Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Ada Efisiensi, Menkes Sisir Anggaran Pastikan Layanan Kesehatan Masyarakat Tidak Terganggu – Halaman all

    Ada Efisiensi, Menkes Sisir Anggaran Pastikan Layanan Kesehatan Masyarakat Tidak Terganggu – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin merespons, efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah.

    Pihaknya tengah menyisir anggaran Kemenkes agar tak mengganggu layanan kesehatan kepada masyarakat.

    “Dari diskusi dengan komisi di DPR, ada yang disarankan ini bisa diefisiensi dan enggak. Jadi mungkin ada beberapa realokasi yang diperlukan untuk program prioritas,” kata dia saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2025).

    Sesuai dengan Instruksi Presiden Prabowo Subianto Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga, Kementerian Kesehatan diminta melakukan efisiensi anggaran Rp19,6 triliun.

    Mantan dirut Bank Mandiri ini menyebut, pemangkasan anggaran itu kemungkinan akan berdampak pada pasokan obat dan vaksin.

    Kemenkes akan terus memantau efisiensi anggaran ini.

    “Sudah kami hitung dengan DPR, memang ada beberapa yang terkena misalnya vaksin dan obat. Tapi kembali lagi kami akan lihat realisasinya sampai bulan Juni,” jelas dia.

    “Jadi intinya anggaran ini, kami lihat dulu selama 6 bulan realisasinya seperti apa. Karena kalau memang ada kekurangan, dan kekurangan ini penting buat masyarakat. Saya yakin Pak Presiden dan Ibu Menteri Keuangan pasti akan kasih,” lanjut BGS

    Namun dirinya memastikan, efisiensi anggaran ini tidak berdampak pada layanan kesehatan kepada masyarakat.

    Menurut Budi, efisien anggaran perlu didukung untuk menghemat anggaran dari berbagai kegiatan seremonial dan perjalanan dinas yang tidak penting.

    “Kami akan melihat lagi di bulan Mei, Juni untuk melihat penyerapannya seperti apa. Tapi Ibu Menteri Keuangan dan Bapak Presiden tidak mungkin mengurangi layanan kesehatan, itu pasti enggak. Tapi kami harus melakukan penghematan karena memang oportunitas melakukan penghematan,” ungkap Budi Gunadi Sadikin.

     

  • Trump Tutup USAID, Ini Proyek-proyeknya di Bidang Kesehatan yang Beroperasi di Indonesia – Halaman all

    Trump Tutup USAID, Ini Proyek-proyeknya di Bidang Kesehatan yang Beroperasi di Indonesia – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump memutuskan menutup Badan Kemanusiaan Internasional Amerika Serikat (USAID).

    Staf dan seluruh karyawan USAID di Amerika Serikat dan seluruh dunia harus cuti sementara terhitung mulai 7 Februari 2025.

    Staf yang diinstruksikan cuti adalah semua personel yang direkrut langsung USAID, kecuali staf yang ditunjuk yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi penting, kepemimpinan inti, dan program-program yang ditunjuk secara khusus.

    Dalam situs resmi USAID disampaikan juga bagi staf yang berada di luar Amerika Serikat, Departemen Luar Negeri sedang mempersiapkan, mengatur dan membayar perjalanan pulang ke Amerika Serikat dalam waktu 30 hari kedepan.

    Sudah sejak lama USAID bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dan sejumlah lembaga kesehatan.

    Berikut proyek-proyek USAID bidang kesehatan di Indonesia dikutip dari situs Kemenkes dan US Embassy, Rabu (5/2/2025).

    1. Pemberantasan Tuberkulosis

    Program ini memberikan bantuan teknis ke Program TBC Nasional untuk meningkatkan kualitas pelayanan TBC dengan memperkenalkan dan menguji coba pendekatan dan rejimen pengobatan baru.

    Program ini dijalankan di 4 provinsi berpenduduk padat dengan beban TBC tinggi yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    2.  Layanan Kesehatan Ibu dan Anak

    Untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir di Indonesia melalui USAID dan Kemenkes meluncurkan Program MOMENTUM pada 2021 lalu.

    Program ini adalah hibah dari USAID kepada Kementerian Kesehatan di rentang tahun 2021 sampai 2025.

    Dalam 5 tahun ini, kegiatan tersebut menyasar 6 provinsi diantaranya Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.

    3. Percepatan Penanganan Stunting di Papua

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Badan Pengembangan Internasional Amerika Serikat (USAID) meluncurkan program Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia (PASTI)-Papua.

    Program ini untuk mempercepat penurunan stunting serta meningkatkan status gizi anak di Kabupaten Mimika, Nabire (Papua Tengah), dan Kabupaten Asmat (Papua Selatan).

    Program ini diluncurkan pada 14 September 2024.

    4. Vaksinasi Polio di Indonesia

    Sejak 2023, USAID menyalurkan 3,2 juta dolar AS (sekitar Rp48,4 miliar) untuk mendukung penanganan wabah polio di Indonesia dan dua putaran imunisasi nasional.

    Sasarannya untuk menurunkan wabah polio di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah, selain mengurangi risiko penularan secara global.

     

  • Iuran BPJS Kesehatan Kemungkinan Akan Naik Tahun Depan – Halaman all

    Iuran BPJS Kesehatan Kemungkinan Akan Naik Tahun Depan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tarif Iuran BPJS Kesehatan diperkirakan akan kembali naik mulai tahun 2026 mendatang. 

    Isyarat tersebut dikemukakan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kepada awak media usai bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

    Budi mengatakan, keuangan BPJS Kesehatan tahun 2025 hingga kini masih mampu membiayai layanan kesehatan sehingga tak ada kenaikan tarif iuran.

    “Itu BPJS saya sudah bilang ke Bapak (Presiden RI Prabowo Subianto) kalau hitung-hitungan kami sama Bu Menkeu 2025 harusnya aman.

    Di 2026 kemungkinan mesti ada adjusment di tarifnya. Saya minta waktu beliau nanti kalau hitung-hitungannya sudah pas mau menghadap ke Bu Menkeu untuk menjelaskan,” katanya usai bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

    Budi menjelaskan, penyesuaian tarif iuran BPJS Kesehatan tahun 2026 masih dibahas antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, dan BPJS Kesehatan. 

    Lantas menekankan, jika pemerintah belum menetapkan besaran kenaikan tarif iuran BPJS Kesehatan tahun 2026 tersebut. 

    “Belum, belum ada angkanya. Makanya mesti hadap beliau tapi udah dikasih waktunya nanti aku sama Bu Ani (Menkeu Sri Mulyani),” ungkapnya. 

    Disis lain, ia juga memastikan penyesuaian tarif iuran BPJS Kesehatan tak terkait dengan pemberlakuan kelas rawat inap standar (KRIS).

    “Tidak ada hubungannya sama KRIS,” imbuhnya. 

    Rincian Iuran BPJS Kesehatan 2025

    Mulai Juli 2025 kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan dihapus. Lantas berapa jumlah iuran BPJS Kesehatan saat ini? 

    Kini sistem kelas dalam BPJS Kesehatan diubah dengan menggantinya menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS.

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan kabar terbaru mengenai perkembangan implementasi layanan KRIS.

    Dia mengatakan sistem BPJS tanpa kelas itu sudah mulai diimplentasikan bertahap tahun lalu.

    “BPJS KRIS harusnya akan diimplementasikan mulai tahun ini ya, tapi bertahap kan 2 tahun,” kata Budi dikutip Sabtu (4/1/2025).

    Budi juga mengatakan mengenai tarif yang kemungkinan diterapkan dalam sistem BPJS KRIS.

    Dia mengatakan tarif BPJS Kesehatan kemungkinan tidak akan berubah dari sebelumnya.

    “Tarifnya belum ditentuin tapi harusnya tak ada perubahan karena didesain dengan harga yang sama,” kata Budi.

    Sebagaimana diketahui, pemerintah resmi akan mengubah sistem kelas BPJS 1, 2 dan 3 yang selama ini berlaku. Sebagai gantinya, pemerintah akan menerapkan KRIS, sebuah sistem di mana semua pasien mendapatkan kelas rawat inap yang sama.

    Keputusan penghapusan kelas BPJS ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

    Sistem KRIS akan diterapkan secara bertahap dengan target penerapan total pada 30 Juni 2025. Selanjutnya iuran untuk peserta akan secara resmi ditetapkan pada 1 Juli 2025.

    Bagaimana dengan iuran saat ini? Besaran iuran saat ini belum ada perubahan hingga ada kabar dari pemerintah lebih lanjut.

    Selama masa transisi iuran akan berlaku seperti sebelumnya. Aturan terkait iuran sebelumnya tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022.

    Di dalamnya juga dimuat soal pembayaran paling lambat tanggal 10 setiap bulannya, dan tidak ada denda telat membayar mulai 1 Juli 2026.

    Denda dikenakan jika dalam 45 hari sejak status kepesertaan diaktifkan kembali, peserta mendapatkan layanan kesehatan rawat inap.

    Dalam aturan itu, skema iuran dibagi dalam beberapa aspek. Berikut penjelasannya:

    1. Peserta Penerima Bantun Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan yang iurannya dibayarkan langsung oleh Pemerintah.

    2. Iuran bagi peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5 persen dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan 4 persen dibayar oleh pemberi kerja dan 1 persen dibayar oleh peserta.

    3. Iuran peserta PPU yang bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 5?ri Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan 4 persen dibayar oleh Pemberi Kerja dan 1 persen dibayar oleh Peserta.

    4. Iuran keluarga tambahan PPU terdiri dari anak keempat dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1?ri dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja penerima upah.

    5. Iuran bagi kerabat lain dari PPU seperti saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga, dan lainnya, peserta pekerja bukan penerima upah (PBPU) serta iuran peserta bukan pekerja ada perhitungannya sendiri, berikut rinciannya:

    a. Sebesar Rp 42.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.

     Khusus untuk kelas III, bulan Juli – Desember 2020, peserta membayar iuran sebesar Rp 25.500. Sisanya sebesar Rp 16.500 akan dibayar oleh pemerintah sebagai bantuan iuran.
    Per 1 Januari 2021, iuran peserta kelas III yaitu sebesar Rp 35.000, sementara pemerintah tetap memberikan bantuan iuran sebesar Rp 7.000.

    b. Sebesar Rp 100.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.

    c. Sebesar Rp 150.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.

    6. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, ditetapkan sebesar 5?ri 45 persen  gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah.

    Laporan Reporter: Alfian Firmansyah | Sumber: Warta Kota

  • Cek Kesehatan Gratis saat Hari Ulang Tahun Dimulai 10 Februari, Pemerintah Siapkan Rp4,7 Triliun – Halaman all

    Cek Kesehatan Gratis saat Hari Ulang Tahun Dimulai 10 Februari, Pemerintah Siapkan Rp4,7 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah akan memulai program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) pada 10 Februari 2025. 

    Melalui program ini masyarakat bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis di Puskesmas dan klinik kesehatan. 

    “Tanggal 10 Februari ini sudah bisa jalan di Puskesmas dan juga klinik-klinik,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

    Program cek kesehatan gratis ini merupakan salah satu bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat atau Quick Win yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

    Budi Gunadi mengatakan tidak akan ada acara seremonial pada saat dimulainya program tersebut nanti. Sama seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Prabowo bersama para menteri hanya akan meninjau proses pelaksanaannya saja di sejumlah lokasi. 

    “Nanti beliau sama seperti yang makan bergizi mau lihat di salah satu puskesmas,” katanya.

     

    Sasaran 280 juta orang, kalahkan progranm vaksi covid-19

    Calon Wali Kota (Cawalkot) Bandung 2024, Muhammad Farhan bersama pedagang dan karyawan pasar menjalani cek kesehatan saat meninjau Layanan Cek Kesehatan Gratis Bagi Pedagang dan Karyawan Pasar Baru yang diselenggarakan oleh Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung (HP2B) di Pasar Baru Trade Center, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/9/2024). Selain meninjau layanan cek kesehatan gratis, Cawalkot Bandung 2024 nomor urut tiga yang berpasangan dengan Erwin Setiawan ini melakukan kampanye di Pasar Baru dengan menyapa para pedagang dan pengunjung pasar, serta menghadiri kegiatan Jumat Berkah. (TRIBUN JABAR/GANI KURNAIWAN) (/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

    Tes kesehatan gratis ini akan menjadi program terbesar Kemenkes lantaran akan menjangkau 280 juta warga Indonesia, mulai dari bayi yang baru lahir hingga warga lanjut usia. 

    Jangkauan di program ini bahkan akan mengalahkan program vaksinasi virus corona (Covid-19) yang menyasar 180 juta orang dan program imunisasi yang menyasar 70 juta jiwa. 

    Budi meyakini program tes kesehatan gratis di awal-awal peluncuran program ini akan diminati hingga 60 juta warga. 

    “Masyarakat seluruhnya mulai dari Lahir sampai lansia, itu kita layani. Mungkin enggak langsung 280 juta, tahun pertama kalau saya dapet 50 juta, 60 juta aja udah senang. Tapi kan kita harapkan ini makin lama makin naik terus,” kata dia.

    Anggaran Rp4,7 triliun 

    CEK KESEHATAN GRATIS – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Merdeka Jakarta, pada Rabu, 5 Februari 2025. Menkes Budi melaporkan perkembangan program cek kesehatan gratis yang akan mulai dijalankan pada 10 Februari 2025 di puskesmas dan klinik-klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. (istimewa)

    Untuk menjalankan program ini pemerintah telah menyiapkan anggaran senilai Rp4,7 triliun. 

    “Betul (dana disiapkan Rp 4,7 triliun). Ada yang dari Kemenkes dan quick win ditambah sama pak Prabowo,” beber Budi. 

    Ia yakin anggaran itu sudah cukup karena kemungkinan tak semua target 280 juta orang memanfaatkan cek kesehatan gratis. Budi memprediksi 50-100 juta orang saja yang menggunakan fasilitas tersebut. 

    “Kita lihat lah anggaran dibikin untuk 200 jutaan, tapi saya nggak yakin 200 jutanya itu akan gunakan skriningnya, mungkin sampai 100 juta aja udah cukup sekali,” sebut Budi Gunadi.

    Presiden Prabowo kata Budi, berkomitmen bila di tengah jalan program ini butuh anggaran tambahan, pemerintah sudah menyiapkan tambahannya. 

    “Kalau kurang ya beliau bilang bisa (ditambah), tapi apakah sekarang ditambah? Kita lihat dulu program berjalan sampai Juni,” kata Budi Gunadi.

    Program cek kesehatan gratis ini nantinya akan dibagi menjadi untuk anak, dewasa, dan lansia. 

     

    Digelar di sekolah dan Puskesmas

    Program pemeriksaan kesehatan gratis untuk anak akan diselenggarakan di sekolah, sementara untuk lansia dan dewasa di Puskesmas atau klinik.

    Untuk yang dewasa hanya cukup membawa KTP dan mengunduh aplikasi SatuSehat. 

    Budi mengatakan warga bisa mengakses program ini ketika bertepatan saat hari ulang tahunnya masing-masing. 

    Pemerintah telah menyiagakan 10 ribu Puskesmas hingga 15 ribu klinik untuk melaksanakan program ini.

    “Khusus yang usia sekolah, itu dilakukannya bukan pada saat ulang tahun, tapi pada saat masuk sekolah. Pada saat masuk sekolah dilakukannya di sana. Kenapa? Supaya enggak penuh Puskesmas,” kata dia.

    Hanya screening 

    Budi juga menjelaskan program tes kesehatan gratis ini hanya sebatas melakukan screening kesehatan, belum sampai tahap diagnosa hingga diobati. 

    “Yang dilakukan sekarang itu adalah screening, bukan diagnosa. Untuk jadi diagnosa itu kita bilang sebaiknya udah BPJS. Supaya nanti bisa dicover dengan perawatan BPJS,” kata dia. 

    “Sama kayak [periksa] darah gitu kan, darah di-screening. Apa, misalnya gula darahnya di atas 200. Itu mesti didiagnosa. Kenapa sih gula darahnya tinggi? Ini kan perlu dokter. Habis itu dikasih obat. Itu tahapan berikutnya. Yang kita lakukan ini adalah benar-benar screening di awal,” tambahnya.

    Tak hanya fisik kesehatan psikis juga diperiksa

    Adapun jenis pemeriksaannya juga berbeda. Tidak hanya pengecekan fisik, namun masyarakat juga akan menjalani pengecekan psikis. 

    Hal itu dinilai krusial karena berdasarkan survei yang dilakukan 1 dari 10 masyarakat mengalami gangguan kecemasan. Adapun pemeriksaan mental akan dimulai dari pelajar Sekolah Dasar. 

    “Kemudian untuk warga yang sudah di atas 40 tahun ada screening kanker, terutama yang yang empat besar, yaitu kanker payudara dan serviks untuk wanitan, karena itu, kan, pembunuh terbesar. Kemudian laki-laki untuk kanker paru dan kolorektal,” ujar Budi. 

    Sebagai bagian dari program ini, Kemenkes akan membagikan alat-alat kesehatan ke 10 ribu Puskesmas mulai 2025.

     Alat-alat yang akan didistribusikan meliputi hematology analyzer, blood chemical analyzer, elektrokardiogram (EKG), serta berbagai alat kesehatan ibu dan anak. 
     
     “Puskesmas yang belum dapat USG, semua akan dibagikan ke seluruh puskesmas mulai tahun ini. Seharusnya dalam waktu 18 bulan, 10 ribu puskesmas akan dapat,” kata Budi Gunadi Sadikin.

    Budi memberikan perhatian serius pada kesiapan Puskesmas dalam melaksanakan program ini, terutama terkait kelengkapan alat kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) kesehatan. 

    “Kami datang langsung ke Puskesmas agar kita bisa melihat kondisi sebenarnya kesiapan di seluruh pelosok Indonesia, sehingga nanti pengaturannya bisa lebih baik lagi dan berjalan baik,” kata dia.

    Pihaknya menyambut baik masukan dari Puskesmas di 514 kabupaten/kota terhadap kekurangan yang dapat diperbaiki.  Masyarakat juga diharapkan aktif memberikan masukan dan kritik terhadap pelaksanaan program ini. 

    “Niatan bapak Presiden untuk membuat masyarakat lebih sehat harus kita dukung dan jalankan. Tapi, kalau pelaksanaannya tidak sempurna, kita perbaiki sambil jalan. Kita terbuka masukkan dan kritik dari masyarakat,” ucap Budi.(tribun network/fik/dod)

  • Barbie Hsu Meninggal karena Komplikasi Influenza, Penting Vaksinasi Flu Sebelum ke Luar Negeri – Halaman all

    Barbie Hsu Meninggal karena Komplikasi Influenza, Penting Vaksinasi Flu Sebelum ke Luar Negeri – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Artis serial televisi Meteor Garden Barbie Hsu meninggal dunia karena terinfeksi virus influenza yang berujung komplikasi pneumonia.

    Pemeran Sancai ini tutup usia di Jepang, saat tengah berlibur bersama keluarga.

    Artis asal Taiwan ini ditengarai terkena influenza atau flu ketika berada di negara matahari terbit itu.

    Lantas, pentingkah menjalani vaksinasi influenza sebelum pergi ke luar negeri?

    Dokter spesialis dalam atau internis Dirga Sakti Rambe mengatakan, influenza merupakan salah satu penyakit yang seringkali dianggap sepele namun memiliki potensi berbahaya, terutama bagi kelompok rentan seperti anak berusia kurang

    Gejala influenza sering disamakan dengan flu biasa.

    Namun nyatanya, influenza biasanya lebih berat dari common cold atau selesma maupun batuk pilek biasa (lebih ringan dan cepat sembuh dengan sendirinya).

    Bagi populasi berisiko influenza bisa menyebabkan komplikasi fatal seperti radang paru atau pneumonia.

    Dengan alasan itulah, vaksinasi influenza sangat dianjurkan bagi mereka yang hendak bepergian ke luar negeri seperti untuk berlibur.

    Vaksinasi influenza efektif mencegah penyakit flu.

    “Influenza dapat dicegah dengan efektif melalui vaksinasi,” ujar dia saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (5/2/2025).

    Virus Flu menyebar lewat udara, sangat mudah dan cepat menular melalui batuk dan bersin.

    Flu menyebabkan infeksi saluran napas yang ditandai dengan demam, batuk, pilek, disertai sakit kepala. sehingga membuat rasa yang tidak nyaman dan mengganggu produktivitas.

    Lalu kapan waktu yang ideal untuk vaksinasi influenza?

    Vaksinolog ini mengungkap, waktu yang ideal untuk melakukan vaksinasi influenza adalah paling lambat 2 pekan sebelum keberangkatan.

    Hal ini agar saat sampai di tempat tujuan, kekebalan tubuh sudah terbentuk.

    Lebih lanjut, vaksinolog ini menerangkan bahwa vaksinasi Influenza juga direkomendasikan untuk semua anak mulai usia 6 bulan dan semua orang dewasa tanpa terkecuali.

    Pemberiannya satu dosis setiap tahun untuk melindungi dari virus influenza sepanjang tahun. 

  • VIDEO Pemerintah Pastikan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Mulai 10 Februari 2025 – Halaman all

    VIDEO Pemerintah Pastikan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Mulai 10 Februari 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memutuskan program pemeriksaan kesehatan gratis akan dimulai pada 10 Februari 2025, pekan depan.

    Keputusan ini diambil setelah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bertemu Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Rabu (5/2/2025).

    Usai pertemuannya dengan Presiden Prabowo, Menkes mengungkapkan program pemeriksaan kesehatan gratis akan dimulai pada 10 Februari 2025 mendatang.

    Program ini akan berlangsung di lebih dari 10 ribu puskesmas dan 15 ribu klinik yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia.

    “Ini adalah program cek kesehatan gratis. Diputuskan oleh beliau (Prabowo, red) nanti tanggal 10 Februari ini sudah bisa jalan, khusus puskesmas-puskesmas dan juga klinik-klinik,” kata Budi Gunadi.

    Meskipun begitu, Menkes menegaskan tidak akan ada acara seremonial khusus untuk meresmikan dimulainya program ini.

    Sama seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Presiden Prabowo dan para menteri akan fokus untuk meninjau pelaksanaan program di sejumlah lokasi.

    PERIKSA KESEHATAN GRATIS – Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi seluruh masyarakat di hari ulang tahun dimulai per 1 Februari 2025. Bisa disimak aturan dan tata cara bagi yang ingin memanfaatkan program ini. TRIBUNNEWS/SRIHANDRIATMO MALAU/BAYU PRIADI (TRIBUNNEWS/BAYU PRIADI)

    Sasar 280 Juta Warga

    Program pemeriksaan kesehatan gratis ini direncanakan akan menyasar sekitar 280 juta orang secara bertahap.

    Dari bayi hingga lansia, program ini akan mencakup seluruh kelompok usia.

    Pada tahap pertama, pemerintah menargetkan sekitar 50-60 juta orang akan menerima manfaat dari pemeriksaan kesehatan gratis ini.

    “Mungkin enggak langsung 280 juta. Tahun pertama kalau kita dapat 50 juta saja sudah senang dan kita harapkan naik terus,” jelasnya.

    Cara Daftar

    Masyarakat yang ingin mengikuti program skrining kesehatan gratis saat ulang tahun bisa   mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile (SSM).

    Setelah mengunduh aplikasi masyarakat diminta untuk melengkapi data diri di dalam aplikasi.

    Data ini akan digunakan sebagai dasar dalam penjadwalan pemeriksaan kesehatan.

    Setelah proses selesai, pengguna hanya perlu menunggu notifikasi atau pemberitahuan terkait waktu dan lokasi pemeriksaan dari aplikasi tersebut.

    Bagi anggota keluarga seperti anak-anak atau lansia yang tidak memiliki gawai pintar atau smartphone, mereka dapat ditambahkan sebagai profil tertaut di akun SATUSEHAT Mobile milik anggota keluarga lain.

    Dengan fitur ini, program kesehatan gratis tetap dapat diakses oleh seluruh anggota keluarga tanpa terkecuali.

    Aplikasi SATUSEHAT Mobile bisa diundah melalui tautan berikut:
    Android:https://play.google.com/store/apps/details?id=com.telkom.tracencare&hl=id
    iOS: https://apps.apple.com/us/app/satusehat-mobile/id1504600374

     Penyakit yang Bisa Dideteksi

    Skrining kesehatan gratis saat ulang tahun menjadi salah satu program yang dihadirkan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan anggaran APBN mencapai Rp3,2 triliun.

    Apa saja yang bisa dideteksi dalam skrining kesehatan gratis saat ulang tahun ini?

    Dikutip dari akun media sosial X Partai Gerindra, skrining kesehatan gratis ini meliputi 14 penyakit dan dibagi menjadi beberapa kelompok usia.

    Balita:
    Hipotiroid kongenital
    Penyakit jantung bawaan kritis
    Hiperplasia adrenal kongenital
    Defisiensi G6PD
    Pertumbuhan
    Perkembangan
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Hepar

    Remaja:
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Anemia
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Hepar

    Dewasa (18-39 tahun):
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Faktor risiko jantung stroke
    Hepar
    Osteoporosis

    Dewasa (40-59 tahun):
    Indera pendengaran
    Kolesterol
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melituS
    Hipertensi
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronis
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Kanker usus
    Hepar
    Osteoporosis

    Lansia (60 tahun ke atas):
    Indera pendengaran
    Indera penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Kolesterol
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronis
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Kanker usus
    Geriatri
    Hepar
    Osteoporosis.(*)

    (Tribunnews/Taufik/Rina/Apfia Tioconny Billy/Malau)

     

  • Konsumsi Nutrisi Mikro dan Omega 3, Kunci  Penting Kesehatan Ibu dan Bayi – Halaman all

    Konsumsi Nutrisi Mikro dan Omega 3, Kunci  Penting Kesehatan Ibu dan Bayi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Memenuhi kebutuhan nutrisi mikro dan Omega 3 selama kehamilan serta menyusui adalah kunci penting untuk kesehatan ibu dan bayi.

    Demikian disampaikan seorang ahli gizi, Tri Mutiara Ramdani dalam sesi Expert Talk Kumpul ASIK (Asupan Ibu Berkualitas Karena) Blackmores di Kota Kasablanka, Jakarta, Minggu (2/2/2025).

    Menurutnya, zat gizi makro dan mikro sangat penting untuk pertumbuhan optimal.

    “Jika kebutuhan nutrisi makro cenderung gampang terpenuhi setiap hari, tidak demikian halnya dengan nutrisi mikro,” kata Tri dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.

    Nutrisi makro, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, cenderung lebih mudah terpenuhi sehari-hari. 

    Namun, tidak demikian dengan nutrisi mikro. Nutrisi mikro, seperti vitamin dan mineral, hanya terkandung dalam jumlah sedikit pada makanan. 

    Kualitas dan kuantitasnya pun rentan rusak akibat proses pengolahan makanan. 

    Padahal, nutrisi mikro sangat krusial untuk mendukung tumbuh kembang janin dan menghasilkan ASI berkualitas.

    Ia pun menekankan pentingnya konsumsi suplemen secara teratur untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi mikro pada masa kehamilan dan menyusui. 

    “Konsumsi suplemen dapat membantu memastikan kebutuhan nutrisi ini terpenuhi, terutama jika asupan makanan sehari-hari tidak mencukupi,” tegasnya.

    Suplemen pun kini dapat menjadi solusi untuk memastikan ibu dan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup, terutama jika asupan makanan sehari-hari tidak mencukupi.

    Diketahui, selain nutrisi mikro, Omega 3 juga merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan dan menyusui. 

    Omega 3 berperan penting dalam perkembangan otak dan mata janin, serta dapat membantu mengurangi risiko kelahiran prematur dan depresi pasca melahirkan. 

    Omega 3 dapat ditemukan dalam makanan seperti ikan berlemak, biji chia, dan kacang-kacangan. Namun, seperti halnya nutrisi mikro, Omega 3 juga bisa didapatkan melalui suplemen.

    Sementara itu, Juliana Nur Wulan, Brand Representative Kalbe Blackmores Nutrition mengatakan, acara Kumpul ASIK Blackmores merupakan komitmen brand suplemen tersebut dalam mendukung kesehatan ibu dan anak.

    Juga sebagai bentuk inisiatif untuk mengedukasi kaum ibu tentang pentingnya nutrisi optimal agar mendapatkan kehamilan sehat dan ASI berkualitas. 

    “Seluruh rangkaian acara Kumpul ASIK diharapkan menambah wawasan para ibu modern tentang pentingnya nutrisi mikro dan omega 3 bagi tumbuh kembang buah hati,” pungkas Juliana. (*)

  • Program SandBox Kemenkes 15 Aplikasi Kesehatan Dapat Status ‘Dibina’ dan ‘Diawasi’ – Halaman all

    Program SandBox Kemenkes 15 Aplikasi Kesehatan Dapat Status ‘Dibina’ dan ‘Diawasi’ – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mendorong agar inovasi digital kesehatan (IDK) seperti aplikasi telemedicine benar-benar menjalankan tanggung jawabnya kepada pengguna.

    Selain inovatif, aplikasi kesehatan diharapkan aman dan memiliki tata kelola yang baik serta berkelanjutan.

    Hal inilah yang menjadi alasan Kemenkes menggelar program Sandbox (Ruang Uji Terbatas) Kementerian Kesehatan – Regulatory Sandbox yang didukung oleh Kedutaan Inggris Jakarta.

    “Program ini dapat menjadi ruang pembelajaran bagi pemerintah sebagai regulator untuk merumuskan kebijakan yang lebih adaptif terhadap perkembangan layanan kesehatan digital di Indonesia,” ujar Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan, Setiaji dalam pengumuman hasil Regulatory Sandbox 2024 di JS Luwansa Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2025).

    Hasil dari program ini diharapankan dapat dijadikan referensi bagi masyarakat pengguna dalam memilih layanan kesehatan yang lebih inklusif, efisien, dan mudah diakses luas.

    Sejak pendaftaran dibuka pada Juli 2024, sebanyak 48 IDK mendaftar, ada 15 peserta lolos verifikasi dan menjalani serangkaian uji coba, termasuk pendalaman model bisnis, uji skenario, dan live testing.

    Evaluasi dilakukan berdasarkan lima aspek, yaitu inovasi dan manfaat, bisnis, inklusivitas, risiko, dan uji spesifik klaster sesuai jenis layanan.

    Sebanyak 11 peserta mendapatkan status “Dibina”, yaitu D2D (Doctor to Doctor), Zafyre Clinical Education Redefined, AppsKep Indonesia, Medimedi XR, Good Doctor, Tokopedia Farma, Goapotik, EMOS, Nexmedis, MammoReady, RxReady, dan REY.

    Status ini menandakan inovasi mereka telah memenuhi kriteria pengujian dan tetap akan mendapatkan pendampingan untuk peningkatan lebih lanjut.

    Namun, bagi yang mendapat status “Dibina dengan Rekomendasi Bersyarat”, mereka wajib melakukan perbaikan dalam waktu tiga bulan agar tetap dapat menggunakan logo Kemenkes RI.

    Tiga peserta mendapatkan status “Diawasi”, yakni Neurabot, DoctorTool, dan DianeshaCare. Mereka wajib melakukan perbaikan aspek layanan dan tata kelola dalam enam bulan. Jika tidak dipenuhi, status “Diawasi” dapat dicabut.

    Selain itu, Livewell dari klaster Wellness Wearables/Devices mendapatkan status “Tercatat” karena tidak melanjutkan proses pengujian.

    Kemenkes RI akan terus melakukan pendampingan bagi para inovator melalui sesi pembinaan dan mentoring bersama para ahli untuk memastikan inovasi digital kesehatan di Indonesia berkembang dengan standar terbaik.

    Selain itu, rekomendasi kebijakan dari Regulatory Sandbox 2024 akan dirumuskan sebagai masukan dalam penyusunan regulasi yang lebih adaptif dan dijadwalkan akan dipublikasikan pada pertengahan 2025.

    Laporan Reporter: Rina Ayu Pancarini

     

  • Lakukan Check-up dan Skrining di Prodia, Kenali Risiko Kanker Lebih Awal – Halaman all

    Lakukan Check-up dan Skrining di Prodia, Kenali Risiko Kanker Lebih Awal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kehidupan yang aktif dan sibuk, seringkali membuat kita lupa untuk memperhatikan kesehatan diri sendiri. Terlebih, ancaman kanker tidak mengenal kompromi. 

    Kanker payudara, kanker serviks, dan kanker prostat merupakan tiga jenis kanker yang sering didengar oleh masyarakat Indonesia. 

    Namun, tingkat kesadaran yang masih rendah menjadi salah satu penyebab banyak kasus baru terdeteksi ketika sudah mencapai stadium lanjut yang tentu saja memperbesar risiko komplikasi dan menurunkan peluang pemulihan.

    Mulai dari kanker payudara yang menjadi momok menakutkan bagi wanita. Apalagi, penyakit ini umumnya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. 

    Namun, Anda dapat mewaspadai jika terjadi perubahan pada tubuh, seperti terdapatnya benjolan di sekitar payudara atau ketiak, serta perubahan bentuk dan ukuran payudara. 

    Pemeriksaan rutin seperti mamografi sangat penting untuk mendeteksi adanya perubahan pada jaringan payudara, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.

    Selain itu, kanker serviks juga banyak terjadi di populasi Indonesia, kanker ini sering kali terkait dengan infeksi Human Papillomavirus (HPV). Infeksi tersebut dapat dicegah dengan vaksinasi HPV dan deteksi dini melalui Pap smear atau tes HPV.

    Jika terjadi pendarahan di luar siklus menstruasi, keputihan yang tidak normal, atau nyeri panggul dapat menjadi tanda-tanda kanker sehingga harus segera dilakukan pemeriksaan.

    Sedangkan pada pria, kanker prostat menjadi ancaman yang seringkali muncul tanpa gejala yang jelas. Namun, gejala seperti kesulitan buang air kecil atau nyeri di area panggul seharusnya tidak diabaikan. 

    Pemeriksaan Prostat Spesifik Antigen (PSA) sangat penting, terutama bagi pria yang berusia di atas 50 tahun, untuk memastikan kesehatan prostat mereka tetap terjaga.

    Deteksi dini terbukti menjadi kunci utama dalam melawan kanker. Dengan memahami risiko, mengenali gejala awal, dan rutin melakukan pemeriksaan, Anda memiliki peluang besar untuk melawan kanker. 

    Untuk itu, Prodia menghadirkan harga spesial untuk Paket Breast Cancer Ultimate untuk skrining kanker payudara, Paket Cervical Cancer Ultimate untuk skrining kanker serviks, dan Paket Prostate Cancer Ultimate untuk skrining kanker prostat.

    Khusus pelanggan perempuan, tersedia paket pemeriksaan Women Cancer Plus yang dilengkapi dengan konsultasi dokter, serta Paket Women Cancer Complete yang dilengkapi dengan USG Mammae dan konsultasi dokter. Informasi pemeriksaan selengkapnya dapat diakses di www.prodia.co.id.

    Menunda pemeriksaan hanya akan memperbesar risiko. Jadikan deteksi dini sebagai prioritas utama untuk memastikan tubuh Anda tetap sehat dan aktif.

    Anda dapat melakukan pemesanan melalui aplikasi U by Prodia, datang langsung ke cabang Prodia terdekat, atau hubungi Kontak Prodia melalui layanan WhatsApp 0855 1500 830 atau call center 1500 830. 

  • Angka Kesintasan Pasien Kanker Anak di Indonesia Tergolong Rendah, Ini Penyebabnya – Halaman all

    Angka Kesintasan Pasien Kanker Anak di Indonesia Tergolong Rendah, Ini Penyebabnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Unit Kerja Koordinasi Hematologi-Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia(IDAI) Dr Eddy Supriyadi, Sp.A(K), Ph.D menyebut, angka kesintasan (Survival Rate) (angka harapan hidup) kanker pada anak Indonesia terbilang rendah hanya berkisar 20 – 30 persen.

    Jika dibandingkan di negara-negara maju yang mencapai 80 persen maka gap angka kesintasan kanker pada anak di Indonesia sangat jauh.

    “Ini pekerjaan rumah yang nyata dan menyedihkan. Di negara-negara maju survivornya 80 persen, tapi di negara berkembang termasuk Indonesia 20 – 25 persen. Inilah gap yang harus diatasi,” kata dia dalam press briefing via daring, Selasa (4/2/2025).

    Lantas apa penyebab kesintasan kanker pada anak di Indonesia rendah?

    Dokter Eddy menerangkan, angka kesintasan yang rendah di Indonesia disebabkan oleh kesenjangan dalam akses dan infrastruktur layanan kanker anak di Indonesia.

    Banyak pasien kanker anak yang mengalami keterlambatan penanganan sehingga berujung fatal dan kematian, terlebih pada tahap awal, penyakit keganasan pada anak ini seringkali sulit dikenali karena gejalanya mirip dengan penyakit lain yang lebih ringan.

    “Di Indonesia pusat layanan terpadu kanker banyak berada di pulau Jawa. Di Kalimantan hanya ada 2 RS, di pulau Sulawesi juga 2 RS, Maluku dan Papua belum punya sama sekali,” kata dia.

    Selain itu, hal ini mungkin disebabkan belum terintegrasinya data kanker dengan data kependudukan khususnya data kematian. Diharapkan evaluasi kesintasan dapat dilakukan secara rutin di masa mendatang.

    Di Indonesia jumlah kasus kanker anak, diperkirakan terdapat sekitar 10.000 kasus baru per tahunnya, dengan tingkat kesintasan tiga tahun sebesar 24 persen.

    Enam jenis kanker anak yang menjadi prioritas penanganan global mencakup Leukemia Limfoblastik Akut, Retinoblastoma, Nefroblastoma, Limfoma Burkitt, Limfoma Hodgkin, dan Glioma Derajat Rendah.

    Kanker anak juga dipilih sebagai prioritas karena menurut pengalaman global, enam jenis kanker yang umum diderita oleh anak dapat diobati (highly curable) melalui akses diagnostik, terapi, serta adanya layanan dukungan yang memadai.