Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Indonesia Posisi Keenam Negara dengan Jumlah Anak Tertinggi yang Belum Dapat Imunisasi Dasar – Halaman all

    Indonesia Posisi Keenam Negara dengan Jumlah Anak Tertinggi yang Belum Dapat Imunisasi Dasar – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia menempati posisi keenam, sebagai negara dengan jumlah anak tertinggi yang belum mendapatkan Imunisasi atau zero dose.

    Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh hoaks dan informasi yang keliru terkait imunisasi.

    Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Prima Yosephine, MKM, memaparkan, data WHO tahun 2023 mencatat bahwa 14,5 juta anak di dunia tidak mendapatkan imunisasi (zero dose), dengan Indonesia menempati posisi keenam tertinggi, yaitu 1.356.367 anak tidak menerima imunisasi dasar pada periode 2019-2023.

    “Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling cost-effective dalam mencegah penyakit dan menyelamatkan 3,5 hingga 5 juta nyawa setiap tahun dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I),” ujar dia dalam Pertemuan Jurnalis Pekan Imunisasi Dunia 2025 di Jakarta, Jumat (21/3/2025).

    Ia menuturkan, jika anak-anak tidak segera mendapatkan imunisasi kejar, maka risiko terjadinya KLB PD3I akan semakin besar.

    Sebagai solusi, pemerintah meluncurkan inovasi Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI) untuk meningkatkan cakupan imunisasi secara serentak di seluruh pos layanan imunisasi.

    Sejalan dengan itu, Team Leader for Risk Resilience and Governance a.i. United Nations Development Programme (UNDP), Siprianus Bate Soro, menegaskan bahwa hoaks dan misinformasi menjadi hambatan utama dalam meningkatkan cakupan imunisasi.

    “Kami semua harus bersama-sama memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya,” ujarnya.

    Dengan sinergi pemerintah, masyarakat, dan media, imunisasi dapat menjadi bagian penting dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045—demi generasi yang lebih sehat, kuat, dan terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah.

    Ketua Pokja Imunisasi Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Hartono Gunardi, menekankan, meski lingkungan tampak bersih dan bayi tampak sehat, imunisasi tetap diperlukan untuk perlindungan jangka panjang.

    Imunisasi dari Sudut Pandang Agama

    Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Arif Fahrudin, menegaskan bahwa imunisasi sejalan dengan prinsip Islam yang berorientasi pada kemaslahatan dan pencegahan bahaya (madharat).

    Berdasarkan Fatwa MUI Nomor 04 Tahun 2016 tentang Imunisasi:
    1. Imunisasi diperbolehkan (mubah) sebagai upaya membangun kekebalan tubuh.
    2. Vaksin yang digunakan harus halal dan suci.
    3. Penggunaan vaksin imunisasi yang berbahan haram dan/atau najis hukumnya haram.
    4. Penggunaan vaksin berbahan haram/najis hanya diperbolehkan jika: a. dalam kondisi darurat (al-dlarurat) atau kebutuhan mendesak (al-hajat); b. belum tersedia vaksin yang halal dan suci; c. adanya keterangan tenaga medis yang kompeten dan dipercaya bahwa tidak ada vaksin yang halal.
    5. Jika tidak imunisasi menyebabkan risiko kematian, penyakit berat, atau kecacatan permanen, maka hukumnya menjadi wajib.
    6. Imunisasi tidak boleh dilakukan jika berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, menimbulkan dampak yang membahayakan (dlarar).

  • Program CKG Tembus 1 Juta Orang, Masalah Kesehatan Gigi dan Kegemukan Banyak Ditemukan – Halaman all

    Program CKG Tembus 1 Juta Orang, Masalah Kesehatan Gigi dan Kegemukan Banyak Ditemukan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Sebanyak 1.028.070 orang menjadi peserta program Cek Kesehatan Gratis (CKG), dalam kurun waktu 10 Februari hingga 19 Maret 2025.

    Angka ini berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 20 Maret 2025.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman menuturkan, dengan jumlah peserta yang memanfaatkan layanan cek kesehatan gratis telah menembus angka satu juta, Kemenkes optimis bahwa target 280 juta masyarakat Indonesia untuk menjalani pemeriksaan kesehatan ini dapat tercapai.

    “Cek kesehatan ini adalah langkah preventif. Kami berharap kesadaran ini semakin meningkat, sehingga ke depan masyarakat secara mandiri rutin melakukan pemeriksaan kesehatan tanpa harus menunggu adanya program dari pemerintah,” ujar saat ditemui di Jakarta, Jumat (21/3/2025).

    Berdasarkan data sementara yang diperoleh dari program CKG, ditemukan sejumlah kondisi kesehatan masyarakat antara lain terdapat 25,6 persen tekanan darah di atas normal, 30,5 persen mengalami overweight atau kegemukan, 27,1 persen gula darah tidak normal dan sebanyak 50,8 persen mengalami karies gigi.

    Dari pengukuran Indeks Masa Tubuh (IMT) juga diketahui yang normal sebanyak 64,7 persen, underweight 4,7 persen dan sisanya overweight dan obesitas.

    Pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan gigi dilakukan pada individu berusia 18 tahun ke atas, sementara cek gula darah dilakukan pada peserta mulai usia 2 tahun ke atas.

    “Kami mengajak masyarakat untuk mulai memperbaiki perilaku hidupnya dengan konsumsi makanan bergizi, rutin beraktivitas fisik dan tidak merokok. Bagi yang membutuhkan tindak lanjut medis, akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut dan manfaatkan layanan BPJS Kesehatan,” jelasnya.

    Program CKG merupakan salah satu inisiatif terbesar yang pernah dilakukan oleh Kemenkes.

    Dengan cakupan lebih dari 280 juta penduduk, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

    Melalui CKG, masyarakat mendapatkan akses ke berbagai pemeriksaan kesehatan yang penting untuk deteksi dini dan pencegahan penyakit.

     

  • Art Therapy dan Obrolan Tentang kesehatan Mental Sedot Perhatian Pengunjung Love Second Chance 2025 – Halaman all

    Art Therapy dan Obrolan Tentang kesehatan Mental Sedot Perhatian Pengunjung Love Second Chance 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sesi talkshow “Berdamai dengan Trauma Masa Lalu” dengan pembicara Dimas Prayoga selaku psikolog, menyedot perhatian, di ajang Love Second Chance 2025, yang digelar di Chillax, Sudirman, Jakarta. 

    Di sesi tersebut, peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai dampak trauma terhadap kehidupan sehari-hari, serta strategi untuk mengatasinya. 

    Dimas Prayoga menegaskan, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental harus terus ditingkatkan agar masyarakat dapat menjalani kehidupan dengan lebih produktif.

    “Talkshow ini sangat menarik, banyak peserta yang antusias bertanya dan berkonsultasi langsung.”

    “Semoga diskusi semacam ini bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental agar kita bisa terus produktif menjalani kehidupan,” kata Dimas. 

    Kemudian ada pula sesi Art Therapy yang dipandu oleh Daud Antonius, seorang counselor sekaligus personal therapist.

    Di sesi tersebut para peserta diajak mengekspresikan emosi mereka melalui seni sebagai metode terapi.

    Banyak peserta mengaku merasakan manfaatnya, dengan beberapa di antaranya menyampaikan bahwa mereka merasa lebih tenang dan lega setelah mengikuti kegiatan ini.

    Tak hanya itu, sesi podcast ‘Cahaya untuk Indonesia’, yang menghadirkan pembicara Habib Rofiq, Alkaff, dan Boah menjadi perhatian pengunjung.

    Diskusi ini mengangkat tema seputar perjalanan hidup, arti cinta, serta bagaimana menghadapi tantangan hidup dengan sikap positif. 

    Aktris Nagita Slavina tak ketinggalan. Ia memandu acara Love Second Chance 2025 yang diinisiasi oleh Thariq Halilintar.

    Bersama Wanda Harahap, kehadiran Nagita disambut meriah oleh pengunjung. Mereka memandu acara lelang barang preloved eksklusif milik para artis dan selebriti.

    Barang-barang tersebut tentu saja merupakan barang yang memorable bagi artis tersebut, sehingga menarik perhatian pengunjung yang bisa jadi fans salah satunya.

    Barang lelang ini berhasil terjual dengan harga yang kompetitif.

    “Mereka bisa mendapatkan barang istimewa para artis dan memilikinya,” kata Nagita.

    Sebagai informasi, acara Love Second Chance 2025 didukung selebriti Tanah Air, antara lain Nagita Slavina, Raffi Ahmad, Rizky Febian, Mahalini, Atta Halilintar, Aurel. Vidi Aldiano, Syifa Hadju, Jeje dan Syahnaz.

    Acara tersebut masih berlangsung selama dua hari ke depan. 

  • Kaum Perempuan yang Punya Beban Ganda Harus Dijaga Kesehatan Mentalnya, Bagaimana Caranya? – Halaman all

    Kaum Perempuan yang Punya Beban Ganda Harus Dijaga Kesehatan Mentalnya, Bagaimana Caranya? – Halaman all

    Kaum Perempuan yang Punya Beban Ganda Harus Dijaga Kesehatan Mentalnya, Bagaimana Caranya? 

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), dr Imran Pambudi, MPHM menekankan, pentingnya kesehatan mental pada perempuan.

    Sering kali kesehatan mental perempuan terabaikan, namun berdampak besar pada kualitas hidup mereka.

    Kesehatan mental perempuan adalah fondasi  untuk kehidupan yang sehat dan bermakna.

    “Dengan peran beragam yang diemban perempuan baik sebagai pekerja, pengasuh keluarga, pemimpin, maupun anggota masyarakat kesehatan mental mereka memiliki dampak luas tidak hanya pada diri mereka sendiri, tetapi juga pada keluarga dan komunitas,” tutur dr Imran di Jakarta ditulis Jumat (21/3/2025).

    Kesehatan mental perempuan memengaruhi lebih dari individu, yang mana bisa berdampak pada keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.

    Perempuan yang sehat secara mental memiliki peluang lebih besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.

    Karena itu, mendukung kesehatan mental perempuan adalah investasi dalam masa
    depan yang lebih inklusif dan sejahtera.

    Tema “Accelerate Action” ini dipilih untuk menyoroti kebutuhan mendesak akan langkah
    konkret dalam mendukung perempuan, terutama dalam menjaga dan meningkatkan
    kesehatan mental di antaranya:

    1. Tingginya Beban Gangguan Mental pada Perempuan.

    Menurut WHO, perempuan memiliki prevalensi dua kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki
    untuk mengalami depresi, yang merupakan salah satu penyebab utama disabilitas di seluruh
    dunia.

    Perempuan juga lebih rentan terhadap Penyakit Tidak Menular seperti Hipertensi dan
    Diabetes.

    Banyak perempuan di negara berkembang atau daerah terpencil kesulitan
    mengakses layanan kesehatan mental yang terjangkau.

    Pandemi telah meningkatkan prevalensi gangguan mental seperti kecemasan dan depresi hingga lebih dari 25 persen dalam tahun pertama pandemi.

    Perempuan, terutama mereka yang bekerja di sektor kesehatan atau sebagai pengasuh, menghadapi tekanan emosional yang lebih besar.

    2. Ketidaksetaraan Gender dalam Layanan Kesehatan Mental

    Masih banyak perempuan, terutama di negara berkembang, yang tidak memiliki akses
    memadai ke layanan kesehatan mental, baik karena hambatan ekonomi, stigma sosial,
    maupun ketimpangan struktural.

    Kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan berbasis gender meningkat selama pandemi, yang berdampak langsung pada kesehatan mental perempuan.

    Trauma yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi gangguan mental kronis.

    Jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat tiap tahunnya dan lebih 75 persen korbannya adalah Perempuan.

    Perempuan yang menghadapi stigma sosial, baik karena status sosial, pekerjaan, atau kondisi kesehatan mental mereka, sering kali merasa terisolasi.

    Hal ini memperburuk kondisi mental mereka dan menghambat pencarian bantuan.

    3. Dampak Stres Multi-Peran

    Beban ganda atau bahkan multi-peran yang dijalankan perempuan membuat mereka lebih
    rentan terhadap gangguan mental, termasuk kecemasan, depresi, dan kelelahan emosional.

    Ketidakpastian ekonomi global telah memperburuk stres pada perempuan, terutama mereka yang menjadi tulang punggung keluarga.

    Ketimpangan upah dan kehilangan pekerjaan juga meningkatkan risiko gangguan mental. Perempuan di komunitas rentan sering kali menjadi korban utama dampak perubahan iklim dan bencana alam.

    Trauma akibat kehilangan tempat tinggal atau sumber penghidupan dapat memicu gangguan stres pascatrauma (PTSD).

    Bencana banjir yang akhir-akhir ini terjadi di tanah air banyak berimbas pada ibu rumah tangga dengan segala kerepotannya selama banjir maupun pasca kejadian.

    Menyikapi beberapa hal diatas maka perlu adanya langkah-langkah untuk mendukung
    kesehatan mental perempuan di antaranya :

    1. Peningkatan Akses ke Layanan Kesehatan Mental

    Pemerintah dan organisasi non-pemerintah perlu menyediakan layanan kesehatan mental
    yang lebih mudah diakses, khususnya bagi perempuan di komunitas terpinggirkan.

    Pemerintah mempunyai target semua Puskesmas akan mampu memberikan layanan jiwa pada tahun 2027, saat ini baru 40 persen Puskesmas yang mampu memberikan layanan jiwa.

    2. Penghapusan Stigma

    Kampanye edukasi publik sangat penting untuk mengurangi stigma dan meningkatkan
    kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental perempuan.

    3. Pendekatan Holistik

    Memperkuat kesejahteraan perempuan tidak hanya melalui layanan kesehatan mental,
    tetapi juga melalui pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan penguatan hak-hak perempuan.

    4. Dukungan Sosial dan Komunitas

    Membentuk komunitas yang mendukung dan program pemberdayaan perempuan dapat
    membantu mengurangi rasa isolasi sosial dan mendukung kesehatan mental mereka.

    “Hari Perempuan Sedunia 2025 menggarisbawahi pentingnya percepatan aksi dalam mengatasi tantangan kesehatan mental perempuan. Dengan fokus yang lebih mendalam dan komprehensif pada isu ini, kita dapat membantu menciptakan dunia yang lebih setara dan berdaya bagi semua Perempuan di Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” tutur dia.

  • Sering Diabaikan karena Kesibukan, Padahal Sarapan Punya Manfaat Kesehatan – Halaman all

    Sering Diabaikan karena Kesibukan, Padahal Sarapan Punya Manfaat Kesehatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Sarapan sehat dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan bugar.

    Berbagai studi dan publikasi kesehatan menunjukkan individu dengan nutrisi yang baik akan memiliki daya tahan dan tingkat produktivitas yang memadai.

    “80 persen kesehatan berasal dari nutrisi dan 20 persen dari gaya hidup aktif yang sehat,” kata pakar biokimia dan nutrisi Prof. Rimbawan.

    Dan sarapan yang sehat tentu saja harus mengandung berbagai nutrisi penting antara lain protein, serat, dan karbohidrat.

    Berikut sembilan manfaat sarapan untuk kesehatan seperti dikutip medicine.net:

    Dapat melindungi jantung

    Menurut penelitian terkini, mereka yang tidak sarapan pagi lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada mereka yang sarapan pagi.

    Sementara, mereka yang melewatkan sarapan pagi mengalami kenaikan berat badan, yang dapat menyebabkan diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah, dan ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

    Dapat menurunkan risiko diabetes tipe II

    Sarapan pagi dapat membantu Anda menghindari fluktuasi glukosa darah, yang dapat menyebabkan diabetes.

    Penelitian menunjukkan bahwa orang yang berusia di bawah 65 tahun yang melewatkan sarapan bahkan beberapa kali setiap minggu memiliki kemungkinan 28 persen lebih besar untuk terkena diabetes daripada mereka yang sarapan secara teratur.

    Menyediakan energi

    Orang yang sarapan pagi lebih aktif secara fisik di pagi hari daripada mereka yang tidak sarapan pagi menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

    Hal ini bisa jadi karena makan di pagi hari membantu mereka memulai hari dengan lebih banyak energi. Mereka yang sarapan mengonsumsi lebih banyak kalori sepanjang hari dibandingkan mereka yang melewatkan sarapan, tetapi berat badan mereka tidak bertambah karena mereka lebih aktif.

    Baik untuk daya ingat

    Sarapan dapat meningkatkan daya ingat, konsentrasi, kecepatan pemrosesan informasi, penalaran, kreativitas, pembelajaran, dan bakat berbicara pada orang dewasa dan anak-anak menurut penelitian.

    Menjaga berat badan tetap rendah

    Meskipun penelitian telah menghubungkan sarapan dengan risiko obesitas yang lebih rendah, para peneliti menyatakan bahwa penelitian tersebut hanya bersifat observasional, dan tidak dapat dipastikan bahwa makanan tersebut mencegah penambahan berat badan.

    Uji coba terkontrol acak memberikan bukti yang lebih andal. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Obesity, orang dewasa yang kelebihan berat badan yang berdiet dan mengonsumsi lebih banyak kalori untuk sarapan daripada makan malam kehilangan lebih banyak berat badan daripada mereka yang makan malam dalam jumlah besar.

    Suasana hati lebih baik

    Menurut penelitian, setelah tidur semalaman, makan di pagi hari akan mengisi kembali simpanan glukosa otak Anda.

    Saat mereka tidak terganggu oleh rasa lapar, kebanyakan orang cenderung lebih bahagia dan tidak mudah marah.

    Namun, Prof. Rimbawan yang juga Nutrition Advisory Board (NAB) atau Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife Indonesia, menilai kesibukan masyarakat modern sering menjadi penghalang untuk sarapan di pagi hari.

    Berangkat dari keresahan itu, maka Herbalife mendukung kampanye Pekan Sarapan Nasional (PESAN) 2025, yang diinisiasi oleh Pemerintah sejak tahun 2013.

    Kampanye ini digaungkan melalui serangkaian kegiatan edukasi yang bertujuan untuk membagikan informasi tentang pentingnya sarapan sehat yang bergizi, serta berpartisipasi dalam acara olahraga dan sarapan sehat bersama.

    Kegiatan tersebut berlangsung sejak 15-23 Februari 2025 di 133 kota di Indonesia dengan melibatkan 41.065 peserta.

    Partisipasi terbanyak berasal dari Bungo, Bengkulu, Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Pangkalan Bun, Samarinda, Pontianak, dan Makassar, masing-masing kota mencatat lebih dari 1.000 peserta.

    “Kami berkomitmen meningkatkan kesejahteraan keseluruhan masyarakat Indonesia dan kami percaya fondasi masyarakat yang sehat dimulai dari kebiasaan dan pilihan yang kita tanamkan. Dan sarapan sehat adalah awal yang baik,” kata Oktrianto Wahyu Jatmiko, Director & General Manager of Herbalife Indonesia.

    Serangkaian kegiatan PESAN 2025 oleh Herbalife dimulai dengan olahraga pagi, diikuti dengan sarapan sehat dan pelatihan nutrisi.

    Kegiatan tersebut mencakup Zumba, PoundFit, senam kardio dan latihan fisik lainnya, diikuti dengan sesi edukasi nutrisi yang berfokus pada pentingnya sarapan sehat dan mengapa memasukkan protein itu penting.

    Peserta juga diberikan protein shake dan teh energi setelah berolahraga untuk membantu pemulihan mereka.

     

  • Pakar Gizi Nazhif Gifari Beberkan Jurus Mengurangi Konsumsi Garam, Bisa Diawali dari Dapur Rumah – Halaman all

    Pakar Gizi Nazhif Gifari Beberkan Jurus Mengurangi Konsumsi Garam, Bisa Diawali dari Dapur Rumah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Studi dari Ipsos berjudul Report on Perceptions and Behaviors of Low-Salt Diets 2021 menemukan bahwa konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti hipertensi, stroke, gagal ginjal, hingga serangan jantung, yang merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia.

    Sebagai alternatif mengurangi konsumsi garam, Monosodium Glutamat (MSG) dapat digunakan sebagai sumber rasa umami yang tetap mempertahankan cita rasa masakan.

    Dalam 1 gram MSG, terdapat 133 mg natrium, hanya sekitar sepertiga dari kandungan natrium yang ditemukan dalam garam.

    Ahli gizi, Nazhif Gifari SGz MSi menyarankan menjalani diet rendah garam bisa diawali dari dapur kita sendiri. 

    “Jika biasanya kita menambahkan 2 sendok teh garam dalam masakan, kurangi menjadi 1 sendok teh, dan perkaya cita rasa dengan menambahkan ½ sendok teh MSG,” katanya di Jakarta belum lama ini.

    Dengan cara ini, kata dosen Gizi di Universitas Esa Unggul ini, asupan natrium dalam tubuh dapat dikurangi hingga 30 persen tanpa mengorbankan rasa makanan.

    Nazhif menyarankan agar selalu membaca label nutrisi pada kemasan makanan, serta menghindari makanan kaleng, daging olahan, makanan asap, dan makanan asin.

    Selama bulan Ramadan, penting mengonsumsi buah dan sayur saat sahur dan berbuka puasa agar tubuh tetap sehat dan bugar.

    Ia menambahkan beberapa tips penting agar tubuh tetap fit selama Ramadan.

    “Saat sahur dan berbuka, tubuh membutuhkan sumber energi yang cukup. Kombinasi makanan pokok, protein hewani dan nabati, sayuran, serta buah-buahan menjadi kunci utama. Jangan lupa, air putih tetap menjadi prioritas utama untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi,” ujarnya.

    Minuman berkafein seperti kopi dan teh bersifat diuretik, yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat.

    Oleh karena itu, disarankan untuk berbuka dengan air putih dan kurma agar tubuh beradaptasi secara perlahan.

    Nadine juga mengimbau agar mengurangi konsumsi garam berlebih karena dapat meningkatkan risiko hipertensi dan gangguan kesehatan lainnya.

    Selain itu, makanan berlemak dan tinggi natrium, seperti gorengan, makanan kalengan, dan olahan siap saji, dapat membebani sistem pencernaan.

    “Sebaiknya, pilih makanan yang lebih alami dan segar untuk menjaga kesehatan tubuh selama berpuasa,” katanya.

    Mengonsumsi protein dari ayam, ikan, tahu, atau tempe dapat membantu mempertahankan energi lebih lama.

    Kombinasikan dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau kentang agar tubuh mendapatkan energi yang stabil sepanjang hari.

    Dalam kesempatan yang sama, Ajinomoto turut membagikan inspirasi menu sahur dan berbuka yang lezat dan bergizi untuk keluarga Indonesia.

    Melalui sesi Cooking Class di Dapur Umami Studio, Chef Hideki Fujiwara memperkenalkan dua menu bernutrisi yang dapat menjadi favorit keluarga yaitu Nugget Sayur ala Masako dan Oseng Buncis, Tahu, dan Daging Sapi.

    Untuk kedua resep ini, Chef Hideki Fujiwara menggunakan Masako Ayam sebagai kunci cita rasa masakan yang kaya rasa.

    “Masako Ayam dibuat dengan daging ayam utuh berkualitas serta kombinasi bumbu dan rempah pilihan. Kombinasi ini menghasilkan rasa kaldu yang lebih lezat, seperti kaldu buatan sendiri di rumah,” katanya. (Eko Sutriyanto)

  • Kaum Perempuan Diminta Waspada Kanker Payudara Mulai Menyerang Anak-anak Muda – Halaman all

    Kaum Perempuan Diminta Waspada Kanker Payudara Mulai Menyerang Anak-anak Muda – Halaman all

    Laporan Gabriela Irvine Dharma

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kanker payudara masih menjadi jenis kanker dengan angka kasus baru dan kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia. 

    Meskipun umumnya terjadi pada perempuan yang berusia 40 hingga 60 tahun, para dokter kini melihat tren baru bahwa kasus kanker payudara semakin banyak ditemukan pada usia yang lebih muda.

    Dalam dalam acara Press Conference bertajuk “Selangkah Rayakan Harapan: Perjalanan 32.000 Skrining Kanker Payudara” yang digelar oleh Siloam Hospitals Group, dr Ruth V Rebecca, SpPD, K-H.Onk.M, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medis di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta Barat menjelaskan bahwa tren ini perlu menjadi perhatian masyarakat.

    “Kalau dari data, kanker payudara masih di urutan nomor satu pada wanita, baik dari segi kasus baru maupun angka kematian. Memang secara rata-rata, usia yang paling banyak terkena itu 40 sampai 50 tahun, tapi jangan lupa, di bawah usia itu juga bisa,” ujar dr Ruth, Rabu (19/3/2025).

    Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kanker payudara kini ditemukan pada pasien berusia 20 tahun, bahkan ada kasus pasien dengan usia yang baru menginjak 17 tahun sudah terdiagnosis penyakit kanker payudara.

    “Tapi jangan lupa, dibawah (usia) itu juga bisa (terkena kanker payudara). Termuda yang saya temukan, usia 20 tahun juga ada. Bahkan kemarin waktu ada acara sama dokter bedah onkologi, pasien beliau 17 tahun juga ada. Jadi, trennya sekarang, kanker payudara itu ditemukan lebih muda lagi,” tegasnya.

    Menanggapi tren ini, Kepala Departemen Radiologi Siloam Hospital Kebon Jeruk, dr. Vera N. Tarigan, Sp.Rad, Subsp.PRP(K), selaku Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Subspesialis Radiologi Payudara dan Reproduksi Perempuan, turut membenarkan bahwa semakin banyak kasus kanker payudara ditemukan di usia muda.

    “Ya, memang kanker payudara itu biasanya muncul pada usia 40 sampai 50 tahun. Tapi benar kata dr. Ruth, di bawah 30 tahun juga ada yang sudah terkena dan bahkan sudah menyebar,” jelas dr. Vera.

    Ia menambahkan bahwa pola hidup menjadi salah satu hal yang berkontribusi terhadap meningkatnya kasus kanker payudara pada usia yang lebih muda.

    Gaya hidup yang kurang sehat, seperti pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, dan paparan zat berbahaya, bisa menjadi faktor risiko yang mempercepat munculnya kanker.

    Dengan semakin banyaknya kasus kanker payudara yang ditemukan pada usia muda, deteksi dini menjadi kunci utama untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

    “Jangan tunggu sampai ada gejala. Kanker payudara yang ditemukan dalam stadium awal memiliki peluang lebih besar untuk disembuhkan,” tutup dr. Vera.

  • Deteksi Dini Kanker Payudara Tingkatkan Angka Harapan Hidup Hingga 90 Persen – Halaman all

    Deteksi Dini Kanker Payudara Tingkatkan Angka Harapan Hidup Hingga 90 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Deteksi dini kanker payudara memiliki dampak signifikan terhadap peluang kesembuhan pasien.

    Menurut dr Ruth V Rebecca, SpPD, K-H.Onk.M, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medis di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengatakan bahwa semakin awal kanker payudara ditemukan, semakin tinggi angka harapan hidup pasien.

    “Berdasarkan data di Amerika, jika kanker payudara ditemukan pada stadium awal atau masih dalam tahap lokal, angka harapan hidup dalam lima tahun bisa mencapai 90 persen,” ujar dr. Ruth dalam acara Press Conference dengan tajuk “Selangkah Rayakan Harapan: Perjalanan 32.000 Skrining Kanker Payudara” yang diadakan oleh Siloam Hospitals Group, di Jakarta, Rabu (19/3/2025).

    Namun, jika kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening, angka harapan hidup dalam lima tahun menurun menjadi 70%.

    Sementara itu, jika kanker telah menyebar ke organ lain, angka harapan hidup dalam lima tahun hanya sekitar 30%.

    “Jadi kalau dalam 5 tahun, 90 orang yang hidup, 10 orang yang meninggal. Itu 90% artinya. Begitupun dengan 30%. Artinya 30 orang hidup, 70 meninggal, dalam 5 tahun,” jelasnya.

    Oleh karena itu, deteksi dini menjadi langkah krusial dalam menurunkan angka kematian akibat kanker payudara.

    Terpisah, saat membahas kapan waktu yang ideal untuk melakukan pemeriksaan kanker payudara, dr Ruth membedakan antara skrining dan deteksi dini.

    Skrining dilakukan pada orang yang sehat, untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker sebelum gejala muncul.

    Sementara deteksi dini dilakukan pada populasi berisiko tinggi, yang mungkin belum menunjukkan gejala terhadap kanker. Bisa juga proses kanker sudah ada, hanya belum bermanifestasi.

    Untuk kanker payudara, prosesnya diawali dengan skrining, usia 40 tahun menjadi waktu ideal untuk memulai pemeriksaan rutin.

    Namun, di bawah itu, jika tubuh sudah melakukan proses hormonal, seperti menstruasi dan reproduksi, pemeriksaan sudah bisa dimulai sejak usia 20 tahun.

  • Ratusan Ribu Kasus Kanker di Indonesia Picu Kematian, Ahli Onkologi Gelar Konferensi Cari Solusi – Halaman all

    Ratusan Ribu Kasus Kanker di Indonesia Picu Kematian, Ahli Onkologi Gelar Konferensi Cari Solusi – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Kasus kanker di Indonesia banyak yang berujung kematian.

    Merujuk Global Cancer Observatory (Globocan), pada tahun 2022 Indonesia mencatat 408.661 kasus kanker baru dan 242.099 kematian akibat kanker, dengan jenis kanker paling umum adalah payudara, leher rahim, paru-paru, dan kolorektal.

    Lebih dari 60-70 persen pasien kanker di Indonesia terdeteksi pada stadium lanjut, jauh lebih tinggi dibandingkan negara maju yang hanya berkisar 10-20 persen.

    Rendahnya kesadaran masyarakat dan lambatnya sistem rujukan medis menjadi tantangan utama yang harus segera diatasi.

    Berangkat dari kondisi ini, konferensi onkologi multidisiplin terbesar di Indonesia, Siloam Oncology Summit (SOS) 2025 digelar lagi.

    Kegiatan ini mengundang berbagai pakar internasional dari berbagai institusi kesehatan global, termasuk MD Anderson Cancer Center (Amerika Serikat), The Netherlands Cancer Institute (Belanda), University of Wollongong (Australia), Icon Cancer Center (Australia), National Cancer Center (Jepang), Sir Run Run Shaw Hospital (China), Rungsit University/Rajavithi Hospital (Thailand), dan National Cancer Center Singapore (Singapura).

    SOS 2025 akan berlangsung pada 16-18 Mei 2025 di Shang-rila Hotel Jakarta, menghadirkan pembicara internasional serta lebih dari 80  pakar onkologi nasional terkemuka dan ada berbagai workshop.

    CEO MRCCC Siloam Hospitals Semanggi sekaligus Ketua Panitia SOS 2025, dr. Edy Gunawan, MARS, mengatakan, kegiatan rutin diadakan setiap tahun sejak tahun 2021 dan telah menjadi salah satu platform yang mempertemukan pakar medis dari berbagai bidang ilmu onkologi untuk membangun strategi inovatif dalam meningkatkan deteksi dini serta kualitas perawatan kanker.

    Tahun ini tema SOS 2025 adalah mengadopsi kampanye global Union for International Cancer Control (UICC) 2025-2027, yakni “United by Unique” atau pendekatan yang menekankan pentingnya personalisasi dalam perawatan kanker.

    Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan pemanfaatan teknologi canggih guna meningkatkan akurasi diagnosis dan efektivitas pengobatan.

    Melalui 24 sesi simposium, peserta SOS 2025 akan mendapatkan wawasan terbaru dari pakar ternama dunia mengenai berbagai topik utama, termasuk diagnosis dan terapi terbaru pada semua jenis kanker, serta pendekatan paliatif berbasis holistik.

    Selain itu, hands-on workshops akan melatih tenaga medis dalam berbagai teknik mutakhir, seperti pelatihan teknik endoskopi yang menggunakan endoscopic ultrasound (EUS) untuk diagnostik dan terapi kanker pankreas dan hati.

    Pelatihan pendekatan intervensi dalam perawatan paliatif akan membahas teknik meningkatkan kualitas hidup pasien kanker stadium lanjut, termasuk pengelolaan nyeri dan perawatan multidisiplin.

    Pelatihan precision oncology akan mengulas pemanfaatan big data dan teknologi guna membantu dokter memberikan terapi kanker yang lebih akurat, maupun pelatihan khusus seperti sistem transfer obat tertutup.

    Konferensi ini juga mengajak peserta untuk berpartisipasi dalam sesi diskusi interaktif dan kelompok kerja guna membahas tren global, inovasi terbaru, serta solusi nyata untuk meningkatkan akses dan kualitas perawatan kanker.

    SOS 2025 juga menggelar kompetisi poster bagi tenaga medis dari berbagai disiplin, termasuk dokter, perawat, apoteker, ahli gizi, dan seluruh tenaga medis lain yang terlibat dalam penanganan kanker.

     

  • Risiko Penularan Tinggi, Kemenkes Sasar Warga Binaan Lapas untuk Skrining TBC – Halaman all

    Risiko Penularan Tinggi, Kemenkes Sasar Warga Binaan Lapas untuk Skrining TBC – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono menyebut bahwa tingkat penularan tuberkulosis (TBC) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) jauh lebih tinggi dibandingkan di lingkungan terbuka.

    Menurut Dante, kehidupan di dalam Lapas memiliki tantangan tersendiri, karena itu skrining TBC dan pemeriksaan kesehatan gratis diperlukan warga binaan.

    Dalam skrining ini, sebanyak 218 warga binaan di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang menjalani pemeriksaan TBC dengan metode Active Case Finding, yang mencakup pemeriksaan rontgen dada dan Tes Cepat Molekuler (TCM) bagi yang dicurigai mengidap TBC.

    Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan kesehatan gratis melalui paket cepat yang mencakup 10 pemeriksaan, antara lain skrining merokok, status gizi, tingkat aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, TBC, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru, kesehatan jiwa, dan geriatri.

    Warga binaan perempuan, skrining juga meliputi IVA test, SADARI, serta tes cepat untuk HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C.

    Lembaga pemasyarakatan adalah tempat di mana satu kamar diisi oleh banyak orang dan jika ada satu orang tertular TBC maka semua penghuni kamar harus diskrining.

    “Semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat bermanfaat bagi ibu-ibu yang ada dalam Lapas binaan ini sehingga nanti ibu-ibu selesai menjalani binaan di Lapas ini keluar tetap sebagai warga negara yang sehat yang sama haknya dengan warga negara lain,” ucap Prof. Dante saat meninjau proses pemeriksaan TBC dan pemeriksaan kesehatan gratis di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Banten, Rabu (19/3/2025).

    Bagi yang terdiagnosis, segera diberikan pengobatan, sementara bagi yang tidak, dilakukan tindakan pencegahan.

    Ditambahkan Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmi Karim pihaknya menyadari bawa kondisi overcrowding di Lapas menjadi alasan meningkatkan risiko penularan TBC hingga 10 kali lipat dibandingkan masyarakat umum.

    “Dengan kapasitas seharusnya 140 ribu orang, kini jumlah penghuni lapas mencapai 280 ribu. Ini membuat penularan penyakit sangat cepat, tidak hanya bagi warga binaan, tetapi juga petugas dan pengunjung,” jelasnya.

    Sejalan dengan upaya kesehatan ini, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronika Tan, melihat program ini sebagai kesempatan bagi warga binaan untuk tetap produktif.

    “Hari ini, selain skrining TBC, ada juga pemeriksaan IVA. Ini menjadi titik awal pemberdayaan perempuan agar mereka memiliki tekad untuk perubahan,” tuturnya.

    Melalui sinergi lintas sektor ini, pemerintah berkomitmen untuk memastikan hak kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk warga binaan di dalam Lapas.