Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Dokter Spesialis Ortopedi Jelaskan Lumbar Disc Replacement, Penanganan pada Masalah Tulang Belakang – Halaman all

    Dokter Spesialis Ortopedi Jelaskan Lumbar Disc Replacement, Penanganan pada Masalah Tulang Belakang – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masalah tulang belakang, khususnya pada daerah lumbar (pinggang), menjadi salah satu gangguan kesehatan yang sering ditemui. 

    Keluhan seperti nyeri punggung bawah, kesulitan bergerak, hingga rasa kebas atau kelemahan di kaki sering kali berkaitan dengan gangguan pada cakram tulang belakang (lumbar disc). 

    Seiring berkembangnya teknologi medis, teknik Lumbar Disc Replacement (LDR) kini menjadi salah satu metode penanganan terkini yang efektif dalam mengatasi masalah ini.

    Dokter Spesialis Ortopedi Traumatologi-Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT (K) Spine pun menjelaskan apa itu metode Lumbar Disc Replacement (LDR). 

    “Lumbar Disc Replacement (LDR) adalah prosedur bedah yang bertujuan mengganti cakram tulang belakang yang rusak atau aus dengan implan buatan,” ungkapnya pada media briefing di daerah Tanggerang Selatan, Rabu (11/12/2024). 

    Prosedur ini dirancang untuk menjaga mobilitas alami tulang belakang sambil mengurangi rasa nyeri yang disebabkan oleh cakram yang bermasalah.

    Berbeda dengan fusi tulang belakang (spinal fusion), di mana dua tulang belakang disatukan, sehingga gerakannya menjadi terbatas, LDR memungkinkan pasien tetap memiliki rentang gerak normal pada area yang dioperasi. 

    Implan buatan ini terbuat dari bahan yang kompatibel dengan tubuh manusia, seperti logam atau bahan plastik tahan lama.

    “Prosedur LDR ini memiliki kelebihan seperti dapat memungkinkan tulang belakang orang untuk dapat bergerak secara alami,” lanjutnya. 

    Selain itu penanganan ini juga dapat  mengurangi risiko beban berlebih pada segmen lain.

    Sebab dengan mempertahankan gerakan alami, risiko kerusakan pada cakram lain dapat diminimalisir. 

    Tidak hanya itu, proses pemulihan nyeri pasca operasi menjadi lebih cepat.

    Lebih lanjut, dr Harmantya pun ungkap apa saja kondisi yang Membutuhkan Prosedur Lumbar Disc Replacement (LDR). 

    Ada beberapa kondisi masalah penyakit yang dapat membutuhkan penanganan menggunakan prosedur ini seperti:

    1. Degenerative Disc Disease (DDD)

    Penyakit degeneratif cakram ini terjadi ketika cakram tulang belakang mengalami kerusakan atau akibat penuaan, tekanan berulang, atau cedera. 

    Kondisi ini menyebabkan nyeri kronis di punggung bawah yang dapat menjalar ke kaki (sciatica).

    2. Hernia Nucleus Pulposus (HNP)

    Hernia cakram terjadi ketika bagian dalam cakram (nukleus pulposus) menonjol keluar melalui bagian luar yang robek.

    Hal ini dapat menekan saraf tulang belakang, menyebabkan nyeri, mati rasa, atau kelemahan pada tungkai. 

    Pasien dengan HNP yang berulang atau cakram yang mengalami kerusakan permanen dapat memerlukan pengangkatan dan penggantian cakram menggunakan implan buatan.

    3. Spondylosis Lumbalis

    Spondylosis adalah bentuk arthritis degeneratif yang memengaruhi cakram dan sendi tulang belakang. 

    Kondisi ini menyebabkan nyeri kronis dan pembatasan gerak, sering kali disertai radikulopati (tekanan pada saraf yang menyebabkan gejala di tungkai). 

    LDR dapat menjadi pilihan jika nyeri berasal dari cakram yang rusak, dan pasien tidak menunjukkan tanda-tanda instabilitas tulang belakang.

    Walau teknik ini dapat digunakan untuk beberapa gangguan pada tulang belakang namun ada beberapa masalah kesehatan yang tidak dianjurkan. 

    Seperti osteoporosis, infeksi tulang belakang, atau masalah struktur tulang lainnya.

  • Dokter dan Klinik Era Digital Harus Melek Medsos dan Gandeng Pers – Halaman all

    Dokter dan Klinik Era Digital Harus Melek Medsos dan Gandeng Pers – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam dunia kesehatan yang semakin kompetitif, kemampuan dokter dan klinik untuk membangun reputasi tidak lagi bergantung semata pada kualitas layanan medis.

    Di era digital, komunikasi strategis menjadi kunci untuk menjangkau lebih banyak pasien, meningkatkan kepercayaan publik, dan membedakan diri dari kompetitor.

    Communications Lead BRIEFER, Celixa Yovanka menjelaskan bahwa banyak dokter belum sepenuhnya menyadari potensi komunikasi strategis dalam membangun citra profesional. 

    Menurutnya, transformasi dalam pola komunikasi kini mengharuskan para praktisi kesehatan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih proaktif, termasuk memanfaatkan media sosial, media massa, dan keterampilan berbicara di depan publik.

    “Komunikasi strategis bukan hanya alat pemasaran, tetapi juga cara untuk menunjukkan kepedulian dan kredibilitas seorang dokter kepada pasien. Ketika dokter mampu menyampaikan edukasi kesehatan secara ringan dan relevan, mereka bukan hanya membantu pasien, tetapi juga memperkuat reputasi mereka sebagai pakar di bidangnya,” ujar Celixa, Rabu(11/12/2024).

    Celixa juga memaparkan berbagai tren komunikasi strategis yang berkembang di sektor kesehatan seperti komunikasi berbasis pasien (patient-centric communication), di mana dokter menggunakan platform digital untuk memberikan informasi kesehatan secara edukatif.

    Konten seperti ini tidak hanya meningkatkan visibilitas, tetapi juga membangun hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu juga pentingnya memiliki kemampuan berbicara di depan publik untuk meningkatkan reputasi sebagai seorang praktisi. 

    Celixa juga menggarisbawahi pentingnya media massa sebagai medium untuk membangun kredibilitas.

    Hal tersebut didukung oleh Survei Kompas tahun 2023 menunjukkan bahwa sebanyak 70,2 persen masyarakat masih mempercayai pemberitaan di media arus utama, seperti televisi, surat kabar cetak, radio dan berita daring. 34,7% responden di 38 provinsi ini juga menyebutkan bahwa mereka lebih percaya dengan sumber informasi yang disampaikan oleh tokoh, lembaga serta data resmi. 

    “Oleh karena itu, dokter yang mampu menyampaikan pesan kesehatan melalui media massa dengan cara yang menarik dan informatif cenderung lebih dipercaya oleh publik. Namun, keberhasilan ini membutuhkan strategi komunikasi yang dirancang dengan baik dan konsisten,” jelas Celixa. 

    Pada kesempatan yang sama, Safira Khairina, seorang dokter gigi, mengungkapkan bahwa ia sebelumnya menganggap public relations (PR) hanya relevan untuk rumah sakit besar. 

    Namun, kini ia memahami bahwa PR juga dapat membantu klinik kecil dan individu praktisi untuk mendapatkan sorotan media.

    “Sebagai praktisi kesehatan, kita seringkali fokus pada aspek klinis, namun lupa bahwa komunikasi yang baik juga merupakan bagian dari pelayanan. Informasi yang disampaikan dengan tepat tidak hanya meningkatkan kepercayaan pasien, tetapi juga membawa manfaat besar bagi masyarakat luas,” kata Safira.

    Pendekatan komunikasi strategis yang fleksibel untuk mendukung dokter dan klinik dalam menjangkau audiens yang lebih luas diantaranya layanan seperti penulisan press release, publikasi di media massa, dan media monitoring dirancang agar praktisi kesehatan dapat memanfaatkan PR salah satunya BRIEFER sesuai kebutuhan spesifik mereka tanpa harus terikat kontrak panjang.

    Di tengah era digital yang terus berkembang, komunikasi strategis bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan bagi para praktisi kesehatan. 

    Dengan mengintegrasikan komunikasi yang tepat ke dalam praktik mereka, dokter tidak hanya dapat meningkatkan reputasi, tetapi juga memberikan dampak yang lebih besar dalam edukasi dan pelayanan kesehatan masyarakat.

  • Dekan FK Unhan: Kesehatan Adalah Investasi Masa Depan – Halaman all

    Dekan FK Unhan: Kesehatan Adalah Investasi Masa Depan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Pertahanan (Unhan), Mayor Jenderal TNI dr. Prihati Pujowaskito, Sp.JP (K), FIHA, M.M.R.S., mengatakan kesehatan adalah investasi untuk masa depan.

    “Jaga kesehatan bersama untuk kontribusi yang lebih besar bagi bangsa,” kata dia dalam keterangannya pada Rabu (11/12/2024).

    Pernyataan itu disampaikan dalam acara bakti social antara Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun Non Hunian Perkantoran (P3SRS) Plaza Asia, Perkumpulan Kedokteran Militer (Perdokmil) dan RSPAD.

    Menurut dia, acara ini bukan sekadar pelayanan kesehatan gratis, tetapi juga upaya untuk mendidik masyarakat dalam merawat kesehatan mata dengan benar.

    “Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan pemeriksaan mata gratis serta edukasi tentang cara merawat kesehatan mata yang benar. Kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mata,” ujarnya.

    Selain pemeriksaan mata gratis, acara ini juga melibatkan sesi edukasi dengan para dokter ahli kesehatan mata yang membahas pentingnya menjaga kesehatan mata sejak dini.

    Prihati berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi program-program kesehatan berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak dalam solidaritas dan kolaborasi.

    Sementara itu, Ketua Pengawas P3SRS Plaza Asia, Evie Irawan, menjelaskan, kegiatan tersebut tidak hanya berfokus pada kesehatan, tetapi juga sebagai bagian dari dedikasi terhadap bela bangsa dan negara.

    “Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk menjalin kerja sama lebih lanjut di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” ujar Evie.

    Ia menambahkan, kepedulian terhadap kesehatan karyawan menjadi prioritas dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

    Acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi karyawan Plaza Asia dan menginspirasi program-program serupa di masa mendatang.

    Untuk diketahui, kegiatan yang dilaksanakan pekan lalu tersebut bertujuan meningkatkan kesehatan karyawan Plaza Asia yang berjumlah 188 orang, khususnya terkait kesehatan mata dan darah.

    Acara bakti sosial ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi karyawan Plaza Asia sekaligus menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di masa mendatang.

  • Cegah 71 Ribu Perempuan Indonesia Child Free, Kepala BKKBN Dorong Perusahaan Buka Day Care di Kantor – Halaman all

    Cegah 71 Ribu Perempuan Indonesia Child Free, Kepala BKKBN Dorong Perusahaan Buka Day Care di Kantor – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu Panca Rini

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Dukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyoroti fenomena perempuan di Indonesia yang memilih childfree atau tidak ingin memiliki anak. Kata dia, menyediakan daycare atau penitipan anak yang berkualitas di kantor atau lembaga bisa menjadi salah satu solusi agar perempuan tidak memilih childfree.

    “71 ribu perempuan Indonesia hari ini menginginkan childfree, menikah tetapi tidak mau punya anak. Karena itu daycare salah satu jawaban. Ayo kementerian terkait kasih ruang untuk anak-anak, kasih yang baik, berikan yang terbaik,” ujar dia di kantor BKKBN, Jakarta, Rabu (10/12/2024).

    Ia mengemukakan bahwa ada tiga alasan perempuan di Indonesia memilih childfree. Pertama, pasangan suami-istri yang bekerja memiliki kekhawatiran tidak bisa menjaga dan merawat anak dengan baik.

    Kedua, alasan mengejar karir dan cita-cita. Serta ketiga, budaya. “Ada tiga alasan kenapa perempuan memilih childfree. Nanti siapa yang ngurus, suami kerja istri kerja, (takut) diurus pembantu. Ada yang mengejar cita-cita dan karir serta faktor budaya,” jelas mantan Bupati Batang, Jawa Tengah ini.

    Di kesempatan yang sama, sebagai upaya pemberian layanan pengasuhan anak usia dini yang berkualitas, Kemendukbangga memperkenalkan program pengasuhan di tempat penitipan anak/daycare Taman Asuh Anak (Tamasya) dan Gerakan Ayah Teladan (GATE).

    Pilot project daycare ini akan ada di lima kementerian yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Sosial, dan Kementerian Ketenagakerjaan.

    Nantinya selain kementerian atau lembaga, swasta maupun perusahaan juga wajib memiliki daycare berkualitas. “Pilot project-nya baru di lima kementerian bertanggung jawab bersama-sama. Ke ​depan setiap tempat kerja, minta tolong disiapkan tempat penitipan anaknya. Ini butuh pengawalan dan keseriusan saja,” ujar dia.

  • Sarjana Perikanan Buka Klinik Kecantikan Bermodal Sertifikat Kursus, Ini Kata Perdoski – Halaman all

    Sarjana Perikanan Buka Klinik Kecantikan Bermodal Sertifikat Kursus, Ini Kata Perdoski – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) mengingatkan, segala tindakan medis yang berkaitan dengan kecantikan hanya boleh dilakukan oleh seorang tenaga medis atau dokter.

    Hal ini merespons kasus Ria Beauty dimana pemiliknya merupakan lulusan sarjana perikanan dan nekat membuka klinik dengan modal sertifikat kursus kecantikan.

    “Kami menegaskan terkait tindakan medis di bidang Dermatologi, Venereologi, dan Estetika hanya boleh ditangani oleh dokter Sp.DV atau dokter umum yang telah melakukan suatu pelatihan khusus serta mendapatkan sertifikasi kualifikasi tambahan,” kata Ketua Umum Perdoski Dr dr. Hanny Nilasari SpDVE, SubspVen, FINSDV, FAADV saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (11/12/2024).

    Dokter Hanny menyebut bahwa kejadian viralnya praktik ilegal Ria Beauty tentunya sangat memprihatinkan. Perdoski berharap adanya tindakan hukum yang tegas dari pemerintah Indonesia, sehingga untuk kejadian-kejadian serupa tidak akan terulang kembali.

    “Tindakan itu akan sangat membahayakan keselamatan masyarakat (patient safety) yang sebetulnya harus kami lindungi bersama,” jelas dia.

    Meski demikian, ada beberapa kursus kecantikan yang berdurasi pendek yang dapat diikuti oleh tenaga kesehatan serta umum. Biasanya, para lulusan merasa sudah dapat melakukan berbagai tindakan medis.

    Padahal tidak semudah itu untuk melakukan berbagai tindakan invasif misalnya melakukan tindakan mikrodermabrasi pada kulit wajah. “Hanya seorang dokter yang kompeten di bidangnya yang dapat melakukan tindakan-tindakan tersebut,” sebut dokter Hanny.

    Tindakan estetika yang dilakukan tanpa memperhatikan kompetensi dokter yang mengerjakan akan berakibat fatal, seperti munculnya infeksi berat pada lokasi bekas tindakan, luka yang kronis, bahkan hingga cacat di kulit

    “Seorang dokter yang kompeten, akan mempertimbangkan banyak hal dan penuh kehati-hatian dalam menentukan tindakan yang tepat untuk pasiennya,” kata dia.

    Diketahui, pemilik klinik kecantikan Ria Beauty, Ria Agustina (33), harus berurusan dengan hukum imbas dugaan malapraktik.

    Dia ditetapkan menjadi tersangka setelah ditangkap bersama asistennya, DN (58), oleh penyidik dari Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya di sebuah hotel di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Minggu (1/12/2024).

    Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menuturkan Ria mengklaim memiliki sertifikat pelatihan sebagai tenaga medis. Wira menuturkan serum yang digunakan Ria dalam praktiknya tidak memenuhi standar keamanan.

    Tak hanya itu, Ria juga disebut tidak memiliki izin praktik yang sah untuk membuka klinik kecantikan. Wira mengungkapkan, dalam praktiknya, Ria menawarkan layanan kecantikan tanpa izin edar untuk alat-alat yang digunakan.

    Adapun alat-alat tersebut seperti alat dermaroller dan serum tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Alat dermaroller tersebut tidak ada izin edar, dan krim anestesi serta serum yang digunakan juga tidak terdaftar di BPOM,” kata Wira.

  • Jangan Sepelekan Reaksi Alergi Antibiotik pada Anak, Ketahui Kenali Ciri-Cirinya – Halaman all

    Jangan Sepelekan Reaksi Alergi Antibiotik pada Anak, Ketahui Kenali Ciri-Cirinya – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Reaksi alergi antibiotik pada anak sebaiknya tidak disepelekan oleh orangtua. 

    Karena dapat membahayakan nyawa dari penggunanya. 

    Terkait hal ini, Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A (K) ungkap apa saja ciri-ciri anak tidak cocok atau alergi dengan antibiotik. 

    Menurutnya, ada banyak reaksi yang muncul jika anak mengalami alergi terhadap antibiotik.

    “Jadi, kalau dia alergi terhadap antibiotik, mekanisme alergi banyak. Bisa dari kulit merah-merah. Bisa saluran cerna seperti muntah atau diare. Atau yang paling berat, adalah anafilaksis. Tapi mekanisme beda-beda,” ungkapnya pada media briefing virtual, Selasa (10/12/2024). 

    Ia pun mengajak pada orang tua untuk melihat reaksi apa yang muncul usai anak mengonsumsi antibiotik. 

    Jika anak menunjukkan gejala alergi, maka orang tua perlu mempertimbangkan untuk menghentikan konsumsi antibiotik tersebut. 

    Atau, orang tua bisa mengganti sesuai dengan golongan antibiotik yang resiko alerginya lebih kecil. 

    Selain itu, orang tua dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada tenaga kesehatan sebelum memberikan antibiotik pada anak. 

    Lebih lanjut, dr Edi mengatakan orang tua bisa menolak antibiotik yang disarankan dokter. 

    “Kalau misalnya jelas-jelas, penyebab paling sering bukan karena infeksi bakteri. Seperti batuk dan pilek biasa. Kondisi umumnya baik, baru berlangsung 1-3 hari, ya mungkin sebagian besar antibiotik tidak diperlukan,” paparnya. 

    Oleh karena itu, orang tua perlu mendiskusikan dengan dokter terkait apakah penggunaan antibiotik benar-benar dibutuhkan. 

  • Ancaman Pandemi ‘Black Death’ Mengintai, Perbaiki Sanitasi yang Buruk Sekarang Juga – Halaman all

    Ancaman Pandemi ‘Black Death’ Mengintai, Perbaiki Sanitasi yang Buruk Sekarang Juga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sistem sanitasi yang baik dan terawat memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya pandemi atau wabah. Kata Wakil Menteri Kesehatan Prof dr Dante Saksono Harbuwono pandemi ‘Black Death’ atau penyakit pes yang dibawa oleh kutu tikus pada tahun 1347 hingga 1352 dan menewaskan jutaan orang di Eropa, Asia, dan Afrika Utara disebabkan oleh sanitasi yang buruk.

    “Jadi, kalau kita tidak ingin pandemi ‘Black Death’ itu terulang, kita harus memperbaiki sanitasi yang ada di masyarakat,” ujarnya saat memberikan sambutan pada gelaran pemberian Penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Pelabuhan Bandar Udara Sehat, dan Keamanan Pangan Olahan Siap Saji Tahun 2024 yang berlangsung di Hotel The St. Regis Jakarta, Rabu(11/12/2024). 

    Mengutip Yuval Noah Harari dalam buku “Homo Deus”, Dante menyatakan, kematian pada sejarah umat manusia disebabkan oleh tiga hal, yaitu kelaparan, wabah, dan perang.  Dari tiga hal itu, wabah penyakit dapat dicegah dengan sanitasi sehat.

    “Ternyata, jumlah angka kematian akibat wabah sama dengan jumlah angka kematian akibat perang. Bahkan, lebih cepat lagi,” tambah Dante.

    Ia pun menegaskan, gerakan sanitasi sehat bukan gerakan individu. Tapi merupakan gerakan masyarakat bersama dan upaya multisektor yang melibatkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Bappenas, dan Kementerian Dalam Negeri.

    “Nanti tahun depan, saya pesan kepada Dirjen P2P untuk melaksanakan kegiatan penilaian outcome-nya setelah sanitasi ini diperbaiki, apakah angka diarenya turun, angka penyakit menularnya turun, dan sebagainya,” lanjutnya.

    Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI Anas Maruf menyatakan, penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan bentuk dukungan dan komitmen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam mencapai pembangunan kesehatan berkelanjutan di bidang kesehatan lingkungan, yang selaras dengan RPJMN dan SDGs 2030​.

    “Tentunya juga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya baik itu pada tingkat nasional, provinsi, kabupaten kota, hingga tingkat terkecil, yaitu desa dan kelurahan,” ujar Anas.

    Anas menambahkan, penghargaan STBM diberikan melalui proses seleksi yang ketat. Tahapannya mencakup verifikasi dokumen, survei lapangan, dan pleno penetapan oleh tim lintas kementerian, lembaga, serta mitra pembangunan.

    STBM Awards diberikan kepada 1 gubernur yang telah berhasil menyelesaikan Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) di seluruh wilayahnya yaitu gubernur Jawa Tengah.  Penghargaan juga diberikan kepada 42 kabupaten/kota yang pada 2024 telah mencapai keberhasilan dalam perubahan perilaku masyarakat untuk menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dengan tiga kategori, yakni pratama, madya, dan paripurna. 

    Rinciannya, kategori pratama sebanyak 23 kabupaten/kota, kategori madya sebanyak 15 kabupaten/kota, dan kategori paripurna sebanyak 4 kabupaten/kota. Kedua, penghargaan pelabuhan dan bandara sehat diberikan kepada 30 pelabuhan dan 26 bandar udara yang telah mencapai keberhasilan menyelenggarakan kesehatan lingkungan dengan indikasi aman, nyaman, bersih, dan sehat.

    Ketiga, penghargaan program keamanan pangan olahan siap saji diberikan kepada 2 provinsi pembina terbaik dan 10 kabupaten/kota yang telah melakukan upaya percepatan dalam rangka untuk penciptaan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) dan label Hygiene Sanitasi Pangan (HSP).

  • 5 Ramuan Alami yang Bagus untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh – Halaman all

    5 Ramuan Alami yang Bagus untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut adalah beberapa ramuan alami yang dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda selama musim dingin.

    Ramuan-ramuan ini berasal dari Ayurvda, sistem pengobatan tradisional India yang mengandalkan penggunaan rempah-rempah, tanaman alami, dan mineral untuk meningkatkan kesehatan serta menyeimbangkan tubuh.

    Ayurveda dikenal dengan pendekatannya yang holistik, tidak hanya berfokus pada kesehatan fisik tetapi juga mental. 

    Ramuan-ramuan Ayurvedic ini bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh dan kesejahteraan secara menyeluruh. 

    Menjaga daya tahan tubuh di musim hujan. (iStockphoto)

    Berdasarkan informasi yang dilansir dari NDTV, berikut adalah beberapa ramuan herbal yang efektif untuk meningkatkan kekebalan tubuh:

    1. Daun Ashwagandha

    Ashwagandha adalah ramuan adaptogenik yang terkenal dapat membantu tubuh beradaptasi dengan stres serta meningkatkan sistem imun dengan menyeimbangkan kadar kortisol.

    Selain itu, ramuan ini juga dapat meningkatkan energi, memperkuat ketahanan tubuh terhadap pilek, dan meningkatkan kualitas tidur yang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh.

    2. Kemangi

    Kemangi memiliki sifat antimikroba yang sangat efektif melawan infeksi pernapasan seperti flu dan pilek.

    Kaya akan antioksidan, kemangi juga berfungsi untuk mendetoksifikasi tubuh dan mengurangi peradangan, menjadikannya ramuan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh di musim dingin.

    ilustrasi daun kemangi (kompas.com)

    3. Kunyit

    Kunyit terkenal dengan kandungan kurkumin yang memiliki kemampuan antiinflamasi dan antioksidan yang sangat kuat. 
    Ramuan ini tidak hanya membantu detoksifikasi tubuh tetapi juga memperkuat respons imun tubuh untuk melawan penyakit.

    4. Gaduchi (Giloy)

    Gaduchi, yang sering disebut “Amrita” dalam Ayurvda, dikenal karena khasiatnya yang menyehatkan dan meremajakan tubuh.

    Ramuan ini dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, membersihkan darah, dan efektif melawan infeksi, termasuk pilek, batuk, dan demam.

    daun sirih (freepik)

    5. Daun Sirih

    Daun sirih memiliki sifat antibakteri dan antivirus yang sangat bermanfaat untuk kesehatan pernapasan, terutama dalam meredakan sakit tenggorokan.

    Selain itu, daun sirih juga dapat membantu mencegah infeksi yang sering terjadi selama musim dingin.

    Dengan mengonsumsi ramuan-ramuan alami ini secara teratur, Anda dapat menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh selama musim dingin yang penuh tantangan.

    (Tribunhealth.com)

  • 8 Langkah Mudah Mengurangi Konsumsi Gula untuk Hidup Sehat – Halaman all

    8 Langkah Mudah Mengurangi Konsumsi Gula untuk Hidup Sehat – Halaman all

    TRIBUNHEALTH.COM – Gula sering dianggap sebagai pemanis yang umum dalam pola makan sehari-hari, namun konsumsi gula yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.

    Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk membatasi asupan gula.

    Dalam artikel ini, kami merangkum 8 langkah efektif untuk mengurangi konsumsi gula, yang diambil dari kanal kesehatan HealthShots.

    Mengapa Penting untuk Mengurangi Asupan Gula?

    Ilustrasi Gula Pasir (Tribun Jateng – Tribunnews.com)

    Mengurangi konsumsi gula sangat penting karena dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan.

    Menurut sumber dari HealthShots, gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit serius.

    Di bawah ini adalah beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk mengurangi asupan gula.

    Apa Saja Langkah-Langkah untuk Mengurangi Konsumsi Gula?
    1. Batasi Makanan dengan Tambahan Gula

    Mulailah dengan mengurangi makanan yang mengandung banyak gula tambahan, seperti permen, kue, biskuit, dan es krim.

    Pilihlah camilan yang lebih sehat, seperti kacang-kacangan, buah-buahan, atau yoghurt tanpa pemanis.

    Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan buah-buahan untuk menambah rasa manis pada sereal yang tanpa pemanis.

    2. Kurangi Minuman Ringan Manis

    Minuman ringan dan soda adalah sumber utama gula tambahan.

    Bahkan juz buah dan smoothie pun bisa mengandung gula.

    Sebagai pengganti, pilihlah air putih, air soda, atau teh herbal yang lebih sehat dan tidak mengandung gula tambahan.

    3. Hindari Karbohidrat Olahan

    Makanan seperti roti putih dan pasta biasanya mengandung gula olahan yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.

    Sebagai alternatif, pilihlah biji-bijian utuh seperti beras merah atau roti gandum utuh untuk menjaga stabilitas energi Anda.

    4. Hindari Minuman Beralkohol

    Minuman beralkohol, terutama koktail, sering mengandung gula yang tinggi.

    Mengurangi atau menghindari konsumsi minuman beralkohol adalah langkah penting untuk menurunkan asupan gula Anda.

    5. Ganti Menu Sarapan yang Mengandung Gula

    Banyak pilihan sarapan seperti sereal, wafel, dan muffin mengandung gula tambahan.

    Sebagai gantinya, pilihlah oatmeal dengan tambahan buah, yoghurt Yunani, atau telur yang dimasak dengan sayuran.

    Pilihan ini dapat memberi nutrisi yang dibutuhkan dan membantu menstabilkan kadar gula darah.

    6. Pilih Pengganti Gula Nol Kalori

    Saat mencari alternatif untuk gula, pilihlah pemanis yang aman seperti stevia yang merupakan pemanis nabati tanpa kalori.

    Namun, berhati-hatilah dengan pemanis lain seperti agave atau madu, karena masih mengandung gula.

    7. Periksa Label Makanan

    Penting untuk memahami label makanan yang Anda konsumsi.

    Kenali gula tambahan yang terdapat pada bahan makanan, seperti sirup jagung atau bahan-bahan yang diakhiri dengan “ose” seperti glukosa atau fruktosa.

    Hindari produk dengan kandungan gula tambahan yang tinggi.

    8. Tambahkan Makanan Kaya Protein

    Mengonsumsi lebih banyak makanan kaya protein dapat membantu mengurangi keinginan untuk mengonsumsi gula.

    Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care, makanan seperti daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, dan susu dapat meningkatkan rasa kenyang, menstabilkan kadar gula darah, dan membantu mempertahankan massa otot.

    Ini akan mengarah pada kebiasaan makan yang lebih sehat dan mengurangi ketergantungan pada camilan manis.

    Kesimpulan: Bagaimana Menjaga Kesehatan dengan Mengurangi Gula?

    Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda tidak hanya dapat mengurangi konsumsi gula, tetapi juga menjaga kesehatan secara keseluruhan.

    Perubahan kecil dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan Anda dalam jangka panjang.

    Jadi, mulailah hari ini dan buatlah pilihan yang lebih sehat!

  • Kenali Gejala dan Penanganan Diabetes Melitus Pada Anak – Halaman all

    Kenali Gejala dan Penanganan Diabetes Melitus Pada Anak – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang kejadiannya semakin meningkat di seluruh dunia.

    Penyakit ini ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula dalam darah akibat gangguan produksi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya. 

    Nyatanya, diabetes tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. 

    Menurut Dokter Spesialis Anak Subspesialis Endokrinologi RS Pondok Indah – Pondok Indah Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp. A, Subsp. End., FAAP, FRCPI (Hon.) diabetes yang sering dijumpai pada anak-anak adalah DM tipe 1.

    “Di mana terjadi kekurangan insulin absolut dalam tubuh akibat rusaknya sel kelenjar pankreas oleh proses autoimun. Suatu keadaan di mana sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan,” jelas dr Aman pada keterangannya, Selasa (10/12/2024). 

    “Sehingga mengganggap sel tubuh/pankreas sebagai benda asing dan menghancurkannya. Kerusakan pankreas yang terjadi umumnya baru menimbulkan gejala setelah mencapai 90 persen atau lebih,” lanjutnya. 

    Menurut dr Aman, ada dua faktor pnyebab diabetes mellitus tipe 1 pada seorang anak, yaitu:

    Faktor genetik

    Kerusakan gen dalam tubuh anak. Kerentanan seorang anak untuk mengalami DM tipe 1 berhubungan dengan kerusakan gen.

    Faktor lingkungan

    Faktor lingkungan berperan sebagai pencetus dimulainya kerusakan atau penghancuran sel pankreas. 

    “Faktor ini dapat berupa zat kimia atau infeksi virus. Akan tetapi hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Proses ini biasanya terjadi berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sebelum timbulnya gejala,” imbuhnya. 

    Lebih lanjut dr Aman menjelaskan apa saja gejala diabetes pada anak.

    Gejala umum yang dialami seorang anak dengan DM tipe 1 sama seperti gejala DM pada orang dewasa, antara lain:

    • Anak menjadi sering buang air kecil (terutama malam hari) atau mengompol 

    • Sering haus 

    • Sering lapar 

    • Berat badan berangsur turun 

    • Kesemutan 

    • Sering lemas 

    • Luka yang sulit sembuh 

    • Pandangan kabur 

    Sayangnya, tidak jarang anak baru diketahui menyandang DM tipe 1 pada kondisi yang sudah berat (KAD). 

    Hal ini terjadi akibat tingginya kadar gula darah disertai kurangnya jumlah insulin tubuh. 

    Sehingga terbentuklah zat keton (bersifat asam) yang kemudian menjadi racun dalam darah.

    Gejala yang muncul pada anak mengalami KAD adalah sesak napas, mual, muntah, sakit perut, atau pingsan. 

    Kelalaian penanganan pada kondisi ini dapat menyebabkan kematian.

     

    *Penanganan diabetes pada anak*

    Menurut dr Aman, terdapat lima pilar dalam penanganan DM tipe 1 pada anak, yaitu penyuntikan insulin, pemantauan gula darah, pengaturan makan, aktivitas fisik, serta edukasi. 

    Oleh sebab itu, penanganan DM tipe 1 pada anak memerlukan pendekatan yang menyeluruh dari tim tenaga kesehatan.

    Yaitu terdiri atas dokter spesialis anak subspesialis endokrin, dokter spesialis anak subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik/dokter spesialis gizi klinik/ahli gizi, psikiater atau psikolog, dan edukator DM. 

    “Penyuntikan insulin mutlak harus dilakukan karena dasar penyebab DM tipe 1 adalah tidak adanya insulin yang dihasilkan dalam tubuh,” jelasnya. 

    Satu-satunya cara pemberian insulin yang terbukti efektif hingga saat ini adalah melalui suntikan di bawah kulit. 

    Dosis insulin bersifat individual, yaitu menyesuaikan usia, berat badan, lama menderita, target kontrol glikemik, pola hidup, dan komorbiditas.

    Pemantauan gula darah mandiri dianjurkan untuk dilakukan setidaknya 4 kali dalam sehari.

    Pertama, di pagi hari saat bangun tidur. Kedua, sesaat sebelum makan. Ketiga, 1,5-2 jam setelah makan. Dan keempat, malam hari sebelum tidur. 

    Hal ini dilakukan guna memastikan dosis insulin yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tubuh anak. 

    Pengaturan makan harus diperhatikan agar anak memperoleh nutrisi yang dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang, sekaligus mencegah komplikasi dari penyakit DM tipe 1. 

    Prinsip asupan nutrisi yang baik terdiri atas 45-50 persen karbohidrat, 15-20 persen protein, dan kurang dari 35 persen lemak. 

    Pasien dan keluarga harus memahami cara menyesuaikan dosis insulin berdasarkan konsumsi karbohidrat.

    Sehingga si kecil lebih fleksibel dalam konsumsi karbohidrat.

    Aktivitas fisik penting dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh anak, di samping juga menurunkan kebutuhan insulin serta meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. 

    Rekomendasi aktivitas fisik pada anak dengan DM tipe 1 sama dengan populasi umum.

    “Yaitu aktivitas dengan durasi 60 menit setiap hari yang mencakup aktivitas aerobik dan penguatan otot serta tulang. Aktivitas aerobik sebaiknya dilakukan lebih sering, sementara penguatan otot dan tulang dilakukan paling tidak 3 kali per minggu,” jelasnya. 

    Meskipun penyandang DM tipe 1 memerlukan penanganan khusus dalam kehidupan sehari-hari, penyakit ini tidak menghalangi anak untuk tetap hidup sehat, bahagia, dan berprestasi seperti teman sebayanya. 

    “Dengan kontrol penyakit yang baik, anak penyandang DM dapat menjadi apa saja yang mereka cita-citakan,” tutupnya.