Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Hari Perempuan Internasional 2025, Ini Tiga Prioritas Kesehatan yang Harus Dijaga – Halaman all

    Hari Perempuan Internasional 2025, Ini Tiga Prioritas Kesehatan yang Harus Dijaga – Halaman all

    Hari Perempuan Internasional 2025, Ini Tiga Prioritas Kesehatan yang Harus Dijaga   

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

     

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Seorang perempuan sering kali harus dihadapkan dengan menyeimbangkan karir, tanggung jawab terhadap keluarga, dan memiliki tugas utama sebagai pengasuh.

    Mengusung tema ‘Accelerating Action’, Hari Perempuan Internasional 2025 menjadi momentum agar seluruh perempuan di dunia bisa kembali memegang kendali atas kesehatan mereka sendiri.

    Nutrition Education and Training Lead – Asia Pacific, Herbalife, Dr Vipada Sae-Lao mengatakan, kondisi ini membuat perempuan cenderung mengalami tingkat stres yang tidak proporsional yang kemudian bermanifestasi menjadi beragam masalah kesehatan fisik dan mental.

    Tekanan yang konstan ini dapat berkontribusi pada melemahnya sistem kekebalan tubuh, ketidakseimbangan hormon, gangguan tidur, serta meningkatnya kerentanan terhadap penyakit kardiovaskular, gangguan autoimun, bahkan depresi.

    “Banyak penyakit yang mengubah hidup, seperti penyakit autoimun, demensia dan sarkopenia. cenderung lebih banyak mempengaruhi perempuan dibandingkan laki-laki. Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk memahami seluk-beluk ini dan mencari perawatan yang dipersonalisasi demi memenuhi kebutuhan spesifik mereka,” ungkap Dr Vidapa ditulis di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    Berikut panduan kesehatan yang bisa dilakukan agar kesehatan perempuan terjaga.

    1.     Memprioritaskan Kesehatan Jantung

     

    Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama mortalitas pada perempuan di Asia, yang menyumbang hampir 35 perempuan kematian pada tahun 2019.

     

    Data menunjukkan, wilayah Asia memiliki angka kematian akibat penyakit kardiovaskular (PKV) yang distandardisasi menurut usia tertinggi untuk perempuan secara global, yaitu 467,2 per 100.000 populasi pada tahun 2019.

    Sesuai data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, selama 10 tahun terakhir di Indonesia, prevalensi penyakit jantung pada perempuan secara konsisten lebih tinggi daripada laki-laki.

    Sayangnya, penyakit ini memengaruhi perempuan di seluruh kelompok usia dan terus kurang terdiagnosis serta kurang terobati akibat kesalahpahaman dan kurangnya kesadaran di antara penyedia layanan kesehatan dan masyarakat.

     

    Pemeriksaan rutin untuk faktor risiko seperti tekanan darah, kolesterol, obesitas, atau diabetes sangat penting untuk deteksi dini masalah terkait jantung.

     

    Olahraga rutin, mengonsumsi makanan sehat, dan mempertahankan berat badan yang sehat mendukung kesehatan jantung.

     

    Aktivitas seperti yoga dan meditasi dapat mendukung kesehatan mental dan fisik, menurunkan tingkat stres, serta memberikan manfaat bagi tekanan darah dan kadar kolesterol.

    Olahraga membantu pembuluh darah rileks dan melebar, sehingga memungkinkan darah mengalir secara efisien untuk menutrisi jantung.

     

    Pola makan sehat sangat membantu dalam meningkatkan kesehatan jantung. Buah-buahan segar, sayuran berwarna-warni, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh memasok energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Makanan seperti ikan berlemak, biji rami, kacang walnut, biji labu, dan kedelai kaya akan asam lemak omega-3 dan fitonutrien, yang juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

     

    2.     Memelihara Kesehatan Hormon

     

    Perubahan hormon merupakan bagian alami dari tahapan kehidupan seorang wanita melalui menstruasi, kehamilan, dan menopause.

     

    Namun, perubahan tersebut juga dapat menyebabkan masalah seperti periode yang tidak teratur, perubahan suasana hati (mood swing), dan masalah kesuburan.

     

    Zat besi, sebagai nutrisi esensial, memainkan peran krusial dalam keseimbangan hormon pada perempuan.

     

    Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

     

    Perempuan kehilangan zat besi melalui siklus bulanan mereka, dan banyak yang tidak mendapatkan cukup zat besi dari makanan untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Mempertahankan kadar zat besi yang cukup sangat penting untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan, terutama selama tahapan kehidupan utama yang ditandai dengan fluktuasi hormon.

     

    Ketidakseimbangan hormon perlu ditangani melalui penyesuaian gaya hidup, pola makan seimbang, aktivitas fisik, dukungan sosial, serta pemeriksaan kesehatan rutin dan perawatan medis yang tepat.

     

    3.     Memahami Kehilangan Massa Otot dan Kelemahan Tulang

     

    Penuaan menyebabkan hilangnya massa dan kekuatan otot rangka secara involunter, suatu kondisi yang disebut sarkopenia, yang cenderung lebih banyak mempengaruhi perempuan. Dampak sarkopenia dapat menjadi serius karena kekuatan otot sangat penting untuk mengurangi kemungkinan terjatuh dan meminimalkan risiko patah tulang.

     

    Penelitian menunjukkan, usia, tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh, lingkar pinggang, indeks otot rangka, dan glukosa puasa dapat menjadi faktor risiko sarkopenia pada perempuan.

     

    Osteoporosis, di sisi lain, adalah potensi hilangnya kalsium dari tulang yang membuatnya rapuh dan lebih rentan terhadap patah tulang. Perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis dibandingkan laki-laki karena perubahan hormon yang terjadi selama menopause, yang secara langsung mempengaruhi kepadatan tulang.

     

    Aktivitas fisik harian, olahraga dalam bentuk aerobik atau latihan resistensi diperlukan untuk meningkatkan kepadatan tulang dan menjaga massa otot, terutama pada perempuan yang lebih tua. Nutrisi yang seimbang juga memainkan peran kunci dalam pencegahan dan pengelolaan sarkopenia dan osteoporosis.

     

    Konsumsi jumlah protein yang dibutuhkan dan membangun kekuatan otot dapat membantu memperlambat laju sarkopenia dan meningkatkan kualitas hidup.

     

    Konsumsi sayuran segar, tahu, dan beberapa produk susu seperti susu, keju, dan yoghurt sangat penting untuk memenuhi kebutuhan kalsium tulang.

     

    Selain itu, vitamin D mendukung kesehatan tulang dan gigi dengan membantu tubuh menyerap kalsium. Sumber makanan yang mengandung vitamin D termasuk ikan berlemak, kuning telur, makanan yang difortifikasi hati. Namun, suplemen mungkin diperlukan karena sulit untuk mendapatkan jumlah vitamin D yang dibutuhkan hanya dari makanan.

     

    Mempertahankan pola makan yang seimbang, tetap aktif, mendapatkan tidur yang cukup, dan mengelola stres dapat membantu mengurangi beberapa tantangan kesehatan yang dihadapi perempuan dalam hidup mereka.

     

    Studi juga menunjukkan bahwa berolahraga bersama komunitas atau teman dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, persahabatan, dan tujuan bersama, sehingga meningkatkan perasaan pendukung, terutama di antara perempuan. Aktivitas fisik kelompok seperti olahraga tim, kelas kebugaran, atau bahkan komunitas jalan kaki, memberikan kesempatan untuk berinteraksi secara sosial, meningkatkan kesehatan mental dengan mengurangi perasaan kesepian atau terisolasi.

     

    “Meskipun diskusi tentang kesehatan perempuan telah berkembang selama bertahun-tahun, jelas bahwa kita masih memiliki jalan panjang untuk ditempuh. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan, memprioritaskan perawatan diri, dan mengadvokasi akses perawatan kesehatan yang lebih baik dapat memberdayakan perempuan untuk mempercepat perjalanan mereka menuju pemberdayaan—sebuah perjalanan yang menitikberatkan pada kesehatan tubuh dan pikiran, serta hak dan kesempatan,” ujar Vidapa.

  • Kekurangan Zat Besi Berdampak pada Kesehatan, Kognitif, dan Kualitas Hidup Anak – Halaman all

    Kekurangan Zat Besi Berdampak pada Kesehatan, Kognitif, dan Kualitas Hidup Anak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Zat besi merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. 
    Sayangnya, masih banyak orangtua yang belum menyadari betapa krusialnya peran zat besi dalam mendukung tumbuh kembang anak. 

    Padahal, kekurangan zat besi dapat berdampak serius pada kesehatan, kognitif, dan kualitas hidup anak di masa depan. 

    Ahli Gizi, Siti Hanifah mengatakan, zat besi adalah mineral esensial yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, komponen utama dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. 

    “Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin secara optimal, sehingga berisiko menyebabkan anemia,” kata Siti di sela-sela kegiatan CSR Keluarga Sehat Alfamidi dalam program Edukasi Kesehatan Anak bertajuk Cegah Kekurangan Zat Besi pada si Kecil di Tangerang belum lama ini.

    Pada anak-anak, kata dia dapat menghambat pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, serta kemampuan belajar dan konsentrasi.

    Siti mengatakan, kekurangan zat besi pada anak dapat memengaruhi daya pikir, fokus, dan aktivitas belajar.

    “Jika dibiarkan, dampaknya bisa sangat serius, bahkan menurunkan kualitas hidup anak,” ujarnya.

    Saat ini 1 dari 3 anak Indonesia masih mengalami kekurangan zat besi, yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan kaya zat besi atau penyerapan zat besi yang tidak optimal.

    Untuk memastikan anak mendapatkan asupan zat besi yang cukup, orang tua perlu memperhatikan pola makan anak.

    Makanan kaya zat besi seperti daging, ikan, telur, dan sayuran hijau harus menjadi bagian dari menu harian. Jika diperlukan, susu pertumbuhan yang diperkaya zat besi juga dapat menjadi sumber tambahan nutrisi.

    Selain itu, orang tua disarankan untuk melakukan skrining atau konsultasi dengan tenaga ahli gizi guna mencegah kekurangan zat besi pada anak.

    Program yang digelar oleh Alfamidi dan SGM Eksplor bertujuan untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pencegahan kekurangan zat besi pada anak.

    Kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga menyediakan pemeriksaan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang anak.

    “Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah kalkulator zat besi  alat interaktif digital yang dirancang untuk memberikan indikasi non-medis terkait kecukupan zat besi pada anak,” kata Anggi Septie Morika, Head of Brand SGM Eksplor.

    Retriantina Marhendra, Corporate Communication Manager Alfamidi berupaya menciptakan Generasi Emas 2045 melalui kolaborasi multipihak dalam edukasi nutrisi dan kesehatan.

    Edukasi tentang pentingnya zat besi tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik anak, tetapi juga untuk masa depan mereka.

    “Anak yang tercukupi kebutuhan zat besinya akan memiliki daya pikir yang lebih baik, fokus, dan semangat belajar yang tinggi. Hal ini akan mendukung terciptanya generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” kata Siti Hanifah.

     

  • Demam Berkepanjangan, Waspada Tanda Awal Kanker Darah Segera Periksa ke Dokter – Halaman all

    Demam Berkepanjangan, Waspada Tanda Awal Kanker Darah Segera Periksa ke Dokter – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Gejala kanker darah kerap disalahartikan sebagai penyakit biasa, menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan.

    Kanker darah, atau hematologic malignancy, merupakan jenis kanker yang dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia.

    Mulai dari anak-anak hingga lansia, penyakit ini menjadi ancaman serius dan sering kali sulit terdeteksi sejak dini.

    Berbeda dengan tumor padat, kanker darah menyerang sistem peredaran darah dan sumsum tulang.

    Berikut tanda-tanda awalnya seperti disampaikan Senior Consultant dan Haematologist di Parkway Cancer Centre Dr. Dawn Mya Hae Tha dalam media briefing Blood Cancer in Every Age & Stage: Understanding the Right Treatments yang digelar CanHope di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

    “Banyak pasien datang dalam kondisi stadium lanjut karena gejalanya diabaikan atau disalahartikan sebagai penyakit ringan biasa,” ujarnya.

    Adapun tanda-tanda awalnya seperti demam berkepanjangan, kelelahan yang tidak kunjung hilang, flu berulang, pucat, atau pembengkakan kelenjar getah bening dapat mempercepat diagnosis.

    “Semakin cepat terdeteksi, semakin besar peluang pasien untuk pulih,” tutur dr Dawn.

    KANKER DARAH – Senior Consultant dan Haematologist di Parkway Cancer Centre Dr. Dawn Mya Hae Tha menjelaskan tanda-tanda awal kanker darah seperti disampaikan dalam media briefing Blood Cancer in Every Age & Stage: Understanding the Right Treatments yang digelar CanHope di Jakarta, Rabu (5/3/2025). (Tribunnews.com/Rina Ayu)

    Meskipun kanker darah dapat menyerang siapa saja, beberapa jenis lebih umum ditemukan pada kelompok usia dan jenis kelamin tertentu.

    Misalnya, berdasarkan data Indonesian Pediatric Cancer Registry (IPCAR) 2024, salah satu jenis kanker darah yakni Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL), menyumbang 33.19 persen dari kasus kanker anak di Indonesia.

    Sedangkan Acute Myeloid Leukemia (AML) umumnya lebih sering terjadi pada orang dewasa.

    Sayangnya, kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap kanker darah sering kali menyebabkan keterlambatan diagnosis dan tertundanya pengobatan. Bahkan setelah terdiagnosis, banyak pasien
     
    Dr. Dawn juga menyoroti kemajuan dalam pengobatan kanker darah.

    Salah satu terobosan terbaru adalah terapi CAR-T Cell, yang menunjukkan tingkat keberhasilan tinggi terutama pada pasien dengan Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL), jenis leukemia yang umum ditemukan pada anak-anak, serta B-Cell Lymphoma.

    Selain itu, terapi antibodi bispesifik (bispecific antibody therapy) kini menjadi opsi yang menjanjikan bagi pasien limfoma.

    Terapi ini bekerja dengan cara yang mirip dengan terapi CAR-T Cell, tetapi tersedia dalam bentuk obat siap pakai, sehingga tidak memerlukan proses manufaktur sel khusus.

    “Pengujian mutasi genetik kini menjadi bagian penting dalam pengobatan kanker darah. Jika mutasi spesifik terdeteksi, maka dapat mengaplikasikan terapi target sehingga meningkatkan efektivitas pengobatan sekaligus meminimalkan efek samping,” jelas Dr. Dawn.

    Meskipun kemajuan teknologi pengobatan sangat penting, perawatan kanker tidak semata bergantung pada intervensi medis.

    Dukungan emosional dan lingkungan yang kondusif juga menjadi faktor krusial dalam proses pemulihan pasien, terutama bagi pasien anak karena orang tua memegang peran utama sebagai sistem pendukung mereka.
     
    Pendekatan holistik yang diterapkan Parkway Cancer Centre melibatkan tim multidisiplin, termasuk dokter, perawat, psikolog, dan ahli gizi, guna memastikan pasien dan keluarganya mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

  • Penanganan yang Tepat Tingkatkan Angka Mempertahankan Hidup Pasien Kanker di Indonesia – Halaman all

    Penanganan yang Tepat Tingkatkan Angka Mempertahankan Hidup Pasien Kanker di Indonesia – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Kanker telah lama dikenal sebagai penyakit yang tidak menular namun memiliki risiko kematian yang cukup tinggi.

    Dengan penanganan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi insiden kanker dan meningkatkan angka kesintasan pasien kanker di Indonesia.

    Adapun penanganan yang tepat itu berupa deteksi dini, pengobatan tepat serta pola hidup yang sehat.

    Perlu adanya sinergi semua stakeholders terkait agar proses penanganan kanker di Indonesia kian maju dan memberikan hasil terbaik bagi pasien.

    Mengutip data dari Global Cancer Observatory (Globocan), pada tahun 2022, Indonesia mengalami lebih dari 408.661 kasus kanker baru dengan 242.099 kematian, terutama disebabkan oleh kanker payudara, leher rahim, paru-paru, dan kolorektal​.

    Tanpa adanya intervensi, jumlah kasus kanker di Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 63 persen antara tahun 2025 hingga 2040​.

    Tingginya kebutuhan akan fasilitas penanganan kanker Rumah Sakit Medistra menghadirkan Oncology Center Medistra Hospital.

    Direktur Medistra Hospital Dr. Adhitya Wardhana, MARS, menekankan pentingnya inovasi dalam pelayanan kanker guna meningkatkan harapan hidup pasien.

    “Kami berusaha menghadirkan pusat onkologi yang tidak hanya canggih secara teknologi tetapi juga memberikan kenyamanan bagi pasien dan keluarganya. Kami berharap Oncology Center ini dapat menjadi rujukan utama bagi pasien kanker di Indonesia,” tutur dia dalam kegiatan pada Kamis (27/2/2025).

    Spesialis Hematologi Onkologi Prof. Dr. Abdul Muthalib, Sp. PD, KHOM, menambahkan  peralatan dan terapi terkini untuk meningkatkan akurasi diagnosis serta efektivitas pengobatan sehingga m dapat lebih presisi menentukan jenis pengobatan kanker yang diberikan sehingga dapat meningkatkan hidup pasien kanker di Indonesia.

    Di sisi lain, Spesialis Hematologi Onkologi Medistra Hospital Prof. DR. Dr. Aru W. Sudoyo, Sp. PD, KHOM, FACP, FINASIM menekankan, deteksi dini kanker merupakan kunci utama dalam meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup pasien.

    “Kami sangat menekankan pentingnya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi kanker sejak tahap awal, di mana pengobatan lebih efektif dan lebih sedikit dampaknya pada tubuh. Dengan deteksi dini, kita dapat memberikan pasien kesempatan terbaik untuk menjalani hidup yang sehat dan produktif,” tutur Prof Aru.

    Spesialis Hematologi Onkologi Medistra Hospital, Dr. Nadia Ayu Mulansari, Sp. PD, KHOM berharap keberhasilan transplantasi stem cell hematopoieti memberikan harapan untuk masa depan pasien yang lebih baik.

    “Harapan kami, keberhasilan ini dapat memberi inspirasi dan harapan bagi pasien untuk menjalani pengobatan yang dibutuhkan untuk kelainan dan kanker darah kedepannya ” ungkap dr Nadia.

    Sementara itu, Spesialis Hematologi Onkologi Medistra Hospital, Ardhi Rahman Arhani,  menegaskan komitmen rumah sakit dalam memberikan dukungan medis menyeluruh bagi pasien kanker. 

    “Kami berkomitmen memberikan dukungan medis terbaik bagi pasien kanker, mulai dari deteksi dini hingga perawatan lanjutan, nutrisi, rehabilitasi medik, sampai dengan perawatan paliatif-hospi. Dengan dukungan tim spesialis multidisiplin dan teknologi terkini, kami fokus menyediakan layanan yang komprehensif dan personal,” kata Ardhi.

    Pola Hidup Sehat Pengidap Kanker

    Dikutip dari berbagai sumber, selain pengobatan, menerapkan pola hidup sehat juga bisa meningkatkan angka kesintasan.

    1. Pola Tidur yang Baik

    Pasien kanker dapat menjaga kesehatan tubuhnya dengan tidur cukup. Saat tidur cukup dan baik maka sel-sel tubuh juga akan bekerja dengan normal.

    Lakukan pola tidur yang baik secara rutin sekalipun di hari libur. Hindari minum kopi di malam hari dan sesuaikan suhu ruangan serta cahaya lampu.
    2. Kebutuhan Cairan Harus Cukup

    Dalam pola hidup sehat, asupan cairan tubuh untuk penderita kanker juga perlu diatur.

    Menurut American Cancer Society, perempuan dewasa membutuhkan 9 gelas air dan pria dewasa sekitar 13 gelas air per hari. Air putih menjadi pilihan cairan terbaik, diikuti dengan sup, jus, dan susu.

    3. Biasakan Olahraga Rutin

    Pola hidup sehat untuk penderita kanker selanjutnya adalah bergerak aktif.

    Salah satunya melalui kegiatan olahraga untuk membantu kualitas tidur lebih baik dan meningkatkan sistem imun, mengurangi stres serta kelelahan.

    Mulailah dengan perlahan.

    Tidak paksakan diri untuk olahraga jika memang tubuh sedang tidak sehat.

    Jangan lupa lakukan pemanasan sebelum olahraga selama 2-3 menit dengan menggerakan pundak, leher, bagian tangan, pinggang, dan kaki.

    4. Kelola Stres

    Stres rentan menyerang pasien kanker. Kondisi tersebut bisa meningkatkan berbagai masalah mental, seperti gangguan kecemasan, depresi, dan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).

    Itulah sebabnya stres harus dicegah atau dikurangi dalam menerapkan pola hidup sehat untuk penderita kanker.

  • Waktu Jadi Faktor Krusial Penanganan Medis Darurat Penderita Stroke, Makin Lama Dampaknya Bisa Fatal – Halaman all

    Waktu Jadi Faktor Krusial Penanganan Medis Darurat Penderita Stroke, Makin Lama Dampaknya Bisa Fatal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Prehospital merupakan penanganan medis darurat sebelum pasien mendapatkan perawatan di rumah sakit.

    Penanganan tersebut merupakan langkah krusial bagi orang yang mengalami serangan stroke.

    Sebab, penanganan stroke memerlukan intervensi medis dalam golden period atau waktu emas, yaitu 4,5 jam dari sejak stroke terjadi.

     

    Tindakan cepat dan tepat dalam penanganan stroke dapat meminimalkan kerusakan otak, mengurangi kecacatan, hingga menghindarkan pasien dari kematian.

    Stroke merupakan salah satu gangguan pada fungsi otak yang terjadi lebih dari 24 jam dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

    Meski periode emas penderita stroke sekira 4,5 jam, sebaiknya pasien tiba di rumah sakit lebih cepat dari waktu tersebut.

    Dikutip dari situs Kemenkes, serangan stroke yang terjadi selama 1 menit membuat 32 ribu sel mati. Maka dalam waktu sekitar 1 jam, 120 juta sel mati.

    Semakin lama penanganan pada penderita stroke, maka dampak yang ditimbulkan kompleks.

    Dengan kata lain, waktu menjadi indikator paling penting bagi penderita stroke.

    Tak bisa dipungkiri, peran ambulans menjadi sangat penting untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan yang diperlukan secepat mungkin mulai dari menerima panggilan darurat, mengirim ambulans dengan tenaga medis terlatih, serta memberikan pertolongan pertama di tempat kejadian sebelum membawa ke rumah sakit.

    “Kita ketahui bersama bahwa lalu lintas di kota besar, khususnya Jakarta sangatlah luar biasa, perlu koordinasi dari tim dengan berbagai pihak untuk segera sampai ke tujuan guna memberikan pertolongan dengan tepat kepada pasien,” ujar Dr. dr. Wahyuni Dian Purwati, Sp.EM, dokter spesialis emergency medicine Grup RS Siloam. 

    Lebih lanjut dr. Wahyuni menjelaskan, peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya layanan ambulans juga menjadi prioritas.

    Banyak masyarakat yang belum memahami kapan harus menggunakan layanan ambulans dan bagaimana mendeteksi gejala stroke sejak dini.

    Ia menambahkan saat ini salah satu terobosan yang sedang dikembangkan Siloam Ambulance Call Center (SACC), adalah sistem pemantauan real-time berbasis teknologi yang memungkinkan tenaga medis di ambulans untuk mengirim data pasien secara langsung ke rumah sakit.

    “Dengan adanya sistem ini, tim medis di rumah sakit dapat mempersiapkan perawatan yang sesuai sebelum pasien tiba,” ucap dia.

    Menurut dia, sistem tersebut adalah bentuk dedikasi terhadap keselamatan dan kesehatan pasien.

    Terobosan itu merupakan upaya peningkatan pelayanan penanganan darurat setelah SACC meraih EMS Angels Award untuk kategori Gold.

    EMS Angels Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada tim layanan medis darurat (Emergency Medical Services/EMS) yang menunjukkan keunggulan dalam penanganan pasien stroke sebelum tiba di rumah sakit (pre-hospital).

    Penghargaan ini merupakan bagian dari Angels Initiative, sebuah organisasi non-profit global yang berfokus pada peningkatan kualitas perawatan stroke di seluruh dunia. 

    Penghargaan ini diperoleh melalui evaluasi ketat berdasarkan beberapa kriteria utama, termasuk kecepatan respons ambulans, tingkat kepatuhan terhadap protokol medis, serta efektivitas komunikasi dan koordinasi dengan rumah sakit.

     

  • Menjaga Kesehatan dan Berat Badan saat Puasa Ramadan jadi Tantangan Banyak Orang – Halaman all

    Menjaga Kesehatan dan Berat Badan saat Puasa Ramadan jadi Tantangan Banyak Orang – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Puasa Ramadan dimanfaatkan sebagian orang untuk menjaga kebugaran tubuh dan menurunkan berat badan.

    Namun, meskipun niat tersebut mulia, tak sedikit yang merasa kesulitan mencapainya. 

    Ada beberapa alasan yang mendasari hal ini, seperti asupan nutrisi yang kurang seimbang,  kebiasaan makan yang tidak tepat, serta keluhan fisik, seperti nyeri lambung yang cukup mengganggu.

    Menurut ahli gizi Veronica, S.Gz., nyeri lambung sering terjadi karena perut yang kosong dalam waktu yang cukup lama selama puasa. 

    Hal ini menyebabkan peningkatan asam lambung yang dapat menimbulkan rasa perih, nyeri di ulu hati, hingga sensasi panas di tenggorokan.

    Selain itu, tubuh juga bisa terasa lemas akibat kekurangan kalori selama berpuasa.

    Masalah-masalah ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang yang ingin menjaga pola makan sehat atau bahkan menjalani diet saat berpuasa.

    Untuk itu, penting untuk mencari solusi yang tepat agar tubuh tetap terjaga kebugarannya, dan berat badan bisa turun secara efektif tanpa mengorbankan kesehatan.

    Beberapa klinik yang berfokus pada manajemen berat badan dan kesehatan tubuh menawarkan berbagai pendekatan untuk membantu orang menjalani diet yang aman dan efektif saat puasa.

    Salah satunya adalah dengan memberikan solusi berupa perawatan khusus yang dapat membantu mengatasi keluhan fisik, seperti lemas dan nyeri lambung.

    Perawatan ini umumnya berupa terapi intravena (IV) yang mengandung berbagai komponen seperti vitamin B kompleks, vitamin C, serta antasida yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi rasa lemas, serta menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik selama berpuasa.

    Terapi ini dapat membantu mendukung diet yang dijalani, terutama dalam mengurangi risiko flu, mencegah kekurangan zat besi, serta meningkatkan konsentrasi dan energi.

    Selain itu, dengan adanya pendekatan yang lebih terstruktur dan berbasis pada kebutuhan pasien, individu yang menjalani puasa Ramadan dapat memperoleh perawatan yang lebih personal.

    Ini memungkinkan mereka untuk tetap fit, sehat, dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang mereka, yakni mencapai berat badan ideal tanpa merasa terhambat oleh masalah kesehatan selama berpuasa.

    Bagi mereka yang ingin melengkapi program diet, ada berbagai pilihan perawatan tambahan yang dirancang untuk membantu mengurangi lemak tubuh, mengencangkan tubuh, serta mengurangi lingkar badan.

    Berbagai teknik seperti terapi injeksi atau perawatan dengan teknologi seperti LIGHTwave dan Lipoburn juga bisa dipertimbangkan sebagai bagian dari solusi menyeluruh dalam mencapai tubuh yang lebih sehat dan ideal.

    Menjaga kesehatan tubuh selama Ramadan bukan hanya soal menurunkan berat badan, tetapi juga soal menjaga keseimbangan tubuh agar tetap nyaman dan berenergi.

    Maka, penting untuk memilih solusi yang tidak hanya praktis dan aman, tetapi juga dapat mendukung kebugaran fisik selama menjalani ibadah puasa.(Abdul Qodir)

     

  • 10 Manfaat Puasa untuk Kesehatan: Kontrol Gula Darah, Baik untuk Hormon, Bantu Kesehatan Usus – Halaman all

    10 Manfaat Puasa untuk Kesehatan: Kontrol Gula Darah, Baik untuk Hormon, Bantu Kesehatan Usus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Umat Muslim tengah menjalankan ibadah puasa bertepatan dengan Ramadhan 1446 Hijriah tahun 2025.

    Rupanya puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

    Sebuah penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan, meningkatkan umur panjang, dan mencegah kelebihan berat badan.

    Kerry Torrens, ahli gizi yang terdaftar dengan diploma pascasarjana di bidang Personalized Nutrition & Nutritional Therapy juga ikut memelihat ilmu di balik klaim tersebut dan bagaimana puasa mungkin cocok dengan gaya hidup modern kita.

    Lantas berikut manfaat puasa untuk kesehatan, mengutip bbcgoodfood.com:

    1. Baik untuk Hormon dan Mempengaruhi Metabolisme

    Ketika berpuasa, tubuh akan beradaptasi melalui perubahan kadar hormon, dan membuat simpanan lemak tubuh lebih mudah diakses.

    2. Dapan Membantu Penurunan Berat Badan

    Studi menunjukkan bahwa berpuasa dapat membantu penurunan berat badan, menghilangkan lemak berlebih dan meningkatkan lipid darah.

    3. Mengontrol Gula Darah agar Stabil

    Beberapa penelitian mendukung berpuasa sebagai cara untuk meningkatkan kontrol gula darah dan berpotensi mengurangi risiko diabetes, meskipunmemang diperlukan lebih banyak penelitian.

    Bagi penderita diabetes tipe 2, manfaat puasa intermiten antara lain menurunkan glukosa puasa dan insulin puasa, menurunkan resistensi insulin, dan menurunkan kadar hormon nafsu makan, leptin.

    4. Meningkatkan Kesehatan Usus

    Penelitian menunjukkan manfaat lain dari puasa yakni terhadap keragaman dan jumlah bakteri menguntungkan di usus.

    Hal ini tampaknya memiliki efek menguntungkan untuk perubahan berat badan, ukuran pinggang, dan metabolisme.

    5. Mendukung Kesehatan Jantung

    Penelitian menunjukkan bahwa berpuasa dapat mengurangi beberapa faktor risiko penyakit jantung,  termasuk tekanan darah, kolesterol, dan penanda peradangan.

    6. Membantu Mencegah Penyakit

    Berpuasa diyakini dapat membantuh pencegahan penyakit.

    Ini karena saat berpuasa, tubuh memulai proses yang disebut autophagy, atau pemeliharaan tubuh, ketika bahan limbah dari sel tubuh dibuang.

    Autophagy dianggap meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengelola peradangan kronis dan dengan demikian, mengurangi risiko kondisi seperti penyakit jantung, multiple sclerosis, dan rheumatoid arthritis.

    7. Membantu Menunda Penuaan

    Puasa tampaknya meningkatkan kadar hormon pertumbuhan manusia, hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perbaikan, metabolisme, penurunan berat badan, kekuatan otot, dan kinerja olahraga.

    Disebut-sebut puasa dapat membantu menunda penuaan, namun penelitiannya saat ini sebagian besar terbatas pada hewan, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya bagaimana hal ini dapat berdampak pada penuaan manusia.

    8. Dapat Mengatur Ulang Ritme Sirkadian Tubuh

    Penelitian menunjukkan bahwa berpuasa secara langsung memengaruhi mikrobioma usus dan hal ini menyebabkan perubahan kadar metabolit yang bertindak sebagai molekul pemberi sinyal ke pusat tubuh.

    Dengan cara ini, puasa dapat membantu mengatur ulang ritme sirkadian dan bermanfaat bagi kondisi seperti obesitas yang berhubungan dengan gangguan jam tubuh atau mekanisme pengaturan waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis. 

    9. Membantu Kesehatan Otak

    Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi tubuh dari penyakit Parkinson dan Alzheimer, serta meningkatkan fungsi otak dengan mendukung memori dan pemrosesan otak.

    Demikian pula, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan produksi sel-sel saraf.

    Namun memang diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan relevansinya bagi manusia.

    10. Membantu Mengurangi Kecemasan

    Penelitian pada manusia melaporkan puasa dapat mengurangi gejala kecemasan dan depresi serta meningkatkan kualitas hubungan sosial.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Tetap Bugar Saat Puasa: 5 Tips Jaga Kesehatan Tulang, Sendi, dan Otot di Bulan Ramadan – Halaman all

    Tetap Bugar Saat Puasa: 5 Tips Jaga Kesehatan Tulang, Sendi, dan Otot di Bulan Ramadan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bulan Ramadan adalah momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia.

    Selain menahan lapar dan haus, Ramadan juga diisi dengan berbagai aktivitas ibadah yang lebih intens, seperti salat tarawih, tadarus Al-Qur’an, hingga i’tikaf di masjid. 

    Tak hanya itu, Ramadan juga menjadi waktu untuk mempererat silaturahmi dengan keluarga dan sahabat.

    Namun, aktivitas yang padat dan durasi ibadah yang panjang menuntut tubuh, terutama tulang, sendi, dan otot, untuk tetap sehat dan kuat.

    Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami perubahan seperti berkurangnya massa otot, menurunnya kepadatan tulang, dan menipisnya bantalan sendi.

    Hal ini dapat memengaruhi kenyamanan saat duduk lama saat tadarus, perjalanan mudik, atau berdiri lebih lama saat salat tarawih.

    Namun, dengan persiapan yang tepat, Anda bisa menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot agar ibadah Ramadan tetap lancar dan nyaman.

    Berikut tipsnya:

     1. Jaga Pola Makan Sehat dan Penuhi Nutrisi Harian

    Selama berpuasa, tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tetap berenergi. Pastikan asupan gizi seimbang dengan mengonsumsi karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral.

    Untuk menjaga kesehatan tulang, pastikan asupan kalsium dan vitamin D dari makanan seperti susu, terutama susu rendah lemak yang kaya akan kalsium dan protein. 

    Sementara itu, konsumsi protein dari susu, daging, telur, dan kacang-kacangan juga membantu memperkuat otot. 

    Magnesium dan omega-3 yang terdapat dalam kacang-kacangan serta ikan juga berperan dalam menjaga fleksibilitas sendi.

    Marketing Manager Anlene, Halin Hasra mengatakan, nutrisi dari Anlene™ yang bisa mendukung nutrisi harian saat puasa karena minum dua gelas per hari dapat memenuhi 100 persen kebutuhan kalsium harian serta mengandung kolagen, tinggi vitamin C, tinggi protein, vitamin B6, B12 dan kalium.

    “Konsumsi saat sahur dan berbuka membantu tubuh tetap kuat dan berenergi dan tidak adanya kandungan gula tambahanmembantu menjaga kadar gula darah dan tetap aman dikonsumsi,” katanya.

    2. Tetap Aktif dengan Olahraga Ringan

    Meski sedang berpuasa, olahraga tetap penting untuk menjaga kebugaran tubuh.

    Pilih waktu yang tepat, seperti satu jam sebelum berbuka, setelah berbuka, atau sebelum sahur. Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau pilates dapat membantu menjaga fleksibilitas sendi dan mencegah kekakuan otot.

    Dr. dr. Tirza Z. Tamin, Sp.KFR, M.S(K), FIPM(USG), Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), menyarankan, olahraga selama Ramadan tidak perlu ekstrem.

    “Cukup 40 menit hingga 1 jam sehari. Jangan lupa lakukan pemanasan untuk mencegah cedera.” katanya.

    3. Jaga Hidrasi Tubuh

    Kebutuhan cairan tubuh harus tetap terpenuhi meski sedang berpuasa. Minum air putih minimal 8 gelas sehari, yang bisa dibagi saat sahur, berbuka, dan sebelum tidur.

    Hindari konsumsi teh dan kopi berlebihan karena bersifat diuretik dan dapat menyebabkan dehidrasi.

    Hidrasi yang cukup juga penting untuk kesehatan tulang, sendi, dan otot. Kekurangan cairan dapat membuat otot lebih mudah lelah dan sendi terasa kaku.

    4. Tidur Cukup untuk Pemulihan Otot

    Perubahan pola tidur selama Ramadan, seperti bangun lebih awal untuk sahur, bisa membuat tubuh lelah.

    Pastikan Anda tidur cukup sekitar 7–8 jam sehari. Manfaatkan waktu siang untuk power nap 10–20 menit agar tubuh tetap segar dan bertenaga.

    5. Konsumsi Suplemen atau Minuman Bernutrisi

    Selain makanan bergizi, Anda bisa melengkapi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi suplemen atau minuman bernutrisi seperti Anlene.

    Presiden Direktur Fonterra Brands Indonesia, Yauwanan Wigneswaran menegaskan, kesehatan tulang, sendi, dan otot bukan hanya untuk lansia, tetapi juga generasi muda.

    “Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mulai menjaga kesehatan tubuh dengan nutrisi yang tepat,” katanya.

    Dengan menjaga pola makan sehat, tetap aktif berolahraga, mencukupi kebutuhan cairan, dan tidur yang cukup, Anda bisa menjalani Ramadan dengan tubuh yang sehat dan bugar.(Eko Sutriyanto)

     

  • 5 Tips Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit pada Musim Hujan – Halaman all

    5 Tips Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit pada Musim Hujan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sehubungan banjir di sejumlah titik di Jabodetabek, masyarakat diharapkan tetap bisa menjaga kesehatan agar terhindar dari berbagai penyakit.

    Berikut lima tips yang bisa dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit seperti yang disampaikan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama.

    Pertama diare

    Masalah kesehatan ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygiene).

    Pada saat banjir, maka sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan banyak ikut tercemar. Di samping itu saat banjir ada kemungkinan akan terjadi pengungsian dimana fasilitas dan sarana serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih.

    Hal tersebut potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat.

    Tetap membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan, minum serta sehabis buang hajat.

    Rebus air minum hingga mendidih setiap hari,  menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal, serta tidak lupa menghubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare.

    Kedua leptospirosis

    Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Leptospira dan ditularkan melalui  kotoran dan air kencing tikus.

    Pada  saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia dimana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.

    “Seseorang yang mempunyai luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran, kencing tikus yang mengandung bakteri leptospira, maka orang tersebut berpotensi dapat terinfeksi dan akan menjadi jatuh sakit,” ujar dia dalam keteranganya ditulis Rabu (5/3/2025).

    Empat langkah antisipasi yang bisa dilakukan adalah menekan dan menghindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar dengan selalu menjaga kebersihan. Hindari juga bermain air saat terjadi banjir, terutama jika mempunyai luka.

    Gunakan pelindung misalnya sepatu, bila terpaksa harus ke daerah banjir serta segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil.

    Ketiga, peningkatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan keempat adalah peningkatan penyakit kulit, baik berupa infeksi, alergi atau bentuk lain.

    Saat musim banjir maka masalah utama adalah kebersihan yang tidak terjaga baik, dan juga daya tahan tubuh jadi menurun. Belum lagi di tempat pengungsian sementara yang padat sehingga penularan ISPA dan penyakit kulit lebih mudah terjadi.

    Penyakit keempat yang perlu diantisipasi adalah penyakit pencernaan lain, misalnya demam tifoid.

    Penyakit ini juga harus diantisipasi adalah Demam Dengue (DBD) dengan meminimalisir genangan air yang menjadi tempat nyamuk berkembang.

    Kelima, perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita.

    Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, apalagi bila banjir terjadi sampai berhari-hari.

    “Konsultasikan kepada petugas kesehatan tentang penyakit kronik yang memang sudah lama dialami, jangan lupa konsumsi obat rutin untuk mengendalikan penyakit kronik dan ketiga adalah selalu menjaga daya tahan tubuh,” tutur direktur Pasca Sarjana Universitas RS Yarsi ini.

  • Cegah Obesitas, Mulai Cermat Baca Label Gizi pada Kemasan Makanan – Halaman all

    Cegah Obesitas, Mulai Cermat Baca Label Gizi pada Kemasan Makanan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Direktur Standarisasi Pangan Olahan, Badan POM RI Dra. Dwiana Andayani, Apt menyebut,  mayoritas masyarakat belum memahami pentingnya membaca label kemasan dengan cermat, terutama terkait kandungan gula, garam, dan lemak dalam pangan olahan.

    Ketika membeli dan sebelum mengonsumsi ada baiknya memperhatikan Informasi Nilai Gizi (ING) yang mencantumkan jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi utama seperti lemak, lemak jenuh, protein, dan karbohidrat (termasuk gula), serta persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG) per sajian.

    Selain itu, label Front-of-Pack Nutrition Labelling dan pesan kesehatan pada kemasan dapat membantu konsumen dalam memilih produk yang lebih sehat.

    “Kami telah menetapkan regulasi yang mewajibkan pencantuman informasi nilai gizi pada kemasan produk,” tutur dia dalam media briefing di Jakarta, Selasa (4/2/2025).
     
    Diketahui, Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan aturan dalam sehari masyarakat dapat mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram (setara 4 sendok makan), garam tidak lebih dari 5 gram (setara 1 sendok teh), dan lemak tidak lebih dari 67 gram (setara 5 sendok makan).

    Dwiana mengatakan, dengan membaca informasi nilai gizi ini menjadi upaya promotif dan preventif dalam penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM).

    “Agar produk makanan atau minuman yang dibeli sesuai dengan kebutuhan gizi kita. Cermati dan batasi konsumsi gula, garam dan lemak sehari sesuai dengan anjuran dalam pesan kesehatan,” jelas Dwiana.

    Ditambahkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid bahwa obesitas tidak hanya berdampak pada kesehatan secara fisik tapi juga pada masalah sosial dan ekonomi.

    Pemerintah sangat mendukung kolaborasi berbagai pihak dalam menanggulangi kasus obesitas di Indonesia, termasuk sektor swasta yang secara konsisten mengedukasi masyarakat.

    “Pengendalian obesitas dapat berjalan efektif jika kebijakan pemerintah didukung oleh partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang telah disediakan pemerintah untuk mendukung gaya hidup sehat,” kata Siti Nadia.

    Obesitas merupakan masalah global yang mengancam kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia.

    Di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terjadi peningkatan obesitas yang cukup signifikan, dari 8 persen di tahun 2007 menjadi 21,8 persen di tahun 2018.

    Obesitas dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat sejak dini, dengan mencermati pola konsumsi Gula Garam dan Lemak (GGL), baca label kemasan pada kemasan pangan olahan dan latihan fisik secara rutin.

    Bertepatan dengan Hari Obesitas Sedunia pada hari ini, Nutrifood bersama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan POM mengajak masyarakat meningkatkan literasi nilai gizi pada makanan kemasan dan memahami bahan tambahan pangan pada makanan untuk cegah obesitas.

    Sebagai salah satu industri makanan dan minuman, Head of Strategic Marketing Nutrifood Susana, mengatakan, pihaknya mendukung kampanye #BatasiGGL dan mendapatkan dukungan dari Kementerian Kesehatan RI dan Badan POM RI sejak 2013.

    “Kami berupaya memberikan edukasi mengenai pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, lemak dan membaca label kemasan agar orang semakin banyak orang terhindar dari risiko obesitas yang bisa menyebabkan prediabetes, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya,” ujar Susana.