Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Cedera Saat Olahraga? Ini Penanganan Pertama yang Disarankan Dokter – Halaman all

    Cedera Saat Olahraga? Ini Penanganan Pertama yang Disarankan Dokter – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cedera keseleo saat berolahraga merupakan hal yang umum terjadi. 

    Namun, banyak orang masih bingung bagaimana cara penanganan pertama yang tepat agar cedera tidak semakin parah. 

    Menurut Dr. Isa An Nagib, SpOT (K)., FICS, Orthopedics (Bone) Sports Injury Subspecialist dari RS Siloam Mampang, ada metode standar yang bisa dilakukan segera setelah mengalami keseleo.

    “Prinsipnya, kita ada istilah penanganan pertama yang disebut PRICE,” kata Dr. Isa ditemui di RS Siloam Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2025).

    PRICE adalah singkatan dari Rest, Ice, Compression, dan Elevation, yaitu Rest (Istirahatkan), menghentikan aktivitas dan mengistirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera.

    Ice (Kompres Dingin), mengompres area yang keseleo dengan es untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri.

    Compression (Dibebat), membebat area yang cedera dengan perban elastis untuk mencegah pembengkakan lebih lanjut.

    Elevation (Ditinggikan), mengangkat bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung agar aliran darah tetap lancar dan mengurangi pembengkakan.

    Jika setelah melakukan metode ini tidak ada perbaikan yang signifikan, Dr. Isa menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis yang menangani cedera olahraga. 

    “Pastinya akan dilakukan screening lebih lanjut, seperti rontgen atau MRI, untuk mengetahui apakah ada cedera pada ligamen atau bagian lain,” jelasnya.

    Selain itu, Dr. Isa menegaskan bahwa penanganan cedera akan disesuaikan dengan kondisinya. 

    “Jika cukup dengan terapi konservatif, maka tidak perlu operasi. Tapi jika memang diperlukan tindakan lebih lanjut, baru akan dilakukan prosedur medis yang sesuai,” katanya.

    Untuk cedera yang diperlukan medis misalnya di Siloam Sports Medicine & Performance Center di RS Siloam Mampang menyediakan berbagai teknologi medis untuk menunjang diagnosis dan pemulihan pasien. 

    Salah satu fasilitas adalah Cardiopulmonary Exercise Testing (CPET), yang dapat mengevaluasi fungsi kardiovaskular dan pernapasan saat beraktivitas fisik. 

    Ada juga tersedia Motion Analysis berbasis AI, yang digunakan untuk menganalisis pola gerakan tubuh guna mencegah cedera lebih lanjut.

    Di samping metode konvensional, terapi inovatif seperti Cryotherapy dan ESWT (Extracorporeal Shock Wave Therapy) juga ditawarkan untuk mempercepat pemulihan cedera otot dan sendi. 

    Ada juga Stem Cells Treatment, yang memanfaatkan sel punca untuk memperbaiki jaringan yang rusak akibat cedera atau degenerasi.

    Dengan fasilitas dan teknologi, pasien yang mengalami cedera olahraga kini memiliki lebih banyak pilihan perawatan yang efektif. 

    Namun, langkah pertama tetap dimulai dari kesadaran individu dalam menangani cedera dengan cara yang benar sejak awal.

  • Cara Deteksi Dini Adanya Penyakit Ginjal Kronik, Apa yang Bisa Dilakukan? – Halaman all

    Cara Deteksi Dini Adanya Penyakit Ginjal Kronik, Apa yang Bisa Dilakukan? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH menekankan, pentingnya memiliki kesadaran terkait deteksi dini untuk mengetahui adanya penyakit ginjal kronik (PKG).

    Diketahui PGK merupakan kelainan struktur atau fungsi ginjal yang sudah berlangsung selama minimal 3 bulan, dengan dampak pada kesehatan,walaupun sering tidak bergejala dan tidak dirasakan.

    Salah satu kelompok yang paling berisiko adalah pasien dengan Diabetes Tipe 2, dengan sekitar 40 persen diantaranya mengalami komplikasi PGK ini.

    Sayangnya, banyak penyandangnya tidak menyadari bahwa mereka telah mengalami PGK hingga sudah mencapai tahapan lanjut.

    Ia memaparkan, cara mudah dan sederhana untuk mendeteksi adalah dengan rutin memeriksa urin (UACR)  dan darah (ureum, kreatinin).

    “Karena masih banyak pasien diabetes tipe 2 yang belum menyadari bagaimana memelihara kesehatan ginjal dan apa yang perlu dilakukan bila kemudian fungsi ginjalnya menurun.”

    “Ditekankan bahwa pemeriksaan laboratorium terhadap kadar kreatinin darah dan rasio albumin-kreatinin urin (UACR) menjadi upaya penting untuk mendeteksi adanya penyakit ginjal kronik (PGK) sejak dini,” tutur dia dalam kegiatan Bayer di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

    Ada 5 tahap penyakit ginjal menjadi kronis.

    Dokter Tunggul menyebut, banyak pasien yang baru mengetahui kondisi mereka ketika ginjalnya sudah mengalami kerusakan signifikan atau berada ditahap 4 – 5.

    Padahal, jika dideteksi dan ditangani lebih awal, risiko progresi ke gagal ginjal bisa dikurangi.

    “Faktanya, hingga 80 persen kasus PGK sebenarnya bisa dicegah atau setidaknya diperlambat dengan intervensi yang tepat,” kata dokter Tunggul.

    Selain deteksi dini, pendekatan pengobatan yang komprehensif juga dibutuhkan untuk mencegah PGK.

    Pengobatan standar PGK yaitu mengendalikan faktor-faktor resiko/penyebabnya meliputi pengaturan  diet/asupan makanan (metabolik) dan pengendalian Tekanan Darah (hemodinamik).

    Kemudian, perkembangan sains dan teknologi di bidang kesehatan telah menghadirkan berbagai solusi inovatif yang dapat membantu memperlambat progresi PGK, terutama pada pasien Diabetes Tipe 2.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian menunjukkan bahwa inflamasi dan fibrosis (kerusakan) berperan besar dalam mempercepat kerusakan ginjal. Oleh karena itu, strategi terapi yang menargetkan mekanisme ini menjadi salah satu langkah penting dalam pengelolaan PGK,” lanjut dr. Tunggul.

    Dokter Tunggul menjelaskan lebih lanjut bahwa Finerenone, sebagai terapi obat inovatif, dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam memperlambat progresi PGK pada pasien Diabetes Tipe 2, dengan cara menghambat reseptor mineralokortikoid.

    Berdasarkan penelitian American Society of Nephrology (ASN) Kidney Week 2021, terapi obat dengan Finerenone menunjukkan penurunan risiko progresi PGK pada pasien Diabetes tipe 2 serta mampu menurunkan risiko kejadian dialisis sebesar 36 persen.
     

  • Pasien Ginjal Ingin Puasa Ramadan? Ini Syarat dan Aturan Konsumsi Obatnya – Halaman all

    Pasien Ginjal Ingin Puasa Ramadan? Ini Syarat dan Aturan Konsumsi Obatnya – Halaman all

    Laporan Gabriela Irvine Dharma​

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berpuasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi umat Muslim, namun bagi pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis (PGK) menjalankan ibadah puasa perlu dilakukan dengan penuh kehati-hatian.

    Jika tidak dikelola dengan baik, puasa justru bisa memperberat kerja ginjal dan meningkatkan risiko komplikasi kesehatan.

    Terkait hal ini, dr. Tunggul D Situmorang, Sp.PD-KGH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi menyampaikan sejumlah tips agar pasien ginjal dapat berpuasa dengan aman.

    Menurut dr. Tunggul, pasien dengan PGK tetap diperbolehkan menjalankan ibadah puasa, asalkan telah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. 

    Setiap pasien memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda, sehingga penting untuk memastikan bahwa tubuh mampu bertahan tanpa asupan cairan dan makanan dalam waktu yang cukup lama.

    Sebagai langkah awal, pasien ginjal disarankan untuk mencoba berpuasa selama satu minggu sebelum Ramadan guna melihat apakah tubuh mereka bisa beradaptasi dengan perubahan pola makan dan cairan.

    Jika selama masa percobaan tidak ada keluhan serius seperti pusing, mual, muntah, atau sesak napas, maka puasa dapat dilanjutkan.

    Namun, jika muncul gejala-gejala tersebut, pasien dianjurkan untuk membatalkan puasa dan segera berkonsultasi dengan dokter.

    Saat menjalankan puasa, sejatinya tubuh tidak mendapatkan asupan cairan selama lebih dari 12 jam.  Oleh karena itu, penting bagi pasien ginjal untuk memastikan konsumsi air yang cukup saat sahur dan berbuka puasa guna mencegah dehidrasi. 

    Hal ini dikarenakan dehidrasi dapat memperburuk kondisi ginjal dan meningkatkan risiko komplikasi serius.

    Selain itu, pola makan juga harus diperhatikan. Pasien dengan penyakit ginjal kronis dianjurkan untuk mengkonsumsi diet seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan serat. 

    Makanan yang tinggi kalium dan fosfor seperti pisang, alpukat, kurma, kelapa, dan belimbing sebaiknya dihindari karena dapat memperberat kerja ginjal. 

    Sebagai gantinya, pasien bisa memilih apel, blueberry, anggur, nanas, atau pir, yang lebih aman untuk kesehatan ginjal.

    Bagi pasien yang mengkonsumsi obat-obatan, dr. Tunggul menekankan bahwa rutinitas minum obat tetap harus dijaga dengan menyesuaikan waktu sahur dan berbuka puasa. 

    Jangan sampai karena berpuasa, pasien melewatkan konsumsi obat yang sebenarnya sangat penting untuk menjaga fungsi ginjal tetap stabil.

    Jika selama berpuasa pasien mulai merasakan gejala kelelahan berlebihan, pusing, mual, muntah, atau sesak napas, puasa harus segera dihentikan dan pasien dianjurkan untuk segera berkonsultasi ke dokter.

    Dengan perencanaan yang baik dan pemantauan kesehatan yang ketat, pasien ginjal tetap dapat menjalankan ibadah puasa tanpa membahayakan kondisi mereka. 

    Namun, yang paling penting adalah mendengarkan tubuh dan tidak memaksakan diri jika kesehatan mulai terganggu.

  • Begini Penglihatan Pasien Glaukoma, Makanya Tak  Disarankan Mengendarai Mobil – Halaman all

    Begini Penglihatan Pasien Glaukoma, Makanya Tak  Disarankan Mengendarai Mobil – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter spesialis mata DR. Dr. Iwan Soebijantoro, SpM(K) membeberkan efek gangguan mata glaukoma terhadap kehidupan seseorang.

    Salah satunya adalah keterbatasan untuk mengendarai kendaraan.

    “Pasien dengan glaukoma kehidupannya akan terganggu. Berjalan dan mengemudi mengalami keterbatasan, apalagi saat malam hari. Mereka lebih sulit melihat saat malam, karena pencahayaan kurang,” kata dia saat temu media di Jakarta, Kamis (14/3/2025).

    Selain pencahayaan makin berkurang, kemudian mereka dengan glaukoma  tidak bisa melihat objek atau orang yang datang dari samping.

    “Ini alasannya mereka dilarang mengemudi, karena tidak bisa melihat orang yang datang dari samping, melihat kendaraan lain seperti motor. Makanya seringkali didapatkan pasien yang mengeluh kalau menyetir menyerempet. Terus parkir juga tidak bisa. Itu yang namanya lapang pandang, sering terjadi kecelakaan,” jelas dokter Iwan.

    Selain itu berjalan dan mengemudi, mereka dengan glaukoma juga mengalami keterbatasan saat membaca.

    Saat keluar rumah dan melakukan aktivitas lainnya maka mereka memerlukan bantuan orang lain, apalagi sudah berada di fase ekstrem glaukoma.

    Diketahui, glaukoma merupakan kondisi neuropati optik progresif yang disebabkan oleh adanya peningkatan tekanan di dalam bola mata yang dapat merusak saraf optik dan berdampak pada penurunan fungsi penglihatan, bahkan kebutaan

    Glaukoma merupakan penyakit mata yang sering kali berkembang tanpa gejala di tahap awal, sehingga banyak penderita baru menyadari ketika sudah mengalami gangguan penglihatan yang permanen.

    “Semua orang dengan gangguan penglihatan pasti mengalami penurunan kualitas kehidupan. Pasien memerlukan cahaya yang lebih terang untuk melihat. Lapang pandang orang dengan glaukoma sempit, tidak bagus. Perlu pencahayaan yang tinggi. Seseorang dengan glaukoma mengalami lapang pandang yang sempit, sehingga sulit melihat objek di sisi pinggir, di bawah dan di atas,” urai dia.

  • Tingkatkan Kualitas Hidup Anak, Rumah Sakit Internasional Samitivej Perluas Jangkauan dan Inovasi – Halaman all

    Tingkatkan Kualitas Hidup Anak, Rumah Sakit Internasional Samitivej Perluas Jangkauan dan Inovasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setiap anak memilik hak untuk bertahan hidup, berkembang, dan mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.

    Sayangnya, angka kematian balita masih menjadi perhatian global. Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) menunjukkan 4,9 juta anak di bawah usia lima tahun meninggal pada 2022, atau 13.400 anak setiap hari.

    Di Indonesia, kematian anak balita (under-five mortality rate) pada 2021 mencapai 22,17 per 1.000 kelahiran hidup. Artinya, dari setiap 1.000 bayi lahir hidup, sekitar 22 anak tidak dapat merayakan ulang tahun kelima mereka.

    Tingginya angka kematian balita ini menyoroti perlunya akses terhadap layanan kesehatan anak yang lebih komprehensif, terutama dengan kondisi medis yang kompleks. 

    Untuk menjawab kebutuhan ini, Samitivej Hospital memperluas jangkauan Samitivej International Children’s Hospital yang kini beroperasi secara independen di Samitivej Srinakarin Hospital, Bangkok, Thailand.

    Ekspansi itu memperkuat komitmen Samitivej untuk menjadi pusat rujukan pediatrik terkemuka di Asia-Pasifik serta menyediakan perawatan khusus, pengobatan inovatif, dan koordinasi medis yang terpadu.

    Adapun total investasi untuk perluasan layanan ini mencapai 2 miliar baht atau setara dengan Rp 970 miliar.

    Wakil Pejabat Eksekutif Tertinggi Samitivej Hospital dan BNH Hospital, Dr. Surangkana Techapaitoon menyatakan, “Kami ingin mewujudkan masa depan yang lebih sehat bagi setiap anak dengan mengintegrasikan inovasi, kepakaran kelas dunia, dan perawatan yang penuh kasih.”

    Fasilitas dan layanan pediatrik tersebut akan melayani pasien dari Thailand dan sekaligus menegaskan perannya sebagai penyedia layanan kesehatan bertaraf global di negara sekitar, seperti Indonesia, Vietnam, Laos, Kamboja, Brunei, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Oman, dan Qatar. 

    “Fasilitas ini memperkuat peran kami sebagai pusat rujukan pediatrik terkemuka, memperluas akses menuju perawatan khusus, dan memastikan setiap anak, dari bayi hingga remaja, mendapatkan perawatan terbaik,” kata Dr. Surangkana Techapaitoon dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Selasa (11/3/2025).

    Hadirkan layanan pediatrik yang unggul

    Samitivej International Children’s Hospital mendefinisikan kembali keunggulan pediatrik dengan menghadirkan perawatan mutakhir untuk kondisi kompleks dan langka.

    Ada beberapa layanan yang tersedia, diantaranya:

    Bedah jantung terbuka hingga kateterisasi minimal invasif

    Layanan ini memberikan perawatan jantung menyeluruh sejak lahir dengan perawatan canggih dan memastikan pasien pulih lebih cepat.

    Transplantasi sumsum tulang Haploidentik (Haploidentical Bone Marrow Transplant/BMT) hingga Terapi Sel CAR-T

    Layanan medis dengan perawatan canggih untuk mengobati penderita kanker ataupun kelainan darah.

    Bedah komprehensif pediatrik dan bayi baru lahir

    Kepakaran dalam menjalankan prosedur bedah dari ujung kepala hingga ujung kaki, dipimpin oleh dokter spesialis.

    Pengobatan epilepsi dengan implan obat hingga stimulasi saraf vagus (Vagus Nerve Stimulation/VNS) yang merupakan solusi bagi penderita epilepsi yang resisten terhadap obat.

    Miliki fasilitas mutakhir

    Rumah sakit baru dengan delapan lantai ini memiliki 111 tempat tidur, termasuk 12 tempat tidur untuk anak-anak dengan kondisi kritis dan delapan tempat tidur perawatan intensif neonatal. 

    Samitivej International Children’s Hospital mengintegrasikan teknologi Rumah Sakit Pintar untuk efisiensi dan perawatan yang berpusat pada pasien. Rumah sakit ini dilengkapi dengan sejumlah fitur utama.

    Di antaranya ada ruang operasi hibrida yang menyediakan prosedur bedah bayi baru lahir dan anak-anak dengan presisi tinggi menggunakan teknologi pencitraan biplane. Tim dokter spesialis pediatrik multidisiplin turut disiapkan untuk menangani berbagai kondisi kompleks dan langka.

    Selanjutnya, untuk bayi prematur dengan berat di bawah 500 gram, Samitivej International Children’s Hospital menghadirkan perawatan intensif neonatal & pediatrik lanjutan.

    Ada pula pusat rehabilitasi canggih yang menawarkan pelatihan berjalan dengan bantuan robot, terapi Hybrid Assistive Limb (HAL), dan sistem Redcord NEURAC.

    Terakhir, terdapat layanan komprehensif untuk pasien internasional seperti telekonsultasi sebelum kedatangan, transportasi aeromedis, tim perawatan multibahasa, janji temu tindak lanjut, serta evakuasi dan repatriasi medis.

    Untuk meningkatkan layanan, Samitivej berkolaborasi dengan Doernbecher Children’s Hospital (OHSU, Amerika Serikat). Sinergi ini dilakukan untuk meningkatkan perawatan bagi anak-anak yang sakit kritis, bayi baru lahir, dan pasien yang mengalami trauma. 

    Selain itu, kemitraan dengan Takatsuki General Hospital (Jepang) juga dilakukan guna memberikan perawatan khusus untuk neonatal dan alergi, serta membuka akses menuju kemajuan pediatrik terkini.

    Pelopor inovasi rumah sakit pintar

    Samitivej menjadi yang terdepan dalam perawatan kesehatan digital dengan mengintegrasikan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan perawatan, seperti:

    Aplikasi Well Kidz: Mengelola rekam medis, janji temu, dan konsultasi jarak jauh.
    Layanan Darurat Pintar dan Ambulans Pintar: Pemantauan real-time untuk respons darurat yang cepat.
    OPD Pintar & IPD Pintar: Estimasi biaya berbasis AI, pelacakan antrean, dan komunikasi yang lancar antara pasien dan tim medis.
    Sistem D-Discharge: Pemulangan pasien rawat inap dari rumah sakit yang disederhanakan demi kenyamanan yang lebih baik.

    Sebagai informasi, Samitivej mencatat pencapaian luar biasa dalam perawatan anak. Rumah sakit ini telah menangani lebih dari 7.000 kasus pediatrik kritis setiap tahunnya. Kemudian, 1.000 kelahiran dan bedah pediatrik termasuk prosedur minimal invasif.

    Dalam penanganan transplantasi sumsum tulang, rumah sakit ini berhasil mencatatkan tingkat keberhasilan hidup 92 persen dalam satu tahun, yang mana melampaui standar global.

    Samitivej International Children’s Hospital juga berhasil menyelamatkan lebih dari 400 bayi dengan masalah jantung lewat koreksi bedah. Rumah sakit ini juga menyediakan perawatan khusus untuk bayi prematur dengan berat lahir di bawah 500 gram.

    Dengan sejumlah capaian tersebut, Samitivej International Children’s Hospital mendapatkan tingkat kepercayaan hingga 98 persen dari keluarga.

    Dengan inovasi, fasilitas kelas dunia, dan tingkat keberhasilan tinggi dalam perawatan anak, Samitivej International Children’s Hospital semakin memperkuat perannya sebagai pusat rujukan pediatrik di Asia-Pasifik. 

    Rumah sakit ini tidak hanya menjadi harapan bagi anak-anak dan keluarga dari berbagai negara yang mencari perawatan medis terbaik bagi buah hati mereka.

    Untuk keterangan lebih lanjut, silakan kunjungi website berikut https://smtvj.com/3F5dPKC.

  • 5 Khasiat Minyak Atsiri untuk Kesehatan, Rahasia dari Tanaman yang Tumbuh Subur di Indonesia – Halaman all

    5 Khasiat Minyak Atsiri untuk Kesehatan, Rahasia dari Tanaman yang Tumbuh Subur di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebagai negara tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati, Indonesia memiliki beragam sumber daya alam yang bermanfaat bagi kesehatan dan industri. Salah satunya adalah tanaman atsiri, yang dikenal sebagai bahan utama dalam pembuatan minyak atsiri. 

    Menariknya, dari 99 jenis tanaman atsiri yang ada di dunia, sekitar 40 di antaranya tumbuh subur di Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen minyak atsiri terbesar dengan potensi luar biasa dalam bidang kesehatan, kecantikan, dan aromaterapi. Tak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, minyak atsiri Indonesia juga diminati di pasar global. 

    Dalam laman BISIP Pertanian disebutkan, Indonesia mengekspor minyak atsiri ke 102 negara di seluruh dunia, membuktikan tingginya kualitas dan keberagaman produknya. Pada tahun 2021, nilai ekspor minyak atsiri Indonesia bahkan mencapai USD 185 juta, menjadikannya salah satu komoditas unggulan yang berkontribusi pada perekonomian nasional.

    Minyak atsiri lebih dikenal sebagai essential oil. Selain dari tanaman atsiri, minyak ini juga diperoleh dari berbagai jenis tumbuhan seperti akar wangi, serai, pala, hingga cengkeh. Minyak atsiri diolah melalui proses penyulingan berbagai bagian tanaman. Mulai dari biji, bunga, buah, batang, daun, hingga akar atau rimpang, di mana setiap bagiannya memiliki karakteristik unik yang menghasilkan aroma khas. 

    Selai terkandung aroma yang khas dan menenangkan, di dalam minyak atsiri juga menyimpan banyak khasiat yang luar biasa bagi kesehatan. Berikut ini dirangkum dari pelbagai sumber, Jumat (14/3/2025), sederet khasiat alami dari minyak atsiri yang baik untuk kesehatan tubuh.

    1. Mengurangi Stres dan Kecemasan

    Salah satu manfaat penggunaan minyak atsiri adalah kemampuannya dalam mengurangi stres dan kecemasan. Mengutip dari laman Halodoc, sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2015 menunjukkan bahwa penggunaan minyak esensial selama pemijatan dapat membantu mengurangi stres. 

    Namun, efek pengurangan stres tersebut mungkin hanya berlangsung selama sesi pemijatan. Oleh karena itu, efektivitas minyak esensial dalam mengurangi stres masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dampaknya dalam jangka panjang.

    Beberapa jenis minyak esensial diketahui memiliki efek menenangkan dan dapat membantu meredakan stres, di antaranya minyak atsiri bergamot dan minyak atsiri serai.

    Minyak atsiri bergamot memiliki aroma jeruk segar dengan sentuhan herbal yang khas. Selain dikenal karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya, minyak ini sering digunakan untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Mengutip dari laman WebMD, sebuah studi tahun 2022 bahkan menemukan bahwa minyak bergamot dapat membantu meredakan gejala depresi pada wanita pascapersalinan.

    Sementara itu, minyak atsiri serai menghadirkan aroma menyegarkan yang memadukan lemon dan mawar, menjadikannya pilihan populer untuk menciptakan rasa tenang dan relaksasi. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2015, seperti dikutip dari National Library of Medicine, menunjukkan bahwa hanya dengan beberapa tetes minyak serai, gejala kecemasan dapat berkurang secara signifikan.

    2. Mengurangi Peradangan

    Minyak atsiri adalah campuran kompleks yang berasal dari tanaman aromatik dan dikenal memiliki beragam manfaat kesehatan. Salah satunya adalah kemampuannya dalam meredakan peradangan, berkat kandungan senyawa aktif yang berperan dalam menghambat pelepasan sitokin inflamasi—zat yang berperan dalam proses peradangan di dalam tubuh.

    Selain itu, minyak atsiri juga kaya akan sifat antibiotik dan antioksidan yang berperan dalam meredakan peradangan serta melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan manfaat tersebut, tak ayal jika minyak atsiri kerap dimanfaatkan dalam berbagai terapi alami untuk mendukung kesehatan secara menyeluruh.

    Mengutip dari laman OnlyMyHealth, salah satu jenis minyak atsiri yang dapat mengurangi peradangan adalah minyak atsiri kayu putih. Minyak kayu putih dikenal dengan aromanya yang segar dan khas mint, serta manfaatnya dalam mendukung kesehatan pernapasan. Berkat sifat anti-inflamasi dan analgesiknya yang kuat, minyak ini efektif meredakan gejala asma, sinusitis, dan nyeri akibat peradangan otot.

    Saat diaplikasikan ke kulit, minyak kayu putih membantu mengurangi pembengkakan sekaligus meredakan nyeri dan ketegangan otot. Bagi penderita kondisi pernapasan seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau bronkitis, minyak kayu putih juga dapat memberikan manfaat dengan membantu mengurangi peradangan di paru-paru, sehingga pernapasan menjadi lebih lega.

    3. Meningkatkan Daya Ingat

    Khasiat minyak atsiri yang juga dikenal sebagai minyak aromaterapi ini adalah kemampuannya bagi kesehatan otak. Sejumlah penelitian mengungkap bahwa aromaterapi dapat membantu meningkatkan daya ingat dan fungsi kognitif. 

    Mengutip dari Everyday Health, sebuah studi menunjukkan bahwa orang dewasa berusia 60 hingga 85 tahun yang rutin menggunakan diffuser aromaterapi setiap malam selama enam bulan mengalami peningkatan daya ingat hingga 226 persen dibandingkan kelompok yang tidak menggunakannya. Minyak esensial seperti mawar, jeruk, eukaliptus, lemon, pepermin, rosemary, dan lavender berperan dalam efek positif ini, menjadikannya pilihan alami untuk mendukung kesehatan otak.

    4. Membantu Mengatasi Insomnia

    Insomnia merupakan gangguan tidur yang kerap dialami oleh banyak orang. Nggak heran kalau banyak juga yang mencari cara alami untuk mengatasinya. Salah satu solusi yang cukup populer adalah menggunakan minyak esensial, yang sering dijadikan “penolong” agar bisa tidur lebih nyenyak.

    Sebuah studi yang dipublikasikan pada U.S. National Library of Medicine menjelaskan, minyak esensial beraroma lavender telah terbukti meningkatkan kualitas tidur wanita setelah melahirkan, serta pasien yang mengidap penyakit jantung. 

    Selain itu, tinjauan terhadap 15 studi lain mengenai minyak esensial dan kualitas tidur juga menunjukkan hasil yang menjanjikan. Sebagian besar penelitian menemukan bahwa menghirup minyak atsiri seperti lavender dapat memberikan efek positif dalam membentuk kebiasaan tidur yang lebih baik.

    5. Mendukung Perawatan Rambut, Tubuh, dan Skincare Alami

    Minyak atsiri sering digunakan sebagai bahan dalam berbagai produk perawatan tubuh dan kecantikan, mulai dari lotion, sabun, hingga sampo dan minyak rambut. 

    Kandungan minyak atsiri dalam produk-produk ini tidak hanya membantu melembutkan kulit, tetapi juga memberikan efek relaksasi serta merawat kesehatan rambut. Beberapa jenis minyak atsiri, seperti jeruk, mawar, dan tea tree, dikenal efektif mengatasi masalah rambut seperti kekeringan, kerontokan, dan ketombe.  

    Selain itu, minyak atsiri juga menjadi bahan utama dalam produk kecantikan seperti face oil dan krim wajah. Kandungannya dipercaya dapat meningkatkan sirkulasi darah, merelaksasi kulit, serta membantu memperlambat tanda-tanda penuaan dini. Bahkan, minyak atsiri dari kelopak mawar sering dimanfaatkan untuk memudarkan bekas jerawat dan bintik hitam, membuat kulit tampak lebih cerah dan merata.

    #LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia

  • 5 Mitos Seputar Glaukoma dan Faktanya, Menurut Dokter Spesialis Mata – Halaman all

    5 Mitos Seputar Glaukoma dan Faktanya, Menurut Dokter Spesialis Mata – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Berikut 5 mitos seputar glaukoma, penyakit mata yang menyebabkan kebutaan terbanyak nomor dua di dunia beserta faktanya.

    Apa saja mitos dan fakta seputar glaukoma?

    Berikut penjelsan konsultan oftalmologi di JEC Eye Hospitals and Clinics DR. Dr.  Iwan Soebijantoro, SpM(K).

    1.       Mitos: Glaukoma hanya menyerang orang tua

    Faktanya: Glaukoma dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak muda dan bahkan bayi yang lahir dengan glaukoma kongenital.

    Dokter Iwan menuturkan, glaukoma kongenital yang terjadi pada bayi merupakan kelainan bawaan.

    Di sisi lain ada juga glaukoma juvenile yang biasanya terjadi pada usia remaja.

    “Glaukoma bisa terjadi pada usia berapa saja. Dari bayi hingga lansia. Untuk bayi itu glaukoma kongenital atau bawaan,” ungkap dia dalam media edukatif bertajuk ‘Waspada Si Pencuri Penglihatan: Mitos, Fakta, Risiko, & Deteksi Dini!’, di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

    Faktor risiko seperti riwayat keluarga dan penyakit tertentu seperti diabetes juga bisa meningkatkan kemungkinan terkena glaukoma lebih awal.

    2.       Mitos: Sering main gadget atau membaca dalam gelap menyebabkan glaukoma

     

    Faktanya: Penggunaan gadget dalam waktu lama memang bisa menyebabkan mata lelah, tetapi tidak secara langsung menyebabkan glaukoma.

     

    Penyakit ini lebih berkaitan dengan tekanan bola mata yang meningkat dan kerusakan saraf optik.

    “Glaukoma merupakan kondisi neuropati optik progresif yang disebabkan oleh adanya peningkatan tekanan di dalam bola mata yang dapat merusak saraf optik dan berdampak pada penurunan fungsi penglihatan, bahkan kebutaan,” tutur dia.

    Glaukoma merupakan penyakit mata yang sering kali berkembang tanpa gejala di tahap awal, sehingga banyak penderita baru menyadari ketika sudah mengalami gangguan penglihatan yang permanen.

    PENGLIHATAN PASIEN GLAUKOMA -Konsultan oftalmologi di JEC Eye Hospitals and Clinics DR. Dr. Iwan Soebijantoro, SpM(K) saat media edukatif bertajuk ‘Waspada Si Pencuri Penglihatan: Mitos, Fakta, Risiko, & Deteksi Dini!’, di Jakarta, Kamis (13/3/2025) menyampaikan 5 mitos seputar glaukoma, penyakit mata yang menyebabkan kebutaan terbanyak nomor dua di dunia beserta faktanya. (Tribunnews.com/Rina Ayu)

    3.       Mitos: Jika terkena glaukoma, pasti akan buta

     

    Faktanya: Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, banyak penderita glaukoma dapat mempertahankan penglihatannya selama bertahun-tahun.

    Pemeriksaan mata rutin adalah kunci utama untuk mencegah kebutaan akibat glaukoma.

    “Karena glaukoma sering berkembang tanpa gejala di tahap awal, deteksi dini menjadi sangat penting. Pemeriksaan mata secara rutin, terutama bagi individu dengan faktor risiko, adalah langkah utama dalam mencegah dampak glaukoma yang lebih serius,” ungkap dokter Iwan.

    Glaukoma tidak dapat direhabilitasi, namun bisa dicegah dampak fatalnya yaitu berupa kebutaan permanen.

    4.       Mitos: Glaukoma bisa disembuhkan dengan obat herbal atau terapi alternatif

     

    Faktanya: Saat ini, belum ada obat herbal atau metode alternatif yang terbukti secara ilmiah bisa menyembuhkan glaukoma.

     

    Pengobatan yang dianjurkan oleh dokter, seperti obat tetes mata, laser, atau operasi, adalah langkah medis yang terbukti efektif dalam mengendalikan penyakit ini.

     

    “Glaukoma ini tidak bisa disembuhkan. Glaukoma hanya bisa dicegah dan bisa dipertahankan sisa-sisa penglihatan atau memperlambat kebutaan. Penting bagi pasien untuk patuh pada pengobatan medis dan pasien bersedia melakukan pemeriksaan berkala,” ujar dia.

     

    Mitos: Glaukoma bukan penyakit keturunan
     

    Faktanya: Glaukoma memiliki faktor genetik yang signifikan. Jika seseorang memiliki anggota keluarga dengan glaukoma, risikonya untuk terkena penyakit ini menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, orang dengan riwayat keluarga glaukoma disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin.

    Selain faktor keturunan, beberapa kondisi lain juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena glaukoma, di antaranya: usia di atas 40 tahun, tekanan bola mata tinggi (hipertensi okular), penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi, miopi (rabun jauh) atau hipermetropi (rabun dekat) tinggi, cedera pada mata atau penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka panjang.

    “Banyak orang berpikir orang yang diabetes pasti terkena glaukoma. Bukan seperti itu. Diabetes bukan faktor langsung glaukoma atau tidak langsung mempengaruhi. Tapi orang diabetes berisiko tinggi terkena glaukoma,” kata dokter Iwan.

    Deteksi Dini Penting

    Guru besar FKUI sekaligus Head of Glaucoma Service, JEC Eye Hospitals and Clinics Prof. DR. Dr. Widya Artini Wiyogo, SpM(K) menuturkan, screening dan penanganan glaukoma kini sudah berkembang.

    Beberapa teknologi yang digunakan meliputi: Optical Coherence Tomography (OCT), Visual Field Test (Perimetri), Tonometri Non-Kontak (Air Puff Test) & Goldmann Applanation Tonometry – Teknik modern untuk mengukur tekanan bola mata dengan lebih akurat, dan Gonioskopi.

    “Sebagai salah satu jaringan rumah sakit mata terkemuka di Indonesia, kami terus meningkatkan kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan mata. Melalui kampanye edukatif dan fasilitas pemeriksaan mata yang lengkap, kami berharap dapat membantu lebih banyak masyarakat dalam mendeteksi dan mengelola glaukoma lebih awal,” jelas Prof Widya.

    Tahun ini peringatan World Glaucoma Week 2025: “Uniting for Sight”, menekankan kolaborasi global dalam mencegah kebutaan akibat glaukoma.

    Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023, dari 39 juta kasus kebutaan di dunia, sebanyak 3,2 juta disebabkan oleh glaukoma dan prevalensi glaukoma mencapai 0,46 persen, atau sekitar 4 hingga 5 orang per 1.000 penduduk.

    Sebanyak 80 persen kasus glaukoma tidak memiliki gejala, kebanyakan pasien terdiagnosa secara tidak sengaja saat tes kesehatan atau di saat skrining. Namun jika muncul gejala sakit kepala hebat, pandangan tiba- tiba kabur, mual, muntah, dan kesakitan hebat, masyarakat perlu waspada.

    Pasien yang menderita glaukoma akut, memiliki waktu 2 x 24 jam untuk segera menurunkan tekanan bola mata, jika terlambat, kelainannya akan menjadi permanen.

     

     

  • Efek Samping Minum Kopi Jika Dikonsumsi Berlebihan atau Dalam Perut Kosong – Halaman all

    Efek Samping Minum Kopi Jika Dikonsumsi Berlebihan atau Dalam Perut Kosong – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bagi sebagian orang minum kopi sudah menjadi bagian dari rutinitas mereka.

    Hari tanpa minum kopi rasanya kurang lengkap.

    Sebab, bagi mereka kopi dapat memberi tambahan energi yang sangat dibutuhkan. Meminumnya, membuat mereka merasa segar. 

    Minum kopi juga meningkatkan fokus dan metabolisme.

    Namun, minum kopi berlebihan atau saat perut kosong dapat menimbulkan risiko kesehatan.

    Hasil penelitian yang dipublikasikan Healthshots.com, mengungkapkan minum kopi saat perut kosong dapat memicu gangguan pencernaan dan mengganggu proses penyerapan nutrisi, sehingga berpotensi membahayakan sistem kekebalan tubuh.

    Kebiasaan ini juga dapat memperburuk refluks asam lambung dan meningkatkan kadar kortisol, yang menyebabkan stres. 

    Berikut efek samping minum kopi, terutama jika dikonsumsi berlebihan atau dalam perut kosong:

    Gangguan pencernaan

    Apakah Anda menjadi lebih sering buang air besar setelah mengonsumsi kopi? Jika iya, ini disebabkan oleh efek pencahar pada kopi. Efek samping kopi ini dapat membuat usus menjadi lebih aktif, sehingga pergerakan usus menjadi lebih cepat.

    2. Gangguan pada lambung

    Kopi bersifat asam karena dalam kopi terkandung asam kafeat yang dapat meningkatkan asam lambung dan akan lebih bermasalah jika kopi diminum dalam keadaan perut kosong.

    Kadar asam tinggi dapat mengiritasi lambung dan memnunculkan gejala perut terasa perih, sensasi panas di dada dan bahkan refluks asam (GERD).

    3. Kecemasan dan kegelisahan

    Kafein merupakan stimulan yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan tingkat energi. Namun, mengonsumsinya saat perut kosong dapat memperkuat efeknya, yang menyebabkan meningkatnya kecemasan, kegugupan, dan kegelisahan.

    Kondisi gairah yang meningkat ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, menyebabkan kegelisahan dan ketidakmampuan untuk fokus.

    4. Mengganggu penyerapan nutrisi

    Kopi mengandung senyawa yang dikenal sebagai tanin, yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi tertentu, termasuk zat besi dan kalsium.

    “Mengonsumsi kopi saat perut kosong dapat menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi penting ini, yang menyebabkan kekurangan nutrisi seiring waktu,” jelas Lokeshappa.

    Hal ini khususnya mengkhawatirkan bagi individu yang mengandalkan pola makan kaya nutrisi untuk kesehatan yang optimal.

    5. Meningkatkan respons stres

    Kafein merangsang pelepasan kortisol, yang sering disebut sebagai hormon stres, dari kelenjar adrenal.

    Meskipun kortisol berperan penting dalam respons tubuh untuk melawan atau lari, kadar yang tinggi dapat berdampak buruk pada kesehatan.

    Hal ini dapat menyebabkan fungsi kekebalan tubuh yang lemah, penambahan berat badan, dan gangguan suasana hati.

    Minum kopi saat perut kosong dapat menyebabkan respons stres yang berlebihan, yang berpotensi memperburuk kondisi terkait stres.

    6. Fluktuasi gula darah

    Kafein dapat memengaruhi sensitivitas insulin dan metabolisme glukosa, yang menyebabkan fluktuasi kadar gula darah.

    Bila dikonsumsi saat perut kosong, kopi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan kadar berikutnya.

    Hal itu dapat membuat seseorang merasa lelah, mudah tersinggung, dan menginginkan lebih banyak gula atau kafein untuk meredakan gejala.

    Seiring waktu, fluktuasi ini dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2.

    7. Sering buang air kecil

    Peningkatan frekuensi buang air kecil adalah efek samping kopi yang umum terjadi.

    Kopi bersifat diuretik sehingga dapat merangsang pembuangan urine dan membuat Anda lebih sering buang air kecil.

    Hal inilah yang membuat Anda akan lebih sering ke toilet setelah mengonsumsi kopi.

    Yang perlu diingat, tetap banyak konsumsi air putih agar terhindar dari dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.

    Bagi peminum kopi yang bermasalah dengan nyeri lambung tetap bisa konsumsi kopi dalam bentuk permen kafein tanpa mengandung asam kafeat seperti permen Cafetab.

    Kandungan kafein dalam setiap 1 permen 50 mg atau setara dengan 1 gelas kopi atau 1 shot.

    Mengantuk hilang tapi perut tetap nyaman. Manfaat Minum Kopi Hitam Tanpa Gula untuk Kesehatan

    Kopi hitam tanpa tambahan lainnya, seperti gula dan krimer, ternyata baik untuk kesehatan tubuh.

    Lantas, apa saja manfaat minum kopi hitam?

    Ada beberapa manfaat kopi hitam tanpa gula untuk kesehatan, seperti menurunkan risiko kanker, mencegah Alzheimer, menyehatkan kulit, dan menyehatkan jantung.

    Meskipun bermanfaat untuk tubuh, kopi hitam mungkin bisa menyebabkan efek samping tertentu, seperti mual dan sakit kepala, pada beberapa orang karena kandungan kafein di dalamnya.

    Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa manfaat minum kopi hitam untuk kesehatan berikut ini.

    Disarikan dari Prevention dan Healthline, berikut adalah beberapa manfaat minum kopi hitam tanpa gula untuk kesehatan yang perlu diketahui.

    Menyehatkan jantung

    Kandungan kafein pada kopi dapat meningkatkan irama denyut jantung dan tekanan darah, serta memicu dehidrasi.

    Namun jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, risiko tekanan darah tinggi, kolesterol, dan masalah jantung lainnya justru bisa berkurang.

    Menurunkan risiko beberapa jenis kanker

    Kopi hitam mengandung lebih dari 1.000 senyawa yang memiliki kemampuan anti-inflamasi dan anti-kanker.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa minum kopi hitam tanpa gula setiap hari dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, seperti melanoma, leukemia, prostat, dan endometrium.

    Menyehatkan kulit

    Salah satu manfaat minum kopi pahit adalah dapat meningkatkan kesehatan kulit.

    Pasalnya, kandungan antioksidan pada kopi hitam dapat mengurangi inflamasi dan meningkatkan kesehatan kulit secara umum.

    Menurunkan risiko Alzheimer

    Beberapa penelitian membuktikan bahwa kandungan kafein pada kopi dapat meningkatkan daya ingat.

    Bahkan, minum kopi dalam jumlah wajar secara teratur dapat menurunkan risiko demensia di hari tua.

    Menurunkan risiko Parkinson

    Parkinson adalah salah satu penyakit sistem saraf pusat yang ditandai dengan tremor anggota tubuh.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi tidak hanya akan mencegah perkembangan penyakit Parkinson, tetapi juga akan mengurangi gejala yang muncul.

    Meningkatkan performa fisik

    Minum kopi hitam tanpa gula sebelum berolahraga sudah terbukti dapat meningkatkan pembakaran kalori setelah olahraga dilakukan.

    Selain itu, kandungan kafein pada kopi juga dapat meningkatkan performa fisik, khususnya jika dibarengi dengan makanan atau camilan dengan kandungan lemak sehat, protein berkualitas tinggi, dan serat.

    Mencegah sirosis hati

    Sirosis hati adalah kondisi di mana organ hati dipenuhi dengan jaringan parut sehingga fungsinya berkurang.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa salah satu manfaat minum kopi setiap hari adalah dapat meningkatkan kesehatan organ hati dan memperlambat perkembangan sirosis hati.

    Menurunkan risiko diabetes

    Konsumsi kopi secara rutin dapat melindungi tubuh dari risiko diabetes tipe 2 karena kandungan kafein dan asam klorogenat di dalamnya.

    Bahkan, salah satu penelitian menunjukkan bahwa risiko diabetes tipe 2 akan semakin berkurang jika jumlah kopi yang diminum ditambah, atau sekitar 6 cangkir per hari.

    Meningkatkan suasana hati dan konsentrasi

    Minum kopi hitam setiap hati sudah terbukti dapat menurunkan waktu reaksi dan meningkatkan kewaspadaan.

    Selain itu, kopi juga dapat meningkatkan ketepatan tes dan mengurangi rasa lelah, serta sakit kepala.

    Menurunkan berat badan

    Kopi hitam tanpa gula dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga kalori yang dibakar saat beristirahat juga meningkat.

    Selain itu, kopi juga dapat mengurangi nafsu makan sehingga akan berdampak positif pada penurunan berat badan.

    Minum kopi hitam setiap hari dalam jumlah umumnya aman.

    Namun, Anda tetap diimbau untuk tidak minum kopi lebih dari 4 cangkir per hari agar tidak mengalami efek samping tertentu.

    Selain itu, orang-orang yang memiliki riwayat medis tertentu atau sedang menjalani pengobatan dari dokter diimbau untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum minum kopi hitam tanpa gula setiap hari.

     

    Sumber: Wartakotalive.com

  • Tak Perlu Panik soal Biaya, Program JKN Pastikan Akses Kesehatan Terjamin – Halaman all

    Tak Perlu Panik soal Biaya, Program JKN Pastikan Akses Kesehatan Terjamin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Risma (25), seorang peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang aktif memanfaatkan Program JKN, berbagi pengalaman saat mendampingi ayahnya menjalani pengobatan rutin untuk proses pemulihan dari penyakit yang diderita.

    Risma merasa Program JKN sangat membantu keluarganya dan menghilangkan rasa khawatirnya ketika sakit untuk berobat di fasilitas kesehatan yang kemungkinan mengeluarkan biaya yang banyak.

    Warga asal Wonomulyo, Polewali Mandar ini mengantar ayahnya untuk kedua kalinya berobat ke Poli Rumah Sakit Umum Daerah Wonomulyo.

    ”Untuk kedua kalinya saya mengantar bapak berobat ke Poli RSUD Wonomulyo, ini berobat lanjutan setelah kunjungan kami yang pertama. Sempat rawat inap juga disini, seluruh pelayanan sangat baik terlebih petugas kesehatan yang melayani ketika rawat inap dan juga yang melayani sewaktu di poli saat ini,” terangnya.

    Risma mengatakan, administrasi yang dipersyaratkan juga sudah mudah, bahkan ia hanya datang mengantar bapaknya saja waktu itu dan menyerahkan KTP dari orang tuanya.

    ”Tidak ada hal yang dipersulit, waktu registrasi juga hanya memberikan identitas diri dari bapak dan setelahnya langsung dilayani masuk ke ruang rawat inap. Tidak ada menunggu lama untuk mengantre kamar juga, seluruhnya alhamdulillah nyaman dan tenang ketika memanfaatkan layanan JKN ini. Tidak ada biaya juga yang perlu saya bayarkan untuk seluruh layanan yang diberikan, hanya datang berobat, dilayani, mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang baik oleh rumah sakit dan petugasnya serta pengobatan yang maksimal untuk kesembuhan bapaknya,” terang Risma.

    Ia menambahkan bahwa secara keseluruhan, pengalamannya dengan Program JKN sangat positif, dan program ini terus mengalami perbaikan menyeluruh berdasarkan masukan dari peserta untuk memberikan pelayanan yang optimal.

    Seluruh fasilitas kesehatan beserta sarana dan prasarana yang tersedia dirancang untuk memberikan kenyamanan, sehingga peserta JKN dapat merasakan kemudahan, kecepatan, dan kesetaraan dalam mengakses layanan, menciptakan pengalaman yang berkesan bagi setiap peserta.

    ”Banyak kemudahan yang saya rasakan saat ini, dari yang sebelumnya harus menggunakan kartu fisik sekarang sudah tersedia KIS Digital yang berasal dari Aplikasi Mobile JKN. Selain itu dalam aplikasi tesebut juga terdapat kemudahan lainnya seperti konsultasi dengan dokter, skrining riwayat kesehatan, mengecek status kepesertaan dan lain sebagainya, itu sangat membantu saya dan seluruh peserta JKN lainnya,” ucapnya.

    Tak hanya itu, ada satu hal lain yang menurutnya perlu disampaikan, yaitu informasi terkait obat-obatan yang dikabarkan harus dibeli sendiri oleh peserta JKN di luar apotek rumah sakit.

    ”Seluruh obat diberikan secara cepat dan tepat, tidak perlu menunggu lama juga. Informasi yang diberikan oleh pihak farmasi atau petugas apoteknya juga jelas. Di sini tidak ada satu pun obat yang perlu saya beli di luar ataupun diminta oleh petugas untuk beli dan nantinya diganti biaya pembelian tersebut. Jadi informasi yang beredar dan pernah saya dengar itu sangat tidak benar dan isu tersebut sama sekali tidak terbukti disini,” terangnya.

    Risma mengimbau seluruh masyarakat untuk memastikan diri terdaftar dalam Program JKN agar bisa merasakan manfaatnya, sebagaimana yang dialami oleh keluarganya. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada BPJS Kesehatan, dengan harapan layanan yang sudah baik saat ini dapat terus ditingkatkan bagi seluruh peserta JKN.

    “Bentuk dukungan masyakarat kepada BPJS Kesehatan dapat terlihat dari peserta yang terdaftar pada Program JKN, karena ketika berobat kita tidak perlu khawatir lagi untuk memikirkan biaya yang besar. Terima kasih kepada BPJS Kesehatan khususnya BPJS Kesehatan Cabang Polewali atas hadirnya Program JKN yang selalu meningkatkan pelayanan kepada seluruh peserta JKN. Saya pribadi sangat puas dengan Program JKN ini, benar-benar sangat bermanfaat dan membantu masyarakat,” ujarnya.

  • Hipertensi dan Diabetes Picu Lonjakan Kasus Gagal Ginjal di Indonesia – Halaman all

    Hipertensi dan Diabetes Picu Lonjakan Kasus Gagal Ginjal di Indonesia – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyakit Ginjal Kronik (PGK) semakin meningkat di Indonesia, dengan hipertensi dan diabetes sebagai penyebab utamanya. 

    Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), Dr. dr. Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH, mengungkapkan jika tidak ditangani sejak dini, kondisi ini dapat berujung pada gagal ginjal yang membutuhkan terapi pengganti seperti dialisis atau transplantasi.

    Menurut data registri PERNEFRI 2022, terdapat 63.498 pasien baru yang menjalani cuci darah, sementara prevalensi kumulatif pasien dialisis mencapai 158.929 orang. 

    “PGK sering kali tidak terdeteksi hingga 90 persen fungsi ginjal hilang, sehingga penting untuk melakukan skrining kesehatan ginjal secara rutin, terutama bagi penderita hipertensi dan diabetes,” kata Dr. Pringgodigdo di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).

    Selain penderita hipertensi dan diabetes, faktor risiko lainnya yang sebabkan penyakit ginjal karena obesitas serta riwayat keluarga dengan penyakit ginjal. 

    Selain itu, kondisi seperti gangguan ginjal akut, penyakit autoimun, serta infeksi seperti hepatitis B dan C juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena PGK.

    Untuk mencegah berkembangnya penyakit ginjal, skrining dan deteksi dini sangat disarankan, terutama bagi populasi berisiko tinggi. 

    Adapun Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi menekankan pentingnya pola hidup sehat untuk mencegah gangguan ginjal. 

    “Konsumsi air yang cukup, menjaga pola makan seimbang, serta mengontrol tekanan darah dan kadar gula adalah langkah utama dalam mencegah PGK,” sarannya.