Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • Waspada Jika Anak Belum Bisa Bicara saat Usianya 2 Tahun, Lakukan Skrining, Bisa Jadi Tanda Autis – Halaman all

    Waspada Jika Anak Belum Bisa Bicara saat Usianya 2 Tahun, Lakukan Skrining, Bisa Jadi Tanda Autis – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter Spesialis Anak Subspesialis Tumbuh Kembang Pediatri Sosial dr Melani Rahkmi Mantu Sp.A,Subsp,T.K.P.S. imbau orangtua segera lakukan skrining jika temukan anak usia 2 tahun alami gangguan berbahasa. 

    Karena bisa saja ini jadi pertanda anak mengalami autis.

    Autisme adalah kondisi yang mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. 

    Anak-anak dengan autisme memiliki kesulitan dalam memahami ekspresi wajah, nada suara, atau bahkan bahasa tubuh orang lain.

    “Jika kita menemukan anak berusia 2 tahun dengan gangguan berbahasa,nomor satu harus kita telusuri apakah ada faktor-faktor penyebab gangguan berbahasa tersebut,” ungkapnya pada kanal YouTube RS Pondok Indah, Minggu (20/4/2025). 

    Selain itu, perlu diperhatikan pula bagaimana pola asuh di rumah, penggunaan bahasa di rumah dan apakah ada gangguan pendengaran yang harus dilakukan skrining. 

    “Apa bila kontak mata anak tersebut baik, tidak ada gangguan interaksi sosial ya jangan-jangan anak tersebut tidak menderita autisme namun hanya menderita gangguan berbahasa ekspresif biasa,” paparnya. 

    Untuk mendapatkan jawaban pastinya, tetap harus dikonsultasikan dahulu ke dokter spesialis anak. 

    Jika sudah dilakukan skrining dan tidak ditemukan adanya gangguan pendengaran, maka langkah selanjutnya bisa melakukan skrining untuk gangguan berbahasa pada anak. 

    Namun, kalau ditemukan gangguan hiperaktif dan gangguan perilaku selama skrining, maka orang tua perlu curiga. 

    “Apabila anak tersebut mengalami gangguan salah satu dari skrining tersebut, maka bisa dipikirkan apakah dia (anak) dapat menderita autisme atau tidak,” tutupnya.

     

  • Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus, Paru-parunya Diangkat Sejak Muda hingga Pneumonia Sebelum Wafat – Halaman all

    Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus, Paru-parunya Diangkat Sejak Muda hingga Pneumonia Sebelum Wafat – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN -Kabar duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin pertama Gereja Katolik Roma yang berasal dari Amerika Latin, wafat dalam usia 88 tahun.

    Kabar ini disampaikan oleh Vatikan melalui pernyataan video pada Senin (21/4/2025). 

    Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, baru-baru ini sempat berjuang melawan pneumonia ganda yang serius sebelum akhirnya berpulang.

    Dilansir dari Aljazeera, sebelumnya, paus saat berjuang melawan pneumonia di paru-parunya dan juga mengalami beberapa tanda gagal ginjal.

    Paus Fransiskus, 88, telah dirawat di Rumah Sakit Gemelli Roma sejak 14 Februari, karena infeksi saluran pernapasan, yang telah ia lawan sejak awal bulan ini.

    Infeksinya memburuk dan berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-paru. Saat ini, ia mengalami “sedikit gangguan awal” pada fungsi ginjalnya, menurut Vatikan.

    Pneumonia adalah peradangan paru-paru, yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. 

    Kondisi ini terjadi ketika alveoli (kantung kecil di paru-paru) terisi nanah dan cairan, sehingga pernapasan terasa nyeri dan penyerapan oksigen terbatas.

    “Tes darah pada hari minggu juga menunjukkan tanda-tanda ringan gagal ginjal, tetapi keadaan “saat ini terkendali”, kata Vatikan, mengacu pada fungsi ginjal dalam menyaring produk limbah dari darah.

    Fransiskus juga mengalami anemia dan, selama transfusi darah pada hari Sabtu, menerima hematin, perawatan yang dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin, yang pada gilirannya membantu darah membawa lebih banyak oksigen.

     

    Kondisi Paus Sebelum Meninggal

    “Menurut Vatikan, ia tetap waspada dan tanggap. Pada hari Minggu, Paus masih menghadiri misa di apartemennya di Rumah Sakit Gemelli bersama para dokter dan perawat yang mengawasi perawatannya.

    Vatikan juga mengatakan Fransiskus tidak mengalami krisis pernapasan lagi sejak Sabtu malam tetapi masih menerima aliran oksigen tambahan yang tinggi.

    PAUS FRANSISKUS. – Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube CBC Evening News yang diambil pada Senin (24/2/2025), menunjukkan Paus Franskiskus yang ududuk di kursi rodanya. (Tangkap layar YouTube CBC Evening News)

    Francis telah menerima oksigen aliran tinggi setelah krisis pernapasan tetapi menjalani malam yang damai di rumah sakit.

    “Kompleksitas gambaran klinis, dan perlunya menunggu terapi obat untuk memberikan umpan balik, menentukan bahwa prognosisnya masih belum pasti,” kata dokternya pada hari Minggu.

    Untuk ketiga kalinya dalam hampir 12 tahun masa kepausannya, ia tidak menyampaikan doa Angelus mingguan minggu lalu.

     

    Seberapa serius kondisi Paus Fransiskus?

    Paus memiliki riwayat masalah paru-paru, karena sebagian paru-parunya pernah diangkat saat masih muda. 

    Usianya yang sudah lanjut dan komplikasi kesehatan sebelumnya membuat infeksi ini mengkhawatirkan, kata para ahli.

    Dokter telah memperingatkan bahwa sepsis, infeksi darah parah yang dapat berkembang sebagai komplikasi pneumonia, tetap menjadi ancaman besar bagi kesehatan Paus Fransiskus. 

    Namun, tidak ada yang menyebutkan sepsis dalam pembaruan medis Vatikan, termasuk yang disampaikan pada hari Senin.

    Ini adalah perawatan terlama di rumah sakit bagi Fransiskus sejak terpilih sebagai Paus pada Maret 2013.

    Sergio Alfieri, seorang dokter bedah di tim medis Francis, mengatakan bahwa ia mengakui kerapuhannya dan menyadari bahwa kesehatannya dalam kondisi yang tidak menentu.

     

    Masalah kesehatan yang dihadapi Paus Fransiskus

    Selama bertahun-tahun, ia telah menangani:

    1. Tantangan kesehatan paru-paru dan pernapasan

    Pada usia 21, Jorge Bergoglio  begitu ia dikenal saat itu didiagnosis menderita radang selaput dada, peradangan pada lapisan paru-paru, dan sebagian paru-parunya harus diangkat.

    Sejak awal tahun 2023, ia mengalami serangan influenza berulang dan masalah kesehatan terkait.

    Pada akhir November 2023, ia terpaksa membatalkan perjalanan yang direncanakan ke pertemuan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP28 di Dubai karena efek influenza dan radang paru-paru.

    2. Insiden terjatuh

    Paus juga mengalami dua kali terjatuh baru-baru ini di kediamannya. Satu kali pada bulan Desember 2024, yang menyebabkan dagunya memar, dan satu lagi pada bulan Januari 2025, yang mengakibatkan lengannya terluka.

    3. Operasi usus besar dan perut

    Pada bulan Juli 2021, Paus menjalani operasi pengangkatan usus besar sepanjang 33 cm (13 inci). 

    Operasi selama enam jam yang ditujukan untuk mengatasi kondisi usus yang menyakitkan yang disebut divertikulitis.

    Ia mengatakan pada tahun 2023 kondisi tersebut kambuh lagi.

    Paus dirawat di rumah sakit selama sembilan hari pada bulan Juni 2023 untuk menjalani operasi hernia perut. 

    Tim medisnya memutuskan operasi diperlukan karena kondisi tersebut menyebabkan penyumbatan usus yang menyakitkan.

     

    4. Sakit punggung dan lutut

    Paus telah lama menderita linu panggul, kondisi saraf kronis yang menyebabkan nyeri punggung, pinggul, dan kaki.

    Ia juga mengalami masalah lutut yang menyakitkan dan berusaha mengatasinya melalui terapi laser dan magnet. 

    Paus kini bergantung pada kursi roda atau tongkat untuk bergerak.

    Paus Fransiskus telah memimpin 1,4 miliar umat Katolik di dunia sejak 2013. Lahir di Argentina, ia adalah orang Amerika Latin pertama dan Jesuit pertama yang menjabat sebagai kepala Gereja Katolik Roma.

     

     

  • Kemenkes: Komunitas dan Pegiat Media Sosial Jadi Duta Imunisasi Digital – Halaman all

    Kemenkes: Komunitas dan Pegiat Media Sosial Jadi Duta Imunisasi Digital – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian kesehatan (Kemenkes RI) menilai komunitas dan pegiat media sosial adalah duta imunisasi digital.

    Di tengah derasnya arus informasi di media sosial, tokoh agama, ibu muda, pengemudi ojek online, hingga penggerak komunitas lokal bisa menjadi penyebar informasi yang benar mengenai imunisasi.

    Direktur Global Health Strategies Indonesia, Ganendra Awang Kristandya menekankan kekuatan media sosial harus diarahkan untuk menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia.

    “Hoaks kesehatan bisa menyebar lebih cepat dari virus. Inilah pentingnya peran komunitas digital untuk menyuarakan fakta. Kita butuh lebih banyak suara yang mendukung imunisasi sebagai hak dasar, bukan sekadar pilihan,” tegasnya dalam kegiatan yang mengusung tema ‘Imunisasi untuk Semua: Dari Kota hingga Pelosok Negeri’, Senin (21/4/2025).

    Berdasarkan data WHO tahun 2023, sebanyak 14,5 juta anak di dunia masih belum mendapatkan imunisasi dasar (zero dose).

    Indonesia  menunjukkan kemajuan signifikan, dimana tahun 2023 hanya ada sekitar 662 ribu anak yang belum menerima vaksinasi. Namun disisi lain, RI masih menjadi negara dengan jumlah zero dose tertinggi keenam di dunia.

    Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, menyebutkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam mengejar cakupan imunisasi bukan lagi soal distribusi vaksin tetapi pertarungan narasi.

    “Salah satu isu penting yang menjadi penyebab banyaknya anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi adalah beredarnya informasi palsu atau tidak benar tentang imunisasi. Informasi yang tidak benar dan menyesatkan ini pada awalnya akan menimbulkan keraguan, ketakutan, dan pada akhirnya akan menimbulkan penolakan terhadap imunisasi,” ujarnya.

    Acara ini turut melibatkan berbagai komunitas dari berbagai daerah dan latar belakang. Para peserta diberikan ruang untuk berdiskusi, bertukar pengalaman, dan mempelajari strategi komunikasi yang efektif untuk melawan disinformasi tentang imunisasi.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, menyampaikan  tantangan komunikasi kesehatan saat ini sudah sangat berbeda dibandingkan beberapa tahun lalu.

    “Dulu yang dihadapi keterbatasan akses. Sekarang, banjir informasi yang tidak semuanya benar. Komunikasi kesehatan harus adaptif dan relevan. Tidak bisa lagi hanya mengandalkan jalur formal; harus ada pendekatan yang lebih dekat, lebih personal, dan yang paling penting disampaikan oleh sosok yang dipercaya,” jelasnya.

    Acara ini juga menghadirkan para pegiat media sosial yang telah aktif mengadvokasi isu kesehatan di ranah digital, seperti Citra Ayu Mustika, dr. Ikhsanuddin Qothi, dan Virgiana Taryadi Setiawan.

    Melalui kegiatan ini, Kemenkes berharap akan tumbuh lebih banyak Duta Imunisasi Digital.

    Pekan Imunisasi Dunia 2025 mengusung pesan nasional “Ayo Lengkapi Imunisasi, Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas,” sebagai ajakan bersama untuk melindungi masa depan anak-anak Indonesia. (*)

  • Alasan Anak Perempuan Saat Ini Lebih Cepat Menstruasi Menurut Spesialis Ginekologi – Halaman all

    Alasan Anak Perempuan Saat Ini Lebih Cepat Menstruasi Menurut Spesialis Ginekologi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belakangan banyak ditemukan anak perempuan yang menstruasi lebih awal. 

    Bahkan, saat ini sudah bisa ditemukan anak yang menstruasi di usia 9 tahun. 

    Terkait hal ini, Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Boy Abidin, SpOG, Subsp. FER beri penjelasan kenapa saat ini anak perempuan menstruasi lebih cepat. 

    Sebelumnya ia menjelaskan jika menstruasi masih dianggap normal, minimal saat berusia 9 tahun. 

    Jika menstruasi terjadi di bawah usia 9 tahun, maka dinilai terlalu dini. 

    “Kenapa zaman sekarang lebih awal dia mendapatkan menstruasi? Jadi sebenarnya pertama (karena) dari pola makan yang berbeda,” ungkapnya dalam Talkshow “Stop Normalisasi Kesehatan Reproduksi Perempuan!” yang diselenggarakan Bayer di Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Zaman sekarang, nutrisi yang dikonsumsi anak-anak dinilai jauh lebih baik jika dibandingkan dahulu.

    Produksi hormon sendiri sangat dipengaruhi oleh pola makan seseorang. 

    “Ya, jadi anak-anak sekarang memang, makan dengan kadar karbohidrat, protein, lemak yang jauh lebih bagus dibanding kita dulu,” imbuhnya. 

    “Itu, pendapat para ahli, bahwa memang faktor gizi sangat penting untuk seorang anak remaja wanita, mendapatkan menstruasi dari awal,” sambungnya. 

    Faktor kedua, adalah pandangan atau penglihatan. 

    Zaman sekarang, anak-anak sudah terekspos atau terpapar informasi yang berkaitan dengan usia pubertas. 

    “Jadi, mungkin sekarang, mengakses cerita-cerita, atau berita-berita, yang berkaitan dengan, reproduksi itu sangat mudah, anak-anak sekarang, mendapatkan itu.  Jadi, itu yang, poin yang membuat, perempuan lebih awal mendapatkan menstruasi,” lanjut dr Boy. 

    Lebih lanjut, dr Boy mengimbau pada orang tua agar memeriksakan anak perempuannya, jika belum juga menunjukkan tanda-tanda pubertas di usia 14 tahun. 

     

  • Dialami Paus Fransiskus Sebelum Wafat,  Ini Penjelasan Dokter Paru soal Pneumonia Ganda – Halaman all

    Dialami Paus Fransiskus Sebelum Wafat,  Ini Penjelasan Dokter Paru soal Pneumonia Ganda – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pimpinan umat Katolik dunia Paus Fransiskus wafat pada Senin (21 April 2025).

    Sebelum meninggal, ia sempat dirawat intensif karena penyakit pneumonia ganda atau double pneumonia.

    Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menuturkan, dalam dunia medis istilah pneumonia ganda, atau “dobel pneumonia” bukanlah sesuatu yang lazim digunakan.

    Pneumonia adalah radang atau infeksi paru, secara umum utamanya disebabkan oleh bakteri atau virus, walau dapat juga disebabkan oleh jamur dan mungkin parasit.

    Manusia memiliki dua belah paru yakni, paru kiri dan paru kanan.

    Sekalipun kedua belah paru itu terkena pneumonia, maka istilah pneumonia ganda jarang digunakan.

    Adapun secara resmi, kedua belah paru diserang pneumonia disebut pneumonia bilateral.

    “Ini adalah salah satu analisa kenapa kemudian disebut sebagai pneumonia ganda, atau double pneumonia, atau secara resmi disebut juga sebagai pneumonia bilateral,” tutur dia kepada wartawan.

    Ia mengatakan, pneumonia bilateral merupakan kondisi yang bisa membahayakan penderitanya. Infeksi ini lebih parah jika dibandingkan dengan pneumonia yang menyerang satu sisi paru.

    Pneumonia ganda dapat mengganggu fungsi pernapasan, mengurangi kadar oksigen dalam darah, dan memicu komplikasi serius jika tidak ditangani segera.

    Mengutip dari Mayo Clinic, pneumonia ganda disebabkan oleh infeksi bakteri, virus jamur maupun faktor lain seperti aspirasi (masuknya cairan/lambung ke paru) maupun paparan polusi atau bahan kimia.

    Gejala pneumonia bilateral seringkali lebih berat dan patut diwaspadai. Seperti demam tinggi (≥38°C) disertai menggigil, batuk produktif dengan dahak kental (kuning, hijau, atau berdarah), sesak napas atau napas cepat (takipnea), nyeri dada tajam saat bernapas atau batuk, kelelahan ekstrim dan kehilangan nafsu makan, kebiruan pada bibir atau kuku (sianosis) akibat kekurangan oksigen.

    Khusus pada lansia, gejala mungkin tidak khas, seperti kebingungan atau penurunan kesadaran.

  • Mengenal Pneumonia Ganda Penyakit yang Diidap Paus Fransiskus Sebelum Wafat – Halaman all

    Mengenal Pneumonia Ganda Penyakit yang Diidap Paus Fransiskus Sebelum Wafat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabar duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus pemimpin pertama Gereja Katolik Roma yang berasal dari Amerika Latin yang wafat dalam usia 88 tahun. Kabar ini disampaikan oleh Vatikan melalui pernyataan video pada Senin (21/4/2025).

    Paus Fransiskus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, baru-baru ini sempat berjuang melawan pneumonia ganda yang serius sebelum akhirnya berpulang. Dilansir dari Very Well Health, pneumonia ganda secara teknis bukanlah istilah medis resmi.

    Pneumonia ganda, atau pneumonia bilateral adalah cara untuk menggambarkan infeksi pada kedua paru-paru.  Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menyebabkan kantung udara di dalam paru-paru terisi cairan atau nanah.

    Kebanyakan orang yang terserang pneumonia kemungkinan besar telah terpapar bakteri pneumokokus atau virus flu . “Ketika seseorang terserang pneumonia, penyakit ini dapat menyerang mulai dari sebagian kecil dari satu paru-paru hingga sebagian besar dari kedua paru-paru,” tulis Very Well Health.

    Ketika pneumonia menyerang kedua paru-paru, penyakit ini jauh lebih parah daripada pneumonia yang hanya menyerang satu paru-paru. Saat terkena pneumonia di satu paru-paru, paru-paru yang sehat dapat mengatasinya sementara paru-paru yang terkena pneumonia pulih.

    Namun, ketika terkena pneumonia bilateral, maka pasien tidak memiliki kemewahan untuk memiliki satu paru-paru yang baik untuk menggantikannya.  

    Hal ini membuat pasien berada dalam kondisi yang lebih rapuh. Gejala pneumonia ganda tidak jauh berbeda dengan pneumonia biasa. Diantaranya, batuk produktif, demam, bibir atau kuku berwarna biru atau ungu, kebingungan (lebih sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun), pernapasan cepat, atau kesulitan bernapas.

    Gejala lain yang dirasakan adalah kelelahan ekstrem, peningkatan denyut nadi, nyeri dada yang tajam dan menusuk saat bernapas atau batuk.

    “Jika mengalami kesulitan bernapas, nyeri dada, batuk terus-menerus, atau demam di atas 102°F yang tidak mudah dikendalikan, sebaiknya hubungi dokter perawatan primer untuk membuat janji temu,” tegasnya.

    Selain itu ada beberapa gejala yang menunjukkan infeksi lebih parah dengan potensi menyebabkan kondisi kronis yang lebih serius seperti gagal ginjal, keracunan darah hingga mungkin kematian.

    Pneumonia biasanya disebabkan oleh salah satu dari tiga hal yaitu bakteri, virus dan jamur.  

    Pneumonia juga dapat terjadi jika makanan, cairan, atau benda lain selain udara masuk ke paru-paru. Kondisi ini dikenal sebagai pneumonia aspirasi.

    Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia karena usia atau kondisi kesehatan yang mendasarinya.

    Beberapa faktor risiko untuk pneumonia ganda meliputi:

    1. Berusia kurang dari 2 tahun.
    2. Berusia lebih dari 65 tahun.
    3. Kekurangan gizi.
    4. Merokok dan mereka yang terpapar asap rokok secara berlebihan.
    5. Mengidap penyakit kronis seperti diabetes , anemia sel sabit dan penyakit jantung.
    6. Mengidap penyakit paru-paru seperti PPOK , fibrosis kistik , atau asma.
    7. Mereka yang mengalami kesulitan menelan karena stroke atau kondisi neurologis lainnya.
    8. Orang yang baru saja terserang flu atau pilek
    9. Mereka yang berjuang melawan. penyalahgunaan narkoba atau alkohol.

  • Alasan Anak Perempuan Saat Ini Lebih Cepat Menstruasi Menurut Spesialis Ginekologi – Halaman all

    Haid Tidak Teratur Bisa Pengaruhi Kesuburan Perempuan – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menstruasi atau haid merupakan kondisi keluarnya darah dari vagina, yang normal terjadi dalam siklus bulanan seorang wanita.

    Siklus ini adalah mekanisme alami tubuh untuk mempersiapkan organ reproduksi perempuan jika terjadi kehamilan.

    Pada sebagian perempuan, muncul rasa nyeri atau sakit saat menstruasi adalah normal. 

    Nyatanya hal ini tidak benar. Jika rasa nyeri atau sakit itu muncul, Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologidr. Boy Abidin, SpOG, Subsp. FER mengingatkan untuk jangan disepelekan. 

    Karena bisa saja, kedua hal ini menjadi tanda perempuan mengalami gangguan kesuburan. 

    “Perempuan itu tidak begitu sadar bahwa haid yang tidak teratur. Haid yang nyeri itu sangat berdampak pada kesehatan reproduksi. Khusus pada kesuburan,” ungkapnya dalam Talkshow “Stop Normalisasi Kesehatan Reproduksi Perempuan!” yang diselenggarakan Bayer di Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Menurut dr Boy, selama ini sebagian perempuan beranggapan jika rasa nyeri yang muncul saat haid adalah normal. 

    Ketidakteraturan haid juga dianggap wajar karena efek kelelahan atau konsumsi makanan yang tidak sehat. 

    Padahal, rasa nyeri dan tidak teraturnya haid bisa jadi pertanda adanya penyakit endometriosis.

    Endometriosis adalah tumbuhnya jaringan mirip endometrium di luar rahim. 

    Penyakit ini dapat mempengaruhi kesuburan dan menyebabkan kesulitan hamil. 

    Namun, tidak berarti perempuan dengan endometriosis tidak mungkin hamil. Apa lagi jika dideteksi sedini mungkin. 

    “Haid tidak teratur, ditambah dengan nyeri Kita harus mulai curiga,” tegasnya. 

    Lebih lanjut dr Boy menyampaikan beberapa gejala dari endometriosis ini. 

    Di antaranya nyeri haid hebat, nyeri saat berhubungan seksual, kelelahan kronis, gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare, lalu infertilitas. 

    Jika gejala di atas sering kali dirasakan, maka dr Boy menganjurkan pada perempuan untuk melakukan pemeriksaan. 

    Karena, semakin lambat ditangani, maka semakin parah kondisi endometriosis tersebut. 

    Akibatnya, selain susah hamil, perempuan dengan endometriosis bisa berisiko mengalami komplikasi dan nyeri kronis. 

    “Maka akan semakin sulit. Bukan berarti tidak bisa (hamil atau sembuh). Jadi memang waktu upaya untuk sembuh betul itu memang sulit,” pungkasnya.
     

  • Herbal Nusantara: Solusi Alami Jaga Daya Tahan Tubuh Saat Musim Berganti – Halaman all

    Herbal Nusantara: Solusi Alami Jaga Daya Tahan Tubuh Saat Musim Berganti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia saat ini, pada bulan April, tengah mengalami masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau.

    Masa yang juga dikenal sebagai pancaroba ini ditandai dengan perubahan cuaca yang cepat dan tidak terduga, seperti hujan yang datang secara tiba-tiba setelah cuaca panas atau perubahan suhu drastis dalam waktu singkat.

    Perubahan cuaca yang terjadi secara cepat ini tidak jarang menyebabkan daya tahan tubuh menurun, yang kemudian meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit seperti flu, batuk, dan infeksi saluran pernapasan.

    Dalam upaya untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut, masyarakat Indonesia secara turun-temurun mengandalkan minuman herbal tradisional yang terbukti efektif dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. 

    Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima jenis minuman herbal tradisional yang dapat menjadi alternatif untuk memperkuat imun selama pancaroba.

    1. Wedang Jahe

    Wedang jahe merupakan minuman tradisional berbahan dasar jahe yang telah lama dikenal karena kemampuannya menghangatkan tubuh dan meningkatkan imunitas. Kandungan gingerol pada jahe bersifat anti-inflamasi dan antioksidan, yang membantu tubuh melawan infeksi serta meningkatkan sirkulasi darah. 

    Wedang jahe biasanya disajikan dengan tambahan madu atau gula aren untuk memberikan rasa manis alami sekaligus menambah manfaat kesehatan.

    2. Kunyit Asam

    Minuman kunyit asam menggabungkan khasiat kunyit dan asam jawa dalam satu sajian yang menyegarkan. Kunyit mengandung curcumin, senyawa aktif yang berfungsi sebagai antioksidan dan anti-inflamasi, sehingga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. 

    Sementara itu, asam jawa memberikan efek menyegarkan dan membantu mempercepat proses detoksifikasi alami tubuh. Kombinasi keduanya sangat efektif untuk menjaga stamina saat cuaca tidak menentu.

    3. Beras Kencur

    Beras kencur adalah salah satu jenis jamu yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Terbuat dari beras, kencur, jahe, dan gula aren, minuman ini dikenal memiliki rasa yang nikmat serta khasiat untuk meningkatkan energi dan memperbaiki daya tahan tubuh. 

    Beras kencur juga membantu menghangatkan badan serta mengatasi rasa lelah, sehingga sangat cocok dikonsumsi saat masa peralihan musim.

    4. Teh Daun Sambiloto

    Meskipun rasanya pahit, daun sambiloto memiliki banyak manfaat kesehatan, khususnya dalam meningkatkan imunitas. Daun sambiloto mengandung zat aktif seperti andrographolide yang berfungsi sebagai antivirus, antibakteri, dan antiinflamasi. 

    Mengonsumsi teh daun sambiloto secara rutin dapat membantu tubuh lebih kuat menghadapi infeksi yang umum terjadi saat perubahan musim.

    5. Wedang Secang

    Wedang secang adalah minuman tradisional yang terbuat dari rebusan kayu secang, sering kali dipadukan dengan rempah-rempah lain seperti kayu manis, jahe, dan cengkeh. Kayu secang mengandung antioksidan tinggi yang mampu membantu melawan radikal bebas dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

    Selain itu, wedang secang memberikan efek menghangatkan dan menenangkan, sangat cocok dikonsumsi pada saat cuaca tidak bersahabat.

    Menjaga daya tahan tubuh saat peralihan musim menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit yang kerap muncul akibat perubahan cuaca yang tidak menentu. 

    Mengonsumsi minuman herbal tradisional Indonesia dapat menjadi salah satu langkah alami dan efektif dalam memperkuat sistem imun. Meski begitu, penting pula untuk tetap menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga asupan nutrisi, beristirahat cukup, serta rutin berolahraga.

    #LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia

     

     

     

     

  • Tegas Tolak Pelecehan Seksual Saat Layani Pasien, POGI Ingatkan 7 Kode Etik Pada Dokter Kandungan – Halaman all

    Tegas Tolak Pelecehan Seksual Saat Layani Pasien, POGI Ingatkan 7 Kode Etik Pada Dokter Kandungan – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus Pusat Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), keluarkan pernyataan tegas  terkait kasus pelecehan seksual yang terjadi baru-baru ini.

    Pelaku pelecehan dokter obgyn menjadi sorotan karena ada kasus seksual yang terungkap yang dilakukan oleh dr MSF dari Garut, Jawa Tengah. 

    “Komitmen serta sikap tegas kami terhadap segala bentuk pelecehan seksual yang mungkin terjadi dalam praktik pelayanan kesehatan kepada pasien perempuan,” tegasnya Ketua Umum POGI, Yudi M. Hidayat dalam pernyataannya, Minggu (20/05/2025). 

    Ia pun menyatakan dengan tegas bahwa POGI memegang tinggi nilai-nilai etika profesi yang dijunjung tinggi dalam Buku Pedoman Etik dan Profesionalisme Obstetri dan Ginekologi di Indonesia.

    Serta, mengedepankan rasa hormat dan perlindungan terhadap hak-hak perempuan. 

    Setidaknya ada 7 poin utama yang ditekankan, dalam pedoman etik tersebut.

     

    Keselamatan Pasien adalah Prioritas Utama 

    STETOSKOP DOKTER – Ilustrasi stetoskop yang diunduh dari Freepik.com, Kamis (17/4/2025). (Freepik.com/Dragana Gordic)

    Setiap anggota POGI harus mengutamakan keselamatan pasien dalam setiap tindakan medis, sebagaimana tertuang dalam Pasal 5 Pedoman Etik. 

    Hal ini mencakup perlindungan dari segala bentuk kekerasan, termasuk pelecehan seksual, yang dapat merugikan pasien dan mencederai kepercayaan mereka. 

    ⁠Prinsip Profesional dan Etika 

    Anggota POGI wajib mematuhi Kode Etik Kedokteran Indonesia dan pedoman etik POGI. 

    Setiap dokter spesialis obstetri dan ginekologi berkomitmen untuk menjalankan praktik medis dengan penuh integritas, menjaga martabat pasien.

    Dan juga, memberikan pelayanan yang berkualitas tanpa diskriminasi atau perlakuan merendahkan. 

    Ketiga, Sikap terhadap Pasien Perempuan 

    Sikap dan perilaku dokter terhadap pasien perempuan harus didasari oleh penghormatan dan empati. 

    Dalam setiap interaksi, kami meyakini bahwa pendekatan humanistik merupakan hal yang penting, memastikan bahwa pasien merasa aman, dihargai, dan diperlakukan dengan baik. 

       

    Lingkungan yang Aman dan Nyaman bagi Pasien 

    “Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dalam setiap ruang praktik,” tegasnya. 

    Ruangan pelayanan harus menjaga privasi dan kerahasiaan  pasien, dan pendampingan oleh tenaga kesehatan yang sesuai akan selalu dilakukan.

     

    Tindakan Tegas terhadap Pelanggaran   

    Yudi menegaskan pihaknya selalu menindaklanjuti setiap laporan pelecehan seksual dengan serius dan disiplin, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam pedoman etik. 

    POGI tidak akan menoleransi pelanggaran terhadap etika profesi dan akan memberikan sanksi tegas kepada pelanggar. POGI mendukung proses hukum terhadap pelanggaran sesuai ketentuan yang berlaku. 

     

    Pendidikan dan Advokasi 

    Sejalan dengan kewajiban memajukan pendidikan kedokteran (Bab XIV), pihaknya berkomitmen untuk terus mendidik anggota tentang pentingnya menjaga etika dan hak asasi perempuan dalam pelayanan kesehatan. 

    “Kami percaya bahwa dengan pengetahuan yang tepat, setiap anggota dapat berkontribusi untuk mencegah dan melawan pelecehan seksual,” lanjutnya. 

     

    Ketujuh, Penghormatan Terhadap Hak Pasien 

    Dalam menjalankan tugas, Yudi menyatakan bahwa POGO akan selalu menghargai harkat dan martabat setiap perempuan.

    POGI juga akan memperjuangkan hak-hak mereka atas pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas, sesuai dengan tujuan POGI sebagai advokat kesehatan reproduksi. 

     

    “Kami percaya bahwa dengan komitmen yang kuat dan tindakan nyata dari setiap anggota POGI, kita dapat bersama-sama mewujudkan lingkungan yang aman dan sehat bagi semua perempuan yang mencari pelayanan kesehatan,” tutupnya. 

  • Obat Anestesi Diduga Disalahgunakan untuk Pelecehan, BPOM Inspeksi ke Unit Farmasi RS Hasan Sadikin – Halaman all

    Obat Anestesi Diduga Disalahgunakan untuk Pelecehan, BPOM Inspeksi ke Unit Farmasi RS Hasan Sadikin – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar bersama tim melakukan inspeksi mendadak ke Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) pada Kamis (17/4/2025). 

    Inspeksi ini dilakukan sebagai bentuk respons cepat BPOM terhadap kekhawatiran publik yang merebak pasca kasus dugaan penyalahgunaan obat anestesi di rumah sakit ini.

    Diketahui, seorang dokter PPDS atau calon dokter spesialis anestesi memakai obat anestesi untuk memuluskan aksi bejatnya merudapaksa anak pasien.

    Hal ini dilakukan untuk memastikan sistem pengelolaan obat di rumah sakit pendidikan berjalan sesuai regulasi. 

    Obat keras seperti obat anestesi atau yang lebih dikenal dengan obat bius, harus diawasi pengelolaannya secara ketat.

    “Kami ingin memastikan bahwa pengelolaan obat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung telah sesuai dengan standar keamanan dan tata kelola yang ketat. Ini penting demi keselamatan pasien dan integritas profesi medis,” tegas Taruna Ikrar dilansir dari website resmi, Minggu (20/5/2025). 

    Anestesi (KOMPAS.COM)

    Tim BPOM melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pengelolaan obat yang meliputi sistem pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyerahan, pengembalian, pemusnahan, dan pelaporan obat di Instalasi Farmasi RSHS. 

    Kepala BPOM juga berdiskusi langsung dengan manajemen rumah sakit dan jajaran farmasi untuk memberikan arahan dan memperkuat koordinasi pengawasan.

    Lebih lanjut, Taruna Ikrar menyatakan BPOM akan terus meningkatkan sinergi dengan rumah sakit pendidikan, institusi kesehatan, dan perguruan tinggi untuk memperkuat pengawasan serta edukasi dalam penggunaan obat. 

    “Tanpa kolaborasi dengan rumah sakit sebagai mitra utama dalam melaksanakan pengelolaan obat yang baik, pengawasan BPOM tidak akan efektif dalam menjaga mutu dan pengamanan rantai suplai obat yang beredar di masyarakat,” tambahnya.

    Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) memegang peran super penting dalam memastikan obat yang diterima dan dikonsumsi oleh pasien di rumah sakit. 

    IFRS merupakan garda terdepan dalam menjaga ketersediaan obat yang berkhasiat, aman, dan berkualitas untuk masyarakat.

    “Langkah tegas akan diambil jika ditemukan pelanggaran. Kami tidak ingin ada celah sedikitpun dalam pengawasan obat-obatan, apalagi yang menyangkut keselamatan nyawa pasien,” tegas Taruna Ikrar.