Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Saat Libur Lebaran, Pasien JKN dengan Penyakit Kronis Bisa Ambil Obat di Tempat Tujuan Mudik – Halaman all

    Saat Libur Lebaran, Pasien JKN dengan Penyakit Kronis Bisa Ambil Obat di Tempat Tujuan Mudik – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — BPJS Kesehatan memastikan akses layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tetap terbuka selama libur lebaran 2025.

    Diantaranya adalah pengambilan obat untuk peserta JKN dengan penyakit kronis.

    Mereka bisa mengambil obat yang rutin dikonsumsi, setidaknya tujuh hari sebelum persediaan habis.

    Pasien juga memungkinkan mengambil obat di fasilitas kesehatan di tempat tujuan mudik.

    Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati menerangkan, jika jadwal pasien yang mengambil obat penyakit kronis atau obat kemoterapi oral di Fasilitas Kesehatan Tingkat Rujukan Lanjut (FKTRL) jatuh pada masa libur lebaran atau poli spesialis/sub spesialis yang hanya buka 1 (satu) kali dalam seminggu, maka jadwal pengambilan obat dapat disesuaikan.

    “Pasien bisa mengambil obat penyakit kronis atau obat kemoterapi menjadi lebih awal maksimal 7 (tujuh) hari sebelum persediaan obat habis,” tutur dia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/3/2025).

    Peserta dapat mengambil obat penyakit kronis dan obat kemoterapi oral di Instalasi Farmasi Rumah Sakit/Apotek sesuai dengan resep dengan membawa kartu identitas JKN, resep atau copy resep obat iterasi dan tindisan SEP RJTL awal (induk).

    Pengambilan obat penyakit kronis di daerah tujuan mudik dimungkinkan dengan tetap membawa surat rujukan yang masih berlaku dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) terdekat untuk selanjutnya mengikuti alur pelayanan kesehatan di FKRTL yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

    “Syaratnya status keaktifan Peserta JKN harus  aktif pada tanggal pelayanan obat,” ungkap Lily.

    Selama libur lebaran juga, ketentuan pelayanan obat Program Rujuk Balik (PRB) tetap mengacu pada kebijakan pelayanan kesehatan di FKTP.

    “Apabila jadwal pengambilan obat PRB jatuh pada masa libur lebaran, maka jadwal dapat disesuaikan menjadi lebih awal maksimal tujuh hari sebelum persediaan obatnya habis,” tutur Lily.

    Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menambahkan untuk mengakomodir berbagai kebutuhan peserta, BPJS Kesehatan juga menerapkan piket layanan baik di kantor cabang maupun layanan di Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).

    Di kantor cabang, BPJS Kesehatan menerapkan piket dimulai dari tanggal 28 Maret, 2, 3, 4 dan 7 April 2025, mulai pukul 08.00 – 12.00 waktu setempat. Selain itu, pada layanan PANDAWA dapat diakses oleh peserta setiap hari selama 24 jam.

    “Adapun jenis layanan yang masih dapat dimanfaatkan oleh peserta di antaranya layanan informasi, layanan administrasi, hingga layanan pengaduan. Apabila peserta ingin mengakses layanan digital, peserta juga bisa mengakses melalui Aplikasi Mobile JKN, BPJS Kesehatan Care Center 165, hingga website resmi BPJS Kesehatan,” kata Ghufron.

    Ghufron mengungkapkan, dimasa libur lebaran, apabila peserta berada di luar daerah tempat asalnya, peserta masih dapat mengakses di fasilitas kesehatan yang bukan tempat dirinya terdaftar.

    “Jika peserta dalam kondisi kegawatdaruratan medis, seluruh fasilitas kesehatan wajib memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta,” jelas Ghufron.

    BPJS Kesehatan juga menyiapkan titik posko  pada masa libur lebaran yaitu

    Terminal Pulo Gebang Jakarta,
    Rest Area Tol Ungaran Km 429,
    Terminal Purabaya Sidoarjo,
    Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar,
    Pelabuhan Merak Banten,
    Rest Area Tol Cipularang Km 88A Purwakarta,
    Rest Area Tol Cipali Km 166A Majalengka 
     Posko Arus Balik terdapat di Rest Area Tol Cipali Km 164B Majalengka.

  • Pentingnya Pemeriksaan IHK pada Pasien Kanker Payudara: Apa yang Perlu Diketahui? – Halaman all

    Pentingnya Pemeriksaan IHK pada Pasien Kanker Payudara: Apa yang Perlu Diketahui? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyakit kanker payudara masih menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia, terutama wanita.

    Mengutip data dari Global Cancer Observatori tahun 2022, kanker payudara menempati  peringkat pertama dengan jumlah kasus baru terbanyak di Indonesia, yaitu 66.271 kasus atau 16,2 persen dari total 408.661 kasus yang terjadi.

    Selain itu kanker payudara juga menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita.

    Karena itu, deteksi dini menjadi langkah penting dalam memerangi kanker payudara.

    Wanita dianjurkan untuk rutin melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), serta Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) melalui USG payudara dan mammografi.

    Kementerian Kesehatan merekomendasikan wanita berusia 30 tahun ke atas untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap 1-3 tahun sekali sebagai bagian dari upaya deteksi dini.

    Untuk mereka uang memiliki faktor risiko tinggi, seperti riwayat keluarga dengan kanker payudara, skrining sebaiknya dilakukan lebih awal. 

    Melalui deteksi dini, kanker dapat diidentifikasi lebih cepat, sehingga memungkinkan intervensi medis yang lebih efektif.

    Jika Anda terindikasi memiliki tanda-tanda kanker payudara, apa saja pemeriksaan lanjutan yang sebaiknya dilakukan?

    Internist-Hematologist Oncologist MRCC Siloam Hospital, Dr. dr. Jeffry Beta Tenggara, SpPD-KHOM, 
    menjelaskan, dalam konteks kanker payudara, biopsi yang diikuti dengan pemeriksaan 
    imunohistokimia (IHK) berperan penting dalam meningkatkan akurasi diagnosis.

    Pemeriksaan ini memungkinkan ahli patologi anatomi mengidentifikasi subtipe molekuler kanker payudara secara lebih spesifik.

    Dengan demikian, IHK membantu dokter dalam menentukan rencana pengobatan yang lebih 
    tepat, menyesuaikan terapi berdasarkan kategori kanker, dan memberikan kombinasi pengobatan yang lebih spesifik serta efektif.

    Kenali Subtipe Kanker Payudara dan Pilihan Terapi Berdasarkan Hasil IHK 

    Kanker payudara umumnya diklasifikasikan berdasarkan analisis imunohistokimia (IHK), yang menilai ekspresi reseptor hormon seperti estrogen (ER), progesteron (PR), serta faktor pertumbuhan epidermal manusia (HER2).

    “Bagi pasien kanker payudara, status hormonal, dan HER2 adalah faktor penting dalam menentukan terapi pengobatan ke depannya. Ibarat mobil yang berbeda jenis bahan bakarnya maka kanker juga demikian.” 

    “Kalau kanker tipe hormon bahan bakarnya adalah hormon reseptor estrogen dan progesteron, kalau dia tipe HER2 maka bahan bakarnya adalah protein yang berperan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel,” ungkapnya.

    Dr. Jeffry menjelaskan, berdasarkan status reseptor hormon, kanker payudara dikategorikan menjadi dua subtipe, yaitu Hormon Reseptor Positif (HR+) dan Hormon Reseptor Negatif (HR-).

    Kanker payudara HR positif (HR+) umumnya diobati dengan terapi hormon untuk menghambat efek estrogen dan memperlambat pertumbuhan sel kanker.

    Sedangkan kanker payudara HR negatif (HR-) biasanya diobati dengan kemoterapi, terapi target, dan dalam beberapa kasus, imunoterapi.

    Dari sisi status HER2, kanker payudara diklasifikasikan menjadi HER2-positif dan HER2-negatif,
    berdasarkan skor kadar protein HER2 yang terdeteksi melalui pemeriksaan IHK.

    Kanker dengan skor HER2 3+ dikategorikan sebagai HER2-positif, sedangkan skor 0, 1+, dan 2+ masuk dalam kategori HER2-negatif.

    Namun, perkembangan ilmu patologi dan kedokteran kini memperkenalkan klasifikasi baru, yaitu HER2-rendah, yang merujuk pada kanker dengan jumlah protein HER2 yang terdeteksi dalam kadar 
    rendah.

    Kanker payudara HER2-positif umumnya bersifat lebih agresif dengan pertumbuhan sel yang cepat serta potensis metastasis yang lebih tinggi.

    Karena itu, penanganannya perlu disesuaikan dengan ukuran dan penyebarannya. Pilihan terapi yang tersedia meliputi operasi, kemoterapi, radioterapi, terapi target dan terapi hormon.

    Bagaimana jika hasil pemeriksaan HER2 menunjukkan skor 1+ atau 2+? Untuk itu, kata dr. Jeffry, 
    perlu tes lanjutan yang disebut Fluorescence in situ hybridization (FISH).

    Jika didapati hasil FISH negatif maka disebut sebagai HER2-rendah.

    “Saat ini, kanker payudara HER2-rendah dapat diobati dengan Trastuzumab Deruxtecan (T-DXd) sebagai terapi lini kedua,” ujarnya.

    Dengan banyaknya jenis dan klasifikasi kanker payudara, penting bagi pasien untuk menjalani prosedur pemeriksaan yang menyeluruh agar terapi pengobatan yang diberikan tepat sasaran. 

    Tahapan Skrining dan Diagnosis Kanker yang Perlu Dilakukan

    Menurut dr. Jeffry, terdapat beberapa tahapan skrining dan diagnosis kanker payudara yang sebaiknya dijalani untuk mengetahui jenis dan tingkat agresivitas kanker payudara, antara lain: 

    1. Biopsi – Pengambilan sampel jaringan diperlukan untuk analisis patologi guna memastikan apakah benjolan di payudara merupakan sel kanker atau bukan. 

    2. Pemeriksaan Imunohistokimia (IHK) – Jika hasil biopsi mengonfirmasi adanya sel kanker,  pemeriksaan IHK dilakukan untuk menentukan karakteristik dan sifat kanker tersebut. 

    3. Penentuan Stadium Kanker – Tahapan dasar dapat dilakukan dengan pemeriksaan USG atau 
    Rontgen, namun ada baiknya dilakukan pemeriksaan dengan CT Scan atau PET Scan untuk hasil.(tribunnews/fin)

     

  • Dokter: Pasien dengan Trauma Abdomen Sering Terlambat ke RS Padahal Bisa Mengancam Nyawa – Halaman all

    Dokter: Pasien dengan Trauma Abdomen Sering Terlambat ke RS Padahal Bisa Mengancam Nyawa – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Penanganan yang cepat dan tepat penting untuk menangani kasus trauma.

    Spesialis Bedah Konsultan Bedah Digestive, Dr. dr. Ryanto K. Sitepu, SpB-KBD menekankan trauma yang berhubungan dengan organ dalam, seperti trauma abdomen, memerlukan penanganan yang akurat untuk mencegah komplikasi serius.

    “Pasien dengan trauma abdomen sering kali datang dengan kondisi yang mengancam nyawa. Dengan teknologi dan tim medis yang terlatih di Siloam Hospitals Lippo Cikarang, kami siap memberikan intervensi bedah segera guna meningkatkan peluang kesembuhan pasien,” ujar Dr. Ryanto ditulis Selasa (18/3/2025).

    Lebih lanjut, spesialis bedah saraf Dr. dr. Bagus Sasongko, SpBS, FIN-TB, M.Kes, FINSS, menjelaskan trauma kepala dan saraf membutuhkan evaluasi segera untuk mencegah risiko jangka panjang.

    “Cedera kepala, baik ringan maupun berat, harus mendapat perhatian serius. Diagnosis yang cepat dengan teknologi pencitraan canggih dapat membantu dokter menentukan langkah intervensi terbaik,” jelasnya.

    Di sisi lain spesialis orthopaedi Dr. Poetranto Hari, Sp.OT menyoroti, pentingnya penanganan trauma ortopedi, terutama pada kasus patah tulang akibat kecelakaan.

    Mobilitas pasien sangat bergantung pada kecepatan dan ketepatan penanganan patah tulang.

    “Kami memastikan bahwa pasien mendapat perawatan terbaik dengan teknik bedah modern yang dapat mempercepat proses penyambungan tulang dan penyembuhan,” kata dia.

    Dalam kesempatan ini, Executive Director Siloam Hospitals Lippo Cikarang, Yooseplin, menegaskan komitmen rumah sakit dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pasien-pasien trauma.

    “Karena kami berada di lingkungan industri di mana kasus-kasus trauma cukup tinggi, termasuk karena kecelakaan kerja. Kami berharap dengan edukasi ini, masyarakat makin memahami pentingnya penanganan trauma secara cepat dan tepat,” ujar Yooseplin.

     

  • Ahli Gizi: Kekurangan Omega-3 Tingkatkan Risiko Gangguan Kardiovaskular Seperti Jantung – Halaman all

    Ahli Gizi: Kekurangan Omega-3 Tingkatkan Risiko Gangguan Kardiovaskular Seperti Jantung – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -Permasalahan gangguan kardiovaskular seperti jantung dan stroke merupakan penyebab kematian tertinggi masyarakat Indonesia.

    Untuk mencegah keduanya, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memenuhi nutrisi yang optimal untuk tubuh.

    Ahli gizi Dr. dr. Samuel Oetoro., MS Sp.GK (K) menuturkan bahwa kondisi tubuh yang baik bukan hanya sekedar sehat, melainkan harus bugar.

    Tubuh harus tetap aktif dan produktif meski usia terus bertambah.

    Hal ini dapat didukung dengan memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi setiap hari. Misalnya dengan memenuhi kebutuhan Omega-3 harian.

    Kekurangan Omega-3 dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terjadi hambatan sirkulasi darah, gangguan pembentukan sel-sel darah merah.

    “Serta peningkatkan kadar lipid dan trigliserida dalam darah yang dapat meningkatkan pravelensi terkena penyakit jantung, stroke, dan gangguan fungsi Kognitif,” ujar dr. Samuel dalam kegiatan Cormega Health-Talk sekaligus peluncuran kemasan baru Cormega di Jakarta, Senin (17/3/2025).

    Dokter Samuel menuturkan, Omega-3 tertinggi banyak didapati di ikan laut dalam.

    Ikan Goreng (Kolase Tribunnews)

    Sayangnya cara memasak ikan yang sering digoreng membuat kandungan Omega-3 nya hilang.

    “Kalau ingin mendapatkan Omega-3 berkualitas dan jumlahnya tinggi,  baiknya konsumsi ikan sesering mungkin. Jika tidak, pemenuhan sederhana lewat supplemen,” ungkap dia.

    Berdasarkan Panduan Tata Laksana Penyakit Kardiovaskular Ateroskelerosis oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), terapi pasien jantung dan stroke diantaranya adalah konsumsi Omega-3. Pada pasien kardiovaskular, Omega-3 dapat membantu menurunkan kadar lipid dalam darah khususnya trigliserida.

    Dokter spesialis jantung dr. Sony Hilal Wicaksono., Sp.JP, Subsp. P.Kv(K), FIHA, FasCC  menambahkan, para dokter spesialis jantung dan pembuluh darah menggunakan poli terapi dengan mengombinasikan terapi Omega-3 dengan terapi farmakologi seperti statin atau fibrat.

    “Pemberian terapi Omega-3 dalam 1 tahun dapat menurunkan parameter lipid yaitu trigliserida plasma secara bermakna dan menurunkan risiko komplikasi gangguan kardiovaskular,” kata dia.

    GM Commercial Landson, dr Riccawati Santoso mengatakan, konsumen harus memahami isi kandungan Omega-3, karena banyak yang beredar di pasar tetapi konsentrasi dan kemurniannya terbilang rendah.

    Omega-3 dibutuhkan tidak hanya oleh orang dewasa. Kebutuhan harian Omega-3 yang disarankan pada anak-anak adalah 500-1200 mg per hari, sedangkan orang dewasa sebanyak 1000-1600 mg per hari. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dapat mengonsumsi 1-2 kapsul lunak per hari atau sesuai rekomendasi dokter.

     

  • ISOPLUS Hadirkan Solusi Hidrasi Cepat dan Jaga Performa Selama Ramadan – Halaman all

    ISOPLUS Hadirkan Solusi Hidrasi Cepat dan Jaga Performa Selama Ramadan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, namun bagi banyak orang, tantangan fisik selama berpuasa bisa mengakibatkan tubuh terasa lemas, dehidrasi, dan kehilangan fokus, terutama saat beraktivitas intensif. Untuk itu, ISOPLUS hadir dengan solusi hidrasi yang cepat dan efektif agar umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan semangat dan performa terbaik sepanjang hari.

    ISOPLUS, minuman elektrolit yang kaya akan 7 Ion lengkap, dirancang khusus untuk membantu mengatasi tantangan fisik saat berpuasa. Dengan kandungan 7 Ion lengkap yang mudah diserap tubuh, ISOPLUS dapat memberikan hidrasi cepat yang dibutuhkan tubuh saat sahur dan berbuka puasa. Produk ini menjadi pilihan tepat untuk menghindari rasa lemas dan kurang fokus atau yang sering disebut dengan #tipker (Semangat Tipis, Badan Kering) selama berpuasa.

     

    #STOPTIPKER ! Jaga Performa dengan ISOPLUS Saat Sahur

    Sahur merupakan waktu yang sangat penting untuk mempersiapkan tubuh agar tetap bertenaga selama berpuasa. Minum ISOPLUS saat sahur memberikan hidrasi yang cepat dan menjaga performa tubuh agar tetap bugar dan semangat seharian penuh. Kandungan 7 Ion lengkap dalam ISOPLUS bekerja secara efektif untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik, sehingga Anda dapat menjalani aktivitas seharian selama berpuasa tanpa kendala.

    Hidrasi Cepat Setelah Berpuasa dengan ISOPLUS di Saat Berbuka

    Setelah seharian berpuasa, tubuh membutuhkan pemulihan untuk mengembalikan semangat dan cairan tubuh yang hilang. Minum ISOPLUS saat berbuka puasa memberikan hidrasi yang cepat dengan kandungan 7 Ion lengkap yang mudah diserap tubuh. ISOPLUS membantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang dengan cepat, sehingga Anda dapat melanjutkan aktivitas dengan semangat yang baru.

    Mengapa ISOPLUS?

    Nah, kenapa ISOPLUS bisa jadi solusi yang tepat buat kamu? Karena produk ini punya banyak manfaat, yaitu:

    7 Ion Lengkap yang menjaga tubuh tetap terhidrasi secara efektif.
    Mudah Diserap Tubuh – Ion-nya serupa dengan cairan tubuh, sehingga mudah diserap.
    Hidrasi Cepat yang mengembalikan semangat setelah seharian berpuasa.
    Menjaga Performa Tubuh – Nggak perlu khawatir kehilangan semangat selama seharian berpuasa.

    Dengan ISOPLUS, tubuh ter-Hidrasi Cepat, Jaga Performa, dan #StayExcellent with ISOPLUS

  • Jelang Lebaran, BPOM Ingatkan Pengusaha Retail Tak Asal-asalan Gelar Cuci Gudang Pangan – Halaman all

    Jelang Lebaran, BPOM Ingatkan Pengusaha Retail Tak Asal-asalan Gelar Cuci Gudang Pangan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Taruna Ikrar mengingatkan, pengusaha tidak asal-asalan menggelar cuci gudang pangan menjelang lebaran.

    Pihak tidak segan-segan menindak jika ada pelaggaran seperti menjual olahan pangan yang sudah expired maupun produk yang tidak memiliki izin edar.

    “Saya mengerti teman-teman pengusaha ingin mencuci gudang. Tapi kalau kita dapati (melanggar aturan), tentu BPOM bisa menindak sesuai aturan. Cuci gudang boleh, tapi jangan sampai merusak kesehatan pangan,” ujar Taruna Ikrar saat sidak ke gudang e-commerce di Cawang, Jakarta, Senin (17/3/2025).

    Ia mengingatkan masyakarat untuk berhati-hati dalam membeli barang olahan.

    Ada baiknya sebelum membeli untuk mengecek kedaluwarsa.

    “Menjelang Ramadan dan Idulfitri, terjadi peningkatan penjualan. Kekhawatiran kita ada produk-produk yang sudah expired, cuci gudang, dia menjual semuanya,” kata dia.

    Taruna menuturkan, pihaknya melakukan pemeriksaan di supermarket, minimarket, atau sarana distribusi lainnya yang difokuskan pada produk pangan kemasan.

    Pengawasan ini mencakup pemeriksaan terhadap kemasan, label, izin edar, serta kedaluwarsa produk pangan olahan yang dikemas.

    Saat meninjau salah satu gudang e-commerce yang terletak di daerah Cawang, Jakarta Timur, BPOM menyerahkan Pedoman Audit Internal dan Cara Peredaran Pangan Olahan yang Baik kepada pihak e-commerce untuk diterapkan dan diimplementasikan.

    “Apakah produknya sesuai dengan ketentuan, penyimpanan produknya apakah sudah sesuai, misalnya di tempat dingin atau tempat biasa,” jelas Taruna Ikrar.

    Menyoal penjualan parcel yang biasanya tinggi jelang lebaran, ia berharap pengusaha memastikan parsel yang dijual berupa produk pangan olahan yang memenuhi persyaratan, yaitu legal atau memiliki izin edar, kemasannya baik, labelnya jelas, dan belum kedaluwarsa.

     

     

  • Alami Gangguan Gerak Distonia dan Sindrom Tourette, Bisakah Disembuhkan? – Halaman all

    Alami Gangguan Gerak Distonia dan Sindrom Tourette, Bisakah Disembuhkan? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Bagi sebagian besar orang, istilah distonia dan sindrom Tourette terasa asing didengar.

    Keduanya merupakan penyakit yang berhubungan dengan gangguan gerak.

    Distonia misalnya gangguan yang sulit dijelaskan.

    Namun ketika dihubungkan dengan kedutan atau leher yang tengleng, orang biasanya langsung memahaminya.

    Begitu juga dengan istilah sindrom Tourette, yang merujuk pada serangkaian gejala berupa gerakan tak terkendali pada otot (tics), terutama di area wajah dan otot vokal.

    Penderita distonia dan sindrom Tourette dengan tingkat keparahan berat dapat ditangani dengan terapi Deep Brain Stimulation (DBS).

    Dokter spesialis saraf Dr. dr. Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N mengatakan, meski sering terdengar asing, gangguan ini sebenarnya cukup umum, hanya saja sering kali tidak terdiagnosis dengan baik.

    “Distonia merupakan gangguan neurologi yang ditandai dengan kekakuan otot yang berkepanjangan dan di luar kendali, sehingga sering menyebabkan gerakan berulang dan postur tubuh menjadi tidak normal serta rasa nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari,” kata dia ditulis pada Senin (17/3/2025).
     
    Distonia jarang  terjadi, dialami oleh sekitar 16 per 100.000 orang.

    Gejala yang muncul dapat mengenai berbagai kelompok otot, seperti di daerah leher yang orang awam sebut dengan tengleng atau tengeng, otot-otot wajah yang dikenal sebagai kedutan, otot vokal yang menimbukan suara aneh yang tidak terkontrol, dan otot-otot tangan serta kaki yang dapat menimbulkan gerakan aneh seperti menari. 
     
    Menurut dr. Rocky, mendiagnosis distonia memerlukan evaluasi klinis mendalam.

    “Dokter akan melakukan wawancara medis untuk mengetahui kapan gejala pertama kali muncul, apakah ada riwayat keluarga dengan kondisi serupa, serta faktor pemicu seperti stres atau trauma,” jelasnya.

    Beberapa kasus mungkin memerlukan pemeriksaan tambahan seperti MRI atau tes genetik untuk memastikan penyebabnya.
     
    Sementara Sindrom Tourette merupakan gangguan neurologis kompleks yang ditandai dengan munculnya tics, yaitu gerakan otot yang tidak disadari.

    Tics ini dapat berupa kedutan pada wajah, otot sekitar mata dan pipi (motor tics), hingga suara-suara tidak disengaja seperti berdehem atau bahkan teriakan mendadak yang tidak dapat dikontrol (vocal tics).

    Gejala ini sering kali membuat penderitanya kesulitan dalam berinteraksi sosial dan dapat menimbulkan kecemasan atau depresi.
     
    Sindrom Tourette lebih sering terjadi pada laki-laki dan diduga dipengaruhi oleh faktor genetik serta stres pada ibu hamil.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa sindrom ini bisa diperburuk oleh kondisi lingkungan yang penuh tekanan dan gangguan kecemasan yang mendasarinya.
     
    Diagnosis sindrom Tourette melibatkan wawancara klinis dan pengamatan jangka panjang terhadap gejala pasien.

    “Kami menilai frekuensi dan tingkat keparahan tics menggunakan skala khusus seperti Yale Global Tic Severity Scale (YGTSS). Jika skornya di atas 35/50, prosedur DBS bisa menjadi opsi yang dipertimbangkan,” kata Dr. Rocksy.
     
    Terapi Pengobatan

    Untuk menangani distonia dan sindrom Tourette, terapi awal biasanya berupa kombinasi obat-obatan dan terapi fisik.

    Penggunaan obat ditujukan untuk meredakan nyeri serta mengurangi kontraksi otot yang tidak terkendali, sementara fisioterapi dapat membantu pasien dalam memperbaiki postur tubuh serta meningkatkan kontrol terhadap gerakan mereka.
     
    Dalam kasus sindrom Tourette, terapi psikologis juga sering kali diperlukan karena gangguan ini berkaitan erat dengan faktor kecemasan dan gangguan psikologis lainnya seperti OCD (Obsessive Compulsive Disorder) atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

    Konseling dan terapi perilaku kognitif dapat membantu pasien dalam mengatasi dampak psikologis dari kondisi mereka.
     
    Namun, bagi penderita dengan kondisi berat yang tidak membaik dengan terapi konvensional, DBS menjadi pilihan.

    Prosedur ini bekerja dengan cara menanamkan elektroda di dalam otak yang memberikan stimulasi listrik ke area yang mengontrol gerakan, sehingga gejala dapat berkurang secara signifikan.

    Dokter spesialis bedah saraf di RS Siloam Lippo
    Village Dr. dr. Made Agus Mahendra Inggas, SpBS, prosedur DBS hanya bisa dilakukan pada pasien yang memenuhi beberapa syarat tertentu.
     
    DBS direkomendasikan bagi pasien dengan tingkat keparahan yang tinggi, terutama yang mengalami distonia umum (general) atau sindrom Tourette berat.

    Evaluasi sebelum prosedur melibatkan diskusi antara dokter spesialis saraf dan bedah saraf, serta keluarga pasien untuk memastikan apakah prosedur ini merupakan pilihan terbaik.

    Proses diawali dengan pemeriksaan MRI untuk memastikan tidak ada kelainan otak lain, seperti tumor atau riwayat stroke.

    Pasien juga menjalani serangkaian tes psikologis dan neurologis guna mengevaluasi kondisi secara menyeluruh.

    Sebelum tindakan, pasien diminta mencukur rambut untuk meminimalkan risiko infeksi.

     Head frame dipasang di kepala untuk menentukan titik stimulasi di otak. Selanjutnya, dilakukan CT scan yang digabungkan dengan hasil MRI untuk penentuan lokasi pemasangan elektroda secara akurat.

    Setelah itu, elektroda DBS dipasang di area target otak, yaitu globus pallidus internus (GPI) untuk penderita distonia atau thalamus medial untuk sindrom tourette. Selama operasi, pasien tetap sadar agar dokter dapat mengevaluasi efek stimulasi secara langsung.
    ·    
    Menurut dr. Made, tingkat keberhasilan DBS di saat ini mencapai 78 persen-82 persen, sejalan dengan data internasional.
     
    “Distonia memiliki peluang sembuh lebih tinggi dibandingkan dengan sindrom Tourette yang terkait dengan faktor psikologis. Namun, DBS tetap membantu meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan,” tambahnya.
     
    DBS juga dapat dilakukan secara berkala jika efeknya mulai berkurang.

    Selain itu, pasien tetap perlu menjalani terapi dan kontrol rutin untuk memastikan bahwa stimulasi yang diberikan tetap optimal. Jika ada gejala yang belum terkontrol, dokter dapat menyesuaikan voltase stimulasi.
     

  • BPOM Langsung Bergerak usai Skincare La Roche-Posay Ditarik dari Pasar AS karena Faktor Keamanan – Halaman all

    BPOM Langsung Bergerak usai Skincare La Roche-Posay Ditarik dari Pasar AS karena Faktor Keamanan – Halaman all

    Meskipun kadar jejak ini sangat minim dan tidak menimbulkan risiko keamanan bagi pengguna, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS memutuskan untuk menarik

    Tayang: Senin, 17 Maret 2025 20:43 WIB

    instagram

    DITARIK DARI BPOM AS- Produk Effaclar Duo Dual Action Benzoyl Peroxide Acne Spot Treatment khusus untuk pasar AS memiliki sejarah panjang keamanan dan efektivitas bagi konsumen. 

    TRIBUNNEW.COM, JAKARTA – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar, memberikan respons atas penarikan produk skincare La Roche-Posay di Amerika Serikat (AS) yang dilaporkan mengandung bahan kimia berisiko kanker. 

    Taruna mengatakan, pihak BPOM akan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait isu ini untuk memastikan keselamatan produk di pasar Indonesia.

    “Kalau skincare ini, kami melakukan penelusuran. Kami tentu menegakkan sesuai dengan aturan yang ada di Indonesia,” tutur Taruna kepada wartawan, Senin (17/3/2025)

    La Roche-Posay Indonesia juga telah mengeluarkan pernyataan resmi, menegaskan bahwa produk yang ditarik di AS tidak dijual di Indonesia.

    Mereka menjelaskan bahwa produk Effaclar yang tersedia di pasar Indonesia, yakni Effaclar Duo+M, tidak mengandung bahan Benzoyl Peroxide, yang merupakan zat yang dilarang oleh peraturan ASEAN Cosmetic Directive di Indonesia.

    Ditarik Sukarela di Amerika 

    Produk Effaclar Duo Dual Action Benzoyl Peroxide Acne Spot Treatment khusus untuk pasar AS.

    Namun, dalam pengujian terbaru, pihaknya telah menemukan jejak Benzene dalam jumlah minimal di satu batch produk.

    Meskipun kadar jejak ini sangat minim dan tidak menimbulkan risiko keamanan bagi pengguna, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS memutuskan untuk menarik produk dengan formula Effaclar Duo Dual Action Benzoyl Peroxide Acne Spot Treatment khusus untuk pasar AS yang masih dijual oleh pengecer di pasar ini. 

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • MIND ID Berikan Santunan kepada 50 Anak Penderita Kanker dan 42 Pengurus YKAKI – Halaman all

    MIND ID Berikan Santunan kepada 50 Anak Penderita Kanker dan 42 Pengurus YKAKI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID kembali menunjukkan kepedulian lewat program CSR. Kali ini, MIND ID berkunjung ke rumah singgah Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).

    Dengan tema “Dari Hati untuk Semua, Ramadan Penuh Makna”, BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID yang diwakili Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichdan, hadir secara langsung membawa kebahagiaan.

    Bukan sekadar bantuan, tetapi juga perhatian, kasih sayang, dan waktu yang mereka butuhkan di tengah perjuangan melawan penyakit. 

    Dany Amrul Ichdan menyampaikan bahwa perseroan memahami bahwa kebahagiaan Ramadan harus dirasakan secara inklusif, termasuk oleh anak-anak pejuang kanker.

    Menurutnya, kebahagiaan Ramadan sangat berarti bagi mereka yang tengah berjuang demi hidup mereka. Oleh karena itu, tak sekadar membawa bantuan, MIND ID mengajak karyawannya untuk ikut memberikan semangat bagi anak-anak pejuang kanker.

    “Kami ingin hadir sebagai bagian dari keluarga yang peduli dan selalu mendukung mereka dalam menghadapi perjuangan ini. Senyuman dan semangat mereka menjadi energi bagi kami untuk terus bergerak melakukan hal yang lebih baik lagi ke depannya,” ujar Dany.

    Dalam acara kali ini, MIND ID menghadirkan berbagai aktivitas interaktif, seperti mewarnai kaligrafi, hafalan surat pendek, dan cerdas cermat Islami yang disambut antusias oleh anak-anak. Suasana haru menyelimuti ruangan.

    Sambil menikmati paket nasi box dan takjil yang telah disiapkan, anak-anak mendengarkan cerita dan pesan motivasi yang menguatkan mereka untuk terus berjuang.

    Sebagai bentuk kepedulian, MIND ID memberikan santunan kepada 50 anak penderita kanker serta 42 pengurus yayasan yang setiap harinya mendampingi mereka. Tak hanya itu, paket sembako berisi bahan makanan pokok juga disalurkan untuk membantu kebutuhan sehari-hari mereka.

    Untuk menambah kehangatan momen ini, MIND ID juga membagikan paket souvenir berisi botol minum, tempat makan, madu, cookies gluten-free, serta tumbler bagi para pengurus yayasan.

    Dany menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Safari Ramadan MIND ID. Perusahaan berupaya untuk terus menghadirkan kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan.

    “Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, kami berupaya untuk lebih banyak menyebarkan kebahagiaan, sehingga dapat lebih banyak menyentuh hati saudara-saudara kita yang membutuhkan,” tutupnya.

  • Studi di Inggris Soroti Mispersepsi tentang Produk Tembakau Alternatif di Kalangan Perokok – Halaman all

    Studi di Inggris Soroti Mispersepsi tentang Produk Tembakau Alternatif di Kalangan Perokok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah penelitian terbaru dari Brighton and Sussex Medical School (BSMS), yang didukung Dewan Riset Medis Inggris, Wellcom, Universitas Britol, Penelitian Kanker Inggris, dan Masyarakat untuk Studi Kecanduan, mengungkapkan bahwa perokok dewasa yang memahami produk tembakau alternatif memiliki peluang untuk beralih dan bahkan berhenti merokok. 

    Namun, informasi keliru mengenai produk tembakau alternatif tersebut yang dianggap lebih berbahaya dibandingkan rokok, menyebabkan terhambatnya perokok dewasa beralih dari kebiasaannya.  

    Riset ini melibatkan 687 perokok dewasa muda (23-24 tahun) di Inggris. Mereka tidak menggunakan rokok elektronik saat dimulainya penelitian. 

    Hasilnya, 220 responden (32 persen) tetap merokok dan tidak beralih ke rokok elektronik. 

    Lalu sekitar 253 responden (37 persen) berhenti merokok dan tidak menggunakan rokok elektronik. 

    Selanjutnya 93 responden (14 persen) berhenti merokok dan beralih ke rokok elektronik. 

    Terakhir, sebanyak 121 responden (18 persen) masuk dalam kategori dual users. 

    Hasil penelitian ini menunjukkan masih banyaknya perokok dewasa yang memiliki pemahaman keliru terhadap rokok elektronik. 

    Profesor Madya Kesehatan Masyarakat di BSMS sekaligus penulis utama penelitian, Dr. Katherine East, mengatakan salah persepsi tentang rokok elektronik merupakan faktor yang menghalangi perokok dewasa untuk beralih ke produk rendah risiko tersebut. 

    “Banyak informasi yang salah beredar bahwa rokok elektronik sama buruknya dengan merokok atau bahkan lebih buruk. Meskipun rokok elektronik bukan tanpa risiko, bukti menunjukkan rokok elektronik jauh lebih tidak berbahaya daripada merokok dan dapat membantu orang untuk berhasil berhenti merokok,” ungkap Dr. Katherine, seperti dikutip melalui keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).

    Dr. Katherine pun menyayangkan misinformasi tentang bahaya rokok elektronik terus meningkat sehingga menyebabkan banyak perokok dewasa ragu untuk beralih merokok. 

    Kesalahpahaman tersebut dapat menghambat upaya pengurangan dampak kesehatan akibat merokok. 

    Sebab, perokok yang seharusnya memiliki peluang untuk berhenti justru tetap bertahan dengan kebiasaan buruknya.
     
    “Di Inggris pada tahun 2024, 85 persen orang dewasa yang merokok memiliki kesalahan persepsi dan menganggap bahwa rokok elektronik sama atau lebih berbahaya daripada merokok atau tidak mengetahui bahaya relatifnya. Angka tersebut meningkat dari 59 persen di sepuluh tahun sebelumnya,” ujar Dr. Katherine. 

    Ann McNeill, penulis dan profesor kecanduan tembakau dari King’s College London, menambahkan merokok sangat berbahaya bagi kesehatan. 

    Namun, kebanyakan perokok dewasa tidak mengetahui rokok elektronik rendah risiko dan dapat membantu untuk berhenti merokok. 

    “Studi kami ini menunjukkan pentingnya mengatasi kesalahan persepsi rokok elektronik di kalangan perokok,” kata dia.

    Di sisi lain, Dr. Jasmine Khouja, penulis senior, program epidemiologi kanker integratif di Tobacco and Alcohol Research Group (Inggris), menyoroti perlu adanya intervensi untuk memperbaiki mispersepsi tentang rokok elektronik yang saat ini diamati di kalangan para perokok. 

    “Studi kami menunjukkan bahwa keyakinan ini dapat menghalangi sebagian orang untuk beralih dari merokok ke rokok elektronik sebagai alternatif yang rendah risiko,” ucapnya. 

    Oleh karena itu, lanjut Dr. Jasmine, diperlukan edukasi yang lebih luas untuk memberikan informasi akurat mengenai perbandingan risiko antara rokok elektronik dan merokok.