin tidak memberi tubuh cukup waktu untuk beristirahat dan memperbaiki cedera ringan.

    Ketujuh, membuat jadwal latihan kaki yang tepat ke pihak profesional 

    Jika kamu baru pertama kali berjalan dan selama ini tidak banyak bergerak, tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan apakah memulai program berjalan kaki tepat.

    Setelah mendapat lampu hijau, mulailah berjalan seperti biasa selama lima menit pertama.

    Tingkatkan kecepatan selama 15 menit berikutnya, dan kembali ke kecepatan normal selama lima menit berikutnya. Setelah selesai,  akan berjalan selama 25 menit.

    Ulangi rutinitas ini sekitar lima hari seminggu, dengan beberapa hari istirahat di antaranya. 

    Setelah menyelesaikan dua minggu, tambahkan lima menit hingga menjadi 30 menit.

    Tambahkan lima menit setiap dua minggu untuk membangun kekuatan. 

  • Berapa Jauh Kamu Perlu Berjalan untuk Menurunkan Berat Badan? Ini Jawabannya  – Halaman all

    Berapa Jauh Kamu Perlu Berjalan untuk Menurunkan Berat Badan? Ini Jawabannya  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berjalan kaki kaya akan manfaat. Di antaranya dapat membantu meningkatkan metabolisme, memperbaiki suasana hati, mengurangi risiko penyakit kronis, mengatur nafsu makan ,dan sebagainya. 

    Selain itu, berjalan kaki juga dapat membantu kamu menurunkan berat badan.

    Dilansir dari Health, peneliti telah menemukan bahwa ternyata konsisten lebih penting daripada kecepatan berjalan dalam hal berjalan kaki untuk menurunkan berat badan.

    Para ahli menyarankan berjalan kaki sebagai strategi penurunan berat badan jangka panjang, bukan sesuatu yang dilakukan dalam jangka pendek.

    Lantas, berapa banyak jalan kaki yang arus ditempuh untuk menurunkan berat badan?

    “Sebuah tinjauan terkini menemukan bahwa berolahraga, termasuk berjalan kaki sedang hingga berat, empat hari seminggu selama 50 menit, akan mengurangi berat badan dan lemak perut,” tulis Health dilansir, Minggu (27/4/2025). 

    Bahkan jika tidak dapat melakukannya selama 50 menit dalam satu waktu, mungkin bisa mendapatkan hasil dengan membagi waktu berjalan sepanjang hari. 

    Para peneliti menemukan bahwa orang yang berjalan dua kali sehari selama minimal 25 menit dalam enam hari seminggu, kehilangan lebih banyak berat badan daripada mereka yang berjalan selama 50 menit satu kali setiap hari. 

    Pembakaran kalori saat berjalan bergantung pada usia, berat badan, tingkat kebugaran, dan kecepatan. 

    Secara umum, semakin berat badan, semakin banyak kalori yang terbakar. 

    Seseorang dengan berat 154 pon yang berjalan dengan kecepatan sedang (3,5 mil per jam) selama 60 menit akan membakar sekitar 280 kalori. 

    Berjalan dengan kecepatan tinggi (4,5 mil per jam), mereka akan membakar sekitar 460 kalori.

    Kamu dapat menggunakan penghitung kalori aktivitas fisik dari American Council on Exercise (ACE) untuk mengetahui berapa banyak kalori yang fibakar dengan berjalan kaki. 

    Kalkulator tersebut menghitung berat badan Anda dan jumlah menit berjalan kaki setiap hari untuk menentukan pembakaran kalori Anda.

    Jumlah Langkah Juga Penting

    Beberapa peneliti menyarankan bahwa orang perlu berjalan 10.000 langkah sehari untuk menurunkan berat badan.

    Penelitian menunjukkan bahwa orang yang berjalan lebih banyak langkah biasanya memiliki berat badan lebih sedikit.

    Kebanyakan ahli penurunan berat badan menyarankan untuk memulai program jalan kaki menggunakan pelacak kebugaran atau jam tangan kebugaran untuk menentukan berapa banyak langkah yang biasanya diambil setiap hari. 

    Setelah mengetahui rata-rata langkah harian, kamu dapat mencoba menambah jumlah langkah sebanyak 2.000-2.500 per hari.

    Rata-rata, kebanyakan orang di Amerika Serikat mengambil sekitar 4.000-5.000 langkah sehari.

    Menetapkan tujuan awal 7.500 langkah sehari mungkin merupakan titik awal yang baik, terutama bagi orang dewasa yang lebih tua yang mungkin kesulitan untuk mencapai 10.000 langkah.

  • Nana Mirdad dan Andrew White Soroti Ancaman HPV: Bukan Hanya untuk Perempuan – Halaman all

    Nana Mirdad dan Andrew White Soroti Ancaman HPV: Bukan Hanya untuk Perempuan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Artis Nana Mirdad bersama sang suami, Andrew White, menyadari betapa seriusnya ancaman virus HPV (Human Papillomavirus).

    Pada awalnya, Nana hanya mengetahui sekilas bahwa HPV berkaitan erat dengan kanker serviks. 

    Namun setelah menggali lebih dalam, ia menemukan dampaknya yang lebih serius.

    Pengalaman ini dibagikan Nana saat menghadiri forum dialog kesehatan IVAXCON (Indonesian Vaccine Convention) 2025 yang diadakan oleh MSD Indonesia.

    “Virus HPV ini ternyata bisa menyerang siapa saja, bukan hanya perempuan, tapi juga laki-laki,” kata Nana Mirdad di InterContinental Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (26/4/2025).

    “Akhirnya aku belajar lebih lanjut, dan aku tahu bahwa HPV bisa dicegah dengan vaksinasi sedini mungkin,” lanjutnya.

    Keterbukaan Nana dalam membagikan pengalamannya menjadi contoh nyata bagaimana edukasi yang tepat mengenai HPV dapat membawa perubahan besar.

    “Aku pikir ini penting. Orang-orang harus tahu soal ini. Aku percaya aku bisa jadi bagian dari edukator HPV. Bisa menjembatani banyak orang yang ingin sehat dan melindungi keluarganya. Ini semua tentang menciptakan masyarakat dengan hidup lebih sehat,” jelasnya.

    Perjalanan Nana dalam memahami HPV tidak berjalan mulus. Di tahap awal pencarian informasi, ia justru sempat merasa bingung.

    Tak ingin salah langkah, kakak dari Naysila Mirdad ini akhirnya memutuskan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter.

    “Aku senang banget bisa ngobrol soal HPV dengan dokter. Penjelasannya valid, jelas, dan mudah dipahami. Rasanya beda dibanding cuma baca dari internet. Aku makin yakin bahwa perlindungan terbaik itu berawal dari pengetahuan yang kuat,” katanya.

    Tak hanya Nana, Andrew White juga menunjukkan kepeduliannya terhadap HPV. 

    Baginya, ini bukan hanya soal mendukung istri, tetapi juga melindungi seluruh keluarga.

    “Virus HPV ini tak hanya menyerang perempuan, dan tak selalu berujung kanker serviks. Sebagai bapak dan suami, aku merasa punya tanggung jawab untuk melindungi keluarga dengan berbagai cara,” ujar Andrew.

    “Salah satunya dengan menjaga kesehatan dan mendidik anak-anak tentang pentingnya pencegahan, termasuk melalui vaksinasi HPV,” tambahnya.

    Andrew mengungkapkan diskusi tentang HPV dalam keluarganya bermula dari inisiatif Nana yang lebih dulu aktif mencari informasi.

    “Nana lebih detail soal kesehatan. Kita searching bareng, ngobrol bareng. Aku juga kaget banget pas tahu ternyata HPV bisa menyebabkan berbagai jenis kanker lainnya juga,” ceritanya.

    Baik Nana maupun Andrew sepakat bahwa edukasi tentang HPV tidak boleh berhenti hanya di lingkungan keluarga. 

    Mereka bertekad untuk turut menyebarkan kesadaran ini ke masyarakat luas.

    Mereka juga menyambut baik kehadiran Nona, chatbot AI yang tersedia di website NgobrolinHPV.com, sehingga masyarakat bisa bertanya lebih dahulu sebelum berkonsultasi langsung dengan dokter agar pembicaraan menjadi lebih efektif.

     

  • Suka Beli Pakaian Bekas dan Mengenakannya? Hati-hati Terjangkit Penyakit Kulit – Halaman all

    Suka Beli Pakaian Bekas dan Mengenakannya? Hati-hati Terjangkit Penyakit Kulit – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tren membeli pakaian bekas belakangan digemari masyarakat, termasuk anak muda.

    Belanja thrifting dianggap bisa mendapatkan pakaian yang unik bahkan berbeda dari pasaran dengan harga murah. 

    Namun, belanja baju bekas juga perlu berhati-hati. Belum lama ini viral cerita seorang pria yang mengalami penyakit kulit diduga imbas membeli pakaian thrifting dan tak pernah mencucinya terlebih dahulu.

    Pria ini menceritakan dirinya mengalami penyakit kulit moluskum imbas sering membeli baju thrifting tanpa dicuci.

    Lantas apa itu penyakit Moluskum lontagiusum? 

    Menurut dokter spesialis dermatologi & venereologi dari Eka Hospital Permata Hijau, 

    dr. Prissilma Tania Jordi, Sp.D.V.E mengungkapkan apa itu penyakit Moluskum Lontagiusum. 

    Moluskum kontagiosum adalah penyakit kulit berupa munculnya bintil di kulit yang disebabkan oleh infeksi virus. 

    Kondisi ini biasanya berlangsung dalam jangka waktu lama (kronis) dan mudah menyebar jika terdapat kontak langsung dengan bintil atau benda yang telah terkontaminasi, misalnya handuk atau pakaian. 

    Penyebab utama moluskum kontagiosum adalah infeksi virus dari famili pox-virus, yaitu M. contagiosum. 

    “Pada seseorang yang sudah terinfeksi, virus tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh lain ketika penderita menggaruk pada kulit yang terdapat virus, lalu menyentuh bagian tubuh lainnya. Kemudian, pada lokasi yang baru, virus akan berkembang biak dan menimbulkan gejala,” ungkapnya dalam keterangan, Minggu (27/4/2025). 

    Ada beberapa gejala utama molluscum contagiosum adalah munculnya bintil-bintil yang berkumpul di satu area kulit ataupun tersebar di beberapa bagian tubuh. 

    Gejala ini baru muncul 2–7 minggu setelah kontak dengan virus. Bintil tersebut biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:

    • Berukuran kecil, berdiameter 2–5 mm, menyerupai kacang tanah atau biji kacang hijau.

    • Muncul di area wajah, leher, ketiak, perut, organ intim, dan tungkai, kecuali di telapak tangan dan kaki.

    • Menyerupai warna kulit, putih, kemerahan, atau merah muda.

    • Tidak terasa nyeri, namun menimbulkan rasa gatal.

    • Terdapat titik berwarna putih kekuningan di bagian tengah bintil.

    • Jumlah bintil yang muncul biasanya sekitar 20–30 bintil. 

    Namun, pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, jumlahnya bisa lebih banyak. 

    Virus penyebab molluscum contagiosum juga bisa menyebar dari penderita ke orang lain melalui kontak langsung kulit ke kulit dan  penggunaan barang yang sudah terkontaminasi virus secara bersama-sama. 

    Jika benjolan atau bintil bertambah banyak atau tidak kunjung sembuh meskipun sudah dilakukan pengobatan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penangganan yang tepat. 

    Nah buat kamu yang suka beli baju thrifing, jangan langsung dipakai.

    Baju harus dicuci dulu sebelum dipakai untuk menghindari Penyakit Moluskum Contagiosum. 

    “Karena penyakit ini bisa menular ke orang lain salah satunya melalui pakaian yang dipakai oleh penderita,” pungkasnya. 

  • Apa Itu MitraClip? Inovasi Medis Tangani Masalah Katup Jantung, Tingkat Keberhasilan Capai 93 Persen – Halaman all

    Apa Itu MitraClip? Inovasi Medis Tangani Masalah Katup Jantung, Tingkat Keberhasilan Capai 93 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penyakit katup jantung, termasuk regurgitasi mitral, masih menjadi penyebab utama gagal jantung secara global. 

    Lebih dari 24 juta orang di dunia diperkirakan mengalami gangguan pada katup mitral. Ironisnya, banyak di antaranya baru terdiagnosis pada stadium lanjut. 

    Di Indonesia, kesadaran terhadap kondisi ini tergolong rendah sehingga menyebabkan pasien seringkali datang dalam kondisi parah dengan risiko komplikasi yang tinggi.

    Regurgitasi mitral terjadi akibat katup mitral yang tidak menutup dengan sempurna, mengakibatkan aliran darah yang seharusnya menuju seluruh tubuh berbalik kembali ke jantung. 

    Kondisi ini memaksa jantung bekerja ekstra keras, memunculkan gejala seperti sesak napas, mudah lelah, hingga pembengkakan pada kaki. 

    Jika tidak ditangani, regurgitasi mitral dapat berujung pada gagal jantung yang mengancam jiwa.

    Perkembangan teknologi medis kini memungkinkan perbaikan katup mitral tanpa harus menjalani operasi terbuka yaitu MitraClip.

    Prosedur MitraClip menawarkan perbaikan katup mitral tanpa perlu membuka dada, menghentikan jantung, serta dengan masa pemulihan yang jauh lebih singkat.

    Spesialis intervensi kardiologi di Heartology Cardiovascular Hospital, dr Dafsah Arifa Juzar Sp.JP(K) mengatakan, MitraClip hadir sebagai pilihan untuk menangani masalah kebocoran katup jantung.

    Terutama bagi pasien dengan risiko tinggi yang tidak memungkinkan menjalani bedah jantung konvensional. 

    “Contohnya, seorang pasien berusia 66 tahun dengan kebocoran katup mitral kategori severe (+4). Karena usianya yang lanjut dan risiko tinggi, maka operasi jantung terbuka bukanlah pilihan yang aman,” kata dia dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.

    Dalam prosedur MitraClip, dokter memasukkan kateter kecil melalui pembuluh darah di pangkal paha pasien, kemudian mengarahkannya menuju jantung. 

    Selanjutnya, sebuah alat klip khusus ditempatkan pada katup mitral yang bocor. 

    Klip ini berfungsi untuk menjepit kedua daun katup, memastikan penutupan yang lebih baik sehingga aliran darah kembali normal.

    Kabar baiknya, prosedur MitraClip telah tersedia di Indonesia, salah satunya di Heartology Cardiovascular Hospital. 

    Dengan dukungan tim dokter spesialis dan teknologi imaging yang lengkap, Heartology telah menangani sejumlah kasus regurgitasi mitral dengan pendekatan minimal invasif ini secara efektif.

    “Dengan MitraClip, tim dokter Heartology berhasil memperbaiki katup jantung pasien hanya dalam waktu 3-4 jam,” tambahnya.

    Tingkat Keberhasilan MitraClip 

    Tingkat keberhasilan MitraClip juga telah teruji melalui berbagai studi global.

    Salah satunya studi EXPAND G4 yang menunjukkan tingkat keberhasilan mencapai 93 persen dalam mengurangi kebocoran katup mitral hingga level minimal dalam waktu satu tahun setelah tindakan.

    “MitraClip menjadi solusi terbaik bagi pasien-pasien ini, karena prosedurnya minim invasif dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi,” ungkap dr Dafsah.

    MitraClip juga secara signifikan mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup, bahkan bagi pasien usia lanjut atau dengan kondisi kompleks. 

    Sebagian besar pasien bisa pulang dalam dua hari setelah prosedur dan kembali beraktivitas dalam waktu singkat.

    Dibandingkan dengan operasi katup mitral terbuka, MitraClip memiliki keunggulan:

    Minim risiko: Tanpa sayatan besar dan tanpa bypass jantung.
    Pemulihan lebih cepat: Pasien bisa kembali beraktivitas dalam hitungan hari.
    Efektivitas tinggi: Terbukti dalam berbagai studi global.

    MitraClip tak hanya memberikan harapan baru, tetapi juga terbukti memberikan peningkatan kualitas hidup yang signifikan. 

    Hasil studi bahkan menunjukkan:

    96,2 persen pasien mengalami acute procedural success, artinya kebocoran katup berkurang secara signifikan segera setelah prosedur.
    82,1 persen pasien yang sebelumnya mengalami keterbatasan aktivitas fisik kini bisa kembali menjalani hidup lebih normal.
    Risiko rawat inap akibat gagal jantung berkurang hingga 47 persen dalam 5 tahun setelah tindakan.
    Tingkat keberhasilan akut dalam prosedur ini sangat tinggi, menjadikannya solusi yang aman dan efektif

    Meski memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi, tindakan MitraClip tetap memerlukan evaluasi dokter spesialis.

    Termasuk bantuan imaging canggih seperti transesophageal echocardiography (TEE) yang dipandu oleh dokter spesialis jantung echocardiologist. 

    TEE dapat membantu dokter memastikan, klip ditempatkan secara optimal sebagaimana disampaikan echocardiologist di Heartology, dr Ario S Kuncoro Sp.JP(K).

    “Peran echocardiologist dalam prosedur MitraClip juga sangat penting. Kami memastikan, pasien yang menjalani prosedur ini mendapatkan evaluasi menyeluruh melalui pencitraan ekokardiografi sebelum, selama, dan setelah tindakan,” kata dia. (*)

  • PP 28/2024 Tuai Kritik Pelaku Usaha, Wamenkum: Bisa Dibatalkan Jika Tanpa Partisipasi Publik – Halaman all

    PP 28/2024 Tuai Kritik Pelaku Usaha, Wamenkum: Bisa Dibatalkan Jika Tanpa Partisipasi Publik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan kembali menuai kritik tajam dari para pelaku usaha. Aturan yang mengatur secara ketat peredaran produk tembakau dan rokok elektronik ini dinilai memberatkan, bahkan dianggap berpotensi mematikan industri hasil tembakau di Indonesia.

    Salah satu pasal yang paling disorot adalah larangan penjualan rokok dalam radius 200 meter dari satuan pendidikan dan tempat bermain anak. Kebijakan ini dinilai sulit diterapkan, terutama di kota besar seperti Jakarta, di mana toko kelontong dan warung penjual rokok tersebar di dekat fasilitas umum.

    Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham), Edward Omar Sharif Hiariej, atau akrab disapa Eddy Hiariej, menanggapi pro kontra yang berkembang.

    Ia menegaskan, jika terbukti PP tersebut disusun tanpa partisipasi publik yang bermakna, maka secara hukum peraturan itu bisa dibatalkan.

    “Kalau misalnya terbukti PP dibuat tanpa ada partisipasi. Ya berarti secara prosedur cacat. Berarti dibatalkan, secara formilnya tidak terpenuhi. Cacat. Itu kita belum bicara substansi loh,” kata Eddy dikutip pada Sabtu (26/4/2025).

    Definisi “Satuan Pendidikan” Dinilai Terlalu Luas

    Eddy juga menyoroti salah satu titik lemah dalam regulasi ini, yakni definisi “satuan pendidikan” yang dianggap terlalu luas dan multitafsir, dalam pasal yang mengatur pelarangan penjualan produk tembakau dan rokok elektronik dalam jarak 200 meter dari satuan pendidikan dan tempat bermain anak.

    Menurut Eddy, penerapan aturan ini harus dilakukan secara hati-hati.

    “Memang satuan pendidikan itu banyak sekali, formal maupun informal. Saya kira memang harus berhati-hati,” kata Eddy.

    Ia pun mempersilakan pihak-pihak yang merasa dirugikan untuk mengajukan judicial review ke Mahkamah Agung (MA), baik secara materiil maupun formil. 

    Eddy menjelaskan bahwa secara substansi, PP bisa dibatalkan jika terbukti bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

    Pelaku Usaha: Minim Partisipasi, Sulit Diterapkan

    Kritik terhadap PP 28/2024 tentang Kesehatan yang baru ini juga datang dari Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo). 

    Ketua Umum Gaprindo, Benny Wachjudi, mengaku pihaknya diminta memberikan masukan dalam penyusunan PP Kesehatan. Namun, tidak ada satu pun masukan mereka yang diakomodasi.

    “Minim sekali partisipasi pengusaha. Memang kami diminta masukan tapi kita ga tahu masukan mana yang masuk dalam PP itu,” kata Benny.

    Ia menyebut implementasi aturan ini di lapangan sangat sulit, terutama di wilayah perkotaan yang padat.

    “Kami khawatir pasal tersebut akan sulit diberlakukan,” katanya.

    Aprindo: Siap Tempuh Jalur Hukum

    Sikap serupa juga disampaikan oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

    Ketua Umum Aprindo, Solihin, menegaskan pihaknya tengah mempersiapkan langkah uji materi (judicial review) ke Mahkamah Agung atas PP tersebut.

    “Kami sudah menyambangi beberapa kementerian, tapi kami sama sekali tidak diminta pendapat,” katanya.

    Ia juga mempertanyakan siapa yang akan menegakkan aturan larangan penjualan rokok dekat satuan pendidikan tersebut, khususnya di warung-warung kecil yang sulit dikontrol.

    “Siapa yang berani ambil tindakan pada toko kelontong penjual rokok?” ucapnya.