Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Uji Klinik Global Vaksin TBC M72 Masuki Tahap Kunci, Indonesia Libatkan 2.095 Partisipan – Halaman all

    Uji Klinik Global Vaksin TBC M72 Masuki Tahap Kunci, Indonesia Libatkan 2.095 Partisipan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia telah menyelesaikan proses rekrutmen partisipan untuk uji klinik fase 3 kandidat vaksin Tuberkulosis (TBC) M72. Sebanyak 2.095 partisipan dari kelompok usia remaja dan dewasa telah direkrut untuk berpartisipasi dalam studi global yang juga dilaksanakan di Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi.

    Uji klinik ini bertujuan mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin M72 dalam mencegah TBC paru pada individu dewasa dengan infeksi TB laten yang tidak terinfeksi HIV. Kandidat vaksin ini telah dikembangkan sejak awal tahun 2000 dan menunjukkan profil keamanan yang baik dalam studi sebelumnya. Di Indonesia, kegiatan ini dilaksanakan di berbagai institusi medis terkemuka.

    Termasuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), RS Universitas Indonesia (RSUI), RSUP Persahabatan, RS Islam Cempaka Putih di Jakarta. Serta Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK UNPAD) di Bandung, Jawa Barat. Pelaksanaan uji klinik dimulai pada 3 September 2024, dan rekrutmen partisipan secara resmi telah selesai per 16 April 2025.

    Total partisipan uji klinik fase 3 ini berjumlah 20.081 orang dari lima negara. Afrika Selatan menjadi kontributor terbesar dengan 13.071 partisipan, diikuti Kenya (3.579), Indonesia (2.095), Zambia (889), dan Malawi (447).

    Hingga saat ini, terdapat sekitar 15 kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan secara global.  Diantaranya, M72 menjadi yang paling maju karena telah mencapai fase 3, yakni tahap terakhir sebelum vaksin dapat digunakan secara luas.

    Pengembangan vaksin ini didukung oleh Gates Foundation, dan diharapkan seluruh rangkaian uji klinik selesai pada akhir tahun 2028.

    “Uji klinik merupakan tahapan krusial dalam proses pengembangan vaksin untuk memastikan keamanan, efektivitas, serta mengidentifikasi potensi efek samping sebelum digunakan oleh masyarakat,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Aji Muhawarman Kamis (8/5/2025).

    Proses uji klinik vaksin dilakukan secara bertahap. Dimulai dari uji praklinik pada hewan, kemudian fase 1 pada sejumlah kecil partisipan manusia (20–50 orang).

    Fase 2 pada kelompok yang lebih besar (200–300 orang), hingga fase 3 yang melibatkan puluhan ribu partisipan lintas negara. Fase 3 menjadi pondasi utama dalam proses evaluasi regulator sebelum vaksin mendapatkan izin edar.

    Seluruh pelaksanaan uji klinik vaksin M72 di Indonesia diawasi secara ketat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan RI, serta para ahli vaksin TBC nasional dan global.

     

  • Tanpa Facial, Sel Kulit Mati Bisa Mengelupas Sendiri? Ini Penjelasan Dokter – Halaman all

    Tanpa Facial, Sel Kulit Mati Bisa Mengelupas Sendiri? Ini Penjelasan Dokter – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang bertanya-tanya, apakah kulit bisa tetap sehat tanpa melakukan perawatan wajah seperti facial. 

    Menurut dr. Ahmad Haykal A.R.B, Sp.DVE, M.Kes, FINSDV dari Amala Clinic, proses pengelupasan sel kulit mati sebenarnya bisa terjadi secara alami.

    “Bisa dalam keadaan normal. Penggantian sel atau pengelupasan itu harusnya bisa terjadi dalam waktu sekitar 28 hari,” kata dr. Ahmad ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025). 

    Ia menambahkan idealnya, facial dilakukan sebulan sekali untuk membantu proses regenerasi kulit.

    Namun, dr. Haykal menjelaskan kondisi lingkungan dan aktivitas seseorang bisa memengaruhi kebutuhan kulit terhadap perawatan tambahan. 

    “Kalau misalnya tugasnya di National Geographic, tiap hari keluar, kena panas, masuk hutan, masuk gua, mendaki gunung, lewati lembah, ya wajah kita pasti makin kusam dan makin banyak penumpukan kotoran,” tuturnya.

    Dalam kondisi seperti itu, facial dapat dilakukan lebih sering. 

    “Paling cepat bisa dua minggu sekali, tapi dengan teknologi facial yang memadai. Jangan sampai pakai facial abal-abal yang cuma dikelupasin saja, itu nggak bisa,” jelasnya.

    Ia menekankan selain frekuensi, kualitas facial juga penting. 

    “Idealnya sebulan sekali, tapi bisa lebih cepat kalau kondisi kulit sudah membutuhkan treatment,” jelasnya.

    Lebih lanjut dr. Ahmad mengatakan perawatan wajah tak hanya sekedar facial, tapi juga ada diamond glow dan celluma light therapy, ia mencontohkan yang ada di Amala Clinic.

    Untuk diketahui, diamond glow merupakan perawatan yang menggunakan teknologi 3 in 1 eksklusif yaitu eksfoliasi kulit mati, ekstraksi komedo dan membersihkan pori -pori sekaligus menutrisi kulit dengan serum yang disesuaikan dengan kondisi kulit pasien.

     

  • Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap 2024 Masih Dibawah Target, Apa Dampaknya? – Halaman all

    Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap 2024 Masih Dibawah Target, Apa Dampaknya? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, MKM mengatakan, cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada tahun 2024 masih dibawah target untuk terbentuknya herd immunity.

    Adapun herd immunity adalah ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu sehingga memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.

    Penyebabnya karena kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan adanya hoaks atau misinformasi.

    Ia menekankan pentingnya memperkuat kolaborasi dan sinergi untuk menghadapi tantangan imunisasi.

    Sebagai tenaga kesehatan misalnya bisa turut menyukseskan cakupan imunisasi, dengan selalu menanyakan status imunisasi bayi atau anak dalam setiap kesempatan, bukan hanya saat akan mendapatkan imunisasi.

    “Cakupan IDL  pada tahun 2024 adalah 87,3 persen dan antigen baru seperti PCV dan RV adalah 86,6 persen, cakupan ini masih dibawah target untuk terbentuknya herd immunity,” tutur dia dalam kegiatan yang digelar Merck Sharp & Dohme Indonesia (MSD) di Jakarta.

    Ketua Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), menegaskan, imunisasi dapat melindungi anak dari penyakit yang bisa dicegah dan juga komplikasi serius yang ditimbulkan dari penyakit tersebut.

    “Pentingnya edukasi kepada masyarakat melalui tenaga kesehatan, bahwa penanganan penyakit setelah terjadinya komplikasi akan jauh lebih sulit, sehingga penting bagi orang tua untuk tidak ragu memberikan imunisasi pada anak sesuai anjuran,” jelasnya.

    Saat ini ada 15 jenis vaksin yang direkomendasikan IDAI untuk diberikan sesuai tahapan usia anak, termasuk PCV untuk mencegah pneumonia, MMRV untuk penyakit akibat virus campak, gondongan, rubella, dan cacar air, Rotavirus untuk melindungi anak dari infeksi rotavirus yang menyebabkan diare berat, serta HPV untuk mencegah kanker serviks.

    “Karenanya, baik tenaga kesehatan maupun orang tua untuk dapat terus mengikuti pembaruan informasi terkait jadwal imunisasi, agar setiap anak memperoleh perlindungan yang optimal,” tambah Prof. Hartono.

    Hal senada disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Dewasa PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, Sp.PD-KAI, FINASIM.

    Ia menuturkan, banyak orang dewasa dan lansia yang tidak lagi terproteksi oleh vaksin yang diterima pada usia anak, bahkan ada pula yang belum mendapatkan imunisasi lengkap ketika usia anak.

    Padahal kalangan ini rentan terhadap berbagai ancaman penyakit berbahaya.

    Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, kelompok usia 65–74 tahun memiliki prevalensi pneumonia tertinggi kedua setelah bayi dibawah usia satu tahun, yakni sebesar 0,86 persen.

    Risiko yang meningkat seiring bertambahnya usia, ditambah penurunan imunitas, membuat lansia rentan mengalami komplikasi serius.

    “Sudah saatnya mengubah paradigma bahwa vaksinasi hanya dibutuhkan pada masa kanak-kanak. Perlindungan melalui vaksinasi perlu menjadi prioritas juga bagi populasi berisiko tinggi, seperti lansia, individu dengan penyakit kronis, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kesadaran ini harus dibangun sejak dini, termasuk di kalangan tenaga kesehatan,” ungkap dr. Sukamto.

    Indonesian Vaccine Convention (IVAXCON) 2025 yang digelar pada 26-27 April 2025 di Jakarta ini melibatkan lebih dari 1.000 tenaga kesehatan dari berbagai wilayah di Indonesia bersama puluhan pakar kesehatan, dalam upaya meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam upaya pemerataan vaksinasi di Indonesia.

     

  • Peneliti: Vaksin TBC Milik Bill Gates Sudah Masuk Uji Klinis Tahap 3 – Halaman all

    Peneliti: Vaksin TBC Milik Bill Gates Sudah Masuk Uji Klinis Tahap 3 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peneliti Nasional vaksin TB Prof DR Dr Erlina Burhan mengatakan, vaksin kandidat M72/AS01E milik Yayasan Bill & Melinda Gates dan GlaxoSmithKline (GSK) sedang menjalani uji klinis fase 3.

    Tak hanya Indonesia, uji coba ini juga berlangsung di empat negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia yaitu Afrika Selatan, Kenya, Malawi dan Zambia.

    “Uji coba ini berlangsung di lima negara, termasuk Indonesia, dengan melibatkan hingga 20.000 peserta, termasuk individu dengan HIV,” kata Prof Erlina beberapa waktu lalu.

    Sejak tahun 2022, Indonesia menjadi salah satu lokasi utama dalam uji klinis fase 3 vaksin M72/AS01E.

    Hingga Maret 2025, jumlah subjek yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini di Indonesia hampir mencapai 2.000 orang.

    “Ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam mendukung inovasi dan penelitian untuk menemukan solusi yang lebih efektif dalam memerangi TB,” ujar dia.

    Jika berhasil, M72/AS01E bisa menjadi vaksin pertama dalam lebih dari satu abad yang mencegah TB paru pada remaja dan dewasa.

    Saat ini, vaksin M72/AS01E telah menunjukkan perlindungan sekitar 50 persen dalam uji klinis fase 2b selama tiga tahun pada orang dewasa yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis.

    Sebelumnya diketahui, dalam pertemuan dengan Presiden RI, Prabowo Subianto, Bill Gates sedang mengembangkan vaksin TBC.

    Menurut Presiden, penyakit TBC telah banyak memakan Korban jiwa. Setidaknya 100 ribu orang meninggal setiap tahunnya. Oleh karena itu menurut Prabowo, Bill Gates berupaya menekan penyebaran dan angka kematian akibat penyakit tersebut.

     

  • Prabowo dan Bill Gates Tinjau Program MBG di SDN Jati 03, Kepala BGN: Itu Dadakan – Halaman all

    Prabowo dan Bill Gates Tinjau Program MBG di SDN Jati 03, Kepala BGN: Itu Dadakan – Halaman all

    Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan, tidak ada persiapan dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Bill Gates memantau Makan Bergizi Gratis.

    Tayang: Kamis, 8 Mei 2025 12:36 WIB |
    Diperbarui: Kamis, 8 Mei 2025 12:37 WIB

    Tribunnews.com/Taufik Ismail

    CEK MAKAN BERGIZI – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengajak pendiri Microsoft sekaligus filantropi dunia, Bill Gates mengecek pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 03 Jati, Jakarta Timur, Rabu (7/5/2025). 

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyatakan, tidak ada persiapan dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Tokoh Filantropis Bill Gates untuk memantau penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Jati 03, Jakarta, Rabu (7/5/2025).

    Ia menyebut kunjungan ini bukan settingan termasuk menu yang diberikan.

    “Ini dadakan. Kami eggak tahu mau ke sekolah mana, dan baru tahunya tadi pagi. Jadi apapun yang terjadi di sini bukan settingan memang apa adanya,”.

    “Tiba-tiba saya harus mendampingi Pak Presiden di sini dan saya juga baru tahu diarahkan ke sini. Jadi betul-betul ini dadakan,” kata Dadan.

    Dadan mengatakan, pendiri microsoft itu kagum dan mengapresiasi program pemerintah ini.

    Bill Gates menilai, program ini memiliki fokus terhadap peningkatan gizi ini pastinya membutuhkan anggaran yang besar.

    KEPALA BGN – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyatakan, tidak ada persiapan dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Tokoh Filantropis Bill Gates untuk memantau penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Jati 03, Jakarta, Rabu (7/5/2025). (HO/BADAN GIZI NASIONAL)

    “Iya (Bill Gates) sangat impress karena untuk melakukan ini kan pasti membutuhkan anggaran yang cukup besar. Pak Presiden menyampaikan itu sudah dipersiapkan oleh Pemerintah Indonesia dan kemudian beliau terkesan dengan apa yang dilakukan,” ujar Dadan.

    Dadan menambahkan, program MBG ini dinilai sangatlah penting terutama bagi ibu hamil, balita, dan anak-anak. “

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Berantas Stunting, Kampanyekan Sehari Satu Telur dengan Bantuan AI – Halaman all

    Berantas Stunting, Kampanyekan Sehari Satu Telur dengan Bantuan AI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Di Indonesia, stunting masih menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius.

    Data menunjukkan bahawa hampir 1 dari 5 anak di bawah lima tahun berisiko berisiko mengalami stunting.

    Edu Farmers International Foundation, bekerja sama dengan penyedia teknologi AI KeyReply, dengan bangga meluncurkan ZeroStunting—sebuah inisiatif kolaborasi antara sektor publik dan swasta,  memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengubah intervensi kesehatan masyarakat dan memberdayakan orang tua untuk meningkatkan gizi anak-anak mereka.

    Proyek inovatif yang dijuluki “SAKTI” ini didukung oleh hibah dari Infoxchange —sebuah organisasi terkemuka yang didedikasikan untuk mendorong transformasi digital untuk dampak sosial.

    Salah satu intervensi kunci untuk memerangi Stunting adalah memastikan anak-anak mengonsumsi makanan kaya protein, seperti telur.

    Sumber makanan tinggi protein berperan  dalam perkembangan tinggi badan dan berat badan anak.

    Banyak penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi setidaknya satu telur per hari selama 6 bulan dapat meningkatkan berat dan tinggi badan, serta mengurangi persentase balita yang mengalami stunting.

    Selain itu, edukasi pada orangtua mengenai pola asuh yang baik dan pemberian gizi yang tepat sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.

    Didanai oleh Infoxchange, proyek ini merupakan bagian dari upaya lebih besar untuk memperluas solusi inovatif yang mengatasi malnutrisi anak di seluruh Indonesia.

    Hibah ini memungkinkan Edu Farmers untuk memanfaatkan alat digital canggih dan analitik data untuk memastikan bahwa intervensi yang diberikan berdampak dan berkelanjutan.

    Melalui integrasi teknologi AI,, ZeroStunting tidak hanya meningkatkan pelacakan gizi, tetapi juga membuka jalan bagi inisiatif kesehatan masyarakat dan transformasi digital di masa depan.

    Proyek ZeroStunting mengintegrasikan sistem berbasis AI dari KeyReply, menyediakan antarmuka yang mulus dan ramah pengguna bagi orang tua untuk mencatat makanan harian anak-anak mereka. Orang tua kini dapat melaporkan konsumsi telur anak-anak mereka di SAKTI dan asupan gizi secara keseluruhan.

    Membantu memperbarui data secara real time, Cukup dengan melaporkan apakah anak mereka mengonsumsi telur, orang tua   yang memungkinkan pemangku kepentingan memantau tren gizi dan melakukan intervensi jika diperlukan.

    “Kami memanfaatkan alat WhatsApp yang didorong oleh AI untuk secara otomatis mengumpulkan data waktu nyata tentang konsumsi telur harian dan pertumbuhan anak. Umpan balik langsung ini memungkinkan kami untuk mengetahui kekurangan gizi dan melaksanakan intervensi yang tepat waktu untuk memastikan setiap anak yang berisiko menerima dukungan penting yang mereka butuhkan,” kata dr. Lukmanul Hafiz, Kepala Program & Operasi Stunting di Edu Farmers Foundation dalam keteranganya belum lama ini.

    Solusi AI dari KeyReply menyederhanakan proses dengan mengotomatiskan pengumpulan data, memvalidasi laporan gizi, dan memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti.

    Sistem AI mengidentifikasi tren konsumsi telur dan asupan gizi, memberitahu pemangku kepentingan ketika intervensi diperlukan.

    Selain itu, AI terintegrasi dengan mulus dengan platform seperti WhatsApp, memastikan akses yang mudah bagi orang tua untuk melaporkan dan menerima panduan tentang gizi anak mereka.

    Sejak 2022, inisiatif ini telah berdampak pada hampir 2.000 anak di 66 kecamatan dan desa di Indonesia. Data terkini menunjukkan tingkat kepatuhan 70-80 persen  di antara orang tua yang memberikan telur kepada anak-anak mereka.

    Melalui pelacakan berbasis AI dan keterlibatan yang dipersonalisasi, program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi orang tua sebesar  10-15 persen untuk memastikan manfaat gizi yang berkelanjutan.

    Data yang dikumpulkan dianalisis untuk memberikan wawasan tentang pola makan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian segera.

    Penggunaan teknologi AI memungkinkan proyek ini dapat menilai tren, memprediksi risiko, dan mendukung organisasi pemerintah dan non-profit dalam mengimplementasikan program gizi yang terarah.

    Kampanye One Day, One Egg dari Edu Farmers menyediakan telur yang disubsidi/didonasi kepada anak-anak yang mengalami atau berisiko stunting.

    Intervensi enam bulan ini memastikan anak-anak menerima satu telur setiap hari. Telur merupakan sumber protein penting yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

    Program ZeroStunting bertujuan untuk mengurangi angka stunting sebesar 20 persen untuk penerima manfaat yang berpartisipasi dalam setiap siklus program enam bulan.

    Data dasar menunjukkan penurunan rata-rata prevalensi stunting sebesar 17% tanpa intervensi digital. Program One Day, One Egg menargetkan peningkatan tambahan 3% hingga 7%, sehingga memperkuat dampak dari inisiatif ini.

     

  • Pentingnya Hidrasi Sehat: Air Distilasi Bantu Ringankan Kerja Ginjal – Halaman all

    Pentingnya Hidrasi Sehat: Air Distilasi Bantu Ringankan Kerja Ginjal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ginjal memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan tubuh manusia. Menurut dr. Luh Putu Swastiyani, dokter spesialis penyakit dalam yang berpraktik di Yogyakarta, ginjal bertugas menyaring limbah dan racun dari darah, menjaga keseimbangan elektrolit, mengatur tekanan darah, serta memproduksi hormon penting bagi kesehatan.

    Dalam menjaga fungsi vital ginjal, pola hidup sehat menjadi fondasi utama. Banyak yang baru menyadari pentingnya peran ginjal setelah mengalami gangguan yang berdampak pada organ lain. Padahal, langkah preventif jauh lebih efektif dan ekonomis dibandingkan penanganan medis saat kerusakan sudah terjadi.

    “Kerusakan ginjal bisa memberi dampak kesehatan serius bagi organ tubuh lainnya seperti jantung, hati, dan bahkan otak,” tuturnya.

    Untuk itu, dr. Luh membagikan sejumlah tips praktis yang bisa diterapkan sehari-hari guna menjaga kesehatan ginjal secara optimal. Berikut ini adalah panduan menjaga kesehatan ginjal dari dr. Luh:

    1. Konsumsi makanan bergizi tinggi serat

    Memilih konsumsi sayur dan buah segar yang membantu kerja ginjal lebih ringan serta menjaga metabolisme tubuh tetap optimal. Selain itu, hindari kebiasaan mengonsumsi makanan dengan garam berlebih dan makanan olahan yang rentan mengandung zat kimia karena dapat membebani ginjal dalam jangka panjang.

    2. Penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan air berkualitas

    Dr. Luh merekomendasikan konsumsi air murni hasil distilasi yang telah terbukti lebih bersih dari kontaminan dan logam berat. Air hasil distilasi pada suhu 110°C telah terbukti bebas dari timbal, merkuri, arsenik, dan zat berbahaya lainnya. Ini membantu meringankan kerja ginjal dalam menyaring cairan.

    “Selalu cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan memilih air yang berkualitas seperti air murni hasil distilasi (Amidis) untuk mendukung kesehatan ginjal. Jangan lupa untuk selalu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi masalah ginjal lebih awal,” ujar dr. Luh.

    Ia menambahkan bahwa proses distilasi membuat air menjadi lebih murni dan aman untuk dikonsumsi, terutama bagi ginjal yang membutuhkan cairan bersih tanpa beban tambahan.

    “Air yang dihasilkan dari distilasi seperti ini (Amidis) memiliki kadar mineral anorganik, dan kontaminan yang sangat rendah bahkan mencapai 0ppm. Artinya air ini bebas dari unsur-unsur berbahaya,” ujarnya.

    3. Hindari dehidrasi kronis

    Jurnal Hydration and Kidney Health dalam Nutrients (2020) menyebut bahwa hidrasi yang cukup dapat menjaga kesehatan ginjal. Di satu sisi, dehidrasi kronis bisa menyebabkan hiperfiltrasi ginjal dan mempercepat penurunan fungsi ginjal.

    Oleh karena itu, dianjurkan mengonsumsi air murni tanpa tambahan gula atau zat aditif. Jurnal tersebut menyampaikan bahwa konsumsi air murni lebih baik dibandingkan minuman manis atau berkafein yang bisa mengganggu kesehatan ginjal.

    4. Rutin periksa kesehatan secara berkala

    Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi masalah ginjal sejak dini dan menjaga organ-organ tubuh lainnya tetap optimal.

    “Selalu cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan memilih air yang berkualitas seperti air murni hasil distilasi (Amidis) untuk mendukung kesehatan ginjal. Jangan lupa untuk selalu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi masalah ginjal lebih awal,” ujar Dokter Luh. 

    Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan sederhana tersebut, menjaga ginjal tetap sehat bukanlah hal yang sulit. Kunci utamanya terletak pada konsistensi dalam memilih pola hidup sehat dan sumber hidrasi yang benar.

    Amidis kemasan 220 ml dan kemasan 15 liter.

    Amidis: Air Murni Berkualitas untuk Dikonsumsi Sehari-hari

    Amidis hadir sebagai solusi air murni berkualitas yang mendukung gaya hidup sehat. Kini, Amidis tersedia dalam galon sekali pakai 15 liter yang anti tumpah yang ideal untuk konsumsi rutin maupun untuk diminum bersama orang terdekat.

    Selain itu, tersedia juga kemasan botol 220ml yang ringan dan praktis, cocok disimpan di dalam tas untuk diminum kapan saja, di mana saja.

    Amidis dapat ditemukan di gerai Alfamidi dan berbagai toko di kota-kota seluruh Indonesia. Informasi lebih lengkap tersedia melalui akun Instagram dan TikTok resmi @amidisIndonesia.

  • Banyak Usia Muda Hipertensi, Kolesterol Tinggi hingga Diabetes, Jangan Abaikan Cek Kesehatan – Halaman all

    Banyak Usia Muda Hipertensi, Kolesterol Tinggi hingga Diabetes, Jangan Abaikan Cek Kesehatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Potensi penyakit kronis tak hanya jadi alarm bagi usia tua. Karena itulah sangat penting cek kesehatan. 

    Kini yang masih berusia 20 tahun pun banyak mengalami gejala penyakit kronis, mulai dari hipertensi hingga gula darah dan kolesterol tinggi. 

    Terkadang keluhan muncul tanpa gejala karena tak pernah ada pemeriksaan kesehatan sebelumnya. 

    Dokter Patricia dari RS Mulia Pajajaran mengatakan  kesadaran warga terhadap pentingnya cek kesehatan masih perlu terus ditingkatkan.

    “Banyak banget orang yang tensinya tinggi, gula darah tinggi, tapi mereka gak sadar karena tidak ada gejalanya,” jelas dr. Patricia saat ditemui dalam Program skrining kesehatan gratis Cek Segitiga kembali digelar oleh Dexa Medica di Bogor. 

    Ia mengatakan tensi, gula darah dan kolesterol tinggi bisa jadi alarm penyakit kronis ini 

    “Apalagi sekarang banyak banget usia 20-an yang tensinya, gula darah, dan kolesterolnya mulai tinggi. Mungkin karena makanan kita banyak banget yang tidak sehat sekarang. Makanya penting banget untuk kita lakukan tes skrining kesehatan, jadi ketahuan jangan sampai kita terkena penyakit kronis.”

    Kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini ini terlihat kurang. 

    Saat 490 warga mengikuti skrining gratis untuk tiga penyakit silent killer utama: hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi.

    Dalam kegiatan yang merupakan bagian dari Corporate Social Initiative Dharma Dexa ini hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 80 persen peserta memiliki potensi risiko terhadap salah satu dari tiga penyakit tersebut. 

    Tercatat, 59,2 persen memiliki kadar kolesterol dalam darah di atas normal (>199 mg/dL).

    Sebanyak 45,1 persen terdeteksi tekanan darah tinggi.

    Lalu 12,9 persen memiliki kadar gula darah sewaktu di atas 130 mg/dL.

    Selain itu, sebanyak 354 peserta (72persen) mengaku belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelumnya, dan hanya 136 orang yang pernah memeriksakan diri dalam 6 bulan terakhir.

    Menurut Gunawan, Senior Sales Manager OGB Dexa, temuan ini menjadi pengingat akan pentingnya pemeriksaan berkala, terutama bagi masyarakat usia produktif.

    “Sebanyak 490 orang telah menjalani skrining kesehatan, dan 72 persen di antaranya belum pernah memeriksakan diri terkait tiga penyakit kronis tersebut. Ini menjadi masukan penting bagi kita semua bahwa edukasi harus terus dijalankan agar masyarakat dapat melakukan pencegahan sejak dini,” ujarnya.

    Program Cek Segitiga yang mendapat dukungan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bogor, yang menilai kegiatan ini sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan akses kesehatan yang terjangkau dan edukatif.

    “Acara semacam ini harapannya dapat digelar minimal satu bulan dua kali. Untuk memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan hidup sehat tapi terkendala biaya dalam menjalankan pemeriksaan kesehatan,” ungkap Bapak Gunawan dari Dispora Kota Bogor.

    Sementara itu, Mateus Ramidi, Manager Dharma Dexa, menegaskan bahwa program ini dirancang untuk menjangkau masyarakat akar rumput dengan pendekatan yang praktis dan berdampak langsung.

    “Kami percaya bahwa langkah sederhana seperti cek kesehatan dapat memberikan perubahan besar dalam kualitas hidup seseorang—dan inilah bentuk nyata Expertise for the Promotion of Health yang menjadi nilai inti kami,” ujar Mateus.

  • Pasien Kanker Prostat Stadium Lanjut Dianjurkan Jalani Terapi Radioaktif – Halaman all

    Pasien Kanker Prostat Stadium Lanjut Dianjurkan Jalani Terapi Radioaktif – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Pada pasien kanker prostat stadium lanjut, pengobatan yang disarankan  adalah terapi radioaktif yakni Lutetium PSMA (Prostate-Specific Membrane Antigen).

    Kanker prostat dalam perkembangannya dapat menyebar ke organ lain dan menjadi sulit diatasi dengan metode konvensional.

    Dokter spesialis kedokteran nuklir konsultan nuklir onkologi RS Siloam MRCCC Semanggi
    dr. Febby Hutomo, Sp. KN (K), FANMB, mengatakan, terapi ini menargetkan molekul spesifik di sel kanker prostat.

    “Lutetium PSMA hanya menargetkan sel kanker yang memiliki PSMA pada permukaannya. Hal ini membuat efek samping terhadap jaringan normal menjadi sangat minimal,” tutur dia ditulis di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

    Terapi ini dapat memperlambat perkembangan kanker, mengurangi gejala, dan meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan.

     
    Efek samping yang mungkin muncul cenderung lebih ringan dibandingkan kemoterapi serta umumnya dapat diatasi dengan terapi suportif.
     
    Sebelum menjalani terapi pasien harus melalui serangkaian pemeriksaan medis untuk memastikan kelayakan prosedur.

    Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan fisik oleh tim multidisiplin, tes laboratorium lengkap, dan pemindaian PET PSMA atau teknik pencitraan medis.

    Terapi ini dilakukan dengan cara menyuntikkan Lutetium-177 melalui infus ke dalam tubuh pasien.

    Setelah masuk ke dalam aliran darah, Lutetium-177 akan mencari dan mengikat sel kanker prostat yang memiliki PSMA.

    Radiasi yang dilepaskan oleh Lutetium-177 akan merusak sel kanker dari dalam, menghentikan pertumbuhan dan perkembangannya.
     
    “Prosedur ini dilakukan di ruang khusus yang telah dirancang sesuai standar keamanan kedokteran nuklir,” tutur dr. Febby.

    Setelah prosedur selesai, pasien dapat langsung pulang tanpa perlu menjalani isolasi khusus, karena kadar radiasi yang ditinggalkan di dalam tubuh sangat kecil dan tidak berbahaya bagi orang lain.
     
    Setelah menjalani terapi ini pasien dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh secara umum agar hasil terapi lebih optimal.

    Pada umumnya, terapi ini terdiri dari tiga siklus yang diberikan dengan jarak waktu 4-6 minggu di antara setiap sesi.

    Pasien mulai merasakan perbaikan kondisi setelah siklus terakhir, dan hasilnya akan dievaluasi oleh tim medis.

    Jika terjadi kekambuhan, terapi Lutetium PSMA dapat diulang dengan jarak waktu 6-8 minggu, tergantung pada kondisi pasien.

    “Di RS kami telah, telah dilengkapi dengan fasilitas kedokteran nuklir yang canggih untuk mendukung prosedur Lutetium PSMA. Dengan adanya peralatan modern dan tim medis yang berpengalaman,” tutur dr Febby.

  • Kaum Muda Rentan Terkena Kanker Kolorektal, Tanda dan Gejala Ini Sering Diabaikan – Halaman all

    Kaum Muda Rentan Terkena Kanker Kolorektal, Tanda dan Gejala Ini Sering Diabaikan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

     

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Generasi muda kini rentan terserang kanker kolorektal atau yang meliputi kanker usus besar dan rectum.

    Selama ini kanker kolorektal lebih banyak menyerang usia lanjut atau lansia.

    Namun Data International Agency for Research on Cancer (IARC menunjukkan kasus kanker kolorektal di Indonesia meningkat pada usia muda.

    Tahun 2022, dari sekitar 25.000 kasus kanker kolorektal di Indonesia, sekitar 1.400 pasien berusia di bawah 40 tahun, termasuk 446 kasus pada rentang usia 20 hingga 29 tahun.

    Selain faktor genetik, pola makan tinggi lemak dan rendah serat, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan ultra-proses dan olahan, kebiasaan merokok, serta konsumsi alkohol menjadi kombinasi yang diyakini mempercepat proses peradangan dalam saluran cerna, yang dalam jangka panjang dapat memicu pertumbuhan sel abnormal.

    “Kanker kolorektal tidak lagi bisa dianggap sebagai penyakit orang tua. Generasi muda kini juga rentan, dan ini harus menjadi perhatian kita bersama,” ujar Konsultan Senior dalam bidang Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre Singapura Dr. Zee Ying Kiat yang ditulis di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

    Tanda dan Gejala

    Ada beberapa gejala yang bisa menjadi gejala awal.

    Dr. Zee menyebut gejalanya bisa berupa perubahan pola buang air besar baik konstipasi maupun diare yang berkepanjangan.

    Terdapat darah dalam feses, rasa nyeri yang membuat perut terasa tidak nyaman, atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

    “Gejala-gejala tersebut memang tidak otomatis berarti kanker tapi jika terus berulang maka jangan abaikan segera lakukan pemeriksaan ke dokter,” tuturnya.

    Kolonoskopi menjadi gold standard untuk deteksi dini kanker kolorektal. 

    Di Amerika Serikat, usia skrining kini diturunkan dari 50 menjadi 45 tahun, merespons tren usia muda yang terdiagnosis.

    Penanganan Kanker Kolorektal

    Penangannya tidak bisa hanya bergantung pada satu spesialis tetapi multidisiplin.

    Dokter bedah, onkolog, ahli patologi, radiolog, hingga ahli gizi dan konselor harus bekerja bersama merancang strategi untuk setiap pasien.

    Operasi tetap menjadi langkah utama, namun karena sel kanker bisa tersebar dalam ukuran mikroskopik, pasien sering kali tetap membutuhkan kemoterapi setelah operasi.

    Bisa juga dilanjutkan dengan radioterapi, atau terapi target tergantung pada stadium penyakit dan karakteristik tumor.

    Dalam dekade terakhir, kemajuan dalam teknologi seperti genomic profiling bisa menyesuaikan pengobatan lebih spesifik.

    Harapan Hidup Penderita

    Ia menuturkan, tingkat keberhasilan pengobatan dan harapan hidup pasien sangat bergantung pada stadium saat kanker terdeteksi.

    Semakin dini terdeteksi maka angka harapan hidup semakin tinggi.

    Bila ditemukan pada stadium I, angka harapan hidup lima tahun bisa mencapai lebih dari 90 persen.

    Namun, pada stadium IV, atau saat kanker telah menyebar ke organ lain, angka harapan hidup anjlok menjadi hanya sekitar 10–15 persen.

    Berkat pengobatan yang lebih terpersonalisasi, kini angka harapan hidup bisa meningkat hingga sekitar 30 persen pada sebagian pasien.

     “Banyak pasien dan keluarga mengira kanker stadium lanjut adalah vonis mati. Padahal, dengan penanganan yang tepat dan multidisipliner, peluang kesembuhan tetap ada, bahkan di stadium lanjut,” jelas seorang dokter spesialis ini.

    Deteksi dini menjadi kunci utama dalam menekan angka kematian akibat kanker kolorektal.

    Meskipun rekomendasi skrining rutin biasanya dimulai pada usia 50 tahun, individu muda dengan faktor risiko tinggi sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih awal.

    Tes seperti Faecal Immunochemical Test (FIT) dan kolonoskopi efektif dalam mendeteksi kanker atau polip sebelum berkembang menjadi lebih serius.

    Di tengah meningkatnya ancaman kanker kolorektal pada generasi muda, menjaga gaya hidup sehat dan kesadaran untuk melakukan skrining dini menjadi langkah penting yang tidak boleh diabaikan.