Category: Tribunnews.com Kesehatan

  • 36 Ribu Kasus Baru Kanker Serviks Terdeteksi di Indonesia Setiap Tahunnya  – Halaman all

    36 Ribu Kasus Baru Kanker Serviks Terdeteksi di Indonesia Setiap Tahunnya  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Setiap tahun, diperkirakan terdapat lebih dari 36.000 kasus baru yang terdeteksi. 

    Ironisnya, sekitar 70 persen dari kasus tersebut baru diketahui pada stadium lanjut, sehingga meningkatkan risiko kematian secara signifikan.

    Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menyampaikan keprihatinan atas tingginya angka kasus kanker serviks di Indonesia dalam diskusi bertajuk “Reafirmasi Komitmen Eliminasi Kanker Serviks”. 

    Kanker serviks saat ini merupakan jenis kanker terbanyak kedua di Indonesia.

    “Harapan saya, diskusi ini bisa membuka sudut pandang baru, melahirkan solusi, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor, baik pemerintah, swasta, praktisi, maupun masyarakat luas,” ungkap Prof. Dante dilansir dari keterangan resmi, Kamis (24/4/2025). 

    Menurutnya, rendahnya angka deteksi dini menjadi salah satu penyebab utama tingginya kematian akibat kanker serviks. 

    Untuk itu, pemerintah menempatkan upaya promotif dan preventif sebagai prioritas, melalui program vaksinasi HPV dan pemeriksaan skrining secara berkala.

    Sebagai informasi, infeksi dari virus papiloma manusia (HPV) adalah salah satu faktor penyebab kanker serviks. 

    Sebagai wujud keseriusan, Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks. 

    Strategi ini mencakup tiga pilar utama. Pertama, anak perempuan dan laki-laki usia 15 tahun ditargetkan memperoleh vaksinasi HPV. 

    Kedua, perempuan usia 39 tahun diharapkan menjalani skrining HPV DNA. 

    Ketiga, perempuan dengan kanker serviks invasif harus mendapatkan penatalaksanaan yang sesuai standar medis.

    “Jika ketiga pilar ini dijalankan secara komprehensif dan terkoordinasi, saya optimis kita dapat menurunkan angka kematian dan mencapai eliminasi kanker serviks di seluruh Indonesia,” tegas Prof Dante.

    Mulai tahun 2025, layanan skrining HPV DNA akan diintegrasikan dalam program pemeriksaan kesehatan gratis. 

    Diharapkan, kebijakan ini dapat memperluas jangkauan deteksi dini dan mencegah berkembangnya penyakit ke stadium lanjut.

    Meski demikian, tantangan geografis yang kompleks masih menjadi hambatan, terutama di wilayah terpencil dan kepulauan yang belum memiliki akses layanan kesehatan memadai.

    Sebagai solusi, Kementerian Kesehatan akan membangun laboratorium pendukung di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. 

    Laboratorium ini akan mempercepat diagnosis kanker serviks, terutama di fasilitas kesehatan yang belum memiliki sarana memadai.

    Evaluasi menyeluruh di tingkat Puskesmas juga akan dilakukan, agar pemeriksaan kanker serviks dapat menjadi layanan rutin yang efektif, mudah diakses, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

     

  • Manfaat Orang Tua Bermain Bersama Anak, Bisa Lepaskan Stres  – Halaman all

    Manfaat Orang Tua Bermain Bersama Anak, Bisa Lepaskan Stres  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bermain bukan sekadar aktivitas hiburan untuk anak.

    Bermain bagi anak sangat penting pada masa tumbuh kembangnya. 

    Namun, tahukah Anda bahwa ternyata bermain juga memberikan dampak positif kepada orang tua. 

    Hal ini diungkapkan oleh psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana.

    Menurut Vera, orang tua juga mendapatkan keuntungan saat bermain dengan anak. 

    Berdasarkan studi, orang tua akan lebih sejahtera secara psikologis ketika bermain bersama anak mereka.

    Kondisi ini disebabkan oleh hormon oksitosin akan keluar saat orang tua bermain dengan anak. 

    “Kita (orang tua) juga dapet untung, parental kita lebih sejahtera secara psikologis ketika bermain sama anak. Jadi, ketika bersama anak, ada hormon oksitosin yang keluar,” kata Vera dalam konferensi pers “Bermain: Stimulasi Penting untuk Dukung Si Kecil Tumbuh Aktif & Kreatif, LACTOGROW Hadirkan LACTOGROW PLAYWORLD di 5 Kota di Jakarta, Kamis (24/4/2025). 

    Vera memaparkan bahwa hormon oksitosin memiliki sejumlah manfaat dalam diri seseorang. 

    Hormon oksitosin inilah yang dapat membuat kita lebih tenang dan mampu melepaskan stres (stress release).

    Stress release merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan stres yang dialami seseorang.

    Cara-cara pelepasan stres bisa berupa aktivitas fisik seperti olahraga, menghabiskan waktu dengan teman atau keluarga, termasuk bermain. 

    “Jadi, teman-teman bayangkan kalau sumpek nih, habis itu kita pulang main sama anak itu nyes, hilang (stresnya). Anaknya dapat benefit, kita pun juga lebih sejahtera,” katanya.

  • Mengenal Batu Saluran Kemih: Penyebab, Gejala, dan Pilihan Pengobatan Modern – Halaman all

    Mengenal Batu Saluran Kemih: Penyebab, Gejala, dan Pilihan Pengobatan Modern – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Batu saluran kemih adalah suatu penyakit umum yang dapat terjadi pada siapa saja, semua usia, dan jenis status sosial apa pun. 

    Beberapa orang ternama dari pemerintahan hingga selebritas pun mengalami batu saluran kemih.

    Dokter spesialis Urologi Eka Hospital Depok, Eggi Respati, Sp.U, menjelaskan apa itu batu saluran kemih. 

    Batu saluran kemih merupakan suatu kelainan dimana terdapat penumpukan kristal hingga menjadi batu yang meliputi ginjal, ureter (saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih), kandung kemih, dan uretra (saluran yang membawa urine keluar dari kandung kemih). 

    Ukuran batu bisa bervariasi mulai dari sebutir pasir hingga sebesar jahe atau kunyit.

    “Batu saluran kemih pada kesehariannya dapat sangat mengganggu dan menimbulkan rasa sakit yang hebat hingga menurunkan kualitas hidup seseorang,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (24/4/2025). 

    Namun, seiring berkembangnya alat dan teknologi dalam dunia medis, batu saluran kemih dalam ukuran dan bentuk apa pun dapat diatasi tanpa operasi hingga prosedur minimal invasif.

    Batu saluran kemih terbentuk ketika terdapat ketidak seimbangan antara jumlah air dan zat-zat pembentuk batu dalam urine, seperti kalsium, oksalat, asam urat, dan sistin, sehingga zat tersebut terlalu pekat dan mengkristal. 

    Selain ketidak seimbangan faktor tersebut, beberapa faktor lainnya dapat meningkatkan risiko pembentukan batu, di antaranya sebagai berikut.

    ● Kurang minum air: Dehidrasi menyebabkan konsentrasi zat-zat dalam urine meningkat.

    ● Riwayat keluarga: Adanya anggota keluarga yang pernah mengalami batu saluran kemih meningkatkan risiko Anda terkena kondisi ini.

    ● Diet tertentu: Konsumsi makanan tinggi garam, protein hewani, atau oksalat (ditemukan dalam bayam, cokelat, dan kacang-kacangan) dapat meningkatkan risiko pada beberapa orang.

    ● Kondisi medis tertentu: Penyakit seperti hiperparatiroidisme, infeksi saluran kemih berulang, dan gangguan metabolisme tertentu dapat memicu pembentukan batu.

    ● Obat-obatan tertentu: Beberapa jenis obat dapat meningkatkan risiko pembentukan batu.

    Gejala batu saluran kemih sangat bervariasi tergantung pada ukuran, lokasi, serta keterlibatan organ terkait dengan batu tersebut. 

    Batu kecil dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali dan bisa keluar dengan sendirinya melalui urine. 

    Namun, batu yang lebih besar dan menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan gejala yang sangat menyakitkan, termasuk sebagai berikut.

    ● Nyeri kolik: Nyeri hebat yang datang tiba-tiba, bergelombang, dan menjalar dari pinggang ke perut bagian bawah, selangkangan, dan bahkan alat kelamin. Ini adalah gejala yang paling khas.

    ● Nyeri saat buang air kecil (Disuria): Rasa sakit atau perih saat mengeluarkan urine.

    ● Urine berdarah (Hematuria): Urine berwarna merah muda, merah, atau cokelat.

    ● Sering buang air kecil (Poliuria): Keinginan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya.

    ● Urine keruh atau berbau tidak sedap: Bisa menjadi tanda adanya infeksi.

    ● Mual dan muntah: Terutama saat nyeri sangat hebat.

    ● Demam dan menggigil: Bisa menjadi tanda adanya infeksi yang lebih serius dan memerlukan penanganan segera.

    Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis batu saluran kemih, termasuk sebagi berikut.

    ● Anamnesis: Menanyakan riwayat kesehatan dan gejala yang dialami pasien.

    ● Pemeriksaan fisik: Memeriksa tanda-tanda vital dan area perut serta pinggang.

    ● Pemeriksaan urine: Untuk melihat adanya darah, kristal, atau tanda-tanda infeksi.

    ● Pencitraan: Beberapa jenis pemeriksaan pencitraan dapat digunakan untuk melihat lokasi dan ukuran batu, seperti:

    ○ Foto polos perut (KUB): Dapat menunjukkan beberapa jenis batu yang mengandung kalsium.

    ○ Ultrasonografi (USG): Lebih baik untuk melihat batu di ginjal dan kandung kemih, serta dapat digunakan pada ibu hamil.

    ○ Computed Tomography (CT Scan)Tanpa Kontras: Merupakan metode pencitraan terbaik untuk mendeteksi semua jenis batu dan menentukan ukuran serta lokasinya secara akurat.

    Pengobatan batu saluran kemih: ESWL, URS, C-Arm

    Seiring dengan berkembangnya alat dan teknologi, pengobatan batu saluran kemih saat ini bervariasi dari tanpa operasi hingga prosedur minimal invasif. 

    Pengobatan batu saluran kemih sendiri tergantung pada ukuran, lokasi, kekerasan batu, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. 

    Beberapa opsi pengobatan modern yang umum digunakan meliputi sebagai berikut.

    1. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL):

    [ESWL adalah prosedur non-invasif yang menggunakan gelombang kejut dari luar tubuh untuk memecah batu menjadi fragmen-fragmen kecil. Fragmen ini kemudian diharapkan dapat keluar dengan sendirinya melalui urine

    ○ Prosedur: Pasien berbaring di meja pemeriksaan, dan mesin ESWL akan menghasilkan gelombang kejut yang ditargetkan pada lokasi batu. Prosedur ini biasanya berlangsung sekitar 45-60 menit dan dapat menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman.

    ○ Keuntungan: Non-invasif, tidak memerlukan sayatan.

    ○ Keterbatasan: Kurang efektif untuk batu yang sangat besar atau sangat keras. Mungkin memerlukan beberapa sesi pengobatan.

    2. Ureterorenoscopy (URS):

    URS adalah prosedur minimal invasif yang menggunakan alat tipis seperti teleskop kecil yang disebut ureteroskopi.

    Ureteroskopi dimasukkan melalui uretra, naik ke kandung kemih dan ureter hingga mencapai batu.

    Batu kemudian dapat dipecah menggunakan laser (lithotripsy laser) atau dikeluarkan menggunakan alat khusus seperti keranjang kecil

    ○ Prosedur: Prosedur ini biasanya dilakukan dengan anestesi regional atau umum.

    Setelah batu dipecah atau dikeluarkan, dokter mungkin memasang stent (tabung kecil) di dalam ureter untuk membantu aliran urine dan mencegah penyempitan. 

    Stent biasanya dilepas beberapa hari atau minggu kemudian.

    ○ Keuntungan: Efektif untuk batu di ureter dan ginjal berukuran sedang. Tingkat keberhasilan tinggi.

    ○ Keterbatasan: Lebih invasif dibandingkan ESWL, meskipun tetap minimal. Memerlukan anestesi.

    3. C-Arm (Fluoroskopi) dalam Prosedur URS:

    C-Arm adalah perangkat pencitraan fluoroskopi (sinar-X bergerak) yang digunakan selama prosedur URS.

    Alat ini memungkinkan dokter untuk melihat secara real-time lokasi ureteroskopi dan batu di dalam saluran kemih.

    C-Arm membantu dokter untuk memandu ureteroskopi dengan lebih akurat menuju batu, memantau proses pemecahan atau pengeluaran batu, dan memastikan tidak ada fragmen batu yang tertinggal. 

    Penggunaan C-Arm meningkatkan keamanan dan efektivitas prosedur URS.

    Pilihan pengobatan lain

    Selain ESWL dan URS, pilihan pengobatan lain untuk batu saluran kemih meliputi:

    ● Obat-obatan: Dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri, obat pelemas otot (alpha-blocker) untuk membantu melancarkan keluarnya batu kecil, atau obat untuk mengatasi infeksi jika ada.

    ● Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL): Prosedur invasif yang dilakukan untuk batu ginjal yang sangat besar atau kompleks. Dokter membuat sayatan kecil di punggung untuk memasukkan alat langsung ke ginjal dan menghancurkan serta mengeluarkan batu.

    ● Operasi Terbuka: Jarang dilakukan saat ini kecuali untuk kasus batu yang sangat besar dan kompleks atau adanya komplikasi lain.

    Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko pembentukan batu saluran kemih meliputi:

    ● Minum air yang cukup: Usahakan minum minimal 2-3 liter air per hari agar urine tetap berwarna baik (kuning jernih hingga bening jernih).

    ● Perhatikan diet: Batasi konsumsi makanan tinggi kandungan asam urat maupun oksalat. Termasuk di dalamnya jeroan, makanan laut, daging merah, beberapa kacang-kacangan.

    Batasi juga konsumsi garam harian,

    Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk diet yang tepat.

    ● Kurangi minuman manis: Minuman manis, soda serta alkohol meningkatkan risiko pembentukan batu.

    ● Tingkatkan aktivitas fisik: Target BMI ideal. Tingkatkan olahraga.

    ● Konsultasi dengan dokter: Jika Anda memiliki riwayat keluarga batu saluran kemih atau kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter mengenai langkah pencegahan yang tepat.

  • 10 Tanda Gula Darah Sedang Tinggi, Sering Merasa Haus hingga Mudah Kesemutan – Halaman all

    10 Tanda Gula Darah Sedang Tinggi, Sering Merasa Haus hingga Mudah Kesemutan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut 10 tanda tubuh yang sedang mengalami kandungan gula darah tinggi.

    Tubuh seseorang memberikan tanda-tanda sedang mengalami kenaikan gula darah yang bisa diwaspadai sejak dini.

    Gula darah adalah gula utama yang ditemukan dalam darah dan merupakan sumber energi utama bagi tubuh.

    Gula darah atau disebut juga glukosa berasal dari makanan yang dikonsumsi.

    Gula darah tinggi disebut dengan hiperglikemia.

    Dikutip dari laman Medlineplus, hiperglikemia paling sering dialami oleh orang yang memiliki diabetes. Ketika seseorang menderita diabetes, tubuhnya tidak memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakannya dengan benar. 

    Akibatnya, terlalu banyak glukosa tetap berada di dalam darah dan tidak mencapai sel-sel tubuh.

    Lantas, apa tanda-tanda gula darah tinggi yang bisa diamati?

    Untuk memastikan kadar gula dalam darah, perlu dilakukan pengecekan seperti di apotek, Puskesmas, maupun rumah sakit.

    Namun, 10 tanda umum ini dapat menandai gula dalam darah di tubuh sedang tinggi: 

    1) Sering buang air kecil

    Dikutip dari laman Tampabayendocrine, Kadar gula darah tinggi membuat ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan glukosa melalui urine, sehingga frekuensi buang air kecil meningkat.

    2) Rasa haus berlebihan (polidipsia)

    Akibat sering buang air kecil, tubuh kehilangan banyak cairan, memicu rasa haus yang berlebihan.

    3) Kelelahan atau lemas

    Sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup energi karena glukosa tidak dapat masuk ke dalamnya secara efektif, menyebabkan rasa lelah yang berlebihan.

    4) Penglihatan kabur

    Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan perubahan cairan dalam tubuh, termasuk di lensa mata, yang mengakibatkan penglihatan menjadi kabur.

    5) Penurunan berat badan tanpa sebab jelas

    Meskipun asupan makanan cukup, tubuh mulai membakar lemak dan otot untuk energi karena glukosa tidak dapat digunakan dengan efektif, menyebabkan penurunan berat badan.

    6) Infeksi berulang

    Gula darah tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat individu lebih rentan terhadap infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau kulit.

    7) Luka yang sulit sembuh

    Kadar gula darah tinggi dapat mengganggu proses penyembuhan luka, sehingga luka menjadi lebih lama sembuh.

    8) Sakit kepala

    Fluktuasi kadar gula darah dapat menyebabkan sakit kepala atau migrain.

    9) Mulut kering dan kulit kering

    Dehidrasi akibat sering buang air kecil dapat menyebabkan mulut dan kulit menjadi kering.

    10) Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki

    Kadar gula darah tinggi yang berlangsung lama dapat merusak saraf, menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa, terutama di ekstremitas.

    Apabila beberapa gejala di atas dirasakan, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis dan melakukan pemeriksaan kadar gula darah untuk mendapat hasil dan penanganan yang tepat.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto)

  •  Gejala DBD pada Anak yang Sering Terlewat dan Dianggap Penyakit Lain – Halaman all

     Gejala DBD pada Anak yang Sering Terlewat dan Dianggap Penyakit Lain – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Demam berdarah dangue (DBD) bukanlah penyakit baru.

    Kendati demikian, ternyata masih banyak orang masih belum mengenali gejalanya, terutama pada anak-anak. 

    Tidak jarang gejala DBD kerap dianggap sebagai penyakit lain seperti flu atau demam biasa, masuk angin, bahkan kelelahan. 

    “Memang penampilan gejala DBD itu, klinisnya bisa sangat lebar. Dari yang ringan banget sampai berat dan sangat khas.  Kalau ringan banget tidak mudah membedakan dengan flu biasa,” ungkap Pakar Kesehatan Anak sekaligus dokter, dr. Ida Safitri Laksanawati, Sp.A (K) pada talkshow kesehatan, Kamis (24/4/2025). 

    Menurutnya, ada beberapa gejala khas dari DBD yang sering terlewatkan oleh orang tua. 

    Pertama demam dan pegal-pegal. Dua keluhan kesehatan ini sering disangka sebagai infeksi dari virus lain. 

    Kedua, munculnya ruam. Gejala khas spesifik, lainnya dari DBD adalah adanya ruam.

    “Itu (ruam) adalah sesuatu yang kalau anak orang tua menganggap penyakit lain. (Misalnya) Campak dan lain. Gejala ini sering diabaikan oleh orang tua dan disangka sebagai penyakit lain,” imbuhnya. 

    Ia pun mengimbau pada orang tua, jika anak mengalami ruam dibarengi demam tinggi, maka perlu dicurigai sebagai tanda DBD. 

    Padahal demam tinggi, muncul ruam hati-hati, tanda dan gejala dangue. 

    Ketiga, gejala yang sering diabaikan orang tua adalah rasa pegal. 

    “Pegal minta dipijit-pijit. Itu juga gejala yang penting. Salah satu gejala nyeri tulang, otot, sendi itu muncul juga.  Kadang, anak yang tidak ngomong, orang tua menganggap tidak ada keluhan itu,”paparnya. 

    Keempat, anak mengeluh berat membuka mata. 

    “Itu salah satu tanda diperhatikan. Nyeri di belakang bola mata itu salah satu tanda dangue. Tapi kalau anak tidak bisa menyampaikan, itu salah satu kadang sering terlewat,” tegasnya. 

    Terakhir adalah mimisan. Gejala ini sebenarnya mudah dikenali sebagai demam berdarah. 

    Namun, tidak semua anak dangue mengalami pendarahan. Sehingga juga kadang disalahartikan sebagai mimisan biasa. 

    Lantas kapan sebaiknya membawa anak ke fasilitas kesehatan? 

    Menurut dr Ida, jika anak mengalami gejala di atas disertai demam, nyeri kepala, mual, muntah hingga pendarahan, orang tua perlu segera membawa anak ke fasilitas layanan kesehatan. 

    Terutama jika anak alami gejala ini di bulan Desember hingga April. 

    “Dangue itu kasusnya akan ada sepanjang tahun. Tetapi ada musim di mana kasus secara rutin, pola yang ada meningkat. Kapan mulai peningkatan kasus ini? Dimulai dari Desember, kemudian naik sampai akhir April,” imbuhnya. 

    Selain itu, orang tua juga perlu curiga anak alami DBD jika ada kasus serupa di keluarga, teman sekolah atau tetangga. 

    Terakhir, orang tua perlu ke dokter kalau anak belum juga membaik setelah mendapatkan pengobatan di rumah. 

    “Kita menganjurkan agar sebelum hari ketiga. Kalau demam tidak membaik setelah minum obat penurun panas, demam cenderung naik turun. Karena salah satu karakteristik demam dangue turun sebentar, setelah pemberian penurun panas, dia tinggi lagi,” jelas dr Ida. 

    Oleh karena itu, jika demam anak belum membaik, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. 

  •  Gejala DBD pada Anak yang Sering Terlewat dan Dianggap Penyakit Lain – Halaman all

    Kemenkes Sebut Banyak Kasus Kematian DBD Disebabkan karena Pasien Datang Terlambat ke RS – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA –– Ketua Tim Kerja Arbovirosis, Kementerian Kesehatan RI dr. Fadjar SM Silalahi menyebut, banyak kasus kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia diakibatkan penanganan yang terlambat.

    Pasien datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan parah seperti trombosit yang sudah sangat rendah dimana bisa meningkatkan risiko pendarahan otak.

    “Sebagian besar kematian karena keterlambatan, Artinya kondisi DBD-nya sudah parah. Rata-rata pasien datang ke RS atau fasilitas kesehatan setelah lebih dari 3-4 hari mengalami demam tidak biasa. Kondisi seperti itu sudah sulit tertolong oleh dokter,” kata dia dalam kegiatan media briefing bertajuk Waspada DBD: Lindungi Keluarga, Selamatkan Masa Depan, di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Karena itu saat mengalami demam yang tidak biasa, segera datang ke rumah sakit atau faskes untuk memastikan bahwa demam itu bukan karena Dengue.

    Sampai dengan minggu ke-14 2025, atau data per 13 April 2025, pihaknya mencatat sebanyak 38.740 kasus dengue di Indonesia dengan kematian sebanyak 182 kasus.

    “Semua harus waspada jika mengalami demam tidak biasa lebih 1 -2 hari, jangan – jangan itu dengue. Segera periksa ke dokter pastikan bukan karena DBD,” ungkap dia.

    Lebih lanjut dr Fajar menegaskan, sampai saat ini belum ada obat yang spesifik yang bisa mengobati DBD. Dengan demikian Kemenkes terus memperkuat kewaspadaan melalui edukasi dan pencegahan lintas sektor. Mendorong masyarakat untuk disiplin menerapkan 3M Plus dan mempertimbangkan penggunaan pencegahan yang inovatif seperti vaksinasi.

    Ditambahkan Spesialis Penyakit Dalam dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, FRSPH, FINASIM bahwa dengue bukan sekadar demam yang bisa sembuh dengan sendirinya.

    Masyarakat seringkali menganggap dengue sebagai penyakit ringan yang akan sembuh dengan sendirinya. Padahal, kenyataannya jauh lebih serius.

    “Dengue bisa berkembang cepat dan menimbulkan komplikasi berat, seperti dengue shock syndrome (DSS), perdarahan hebat, dan penurunan drastis jumlah trombosit, yang bisa berujung pada kondisi gawat darurat—terutama pada anak-anak, lansia, atau individu dengan penyakit penyerta,” ujar dia.

    Masih dalam kegiatan yang sama, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht, mengungkapkan, hasil studi lintas negara yang dilakukan dengan melibatkan 3.800 responden dari tujuh negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

    Studi ini menunjukkan bahwa tingkat pe

    Kemenkes Sebut Banyak Kasus Kematian DBD Disebabkan karena Pasien Datang Terlambat ke RS

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Ketua Tim Kerja Arbovirosis, Kementerian Kesehatan RI dr. Fadjar SM Silalahi menyebut, banyak kasus kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia diakibatkan penanganan yang terlambat.

    Pasien datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan parah seperti trombosit yang sudah sangat rendah dimana bisa meningkatkan risiko pendarahan otak.

    “Sebagian besar kematian karena keterlambatan, Artinya kondisi DBD-nya sudah parah. Rata-rata pasien datang ke RS atau fasilitas kesehatan setelah lebih dari 3-4 hari mengalami demam tidak biasa. Kondisi seperti itu sudah sulit tertolong oleh dokter,” kata dia dalam kegiatan media briefing bertajuk Waspada DBD: Lindungi Keluarga, Selamatkan Masa Depan, di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Karena itu saat mengalami demam yang tidak biasa, segera datang ke rumah sakit atau faskes untuk memastikan bahwa demam itu bukan karena Dengue.

    Sampai dengan minggu ke-14 2025, atau data per 13 April 2025, pihaknya mencatat sebanyak 38.740 kasus dengue di Indonesia dengan kematian sebanyak 182 kasus.

    “Semua harus waspada jika mengalami demam tidak biasa lebih 1 -2 hari, jangan – jangan itu dengue. Segera periksa ke dokter pastikan bukan karena DBD,” ungkap dia.

    Lebih lanjut dr Fajar menegaskan, sampai saat ini belum ada obat yang spesifik yang bisa mengobati DBD. Dengan demikian Kemenkes terus memperkuat kewaspadaan melalui edukasi dan pencegahan lintas sektor. Mendorong masyarakat untuk disiplin menerapkan 3M Plus dan mempertimbangkan penggunaan pencegahan yang inovatif seperti vaksinasi.

    Ditambahkan Spesialis Penyakit Dalam dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, FRSPH, FINASIM bahwa dengue bukan sekadar demam yang bisa sembuh dengan sendirinya.

    Masyarakat seringkali menganggap dengue sebagai penyakit ringan yang akan sembuh dengan sendirinya. Padahal, kenyataannya jauh lebih serius.

    “Dengue bisa berkembang cepat dan menimbulkan komplikasi berat, seperti dengue shock syndrome (DSS), perdarahan hebat, dan penurunan drastis jumlah trombosit, yang bisa berujung pada kondisi gawat darurat—terutama pada anak-anak, lansia, atau individu dengan penyakit penyerta,” ujar dia.

    Masih dalam kegiatan yang sama, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht, mengungkapkan, hasil studi lintas negara yang dilakukan dengan melibatkan 3.800 responden dari tujuh negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

    Studi ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat tentang dengue, termasuk vektor, pencegahan, dan vaksinasi, masih rendah—rata-rata hanya 47 persen.

    Hal ini menunjukkan perlunya upaya edukasi yang lebih konsisten dan berkesinambungan dengan memperkuat kampanye CegahDBD tahun ini melalui video edukatif terbaru, situs web interaktif, dan kanal WhatsApp yang bisa menjangkau lebih banyak keluarga di Indonesia—dengan bahasa yang mudah dipahami dan terpercaya.

     

  • Ayah Bunda Harus Tahu, Ini Daftar Nama Jajanan Anak Marshmallow yang Mengandung Babi – Halaman all

    Ayah Bunda Harus Tahu, Ini Daftar Nama Jajanan Anak Marshmallow yang Mengandung Babi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Oangtua perlu berhati-hati ketika ingin membelikan jajan untuk anaknya di minimarket.

    Karena baru-baru  ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menemukan jajanan anak jenis marshmallow yang mengandung babi (porcine). 

    Temuan ini didasarkan pada hasil pengujian laboratorium terhadap parameter uji DNA dan/atau peptida spesifik babi/porcine.

    Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan dalam konferensi pers di kantornya, Senin (21/4/2025). 

    Sayangnya, dari 9 temuan tersebut, 7 di antaranya sudah bersertifikat halal. 

    “Dari 9 produk tersebut, terdapat 9 batch dari tujuh produk yang sudah bersertifikat halal, serta 2 batch dari 2 produk yang tidak bersertifikat halal,” ungkapnya pada keterangan resmi, Kamis (24/4/2024). 

    Berikut daftar jajanan marshmallow yang mengandung babi dan perlu diwaspadai orang tua. 

    1. Corniche Fluffy Jelly Marshmallow (Marshmallow Aneka Rasa Leci, Jeruk, Stroberi, Anggur). Bersertifikat halal.

    2. Corniche Marshmallow Rasa Apel Bentuk Teddy (Apple Teddy Marshmallow). Bersertifikat halal. 

    3. ChompChomp Car Mallow (Marshmallow Bentuk Mobil). Bersertifikat halal. 

    4. ChompChomp Flower Mallow (Marshmallow Bentuk Bunga). Bersertifikat halal. 

    5. ChompChomp Marshmallow Bentuk Tabung (Mini Marshmallow). Bersertifikat halal. 

    6. Hakiki Gelatin (Bahan Tambahan Pangan Pembentuk Gel). Bersertifikat halal. 

    7. Larbee – TYL Marshmallow isi Selai Vanila (Vanilla Marsmallow Filling). Bersertifikat halal. 

    8. AAA Marshmallow Rasa Jeruk, dan

    9. SWEETME Marshmallow Rasa Cokelat.

    Terhadap 7 produk bersertifikat dan berlabel halal tersebut, BPJPH telah menjatuhkan sanksi berupa penarikan produk dari peredaran.

    Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal.

    Sementara itu, 2 produk yang tidak bersertifikat halal dan terindikasi memberikan data yang tidak benar saat registrasi, BPOM telah memberikan sanksi berupa peringatan serta menginstruksikan pelaku usaha untuk segera menarik produk dari peredaran. 

    Tindakan ini sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan PP Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan.

    Lebih lanjut Ahmad Haikal Hasan juga mengimbau seluruh pihak untuk menaati ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Menurutnya, sertifikasi halal bukan sekadar pemenuhan kewajiban administratif.

    Tapi merupakan bentuk komitmen terhadap regulasi yang wajib ditaati dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

    “Sertifikat halal adalah representasi dari standar halal dalam Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) yang harus diimplementasikan secara konsisten dalam proses produksi,” pungkasnya. 

     

     

  • Wamenkes Sebut Kasus Demam Berdarah Perlu Perhatian! Sampai April 2025, Ada 182 Kematian – Halaman all

    Wamenkes Sebut Kasus Demam Berdarah Perlu Perhatian! Sampai April 2025, Ada 182 Kematian – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA –– Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, menyebut bahwa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.

    Tercatat, sampai dengan minggu ke-14 2025, atau data per 13 April 2025, Kemenkes mencatat sebanyak 38.740 kasus dengue di Indonesia dengan kematian sebanyak 182 kasus.

    “Per April 2025, sudah tercatat lebih dari 38.000 kasus dan lebih dari 100 kematian akibat DBD,” tutur dia dalam media briefing di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Ia menyampaikan, sudah lebih dari setengah abad berlalu, DBD masih menyisakan kematian setiap tahunnya.

    Merujuk data Kemenkes tahun 2024, jumlah kasus dan kematian meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2023.

    “Semua menyadari penyakit DBD dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perubahan iklim, kepadatan penduduk, dan mobilitas masyarakat. Artinya, siapa pun bisa berisiko terkena penyakit ini,” ungkap dia.

    Oleh karena itu, pencegahan yang menyeluruh perlu menjadi perhatian bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk mendukung cita-cita besar kita bersama: ‘Nol Kematian Akibat DBD pada Tahun 2030′.

    Ketua Tim Kerja Arbovirosis Kemenkes,
    dr. Fadjar SM Silalahi menegaskan, “dengue adalah penyakit yang bisa mengancam nyawa, dan tidak bisa lagi menunggu sampai puncak kasus (wabah) untuk bertindak.

    Banyak masyarakat yang masih salah menganggap bahwa dengue merupakan penyakit musiman. Padahal, faktanya tidak begitu.

    “Penyakit dengue ada dan dapat menyebar sepanjang tahun, walaupun memang pada bulan-bulan tertentu kasusnya bisa melonjak secara signifikan,” tutur dokter Fajar.

    Dengan demikian, pencegahan harus menyeluruh, dimulai dari mengendalikan vektor nyamuk dengan 3M Plus, edukasi yang berkelanjutan, dan yang tidak kalah penting adalah menambah perlindungan menggunakan metode yang inovatif seperti vaksinasi.

  • Fakhrul Fulvian Sebut Pemenuhan Gizi Anak Kunci Produktivitas Nasional – Halaman all

    Fakhrul Fulvian Sebut Pemenuhan Gizi Anak Kunci Produktivitas Nasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ekonom Fakhrul Fulvian, menegaskan bahwa pemenuhan gizi anak sejak dini adalah investasi paling mendasar dan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia. 

    Menurutnya, gizi yang cukup selama masa pertumbuhan memiliki dampak langsung terhadap kemampuan kognitif, kehadiran di sekolah, serta produktivitas tenaga kerja di masa depan.

    “Sering kali kita lupa bahwa investasi terbaik tidak selalu dalam bentuk infrastruktur fisik, tetapi justru pada pembangunan kapasitas manusia melalui hal-hal sederhana namun fundamental, seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan usia dini,” kata Chief Economist Trimegah Sekuritas Indonesia itu dalam keterangannya pada Rabu (23/4/2025).

    Ia menyebut, selama ini terdapat bias dalam paradigma fiskal yang cenderung menganggap belanja modal sebagai satu-satunya bentuk pembangunan yang produktif, sementara belanja sosial sering kali dipandang sebagai beban. 

    Padahal, kata dia, belanja sosial yang terencana justru menciptakan fondasi jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi.

    Fakhrul mencontohkan program pemenuhan gizi bagi anak-anak sekolah yang kini mulai digencarkan. 

    Menu seperti telur, susu, nasi dengan lauk hewani dan nabati, buah, dan sayur, menurutnya, bukan sekadar intervensi gizi, melainkan langkah nyata membangun daya saing generasi mendatang.

    “Ini bukan tentang menciptakan ketergantungan. Ini tentang memastikan bahwa mesin manusia negara ini memiliki bahan bakar yang cukup, secara harfiah, untuk bergerak maju,” jelasnya.

    ILUSTRASI MAKANAN BERGIZI – Foto ini diambil dari Freepik pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan makanan bergizi seimbang. (Freepik)

    Dalam kerangka Fiscal Prudence 2.0, Fakhrul menegaskan bahwa kebijakan sosial harus dilihat sebagai bentuk redistribusi yang produktif, bukan beban anggaran. 

    “Efek pengganda dari intervensi gizi itu nyata—menggerakkan sektor pangan, menciptakan aktivitas ekonomi lokal, dan meringankan beban rumah tangga,” ujarnya.

    Ia menutup pernyataannya dengan ajakan untuk mengubah cara pandang terhadap belanja sosial. 

    “Sudah waktunya kita memprioritaskan pembangunan manusia sebagai inti dari strategi pertumbuhan jangka panjang,” pungkasnya.

  • Anak Sering Tiba-Tiba Lebam atau Memar, Padahal Tak Jatuh, Waspada Gejala Hemofilia  – Halaman all

    Anak Sering Tiba-Tiba Lebam atau Memar, Padahal Tak Jatuh, Waspada Gejala Hemofilia  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Orangtua perlu waspada jika kulit anak sering kali memar atau lebam tanpa sebab. Bisa saja ini jadi pertanda anak mengalami hemofilia. 

    Hemofilia adalah suatu penyakit kelainan pendarahan yang terjadi karena tubuh kekurangan faktor pembekuan darah. 

    Penyakit ini menyebabkan darah sulit menggumpal atau membeku dengan baik, sehingga pendarahan lebih lama berhenti atau sulit berhenti. 

    Penyebab utama hemofilia adalah mutasi pada gen yang bertanggung jawab untuk memproduksi faktor pembekuan darah, terutama faktor VIII atau IX. 

    Menurut Dokter Spesialis Anak Subspesialisasi Hematologi Onkologi, Dr dr Novie Amelia Chozie, Sp.A(K) salah satu gejala yang sering muncul dari penyakit ini adalah lebam atau memar. 

    “Gejala sudah bisa terlihat sejak bayi, di bawah 1 tahun. Misalnya pada saat bayi usia 7 bulan muncul gejala. Mungkin orangtua tidak sadar, anak tidak jatuh, kebentur, kok ada lebam-lebam. Kayanya kemarin tidak terbentuk apa-apa. Itu (gejala) pada kasus (hemofilia) berat,” ungkapnya pada talkshow kesehatan, Rabu (23/4/2025). 

    Selain pendarahan di jaringan kulit yang menyebabkan lebam, pendarahan juga bisa terjadi pada sendi dan otot. 

    Misalnya, sendi yang berfungsi menopang berat badan, lutut pergelangan kaki. 

    “Bisa juga di siku. Tiga sendi ini sering mengalami pembengkakan hemofilia,” imbuhnya. 

     

    Sedangkan, pada hemofilia derajat ringan dan sedang, gejala baru akan terlihat ketika anak berusia 2-3 tahun. 

    Pada derajat ringan, sering kali orang tua mengetahui pada saat anak mencabut gigi.

    “Baru ketahuan habis cabut gigi susu, ternyata pendarahan sulit berhenti.  Atau disunat, kok pendarahan berhenti, luka tidak kering. Anak lain 2-3 hari sudah bisa lari. Kalau anak dengan hemofilia kasanya masih merah atau berdarah terus,” jelasnya. 

    Pada intinya, kata dr Novie, pendarahan bisa terjadi di organ mana saja. 

     

    *Kapan Orang tua Harus Membawa Anak ke Rumah Sakit?*

    Orang tua sering kali menyangkal dan menganggap lebam yang muncul pada anak bukanlah masalah besar. 

    Ada juga mitos yang masih dipercayai terkait lebam yang tiba-tiba muncul. Seperti dijilat atau dicubit makhluk ‘halus’. Nanti juga hilang sendiri tanpa masalah. 

    Akan tetapi, dr Novie mengimbau orang tua untuk waspada jika lebam muncul terlalu sering. Atau, hilangnya lama, maka harus diperiksa. 

    “Apa lagi kalau setelah lihat lagi riwayat keluarga, dulu punya paman seperti itu. Atau punya ibu, adik laki-laki punya gejala yang sama. Harus secepatnya diperiksakan,”imbuhnya. 

    Karena, kalau diagnosis bisa ditegakkan sedini mungkin, otomatis kita bisa mencegah pendarahan yang berakibat fatal bagi keselamatan jiwa.