Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Rayakan Hari Kanker Anak Internasional, YOAI Luncurkan Buku Panduan Kanker Anak bagi Orangtua  – Halaman all

    Rayakan Hari Kanker Anak Internasional, YOAI Luncurkan Buku Panduan Kanker Anak bagi Orangtua  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) bersama dengan komunitas survivor kanker anak Cancer Buster Community (CBC) merayakan Hari Kanker Anak Internasional (HKAI) di Jakarta, Sabtu (15/2/2025) dengan meluncurkan buku. 

     

    Sebagai anggota Childhood Cancer International (CCI) sejak tahun 1999, YOAI sejak 2022 sudah berpartisipasi dalam menyelenggarakan acara HKAI di Indonesia tahun ini.

    Tema ini merupakan kelanjutan dari “Kampanye 3 Tahun” yang sudah dicanangkan CCI mulai 2024 lalu. 

    Tahun itu  tema HKAI Inspiring Action: Towards A Better Futire For Children With Cancer.   dimana setiap negara harus memetakan tantangan apa saja yang dihadapi dalam semua hal terkait kanker anak. 

    Tahun 2025 temanya Inspiring Action, atau mengambil Aksi Nyata untuk mengatasi tantangan tersebut. 

    Tahun 2026 nanti, temanya Demonstrating Impact, yaitu melihat dampak dari tindakan atas aksi nyata yang sudah dilakukan.

    “Jadi kampanye ini sangat berkesinambungan. Sebagai anggota CCI, YOAI berkomitmen turut serta menjalankan Kampanye Tiga Tahun, dengan menyesuaikan kondisi di Indonesia,” ujar Ketua YOAI, Rahmi Adi Putra Tahir. 

    Peluncuran Buku 

    Dalam puncak acara peringatan HKAI dan sebagai wujud aksi nyata dari Kampanye 3 Tahun, YOAI meluncurkan Buku Panduan Kanker Anak bagi Orangtua.  

    “Buku dengan judul “KANKER ANAK BISA SEMBUH, ASALKAN…. Panduan untuk Orang Tua Pasien” ini untuk memudahkan orangtua mendapatkan akses informasi seputar kanker anak dan sebagai acuan para orangtua selama mendampingi proses pengobatan anak,” lanjut Rahmi Adi Putra Tahir. 

    Buku ini berisikan informasi yang perlu diketahui terkait dengan permasalahan pengobatan, pola asuh, nutrisi, pendidikan, perawatan paliatif dan isu sosial yang berhubungan dengan penyakit kanker. 

    Dirjen Penanggulangan Penyakit, Kementerian Kesehatan, dr. Yudhi Pramono, MARS yang hadir dalam peringatan HKAI, menyambut baik hadirnya buku Panduan untuk Orang Tua Pasien Kanker Anak ini. Data GLOBOCAN tahun 2020 menunjukkan, jumlah penderita kanker pada anak (0-19 tahun) sebanyak 11.156, dengan leukemia menempati posisi pertama. 

    “Meskipun jumlah kasus kanker anak hanya 3-5 persen dari seluruh kasus kanker, pengobatan kanker anak dianggap sebagai prioritas karena sebagian besar jenis kanker pada anak dapat diobati jika terdiagnosis dini dan mendapat perawatan yang tepat. 

    Kanker anak tidak bisa dicegah, oleh karena itu Kementerian Kesehatan berupaya memperkuat sarana deteksi dini di faskes-faskes pertama, dan mengedukasi orangtua untuk mengenali tanda-tanda kanker pada anak sedini mungkin. 

    Hadirnya buku ini tentu akan sangat membantu banyak orangtua yang mendapatkan akses informasi bagaimana mendampingi anak dengan kanker, sejak awal terdeteksi, pengobatan, hingga isu sosial terkait kanker anak,” kata Dirjen. 

    Peringatan HKAI 2025 juga dimeriahkan dengan Charity Pound Fit, dan pameran Eksibisi Program YOAI & CBC, dan Pameran Foto yang dibuat oleh pasien kanker anak. Selain itu juga ada foto-foto rangkaian kegiatan Hari Kanker Anak Internasional (HKAI) dari 2016 – 2024.

     

    “Idenya adalah untuk membantu anak-anak pejuang kanker ini, mengekspresikan diri mereka secara kreatif dengan membuat foto dari handphone mereka sendiri. Kumpulan foto ini menampilkan perspektif unik dan menyentuh tentang bagaimana mereka melihat dunia di sekitar mereka selama perawatan dan pengobatan,” jelas Rahmi. 

    Dukungan juga diberikan oleh Hotel Pullman Jakarta Central Park. General Manager Hotel Pullman Jakarta Central Park, Sylvain Laroche, yang menyediakan tempat peringatan HKAI dan konsumsi gratis bagi semua peserta mengatakan.

    “Kami percaya bahwa kepedulian sekecil apapun dapat membawa perubahan besar. Kegiatan yang dilakukan YOAI menurut kami sangat mulia, di mana mereka memberikan bantuan dana, pengobatan, bahkan rumah singgah bagi anak-anak penderita kanker yang tidak mampu dari seluruh Indonesia. Melalui aksi ini kami berharap masyarakat dapat terinspirasi untuk terlibat dalam berbagi kebahagiaan dan harapan bagi mereka yang membutuhkan.”

     

  • Panduan Cek Kesehatan Gratis untuk Usia 40 Tahun ke Atas – Halaman all

    Panduan Cek Kesehatan Gratis untuk Usia 40 Tahun ke Atas – Halaman all

    Cek kesehatan gratis untuk usia 40 ke atas, simak syarat dan cara daftarnya!

    Tayang: Minggu, 16 Februari 2025 12:13 WIB

    Tribunnews.com/Rina Ayu

    CEK KESEHATAN GRATIS – Seorang warga sedang melakukan pemeriksaan tekanan darah di puskesmas Tanah Abang saat cek kesehatan gratis yang dimulai Senin (10/2/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diadakan oleh pemerintah untuk masyarakat telah dimulai sejak 10 Februari 2025.

    Program ini bertujuan memberikan akses pemeriksaan kesehatan tanpa biaya kepada masyarakat mulai dari usia 0 hingga 60 tahun ke atas.

    Mengacu pada informasi dari akun Instagram resmi Kementerian Kesehatan RI, peserta berusia 40 tahun ke atas diwajibkan untuk berpuasa selama 8-10 jam sebelum menjalani cek kesehatan.

    Puasa ini diperlukan agar saat pemeriksaan laboratorium, peserta dapat menjalani cek profil lipid dan kolesterol lengkap, termasuk kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida.

    Selama berpuasa, peserta diperbolehkan untuk minum air putih, dan setelah pemeriksaan selesai, mereka sudah diperbolehkan untuk makan.

    Jenis Pemeriksaan untuk Dewasa dan Lansia

    Dewasa: Evaluasi faktor risiko kardiovaskular, kesehatan paru (tuberkulosis dan PPOK), deteksi dini kanker payudara, leher rahim, paru, dan usus, serta pemeriksaan fungsi indera, kesehatan jiwa, hati, dan calon pengantin.
    Lansia: Pemeriksaan geriatri, gangguan kardiovaskular, paru, kanker, fungsi indera, serta kesehatan jiwa dan hati.

    Cara Daftar CKG
    1. Aplikasi Satu Sehat Mobile

    Unduh aplikasi Satu Sehat Mobile.
    Isi profil di aplikasi tersebut.
    Pilih fitur CKG Cek Kesehatan Gratis.
    Pilih tanggal pemeriksaan, yang harus dilakukan dalam rentang H+30 setelah ulang tahun.
    Pengguna juga dapat mendaftarkan keluarga atau anak mereka untuk pemeriksaan yang sama.

    2. WhatsApp

    Kirim pesan ke 0811-1050-0567.
    Fitur chatbot akan memandu dalam melakukan pendaftaran CKG secara mudah.

    3. Puskesmas

    Masyarakat juga dapat melakukan pendaftaran secara offline dengan mendatangi puskesmas terdekat.
    Bawa KTP untuk mendapatkan barcode yang harus discan.
    Isi formulir pendaftaran dan ikuti petunjuk untuk mengisi data pribadi.
    Setelah itu, peserta dapat menunggu antrean sesuai yang ada di puskesmas.

    Program Cek Kesehatan Gratis ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, terutama bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kata Ahmad Lutfi Usai Jalani Tes Kesehatan Calon Kepala Daerah: Asam Urat Normal – Halaman all

    Kata Ahmad Lutfi Usai Jalani Tes Kesehatan Calon Kepala Daerah: Asam Urat Normal – Halaman all

    Calon gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi telah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah di Kantor Kementerian Dalam Negeri.

    Tayang: Minggu, 16 Februari 2025 10:57 WIB |
    Diperbarui: Minggu, 16 Februari 2025 11:08 WIB

    Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow

    TES KESEHATAN – Calon gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi (kanan) usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Minggu (16/2/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi telah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Minggu (16/2/2025). 

    Jenderal polisi bintang tiga itu mengatakan semua hasil pemeriksaan kesehatannya normal. Ia pun mengaku siap untuk mengikuti tahapan selanjutnya dalam proses menuju pelantikan calon kepala daerah terpilih. 

    “Asam urat, semuanya normal,” kata Ahmad Lutfi kepada wartawan di lokasi usai menjalani pemeriksaan kesehatan. 

    “Dan kita siap melaksanakan kegiatan selanjutnya baik itu proses gladi kotor, gladi bersih, pelantikan sampai retreat nanti,” ia menambahkan. 

     

    Sebagai informasi, sebanyak 239 kepala daerah terpilih menjalani pemeriksaan kesehatan di Kemendagri hari ini. 

    Tes untuk total 503 kepala daerah yang tidak bersengketa di Mahkamah Konstitusi ini bakal berlangsung selama dua hari. 

    Hingga tulisan ini dimuat, sejumlah calon kepala daerah lainnya juga telah melakukan tes kesehatan, seperti: calon gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, calon bupati Tapanuli Utara Masinton Pasaribu hingga calon Calon gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Syarat Cek Kesehatan Gratis untuk Usia 40+, Wajib Berpuasa Sebelum Jalani Pemeriksaan  – Halaman all

    Syarat Cek Kesehatan Gratis untuk Usia 40+, Wajib Berpuasa Sebelum Jalani Pemeriksaan  – Halaman all

    Terdapat syarat khusus untuk peserta berusia 40 tahun ke atas mengikuti Program cek kesehatan gratis (CKG),

    Tayang: Minggu, 16 Februari 2025 09:55 WIB |
    Diperbarui: Minggu, 16 Februari 2025 10:17 WIB

    Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi

    CEK KESEHATAN GRATIS – Pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025). Terdapat syarat khusus untuk peserta berusia 40 tahun ke atas mengikuti Program cek kesehatan gratis (CKG). 

    TRIBUNNEWS.COM – Program cek kesehatan gratis (CKG) Kado Hari Ulang Tahun dari negara untuk masyarakat telah dimulai sejak tanggal 10 Februari 2025.

    Program Cek Kesehatan Gratis ini bertujuan memberikan akses pemeriksaan kesehatan tanpa biaya kepada masyarakat mulai dari usia 0 – 60 tahun ke atas.

    Berbagai jenis pemeriksaan akan dilakukan dalam program ini sesuai dengan syarat dan ketentuan.

    Namun perlu diketahui, terdapat syarat khusus untuk peserta berusia 40 tahun ke atas.

    Syarat Cek Kesehatan Gratis untuk Usia 40+

    Mengutip dari Instagram @kemenkes_ri, peserta berusia 40+ wajib berpuasa selama 8-10 jam sebelum menjalani cek kesehatan.

    Hal ini dilakukan agar saat pemeriksaan di laborotarium, peserta dapat dicek profil lipidnya dan juga cek kolesterol lengkap (kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserid).

    Selama berpuasa, peserta tetap diperbolehkan untuk minum air putih.

    Nantinya, setelah cek laboratorium selesai, peserta sudah diperbolehkan untuk makan.

    Jenis Pemeriksaan Dewasa dan Lansia
    Dewasa

    Pemeriksaan kardiovaskular
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Kanker paru
    Fungsi indera
    Kesehatan jiwa
    Skrining calon pengantin

    Lansia

    Fokus pada kesehatan geriatri
    Gangguan kardiovaskular
    Paru
    Kanker
    Fungsi indera dan kesehatan jiwa

    3 Cara Daftar CKG

    1. Aplikasi Satu Sehat Mobile

    Unduh aplikasi Satu Sehat Mobile
    Isi profil di aplikasi tersebut.
    Pilih fitur CKG (Cek Kesehatan Gratis)
    Pilih tanggal pemeriksaan (harus dilakukan dalam rentang H+30 setelah ulang tahun).
    Pengguna juga dapat mendaftarkan keluarga atau anak mereka untuk pemeriksaan yang sama.

    2. WhatsApp

    Kirim pesan ke 081110500567
    Fitur chatbot akan memandu dalam melakukan pendaftaran CKG secara mudah.

    3. Puskesmas

    Masyarakat juga bisa melakukan pendaftaran program ini secara offline dengan langsung mendatangi puskesmas terdekat.

    Datang ke puskesmas terdekat dengan membawa KTP
    Nantinya terdapat barcode yang harus discan oleh warga yang ingin mendaftar cek kesehatan gratis
    Kemudian warga mengisi formulir
    Selanjutnya, scan barcode skrining mandiri
    Ikuti petunjuk dan isi data pribadi
    Jika sudah, kamu dapat menunggu antrean sesuai yang ada di puskesmas

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Pemeriksaan Kesehatan Gratis

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Angka Kasus Katarak Masih Tinggi, Tindakan Operasi dan Edukasi Perlu Konsisten Dijalankan – Halaman all

    Angka Kasus Katarak Masih Tinggi, Tindakan Operasi dan Edukasi Perlu Konsisten Dijalankan – Halaman all

    Hasiolan EP/Tribunnews.com 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angka kasus katarak di Indonesia dilaporkan masih berada dalam tingkatan yang tinggi.

    Lembaga medis terkait kesehatan mata, JEC Eye Hospitals and Clinics, mengutip data Kementerian Kesehatan Indonesia menyebut diperkirakan lebih dari 250.000 kasus katarak baru muncul setiap tahun.

    Sementara, jumlah tindakan operasi katarak masih jauh di bawah kebutuhan, yakni baru mencapai 180.000 per tahun.

    Atas hal ini, Presiden Direktur JEC Korporat, Dr dr Johan Hutauruk, SpM(K) menekankan kalau edukasi harus lebih digalakkan, dan tindakan operasi katarak perlu konsisten dijalankan demi menekan angka kasus Katarak di Indonesia.

    Dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (15/2/2025), dia menjelaskan, penglihatan yang hilang akibat katarak menyebabkan turun bahkan lenyapnya produktivitas seseorang.

    Sebab, penderitanya harus bergantung pada orang lain untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Padahal kebutaan lantaran katarak tergolong kondisi yang dapat direhabilitasi. Banyak orang yang tidak memiliki akses untuk mendapatkan tindakan memadai.

    Selain dampak sosial, beban ekonomi yang ditanggung juga sangat besar.

    Rata-rata pengeluaran pasien dengan kebutaan pada kedua mata diperkirakan mencapai Rp 170–196 juta, mengutip data Kementerian Kesehatan pada 2019.

    Jumlah biaya itu belum termasuk biaya tidak langsung akibat hilangnya produktivitas.

    Katarak memang masih menjadi penyebab utama kebutaan di seluruh dunia.

    Pada 2020 saja, jumlah penderitanya mencapai lebih dari 100 juta, dengan 17 juta di antaranya mengalami kebutaan permanen, mengutip data Badan Internasional untuk Pencegahan Kebutaan (IAPB).

    Di Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) mencatat bahwa 8 juta orang mengalami gangguan penglihatan, termasuk 1,6 juta kasus kebutaan, dan 81,2 persen dari kasus kebutaan tersebut (sekitar 1,3 juta orang) disebabkan oleh katarak.

    Operasi Katarak Gratis di Lima Titik Cabang

    Atas tingginya kasus katarak, dr Johan mengatakan pihaknya menggelar program Bakti Katarak, berupa tindakan operasi katarak gratis kepada kalangan yang membutuhkan.

    Pelaksanaannya sekaligus untuk memperingati hari jadi ke-41  JECdengan total penerima manfaat sejumlah 150 penderita katarak. 

    “Optimalisasi penglihatan dan kualitas hidup menjadi visi besar yang terus JEC upayakan sejak berdiri pada 1984. Kami meyakini, mata merupakan indra yang sangat vital bagi manusia. Kesinambungan Bakti Katarak menjadi realisasi nyata atas kepedulian JEC kepada mereka agar kembali mendapatkan penglihatan dan hidup yang produktif,” ungkap dr Johan. 

    Tindakan operasi katarak gratis akan dijalankan serentak sepanjang Februari 2025 di lima cabang JEC, yaitu RS Mata JEC Menteng, RS Mata JEC Kedoya, RS Mata JEC Orbita Makassar, dan Klinik Utama Mata JEC Pasuruan.

    Kick-off program ini dilangsungkan di Klinik Utama Mata JEC Bekasi, Sabtu hari ini.   

    Setelah operasi, para penerima manfaat juga akan mendapatkan layanan lanjutan secara cuma-cuma, berupa kontrol pascaoperasi dan obat-obatan yang dibutuhkan hingga pemulihan tuntas. 

    Dijelaskan, operasi katarak terbukti memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Setiap USD 1 yang diinvestasikan untuk pengobatan katarak mampu menghasilkan pengembalian ekonomi hingga USD 20,5.

    “Pada peringatan ulang tahun perusahaan ke-41 ini, kami  mengusung tema ‘Love Your Work’ untuk menekankan bahwa mencintai pekerjaan tidak bisa lepas dari pentingnya menjaga kesehatan mata. Karenanya, kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang penuh kepedulian, memastikan setiap individu mendapatkan akses perawatan mata yang berkualitas dan dapat diandalkan. Ini yang juga kami terapkan dalam pelaksanaan Bakti Katarak JEC. Dengan dedikasi, keahlian dan pengalaman panjang para tim medis JEC, kami bertekad membantu penderita katarak mendapatkan kembali penglihatannya, memungkinkan mereka untuk kembali aktif bekerja dan beraktivitas secara produktif sehingga mereka dapat benar-benar mencintai pekerjaan mereka,” kata dr Johan Hutauruk.

    Dia menambahkan, pihaknya telah memberikan tindakan operasi katarak gratis kepada hampir 4.000 orang dari kalangan yang membutuhkan sepanjang lebih dari empat dekade terakhir.

    “Khusus untuk penanganan katarak, seluruh cabang JEC Eye Hospitals and Clinics, termasuk JEC @ Bekasi, telah memiliki layanan komprehensif terpadu: Layanan Katarak, Lensa dan Bedah Refraktif – yang telah hadir sejak awal berdiri. Layanan ini menawarkan beragam modalitas pemeriksaan berteknologi mutakhir untuk mendiagnosis katarak pasien.

    Untuk tindakan penanganan, kata dia, pihaknyamenawarkan berbagai pilihan terapi operasi katarak; meliputi: phacoemulsification, dan Femtosecond Laser-Assisted Cataract Surgery (FLACS). Selama empat puluh satu tahun, JEC telah menjalankan lebih dari 200.000 tindakan operasi katarak bagi pasien-pasiennya.

  • Cegah Cidera, Dokter Sarankan Jenis Sepatu Ini untuk Orang yang Sering Naik Kendaraan Umum – Halaman all

    Cegah Cidera, Dokter Sarankan Jenis Sepatu Ini untuk Orang yang Sering Naik Kendaraan Umum – Halaman all

    Cegah Cidera, Dokter Sarankan Jenis Sepatu Ini untuk Orang yang Sering Naik Kendaraan Umum

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi Eka Hospital Cibubur dr. Andi Praja Wira Yudha Luthfi, Sp.OT mengatakan, problematika pada kaki, terutama yang berkaitan dengan tulang dan sendi, sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

    Kaki merupakan bagian tubuh yang paling sering mengalami tekanan dan beban berat dalam aktivitas sehari-hari.

    Akibatnya banyak problematika pada kaki dapat muncul, mulai dari nyeri ringan hingga kondisi serius yang memerlukan penanganan medis.

    “Permasalahan pada kaki itu ada banyak. Bisa karena cedera dan non-cedera.  Beberapa permasalahan pada kaki dan pergelangan kaki memang bisa dicegah. Dengan melakukan pencegahan dengan, mengetahui bentuk kaki dan tepat memilih alas kaki,” kata dia dalam temui media di Jakarta Selatan, Jumat (14/2/2025).

    Dokter Andi mengatakan, penggunaan alas kaki yang tepat dapat membantu mencegah terjadinya cedera pada kaki.

    Pada orang yang memiliki mobilitas tinggi dengan berjalan kaki atau orang sering berpergian dengan kendaraan umum disarankan menggunakan sepatu running atau lari.

    “Sepatu lari itu dibuat agar kaki menjadi nyaman. Bentuknya yang agak tinggi dibagian belakang membuat sepatu jenis ini sangat disarankan bagi mereka yang punya mobilitas tinggi sehari-hari. Sepatu running dapat mencegah cidera,” tutur Dokter Andi

    Penggunaan alas kaki yang tidak tepat akan membuat kaki tidak nyaman dan lama-lama menjadi sakit dimana sendi menjadi kaku.

    “Ototnya lalu kecil, semakin banyak masalahnya. Berawal dari alas kaki yang salah yang membuat tidak nyaman dulu,” ujar dia.

    Karena itu ia menyarankan untuk memilih. sepatu dengan fungsi yang tepat dan bentuk kaki.

    “Jangan membeli sepatu karena suka warnanya saja tetapi fungsi dan kecocokan bentuk kaki tidak diperhatikan. Ini bisa menimbulkan cidera dan berujung fatal. Cari tahu bentuk kaki dengan sepatu yang tepat,” ujarnya.

    Dr. Andi menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

    Segera konsultasikan ke dokter spesialis orthopedi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

    Dengan metode terkini seperti artroskopi, penanganan masalah kaki menjadi lebih efektif dan minim risiko.

    Berbeda dengan operasi terbuka, artroskopi dilakukan dengan membuat sayatan kecil (biasanya kurang dari 1 cm) dan menggunakan alat khusus yang dilengkapi kamera (artroskop) untuk melihat kondisi sendi secara detail.

  • Kerjasama dengan Binawan, Kemenkes Targetkan 2.000 Tenaga Kesehatan RI Bekerja di Luar Negeri – Halaman all

    Kerjasama dengan Binawan, Kemenkes Targetkan 2.000 Tenaga Kesehatan RI Bekerja di Luar Negeri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama perawat dan bidan di dunia mencapai 6 juta orang.

    Pada 2030, International Council of Nurses memperkirakan 13 juta perawat akan dibutuhkan untuk mengisi kebutuhan perawat skala global.

    Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi di Indonesia yang mengalami over supply dan akan mencapai angka 695.217 orang lulusan pada tahun 2025 khususnya tenaga perawat.

    Melihat kondisi tersebut, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal SDM Kesehatan membuat program penyiapan bagi mahasiswa dan juga alumni untuk bisa bersaing secara global.

    Mereka menjalin perjanjian kerjasama dengan Yayasan Binawan untuk penyediaan program beasiswa pelatihan kerja ke Eropa dengan kuota 400 mahasiswa tingkat akhir profesi dan alumni jurusan keperawatan di 38 Politeknik Kesehatan milik Kemenkes RI.

    Fokus perjanjian kerjasama yang diteken pada Rabu, 12 Februari 2025 ini adalah penyiapan tenaga kesehatan di luar negeri.

    Kerjasama ini meliputi persiapan untuk mahasiswa aktif hingga penempatan alumni dari Poltekkes Kemenkes di seluruh wilayah Indonesia.

    Kerjasama juga mencakup penyelenggaraan Training of Trainers bagi para tenaga pendidik di Indonesia untuk peningkatan kompetensi sesuai standar internasional.

    Ketua Kesehatan Indonesia Ariyanti Anaya mengatakan, perjanjian kerjasama ini bisa berjalan dengan baik dan bisa dilakukan Binawan ke berbagai negara.

    Bukan hanya untuk Poltekkes saja tetapi untuk tenaga kesehatan lainnya.

    Harapannya, selama mereka di luar negeri mereka bisa mengikuti pelatihan via online untuk mengumpulkan SKP sebagai bagian dari perpanjangan izin praktiknya ketika mereka kembali ke Indonesia.

    Saat ini Poltekkes Kemenkes memiliki lulusan tenaga kesehatan di 38 Poltekkes Kemenkes RI dengan total student body sekitar 28.000 per tahun.

    Menteri Kesehatan RI menargetkan, tahun 2025 dapat diserap idealnya 2000 lulusan untuk bisa bekerja di luar negeri.

    Hal ini sejalan dengan visi dan misi dari Yayasan Binawan untuk mempersiapkan tenaga kesehatan profesional yang sudah memiliki pengalaman 48 tahun dalam persiapan dan penempatan bekerja di luar negeri.

    Chairman Binawan Foundation Said Saleh Alwaini menyatakan lembaganya sangat mendukung upaya Kementerian Kesehatan RI merealisasikan target 2.000 tenaga kesehatan RI bisa bekerja di luar negeri. 

    “Kita akan support bagaimana 2.000 itu bisa tercapai. Tapi bukan berarti 2.000 orang itu semua kita yang tempatkan, tetapi Binawan akan bantu juga dalam bentuk penyusunan kurikulum bersama sesuai kebutuhan di negara penempatan, capacity building,” ungkap Said.

    Dia menekankan, kolaborasi antar stakeholder menjadi penting, dan tentunya peran swasta memastikan bahwa ketika nanti di luar negeri perlindungannya aman dan hak-hak yang patut mereka terima itu bisa terjamin.

    Diharapkan upaya ini bisa terus mendapatkan dukungan berbagai pihak, terutama sinergi dengan Kementerian Kesehatan RI untuk bersama membangun ekosistem yang kuat dan sehat dari segi kredibilitas Indonesia sebagai sumber tenaga kesehatan dan menciptakan kemudahan bagi perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya  yang memiliki niat untuk bekerja di luar negeri.

    Dirjen SDM Kesehatan Yuli Farianti menyampaikan, dengan bekerja sama dengan Binawan, Pemerintah selain bisa menempatkan tenaga kesehatan bekerja di luar negeri tetapi menyiapkan  pendidikan dan pelatihan agar tenaga kesehatan RI bisa berkarir di luar neger.

    Antara lain mencakup pengembangan kurikulum, pengembangan kompetensi dan pelatihan serta penguatan dari alumni Poltekkes Kemenkes.

    “Kami bersyukur Binawan mempunyai training center dan memiliki kuota untuk alumni dari Poltekkes Kemenkes,” kata Yuli.

    Kegiatan penandatanganan kerja sama ini dihadiridr. Yuli Farianti, M.Epid  Dirjen Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kemenkes RI; drg. Arianti Anaya, MKM Ketua Konsil Kesehatan Indonesia (KKI), dr. Ika Trisia, Direktur Pendayagunaan SDM Kesehatan Kemenkes RI, serta Anna Kurniati, SKM., MA., PhD Direktur Penyediaan SDM Kesehatan Kemenkes RI dan Said Saleh Alwaini Chairman Binawan Foundation serta para eksekutif Binawan Group.  

    Laporan Reporter: Sri Sayekti | Sumber: Kontan

     

  • Mengenal Teknologi Terbaru Penanganan Wasir: Flash Optical Laser dan Radiofrekuensi  – Halaman all

    Mengenal Teknologi Terbaru Penanganan Wasir: Flash Optical Laser dan Radiofrekuensi  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wasir, atau dalam istilah medis dikenal sebagai hemoroid, adalah kondisi medis yang terjadi ketika pembuluh darah di sekitar anus atau rektum bagian bawah mengalami pembengkakan atau peradangan.

    Wasir bisa muncul di dalam (hemoroid internal) atau di luar (hemoroid eksternal) anus.

    Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti mengejan terlalu keras saat BAB, obesitas, atau kehamilan.

    Chief Medical Officer Vena Wasir Center, dr. Randy Anindito, mengatakan bahwa saat ini tersedia teknologi terbaru dalam penanganan wasir, yakni metode Flash Optical Laser dan Radiofrekuensi (RF) dengan metode invasif.

    “Kedua metode ini umumnya lebih efektif pada kasus wasir derajat ringan hingga sedang dan memiliki kelebihan berupa pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan pembedahan tradisional,” ujar Randy di sela-sela pembukaan cabang Vena Wasir Center yang ke-37 di RSIA Tambak, Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini.
    Namun, ia menegaskan bahwa pemilihan metode tetap bergantung pada kondisi medis pasien serta rekomendasi dokter.

    Berdasarkan berbagai sumber, metode ini menggunakan sinar laser dengan intensitas tinggi untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan pada pembuluh darah di sekitar area anus yang terkena wasir.

    Laser bekerja dengan cara membakar atau menguapkan jaringan yang bermasalah secara tepat, sehingga mengurangi pembengkakan wasir dan membantu memperbaiki kondisi jaringan.

    Sementara itu, Radiofrekuensi (RF) melibatkan penggunaan gelombang radiofrekuensi untuk menghasilkan panas di dalam jaringan yang terinfeksi atau bengkak. Panas ini membantu mengecilkan pembuluh darah yang membesar dan mengurangi gejala wasir.

    Untuk memberikan layanan kesehatan khusus dalam pengobatan wasir atau ambeien, Vena Wasir Center resmi membuka cabang baru di RSIA Tambak pada Sabtu (8/2/2025) dan bisa melayani  metode laser dan radiofrekuensi.

    Pembukaan ini juga diisi dengan acara Sharing Hands-On / Training Dokter Spesialis Bedah, yang dihadiri oleh dr. Mozart, Sp.B (Dokter Trainer), dr. Bimo Dwi Pramesta, Sp.B (Dokter Operator) dan  dr. Irwan Adenin, Sp.B (Dokter Operator).

  • Kemenkes Batasi Penggunaan Lift Demi Efisiensi Anggaran, Pegawai Diminta WFA Setiap Rabu – Halaman all

    Kemenkes Batasi Penggunaan Lift Demi Efisiensi Anggaran, Pegawai Diminta WFA Setiap Rabu – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) resmi menerbitkan Surat Edaran (SE) untuk pegawai, imbas efisiensi anggaran.

    SE bernomor HK.02.02/A/548/2025 ini diteken Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kunta Wibawa pada Minggu (9/2/2024) dan efektif berlaku pada Senin (10/2/2024).

    Surat ditujukan pegawai Kemenkes di tingkat pusat maupun dinas di daerah-daerah.

    Tertulis dalam SE itu bahwa ada pembatasan biaya operasional dengan mengurangi anggaran minimal 50 persen untuk kebutuhan seperti alat tulis kantor, barang cetak, alat kebersihan, listrik, air, telepon, internet, serta pemeliharaan gedung dan kendaraan.

    Selain itu, penggunaan sarana dan prasarana juga diperketat, termasuk pengaturan lebih ketat terhadap penggunaan lift dan pendingin ruangan, serta penerapan penghematan listrik dan air secara disiplin di seluruh unit kerja.

    Pembatasan berlaku pada penggunaan kendaraan dinas, yang kini hanya diperbolehkan bagi pimpinan tinggi madya dan pratama.

    Sementara itu, perjalanan dinas dikurangi dan lebih mengutamakan mekanisme daring untuk pertemuan serta kegiatan sosialisasi guna menekan biaya transportasi dan akomodasi

    WFA Setiap Rabu

    Sebagai bentuk adaptasi terhadap tren fleksibilitas kerja, kebijakan ini juga menerapkan sistem Work From Anywhere (WFA) yang diberlakukan setiap hari Rabu bagi pegawai non-pejabat pimpinan tinggi di kantor pusat.

    “Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi tanpa mengurangi produktivitas kerja.
    Untuk memastikan strategi efisiensi ini berjalan dengan optimal, monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara berkala, minimal sebulan sekali,” tulis keterangan Kemenkes yang diterima Tribunnews.com, Jumat (14/2/2025).

    Kemenkes memastikan, penghematan ini tidak mengganggu layanan kesehatan masyarakat yang menjadi prioritas utama Kementerian Kesehatan.

    Adapun efisiensi anggaran dilakukan sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.

    Pemerintah mengarahkan kementerian dan lembaga untuk melakukan efisiensi dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025.

  • Kasus Kanker Diprediksi Meningkat Tahun 2050, Lakukan Deteksi Dini Segera – Halaman all

    Kasus Kanker Diprediksi Meningkat Tahun 2050, Lakukan Deteksi Dini Segera – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Merujuk laporan dari World Health Organization (WHO), kanker saat ini menjadi penyebab kematian kedua terbanyak di dunia.

    Bahkan diperkirakan lebih dari 35 juta orang akan terdiagnosis kanker pada tahun 2050, meningkat 77 persen dibandingkan 20 juta kasus pada tahun 2022.

    Di Indonesia saja, jumlah kasus kanker terus meningkat dan diprediksi melonjak hingga lebih dari 70 persen pada 2050.

    Karenanya penting untuk memperkuat langkah pencegahan dan deteksi dini.

    Seorang penjuang kanker tidak hanya dihadapkan pada tantangan medis tetapi juga masalah sosial dan ekonomi.

    Kanker dapat diobati dengan pengobatan yang tepat dan disiplin.

    Selain dukungan tenaga medis, peran keluarga maupun komunitas sangat penting dalam memberikan semangat untuk mempercepat proses penyembuhan.

    Ikut memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari 2025, PT PP Properti Tbk (stock code: PPRO), mendukung penyintas kanker melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk #MakeHopeHappen, dengan mengunjungi Rumah Singgah Sasana Marsudi Husada (SMH) dibawah naungan Yayasan Kanker Indonesia, pihaknya menegaskan, hadir untuk memberikan dukungan penuh bagi para pejuang kanker.

    Sebagai bagian dari kepedulian sosial dalam memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari 2025, PPRO mengunjungi Rumah Singgah Sasana Marsudi Husada (SMH) dibawah naungan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) yang berlokasi di Jalan Lebak Bulus Tengah No. 9, Jakarta Selatan, pada Kamis (13/2/2025).

    Melalui inisiatif sosial ini, PPRO bersama dengan Manajemen dan Karyawan memberikan dukungan nyata bagi mereka yang tengah berjuang dalam melawan kanker. 

    Program ini merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial PPRO sebagai pelaku usaha dalam membantu penyintas kanker yang membutuhkan.

    Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, PPRO menyalurkan donasi dalam bentuk uang tunai yang diserahkan langsung secara simbolis oleh Afrilia Pratiwi selaku VP Corporate Secretary PPRO, kepada dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.KFR Ger.(K) selaku Ketua Bidang Pelayanan Sosial YKI Pusat, serta didampingi oleh Dr. dr. Rebecca N. Angka, M. Biomed selaku Sekretaris Eksekutif YKI Pusat dan Penanggung Jawab Klinik Utama dan SMHYKI.

    Bantuan ini ditujukan bagi para pasien kanker di bawah naungan YKI.

    Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan finansial, namun bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pencegahan kanker.

    Berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO), kanker saat ini menjadi penyebab kematian kedua terbanyak di dunia. Bahkan, diperkirakan lebih dari 35 juta orang akan terdiagnosis kanker pada tahun 2050, meningkat 77 persen dibandingkan 20 juta kasus pada tahun 2022.

    “Melalui kegiatan ini, kami ingin menegaskan bahwa PPRO bersama Manajemen dan Karyawan hadir untuk memberikan dukungan penuh bagi para pejuang kanker. Kami berharap mereka tetap kuat, bersemangat, dan terus menjalani hidup dengan penuh harapan,” ujar Afrilia Pratiwi, VP Corporate Secretary PPRO ditulis di Jakarta, Jumat (14/2/2025).

    Selaras dengan tema Hari Kanker Sedunia 2025, United by Unique atau “Bersatu Melalui Keunikan”, serta sejalan dengan visi Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam kategori Good Health and Well-Being, PPRO berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan inklusif bagi semua. 

    PPRO percaya bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam membangun masa depan yang lebih sehat, setara, dan berkelanjutan.

    Melalui program ini, juga diharapkan dapat menginspirasi dan memberikan dukungan semangat juga motivasi bagi para penyintas kanker. Dengan semangat kebersamaan, PPRO mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berkontribusi dalam mendukung perjuangan mereka menuju kesembuhan dan kehidupan yang lebih baik.

    Deteksi Dini Kanker

    Dikutip dari Kementerian Kesehatan, sayangnya di Indonesia, banyak pasien datang dalam kondisi stadium lanjut, sehingga tingkat keberhasilan pengobatan menurun dan biaya perawatan meningkat.

    Padahal, hingga 50 persen kasus kanker bisa dicegah dengan pola hidup sehat seperti menjaga pola makan, rutin berolahraga, tidak merokok, menghindari alkohol, serta menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala.

    Sebagai bagian dari strategi nasional, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional Kanker 2024-2034 untuk memperkuat skrining dan deteksi dini.

    Rumah Sakit Kanker Dharmais, mengembangkan layanan skrining berbasis risiko melalui inovasi I-Care (Indonesia Cancer Risk Examination).

    Teknologi ini memungkinkan masyarakat melakukan deteksi dini risiko kanker dengan pemeriksaan genetik menggunakan sampel darah, yang dapat mendeteksi risiko kanker payudara, kolorektal, lambung, prostat, dan paru.

    Selain itu, upaya deteksi dini kanker serviks semakin diperluas dengan skrining menggunakan metode HPV DNA yang lebih sensitif dibandingkan metode konvensional.

    Pemerintah juga terus mendorong vaksinasi HPV bagi anak perempuan usia 11-12 tahun untuk mencegah kanker serviks sejak dini. Program ini telah menjadi bagian dari Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dan terus diperluas cakupannya.

    Dukungan moral, empati, dan kepedulian dari lingkungan sekitar sangat dibutuhkan agar pasien dapat menjalani perawatan dengan lebih baik.

    Dengan skrining rutin, pola hidup sehat, serta kolaborasi semua pihak, angka kejadian dan kematian akibat kanker dapat ditekan. (*)