Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Kurangnya Pengetahuan Jadi Penyebab Remaja Rentannya Tertular HIV/AIDS – Halaman all

    Kurangnya Pengetahuan Jadi Penyebab Remaja Rentannya Tertular HIV/AIDS – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA –– Edukasi seksual di kalangan remaja masih dianggap tabu.

    Padahal, edukasi seksual dipercaya bisa menjadi salah satu solusi utama untuk menekan tingkat penularan HIV/AIDS di kalangan remaja.

    Merujuk data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2022 mencatat, kelompok usia 20-24 tahun menempati jumlah pengidap HIV/AIDS kedua terbanyak di Indonesia, hingga mencapai 16,1 persen.

    Pada momentum Hari AIDS tahun ini, Konselor dan Sex Educator Tiga Generasi Febrizky Yahya mengungkapkan, kurangnya pengetahuan dan perilaku seksual berisiko merupakan dua hal utama yang masih menjadi penyebab tingginya angka penularan HIV/AIDS.

    “Banyak pihak masih menyalah artikan edukasi seksual, padahal edukasi seksual bagi remaja sangatlah penting. Bukan untuk mendorong aktivitas seksual, melainkan untuk memberikan informasi yang benar dan melindungi mereka dari risiko yang mungkin terjadi,” ungkap Febrizky Yahya di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

    Senior Chief Marketer Okamoto Industries (HK) Ltd Ms. Holly Kwan menambahkan, hari AIDS sedunia setiap tahunnya diperingati sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran global akan risiko kesehatan HIV/AIDS.

    Pihaknya memahami, bukanlah hal yang mudah untuk membangun kesadaran akan risiko kesehatan HIV/AIDS di masyarakat.

    “Kami memperkenalkan varian Okamoto 0.03 HA (hyaluronic acid), kami turut menghadirkan program edukasi seksual Goes to Campus, sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk turut berpartisipasi aktif dalam menurunkan angka penularan HIV/AIDS di Indonesia,” jelas Holly Kwan.

     Menambahkan penjelasan terkait hyaluronic acid, dokter spesialis kulit dr. Agung Mohamad Rheza, Sp. D.V.E  mengatakan hyaluronic acid adalah senyawa alami yang bisa menahan air agar tetap berada di dalam jaringan kulit dan menjaganya agar tidak mudah menguap ke luar tubuh.

    Kemampuannya tersebut membuat hyaluronic acid mampu menjaga kelembaban kulit.

    Oleh karena itu, Tak heran jika produk perawatan kulit yang memiliki kandungan hyaluronic acid ini sedang banyak diincar di pasaran.

    “Seperti hal nya di wajah, kulit area genital pun butuh kelembaban. Tingkat kelembaban kulit area genital  sangatlah penting untuk kenyamanan saat berhubungan seksual. Ketika terlalu kering, kulit area genital akan rentan iritasi dan bisa menimbulkan risiko infeksi, terutama bagi perempuan,” kata dr Agung.

     

  • Berapa Standar PH Air Minum yang Baik saat Dikonsumsi? Begini Kata Dokter – Halaman all

    Berapa Standar PH Air Minum yang Baik saat Dikonsumsi? Begini Kata Dokter – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selain bersih dan terbebas dan kontaminasi ada hal lain yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi air. 

    Hal lain yang penting untuk kamu perhatikan  adalah potential Hydrogen (pH) dari air tersebut. 

    Nah, pH adalah parameter dalam menentukan tingkat asam atau basa, dengan rentang nilai 0-14. 

    Penggunaan pH sebagai indikator tingkat asam atau basa ini juga berlaku pada air yang dikonsumsi sehari-hari. 

    Lantas, berapa standar pH yang baik saat mengonsumsi air? 

    Terkait hal ini Medical Doctor dan Health Content Creator dr Kevin Mark pun beri penjelasan. 

    Menurut dr Kevin, tubuh manusia umumnya secara garis besar memiliki pH yang netral yaitu berada di angka 7. 

    “Dan air kemasan yang teman-teman temukan, mungkin 85 persen yang ada di pasaran itu semua pH-nya sekitar 7-7,5,” ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Selasa (17/12/2024). 

    Sedangkan air dengan pH yang lebih tinggi, sebenarnya bisa membantu beberapa kondisi medis.

    Contohnya, pada orang-orang yang memiliki resiko terkena batu ginjal.

    “Kenapa? Karena pH yang lebih tinggi, dia lebih basah, mencegah terjadinya infeksi maupun pengendapan seperti batu,” paparnya.

    Tetapi, secara garis besar, tubuh umumnya memiliki pH netral. Asal mengonsumsi air dengan pH 7, maka itu aman dan tidak ada masalah.

  • Kenali Tanda-tanda Mengalami Luka Psikologis, Pentingnya Peduli Terhadap Kondisi Jiwa – Halaman all

    Kenali Tanda-tanda Mengalami Luka Psikologis, Pentingnya Peduli Terhadap Kondisi Jiwa – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tekanan hidup yang makin beragam seringkali menyebabkan kesehatan jiwa terganggu.

    Ditambah lagi dengan kehadiran media sosial.

    Saat ini, masih banyak individu yang belum menyadari mereka mungkin sedang mengalami luka psikologis.

    Apa saja tanda-tanda luka psikologis itu?

    Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI dr. Imran Pambudi mengatakan, ketika orang mengalami luka psikologis maka akan merasa sedih, kecewa, takut atau khawatir karena masalah sehari-hari yang tidak mengenakkan dan yang mengganggu aktivitas harian.

    “Atau melihat teman yang biasanya ceria tiba-tiba menjadi murung atau sikapnya berubah. Bisa jadi itu tanda bahwa kita atau rekan kita sedang mengalami luka psikologis,” kata dia beberapa waktu lalu.

    Luka psikologis bisa disebabkan karena tekanan hidup atau stres sehari-hari, misalnya perundungan, konflik dalam keluarga, kehilangan orang terdekat, penolakan, kegagalan dan lain-lain.

    Namun sayangnya, belum banyak masyarakat yang menyadari luka psikologisnya sejak dini, sehingga tidak mendapatkan penanganan awal yang baik dan menjadi masalah kejiwaan.

    Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP) adalah bantuan atau dukungan psikologis paling dasar dan sederhana untuk orang-orang yang mengalami kejadian berat atau krisis, sehingga mengalami luka psikologis.

    Krisis adalah insiden atau peristiwa penuh tekanan yang dianggap luar biasa.

    Sementara itu, luka psikologis adalah perasaan tidak nyaman yang berlebihan dan mengganggu aktivitas keseharian.

    Pihaknya telah menyusun enam buku saku untuk First Aider, yang ditujukan untuk berbagai lingkungan seperti sekolah (PAUD, SD, SMP/SMA), kampus, tempat kerja, dan masyarakat umum.

    Buku saku ini bertujuan meningkatkan literasi masyarakat serta menjadi panduan bagi individu yang berperan sebagai penolong pertama dalam masalah kesehatan jiwa di masyarakat, sebelum penderita mendapatkan pertolongan profesional.

    Kemenkes mengingatkan, penting untuk peduli terhadap kondisi jiwa, dimulai dari tindakan kecil seperti memberikan pertolongan pertama pada masalah psikologis yang dihadapi.

    Jika masalah tersebut sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, masyarakat diimbau untuk melakukan deteksi dini melalui skrining kesehatan jiwa.

    dr. Farhan Zubedi, dokter sekaligus influencer turut menyuarakan pentingnya kesadaran kesehatan jiwa kepada masyarakat.

    “Kita sudah ada di penghujung 2024. Beberapa orang mungkin melalui perjalanan setahun ini dengan jatuh bangun dan menyisakan luka psikologis. Untuk mengatasi luka psikologis ini, diharapkan dalam setahun, dibentuk 1 juta first aider P3LP untuk membantu orang yang mengalami luka psikologis,” dr Imran.

  • Jangan Remehkan AMR, Biaya Berobat Jadi Mahal, Risiko Kematian pun Meningkat – Halaman all

    Jangan Remehkan AMR, Biaya Berobat Jadi Mahal, Risiko Kematian pun Meningkat – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Lucia Rizka Andalucia mengimbau masyarakat tidak meremehkan bahaya dari resistensi antimikroba (AMR). 

    Karena, AMR ini bisa membuat biaya pengobatan menjadi lebih mahal. Lalu tingkat mortalitas atau kematian juga jadi meningkat. 

    “Karena kalau tidak mempunyai obat yang ini, dia harus tambah lagi dengan obat yang lebih mahal lagi. Masa rawatnya menjadi lebih panjang karena dia tidak sembuh-sembuh. Atau, mohon maaf, berujung pada kematian mortalitasnya juga akan meningkat,” ungkapnya pada siaran Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

    Sebagai informasi, resistensi antimikroba adalah kondisi ketika bakteri menjadi kebal akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat. 

    Terkait AMR ini, Rizka juga mengingatkan akan bahaya lain di waktu mendatang karena resisten antimikroba ini. 

    Dikhawatirkan jika tanpa penanggulangan yang tegas, pada tahun 2050 angka kematian akan meningkat menjadi ratusan juta orang. 

    “Nanti bisa-bisa generasi kita diserang bakteri yang tidak ada obatnya sama sekali. Jangan sampai ya,” imbuhnya. 

    Lebih lanjut Rizka menggambarkan bentuk penyalahgunaan obat antibiotik hingga menyebabkan resistensi antimikroba. 

    Di antaranya, masyarakat terkadang sembarangan mengonsumsi obat antibiotik, tanpa memastikan sebelumnya.

    Apakah penyakit yang dialami memang benar-benar membutuhkan antibiotik. 

    “Kadang-kadang masyarakat tidak tahu bahwa obat yang dikonsumsi itu adalah jenis antibiotik. Membuat orang itu mengkonsumsinya sembarangan,” papar Rizka. 

    Selain itu penggunaan obat antibiotik juga dilakukan dengan cara membeli sendiri tanpa ada resep dokter di apotek. 

    Atau, walau sudah mendapatkan obat dari resep dokter, masyarakat masih keliru saat mengonsumsi antibiotik. 

    “Sudah benar dapat resep dokter menggunakan antibiotik tiga hari harus diminum misalnya. Hari kedua sudah sembuh, tidak diteruskan, tidak dihabiskan sudah merasa enak,” imbuh Rizka. 

    Bahkan, kadang-kadang ada yang membagikan obat ke tetangga atau saudara karena mengira penyakit yang diderita sama. 

    Padahal tindakan ini tidak diperbolehkan, karena belum tentu bakteri yang menyebabkan infeksi itu sama dengan orang lain. 

    “Antibiotik sendiri dalam regulasinya digolongkan sebagai obat keras. Harus didapatkan dengan resep dokter. Tidak boleh tanpa resep dokter,” pungkasnya. 

     

     

  • Bisakah Minuman Elektrolit Gantikan Kebutuhan Air Putih? Ini Kata Dokter – Halaman all

    Bisakah Minuman Elektrolit Gantikan Kebutuhan Air Putih? Ini Kata Dokter – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebagian orang ada yang tidak menyukai air putih. 

    Biasanya, mereka yang tidak suka minum air putih ini mencoba ‘mengakali’ mencukupi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi minuman elektrolit. 

    Minuman elektrolit adalah minuman yang mengandung elektrolit, yaitu mineral bermuatan listrik yang terdapat dalam cairan tubuh, jaringan, dan sel. 

    Dan saat ini, sudah banyak beragam jenis merek minuman elektrolit yang dijual di pasaran. 

    Lantas, bisakah minuman elektrolit menggantikan air biasa? 

    Terkait hal ini, Medical Doctor dan Health Content Creator dr Kevin Mark beri jawaban. 

    Menurutnya, mengonsumsi minuman elektrolit sebenarnya boleh-boleh saja. 

    “Nah, untuk minuman isotonik dan minuman elektrolit, apakah boleh dikonsumsi? Jawabannya, boleh,” ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Selasa (17/12/2024).

    Namun, ia mengingatkan jika minuman ini hanya berfungsi sebagai tambahan. Bukan dijadikan sebagai minuman utama. 

    “Karena tetap, kamu harus prioritaskan minimal 8-10 gelas air mineral atau air putih per harinya,” tegas dr Kevin. 

    Lebih lanjut, dr Kevin membagikan beberapa metode agar konsumsi cairan dapat tercukupi yaitu dengan minum 2-3-2.

    Jadi 2-3-2 ini adalah minumlah 2 gelas setelah bangun di pagi hari.

    Kemudian minum 3 gelas di siang hari. Bisa juga minum 2 gelas sebelum makan atau pun 1 gelas setelah makan.

    Dan terakhir, konsumsi 2 gelas 1-2 jam menjelang tidur. 

    “Tujuannya, ketika kita bangun tidur, tubuh butuh cairan untuk meregulasi dan meningkatkan fungsi metabolisme. Dan di siang hari, agar kamu tidak dehidrasi setelah makan,” jelasnya. 

    Karena biasanya setelah makan, kandungan garam dan gula dalam makanan cenderung membuat kita merasa haus.

    “Dan yang terakhir, (fungsi minum) sebelum tidur 1-2 jam adalah untuk detoksifikasi tubuh.  Jadi membantu fungsi ginjal untuk membuang sisa-sisa racun dan metabolisme sepanjang hari tersebut,” tutupnya. 

     

     

  • Teknologi Radio Frekuensi Bisa untuk Khitan Minim Sakit dan Cepat Sembuh – Halaman all

    Teknologi Radio Frekuensi Bisa untuk Khitan Minim Sakit dan Cepat Sembuh – Halaman all

    Dengan teknologi RF proses sunat menjadi lebih presisi, tanpa memerlukan jahitan, suntikan, maupun perban.

    Tayang: Selasa, 17 Desember 2024 22:08 WIB

    LOWE PHOTOS

    ilustrasi dokter melakukan sunat 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Musim sunat atau khitan biasanya ramai di akhir tahun, berbagai inovasi terbaru pun muncul. Salah satunya metode terkini yang tengah ramai adalah Circum Pen Super. Metode ini diketahui menggunakan teknologi radio frekuensi (RF).

    Circum Pen Super adalah terobosan modern yang dirancang untuk menjawab kebutuhan keluarga Indonesia dalam mencari metode sunat atau khitan yang minim rasa sakit dan cepat proses penyembuhannya. 

    Dengan teknologi RF proses sunat menjadi lebih presisi, tanpa memerlukan jahitan, suntikan, maupun perban. Keunggulan ini memberikan kenyamanan lebih bagi anak-anak sekaligus meminimalkan potensi trauma selama dan setelah prosedur.

    Direktur Rumah Sunat Dr Mahdian, Abdur Rahman menyebut beberapa keunggulan dari teknologi Circum Pen Super ini. Pertama, tanpa jahitan. Proses sunat lebih pun lebih rapi dengan teknik modern tanpa membutuhkan jahitan.

    Kedua, tanpa suntikan, anestesi menggunakan alat Convert in Jet, yaitu metode injeksi tanpa jarum yang membuat anak merasa lebih nyaman.

    “Ketiga, tanpa perban. Prosedur ini tidak memerlukan perban sehingga anak bisa lebih bebas beraktivitas setelah sunat,” ujar Abdur Rahman pada keterangannya, Selasa (17/12/2024).

    Berikutnya lanjut Abdur Rahman penyembuhan lebih cepat. Teknologi RF membantu mempercepat proses pemulihan. Sehingga memungkinkan anak untuk kembali aktif dalam waktu singkat.

    Lebih lanjut, Abdur Rahman menjelaskan jika Rumah Sunat Dr. Mahdian turut menyediakan teknologi Circum Pen Super. “Ini adalah wujud komitmen kami untuk memastikan proses sunat menjadi pengalaman yang positif bagi anak dan orang tua,” tutupnya. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Survei Tunjukan Orang Indonesia Ingin Punya Pola Makan yang Lebih Sehat di 2025 – Halaman all

    Survei Tunjukan Orang Indonesia Ingin Punya Pola Makan yang Lebih Sehat di 2025 – Halaman all

    Survei Tunjukan Orang Indonesia Ingin Punya Pola Makan yang Lebih Sehat di 2025

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM – Tahun 2024 sebentar lagi akan berganti.

    Sudah banyak resolusi yang tentu ingin diwujudkan di tahun depan, diantaranya adalah  memiliki kehidupan yang lebih sehat.

    Mayoritas mengatakan bahwa pola makan yang lebih sehat penting untuk mendukung kesehatan mental dan fisik mereka.

    Mereka berencana untuk memiliki kebiasaan yang lebih sehat di tahun mendatang agar keseluruhan lebih baik, merasa lebih bersemangan, dan memiliki pola tidur yang lebih baik.

    Seperti survei bertajuk “New Year, New Me” yang dilakukan perusahaan kesehatan Herbalife.

    Survei yang menggandeng komunitas terkemuka ini menunjukan bahwa tiga resolusi yang paling banyak dibuat konsumen antara lain lebih sering berolahraga (63 persen), menjaga pola makan yang lebih sehat (59 persen), serta bekerja untuk menabung uang (52 persen).

    Director & General Manager Herbalife Indonesia, Oktrianto Wahyu Jatmiko mengatakan menyusun resolusi untuk Tahun Baru 2025 menjadi salah satu cara yang baik untuk memulai pola hidup yang lebih sehat. Namun, kuncinya harus konsisten.

     “Mari memulai menyusun target kecil yang mudah dicapai sehingga dapat menjadi bagian dari keseharian kita. Dengan konsistensi dan komitmen, Anda bisa mengubah resolusi tersebut menjadi kebiasaan hidup sehat dalam jangka panjang,” ungkap Oktrianto di Jakarta ditulis Selasa (17/12/2024).

    Lebih jauh, hampir setengah dari responden di Indonesia (41 persen) menyatakan bahwa pola hidup mereka menjadi kurang sehat dari biasanya menjelang akhir tahun dan 38 persen responden di Indonesia menganggap momen akhir tahun sebagai alasan untuk menunda pola makan sehat.

    Hal tersebut juga bervariasi menurut generasi: 41 persen responden Generasi Z menggunakan alasan tersebut dibandingkan 34 persen responden Generasi Millennials yang disurvei.

    Banyak responden di Indonesia menggunakan akhir tahun sebagai alasan untuk menunda makan yang sehat agar dapat menikmati musim liburan. Mayoritas responden di Indonesia mengungkapkan, momen akhir tahun lebih terasa menyenangkan jika mereka mengabaikan pola makanan sehat dan berat badan.

    “Momen liburan memang lebih menyenangkan ketika kita berada bersama orang-orang terdekat. Meski demikian, kita masih bisa menikmati momen tersebut sambil memprioritaskan kesehatan pribadi. Anda dapat menikmati makanan khas liburan, namun tetap menyantap makanan bernutrisi dan aktif berolahraga,” kata Oktrianto.

    Survei yang dilakukan oleh Talker Research ini melibatkan 5.500 responden di 11 negara di Asia Pasifik.

    Survei dilakukan kepada para responden tentang pentingnya pola hidup sehat, dan sejumlah langkah yang ditempuh responden untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat dalam jangka panjang.

  • Dokter Kandungan: Operasi Caesar Bisa Cegah Mortalitas dan Morbiditas Ibu dan Anak Secara Efektif – Halaman all

    Dokter Kandungan: Operasi Caesar Bisa Cegah Mortalitas dan Morbiditas Ibu dan Anak Secara Efektif – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kelahiran merupakan proses yang menandakan dimulainya kehidupan baru baik bagi anak maupun orangtua. 

    Oleh sebab itu, setiap proses kelahiran, baik melalui kelahiran pervaginam maupun kelahiran cesar (Section-Caesarea) merupakan proses kelahiran yang mulia dan bermakna bagi setiap Ibu.

    Berbeda dengan persalinan normal, jumlah persalinan section-caesarea (SR) atau caesar terus meningkat di Indonesia hingga mencapai 25,9 persen atau lebih dari 1 di antara 4 di tahun 2023 dan sebanyak 40,8 persen DKI Jakarta dari semua kelahiran.

    Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat di dekade mendatang.

    Di Indonesia, tingkat persalinan caesar di Indonesia naik dalam 5 tahun terakhir. Prevalensi persalinan dengan metode caesar dalam skala nasional meningkat dari 17,6 persen menjadi 25,9 persen.

    Persalinan sesar dapat menyebabkan ibu menderita nyeri fisik pasca melahirkan dan mengalami pemulihan pascanatal yang lebih lama dan lebih sulit dan kondisi ini juga dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis ibu.

    Dokter Kebidanan dan Kandungan, dr Dinda Derdameisya SpOG mengatakan, jika dilakukan sesuai indikasi medis, operasi caesar dapat mencegah mortalitas dan morbiditas ibu dan anak secara efektif.

    Meskipun demikian, perbedaan dampak kedua kelahiran ini tentu berbeda juga pada anak.

    “Pertama, akan secara alami terpapar bakteri baik pada jalan lahir ibu, seperti Bifidobacteria, Lactobacillus, Prevotella dan bakteri ini merupakan bakteri yang dapat menunjang perkembangan imunitas serta maturitas saluran cerna anak,” katanya saat acara  acara C-Section Awareness Month di Jakarta belum lama ini. 

    Acara ini mengundang para ibu untuk untuk sharing informasi perawatan pasca kelahiran cesar baik untuk ibu dan bayi dari dokter Ob-Gyn dr Dinda Dernameisya, Sp.OG, dokter Anak dr. Reza Abdussalam, Sp.A, dan juga salah satu mom-fluencer yang juga memiliki riwayat kelahiran cesar Annisa Soebandono.

    Yang Kedua, kata Dinda Dernameisya,  kelahiran cesar dapat menyebabkan anak terpapar bakteri buruk (patogen) yang berada pada permukaan kulit Ibu seperti dominasi Staphylococcus, Corynebacterium, dan Propionibacterium spp. 

    “Paparan bakteri ini berisiko mengganggu keseimbangan bakteri di dalam usus (disbiosis) pada anak dan kesehatan anak di kemudian hari,” katanya.

    Karena itu, pascacesar, Ibu kemungkinan akan lebih fokus kepada pemulihan kesehatannya. Kesadaran tentang dampak negatif operasi cesar pada bayi masih sangat rendah. 

    “Faktanya satu dari lima calon ibu yang mengetahui hal ini sehingga  penting memperhatikan perkembangan kesehatan Ibu dan bayi setelah proses kelahiran sehingga keduanya sehat,” katanya.

    Dalam kesempatan yang sama, dr. Reza Abdussalam, Sp.A mengatakan,baik kelahiran pervaginam maupun kelahiran Sectio-Caesarea, tentu harus memperhatikan nutrisi yang penting untuk anak, kesehatan dan daya tahan tubuhnya.

    Nutrisi dari ASI merupakan yang paling lengkap, mulai dari kandungan Laktosa sebagai sumber karbohidrat, lemak, protein, prebiotik, probiotik, vitamin dan Mineral.

    “ASI mengandung oligosakarida (yang berperan sebagai prebiotik) dan berbagai bakteri baik seperti Bifidobacteria (yang berperan sebagai probiotik) yang tergabung disebut sinbiotik yang dapat meningkatkan kekuatan sistem imun pada anak.

    Sinbiotik merupakan kombinasi prebiotik dan probiotik yang terbukti secara klinis meningkatkan kinerja sistem imun, seperti membantu menurunkan kejadian ISPA, mencegah alergi makanan dan menaikkan toleransi pada asma,” katanya.

    Selain itu, Sinbiotik juga bermanfaat bagi kesehatan Si Kecil. Sinbiotik, merupakan kombinasi prebiotik (serat) dan probiotik (bakteri baik) yang bermanfaat baik bagi kesehatan Si Kecil. 

    “Penelitian membuktikan Sinbiotik memiliki peran khusus untuk mengembalikan bakteri baik pada anak yang lahir secara cesar. Sinbiotik memulihkan kondisi saluran cerna setelah operasi caesar sejak hari-hari pertama kehidupan,” katanya.

    Kandungan sinbiotik juga terdapat dalam ASI dan dapat membantu meningkatkan jumlah bakteri baik, mencegah masalah kesehatan pencernaan seperti terjadinya disbiosis usus. Dengan saluran cerna yang sehat, kesehatan dan imunitas anak juga akan terjaga sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan dan perkembangan fisik di masa pertumbuhannya. 

    Annisa Soebandono, Mom Influencer  mengatakan, kedua anak saya lahir secara caesar dan saya pribadi memiliki pengalaman terkait halangan pemberian ASI secara eksklusif setelah persalinan.

    Saat itu saya mengalami masalah mastitis, yaitu penyumbatan pada puting payudara yang menyebabkan sulitnya ASI keluar. Kemudian, karna penyumbatannya sudah parah saya disarankan untuk melakukan tindakan laser.

    “Setelah tindakan ini, akhirnya saya dapat memberikan ASI eksklusif baik secara breastfeeding maupun pumping kepada anak saya,” katanya.

    Annisa mengatakan, sempat mengalami over supply, namun setelah 6 bulan produksi ASI saya semakin menurun.

    “Setelah berkonsultasi dengan dokter, keadaan ini mungkin terjadi karna saya mengalami kelelahan. Setelah anak saya berumur satu tahun, untuk mendukung kelengkapan nutrisinya saya memberikan susu formula sesuai anjuran dokter,” katanya.

    Agus, Marketing & Sales Brawijaya Hospital & Clinic Antasari mengatakan, kontribusinya dalam bentuk kegiatan edukasi ini untuk mendukung dan meningkatkan kesehatan Ibu dan anak.

    “Ibu mendapatkan edukasi secara langsung dari ahlinya dan berbagi pengalaman sebagai orangtua,” katanya. 

  • Simulasi Makan Bergizi Gratis di Bitung, Antropometri Dilakukan untuk Pantau Kecukupan Gizi – Halaman all

    Simulasi Makan Bergizi Gratis di Bitung, Antropometri Dilakukan untuk Pantau Kecukupan Gizi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Willem Jonata 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program prioritas yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto.

    Pentingnya pertumbuhan fisik anak-anak yang sehat menjadi salah satu fondasi utama untuk menggapai visi Indonesia Emas 2045. 

    Oleh karena itu, nutrisi yang mencukupi di masa perkembangan anak-anak adalah faktor krusial. 

    Melalui program tersebut diharapkan kualitas hidup anak Indonesia lebih baik sehingga membentuk sumber daya manusia (SDM) unggul dan memiliki daya saing di masa mendatang.

    Berbagai simulasi digelar di berbagai wilayah. Sebagai contoh di empat sekolah di wilayah Langowan dan Bitung, Sulawesi Utara.

    “Pada awal dan akhir program, kami melakukan pengukuran antropometri dasar dan kadar hemoglobin untuk memastikan keberhasilan program ini. Hal ini menjadi langkah penting dalam mengukur dampak langsung dari program MBG,” kata Healthcare Communicator Kalbe Nutritionals, dr Adeline Devita dalam keterangannya, Selasa (17/12/2024).

    Antropometri merupakan prosedur medis untuk menilai ukuran dan komposisi tubuh seseorang baik orang dewasa maupun anak-anak. 

    Tujuan pemeriksaan antropometri pada anak-anak dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi status kesehatan secara umum, baik dalam hal kecukupan gizi, serta pola pertumbuhan dan perkembangannya.

    Simulasi ini dilakukan untuk memberikan masukan terkait pelaksanaan teknis program tersebut.

    “Termasuk pengukuran dampak klinis terhadap pertumbuhan anak-anak serta dampak sosial ekonomi di daerah sekitar sebelum dan sesudah program berjalan,” ujar Head of Communication and Sustainability Kalbe Nutritionals, Arief Purwanto Nugroho.

    Ada puluhan ribu paket makan bergizi dibagikan kepada anak-anak di beberapa sekolah di Bitung. Selain nasi, menunya terdiri dari ikan dan susu.

    “Enak rasanya, apalagi ikan abon,” kata sejumlah siswa di SD Inpres 6/75 Madidir Bitung, seperti dikutip Tribun Manado.

    Menurut Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP RI Budi Sulistiyo, pelaksanaan uji coba atau launchig makan bergizi menu ikan plus susu di tonjolkan dari sisi ikannya.

    “Menu ikan, bagaimana menu lokal disajikan kepada masyarakat dan di Bitung sebagai kota Perikanan ada banyak ikannya untuk program ini,” jelas Budi Sulistiyo.

    Ia menjelaskan kekuatan gizi dari menu ikan memiliki omega 3, omega 6, dapat menunjang asupan protein masyarakat.

    Deputi Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional Brigjen TNI (Purn) Suarsi Samiran menambahkan program makan bergizi sasarannya mulai dari ibu hamil, anak balita, ibu menyusui, siswa di Paud, SD, SMP sampai SMA.

    Untuk susu ada Milk Pro yang diformulasikan khusus sesuai spesifikasi kebutuhan anak dan sesuai dengan arahan Badan Gizi Nasional.

    “Walaupun diproduksi dengan biaya yang terjangkau, kami pastikan tetap memiliki kandungan gizi terbaik. Seluruh proses sudah tersertifikasi FSSC 22000 yang merupakan standard yang diakui oleh internasional serta apa yang dipersyaratkan oleh pemerintah melalui BPOM,” tambah Arief.

    Pihaknya siap membantu mendistribusikan susu tersebut ke berbagai sekolah, khususnya di wilayah Sulawesi dan nasional secara umum.

    “Diharapkan ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat,” kata Ketua Koperasi Cahaya Langowan Nusantara, Meyvi Christine Lumangkun.

  • Memperbaiki Kesehatan Mental Lewat Metode Terapi Energi Makin Diminati – Halaman all

    Memperbaiki Kesehatan Mental Lewat Metode Terapi Energi Makin Diminati – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kesehatan mental kini menjadi isu penting di masyarakat seiring dengan makin meningkatnya tekanan hidup yang memicu stres.

    Mengutip laporan dari Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey tahun 2022, terdapat 1 dari 3 remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental.

    Data dari Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas) Polri juga menerima laporan kasus bunuh diri sebanyak 135 kasus di Bali selama 2023 menjadikan tingkat bunuh diri di Bali sebagai yang tertinggi di Indonesia.

    Menurut dr Imran Prambudi MPMH, Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI, gangguan mental akan dimulai dari masalah mental.

    Ahli dan pemerhati kesehatan mental Bunda Arsaningsih, CSPH, menyatakan, wellness spiritual adalah kunci tercapainya wellness secara mental.

    “Karena tanpa power dari Tuhan, akan sangat sulit memperbaiki masalah mental yang pasti akan dihadapi oleh semua orang,” ujarnya.

    Untuk membantu memperbaiki kesehatan mental, Bunda Arsaningsih mengatakan dirinya menerapkan metode Spirit of Universal Life (Soul) Meter.

    Dia menjelaskan, Soul Meter merupakan teknik bertransformasi memperbaiki kesehatan mental yang memberi manfaat indvidu menjadi siap dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

    Kiri ke kanan: Chief Marketing Officer SOUL Anak Agung Gede Putra; Certified Professional Spiritual Healer Bunda Arsaningsih dan Ketua DPD Perkumpulan Praktisi Wellness Indonesia Provinsi Bali dr. Rastho Mahotama.

    Topik tentang metode Soul Meter ini diulas dalam acara SOUL Conference 2024 yang berlangsung di Jakarta, Minggu, 15 Desember 2024, yang juga sekaligus menjadi ajang workshop berbagi pengalaman diantara mereka yang selama ini telah menerapkan metode Soul Meter.

     “Dilihat dari semua aspek, kesehatan mental memiliki peran penting termasuk untuk mencapai kemakmuran.”

    “Di workshop ini kita sampaikan metode pengukuran Soul Meter yang mengacu pada empat aspek yakni, spiritual, kemakmuran, damai dan berkelimpahan,” ujarnya.

    Menurut dia, hal hal yang berhubungan dengan mental dan spiritual selama ini sulit diukur seperti kecemasan, galau, depresi, karena belum ada alat ukur yang pasti.

    “Semua ini merupakan energi yang berasal dari dalam tubuh kita yang sebenarnya sudah ada sejak dulu dan juga sudah pernah dijalani oleh leluhur kita.

    “Radiasi marah yang terpendam pada orang orang bisa mencapai berkilo-kilo meter panjangnya. Dengan metode Soul Meter, kita bisa mengukur radiasi yang terpancar dari dalam tubuh seseorang,” bebernya.

    “Melalui metode ini, saya cenderung untuk mengajak untuk mengenal diri sendiri. Jika itu bisa dijalankan maka orang akan mudah mengenal Tuhan.

    “Kitab suci semua agama mengajak kita melepas semua amarah dan ego serta mengajak kita berserah dan ikhlas. Dengan metode Soul Meter kita bisa mengukur seberapa ikhlas dan seberapa jauh berserah diri,” seubtnya.

    Bunda Arsaningsih mengaku rutin memberikan panduan proses meditasi via online setiap Rabu pagi dan saat ini sudah 7.700 orang yang mengikuti meditasi reflection. Mereka belajar meditasi ini via online sebagian mempelajarinya via YouTube.

    Karena telah menghimpun peserta yang banyak, akhir pekan lalu pihaknya menyelenggarakan konferensi bertajuk Measuring Spiritual Wellness.

    “Soul Meter kita jalankan dengan mengasah kepekaan tangan kita merasakan energi termasuk mengukur radiasi energi dari suatu benda. Sifat energi tidak berbatas ruang dan waktu serta bersifat kekal.”

    “Dengan menggunakan Soul meter kita melatih orng untuk netral tidak memikirkan tentang energi. Mengajak orang untuk berserah agar tidak ada keinginan dari ego kita untuk mengetahui sesuatu,” ungkapnya.

    Bunda Arsaningsih mengatakan, di dunia bisnis ini penerapan Soul Meter bermanfaat untuk menangani manajemen risiko.

    “Dengan cukup mengetahui nama orang saat kita melakukan rekrutmen karyawan misalnya, kita jadi tah seperti apa hasilnya nanti karena kita bisa membacanya jatidiri calon karyawan tersebut melalui energi yang kita tangkap,” sebutnya.