Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Vaksin Jadi Cara Hindari Pneumonia, Penyakit yang Sebabkan Barbie Hsu Meninggal, Kapan Jadwalnya? – Halaman all

    Vaksin Jadi Cara Hindari Pneumonia, Penyakit yang Sebabkan Barbie Hsu Meninggal, Kapan Jadwalnya? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

     

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pneumonia mewabah di Jepang. Penyakit ini bahkan sudah memakan korban. Artis pemain film Meteor Garden Barbie Hsu meninggal usai terinfeksi pneumonia.

    Vaksinasi menjadi salah satu cara pencegahan untuk membentengi diri dari Pneumonia.

    Mereka yang berisiko tinggi seperti anak dibawah dua tahun, lansia maupun orang dengan komorbid, disarankan untuk melengkapi diri dengan vaksinasi pneumonia maupun influenza saat menuju daerah wbah Pneumonia. 

    Vaksinasi pneumonia penting diberikan kepada anak dan orang dewasa.

     
    Pneumonia merupakan kondisi di mana paru mengalami peradangan akibat infeksi bakteri maupun virus.

     

    Penyakit ini bisa menginfeksi siapa saja, namun bisa beresiko fatal jika dialami lansia dan anak-anak.

    Diserang pneumonia, Barbie Hsu Meningal, Fenita Arie sembuh

    BARBIE HSU MENINGGAL – Tangkapan layar dari BBC pada Senin (3/2/2025) menampilkan foto aktris Taiwan Barbie Hsu. Jasad Barbie Hsu akan dikremasi di Jepang dan abunya akan dikembalikan ke Taiwan, setelah meninggal karena pneumonia usai berlibur ke Jepang. (Tangkap layar BBC)

    Sebelumnya, artis serial televisi Meteor Garden Barbie Hsu meninggal dunia saat berlibur ke Jepang. Ia tutup usia akibat komplikasi influenza yang berujung pneumonia.

    Selain Barbie Hsu, artis dan presenter Fenita Arie juga mengalami hal serupa sepulangnya ia dan suami Arie Untung dari Jepang.

    Fenita Arie didiagnosis pneumonia. Ia sempat mengalami kondisi kesehatan yang menurun.

    Fenita kini sudah dinyatakan sembuh dan kembali beraktivitas, setelah sempat dirawat di RS.

    “Alhamdulillah, sejak pulang dari Jepang tanggal 10, mimi masuk rumah sakit baru bisa beraktivitas hari Sabtu lalu dengan diagnosis pneumonia, padahal nggak pernah ada riwayat,” tulis Arie Untung dalam unggahannya.

    “Bulan lalu aku juga dirawat dengan diagnosis yang sama, ketika melihat berita Barbie Hsu meninggal dengan penyakit yang sama bahkan belum sempat kembali ke negaranya, bikin kita bersyukur atas segala nikmat kesembuhan ini,” lanjut postingan tersebut.

    Kapan vaksin pneumonia diberikan? Simak jadwalnya

    Lalu kapan jadwal pemberian vaksin pneumonia untuk anak dan orang dewasa?

     

    Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya dr. Rania Imaniar mengatakan, ada perbedaan jadwal pemberian vaksin pneumonia berdasarkan kelompok usianya.

    Ilustrasi vaksin (Freepik)

    Pada anak vaksin pneumonia diberikan pada usia kurang dari 1 tahun akan mendapatkan 3 dosis vaksin pneumonia, dengan jadwal vaksinasi pertama saat anak berusia 2 bulan, kemudian dosis ke-2 saat anak berusia 4 bulan, dan dosis terakhir pada saat anak berusia 6 bulan.

     

    Vaksin untuk dosis pengulangan diberikan pada saat anak menginjak usia 12–15 bulan.

     

    Sementara pada orang dewasa vaksin pneumonia diberikan dalam 2 tahap.

     

    Vaksin pneumonia yang pertama diberikan adalah vaksin jenis PCV, sedangkan vaksin pneumonia jenis PPV diberikan dengan jeda waktu 1 tahun setelah pemberian vaksin PCV.

     

    “Selain vaksinasi, upaya pencegahan yang tepat adalah dengan menerapkan pola hidup sehat yakni dengan kebiasaan mencuci tangan, menghindari paparan asap rokok, serta mengonsumsi makanan bergizi,” kata dia dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Rabu (12/2/2025).

     

    Persiapan Sebelum Vaksinasi

    Sebelum mendapatkan vaksin pneumonia, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi.

     

    Ini untuk mengetahui riwayat kesehatan, termasuk obat dan suplemen yang rutin dikonsumsi, alergi, maupun adanya keluhan maupun alasan khusus melakukan vaksin ini.

     

    Bagi pasien wanita, status kehamilan, seperti sedang merencanakan kehamilan, hamil, maupun menyusui.

     

    Riwayat kesehatan keluarga juga perlu diinformasikan, terutama menyangkut riwayat alergi dan kelainan perdarahan, maupun autoimun.

     

    Pasien sebaiknya menginformasikan jika memiliki salah satu kondisi yang merupakan kontraindikasi vaksin pneumonia seperti memiliki riwayat alergi, bahkan anafilaksis, setelah mendapatkan vaksin pneumonia ataupun memiliki riwayat alergi dengan salah satu komponen vaksin, atau vaksin yang mengandung difteri toksoid

     

    Efek Samping Vaksin Pneumonia

    Sama seperti pemberian vaksin lain, vaksin pneumonia juga dapat menyebabkan beberapa efek samping, dari yang ringan hingga yang berat. 

    Berikut ini adalah beberapa contoh efek samping yang mungkin terjadi.

     

    Seperti demam ringan, nyeri atau sakit, bengkak, dan kemerahan di area penyuntikan vaksin yang akan membaik dalam 2-3 hari setelah vaksin diberikan, menggigil, tidak nafsu makan, nyeri otot atau pegal-pegal, sakit kepala, hingga anafilaksis atau reaksi alergi berat

     

    “Umumnya efek samping setelah vaksin pneumonia ini akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 2-3 hari. Jika keluhan yang terjadi setelah mendapatkan vaksin tidak kunjung membaik dalam 3 hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter,” ujar dokter yang sekaligus menjadi staf pengajar bidang studi Infeksi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

     

    Vaksin Pneumonia untuk Jamaah Haji dan Umrah

    Vaksinasi pneumonia juga sering kali diberikan pada para calon jamaah haji dan umroh sebelum keberangkatan.

     

    Meskipun bukan merupakan salah satu vaksinasi wajib untuk beribadah haji dan umroh, vaksinasi pneumonia dapat membantu melindungi kesehatan para jemaah, sehingga ibadah dapat tetap dilakukan dengan optimal.

     

    Jenis Vaksin Pneumonia

    Terdapat 2 jenis vaksin pneumonia yang tengah beredar, yang sama-sama efektif untuk mencegah infeksi akibat bakteri pneumokokus. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya:

    1.       Pneumococcal conjugate vaccine (PCV)

    Vaksin ini mencegah radang paru-paru yang disebabkan oleh 13-15 jenis bakteri pneumokokus. Vaksin pneumonia jenis ini diberikan pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang berisiko terinfeksi.

    2.       Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPSV23)

    Vaksin ini akan memberikan perlindungan terhadap 23 jenis bakteri penyebab pneumonia. Umumnya jenis vaksin pneumonia ini diberikan pada perokok aktif, lansia, orang dewasa, maupun anak yang berusia lebih dari 2 tahun.

     
    Imbaun Kemenkes 

    Kasus pneumonia di Jepang meningkat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) beri imbauan bagi warga negara Indonesia yang ingin berlibur ke negara matahari terbit itu.

    Juru bicara Kemenkes drg Widyawati berpesan bagi WNI yang ingin melancong ke Jepang untuk selalu berperilaku hidup sehat dan bersih.

    “Himbauannya selalu menjaga kesehatan, berperilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada pelarangan ke Jepang tetapi intinya adalah jaga kesehatan,” kata dia saat ditemui di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

    Bagi mereka yang berisiko tinggi seperti anak dibawah dua tahun, lansia maupun orang dengan komorbid, disarankan untuk melengkapi diri dengan vaksinasi pneumonia maupun influenza.

    Juga rutin mencuci tangan dengan sabun untuk membantu mencegah kuman yang dapat menyebabkan pneumonia.

    Melalui pola hidup yang sehat maka bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam mencegah pneumonia.

    Jika mungkin, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, terutama mereka yang memiliki infeksi saluran pernapasan.

    “Jadi kembali lagi menjaga kesehatan, untuk mengantisipasi penyakit itu. Lakukan persiapan diri ketika hendak berpergian ke luar negeri,” ungkap dia.

     

  • Kepala Puskesmas Palmerah Jakarta Keluhkan Aplikasi SatuSehat Sering Eror – Halaman all

    Kepala Puskesmas Palmerah Jakarta Keluhkan Aplikasi SatuSehat Sering Eror – Halaman all

    Syukur menjelaskan, bahwa setiap harinya disediakan kuota untuk 30 pasien yang ingin melakukan cek kesehatan gratis.

    Tayang: Kamis, 13 Februari 2025 02:56 WIB

    Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma

    GEDUNG PUSKESMAS PALMERAH – Puskesmas
    Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Puskesmas ini menjadi salah satu lokasi program cek kesehatan gratis. 

    ​Laporan Gabriela Irvine Dharma

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Puskesmas Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat telah melakukan persiapan dengan sangat matang saat menyambut program baru, yakni cek kesehatan gratis (CKG).

    “Persiapan (kami) sudah cukup jauh, kami sering rapat dengan Dinas Kesehatan terkait dengan pelaksanaan (program) ini. Selain itu, simulasi juga telah dijalankan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga,” kata ​Kepala Puskesmas di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Syukur ​Pelianus(55), Rabu(12/2/2025).

    Sumber daya, sarana dan prasarana pun turut dipersiapkan. Salah satunya dengan menyediakan loket khusus untuk pendaftaran cek kesehatan gratis.

    “Kami juga membuat tempat pemeriksaan khusus bagi pasien yang hendak melakukan cek kesehatan gratis,” kata Syukur.

    Selama melakukan persiapan, Syukur menyampaikan bahwa tidak banyak kendala yang mereka hadapi. Hanya saja, aplikasi SatuSehat terkadang mengalami gangguan. Namun, selebihnya semua dapat diatasi dan berjalan dengan lancar.

    Syukur menjelaskan, bahwa setiap harinya disediakan kuota untuk 30 pasien yang ingin melakukan cek kesehatan gratis.

    Bagi mereka yang berminat, dapat mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi SatuSehat atau melalui chat bot kemenkes atau datang ke puskesmas dan mengisi QR Code yang telah tersedia.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ketimbang di Rumah Zuriarti Lebih Senang Rayakan Ultah di Puskesmas: Dapat Kado Cek Kesehatan Gratis – Halaman all

    Ketimbang di Rumah Zuriarti Lebih Senang Rayakan Ultah di Puskesmas: Dapat Kado Cek Kesehatan Gratis – Halaman all

    Laporan Gabriela Irvine Dharma

    ​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dibandingkan merayakan ulang tahun bersama dengan keluarga, warga bernama Zuriarti (62) memilih untuk mengikuti program cek kesehatan gratis(CKG) tepat saat hari kelahirannya.

    “Awalnya, saya tahu tentang cek kesehatan gratis ini dari televisi (TV), dan katanya hadiah untuk yang sedang berulang tahun. Karena hari ini tepat saya ulang tahun, jadi coba untuk datang ke puskesmas,” kata Zuriarti di Puskesmas Kecamatan Palmerah, Kota Jakarta Barat, Rabu (12/2/2025).

    Zuriarti menuturkan bahwa dirinya merupakan peserta BPJS Kesehatan, namun sempat mengalami kesulitan untuk mendaftar program cek kesehatan gratis melalui aplikasi SatuSehat.

    “Pas tadi sampai di puskesmas, saya bingung cara pakai aplikasi ini gimana. Akhirnya saya minta tolong ke satpam yang ada di bawah. Nggak lama, saya diminta untuk naik ke lantai 3,” tutur Zuriarti.

    Keluhan yang dirasakan oleh Zuriarti biasanya menyangkut tekanan darah tinggi (hipertensi), sehingga dirinya merasa bahwa penting untuk rutin mengecek kesehatan agar bisa mengontrol.

    “Saya punya riwayat tekanan darah tinggi, mangkannya saya kesini untuk cek, kira-kira saya ada penyakit apalagi,” kata Zuriarti.

    Dengan hadirnya program cek kesehatan gratis dari pemerintah ini, Zuriarti menyampaikan bahwa dirinya merasa senang, karena mendapat hadiah ulang tahun, yakni mengecek kesehatan dirinya secara gratis.

    “Alhamdulillah bisa dapat gratis, saya jadi bisa tahu kalau misalnya saya ada penyakit atau tidaknya,” kata Zuriarti.

    Zuriarti berharap, agar program cek kesehatan gratis yang telah dilaksanakan ini dapat berjalan dengan lancar, agar masyarakat dapat menjalani kehidupannya dengan keadaan sehat.

  • Kenali Gejala Awal Kanker yang Sering Terabaikan, Batuk Terus Menerus Bisa Jadi Pertanda – Halaman all

    Kenali Gejala Awal Kanker yang Sering Terabaikan, Batuk Terus Menerus Bisa Jadi Pertanda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, Mardiah Suci Hardianti mengungkapkan, gejala awal kanker yang sering terabaikan.

    Hal ini didasari oleh beberapa gejala berdasarkan lokasi primer ditemukannya kanker.

    Kanker payudara misalnya, sering ditemukan benjolan yang kadang tidak terasa nyeri, tetapi ukurannya membesar seiring perkembangan penyakit.

    “Pada kondisi ini, kewaspadaan dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan setelah siklus menstruasi selesai,” kata dia dikutip dari laman UGM, Rabu (12/2/2025).

    Kemudian pada kanker paru, ditandai dengan batuk dan sesak napas yang terjadi secara terus-menerus.

    Sedangkan pada kanker nasofaring, telinga berdengung yang disertai dengan nyeri kepala, mimisan, dan hidung tersumbat harus diwaspadai sebagai gejala awal.

    Di bagian usus, terjadi perubahan pola pada sistem pencernaan seperti buang air besar yang disertai darah, konstipasi, dan juga diare.

    Lalu perlu juga diperhatikan jika ada pendarahan yang kerap terjadi berulang.

    Sebagai contoh, pendarahan dari anus bisa menjadi tanda kanker usus.

    Dimulainya dari pendarahan dari area kewanitaan dapat menjadi tanda kanker leher rahim, dan adanya darah di urine bisa menjadi gejala awal kanker pada saluran kemih, seperti ginjal dan kantung kemih.

    Lalu juga penurunan berat badan dalam jumlah banyak di waktu yang singkat tanpa adanya program penurunan berat badan, juga dapat  menjadi satu tanda kanker karena adanya peningkatan metabolisme tubuh.

    Badan mudah terasa letih dan lemas berkepanjangan, juga menjadi satu tanda kanker bila disertai dengan tanda dan gejala yang lain.

    “Untuk gejala dan tanda kanker darah di antaranya infeksi yang berulang karena penurunan fungsi imun, lemas dan pucat karena kekurangan sel darah merah serta perdarahan yang berkaitan dengan penurunan jumlah trombosit atau sel pembeku pendarahan,” jelas Mardiah.

    Melihat kondisi ini, maka skrining dan deteksi dini menjadi upaya penting menekan pasien kanker berstatus stadium lanjut.

    “Lakukan cek kesehatan secara berkala, tidak merokok, rajin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat yang cukup dan pandai mengelola stres juga mencegah pencegahan penyakit tidak menular termasuk kanker,” ucap dia.

    Tingginya angka kematian pada kasus kanker, kata dia, disebabkan keterlambatan diagnosis dan penanganan pasien kanker.

    Pasien kanker payudara bila ditemukan dalam stadium dini maka tingkat keberhasilan terapi yang diukur dengan kesintasan lima tahun adalah 90 persen.

    Sedangkan bila ditemukan dalam stadium lokal lanjut adalah sekitar 50 persen.

    “Nah, jika ditemukan pada stadium metastatik atau telah menyebar ke organ jauh, maka kesintasan lima tahun hanya kurang dari 20 persen,” ujar Mardiah.

  • Cegah Serangan Akut, Ini Terapi yang Dianjurkan untuk Pasien Asma – Halaman all

    Cegah Serangan Akut, Ini Terapi yang Dianjurkan untuk Pasien Asma – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Angka penyakit asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) di Indonesia terbilang tinggi.

    Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan, prevalensi asma di Indonesia mencapai 12 juta lebih kasus atau 4,5 persen dari seluruh jumlah penduduk pada tahun 2023.

    Pada tahun 2023, PDPI juga menyatakan penderita PPOK di Indonesia mencapai 4,8 juta orang dengan prevalensi 5,6 persen.

    Sayangnya, akses pengobatan asma sesuai standar di layanan primer masih belum merata di Indonesia.

    Seperti penggunaan ICS (Inhaled Corticosteroids) yang merupakan standar dalam pengobatan asma, belum dioptimalkan.

    Penanganan asma pada layanan primer di Indonesia masih dapat ditingkatkan untuk lebih selaras dengan panduan klinis terkini.

    Karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan diagnosis yang tepat serta akses terhadap pengobatan yang sesuai guna mendukung penanganan asma yang lebih efektif.

    Penanganan asma secara optimal melibatkan kombinasi terapi, termasuk penggunaan kortikosteroid inhalasi untuk mengendalikan peradangan, serta bronkodilator inhalasi untuk melegakan saluran napas.

    Dampak pengobatan yang efektif dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, mencegah serangan akut, dan mengurangi beban biaya kesehatan.

    Berdasarkan Global Initiatives for Asthma (GINA), penggunaan ICS dengan dosis rendah dianjurkan untuk seseorang yang mengalami gejala asma jarang kurang dari 3-5 hari per minggu.

    Sedangkan penggunaan ICS-LABA (Inhaled Corticosteroids – Long-Acting Beta-Agonists) dengan dosis rendah dianjurkan untuk gejala asma yang terjadi hampir setiap hari sekitar 4-5 per minggu atau dengan gejala lain seperti bangun karena asma seminggu sekali dan penurunan fungsi paru.

    Dosis sedang atau tinggi ICS-LABA dianjurkan untuk seseorang yang memiliki gejala asma setiap hari.

    Meskipun ICS-LABA dapat digunakan untuk pengobatan asma, ICS-Formoterol lebih diutamakan sebagai rekomendasi track-1 (pilihan pertama).

    Sementara itu, berdasarkan Global Initiatives for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD), penggunaan ICS dianjurkan jika terjadi lebih dari 2 kali eksaserbasi PPOK setiap tahunnya.

    Berangkat dari kondisi ini, AstraZeneca Indonesia mengumumkan kerja sama dengan Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD), perjanjian distributor eksklusif khusus untuk meningkatkan layanan kesehatan primer di Indonesia, khususnya dalam penanganan asma dan PPOK.

    “Kerjasama ini diharapkan dapat memberdayakan seluruh tenaga kesehatan di lebih dari 10.500 Puskesmas di bawah naungan 560 Dinas Kesehatan Provinsi untuk meningkatkan dan memperluas akses pasien terhadap pengobatan dan perawatan asma dan PPOK,” kata Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay pada kegiatan yang digelar pada Senin (10/2/2025).

    Hal senada juga disampaikan, Plt Direktur Utama dan Direktur Operasional KFTD Tomy Faisal.

    “Kami harap melalui kemitraan ini kita dapat membuka lebih luas lagi akses . Kami sangat bangga dan berharap kolaborasi ini sukses dan channel institusi ini menjadi suatu kebanggaan,” ujar Tomy. (Rina Ayu)

  • Libatkan Kader Posyandu, Dunia Usaha Turut Berpartisipasi Cegah Risiko Stunting pada Anak-anak – Halaman all

    Libatkan Kader Posyandu, Dunia Usaha Turut Berpartisipasi Cegah Risiko Stunting pada Anak-anak – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Stunting masih menjadi tantangan serius di Indonesia, terutama di wilayah sekunder, dengan 1 dari 5 anak di bawah usia lima tahun (balita) mengalami kondisi ini. 

    Stunting sendiri adalah kondisi dimana seorang anak tumbuh tidak seoptimal anak sebayanya yang diakibatkan kekurangan gizi terutama protein dalam waktu yang lama.

    Untuk mengatasi masalah tersebut, percepatan penurunan angka stunting pada balita telah menjadi salah satu program prioritas Pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 yang menargetkan penurunannya hingga 14 persen pada tahun 2024, yang pada akhirnya belum mampu mencapai target tersebut berdasarkan laporan Sekretariat Wakil Presiden RI 2024 silam.

    Mendukung upaya penanganan stunting di masyarakat, Edu Farmers International bekerjasama dengan The Foodhall Grand Indonesia dan Ayyomi Farm, mendorong pemenuhan kebutuhan protein anak-anak yang berisiko stunting tinggi dan anak-anak kurang gizi.

    Kegiatan ini bertajuk The Missing Egg by ZeroStunting untuk menopang agar anak-anak agar dapat tumbuh kembang optimal di masa datang dan dijalankan mulai 27 Januari hingga 31 Maret 2025

    EduFarmers membuat gerakan penggalangan dana unik untuk menyadarkan kaum urban dan generasi muda bahwa masalah stunting adalah masalah yang serius dan membutuhkan perhatian semua pihak. 

    Program ini dirancang sebagai inisiatif jangka panjang yang akan menjadi wadah kolaborasi dengan berbagai pihak di masa depan.

    Dari sisi konsumen, konsep ini mengusung model charity unik, di mana hilangnya satu telur pada kemasan produk dijelaskan sebagai bentuk kontribusi sosial.

    Penekanan keunikan konsep ini terletak pada bagaimana konsumen bisa terlibat dalam kegiatan amal secara langsung melalui pembelian produk, menjadikannya pengalaman yang bermakna dan berbeda.

    Libatkan Kader Posyandu

    Anak-anak berisiko stunting mendapatkan satu butir telur setiap hari selama setidaknya enam bulan dengan melibatkan peran kader Posyandu.

    Mereka jadi ujung tombak intervensi berbasis komunitas, disertai dengan edukasi praktis untuk para orang tua untuk lebih mengenal bagaimana memberikan asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan balita.

    Dr. Lukmanul Hafiz, Head of Stunting Program & Operations, Edu Farmers menyatakan, selain program intervensi gizi dengan slogan yang sudah cukup umum digunakan yaitu One Day One Egg, ZeroStunting juga menjad sarana untuk memberikan kesempatan yang sama untuk seluruh anak di Indonesia agar dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya terlepas dari kondisi ekonomi dan sosial keluarganya.

    “Sejak awal kami menggagas program ini di 2022 hingga saat ini, cukup banyak pihak swasta, organisasi nirlaba, akademisi, dan pemerintah daerah yang telah mendukung keberhasilan program ini,” ujarnya dikutip Rabu, 12 Februari 2025.

    Untuk mendorong perubahan perilaku orang tua, pihaknya juga membuat konten-konten edukatif yang mudah dicerna melalui media sosial dan website zerostunting.

    Pihaknya juga memanfaatkan teknologi terkini untuk memberikan transparansi data dan kemudahan dalam memonitor dampak secara realtime, hingga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk ikut berkontribusi mewujudkan masa depan stunting yang benar-benar zero alias nihil.

    “Tahun ini kami meluncurkan kampanye kreatif The Missing Egg untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi seimbang, khususnya protein hewani, dalam mencegah stunting,” ujarnya.

     

  • Solusi Minimal Invasif untuk Kanker Prostat Tanpa Mengganggu Fungsi Seksual – Halaman all

    Solusi Minimal Invasif untuk Kanker Prostat Tanpa Mengganggu Fungsi Seksual – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di Indonesia, kanker prostat menempati urutan kelima sebagai penyebab kematian akibat kanker pada laki-laki.

    Pemilihan terapi yang tepat menjadi krusial, mengingat beberapa pengobatan dapat berdampak pada kualitas hidup pasien.

    Menurut dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, Sp.U, FICS, dokter spesialis urologi RS Abdi Waluyo, terapi kanker prostat sering kali berisiko memengaruhi fungsi seksual, terutama dalam hal ereksi dan ejakulasi.

    “Pengobatan dengan obat-obatan bisa menyebabkan efek samping seperti ejakulasi kosong, gangguan libido, disfungsi ereksi, serta badan lemas dan tidak bergairah,” ungkapnya dalam seminar di Jakarta, Rabu (12/2/2025).

    Prostat adalah kelenjar reproduksi pria yang terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran kemih. Fungsinya adalah memproduksi cairan semen yang melindungi serta memberi nutrisi pada sperma.

    Saat terjadi pembesaran prostat jinak atau Benign Prostate Hyperplasia (BPH), terapi konvensional seperti TURP (Transurethral Resection of the Prostate) dan ThuLEP/HoLEP (Laser Enukleasi Prostate) sering digunakan.

    Namun, metode ini dapat menghilangkan prostat sepenuhnya sehingga berpotensi menyebabkan gangguan ejakulasi permanen yang memengaruhi kualitas hidup pasien.

    Salah satu terapi terbaru yang mulai diterapkan adalah Rezūm Water Vapor Thermal Therapy, yang menggunakan energi uap air panas untuk mengecilkan jaringan prostat yang membesar.

    “Dibandingkan metode lain, terapi ini lebih nyaman dan efektif. Prosedurnya sangat cepat, hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit,” jelas dr. Adistra.

    Keunggulan terapi Rezūm adalah minimal Invasif yakni prosedur singkat tanpa perlu pembedahan besar, mempertahankan fungsi seksual karena tidak menyebabkan gangguan ejakulasi permanen.

    Kemudian hasil dirasakan cepat  karena efek mulai terasa dalam 2 minggu hingga 1 bulan setelah prosedur dan mengurangi ketergantungan obat karena pasien dapat berhenti mengonsumsi obat prostat.

    Metode ini sangat bermanfaat bagi pasien lanjut usia yang sudah mengonsumsi banyak obat untuk penyakit lainnya.

    Sebagai salah satu rumah sakit yang telah ditetapkan sebagai Rezum Center of Excellence (COE) di Asia Pasifik, RS Abdi Waluyo kini menawarkan terapi ini sebagai alternatif bagi pasien dengan pembesaran prostat jinak.

    “Dengan metode ini, pasien dapat mempertahankan kualitas hidupnya dengan lebih baik,” kata Adistra.

     

  • Apa Saja Gejala Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi dan Anak? – Halaman all

    Apa Saja Gejala Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi dan Anak? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Ketua Divisi Kardiologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IKA FKUI) Prof. Dr. dr. H. Mulyadi M. Djer, SpA(K) mengatakan, kelainan jantung bawaan merupakan kelainan kongenital tersering dengan angka kejadian mencapai 8 hingga 10 bayi setiap 1000 kelahiran hidup.

    Di Indonesia, dengan total populasi sekitar 277.500.000  orang dan angka kelahiran sebesar 2,3 persen, angka kejadian Kelainan Jantung Bawaan (KJB) mencapai 50.000 kasus per tahun.

    “Kelainan jantung bawaan ditandai dengan berbagai gejala klinis, antara lain tampak kebiruan, nafas cepat, cepat lelah, dan sesak nafas,” kata dia dalam seminar kesehatan bertema Mengenal Kelainan Jantung Bawaan pada Anak-Anak, Selasa (11/2/2025).

    Selain itu, juga terjadi masalah menyusu pada bayi,  sering batuk, pilek, berat badan sulit naik, hingga kejang.

    Pada anak dengan usia lebih besar, juga ditandai dengan terjadi sesak saat beraktivitas.

    Anak dengan kelainan jantung memiliki resiko mengalami komplikasi gagal jantung, serangan biru, infeksi jantung hingga kerusakan paru yang berpotensi membahayakan nyawa jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat.

    Tata laksana untuk kasus kelainan jantung bawaan ini adalah bedah, intervensi non-bedah, terapi obat-obatan, serta dukungan nutrisi yang baik.

    Ditambahkan konsultan bedah jantung anak Rumah Sakit Jantung Jakarta dr. Regina Marliau, SpBTKV, operasi dengan indikasi dan saat yang tepat pada anak-anak kelainan jantung bawaan dapat membantu menyelamatkan hidupnya, menaikkan berat badan, mencegah dari timbulnya sesak dan batuk pilek berulang, serta mengembalikan fungsi tumbuh kembangnya.

    Meski demikian, biaya pengobatan yang tergolong tinggi membuatnya sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat.

    Melihat kondisi ini, General Manager Nu Skin Indonesia, Shita Laksmita menyebut, di tahun 2025 ini, pihaknya menyumbangkan Rp. 2,2 milyar untuk membantu penanganan anak-anak kelainan jantung bawaan di Indonesia.

    Sejak tahun 2010, pihaknya membantu anak-anak dengan kelainan jantung bawaan melalui program Southeast Asia’s Children’s Heart Fund (SEACHF) yang bekerja sama dengan Yayasan Jantung Anak Indonesia (YJAI).

    Dikutip dari Kemenkes, sampai saat ini, penyebab terjadinya KJB masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor risiko yang berperan, meliputi kebiasaan merokok baik secara aktif maupun pasif, konsumsi alkohol, ibu dengan diabetes mellitus/penyakit gula saat hamil, infeksi TORCH, kelainan jantung bawaan di keluarga, faktor genetik lain. 

    Pencegahan dapat dilakukan menghindari faktor risiko, yakni dengan tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, menjaga kesehatan tubuh.

    Bagi yang sudah terdiagnosis, wajib rutin kontrol sesuai jadwal, konsumsi obat sesuai anjuran, aktivitas disesuaikan dengan kebutuhan, konsumsi makanan bergizi seimbang (tidak ada pantangan khusus makanan tertentu yang dapat memperparah PJB).  

  • Waspada! Bahaya Logam Timbal pada Pipa Bagi Kesehatan, Ketahui Cara Pencegahannya – Halaman all

    Waspada! Bahaya Logam Timbal pada Pipa Bagi Kesehatan, Ketahui Cara Pencegahannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Air bersih adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Namun, tahukah Anda bahwa masih banyak pipa air yang mengandung timbal, bahan beracun yang dapat membahayakan kesehatan? Penggunaan pipa timbal dalam sistem distribusi air bersih bisa sangat berbahaya.

    Menurut berbagai penelitian, jika air ini dikonsumsi dalam jangka panjang, timbal akan mengendap di dalam tubuh dan menyebabkan keracunan dan pencemaran air. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahaya ini karena kontaminasi timbal tidak memiliki bau, rasa, atau warna yang mencolok dalam air.

    Menurut riset yang dilakukan oleh Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI)-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2024 kepada 500 anak berusia 12-59 bulan di 5 desa di Indonesia, yaitu Desa Kadu Jaya (Tangerang), Desa Cinangka (Bogor), Desa Cinangneng (Bogor), Desa Pesarean (Tegal), dan Desa Dupak (Surabaya), sebanyak 90 persen anak terpapar kadar timbal darah (KTD) yang melebihi batas rekomendasi WHO, yaitu 5 microgram per deciliter µg/dL. 

    Untuk mencegah bahaya ini, ada beberapa alternatif yang lebih mudah, aman dan ramah lingkungan:

    Gunakan filter air 

    Langkah pertama, Anda bisa menggunakan filter air. Pilih filter air yang dapat menyaring air bersih yang biasa digunakan untuk mencuci sayuran, peralatan masak dan peralatan makan di rumah.

    2. Beralih ke pipa bebas timbal

    Untuk solusi jangka panjang, pastikan Anda menggunakan pipa bebas timbal, seperti pipa uPVC Vinilon. Pipa ini diproduksi menggunakan bahan Unplasticized Polyvinyl Chloride yang aman digunakan untuk kebutuhan aliran air bersih. Selain itu, Pipa uPVC Vinilon juga sudah memiliki sertifikasi Green Label Indonesia, yang diproduksi dengan standar internasional JIS (Japanese Industrial Standards) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) yang memiliki daya tahan maksimal, anti sinar uv, serta ramah lingkungan. 

    3. Cek kualitas air

    Setelah mengganti pipa rumah Anda dengan pipa uPVC, jangan lupa untuk selalu lakukan pengetesan air secara berkala untuk memastikan tidak ada kandungan timbal di dalam air.

    4. Biarkan air mengalir

    Biarkan air mengalir beberapa saat dari keran sebelum digunakan. Ini adalah langkah pertama yang bisa Anda lakukan, jika situasi mengharuskan Anda mengonsumsi air bersih dari keran di luar rumah atau daerah yang tidak Anda kenali. Pasalnya, air yang berdiam di dalam pipa dalam waktu lama bisa mengandung logam berat seperti timbal atau tembaga dari pipa tua. Dengan mengalirkan air beberapa saat terlebih dahulu, mampu mengurangi kadar air yang terkontaminasi pada air sebelum digunakan.

    Pipa timbal merupakan ancaman tersembunyi bagi kesehatan. Dampaknya sangat serius, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil jika dikonsumsi dalam jangka panjang. 

    Beralih ke pipa bebas timbal dari Vinilon serta meningkatkan kesadaran akan bahaya logam berat ini adalah langkah penting untuk memastikan aliran air bersih yang lebih aman bagi semua orang. 

    Di Indonesia, kesadaran akan bahaya timbal dalam air minum mulai meningkat. Dukungan pemerintah dan kesadaran masyarakat sangat penting dalam mempercepat peralihan ke sistem perpipaan yang lebih sehat. Jangan tunggu sampai terlambat, mulai periksa dan ubah sistem perpipaan Anda dengan pipa bebas timbal sekarang juga!

  • Beban Makin Besar, BPJS Kesehatan Disebut Gagal Bayar ke Rumah Sakit, Bakal Bangkrut? – Halaman all

    Beban Makin Besar, BPJS Kesehatan Disebut Gagal Bayar ke Rumah Sakit, Bakal Bangkrut? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Kesehatan Abdul Kadir, bicara mengenai potensi defisit yang dialami oleh BPJS Kesehatan. 

    Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sebagai pemicunya. 

    Yang pertama, kata dia, adanya peningkatan beban jaminan kesehatan pasca Covid-19.

    Demikian disampaikannya dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Selasa (11/2). 

    “Kita semua memahami bahwa pasca Covid-19 itu terjadi rebound effect di mana utilisasi rumah sakit, utilisasi klinik semakin meningkat. Tentunya juga disebabkan ada perubahan pola tarif JKN sebagaimana Permenkes Nomor 3 tahun 2023,” ujarnya.

    Pemicu kedua, yakni tingkat keaktifan peserta BPJS yang masih rendah. 

    Adapun berdasarkan data pada 31 Desember 2024, tercatat ada 55 juta peserta yang tidak aktif kepesertaan BPJS-nya.

    “Masih banyak anggota kita, peserta BPJS Kesehatan yang non-aktif yang berdampak pada pengumpulan iuran sehingga nantinya juga mempunyai defisit,” ucapnya.

    Pemicu terakhir adalah penanganan fraud belum optimal. 

    “Maka ini kemudian ini berpengaruh terhadap potensi defisit BPJS Kesehatan,” pungkasnya.

    Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti menegaskan BPJS tidak akan bangkrut dan tidak akan gagal bayar pada 2025. 

    Ali menuturkan bahwa saat ini beredar informasi BPJS mengalami gagal bayar selama 3 bulan ke rumah sakit. Padahal, informasi itu tidak benar alias hoaks.

    “Saya tekankan di sini sampai 2025 BPJS tidak akan bangkrut dan tidak akan gagal bayar. Karena di medsos waduh bunyinya gagal bayar 3 bulan baru dibayar 6 bulan baru dibayar rumah sakit, saya sampaikan tidak ada,” ujar Ali.

    Ali meminta kabar yang menyebut BPJS Kesehatan mengalami gagal bayar untuk membuktikan tudingan tersebut. Dia memastikan seluruh rumah sakit sudah diselesaikan pembayarannya.

    “Asal klaimnya beres artinya itu tidak ada dispute, kalau dispute diagnosisnya masih dispute, belum diputuskan atau pending klaim ya itu BPJS bayar tidak lebih dari 15 hari, kami jamin jangan dibandingkan dengan swasta loh ya,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Ali mempertanyakan pihak yang membesar-besarkan adanya anggaran rumah sakit yang dipending. Padahal, kasus itu hanya sebagian kecil dari masalah yang sudah terlunaskan.

    “Karena di indonesia berita miring wah yang itu pak luar biasa, umpamanya pendingnya bisa 2 persen ramai pak, padahal 95 persen lebih nggak pending dibayarkan lunas beres,” pungkasnya. (Tribun Network/igm/mam/wly)