Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Antisipasi Pegal Selama Perjalanan Jauh, Simak Tips Posisi Duduk yang Tepat – Halaman all

    Antisipasi Pegal Selama Perjalanan Jauh, Simak Tips Posisi Duduk yang Tepat – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Libur panjang akhir tahun sudah mulai dinikmati sebagian orang. 

    Bahkan, mungkin sudah ada masyarakat yang punya daftar panjang untuk menikmati liburannya. 

    Tantangan yang sering dihadapi adalah tubuh menjadi pegal–pegal selama atau setelah perjalanan.

    Terkait hal ini, Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi Rumah Sakit Dr. Ben Mboi Kupang, dr. I Gusti Agung Wiksa Astrayana Sp.OT pun bagikan tips posisi duduk yang tepat untuk mencegah pegal-pegal. 

    Pertama, gunakan bantal atau bantalan bentuk ‘U’, kemudian ditaruh di leher untuk menopang kepala. 

    Hal ini dibutuhkan, apalagi jika kita berada dalam posisi duduk yang sama dalam waktu lama. 

    Ia menyarankan agar leher tidak terlalu membungkuk atau mendongak. 

    “Jadi istilahnya itu, dia posisinya sejajar dengan tubuh. Karena dalam waktu yang lama ini leher itu menopang kepala. Kalau terlalu lama nanti bisa menyebabkan pegal ataupun stres pada leher,” ungkapnya pada talkshow kesehatan di Instagram Kementerian Kesehatan, Senin (23/12/2024). 

    Kedua, untuk menghindari pegal punggung pada area bawah, kita bisa memberikan bantalan support.

    Pemberian bantalan ini bertujuan agar punggung yang melengkung terlalu lama karena perjalanan jauh, bisa kembali dalam posisi normal. 

    Ketiga, jangan lupa selama di perjalanan melakukan peregangan otot atau streaching secara berkala. 

    “Kalau misalnya kita melakukan perjalanan, di daerah kurang lebih 4 jam, mungkin setiap 2-3 jam, istirahat untuk streaching kurang lebih 10-15 menit,” imbuhnya. 

    Keempat, hindari posisi selain posisi kaki yang tertekuk atau menyilang terlalu lama. 

    Karena, bisa menghambat aliran oksigen dan nutrisi.

    Kondisi ini lama-lama dapat menyebabkan meningkatnya asam laktat. 

    Asam laktat laktat yang meningkat bisa menyebabkan rasa tidak nyaman hingga nyeri pada otot. 

  • Wanita Rentan Anemia hingga Ganggu Produktivitas, Penting Pemenuhan Nutrisi, Terutama Zat Besi – Halaman all

    Wanita Rentan Anemia hingga Ganggu Produktivitas, Penting Pemenuhan Nutrisi, Terutama Zat Besi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 18 persen wanita Indonesia mengalami anemia, kondisi kesehatan yang dapat membatasi ruang gerak dan produktivitas sehari-hari. 

    Data ini didasarkan pada Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 yang juga menunjukkan bahwa prevalensi anemia paling tinggi terjadi pada ibu hamil, khususnya pada kelompok usia 25-44 tahun, dengan angka mencapai 30-40 persen.

    Dokter Helmin Agustina Silalahi, menjelaskan bahwa anemia adalah kondisi tubuh dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal. 

    Pada wanita yang tidak hamil, anemia terjadi ketika kadar hemoglobin di bawah 12 gram/dL. 

    Gejalanya meliputi pucat, lesu, sakit kepala, pusing, sulit konsentrasi, mata berkunang-kunang, dan mudah mengantuk.

    “Gejala anemia sering kali membatasi aktivitas sehari-hari, terutama pada wanita aktif. Bagi wanita hamil, kondisi ini bahkan dapat menyebabkan risiko serius, baik bagi ibu maupun janin, seperti bayi lahir dengan stunting akibat gangguan pertumbuhan,” kata dr. Helmin di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2024).

    Menurutnya, anemia sering terjadi akibat penurunan produksi sel darah merah yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12, serta gangguan pada sumsum tulang. 

    Faktor pemicu lainnya mencakup siklus menstruasi, masa kehamilan, proses persalinan, dan kecelakaan.

    Pentingnya pencegahan anemia menjadi perhatian utama dalam kampanye bertajuk “Ketika Wanita Bergerak, Dunia Bergerak: Tanpa Dibatasi oleh Anemia”. 

    Karenanya, wanita diharapkan memenuhi kebutuhan nutrisi, terutama zat besi dan vitamin penunjang lainnya.

    Makanan yang mengandung zat besi antara lain bayam, brokoli, kacang merah, edamame,
    daging merah, tahu.

    “Melalui kampanye ini, kami ingin mengedukasi masyarakat, terutama wanita Indonesia, agar dapat menjaga kesehatan mereka. Kami harap wanita Indonesia bisa terus bergerak bebas tanpa terhalang gejala anemia dan menjalani aktivitas dengan optimal,” ujar Manager Sakatonik, Sindi Marta Tila.

  • 6 Sebab Tubuh Kerap Merasa Pegal Saat Perjalanan Jauh – Halaman all

    6 Sebab Tubuh Kerap Merasa Pegal Saat Perjalanan Jauh – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2025, banyak orang-orang yang merencanakan perjalanan jauh ke luar kota dengan kendaraan.  

    Masalah yang kerap dihadapi selama melakukan perjalanan jauh adalah sering merasa pegal-pegal. 

    Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi Rumah Sakit Dr. Ben Mboi Kupang, dr. I Gusti Agung Wiksa Astrayana Sp.OT ungkap alasan kenapa tubuh mudah merasa pegal selama perjalanan panjang. 

    Menurutnya, ada enam penyebab utama:

    1. Kurangnya sirkulasi darah ke daerah yang dituju, misalnya tangan atau pun kaki

    “Pada posisi duduk atau berdiri yang dalam posisi yang lama. Aliran darah ke otak  jadi terbatas. Karena terbatas ini, menyebabkan asupan oksigen ataupun nutrisi ini juga menurun,”ungkapnya pada talkshow kesehatan di Instagram Kementerian Kesehatan, Senin (23/12/2024). 

    Kondisi ini, dapat menyebabkan rasa pegal ataupun nyeri.

    2. Adanya tekanan pada otot dan sendi dari posisi tubuh saat melakukan perjalanan

    Misalnya posisi tubuhnya tidak ergonomis atau tidak nyaman atau duduk dengan posisi membungkuk, atau kaki tidak menyentuh lantai. 

    Situasi ini dapat menyebabkan tekanan, tekanan yang berlebihan pada otot atau sendi.

    Akumulasi dari tekanan ini pun dapat menyebabkan pegal. 

    3. Kurangnya gerakan tubuh selama melakukan perjalanan

    Dr Agung menjelaskan, otot dirancang untuk bergerak.  Ketika tubuh terlalu lama diam atau dalam posisi tertentu pada waktu lama, otot dan sendi bisa menjadi kaku, 

    Kurangnya peregangan otot juga dapat meningkatkan ketegangan otot, atau menyebabkan rasa tidak nyaman.

    4. Terjadinya penumpukan dari asam laktat

    Asam laktat, disebabkan karena efek dari penurunan aliran darah. Efeknya, bisa menimbulkan sensasi pegal dan nyeri.

    5. Dehidrasi

     Jangan lupa, walau melakukan perjalanan panjang, kondisi tubuh bisa terjebak dalam kondisi dehidrasi.

    “Nah dehidrasi ini biasanya disebabkan karena kurangnya konsumsi air, ataupun kita misalnya terlalu lama dalam kondisi ruangan yang ber-AC,” imbuhnya. 

    Akibatnya, pada kondisi ini, tubuh dapat mengalami dehidrasi, di mana kekurangan cairan ini dapat menyebabkan otot menjadi tegang ataupun keram

    6. Adanya faktor stres ataupun ketegangan

    “Bisa berupa stres fisik atau pun mental. Fisik ini disebabkan mungkin karena adanya postur tubuh kita yang tidak ergonomis,” lanjutnya. 

    Rasa stres ini bisa saja muncul karena adanya rasa tidak nyaman saat mudik. 

    Menggunakan transportasi massal atau terlalu dipadati orang. 

    “Misalnya kita terlalu rame ataupun terlalu dingin atau gimana. Itu menyebabkan kita pegal-pegal seperti itu, mungkin itu,” tutupnya.

  • Waspada Penyakit Pernafasan dan Pencernaan saat Liburan, Jubir Kemenkes Bagikan Kiat Mencegahnya – Halaman all

    Waspada Penyakit Pernafasan dan Pencernaan saat Liburan, Jubir Kemenkes Bagikan Kiat Mencegahnya – Halaman all

    Waspada Penyakit Pernafasan dan Pencernaan saat Liburan, Jubir Kemenkes Bagikan Kiat Mencegahnya

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Drg. Widyawati mengungkapkan, penyakit pernafasan dan pencernaan menjadi penyakit yang sering dialami pada masa liburan.

    Ia mengatakan, liburan yang seharusnya untuk melepas penat sering kali diiringi dengan kerentanan tertular atau mengalami sakit.

    Hal ini karena adanya perubahan pola makan, aktivitas maupun berinteraksi dengan banyak orang di satu waktu.

    Penyakit pernafasan yang disebabkan oleh virus atau bakteri ini mudah menular melalui droplet sehingga menimbulkan gejala seperti batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.

    Karena itu, perempuan yang biasa disapa Wiwid ini mengatakan jika mengalami gejala maka disiplinkan diri dengan memakai masker saat berada di luar ruangan.

    “Saat mempunyai gejala itu, ayo disiplin pada diri sendiri. Minum obat dan kemudian pakai masker. Jangan sampai orang lain ingin bahagia berwisata ternyata tertular,” kata dia di kantor Tribunnews.com Jakarta, Senin (23/12/2024).

    Kemudian penyakit pencernaan yakni Gastritis atau yang umum dikenal oleh kalangan masyarakat dengan sebutan maag adalah penyakit yang sering terjadi saat musim liburan.

    Ia mengatakan, kondisi ini terjadi karena di masa liburan pola makan menjadi berantakan serta tidak terkontrol.

    “Jangan lupa untuk menjaga pola makan dan mencukupi kebutuhan cairan di tubuh, karena ini juga harus dilakukan. Pastikan juga konsumsi makanan yang bersih dan bergizi agar terhindar dari sakit lambung,” tutur Wiwid.

    Masalah pencernaan lain yang kerap terjadi adalah diare, muntah dan mual karena konsumsi makanan yang tidak sehat dan terkontaminasi.

    Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan serta menjaga kebersihan diri.

    “Jangan lupa untuk menyempatkan olahraga saat berlibur untuk menambah daya tahan tubuh,” ujarnya.

    Dirinya mengingatkan, bagi yang berencana berlibur mengajak orang tua yang lanjut usia (lansia) maupun memiliki penyakit komorbid ada baiknya untuk memastikan kesehatan mereka dalam keadaan sehat dan terkontrol.

    “Terutama bagi lansia dan orang dengan komorbid yang hendak liburan. Sebaiknya dicek kesehatan. Karena saat berada di kerumunan maupun aktivitas di luar ruangan maka mereka mudah sekali tertular penyakit. Pastikan juga konsumsi makanan sehat dan cukupi asupan cairan, karena kalau sakit lalu liburan itu tidak enak,” pesannya.

     

     

     

  • Libur Nataru Tiba, Berikut Makanan dan Minuman yang Disarankan Dikonsumsi Selama Perjalanan Jauh – Halaman all

    Libur Nataru Tiba, Berikut Makanan dan Minuman yang Disarankan Dikonsumsi Selama Perjalanan Jauh – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Momen liburan Natal dan tahun baru biasanya diisi dengan melakukan kunjungan ke kerabat maupun berlibur ke luar kota.

    Sehingga tidak jarang, sebagian orang perlu menempuh perjalanan yang cukup jauh. 

    Nah, selama melakukan perjalanan jauh ini, selain memastikan kondisi fisik yang sehat, ada hal lain perlu diperhatikan. 

    Salah satunya makanan dan minuman yang dikonsumsi selama di perjalanan. 

    Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi Rumah Sakit Dr. Ben Mboi Kupang, dr. I Gusti Agung Wiksa Astrayana Sp.OT membagikan makanan dan minuman yang disarankan saat melakukan perjalanan jauh. 

    Pertama, selama dalam perjalanan, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi air putih yang cukup. 

    “Jadi, tetap harus dipertahankan hidrasi atau minum air putihnya yang banyak. Minimal, sehari anjurkan dua liter. Jadi kalau bisa, setelah perjalanan juga tetap mengkonsumsi sebanyak itu,” ungkapnya pada talkshow kesehatan di Instagram Kementerian Kesehatan, Senin (23/12/2024).

    Kedua, selain air putih, orang yang melakukan perjalanan jauh juga bisa mengonsumsi minuman elektrolit.

    Minuman elektrolit ini berfungsi seperti air kelapa atau minuman olahraga.

    Sehingga dapat membantu menghentikan elektrolit tubuh. 

    Di dalam minuman elektrolit, biasanya mengandung kalium dan magnesium. Keduanya penting untuk menjaga fungsi otot. 

    “Contohnya kalium atau magnesium, di mana ini elektrolit sangat penting untuk menjaga fungsi dari otot tersebut,” lanjutnya.

    Kedua, mengonsumsi buah-buahan, seperti pisang. 

    Pisang diketahui mengandung kalium. Seperti yang dijelaskan di atas, zat kalium penting untuk menjaga fungsi dari otot.

    Ketiga, cokelat. Nyatanya cokelat juga banyak mengandung magnesium. Kandungan ini diketahui baik untuk fungsi otot.

    Keempat, selain itu disarankan pula mengonsumsi kacang-kacangan dan jahe.

  • Jangan Anggap Sepele, Ketahui Gejala yang Perlu Diwaspadai Saat Lakukan Perjalanan Jauh  – Halaman all

    Jangan Anggap Sepele, Ketahui Gejala yang Perlu Diwaspadai Saat Lakukan Perjalanan Jauh  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Libur Natal dan tahun baru 2025 sudah tiba. Sebagian orang mulai melakukan perjalanan ke tempat wisata di luar kota. 

    Umumnya, untuk mencapai tempat tujuan berlibur, masyarakat perlu melakukan perjalanan yang cukup jauh dan memakan waktu. Tidak jarang, timbul masalah fisik seperti pegal. 

    Namun, jangan anggap sepele rasa pegal-pegal yang muncul saat atau setelah melakukan perjalanan panjang. 

    Menurut Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi Rumah Sakit Dr. Ben Mboi Kupang, dr. I Gusti Agung Wiksa Astrayana Sp.OT, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai. 

    Pertama, rasa pegal-pegal yang tidak hilang walau sudah melakukan istirahat. 

    “Kenapa harus diwaspadai? Biasanya rasa pegel ini akan hilang setelah istirahat atau perjalanan yang secukupnya. Jika berlangsung lebih dari beberapa hari, ini bisa menandakan adanya kelainan atau fisiologis,” ungkapnya pada talkshow kesehatan di Instagram Kementerian Kesehatan, Senin (23/12/2024). 

    Misalnya, terjadi kerusakan pada otot atau peradangan. 

    Kedua, adanya rasa pegal-pegal yang disertai dengan bengkak. Misalnya, bengkak atau kemerahan pada kaki atau tangan.

    Tanda ini, menurutnya patut diwaspadai.  Karena mungkin bengkak atau kemerahan, ini merupakan salah satu tanda dari peradangan, infeksi, cedera pada jaringan, atau otot. 

    Ketiga, pegal-pegal yang disertai dengan dengan nyeri tajam atau tertusuk.

    “Karena mungkin nyeri tajam ini, waktu saat bergerak, dapat menandai cedera, ada cedera pada otot,” lanjutnya. 

    Keempat, munculnya rasa pegal yang diikuti dengan sensasi tebal atau mati rasa.

    Biasanya ini bisa jadi pertanda ada penekanan pada saraf atau kelainan pada aliran darah. 

    Kelima, pegal yang disertai dengan demam.  Kondisi ini bisa terjadi mungkin karena orang tersebut melakukan perjalanan dalam kondisi yang tidak fit.

    Sistem imun tubuh menurun dan bisa menyebabkan infeksi atau demam.

  • Tips Menikmati Liburan Natal dan Tahun Baru dari Kemenkes: Perhatikan Benda-Benda Ini – Halaman all

    Tips Menikmati Liburan Natal dan Tahun Baru dari Kemenkes: Perhatikan Benda-Benda Ini – Halaman all

    Tips Menikmati Liburan Natal dan Tahun Baru dari Kemenkes: Perhatikan Benda-Benda Ini

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sudah di depan mata.

    Ada banyak cara untuk merayakannya.

    Seperti pergi liburan.

    Tidak hanya menyiapkan keuangan maupun perlengkapan liburan, tubuh yang sehat nan fit juga perlu disiapkan agar liburan terasa asyik dan makin menyenangkan.

    Berikut adalah persiapan liburan sehat ala Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI):

    1.       Menjaga kondisi fisik

    Juru bicara Kemenkes RI Drg. Widyawati mengatakan, ketika hendak pergi berlibur pastikan fisik benar-benar sehat agar merasa nyaman selama perjalanan serta di tempat tujuan wisata.

    Ada baiknya melakukan pengecekan kesehatan misalkan tekanan darah, kadar kolesterol maupun kadar gula darah.

    Hal ini guna memastikan tubuh dalam keadaan baik dan jika memiliki komorbid maka penyakit tersebut harus dalam keadaan terkontrol.

    “Saat pergi berlibur, usahakan dalam keadaan sehat, apalagi perginya jauh, misalnya keluar negeri sebaiknya dicek ya, apakah tekanan darah dalam posisi yang bagus dan normal?. Kemudian penyakit-penyakit komorbid juga terkontrol. Sehingga harus rutin untuk mengecek,” kata dia di kantor Tribunnews.com Jakarta, Senin (23/12/2024).

    2.       Memperhatikan Asupan

    Gastritis atau yang umum dikenal oleh kalangan masyarakat dengan sebutan maag adalah penyakit yang sering terjadi saat musim liburan.

    Perempuan yang biasa disapa Wiwid ini mengatakan, kondisi ini terjadi karena di masa liburan pola makan menjadi berantakan serta tidak terkontrol.

    “Jangan lupa untuk menjaga pola makan dan mencukupi kebutuhan cairan di tubuh, karena ini juga harus dilakukan. Pastikan juga konsumsi makanan yang bersih dan bergizi agar terhindar dari sakit lambung,” tutur Wiwid.

    Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan untuk mencegah penyakit dan juga menjaga kebersihan diri.

    3.       Bawa bekal obat-obatan pribadi

    Jika saat berlibur sakit maka gunakanlah masker agar menghindari penyakit seperti flu menular kepada orang lain.

    Selain itu, siapkan obat-obatan pribadi selama berlibur.

    Ia mengatakan, bagi mereka yang memiliki penyakit komorbid seperti jantung, kolesterol maupun diabetes memerlukan obat yang diminum secara rutin agar penyakit tersebut dalam keadaan terkontrol.

    Karenanya membawa bekal obat-obatan pribadi menjadi persiapan yang tidak kalah penting.

    “Jangan lupa tetap mengatur pola makan, kebersihan diri serta menyempatkan diri untuk berolahraga  30 menit. Jalan kaki itu olahraga. Sehingga berlibur menjadi nyaman dan sehat,” pesan dia.

     

  • Kisah Selebgram Dwi Handayani Sering Pingsan Saat Hamil karena Anemia – Halaman all

    Kisah Selebgram Dwi Handayani Sering Pingsan Saat Hamil karena Anemia – Halaman all

    Bagi Dwi, menjaga kesehatan sangat penting untuk menjalani peran ganda sebagai ibu yang mengurus dua anak dan istri yang mendukung suami.

    Tayang: Senin, 23 Desember 2024 16:00 WIB

    YouTube BUND Lifetainment

    Dwi Handayani cerita awal kariernya dimulai dari mengikuti kontes kencantikan hingga kini jadi selebgram, tapi tak mau disebut sebagai influencer. 

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selebgram dan ibu dua anak, Dwi Handayani Syah Putri membagikan pengalaman pribadinya melawan anemia yang dialaminya saat hamil.  

    Kondisi tersebut bahkan sempat membuatnya pingsan saat malam hari, hingga akhirnya ia berkonsultasi dengan dokter dan mengetahui dirinya terkena anemia.

    “Aku mengalami gejala anemia yang cukup berat ketika hamil. Sampai saat ini, aku masih sering merasakan gejalanya, meski tidak separah sebelumnya. Pengalaman itu membuat aku lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan bayi,” kata Dwi di kawasan Jakarta Selatan, Senin (23/12/2024).

    Sebagai seorang ibu rumah tangga sekaligus content creator, Dwi mengaku sangat mengandalkan kesehatan tubuhnya untuk tetap produktif.

    Salah satu langkah yang ia lakukan untuk mencegah anemia adalah rutin mengkonsumsi multivitamin.

    “Biasanya aku rutin minum sakatonik activ seminggu sebelum menstruasi dan setelah menstruasi. Hasilnya, aku merasakan dampak positif seperti menstruasi yang lebih teratur dan tidak terlalu menyakitkan. Aku juga jadi lebih bertenaga dalam menjalani aktivitas harian,” ujarnya.

    Bagi Dwi, menjaga kesehatan sangat penting untuk menjalani peran ganda sebagai ibu yang mengurus dua anak dan istri yang mendukung suami.

    “Aku selalu ingin terlihat prima, baik saat di depan kamera untuk media sosial maupun saat menjalankan peran sebagai ibu di rumah,” ujar wanita yang akrab disapa Dwihanda ini.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Tren Makanan Halal Meningkat, Industri Beramai-ramai Raih Sertifikat Halal – Halaman all

    Tren Makanan Halal Meningkat, Industri Beramai-ramai Raih Sertifikat Halal – Halaman all

    Tribunnews.com/Anita K Wardhani

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat ini, industri makanan dan minuman terus berkembang pesat. Pilihan konsumen semakin beragam, mulai dari makanan tradisional hingga kuliner internasional.

    Tren gaya hidup sehat dan konsumsi yang beretika juga kian memengaruhi preferensi masyarakat.

    Salah satu aspek penting yang menjadi perhatian adalah kehalalan produk.

    Hal ini terutama berlaku di negara dengan mayoritas penduduk Muslim seperti Indonesia.

    Kepercayaan konsumen terhadap sebuah merek tak hanya bergantung pada rasa atau kualitas.

    Aspek lain seperti keamanan, kebersihan, dan kepatuhan terhadap standar kehalalan menjadi nilai tambah.

    Produsen yang memahami kebutuhan ini cenderung lebih diterima oleh masyarakat luas.

    Mereka yang beradaptasi lebih cepat biasanya mendapatkan tempat khusus di hati konsumen.

    Selain itu, pasar Indonesia menjadi incaran berbagai brand internasional. Potensi pasar yang besar dan selera masyarakat yang beragam menjadikannya lokasi strategis untuk ekspansi bisnis.

    Namun, berkompetisi di pasar ini membutuhkan lebih dari sekadar produk berkualitas. Adaptasi terhadap budaya dan nilai lokal menjadi faktor penentu kesuksesan.

    Salah satu langkah adaptasi yang dilakukan adalah memastikan setiap produk sesuai dengan kebutuhan konsumen lokal.

    Hal ini mencakup penggunaan bahan-bahan yang aman dan memenuhi standar tertentu.

    Tak heran, banyak brand global berlomba untuk mendapatkan pengakuan resmi dari lembaga yang berwenang, termasuk sertifikasi Halal.

    Bingxue Indonesia adalah salah satu brand yang memahami pentingnya hal ini.

    Setelah setahun hadir di pasar Indonesia, mereka resmi mendapatkan sertifikat Halal pada awal November 2024. Langkah ini menunjukkan komitmen memenuhi kebutuhan dan kepercayaan konsumen lokal.

    Pencapaian sertifikasi Halal ini penting di pasar lokal. Dengan status Halal, produk dapat lebih diterima oleh konsumen Muslim Indonesia.

    Keseriusan Bingxue Indonesia ditunjukkan melalui proses yang tidak singkat. Selama satu tahun, mereka berupaya memenuhi semua standar yang diperlukan.

    Sertifikasi Halal ini menegaskan visi Bingxue untuk menjadi brand F&B terkemuka di Indonesia.

    “Pada tahun 2023 Bingxue dengan keyakinan memasuki pasar Indonesia, dan Halal ini menjadi bukti keseriusan brand kami,” kata Andrew selaku tim konsultan mitra Bingxue.

    Dengan sertifikat Halal, produsen berharap dapat memperluas jangkauan pasarnya. Langkah ini menjadi bagian dari strategiuntuk terus tumbuh di Indonesia.

  • Prudential Menjaga Kepercayaan Nasabah: Langkah Perlindungan dari Praktik Penipuan Asuransi – Halaman all

    Prudential Menjaga Kepercayaan Nasabah: Langkah Perlindungan dari Praktik Penipuan Asuransi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Asuransi merupakan langkah proaktif dalam melindungi diri dari risiko yang tidak terduga di masa depan. Memiliki asuransi sejak dini, ketika kondisi kesehatan masih baik, memastikan perlindungan maksimal sekaligus memberikan ketenangan pikiran.

    Sebagai salah satu perusahaan asuransi terkemuka, Prudential tidak hanya menawarkan produk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang sesuai kebutuhan nasabah, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga kepercayaan nasabah dengan berbagai langkah perlindungan dari praktik penipuan.

    1. Komitmen Prudential dalam Menjaga Kepercayaan Nasabah

    Kepercayaan adalah pondasi dalam bisnis asuransi. Prudential memahami bahwa menjaga hubungan baik dengan nasabah memerlukan layanan yang jujur, profesional, dan bertanggung jawab.

    Transparansi dalam Layanan Asuransi
    Prudential memastikan penawaran setiap produk asuransi seperti asuransi kesehatan PRUWell Medical disertai dengan informasi yang jelas dan lengkap. Nasabah mendapatkan penjelasan menyeluruh tentang manfaat, syarat, dan ketentuan polis sehingga mereka dapat mengambil keputusan dengan yakin. Dengan keterbukaan ini, Prudential menghindari potensi kesalahpahaman dan memastikan bahwa nasabah mengetahui apa yang mereka peroleh dari produk asuransi yang dipilih.
    Standar Operasional yang Ketat untuk Menjaga Integritas
    Setiap aspek layanan di Prudential dijalankan dengan mematuhi standar operasional tinggi. Proses pengajuan polis, melakukan underwriting, pembayaran premi, hingga klaim dilakukan secara profesional dan konsisten. Dengan menjaga standar ini, Prudential memastikan bahwa setiap interaksi dengan nasabah mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan layanan yang berkualitas dan dapat diandalkan.

    Masa depan keluarga Anda adalah prioritas kami.

    2. Langkah Prudential dalam Mencegah Penipuan Asuransi

    Penipuan merupakan risiko yang dapat merusak kepercayaan dalam industri asuransi. Oleh karena itu, Prudential menerapkan berbagai prosedur untuk mencegah praktik penipuan yang dapat merugikan perusahaan maupun nasabah.

    Prosedur Verifikasi yang Teliti dan Aman
    Setiap pengajuan polis atau klaim melalui Prudential harus melewati proses verifikasi yang ketat. Verifikasi ini memastikan bahwa informasi dan data yang diberikan oleh nasabah akurat dan sah. Dengan menerapkan sistem validasi menyeluruh, Prudential melindungi nasabah dari risiko penyalahgunaan data pribadi dan memastikan bahwa semua transaksi berjalan dengan aman.
    Pengawasan dan Audit Internal untuk Menghindari Praktik Kecurangan 
    Prudential secara rutin melakukan audit internal untuk memantau operasional dan memastikan bahwa seluruh proses bisnis berjalan sesuai dengan ketentuan. Dengan pengawasan ketat ini, Prudential dapat mendeteksi dan menangani potensi kecurangan sejak dini, menjaga kepercayaan dan integritas perusahaan di mata nasabah.

    3. Edukasi Nasabah dalam Mencegah Penipuan

    Prudential tidak hanya berfokus pada pencegahan penipuan secara internal tetapi juga memberikan edukasi kepada nasabah agar lebih waspada terhadap risiko penipuan dari pihak ketiga.

    Cara Mengenali Ciri-ciri Penipuan Asuransi
    Nasabah perlu memahami beberapa ciri umum dari penipuan asuransi, seperti tawaran produk yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan atau permintaan pembayaran di luar ketentuan resmi perusahaan. Prudential menyediakan informasi kepada nasabah tentang bagaimana mengenali tanda-tanda penipuan ini agar mereka dapat melindungi diri dan terhindar dari praktik yang merugikan.
    Pentingnya Meneliti Informasi sebelum Membeli Produk Asuransi
    Prudential mendorong nasabah untuk selalu meneliti informasi terkait produk asuransi sebelum melakukan pembelian. Produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan akan memberikan manfaat maksimal bagi nasabah. Informasi lengkap mengenai produk dapat diakses melalui kanal resmi Prudential, memastikan bahwa nasabah mendapatkan layanan dan produk yang tepat.

    Di mana seluruh nasabah dan calon nasabah juga harus untuk memberitahukan semua informasi yang relevan kepada perusahaan asuransi, termasuk hal-hal yang berpotensi mempengaruhi risiko yang diasuransikan saat membuka polis.

    Sebagai contoh, ketika calon nasabah ingin membeli polis asuransi kesehatan, ia harus jujur dalam membagi riwayat kesehatannya, termasuk riwayat penyakit kritis dan penyakit keturunan yang pernah atau sedang diidapnya. Apabila ditemukan adanya kondisi-kondisi tersebut, maka dilakukan Underwriting ulang yang menyebabkan polis menjadi substandard, polis dibatalkan, bahkan klaim tidak dibayarkan ke depannya.

    4. Teknologi dan Inovasi untuk Meningkatkan Keamanan Nasabah

    Teknologi memainkan peran penting dalam menjaga keamanan nasabah. Prudential memanfaatkan inovasi digital untuk memberikan pengalaman asuransi yang lebih aman dan efisien.

    Penggunaan Teknologi Digital untuk Verifikasi Otentik
    Prudential menggunakan teknologi digital dalam proses verifikasi data nasabah untuk memastikan akurasi dan kecepatan layanan. Teknologi ini meminimalkan risiko kesalahan manusia dan mempercepat proses pengajuan serta klaim. Dengan verifikasi digital, Prudential memastikan bahwa hanya transaksi yang sah dan valid yang diproses.
    Sistem Enkripsi Data untuk Melindungi Informasi Nasabah
    Prudential menerapkan sistem enkripsi data berstandar tinggi untuk melindungi informasi pribadi nasabah dari akses yang tidak sah. Dengan langkah ini, setiap interaksi dan transaksi dengan Prudential dijamin aman, memberikan ketenangan pikiran bagi nasabah bahwa data mereka terlindungi dengan baik.

    5. Rekam Jejak Prudential dalam Menjaga Reputasi dan Kepercayaan Publik

    Sebagai perusahaan asuransi yang telah beroperasi selama bertahun-tahun, Prudential memiliki reputasi yang solid dalam menjaga kepercayaan publik. Reputasi ini dibangun melalui komitmen dalam memberikan layanan terbaik dan konsisten.

    Testimoni dan Kepuasan Nasabah sebagai Bukti Kehandalan Prudential
    Testimoni positif dari nasabah dan tingkat kepuasan yang tinggi menjadi bukti nyata keandalan Prudential. Nasabah merasa aman dan puas dengan pengalaman mereka bersama Prudential, memperkuat posisi perusahaan sebagai mitra tepercaya dalam perlindungan finansial.
    Penghargaan dan Pengakuan dalam Industri Asuransi
    Prudential telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan di industri asuransi sebagai bukti komitmen dan kualitas layanannya. Penghargaan ini menunjukkan bahwa Prudential diakui secara luas atas inovasi dan dedikasinya dalam memberikan solusi asuransi yang terbaik bagi nasabah.

    Prudential berkomitmen untuk menjaga kepercayaan nasabah melalui layanan asuransi yang transparan, aman, dan inovatif. Dengan prosedur verifikasi yang ketat, audit internal, serta edukasi yang berkelanjutan, Prudential melindungi nasabah dari risiko penipuan dan kesalahpahaman. 

    Teknologi digital dan sistem enkripsi data memperkuat upaya ini, memastikan setiap transaksi dan data nasabah tetap aman. Melalui rekam jejak yang solid, penghargaan, testimoni positif, dan terlihat pada daftar laporan keuangan terbaru, Prudential terus menunjukkan komitmennya sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam kebutuhan nasabah.

    Untuk memastikan kenyamanan dan keamanan Anda, jangan ragu untuk menghubungi Prudential melalui channel resmi berikut:

    Customer Line: 1500085

    Email: customer.idn@prudential.co.id

    Pastikan Anda hanya mengakses informasi dari channel resmi untuk menghindari kesalahpahaman atau informasi yang tidak valid. Prudential selalu memahami kebutuhan dan siap mendampingi langkah Anda menuju masa depan yang lebih baik.(*)