Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Daftar 5 Buah Kering yang Bisa sebabkan Kadar Gula Darah Melonjak – Halaman all

    Daftar 5 Buah Kering yang Bisa sebabkan Kadar Gula Darah Melonjak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bagi penderita diabetes, memilih camilan yang tepat sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah.

    Meskipun buah kering sering dianggap sebagai pilihan sehat, beberapa jenis buah kering justru bisa memicu lonjakan gula darah.

    Beberapa buah kering, seperti ceri kering, kurma, dan pisang kering, sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes karena kandungan gula mereka yang tinggi.

    Buah kering tertentu memiliki indeks glikemik (IG) yang tinggi, yang berarti mereka dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

    buah kering (Shutterstock)

    Berikut adalah beberapa buah kering yang sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes, menurut Health Shots:

    1. Buah Ara (Anjeer)

    Buah ara mengandung sekitar 50-60 persen gula berdasarkan beratnya, yang menjadikannya tidak ideal bagi penderita diabetes.

    Menurut penelitian dalam jurnal Molecules, buah ara kaya akan gula seperti fruktosa, dekstrosa, dan glukosa, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.

    2. Kurma

    Kurma dikenal dengan kandungan gula alaminya yang tinggi. Sebuah studi dalam jurnal Nutrients mengungkapkan bahwa kurma mengandung lebih dari 70% gula.

    Selain itu, dengan indeks glikemik yang tinggi (antara 42 dan 72), kurma tidak cocok untuk penderita diabetes.

    Ilustrasi konsumsi kurma (Freepik.com)

    3. Ceri Kering

    Ceri kering mengandung sekitar 35-40 gram gula per sajian, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan. 

    Beberapa varietas ceri kering bahkan memiliki tambahan gula selama proses pengolahan, menjadikannya pilihan yang tidak tepat untuk penderita diabetes.

    4. Pisang Kering atau Keripik Pisang

    Pisang kering, terutama yang digoreng atau ditambah gula, memiliki kandungan kalori yang jauh lebih tinggi dibandingkan pisang segar.

    Proses pengolahan ini meningkatkan kepadatan kalorinya, yang bisa mempengaruhi kadar gula darah.

    Ilustrasi keripik pisang (indonesia.travel)

    5. Mangga Kering

    Mangga kering sering kali diproses dengan penambahan gula, menjadikannya pilihan yang kurang ideal bagi penderita diabetes.

    Sebaliknya, mangga segar lebih aman dan dapat membantu meningkatkan rasa kenyang serta mengatur kadar glukosa pasca makan, seperti yang ditemukan dalam penelitian yang diterbitkan di Metabolism Open.

    Meskipun buah kering bisa menjadi camilan yang praktis dan sehat, penderita diabetes harus berhati-hati dalam memilihnya.

    Menghindari buah kering dengan indeks glikemik tinggi dan kandungan gula yang berlebihan sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    (Tribunhealth.com)

  • 4 Khasiat Buah Tomat, Salah Satunya Bagus Untuk Kesehatan Usus – Halaman all

    4 Khasiat Buah Tomat, Salah Satunya Bagus Untuk Kesehatan Usus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tomat menawarkan berbagai manfaat kesehatan, termasuk kemampuannya untuk meredakan nyeri haid atau kram menstruasi.

    Buah ini kaya akan vitamin C dan serat, serta memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan usus.

    Pola makan seimbang yang melibatkan konsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh dapat membantu menyeimbangkan hormon dan mengurangi peradangan dalam tubuh, yang berperan penting dalam mengatasi gejala menstruasi.

    Harga tomat di India melonjak tajam dalam beberapa waktu terakhir gara-gara cuaca ekstrem. (Times of India)

    Berikut adalah beberapa manfaat tomat dalam mengurangi nyeri haid, seperti yang dilansir dari Health Shots:

    1. Sifat Anti-inflamasi

    Tomat mengandung antioksidan kuat bernama likopen, yang memiliki potensi untuk mengurangi peradangan dalam tubuh. 

    Likopen bekerja dengan mengurangi produksi sitokin proinflamasi yang memicu peradangan, termasuk hormon prostaglandin yang menyebabkan kontraksi rahim dan nyeri haid.

    Sebuah penelitian dalam BJOG: An International Journal of Obstetrics and Gynaecology menunjukkan bahwa konsumsi suplemen vitamin E selama menstruasi dapat mengurangi durasi dan keparahan kram.

    2. Meningkatkan Penyerapan Zat Besi

    Tomat kaya akan vitamin C, yang sangat dibutuhkan tubuh wanita selama menstruasi untuk membantu penyerapan zat besi.

    Zat besi sering hilang selama periode menstruasi, yang bisa menyebabkan rasa lelah dan tidak nyaman.

    Penelitian dalam Indian Journal of Medical Research menyarankan konsumsi makanan kaya zat besi dan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi selama menstruasi.

    3. Relaksan Otot Alami

    Tomat mengandung kalium, mineral yang penting untuk fungsi otot dan pengaturan kontraksi otot.

    100 gram tomat mengandung sekitar 287 mg kalium, yang membantu meredakan kembung dan menjaga keseimbangan natrium dalam tubuh.

    Keseimbangan elektrolit ini sangat penting karena ketidakseimbangan natrium dapat memperburuk nyeri haid.

    Ilustrasi Tomat. (Dok/Kompas.com)

    4. Mendukung Kesehatan Usus

    Perubahan hormon selama menstruasi sering menyebabkan sembelit, yang dapat meningkatkan tekanan di daerah perut dan memperburuk kram.

    Tomat, yang kaya akan serat, dapat membantu mengatur pergerakan usus dan mengurangi sembelit.

    Penelitian yang diterbitkan dalam Microbiology Spectrum menunjukkan bahwa konsumsi tomat dapat meningkatkan profil mikroba usus, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan keseimbangan hormonal.

    Dengan segala manfaatnya, tomat bisa menjadi tambahan yang sangat baik dalam diet selama menstruasi, membantu meredakan nyeri haid, meningkatkan penyerapan zat besi, serta mendukung kesehatan pencernaan dan keseimbangan elektrolit.

    (Tribunhealth.com)

  • Ini Tanda-tanda saat Tubuh Kekurangan Kolagen – Halaman all

    Ini Tanda-tanda saat Tubuh Kekurangan Kolagen – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Pernahkah Anda merasa nyeri di tumit saat berjalan, sendi terasa kaku, atau sulit bangun dari posisi duduk? Masalah ini sering kali dialami bahkan di usia muda.

    Kondisi ini bisa jadi disebabkan oleh berkurangnya kolagen dalam tubuh.

    Kolagen membentuk sekitar 80 persen struktur organik tulang, berfungsi sebagai kerangka tempat mineral seperti kalsium dan fosfat melekat, memberikan tulang kekuatan dan fleksibilitas

    Hal ini disampaikan ahli kedokteran fisik dan rehabilitasi, dr Adrian Setiaji Sp.KFR, AIFO-K dalam acara bertajuk “Semua Bisa Awet Muda” di Mall Kelapa Gading 3, Jakarta, pada akhir pekan lalu.

    Ia mengatakan, gejala seperti nyeri lutut, punggung, bahu, dan nyeri sendi lainnya saat bergerak sering kali merupakan tanda bahwa struktur tulang dan bantalan sendi mulai melemah.

    “Saat kadar kolagen menurun, tubuh kehilangan kekuatan strukturalnya. Hal ini dapat memicu osteoporosis, melemahnya otot, dan penurunan mobilitas, terutama di usia lanjut,” jelas dr. Adrian.

    Selain itu, kolagen juga membentuk 10 persen jaringan otot, yang membantu mempertahankan kekuatan dan elastisitas otot.

    Dokter Adrian menuturkan, kolagen cenderung berkurang sejak usia 25 tahun, dengan rata-rata penurunan sekitar 1–1,5 persen setiap tahun dan akan terus berkurang.

    Jika diakumulasi, pada usia 50 tahun, tubuh bisa kehilangan hingga 25 persen dari total kolagen alaminya. Padahal, kolagen sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang, elastisitas sendi, dan fungsi otot.

    “Semakin rendah kadar kolagen, semakin besar risiko kekakuan sendi, nyeri, dan bahkan gangguan mobilitas. Tanpa asupan kolagen yang cukup, jaringan ikat menjadi lebih lemah dan kurang fleksibel,” tambah dr. Adrian.

    Pengalaman inilah yang terjadi pada publik figur Dave Hendrik.

    Pria berusia 47 tahun ini menceritakan, ketika mendekati umur 35 tahun, ia sering merasakan kesulitan bangun dari duduk, apalagi jongkok.

    Kala itu, penyiar radio ini sempat khawatir jika mobilitasnya makin terbatas.

    “Nggak lama dari itu lalu aku konsultasikan ke dokter ternyata benar, karena usia, kolagen dalam tubuh berkurang” ungkap Dave.

    Menanggapi apa yang terjadi pada Dave Hendrik, dokter Adrian mengungkapkan bahwa kekurangan kolagen membuat jaringan ikat menjadi lebih lemah dan kurang fleksibel, sehingga lebih rentan terhadap masalah otot, tulang, dan sendi, bahkan di usia muda.

     Penurunan kolagen juga sering diperburuk efek dari gaya hidup modern, seperti postur tubuh yang salah akibat penggunaan gadget yang terus menerus, stres, dan kurangnya aktivitas fisik.

    “Latihan fisik teratur, seperti berjalan atau peregangan ringan, yang dikombinasikan dengan konsumsi makanan kaya kolagen secara rutin dapat mempercepat pemulihan, meningkatkan mobilitas, dan mengurangi rasa nyeri secara efektif,” jelas dr Adrian.

    Pola makan rendah kolagen juga menyebabkan menghambat pemulihan masalah tulang, sendi, otot.

    Kebutuhan kolagen setiap individu berkisar antara 2.000–10.000 mg per hari tergantung kondisinya.

    Namun seringkali, memenuhi kebutuhan ini lewat makanan sehari-hari seperti kaldu tulang atau kulit ikan sering kali sulit dilakukan, sehingga dibutuhkan tambahan asupan.

    Kini tren semakin berkembang asupan kolagen ada berbagai macam, salah satunya dalam bentuk susu kolagen yang tidak hanya mengandung kalsium tetapi zat gizi lainnya juga.

    Dave mengamini kemudahan dan efek positif yang dirasakan setelah rutin mengkonsumsi Collagena.

    “Ini praktis banget. Tinggal minum. Aku merasa lebih bugar, sendi lebih sehat, dan aktivitas harian jadi lebih lancar,” ujarnya. 

     

  • Berkarir Moncer di Jerman Dokter Spesialis WNI Ini Pilih Pulang ke RI, Kini Dapat STR Seumur Hidup – Halaman all

    Berkarir Moncer di Jerman Dokter Spesialis WNI Ini Pilih Pulang ke RI, Kini Dapat STR Seumur Hidup – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang dokter spesialis kandungan lulusan Jerman dr. Andreas Winarno menceritakan pengabdiannya saat kembali ke tanah air.

    Dokter Andreas merupakan satu dari tujuh dokter WNI lulusan luar negeri yang mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) Seumur Hidup karena telah berhasil menyelesaikan program adaptasi.

    Penyerahan STR tersebut disaksikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin di Jakarta Selatan, Senin (16/12/2024).

    Ia memutuskan kembali ke Indonesia setelah 10 tahun berkarir sebagai dokter aktif di RS dan peneliti di Jerman.

    Dokter Andreas mengabdikan dirinya di RSUD Otanaha, Gorontalo.

    Dirinya mengikuti program adaptasi yang digencarkan oleh Kementerian Kesehatan RI sejak 2022.

    Program itu memberikan kemudahan adaptasi dokter spesialis lulusan luar negeri, sehingga mereka bisa bekerja di Indonesia, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.

    Ia mengatakan, sebelum ada program tersebut maka proses kepulangan dan berkarir di Indonesia sangatlah rumit karena memiliki banyak tahapan dan persyaratan yang harus dipenuhi.

    Sementara godaan di luar negeri jenjang karier dan penghasilan jauh lebih besar.

    “Orang akan mikir 2-3 kali. Kalau Anda di posisi di situ juga Anda sudah berkarir di luar negeri, dapat penghasilan untuk pulang melalui proses yang enggak jelas,  bisa 1 tahun, bisa 2 tahun, bisa 5 tahun tapi tanpa penghasilan pasti tidak akan mau pulang,” ujarnya saat ditemui di Jakarta.

    Dokter lulusan S1 Universitas Katolik Soegijaprana ini mengatakan, sudah sejak tahun 2019 ia ingin kembali ke tanah air namun proses penyertaan ijazah baru selesai pada tahun Maret 2022.

    Setelah mengetahui ada program Kemenkes ini, ia pun mendaftarkan diri.

    Pada September 2022, ia mengikuti wawancara dan tes tertulis di Surabaya yang diadakan oleh kolegium kedokteran obgyn untuk mendapatkan sertifikat kelulusan.

    Setelah dinyatakan lulus ia mengikuti pembekalan di Jakarta dan kemudian ditempatkan di RS tipe B di Gorontalo.

    “Memang seperti CT Scan, kebetulan saya kemarin sudah ibu kota pemekaran, di kota Gorontalo, rumah sakit tipe B-nya itu tapi CT Scan hanya ada satu dan itu sering kali bermasalah. Itu keterbatasan alat. Jadi memang selalu harus diperhatikan juga ya,” harap dia.

    Dokter Andreas mendukung program Kemenkes untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis di Indonesia.

    “Saya rasa sangat-sangat positif program pemerintah, karena memang luar negeri juga dokter spesialis juga sudah hospital based. Supaya tidak terjadi sentralisasi di kota-kota besar, dokter itu langsung dari pendidikan spesialisnya langsung ke daerah, jadi bisa membangun daerah juga. Kalau semua dikirim ke ujung kota, tentunya kota akan semakin padat,” kata dokter Andreas.

    Menkes Budi G. Sadikin mengapresiasi kepulangan para dokter WNI yang telah berkarir di luar negeri.

    “Terima kasih kepada teman-teman dokter adaptan yang sudah sabar mencintai Indonesia. Terima kasih telah mau kembali ke Indonesia,” tutur Budi.

    Mantan dirut Bank Mandiri ini berharap dokter spesialis lulusan luar negeri yang mengikuti program adaptasi terus bertambah.

    Tahun depan, dirinya menargetkan sekitar 100 dokter spesialis bisa mengikuti program ini. 

    Terkait sistem dan proses pendaftaran, Menkes menegaskan bahwa Kemenkes akan terus meningkatkan layanan menjadi lebih cepat dan transparan.

  • Minum Air Terlalu Banyak Ternyata Juga Ada Risikonya, Begini Penjelasan Dokter – Halaman all

    Minum Air Terlalu Banyak Ternyata Juga Ada Risikonya, Begini Penjelasan Dokter – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mencukupi kebutuhan cairan tubuh adalah sebuah keharusan. 

    Sebab, meminum air putih sangat bermanfaat  bagi tubuh secara keseluruhan. 

    Namun, perlu diingat, terlalu berlebihan mengonsumsi air putih juga tidak dianjurkan. Karena dapat menyebabkan risiko yang fatal. 

    Seseorang yang minum terlalu banyak air putih bisa mengalami keracunan air atau water intoxication. 

    Medical Doctor dan Health Content Creator dr Kevin Mark pun beri penjelasan. 

    “Jadi kalau di dalam istilah medis itu adalah water intoxication. Kalau bahasa Indonesia-nya, keracunan air putih,” ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Senin (16/12/2024). 

    Untuk mencapai kadar keracunan air putih, bisa terjadi karena dua kondisi. 

    Pertama, seseorang mengonsumsi air putih secepat-cepatnya dalam jumlah yang sangat besar.

    “Contohnya misalnya, kita minum langsung 1,5 liter dalam 15 menit. Nah, jika langsung kita konsumsi air putih banyak itu, apalagi diulang berkali-kali, kadar air di dalam tubuh kita akan meningkat. Kadar elektrolit bisa terganggu,” paparnya. 

    Ketika kadar elektrolit terganggu akibat cairan terlalu banyak dan darah terlalu encer, itu bisa menyebabkan keracunan air yang bahaya bagi tubuh.

    Kedua adalah mengonsumsi cairan yang sangat banyak di dalam satu waktu. 

    “Sebenarnya mirip seperti tadi, cuma misalnya menjelang tidur, kita mau minum air lebih banyak, atau misalnya jumlahnya lebih dibandingkan porsi harian. Nah ini kadang-kadang juga bisa menyebabkan water intoxication, atau keracunan air,” jelas dr Kevin. 

    Namun, ia mempertegas jika untuk mencapai water intoxication dalam kondisi sehari-hari, sangat sulit.

    Karena untuk mencapai keadaan tersebut, mungkin seseorang harus minum 2-2,5 liter dalam waktu 1-2 jam saja. 

    Dan ini umumnya akan sangat sulit dilakukan oleh orang-orang.

    “Jadi jangan takut. Yang penting konsumsilah dalam batas wajar dan dalam frekuensi yang cukup sering, tapi dibagi, seperti itu,” tuturnya. 

     

     

  • Menkes Panggil Dokter Spesialis Lulusan Luar Negeri untuk Mengabdi di Daerah Terpencil – Halaman all

    Menkes Panggil Dokter Spesialis Lulusan Luar Negeri untuk Mengabdi di Daerah Terpencil – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin akan terus menambah jumlah dokter spesialis di tanah air.

    Salah satunya adalah menggencarkan program adaptasi.

    Program ini memberikan kemudahan bagi para dokter spesialis WNI lulusan luar negeri agar mereka bisa bekerja di Indonesia, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.

    Setelah selesai dan berhasil menjalani program adaptasi maka para dokter bisa mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) Seumur Hidup.

    “Dokter itu harus diperbanyak, apalagi dokter spesialis, itu harus diperbanyak kenapa? karena masyarakat membutuhkan.  Itu sebabnya program ini kami Kemenkes adakan,” kata dia di Jakarta, Senin (16/12/2024).

    Pihaknya terus menyoroti, kurangnya jumlah dokter di Indonesia.

    Kondisi terbatasnya jumlah tenaga medis ini bukan hanya terjadi di RI melainkan banyak negara mengalami hal serupa.

    “Tidak ada satupun negara bilang kelebihan dokter. Itu ilusi menurut saya, atau dia mimpi kali ya. Nggak ada yang kelebihan dokter,” ungkap mantan dirut Bank Mandiri ini.

    Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pada pemerintahan Prabowo-Gibran ia diamanatkan untuk membangun rumah sakit tipe D menjadi tipe C di 66 kabupaten/kota.

    Namun sayangnya dari 66 rumah sakit itu 91 persen dokter spesialisnya tidak lengkap.

    “Kami diberi anggaran tambahan oleh Presiden Prabowo Rp1,9 triliun.  Uangnya sudah disiapkan, mau bangun, sudah disurvey, mungkin 2 tahun selesai. Masalahnya apa? Dari 66 rumah sakit itu, 91 persen tidak lengkap dokter spesialisnya. Penyakit dalam, bedah, radiologi anak, patologi klinik, itu tidak lengkap,” tutur dia.

  • Mana yang Lebih Sehat, Konsumsi Air Kemasan atau yang Dimasak? Ini Kata Dokter – Halaman all

    Mana yang Lebih Sehat, Konsumsi Air Kemasan atau yang Dimasak? Ini Kata Dokter – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setiap harinya, semua orang tentu mengonsumsi air putih untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh. 

    Mengonsumsi air putih diketahui sejak lama membawa manfaat yang begitu banyak pada tubuh.

    Demi mencukupi kebutuhan cairan tubuh ini, sebagian masyarakat ada yang memasak air untuk diminum. Namun tidak sedikit pula yang membeli air dalam kemasan. 

    Lantas, lebih sehat mana? Air yang dimasak sendiri atau air dalam kemasan? 

    Terkait hal ini, Medical Doctor dan Health Content Creator dr Kevin Mark pun beri tanggapan. 

    Menurut dr Kevin Mark, air yang dimasak atau berada di dalam kemasan, keduanya memberi dampak yang sama. 

    “Artinya, ketika kita konsumsi, efeknya tetap sama ke tubuh kita untuk memenuhi kebutuhan cairan,” ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Senin (16/12/2024).

    Hanya saja, memang kandungan dalam air kemasan tergantung pada merek masing-masing.

    Pada merek tertentu, air dalam kemasan kadang ada yang mengandung partikel tambahan.

    Ada juga yang mengandung varian perbedaan rasa. 

    Sehingga setiap air kemasan diproses dengan teknologi yang cenderung berbeda-beda.

    Namun, menurut dr Kevin, sebenarnya hal ini hanya sebagai tambahan saja.

    Selain itu, konsumsi air putih juga dipengaruhi oleh aktivitas individu tersebut. 

    Misalnya, pada orang pekerja kantoran, mungkin tidak bisa mengonsumsi air yang dimasak. Karena dirasa kurang praktis. 

    “Tapi secara benefit kesehatannya, selama kita bisa konsumsi air mineral apa pun. Mau itu kemasan, sumber lainnya, asal dari plastik yang bersih, itu tidak ada masalah,” tuturnya. 

     

     

  • Tak Suka Minum Air Mineral karena Rasa Pahit, Ini Penjelasan Dokter dan Cara Mengatasinya – Halaman all

    Tak Suka Minum Air Mineral karena Rasa Pahit, Ini Penjelasan Dokter dan Cara Mengatasinya – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Beberapa orang ada yang mengaku tidak menyukai minum air mineral.

    Berbagai alasan pun menjadi penyebab kenapa air tidak mereka sukai. Contohnya rasanya yang hambar hingga terasa pahit di lidah. 

    Terkait hal ini, Medical Doctor dan Health Content Creator dr Kevin Mark, pun menjelaskan penyebabnya. 

    Menurut dr Kevin, hal ini ada kaitannya dengan konsumsi makanan kita sehari-hari. 

    “Karena kalau kita perhatikan konsumsi makanan kita sehari-hari, tingkat garam dan gulanya, apalagi jika kita beli makanan di luar, itu cukup tinggi,” ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Senin (16/12/2024). 

    “Hasilnya, ini akan menyebabkan reseptor-reseptor atau penangkap rasa pada lidah jadi berkurang,” sambungannya. 

    Artinya, lidah lebih mudah mendeteksi rasa manis dan gurih dibandingkan rasa yang lain, seperti air putih yang mempunyai rasa netral. 

    Lebih lanjut, dr Kevin pun memberikan beberapa tips agar tetap bisa minum air lebih sering jika kondisi di atas terlanjur terjadi. 

    Pertama, bisa menerapkan selalu konsumsi air dulu sebelum makan.

    Dengan mengonsumsi air mineral, minimal setengah gelas sampai satu gelas sebelum makan, ada ada dua manfaat yang dirasakan. 

    Pertama, lapisan lidah tidak akan terlalu mudah terangsang dengan rasa manis dan gurih. 

    “Otomatis, kamu makannya tidak terlalu banyak. Jadi, tidak akan menyebabkan gangguan pada permukaan lidah dan mulut,” imbuhnya. 

    Kedua, pastikan setelah aktivitas tambahan, seperti olahraga atau bekerja lembur, untuk mengonsumsi air mineral lagi. 

    “Itu minimal untuk memenuhi kebutuhan harian kita. Mungkin tips-tipsnya seperti itu,” tutupnya. 

  • Minum Kopi atau Teh Hangat Saat Cuaca Dingin, Ini yang Perlu Diantisipasi Agar Tak Dehidrasi – Halaman all

    Minum Kopi atau Teh Hangat Saat Cuaca Dingin, Ini yang Perlu Diantisipasi Agar Tak Dehidrasi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Musim hujan telah tiba. Umumnya, saat udara menjadi dingin, masyarakat sering sekali mengonsumsi minuman yang hangat. 

    Misalnya seperti bandrek, susu jahe, kopi hingga teh hangat. 

    Menurut Medical Doctor dan Health Content Creator dr Kevin Mark, hal ini boleh saja dilakukan. 

    “Tujuannya sebenarnya baik, ketika di luar suhu lagi turun, kita ingin suhu tubuh kita tetap stabil, bahkan bisa lebih hangat,” ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Senin (16/12/2024).

    Namun, dr Kevin mengingatkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya mengonsumsi teh dan kopi. 

    “Teman-teman perlu perhatikan bahwa konsumsi teh ataupun kopi, itu di dalamnya ada kandungan kafein teman-teman,” imbuhnya. 

    Kafein sendiri sebenarnya dapat memberikan efek yang baik pada tubuh, seperti bisa meningkatkan fokus, hingga meningkatkan stamina dan energi.

    Tapi, jika dikonsumsi terlalu banyak atau waktunya kurang tepat, misalnya pada malam hari, kafein justru bekerja sebagai diuretik.

    “Nah diuretik ini adalah zat yang artinya memaksa kamu buang air kecil lebih sering. Jadinya kalau kita konsumsi terlalu banyak teh dan kopi, buang air kecilnya jadi jauh lebih sering, akhirnya cairan yang keluar dari tubuh kita juga akan lebih banyak,” paparnya. 

    Ujung-ujungnya, kondisi ini dapat meningkatkan resiko dehidrasi.

    Apa lagi jika tubuh tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup, sesuai dengan kebutuhannya. 

    “Jadi pastikan kalau kamu mau minum teh atau kopi, air mineral ataupun air yang kamu konsumsi, cairannya harus cukup. Jadi prioritaskan lah air dulu. Baru setelah itu minuman tambahan seperti teh dan kopi, seperti itu,” tutupnya. 

     

  • Profil dr. Azmi Fadhlih, Sp.DV, Dokter Spesialis Kulit dan Influencer yang Meninggal Dunia di Bali – Halaman all

    Profil dr. Azmi Fadhlih, Sp.DV, Dokter Spesialis Kulit dan Influencer yang Meninggal Dunia di Bali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – dr. Azmi Fadhlih, Sp.DV adalah seorang dokter kulit dan kelamin.

    Ia diketahui menempuh pendidikan Spesialis Kulit dan Kelamin di Fakultas Kedokteran di Universitas Padjadjaran, Jawa Barat.

    Azmi Fadhlih juga merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).

    Azmi Fadhlih mengabdi sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin di Rumah Sakit Umum (RSU) Pindad, Bandung, Jawa Barat.

    Ia juga bekerja di klinik kecantikan bernama Aesthetic Derma Centre yang berlokasi di Bandung.

    Selain itu, Azmi Fadhlih membuka praktik di Apotek Ratu Farma.

    Tidak hanya menjadi dokter, ia juga merupakan influencer.

    Ia memiliki 62,9 ribu pengikut di Instagram dan 9 ribu followers di TikTok.

    Konten-kontennya pun berisi seputar edukasi dan kehidupan sehari-harinya saat praktik.

    Dokter Azmi Fadhlih dikabarkan meninggal dunia pada Senin, 16 Desember 2024 pukul 02.00 WITA di Bali.

    Kabar duka ini dibagikan oleh RSU Pindad melalui akun Instagramnya.

    “Innalillahi wainnailaihi rojiun
    Segenap Komisaris, Direksi & Karyawan PT Pindad Medika Utama mengucapkan Duka Cita yang Mendalam Atas Berpulangnya dr. Azmi Fadhlih, Sp.DV ( Dokter Spesialis Kulit & Kelamin RSU Pindad), semoga Allah SWT memberikan tempat yang indah bagi beliau di sisi-Nya, aamiin,” tulis akun @rspindad, Senin (16/12/2024).

    Hingga kini belum ada informasi resmi mengenai penyebab meninggalnya dokter Azmi Fadhlih.

    Berdasarkan unggahan di akun Instagram Azmi Fadhlih, ia diketahui sedang berada di Bali bersama konten kreator Arief Muhammad.

    Azmi Fadhlih juga tampak mengunggah momen kebersamaan Arief Muhammad dan Tiara Pangestika sedang makan malam di sebuah restoran di Bali, pada Minggu (15/12/2024) malam.

    Pada akun Instagram @dokterazmi, Azmi Fadhlih tampak mengunggah momen kebersamaannya dengan konten kreator Arief Muhammad dan Tiara Pangestika di Bali, pada Minggu (15/12/2024).

    (Tribunnews.com/Falza)