Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Standar Pemeriksaan Kehamilan ke Spesialis Kandungan, Dokter Tak Boleh Hanya Berdua dengan Pasien – Halaman all

    Standar Pemeriksaan Kehamilan ke Spesialis Kandungan, Dokter Tak Boleh Hanya Berdua dengan Pasien – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Kolegium Obstetri dan Ginekologi (Kolegium Obgin) Kesehatan Indonesia (KKI) Ivan Rizal Sini mengungkapkan, Standar Operasional Pemeriksaan (SOP) pelayanan kesehatan bagi ibu yang ingin memeriksa kehamilannya pada dokter kandungan.

    Hal ini merespons kasus dokter kandungan di Garut yang melecehkan pasien saat melakukan Ultrasonografi atau USG.

    Ia mengatakan, pemeriksaan di dokter kandungan erat berkaitan dengan hal yang sensitif, karena itu dokter kandungan tidak boleh hanya berdua oleh pasien.

    Pemeriksaan harus melibatkan pendamping tenaga medis atau chaperone.

    Ivan menyebut, keberadaan chaperone merupakan standar minimal yang tidak hanya berlaku pada pemeriksaan obgyn melainkan dalam semua pemeriksaan umum kedokteran.

    “Chaperone ini pendamping medis. Pendamping harus ada baik saat dokter memeriksa sama jenis kelaminnya atau berlawanan jenis. Keberadaan perawat sebagai pendamping itu adalah merupakan hal yang sangat mandatori dalam hal ini,” tutur dia yang hadir via zoom dalam konferensi pers KKI di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

    Lebih jauh dekan fakultas kedokteran IPB ini menekankan, setiap dokter atau petugas kesehatan yang akan melakukan pemeriksaan maupun tindakan akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan kepada pasien.

    Dalam hal ini antara dokter dengan pasien terbina berdasarkan hubungan kepercayaan, tetapi kepercayaan itu diterjemahkan dalam bentuk macam-macam.

    Seperti pasien menyerahkan informasi medis kepada dokter, dimana terkadang ada informasi yang sangat personal.

    “Apalagi kalau untuk pemeriksaan yang sifatnya fisik ada izin itu baik itu secara verbal maupun secara written consent itu memang diperlukan. Maaf ibu saya periksa. Dari pemeriksaan itu harus dibina dari kepercayaan yang dibangun oleh dokter dan juga pasien,” jelas dr Ivan.

     

  • Anak Belum Bisa Bicara Sudah Kecanduan Game Online, Alarm Bahaya Masa Depan Bangsa – Halaman all

    Anak Belum Bisa Bicara Sudah Kecanduan Game Online, Alarm Bahaya Masa Depan Bangsa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fenomena kecanduan game online pada anak-anak kembali menjadi sorotan tajam setelah Forum Masyarakat Peduli Anak (FMPA) menyampaikan keprihatinan mendalam kepada DPR RI.

    Dalam pertemuan di Kompleks Parlemen, Kamis (17/4), FMPA menilai maraknya anak kecanduan game—bahkan sejak usia belum bisa berbicara—sebagai sinyal bahaya yang mengancam masa depan generasi muda Indonesia.

    Forum Masyarakat Peduli Anak (FMPA) menyampaikan bahwa kecanduan game online di kalangan anak dan remaja bukan lagi persoalan sepele.

    Mereka menemukan bahwa di berbagai daerah sudah muncul kasus anak yang mengalami gangguan psikologis, hingga tindakan ekstrem seperti percobaan bunuh diri akibat ketergantungan pada permainan daring.

    Hal itu mereka sampaikan langsung kepada anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Askweni, dalam kunjungan aspirasi di Ruang Bidang Inbang Fraksi PKS, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

    “Anak-anak sekarang bahkan ada yang belum bisa bicara tapi sudah dikenalkan dengan game. Ini harus segera kita tanggapi serius sebelum menjadi bencana sosial,” ujar Askweni dalam tanggapannya.

    Ia menilai bahwa persoalan ini bukan sekadar masalah dalam rumah tangga, tetapi sudah menjadi ancaman nyata terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia ke depan. Askweni menegaskan perlunya langkah konkret dan kolaboratif dari semua pihak.

    “Kalau anak-anak kita hari ini tidak punya budaya literasi, tidak punya ilmu pengetahuan karena waktunya habis hanya untuk bermain game, maka jangan heran kalau nanti kita tidak punya SDM unggul. Akhirnya yang jadi manajer dan pemimpin di negeri ini bisa-bisa justru dari bangsa lain,” tegasnya.

    Ia mendorong negara untuk segera hadir melalui regulasi tegas. Askweni bahkan mengusulkan agar DPR RI merancang regulasi atau undang-undang pembatasan akses game online, khususnya pada jam-jam penting seperti waktu belajar, ibadah, dan kebersamaan keluarga.

    “Kalau perlu ada peraturan dari maghrib sampai isya bebas gadget. Itu waktu keluarga, waktu belajar, waktu ibadah. Harus ada pembatasan yang jelas. Jangan sampai negara kita hanya menjadi pasar tanpa mendapatkan apa-apa dari industri ini,” kata Askweni.

    Ia juga menyatakan kesiapan dirinya untuk menjadi corong aspirasi FMPA dalam sidang-sidang parlemen, terutama soal perlindungan anak dari bahaya digital.

    “Anak adalah aset bangsa. Mereka bukan korban dari kemajuan teknologi. Kita sebagai wakil rakyat harus menjadi pelindung, bukan hanya pengamat,” pungkasnya.

    FMPA berharap, pertemuan ini menjadi langkah awal kolaborasi strategis antara masyarakat sipil dan legislatif dalam menyelamatkan generasi muda dari kecanduan digital.

    GAME ONLINE (IST)

    Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kawiyan, turut menyoroti dampak serius kecanduan game online terhadap anak.

    Ia mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini tengah menaruh perhatian besar terhadap persoalan ini karena dampaknya bisa sangat fatal.

    “Menurut saya cukup memprihatinkan misalnya di Jakarta Timur ada anak yang mengakhiri hidupnya karena kecanduan game online,” kata Kawiyan saat podcast bersama Tribun Network di Jakarta, Rabu (22/5/2024).

    Di daerah lain, lanjutnya, ada pula anak yang mencuri karena ingin membeli pulsa dan paket data demi bisa terus bermain game online.

    “Maka jalan keluarnya agar mereka dapat tambahan uang menempuh jalan yang tidak sebagaimana mestinya,” tambahnya.

    Kawiyan menekankan bahwa pola asuh orang tua menjadi garda terdepan dalam mencegah kecanduan game pada anak. Namun, masih banyak orang tua yang belum mampu melakukan pengawasan digital secara maksimal.

    Pemerintah pun kini tengah menyusun berbagai regulasi, seperti Peraturan Menteri Kominfo No. 1 Tahun 2024 tentang klasifikasi game, serta rencana peraturan pemerintah terkait perlindungan anak dalam sistem elektronik.

    Namun, menurut Kawiyan, peraturan saja tidak cukup jika tidak diiringi kesadaran orang tua dalam membimbing dan mengawasi anak-anak mereka.

    “Orang tua harus menjadi pengawal, pembimbing, pengawas untuk anak-anak,” tegas Kawiyan.

    Ia menambahkan, bila ada anak yang menjadi korban kecanduan game online, maka pemerintah daerah wajib memberikan pendampingan psikologis dan sosial, bahkan secara cuma-cuma bagi keluarga kurang mampu.

    “Kalau ada anak menjadi korban game online tentu saja itu harus menjadi tanggung jawab kita semua,” tutup Kawiyan.

  • Seberapa Penting Minum Susu Selama Kehamilan untuk Pemenuhan Nutrisi? Ini Kata Spesialis Obstetri – Halaman all

    Seberapa Penting Minum Susu Selama Kehamilan untuk Pemenuhan Nutrisi? Ini Kata Spesialis Obstetri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asupan nutrisi lengkap dan seimbang menjadi kebutuhan dasar yang paling penting bagi ibu hamil.

    Bukan hanya untuk dirinya dalam menjalani perannya setiap hari, tapi juga untuk kesehatan calon buah hati.

    Asupan nutrisi yang cukup dan tepat berperan penting dalam mendukung pembentukan organ janin, perkembangan otak, serta menjaga daya tahan tubuh dan energi ibu sepanjang
    kehamilan hingga pasca melahirkan.

    Terlebih lagi, 1000 Hari Pertama Kehidupan anak dimulai sejak proses kehamilan, sehingga pemenuhan nutrisi sejak dini menjadi sangat krusial.

    Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Sandy Prasetyo, SpOG, menuturkan bahwa kebutuhan nutrisi ibu hamil itu sangat spesifik dan bisa diperoleh dengan mengonsumsi susu khusus ibu hamil.

    Jadi, lanjut dia, susu khusus ibu hamil dirancang bukan sekadar sebagai pelengkap, tapi sebagai sumber nutrisi esensial, seperti protein, asam folat, zat besi, kalsium, dan DHA-Omega 3, yang belum tentu ada dalam susu biasa.

    “Oleh karenanya salah satu solusi praktis dan efektif dalam memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan mengonsumsi susu yang telah diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil dan menyusui,” kata dr. Sandy.

    Faktanya banyak ibu yang juga hanya mengandalkan suplemen kehamilan untuk mencukupi zat besi atau asam folat.

    Namun, berbeda dengan suplemen yang umumnya hanya menargetkan kebutuhan tertentu, susu dengan nutrisi lengkap dan menyeluruh dibutuhkan untuk membentuk fondasi nutrisi yang kuat.

    Asupan dari makanan sehari-hari sering kali juga belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

    Di sinilah peran susu ibu hamil sangat penting dan perlu menjadi pilar utama dalam pola makan harian.

    “Susu ibu hamil memang dirancang secara khusus untuk mendukung setiap fase kehamilan secara holistik, dengan kombinasi nutrisi penting yang saling melengkapi. Susu ibu hamil memiliki kandungan protein berkualitas tinggi yang lebih mudah dicerna dan diserap untuk mendukung pembentukan organ tubuh dan otak janin, menjaga ibu tetap fit, dan membantu penyerapan vitamin serta mineral dari makanan maupun suplemen. Di masa menyusui, protein juga penting untuk produksi ASI yang optimal,” terangnya.

    Mengapa Susu Ibu Hamil Penting, Bahkan Ketika Sudah Mengonsumsi Suplemen?

    Delapan dari 10 ibu hamil di Indonesia diketahui memiliki tingkat konsumsi protein yang rendah, dibawah 56 gram per harinya.

    Kekurangan protein pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah, menghambat perkembangan janin, serta menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu seperti penurunan berat badan, kelelahan otot, dan retensi cairan.

    Di sinilah susu ibu hamil berperan sebagai sumber nutrisi esensial yang mudah dicerna dan diserap, memberikan dukungan optimal untuk ibu dan janin. 

    Tidak sedikit ibu yang merasa sudah cukup hanya dengan mengandalkan suplemen, padahal banyak nutrisi penting, termasuk protein, yang tidak sepenuhnya tersedia dalam bentuk tersebut.

    “Protein merupakan nutrisi esensial selama masa kehamilan dan menyusui. Meski bisa didapat dari berbagai sumber makanan, protein dalam susu memiliki keunggulan karena lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh. Inilah yang menjadikan susu untuk ibu hamil sebagai bagian penting dalam pemenuhan nutrisi harian, terutama di tengah perubahan fisik dan aktivitas yang semakin padat,” jelas dr. Sandy.

    Selain protein, susu ibu hamil juga mengandung DHA dan Omega-3 yang berperan penting dalam pembentukan serta perkembangan otak janin, dan terus dibutuhkan setelah lahir karena DHA turut disalurkan melalui ASI untuk mendukung tumbuh kembang otak bayi.

    Kalsium pada susu ibu hamil mendukung pembentukan tulang janin dan menjaga kekuatan tulang ibu.

    Selama menyusui, kalsium juga penting untuk menjaga kepadatan tulang ibu yang bisa berkurang akibat menyuplai kebutuhan bayi.

    Susu ibu hamil juga mengandung lebih dari 20 jenis vitamin dan mineral yang membantu menjaga daya tahan tubuh dan energi selama masa kehamilan dan proses pemulihan ibu setelah persalinan.

    “Kesimpulannya, mengonsumsi susu ibu hamil secara rutin bukan hanya pelengkap, tetapi menjadi pilar penting dalam membangun fondasi kesehatan ibu dan bayi secara menyeluruh.” tandas dr. Sandy.

  • Banyak Anak Muda Terdeteksi Punya Kolesterol Tinggi Dalam Tubuh – Halaman all

    Banyak Anak Muda Terdeteksi Punya Kolesterol Tinggi Dalam Tubuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak anak muda terdeteksi memiliki kadar kolesterol tinggi. 

    Hal ini diketahui dari layanan skrining kesehatan gratis yang digelar PT Dexa Medica.

    Perusahaan farmasi ini kembali menghadirkan Program Cek Segitiga, yang mencakup pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, gula darah, serta konsultasi kesehatan secara gratis.

     Kali ini, program tersebut hadir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada Minggu (13/4/2025).

    Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga malam hari ini berhasil menarik lebih dari 1.000 peserta, termasuk pengunjung GBK dan masyarakat sekitar. 

    Jakarta sekaligus menjadi kota pertama dari rangkaian Cek Segitiga tahun 2025, yang akan digelar di delapan kota di Indonesia.

    Presiden Direktur PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto, menyampaikan bahwa Cek Segitiga merupakan wujud nyata dukungan Dexa Group terhadap program kesehatan nasional. 

    Dexa Group mengadakan program skrining kesehatan gratis, mendukung program Presiden Prabowo yang didukung langsung oleh Kementerian Kesehatan.

    “Kami hadir di ruang publik, bersama mitra rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat,” jelas Hery dalam keterangan tertulis, Rabu (16/4/2025).

    Ia juga menekankan bahwa deteksi dini penting dilakukan agar masyarakat sadar akan kondisi kesehatannya. “Ternyata banyak yang tidak menyadari bahwa kolesterol atau tekanan darahnya tinggi,” tambahnya.

    Cek Segitiga tidak hanya menghadirkan layanan kesehatan gratis, tetapi juga aktivitas interaktif seperti poundfit bersama Stimuno, games berhadiah, dan pembagian suvenir menarik.

    Dengan melibatkan 8 tenaga medis termasuk 2 dokter dari RS Husada Jakarta, para peserta menjalani proses skrining mulai dari pendaftaran, pengecekan tekanan darah, gula darah, kolesterol, hingga konsultasi online dengan aplikasi D’Konsul dan konsultasi secara langsung dengan dokter dari rumah sakit.

    Sales Director OGB-Zeta, Jopie Johansyah, menyampaikan bahwa pelaksanaan di GBK ini merupakan titik kedua yang dilakukan di lokasi tersebut. “Kami berkomitmen untuk terus hadir menemani pasien dalam melakukan deteksi dini penyakit kronis. Tahun ini, kami menargetkan lebih dari 5.000 peserta dari 8 kota di Indonesia,” ujar Jopie.

    Dokter Umum RS Husada Jakarta dr Karissa Anita yang turut hadir dalam kegiatan ini menegaskan pentingnya skrining rutin. “Penyakit seperti diabetes dan jantung masih mendominasi, terutama pada mereka yang memiliki riwayat keluarga. Deteksi dini adalah langkah awal untuk mencegah komplikasi,” jelasnya.

    Salah satu peserta, Yudi, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membantu. “Saya biasanya nggak pernah periksa kesehatan, tapi hari ini bisa cek kolesterol dan gula darah, ternyata hasilnya normal. Jadi ini sangat menguntungkan, bukan cuma buat saya tapi juga buat banyak orang,” katanya.

  • Tanda Anak Alami Gangguan Mata, Bisa Dikenali dalam Aktivitas Sehari-hari – Halaman all

    Tanda Anak Alami Gangguan Mata, Bisa Dikenali dalam Aktivitas Sehari-hari – Halaman all

    Gangguan penglihatan pada anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko seperti kelahiran prematur, riwayat keluarga, riwayat kehamilan

    Kamis, 17 April 2025 09:20 WIB

    Tribunnews/Rina Ayu

    PEMERIKSAAN MATA PADA ANAK – Dokter Subspesialis Pediatric Ophthalmology and Strabismus, Dr. Hasiana Lumban Gaol, SpM, mengatakan, ada beberapa gejala non-verbal yang bisa ditunjukkan anak dalam aktivitas sehari-hari mereka. Hal disampaikan dia di RS JEC Kedoya Jakarta, Selasa (15/4/2025). 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’61’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Gaduh Pernyataan Menkes Soal Tukang Gigi, Apa Beda Cara Kerjanya dengan Terapis dan Dokter Gigi? – Halaman all

    Gaduh Pernyataan Menkes Soal Tukang Gigi, Apa Beda Cara Kerjanya dengan Terapis dan Dokter Gigi? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ramai pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin sempat membuat gaduh netizen.

    Menkes Budi menyebut, akan meningkatkan kemampuan atau skill tukang gigi, lantaran banyaknya masalah gigi yang ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).

    Belakangan, pernyataan itu pun  diklarifikasi oleh Kemenkes. 

    Ada kesalahan istilah dimana yang dimaksud adalah terapis gigi dan mulut bukan tukang gigi.

    Berikut aturan praktik bagi tukang gigi, terapis gigi dan mulut (TGM) maupun dokter gigi yang dikutip dari berbagai sumber.

     
    Tukang Gigi

    Tukang gigi. (Antara)

    Mengutip dari Kemenkes, pekerjaan tukang gigi telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 39 tahun 2014.

    Permenkes itu juga atur terkait pengawasan dan perizinan guna mencegah terjadinya korban oknum tukang gigi.

    Dalam Pasal 6 Permenkes 34/2014 disebutkan pekerjaan tukang gigi hanya membuat dan memasang gigi tiruan lepasan sebagian atau penuh yang terbuat dari bahan heat curing acrylic yang memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan dengan tidak menutupi sisa akar gigi.

    Dalam banyak kasus, oknum tukang gigi melakukan pekerjaan di luar ketentuan tersebut seperti pencabutan gigi dan pemasangan kawat.

    Terapis Gigi dan Mulut

    TAMBAL GIGI – Didampingi Dosen FKG UK Petra, peserta dari beberapa SMA di Kota Surabaya mengikuti mini workshop berupa ‘Menambal Gigi di Dental Simulator’, Sabtu (8/3/2025). Demonstrasi Prosedur penambalan gigi dan mencetak menggunakan alat berteknologi canggih ini merupakan bagian dari “Grand Launching Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Petra”. (SURYA/HABIBUR ROHMAN) (Surya/Habibur ROhman)

    Terapi gigi dan mulut juga diatur sebagai tenaga kesehatan berdasarkan Undang Undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, terapis gigi dan mulut adalah nama pengganti dari perawat gigi dan termasuk dalam rumpun keteknisian medis.

    Mengutip Kemenkes, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Pekerjaan Terapis Gigi dan Mulut menjelaskan bahwa kewenangan terapis gigi dan mulut adalah meliputi pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut serta tindakan medik dasar pada kasus penyakit gigi terbatas.

    Adapun bentuk pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut terdiri dari upaya- upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut (promotif), Pencegahan penyakit gigi dan mulut (preventif), tindakan penyembuhan penyakit gigi dan pelayanan hygiene kesehatan gigi.

    Dokter Gigi

    KEKURANGAN DOKTER GIGI – Dokter melakukan pemeriksaan gigi pasien di Coterie Clinic, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2025). Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) membenarkan bahwa Indonesia kekurangan tenaga dokter gigi. Pihaknya menyebut, saat ini Indonesia kekurangan lebih dari 10 ribu dokter gigi. PDGI menyebut, 57,6 persen penduduk indonesia mengalami masalah gigi dan mulut. Namun, hanya 10,2 persen penduduk yang mendapatkan perawatan dari tenaga medis gigi. Rasio satu dokter gigi umum melayani lebih dari 5.000 penduduk sedangkan dokter gigi spesialis bahkan melayani hingga 55.000 penduduk. Selain itu tantangan terbesarnya bukan hanya jumlah kasus, melainkan distribusi. Banyak daerah terpencil, kepulauan, dan perbatasan tidak memiliki dokter gigi atau fasilitas memadai seperti di puskesmas hampir 50 persen tidak ada dokter gigi. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

    Praktik dokter gigi bukan sekadar bisa mencabut gigi atau membuat gigi tiruan. 

    Profesi ini memerlukan pendidikan tinggi yang panjang dan ketat, termasuk pelatihan klinis dan penguasaan ilmu medis yang luas.

    Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 menegaskan bahwa hanya tenaga medis dan tenaga kesehatan resmi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) yang dapat memberikan layanan kesehatan.

    Ada beragam penyakit gigi dan mulut yang bisa ditangani oleh seorang dokter gigi.

    Seperti: sakit gigi, gigi berlubang, gigi patah, gigi tidak sejajar, impaksi gigi / tidak tumbuh semestinya, gigi sensitif, abses gigi, sakit rahang, gusi bengkak dan berdarah, sariawan di mulut, bau mulut (halitosis), infeksi dan radang pada gusi maupun gigi tumbuh terlalu banyak.

     

  • Tanda Anak Alami Gangguan Mata, Bisa Dikenali dalam Aktivitas Sehari-hari – Halaman all

    Tanda Anak Alami Gangguan Mata, Bisa Dikenali Melalui Aktivitas Sehari-hari – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bagaimana orang tua bisa mencurigai bahwa seorang anak sedang mengalami gangguan dalam penglihatannya seperti myopia?

     

    Myopia atau mata minus atau rabun jauh merupakan kondisi ketika penderita sulit melihat objek yang jauh.

     

    Dokter Subspesialis Pediatric Ophthalmology and Strabismus, Dr. Hasiana Lumban Gaol, SpM, mengatakan, ada beberapa gejala non-verbal yang bisa ditunjukkan anak dalam aktivitas sehari-hari mereka.

    Misalkan, anak jika melihat sering memicingkan atau mengecil-ngecilkan mata, anak harus melihat dalam jarak yang dekat.

     

    Anak sering mengucek mata, memiringkan kepala dan juga tidak fokus dalam belajar.

     

    Mata terasa tegang, mata terasa lelah serta sakit kepala.

     

    “Itu adalah tanda orang tahu harus melakukan pemeriksaan mata,” tutur dia dalam kegiatan memperkenalkan Children’s Eye & Strabismus Center (CESC) di RS Mata JEC Kedoya, Selasa (15/4/2025).

     

    Ia menuturkan, umumnya, gangguan penglihatan pada anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko seperti kelahiran prematur, riwayat keluarga, riwayat kehamilan, trauma, dan nutrisi.

    Akan tetapi, dengan kemajuan zaman dan perubahan gaya hidup, anak-anak juga rentan terhadap faktor risiko lain yang dapat mengancam kesehatan mata, seperti penggunaan gawai berlebih, kurang paparan alami dan minimnya aktivitas di luar ruangan.

     

    “Pemeriksaan dini rutin, termasuk evaluasi berkala per 6-12 bulan sekali pada anak usia sekolah, perlu dilaksanakan secara disiplin guna mengenali gangguan penglihatan sejak awal dan memberikan tata laksana yang sesuai,” kata dr Hasiana.

     

    Jika tidak segera ditangani sedari dini ujar dia, akan menyebabkan beberapa komplikasi penyakit mata lainnya seperti mata malas, katarak, glaukoma dan lepasnya retina.

     

    Penanganan gangguan penglihatan secara multidisiplin, antara lain: Terapi ambliopia, perawatan strabismus/mata juling, tindakan operatif, terapi visual dan rehabilitasi visual.

    Penanganan gangguan mata pada anak tentu tak bisa lepas dari keterlibatan orang-orang terdekat pasien.  

     

    Ketua Servis Pediatric Ophthalmology and Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics Dr. Gusti G Suardana, SpM(K) menyampaikan, perawatan kesehatan mata sejak dini merupakan investasi untuk masa depan anak. Gangguan penglihatan yang tidak terdeteksi dan tertangani dengan tepat pada masa balita dapat berdampak jangka panjang.

     

    “Tidak hanya pada perkembangan penglihatan, tetapi juga pada kemampuan belajar, sosialisasi, dan kualitas hidup anak hingga dewasa,” kata dia.

     

    Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 mendapati 0,6 persen anak Indonesia berusia di atas 1 tahun ternyata mengidap disabilitas penglihatan. Dari persentase tersebut, 11,7 persen bahkan perlu menggunakan alat bantu lihat.

     

    Pihaknya meyakini bahwa perawatan mata anak membutuhkan pendekatan yang menyeluruh, terintegrasi, dan ramah anak. Proses pemeriksaan, diagnosis hingga terapi pada anak tidak bisa disamakan dengan pasien dewasa.

     

    Seperti teknologi diagnostik meliputi RetCam Screening – untuk deteksi dini Retinopati Prematuritas (ROP) pada bayi prematur; Autorefraktometer Pediatrik – untuk pemeriksaan gangguan refraksi tanpa memerlukan respons verbal anak; dan Synoptophore Test – untuk mengukur sudut strabismus (mata juling) guna penanganan yang lebih akurat.

  • Standar Pemeriksaan Kehamilan ke Spesialis Kandungan, Dokter Tak Boleh Hanya Berdua dengan Pasien – Halaman all

    Bukan Grepe-grepe Seperti Video Viral di Garut, Ini Prosedur Pemeriksaan USG oleh Dokter Kandungan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan dr M Syafril Firdaus (MSF) SpOG, dokter spesialis kandungan di Garut Jawa Barat mengundang perhatian banyak pihak. 

    Kali ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Barat ikut bicara. 

    Ketua IDI Jabar dr. Moh Luthfi, menegaskan pentingnya profesionalisme dan etika dalam pelaksanaan pemeriksaan USG (ultrasonografi) terhadap pasien, khususnya dalam konteks pemeriksaan kandungan. 

    Menurut dr. Luthfi, dalam melakukan pemeriksaan USG, seorang dokter wajib bersikap sopan santun dan menghormati pasien sebagai individu yang memiliki hak dan martabat. 

    “Dokter harus memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada pasien sebelum memulai pemeriksaan. Ini adalah langkah awal membangun kepercayaan,” ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Rabu (16/4/2025). 

    Lebih lanjut, pemeriksaan harus dilakukan dengan pendampingan dari tenaga kesehatan lain seperti perawat atau bidan. 

    Selain itu, dokter juga diwajibkan untuk menjelaskan secara rinci rencana pemeriksaan serta tujuan medis yang ingin dicapai, agar pasien memahami prosedur yang akan dilakukan.

    “Setelah itu, persetujuan pasien maupun keluarganya harus didapatkan terlebih dahulu sebelum pemeriksaan dilakukan. Ini bagian dari informed consent yang menjadi pilar etika kedokteran,” kata dr. Luthfi.

     

    Prosedur USG, bukan asal sentuh apalagi grepe-grepe

    Dokter Luthfi juga menjelaskan jika dalam pemeriksaan Ultrasound Sonography Test (USG) kandungan, fokus utama adalah pada lokasi yang sesuai dengan indikasi atau tujuan pemeriksaan. 

    Dokter tidak boleh asal menyentuh bagiana tubuh pasien yang akan diperiksa. 

    “Standar pelaksanaannya juga diatur secara teknis, satu tangan dokter memegang probe USG, sementara tangan lainnya mengoperasikan keyboard alat untuk mengukur parameter-parameter penting yang dibutuhkan,” tuturnya. 

    DOKTER KANDUNGAN GARUT – Seorang dokter kandungan yang berpraktik di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap pasien yang sedang melakukan ultrasonografi (USG), (kolase foto, Selasa (15/4/2025). (Instagram @ahmadsahroni88)

    Sebelumnya, sebuah video yang diduga menunjukkan tindakan pelecehan oleh seorang dokter kandungan di Garut terhadap pasiennya beredar luas di media sosial. 

    Dalam video berdurasi 53 detik tersebut, terlihat dokter yang tengah melakukan pemeriksaan USG kepada seorang wanita, dengan bagian tertentu dari tubuh pasien yang diduga diraba secara tidak pantas. 

    Tindakan pemeriksaan pasien oleh MSF menuai protes karena tangan sang dokter grep-grepe (diambil dari bahasa gaul) atau menyentuh organ intim dan area sensitif pria atau organ intim dan area sensitif wanita 

    Sanksi untuk dokter cabul

    Menanggapi apa yang dilakukan MSF, dr. Moh Luthfi, menegaskan bahwa pihaknya sedang memproses sanksi disiplin dan etik terhadap seorang dokter di Garut yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasien. 

    “Terkait kasus dugaan pelecehan terhadap pasien, IDI mengecam keras perilaku dokter yang tidak sesuai dengan SOP dan etika profesi, dan akan memberikan sanksi disiplin dan etika kepada dokter yang bersangkutan. Sanksi disiplin dan etika saat ini sedang berproses di IDI,” ujarnya.

    TRACK RECORD SYAFRIL – M Syafril Firdaus, dokter kandungan yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasiennya di Garut, Jawa Barat, disebut memiliki track record yang buruk. Ia telah diamankan Polres Garut pada Selasa (15/4/2025), dan kini masih menjalani pemeriksaan. (pasca.ars.ac.id via TribunJabar.id)

    Dokter kandungan yang diduga melakukan pelecehan itu telah ditangkap polisi.

    “Yang jelas kami amankan untuk diduga pelaku, untuk dokter kita amankan sekarang sedang diperiksa,” ungkap Kasatreskrim Polres Garut AKP Joko Susanto, Selasa (15/4/2024). 

     

    Jejak kasus dugaan pelecehan dokter kandungan di Garut

    Berikut jejak kasus pelecehan yang dilakukan dokter MSF.

    Videonya viral, beredar di Medsos April 2025

    Video dokter MSF melakukan peecehan viral di lini masa media sosial.

    Viralnya video tersebut disertai dengan beragam keterangan permintaan warganet terhadap kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

    Dokter spesialis kandungan tersebut terekam kamera pengawas saat diduga melakukan tindakan mencurigakan ketika tengah melakukan pemeriksaan USG terhadap pasien.

    Adalah drg. Mirza Mangku Anom, seorang Dokter Spesialis Konservasi Gigi, melalui akun Instagram pribadinya mengunggah rekaman video itu. 

    “Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV cersi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngeliat yang begini-begini,” tulis dokter Mirza dalam unggahannya.

     

    Terjadi Juni 2024 

    Usai video dokter MSF cabul viral, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut buka suara dan membuka jika kasus ini  terjadi tahun 2024 di klinik yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pakuwon Kabupaten Garut.

    Dari sistem informasi sumber daya manusia Dinas Kesehatan diketahui jika saat ini terduga pelaku diketahui sudah tidak praktek di tempat tersebut.

    “(Sekarang) yang bersangkutan sudah tidak ada izin praktek satu pun di wilayah Kabupaten Garut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Garut dr. Leli Yuliani kepada awak media melalui keterangan resminya, Selasa (15/4/2025).

    Polisi juga menjelaskan peristiwa yang viral itu terjadi pada Juni 2024.

    Ia menuturkan, bahwa dulu memang sempat ada laporan ke dinas kesehatan dan kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

    Pihaknya juga ucap Leli, belum sempat melakukan pemeriksaan secara mental dan psikologis, karena yang bersangkutan saat ini sudah tidak lagi berada di Garut.

    Leli juga menegaskan bahwa terduga pelaku bukan aparatur sipil negara (ASN), namun dari riwayat prakteknya diketahui terduga pelaku pernah bekerja di beberapa fasilitas kesehatan.

    Mulai dari Rumah Sakit Malangbong, hingga beberapa klinik dan rumah sakit di Garut.

    “Yang bersangkutan juga bukan orang sini (Garut),” ungkapnya.

    (Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Tribun Jabar, Nappisah)

    Artikel ini sebagian tayang di TribunJabar.id dengan judul IDI Jabar Jelaskan SOP Pemeriksaan USG: Pascaviral Video Pelecehan oleh Dokter Kandungan di Garut,

  • Tips Mencegah Overthinking, Berpikir Berlebihan Bikin Terjebak dalam Kecemasan – Halaman all

    Tips Mencegah Overthinking, Berpikir Berlebihan Bikin Terjebak dalam Kecemasan – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berpikir berlebihan atau overthinking merupakan pengalaman umum yang pernah dan banyak dialami oleh sebagian orang. 

    Overthinking membuat seseorang seperti terjebak dalam lingkaran analisis pertanyaan, momen, atau skenario tanpa penyelesaian jelas. 

    Meskipun berpikir secara matang membantu memecahkan masalah dan membuat keputusan, berpikir berlebihan sering kali tidak menghasilkan apa-apa.

    Sebaliknya, membuat kita merasa cemas dan buntu.

    Dilansir dari Psychology Today, penelitian menunjukkan bahwa berpikir berlebihan yang kronis terkait erat dengan kecemasan.

    Pola pikir yang berulang-ulang (seperti merenung dan khawatir) mengaktifkan respons stres otak dan meningkatkan pelepasan kortisol, hormon stres kita.

    Setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan lingkaran pikiran berlebih dan kecemasan. 

    Pertama, Akui Jarak Emosional

    Saat berpikir berlebihan, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah saya menggunakan pikiran untuk menghindari keterlibatan dengan emosi saya?” 

    “Mengenali pola ini dapat membantu mengalihkan fokus dari intelektualitas ke hubungan kembali dengan perasaan,” tulis Psychology Today dilansir, Rabu (16/5/2025). 

    Kedua, Berlatih Teknik Grounding

    Dari pada terjebak dalam lingkaran pikiran, fokuslah pada sensasi fisik atau latihan kesadaran untuk membawa diri ke masa kini. 

    Ini membantu mengurangi kecemasan dan menyeimbangkan pikiran dengan perasaan.

    Ketiga, bedakan antara Pikiran dan Realitas

    Teori Bowen mendorong kita untuk mengamati pikiran kita tanpa menyatu dengannya. Anda dapat bertanya pada diri sendiri, “Apakah ini fakta atau hanya sekadar pikiran yang mencemaskan?”

    Keempat, Perkuat Diferensiasi Diri

    Berusahalah untuk tetap hadir secara emosional selama momen ketegangan atau kecemasan tanpa bereaksi berlebihan atau berpikir berlebihan. 

    Ini mungkin melibatkan keterlibatan dalam komunikasi yang terbuka dan jujur. Atau, membiarkan diri mengalami kerentanan dalam langkah-langkah kecil yang dapat dikelola.

    Berpikir berlebihan mungkin terasa seperti badai mental yang terus-menerus, tetapi seiring waktu, kamu dapat mengubah polanya.

    Mulailah dengan memahami hubungannya dengan kecemasan, menjaga jarak emosional, dan jalur saraf yang diperkuat, kita dapat mulai mengurai jalinan tersebut. 

    Perhatikan saat pikiran mulai mengambil rute kebiasaan berpikir berlebihan, berhentilah sejenak, dan arahkan kembali pikiran ke jalur baru. 

    Seiring berjalannya waktu, praktik ini dapat mengubah cara kerja pikiran, berhubungan dengan emosi, kecemasan, dan orang-orang di sekitar.

     

  • Sebelum Meninggal Hotma Sitompul Alami Ganguan Ginjal hingga Cuci Darah, Ini Cara Pencegahannya – Halaman all

    Sebelum Meninggal Hotma Sitompul Alami Ganguan Ginjal hingga Cuci Darah, Ini Cara Pencegahannya – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Kabar duka saat ini datang dari dunia hukum Indonesia.

    Hotma Sitompul, Pengacara senior yang dikenal dalam menangani berbagai kasus besar ini meninggal dunia Rabu (17/4/2025) kemarin. 

    Sebelum meninggal, kondisi kesehatan Hotma dilaporkan menurun drastis hingga harus menjalani cuci darah secara rutin. 

    Kondisi kesehatan yang mengharuskan seseorang menjalani cuci darah umumnya berkaitan dengan gangguan pada fungsi ginjal.

    Prosedur ini biasanya dilakukan ketika ginjal tidak lagi mampu menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah secara optimal.

    Dilansir dari website Kementerian Kesehatan, ginjal berfungsi untuk membuang sisa metabolisme dalam tubuh.

    Semua proses dalam tubuh akan dibuang melalui hati dan ginjal, pembuangan dari ginjal disalurkan melalui urin sedangkan pembuangan dari hati itu melalui anus.

    Fungsi ginjal selain memproduksi urin adalah sebagai keseimbangan cairan.

    Misal saat suhu udara dingin maka tubuh akan lebih sering buang air kecil, tapi kalau suhu udara panas tubuh akan merasa kekurangan cairan.

    Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dr. Zulkhair Ali mengatakan kalau ginjal tidak berfungsi maka akan terjadi gagal ginjal. 

    Ia menyebut penyakit ginjal yang umum dialami adalah batu ginjal, infeksi ginjal, radang ginjal, ginjal karena diabetes, ginjal karena hipertensi, ginjal karena lupus, dan ginjal karena polikistik.

    Penyakit-penyakit tersebut dapat menurunkan fungsi ginjal. 

    Fungsi ginjal dapat dibagi dua, umumnya yaitu gangguan ginjal akut dan penyakit ginjal kronik. Kemudian pada penyakit ginjal kronik ada fase yang dinamakan akut on kronik

    “Yang menarik adalah pada penyakit ginjal akut, gejala pada pasien terlihat berat sekali tapi bisa sembuh sempurna. Sedangkan penyakit ginjal kronik itu pasien tidak merasakan apapun, tidak ada gejala, tapi ketika sudah berat akhirnya harus cuci darah dan tidak bisa disembuhkan kembali,”kata dr Zulkhairi, dilansir dari website resmi, Rabu (16/5/2025). 

    Penyakit ginjal kronik, lanjutnya, merupakan masalah kesehatan global karena prevalensi gagal ginjal itu semakin hari semakin meningkat. 

    Tidak hanya itu penyakit tersebut bersifat progresif dan tidak bisa sembuh kembali, tingkat mortalitas yang tinggi, dan memakan biaya mahal.

    Ilustrasi dokter ginjal (freepik)

    Karenanya perlu dilakukan pencegahan dengan deteksi sedini mungkin terhadap penderita penyakit ginjal. 

    Pencegahan idealnya dilakukan dari fase normal, yakni menskrining orang-orang yang tidak sakit untuk mengetahui apakah ada faktor risiko terjadinya penyakit ginjal atau tidak.

    Kalau sudah ditemukan adanya faktor risiko, maka langkah selanjutnya harus menurunkan faktor risiko tersebut. 

    Skrining juga dilakukan terhadap pasien-pasien yang sedang mengalami penyakit ginjal.

    “Kemudian kalau sudah terjadi kerusakan kita harus melakukan pengobatan, baik melakukan pengobatan terhadap ginjalnya untuk menunda atau memperlambat progresivitas penyakit ginjalnya nya maupun mengobati komorbid yang ada,” ucap dr. Zulkhair.

    Namun apabila sudah terjadi gagal ginjal maka harus dilakukan terapi pengganti ginjal atau transplantasi ginjal.

    Sebagai langkah pencegahan diperlukan deteksi dini penyakit ginjal dengan mengenali penyebab – penyebab gagal ginjal. 

    Penyebab penyakit ginjal yang paling sering terjadi adalah hipertensi, diabetes, dan radang ginjal.

    Sementara untuk gejala penyakit ginjal kronis antara lain mual, gatal-gatal, sesak napas, anemia, dan hipertensi. 

    Sayangnya gejala ini baru muncul setelah tahap lanjut atau pada stadium lanjut. Pada stadium awal gejala sama sekali tidak terlihat atau tidak terasa.

    Oleh karena itu solusinya adalah harus melakukan pemeriksaan secara berkala, secara rutin.

    Terutama bagi faktor risiko menderita penyakit ginjal antara lain usia di atas 50 tahun, penderita diabetes, penderita hipertensi, perokok, obesitas, dan ada riwayat keluarga yang menderita penyakit ginjal.

    “Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap 1 tahun,” ucapnya.

    Penyebab Hotma Sitompul Sempat Cuci Darah 

    Diketahui beberapa kali Hotma Sitompoel melakukan cuci darah sebelum meninggal dunia.

    Cuci darah atau dialisis adalah perawatan bagi orang dengan kondisi ginjal yang sudah tidak lagi berfungsi. 

    Bila mengalami gagal ginjal, ginjal tidak lagi bisa menyaring darah sebagaimana mestinya.

    Kebutuhan untuk cuci darah meningkat secara signifikan dari tahun 2007 hingga 2020, dengan cuci darah menjadi prosedur yang paling banyak dilakukan pada tahun 2021. (HANDOUT)

    Penyakit ginjal dibagi menjadi 2 bagian, yaitu akut dan kronis.

    Penyakit ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan berpotensi kembali normal bila penyebabnya telah diatasi.

    Sedangkan penyakit ginjal kronis berlangsung perlahan-lahan selama tidaknya tiga bulan dan dapat menyebabkan gagal ginjal permanen.

    Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi: riwayat keluarga, penyakit ginjal, kelahiran prematur, usia, trauma atau kecelakaan, jenis penyakit tertentu (Lupus, Anemia, Kanker, AIDS, Hepatitis C dan Gagal Jantung Berat).

    Faktor risiko yang dapat dimodifikasi Diabetes (tipe2), Hipertensi, Konsumsi Obat, Pereda Nyeri, Napza Radang Ginjal.

    Penyakit ginjal menjadi salah satu yang paling diperhatikan di negara ini. 

    Selain angka pasien yang cukup tinggi, penyakit ginjal juga menelan angka pengobatan yang tidak sedikit. 

    Kasus ginjal di Indonesia

    Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tahun 2018 menunjukkan prevalensi penyakit ginjal di Indonesia sebesar 0,38 persen atau 3,8 orang per 1000 penduduk. 

    Diketahui, umumnya masyarakat Indonesia baru memeriksakan diri jika penyakit sudah berada di stadium lanjut. 

    Menurut Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso I Wayan Nariata sebagian besar penyakit ginjal tidak bergejala sama sekali. 

    Namun, pada tahap agak lanjut, ada beberapa gejala yang bisa dicurigai sebagai penyakit ginjal. 

    “Di awal biasanya sama sekali tidak ada gejala. Tapi begitu lebih lanjut, biasanya ada beberapa yang bisa kita kenali,” ungkapnya pada talk show kesehatan di Kementerian Kesehatan, Senin (14/5/2024). 

    Pertama, muncul keluhan kaki bengkak. Sebagian orang berpikir jika kaki bengkak karena berdiri terlalu lama. 

    Padahal, kondisi ini bisa jadi pertanda jika cairan di dalam tubuh sulit dikeluarkan karena ginjal yang bermasalah. 

    Kedua, tubuh mudah lemas dan pusing. Biasanya, dokter dalam hal ini akan melakukan pemeriksaan adanya dugaan dari penyakit lain. 

    Tanda yang ketiga adalah jarang buang air kecil. 

    “Biasanya (volume urine) normal 1.500-2000 cc perhari. Tiba-tiba berkurang, misalnya kurang dari 400 cc per hari,” ungkapnya pada talk show kesehatan, Kementerian Kesehatan, Senin (14/5/2025). 

    Keempat, muncul rasa gatal-gatal di seluruh tubuh dan tidak kunjung membaik jika diberi obat kulit biasa. 

    Terakhir, pada stadium lanjut muncul rasa mual dan muntah-muntah. 

    Untuk mencegah penyakit ginjal sampai ke stadium lanjut, dr Nariata menyarankan untuk melakukan pemeriksaan dini atau skrining. 

     

    Skrining bisa menggunakan pemeriksaan darah dan urine.

    “Sebenarnya sangat sederhana dari pemeriksaan urine. Nanti kita bisa lihat apakah ada protein di urine. Secara awam bilangnya ada kebocoran protein,” jelasnya. 

    Selain protein, perlu dicurigai adanya kerusakan ginjal jika ditemukan adanya darah pada urine. Kondisi ini disebut sebagai hematuria. 

    Dengan melakukan pemeriksaan, kita menjadi tahu apakah sudah ada gangguan atau belum pada ginjal.