Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Cara Penanganan dan Mengobati Orang yang Terjangkit Virus HMPV – Halaman all

    Cara Penanganan dan Mengobati Orang yang Terjangkit Virus HMPV – Halaman all

    Virus HMPV saat ini sedang merebak di Indonesia, simak cara penanganan dan cara mengobatinya berikut ini.

    Tayang: Selasa, 7 Januari 2025 19:19 WIB

    CGTN

    Ilustrasi virus HMPV – Virus HMPV saat ini sedang merebah di Indonesia, simak cara penanganan dan cara mengobatinya berikut ini. 

    TRIBUNNEWS.COM – Saat ini Virus Human Metapneumovirus (HMPV) sudah ditemukan di Indonesia.

    Virus HMPV bukanlah virus yang baru, melainkan sudah ada sejak lama.

    Mengutip dari kemenkes.go.id, virus HMPV memiliki sifat yang mirip dengan penyakit flu.

    Virus HMPV menyerang imunitas manusia, biasanya menyerang pada kalangan anak-anak.

    Virus HMPV ini bukanlah jenis virus yang mematikan atau berbahaya.

    Orang yang terkena virus HMPV masih bisa ditangani dan diobati.

    Gejala Virus HMPV

    batuk
    demam
    pilek
    sesak napas.

    Penularan Virus HMPV

    percikan air liur
    droplet dari individu yang terinfeksi
    Berjabat tangan
    Berpelukan atau berciuman
    Menyentuh permukaan atau benda seperti telepon, gagang pintu, papan ketik, atau mainan.

    Kelompok yang Rentan Terjangkit Virus HMPV

    anak-anak
    orang lanjut usia
    individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.

    Cara Pencegahan

    menjaga pola hidup sehat
    Istirahat cukup
    Mencuci tangan secara rutin
    Memakai masker saat merasa tidak enak badan
    Menjaga jarak
    Segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.

    Cara Mengobati

    Mengutip my.clevelandclinic.org, agar tak terjadi komplikasi lebih lanjut, Anda bisa melakukan pengobatan berikut ini untuk mengatasi virus HMPV:

    Jika Anda mengalami kesulitan bernapas, penyedia layanan kesehatan dapat memberikan oksigen tambahan melalui selang di hidung atau masker di wajah Anda untuk mengurangi sesak napas yang Anda derita.

    Cairan yang diberikan langsung ke pembuluh darah vena (IV) dapat menjaga Anda tetap terhidrasi dan membuat tubuh Anda menjadi lebih kuat ketika terpapar virus HMPV.

    Steroid dapat mengurangi peradangan dan dapat meringankan beberapa gejala yang Anda rasakan selama terjangkit virus HMPV.

    Komplikasi yang Disebabkan Karena Virus HMPV:

    Bronkiolitis
    Bronkitis
    Radang paru-paru
    Kambuhnya asma atau PPOK
    Infeksi telinga.

    Segera kunjungi pelayanan medis apabila merasakan gejala yang parah, seperti:

    Demam tinggi (lebih dari 103 derajat Fahrenheit/40 derajat Celsius), kesulitan bernafas, kulit, bibir, atau kuku kebiruan, memburuknya kondisi kesehatan lainnya.

    (Tribunnews.com/Oktavia WW)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Mengenal Teknologi PFA, Terobosan Baru Atasi Gangguan Jantung Fibrilasi Atrium – Halaman all

    Mengenal Teknologi PFA, Terobosan Baru Atasi Gangguan Jantung Fibrilasi Atrium – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fibrilasi atrium kini memiliki harapan baru untuk kesembuhan. 

    Heartology Cardiovascular Hospital, rumah sakit jantung di Indonesia sukses melakukan tindakan ablasi fibrilasi atrium pertama di Indonesia menggunakan teknologi canggih Pulsed Field Ablation (PFA).

    “PFA adalah sebuah terobosan dalam pengobatan fibrilasi atrium,” ujar dr Sunu Budhi Raharjo, Sp.JP(K), PhD, ahli aritmia di Heartology dalam keterangannya.

    “Teknologi ini tidak membawa standar baru dalam efektivitas pengobatan, tetapi juga menempatkan kenyamanan dan keamanan pasien sebagai prioritas utama,” tambahnya.

    Fibrilasi atrium (FA) yang ditandai dengan detak jantung yang sangat cepat dan tidak teratur.

    Normalnya, jantung akan berdenyut sekitar 60-100 kali per menit saat kita sedang santai. Namun pada FA, serambi jantung bisa berdenyut lebih dari 400 kali per menit. 

    Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah dan gagal jantung. Penggumpalan darah yang terbentuk dapat mengakibatkan terjadinya stroke. 

    Pasien FA memiliki risiko 4-5 kali lipat terjadinya stroke dibanding pasien yang bukan FA. 

    Selain itu, denyut serambi jantung yang supercepat dan tidak teratur meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung dan mortalitas pasien FA.

    Di Indonesia, jumlah penderita fibrilasi atrium diperkirakan mencapai lebih dari tiga juta jiwa. Prevalensinya pun akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

    Tatalaksana fibrilasi atrium meliputi terapi obat-obatan (medikamentosa), kontrol faktor risiko, dan kateter ablasi. 

    Pasien yang tidak mempan dengan obat-obatan, perlu dilakukan tindakan kateter ablasi untuk mencegah memburuknya fungsi pompa jantung (gagal jantung), menurunkan risiko stroke dan memperpanjang usia pasien. 

    Kateter ablasi adalah tindakan invasif minimal non-bedah menggunakan kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah di paha dan didorong ke dalam jantung untuk mengidentifikasi dan mematikan sumber aritmianya. 

    Secara umum tindakan kateter ablasi dapat dilakukan menggunakan ablasi thermal dan non-thermal. 

    Ablasi thermal dapat menggunakan energi radiofrekuensi, yaitu energi panas untuk menciptakan lesi, atau energi krio (cryo) yang menggunakan energi dingin untuk membekukan jaringan. 

    Sementara teknologi ablasi non-thermal yang saat ini banyak digunakan di seluruh dunia adalah pulsed-field ablation (PFA). 

    Mengenal PFA

    Heartology Cardiovascular Hospital mengumumkan telah menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Pulsed Field Ablation (PFA) dalam tatalaksana fibrilasi atrium. Apa itu PFA?

    Teknologi PFA bekerja melalui proses electroporation, yaitu pengiriman gelombang listrik pendek yang membuka pori-pori membran sel sehingga jaringan yang ditargetkan dapat dihancurkan dengan aman tanpa memengaruhi jaringan lainnya. 

    Karena sifat terapinya yang selektif seperti ini, maka tindakan ablasi dengan PFA lebih cepat, lebih efektif dan lebih aman bagi pasien.

    Pada 28 Desember 2024, Heartology Cardiovascular Hospital sukses menggunakan teknologi PFA dalam tatalaksana fibrilasi atrium. 

    Tindakan dilakukan pada seorang pasien yang usia 65 tahun asal Sumatera Barat yang telah lama mengalami FA. Ia kerap mengeluh dada tidak nyaman dan mudah lelah. 

    “Sebagai rumah sakit yang berfokus pada tatalaksana penyakit kardiovaskular, kami terus berkomitmen menghadirkan teknologi terbaik bagi pasien,” kata dr Sunu.

    Ia menambahkan, teknologi PFA dapat menghadirkan harapan baru bagi pasien dengan gangguan irama jantung, sekaligus menegaskan komitmen rumah sakit untuk memberikan perawatan yang berbasis kebutuhan pasien. (*)

  • Cara Penanganan dan Mengobati Orang yang Terjangkit Virus HMPV – Halaman all

    Cara Penularan Virus HMPV, Waspadai karena Sudah Terdeteksi di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut inilah cara penularan virus Human Metapneumovirus (HMPV).

    Virus HMPV dilaporkan sudah terdeteksi di Indonesia dan semua kasus yang ditemukan melibatkan anak-anak.

    Untuk menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik, karena HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.

    HMPV ini merupakan virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.

    Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.

    “HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Menkes, dikutip dari kemkes.go.id, Selasa (7/1/2025).

    Penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi.

    Meskipun umumnya virus ini tidak membahayakan, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.

    Cara Penularan Virus HMPV

    Melansir laman Kemenkes RS Radjiman Wediodiningrat, HMPV ditularkan melalui:

    Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, misalnya melalui bersin atau batuk.
    Kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, seperti pegangan pintu, mainan, atau benda lain yang tersentuh oleh penderita.
    Melalui udara, ketika droplet yang mengandung virus dihirup oleh individu sehat.
    Virus ini dapat bertahan di permukaan benda selama beberapa jam, sehingga kebersihan menjadi faktor penting dalam mencegah penyebarannya.

    HMPV Bukan Virus yang Mematikan

    Menkes Budi menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang mematikan.

    Virus ini memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas.

    Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.

    Selain itu, Menkes menjelaskan virus HMPV berbeda dengan virus penyebab COVID-19.

    Menurutnya, penyebab Covid-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.

    “Berbeda dengan Covid-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” ujar Menkes.

    Lebih lanjut, Menkes mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.

    “Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama Seperti Covid-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik,” tegasnya.

    Pencegahan Infeksi Virus HMPV

    Meskipun belum ada vaksin khusus untuk HMPV, langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah infeksi:

    Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah menyentuh wajah atau benda di tempat umum.
    Hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut, dengan tangan yang tidak bersih.
    Gunakan masker, terutama di tempat umum atau saat berinteraksi dengan orang yang menunjukkan gejala sakit.
    Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, menggunakan tisu atau siku bagian dalam untuk mencegah penyebaran droplet.
    Jaga kebersihan lingkungan, termasuk membersihkan permukaan benda yang sering disentuh.
    Tingkatkan daya tahan tubuh, dengan pola makan sehat, istirahat cukup, dan olahraga rutin.
    Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.

    (Tribunnews.com/Latifah)

  • Cara Cegah Penularan Virus HMPV, Sering Cuci Tangan hingga Pakai Masker – Halaman all

    Cara Cegah Penularan Virus HMPV, Sering Cuci Tangan hingga Pakai Masker – Halaman all

    Berikut cara mencegah penularan virus HMPV, sering mencuci tangan dengan sabun dan air hingga mengenakan masker jika sedang sakit.

    Tayang: Selasa, 7 Januari 2025 16:06 WIB

    via NDTV

    Ilustrasi virus – Berikut cara mencegah penularan virus HMPV, sering mencuci tangan dengan sabun dan air hingga mengenakan masker jika sedang sakit. 

    TRIBUNNEWS.COM – Human metapneumovirus atau HMPV belakangan ini tengah ramai diberitakan. 

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, gejala HMPV mirip flu biasa.

    Di antaranya batuk, demam, hidung berair atau tersumbat, sakit tenggorokan, sesak napas, dan ruam.

    Virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia dan asma.

    Orang yang berisiko tinggi terkena HPMV yakni anak-anak, orang dewasa berusia di atas 65 tahun, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

    Lantas, bagaimana cara penularan HMPV dan tips untuk mencegahnya?

    Cara Penularan HMPV

    HMPV menyebar melalui kontak langsung dengan seseorang yang mengidapnya. 

    Anda juga dapat tertular virus ini setelah menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi. 

    Berikut ini cara penyebaran virus HMPV:

    Batuk dan bersin
    Berjabat tangan, berpelukan atau berciuman
    Menyentuh permukaan atau benda seperti telepon, gagang pintu, papan ketik, atau mainan.

    Cara Mencegah Penularan HMPV

    Sering Cuci Tangan Bikin Kulit Kering? Yuk, Atasi dengan 3 Cara Ini ()

    Anda dapat mengurangi risiko tertular HMPV dan penyakit menular lainnya dengan:

    Sering mencuci tangan dengan sabun dan air. Jika Anda tidak dapat menggunakan sabun dan air, gunakan cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
    Tutupi hidung dan mulut Anda dengan siku (bukan tangan kosong) saat bersin atau batuk.
    Hindari berada di sekitar orang lain saat Anda atau mereka sedang sakit pilek atau penyakit menular lainnya.
    Pakailah masker jika Anda sedang sakit dan tidak dapat menghindari berada di sekitar orang lain.
    Hindari menyentuh wajah, mata, hidung, dan mulut.
    Jangan berbagi makanan atau peralatan makan (garpu, sendok, cangkir) dengan orang lain.

    (Tribunnews.com/Nurkhasanah)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Hari Kedua, Distribusi Makanan Terlambat, Guru Khawatir – Halaman all

    Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Hari Kedua, Distribusi Makanan Terlambat, Guru Khawatir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari kedua pada  Selasa (7/1/2025). diwarnai keterlambatan pendistribusian. 

     

    Keterlambatan pengantaran terjadi di Sekolah Dasar 06 Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2025). 

    Kepala Sekolah SDN 06 Pulogebang, Paranggi Rismoko mengatakan keterlambatan distribusi menghambat waktu belajar siswa.

    “Tadi agak telat sedikit untuk distribusi ke sininya, sehingga mengakibatkan untuk beberapa kelas yang harusnya kebagian di jam 9 harus mundur dan mendekati waktu pulang sekolah,” ujar Paranggo saat diwawancarai di kawasan sekolah. 

    “Tentunya ini sedikit menghambat jam belajar anak-anak,” ia menambahkan. 

    Adapun sekolah dengan jumlah 529 siswa ini membagi dua sesi MBG, sesi pertama untuk kelas pagi dan sesi kedua untuk kelas siang. 

    Keterlambatan distribusi ini pun dinilai Paranggo menjadi kendala saat para siswanya melakukan pergantian kelas.

    “Kalau kelas rendah itu dari jam 07.30 sampai jam 10.00. Sedangkan kalau untuk kelas tinggi dari jam 07.30 sampai jam 12.00,” ujarnya.

    “Nanti karena kita ada penggantian untuk jam belajar kelas siang, jadi sedikit trouble nanti kalau misalnya ada beberapa distribusi yang terlambat agak lama,” ia menambahkan. 

    Meski begitu para siswa disebut Paranggo antusias melahap menu yang diberikan. Hal itu terbukti dengan ludesnya makanan yang disajikan untuk mereka. 

    “Untuk dari segi makanannya sendiri alhamdulillah anak-anak banyak yang suka dan banyak yang menghabiskan menu makanan yang disajikan,’ tuturnya.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews di lokasi, tidak ada susu dalam menu program MBG untuk SDN 06.

    Adapun menu hari kedua program MBG kali ini adalah nasi putih, daging teriyaki, tumis wortel jagung manis, dan jeruk. 

  • Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebih, Waspada Kesehatan Organ Tubuh – Halaman all

    Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebih, Waspada Kesehatan Organ Tubuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Meskipun konsumsi gula sudah lama dikenal dapat merugikan kesehatan, banyak yang belum menyadari betapa besar pengaruhnya terhadap tubuh.

    Gula tidak hanya mempengaruhi tubuh secara fisik, tetapi juga berdampak pada organ-organ vital seperti otak dan jantung.

    Selain itu, pola makan tinggi gula juga berhubungan erat dengan kesehatan mental dan psikologis seseorang.

    Ilustrasi – gula (Istimewa)

    Mengutip dari situs kesehatan WebMD, berikut ini adalah beberapa dampak negatif dari mengonsumsi gula berlebih yang perlu Anda ketahui:

    1. Dampak pada Otak

    Ketika Anda mengonsumsi gula, otak akan melepaskan dopamin, zat kimia yang memberikan perasaan senang. 

    Makanan alami seperti buah dan sayuran tidak menyebabkan pelepasan dopamin dalam jumlah banyak, sehingga otak Anda cenderung “menginginkan” lebih banyak gula untuk mendapatkan perasaan senang yang serupa.

    Inilah mengapa kebiasaan makan makanan manis bisa menjadi sulit dihentikan, karena tubuh mulai ketergantungan pada gula untuk merasakan kebahagiaan.

    2. Pengaruh pada Suasana Hati

    Terkadang, mengonsumsi permen atau kue dapat memberikan dorongan energi yang cepat (sugar high) karena lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba.

    Namun, saat kadar gula darah mulai turun dan tubuh menyerap gula, Anda bisa merasa gelisah, cemas, atau bahkan kelelahan (sugar crash).

    Jika konsumsi gula berlebih dilakukan secara rutin, dampaknya terhadap suasana hati bisa lebih serius. 

    Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko depresi pada orang dewasa.

    Gula pasir (flicker.com/iowaug)

    3. Kerusakan pada Gigi

    Bakteri penyebab gigi berlubang sangat menyukai gula yang menempel di mulut setelah Anda mengonsumsi makanan manis.

    Inilah sebabnya mengapa konsumsi gula sering kali dikaitkan dengan risiko kerusakan gigi yang lebih tinggi. 

    Selain itu, kebiasaan makan makanan manis dapat menyebabkan penumpukan plak dan memperburuk masalah kesehatan gigi secara keseluruhan.

    4. Nyeri Sendi

    Gula berlebih tidak hanya berisiko pada kesehatan gigi dan otak, tetapi juga dapat memperburuk peradangan di dalam tubuh.

    Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan bisa memperburuk nyeri sendi, termasuk meningkatkan risiko artritis reumatoid.

    Mengurangi asupan gula dapat membantu meringankan gejala tersebut dan menjaga kesehatan sendi.

    (Tribunhealth.com)

  • Siswa SDN 06 Pulogebang Jakarta Timur Alergi, Daging Teriyaki di Menu Makan Gratis Tak Disantap – Halaman all

    Siswa SDN 06 Pulogebang Jakarta Timur Alergi, Daging Teriyaki di Menu Makan Gratis Tak Disantap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari kedua di SDN 06 Pulogebang, Jakarta Timur salah satunya adalah daging teriyaki. 

    Menu ini tampaknya tidak dapat diterima oleh semua siswa. Beberapa di antaranya ada yang alerginya terhadap daging. 

    “Memang ada beberapa murid yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu,” kata Kepala Sekolah SDN 06 Pulogebang, Paranggi Rismoko saat diwawancarai di kawasan sekolah, Selasa (7/1/2025). 

    “Seperti tadi kita temukan anaknya alergi terhadap menu yang disajikan hari ini seperti dagingnya,” ia menambahkan.

    Upaya yang pihak sekolah lakukan adalah mengimbau agar siswa tidak mengonsumsi memu sajian yang dapat berdampak alergi. 

    Selanjutnya pihak sekolah melayangkan laporan kepada pihak terkait berkenaan dengan sejumlah olahan yang tidak dapat dikonsumsi oleh siswa. 

    “Kita sampaikan ke anak untuk tidak dikonsumsi. Kita langsung melaporkan dari pihak sekolah ke Badan Gizi Nasional,” tuturnya.

    Tampilan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari kedua di SDN 06 Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2025). (Tribunnews/Mario Christian Sumampow)

    “Jadi sebenarnya kita sudah mendata dari kemarin, cuma sepertinya tadi ada sedikit miss dari wali kelasnya lupa untuk satu orang dilaporkan,” ia menambahkan. 

    Pada hari pertama program MBH berjalan, Paranggi mengatakan ihwal pihaknya sudah menerima beberapa laporan terkait alergi siswa terhadap makanan tertentu. 

    “Karena dari kemarin banyak laporan dari lauk yang berupa udang kebanyakan. Kemarin sudah banyak yang melaporkan alergi terhadap udang dan kebetulan sampai hari ini tidak ada menu yang berupa udang seperti itu. Jadi untuk yang daging ini baru hari ini kita dapat laporan miss,” pungkasnya. 

    Berdasarkan pantauan Tribunnews di lokasi, tidak ada susu dalam menu program MBG untuk SDN 06.

    Adapun menu hari kedua program MBG kali ini adalah nasi putih, daging teriyaki, tumis wortel jagung manis, dan jeruk. 

  • 5 Nutrisi Penting untuk Mengelola Diabetes, Bantu Stabilkan Kadar Gula Darah – Halaman all

    5 Nutrisi Penting untuk Mengelola Diabetes, Bantu Stabilkan Kadar Gula Darah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebiasaan makan Anda memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan secara keseluruhan, terutama dalam hal pengelolaan kadar gula darah.

    Sebagai contoh, meskipun diet tinggi kalium dapat bermanfaat bagi banyak orang, bagi penderita diabetes, hal tersebut justru bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. 

    Sebaliknya, mengonsumsi makanan yang kaya serat dapat menjadi solusi efektif untuk mengendalikan kadar gula darah sekaligus membantu mengatur berat badan, suatu tantangan yang sering dihadapi oleh penderita diabetes.

    Itulah mengapa sangat penting bagi penderita diabetes untuk memastikan asupan nutrisi yang tepat dalam jumlah yang seimbang.

    Selain menjaga kadar gula darah, pola makan yang sehat juga dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan secara keseluruhan.

    Ilustrasi Diabetes (Freepik)

    Nutrisi Penting untuk Penderita Diabetes

    Berdasarkan informasi dari HealthShots, berikut ini adalah beberapa nutrisi penting yang sebaiknya dikonsumsi oleh penderita diabetes:

    1. Serat

    Penelitian yang diterbitkan oleh Public Library of Science Medicine menunjukkan bahwa serat dapat membantu mengatur kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan gula ke dalam tubuh.

    Ada dua jenis serat: larut dan tidak larut. “Serat larut, yang ditemukan dalam buah-buahan, kacang-kacangan, dan gandum, membantu memperlambat masuknya gula ke aliran darah,” kata Dr. Rohini Patil, ahli gizi.

    Serat larut juga mendukung pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama, yang bermanfaat dalam manajemen berat badan.

    2. Magnesium

    Magnesium berperan penting dalam sensitivitas insulin dan metabolisme glukosa.

    Penelitian yang diterbitkan di World Journal of Diabetes menunjukkan bahwa penderita diabetes sering mengalami kekurangan magnesium, yang dapat memperburuk pengendalian gula darah.

    Mengonsumsi makanan kaya magnesium, seperti sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum utuh, dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah.

    Ilustrasi pemeriksaan diabetes (freepik)

    3. Vitamin D

    Selain mendukung sistem kekebalan tubuh dan kesehatan tulang, vitamin D juga berperan dalam metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin.

    Penelitian yang diterbitkan di Cureus mengungkapkan bahwa kadar vitamin D yang rendah dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

    Untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah, pastikan Anda mendapatkan cukup vitamin D melalui paparan sinar matahari atau mengonsumsi makanan yang diperkaya, ikan berlemak, dan telur.

    4. Kromium

    Kromium adalah mineral yang penting untuk membantu insulin bekerja secara efektif dan menjaga metabolisme glukosa tetap stabil.

    “Suplemen kromium telah terbukti meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah puasa,” kata Dr. Patil.

    Makanan yang kaya kromium meliputi kacang hijau, brokoli, barley, oat, dan almond.

    Ilustrasi pemeriksaan diabetes (freepik)

    5. Seng

    Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Cochrane Database of Systematic Reviews, seng merupakan mineral yang berperan penting dalam pengendalian gula darah. 

    Walaupun masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memperkuat bukti ini, seng diketahui mendukung produksi dan sekresi insulin.

    Makanan kaya seng termasuk daging, kerang, kacang-kacangan, dan biji-bijian. (Tribunhealth.com)

     

  • Setujui Angaran Rp71 Triliun, Ini Catatan Komisi IX untuk Program Makan Bergizi Gratis Hari Pertama – Halaman all

    Setujui Angaran Rp71 Triliun, Ini Catatan Komisi IX untuk Program Makan Bergizi Gratis Hari Pertama – Halaman all

    Berikut catatan komisi IX DPR RI dalam pelaksanaan program MGB yang serentak dilakukan di sejumlah provinsi di Indonesia.

    Tayang: Selasa, 7 Januari 2025 10:21 WIB

    Warta Kota/Yulianto

    Sebanyak 197 siswa menyantap makan bergizi gratis di Sekolah Luar Biasa (SLB) 5, Slipi, Jakarta, Senin (6/1/2025). Pada hari pertama program makan bergizi gratis (MBG), SPPG Palmerah mendistribusikan 2.987 porsi makanan bergizi ke 11 sekolah di wilayah Slipi, Jakarta Barat dengan menu ayam semur, tumis kacang panjang, tahu goreng tepung, nasi, dan jeruk. Warta Kota/Yulianto 

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai pada Senin (6/1/2025).

    Berikut catatan komisi IX DPR RI dalam pelaksanaan program MGB yang serentak dilakukan di sejumlah provinsi di Indonesia.

    Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menuturkan, saat ini baru ada 190 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang beroperasi dari target 5.000 SPPG.

    “SPPG yang sudah beroperasi ini bisa menjadi tempat untuk evaluasi sebelum seluruh SPPG berjalan,” kata dia di Jakarta, Selasa (7/1/2025).

    Sebagai lembaga baru Badan Gizi Nasional (BGN) masih memerlukan beragam masukan apalagi dalam aturan dan petunjuk teknis pelaksanaan MBG karena ada potensi penyimpangan yang bisa membuat program ini terhambat.  

    “BGN ini akan melibatkan banyak stakeholder sehingga perlu segera disusun pedoman teknisnya,” sebut dia.

    Target 5000 SPPG diharapkan bisa terealisasikan dan memastikan dapur tersebut sehat dan layak dari segi kualitas makanan dan kebersihan dapur.

    Pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap SPPG di dapil masing-masing.

    “Yang dikhawatirkan adalah soal kualitas makanan yang disajikan dari SPPG harus sesuai pemenuhan gizi dan kebersihannya,” urai Edy.

    Untuk diketahui di hari yang sama yakni pada Senin (6/1/2025) Komisi IX DPR RI menyetujui anggaran BGN di APBN 2025 adalah Rp71 triliun.

    “Kami memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Program ini akan berjalan secara bertahap. Kalau di daerah ada SPPG yang belum siap, saya yakin dalam waktu dekat sudah bisa beroperasi dengan baik,” ucapnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Cara Penanganan dan Mengobati Orang yang Terjangkit Virus HMPV – Halaman all

    Kenali Gejala Virus HMPV yang Sedang Merebak, Penyakit Pernapasan yang Mirip Flu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Virus Human Metapneumovirus (HMPV) baru-baru ini dilaporkan merebak di Indonesia, setelah sebelumnya merebak di China.

    Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan semua kasus yang ditemukan di Indonesia melibatkan anak-anak.

    “HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Menkes, dikutip dari laman resmi Sehat Negeriku Kemkes.

    Budi menjelaskan bahwa virus HMPV ini berbeda dengan Covid-19.

    Menurutnya, HMPV adalah virus lama yang memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa.

    Menkes mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat.

    Tidak hanya itu, Menkes juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik.

    “Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama Seperti COVID-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik,” jelas  Menkes.

    Apa Itu Virus HMPV?

    Human metapneumovirus, yang juga dikenal sebagai HMPV, adalah jenis virus pernapasan umum.

    Virus ini termasuk dalam famili virus yang disebut pneumoviridae – kelompok yang sama dengan respiratory syncytial virus (RSV), dikutip dari laman Web MD.

    HMPV adalah virus yang menyerang saluran pernapasan, mirip dengan virus penyebab flu dan pneumonia.

    Infeksi HMPV lebih umum terjadi pada musim dingin dan awal musim semi, dikutip dari My Cleveland Clinic.

    Gejala

    Demam
    Pilek
    Sesak napas
    Pilek
    Hidung tersumbat
    Sakit tenggorokan

    Cara Penularan

    Virus HMPV memiliki cara penularan yang sama dengan virus flu lainnya yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi.

    Untuk mencegah terkena virus HMPV, ambil langkah yang sama untuk mencegah virus pernapasan lainnya, artinya cuci tangan dengan sabun dan air dan hindari kontak dekat dengan orang sakit, dikutip dari CBS News.

    Kelompok yang Rentan Terinfeksi HMPV

    Bayi baru lahir
    Anak-anak di bawah 5 tahun
    Orang yang berusia lebih dari 65 tahun
    Orang dengan asma yang menggunakan steroid
    Mereka yang menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

    – Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena kondisi seperti kanker atau HIV atau yang telah menjalani transplantasi organ.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Virus HMPV