Category: Liputan6.com Regional

  • Mayat Laki-Laki Ditemukan Membusuk di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Lampung

    Mayat Laki-Laki Ditemukan Membusuk di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Lampung

    Liputan6.com, Lampung – Mayat anonim berjenis kelamin laki-laki ditemukan membusuk di drainase Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) KM 03, Lampung Selatan, Senin pagi (28/10/2024). Jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan Tol Bakter yang mencium aroma busuk.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengonfirmasi penemuan jasad pria anonim itu. Jasad tersebut telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda. 

    “Iya benar, saat ini pihak dari Polres Lampung Selatan tengah menyelidiki temuan jasad pria anonim tersebut,” kata Umi dikonfirmasi, Selasa (29/10/2024). 

    Dia menambahkan, mayat itu akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung, di Kota Bandar Lampung untuk diautopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Di lokasi kejadian, hanya ditemukan satu unit ponsel dan kunci sepeda motor. 

    “Jasad ini pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan tol pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB yang mencium aroma busuk, kondisinya sudah dalam keadaan membusuk,” ungkap Umi.

    Petugas kebersihan tol yang pertama kali menemukan jasad ini pun langsung melapor kepada rekan kerjanya dan ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian setempat. 

    “Dari laporan awal itu, kami langsung berkoordinasi dengan Polres Lampung Selatan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” pungkasnya. 

     

     

     

     

     

     

     

     

  • Temiangan Hill, Surga Tersembunyi di Lampung Barat yang Wajib Dikunjungi

    Temiangan Hill, Surga Tersembunyi di Lampung Barat yang Wajib Dikunjungi

    Liputan6.com, Lampung – Wisata alam Temiangan Hill masih menjadi destinasi wisata yang menjadi magnet pelancong di Lampung Barat. Temiangan Hill, merupakan sebuah bukit eksotis yang menawarkan pemandangan spektakuler dari ketinggian. Konon, Temiangan Hill merupakan surga tersembunyi yang menarik bagi para pecinta alam dan petualang.

    Temiangan Hill mempunyai khas wisata alam yang berkonsep camping ground. Tempat ini menawarkan panorama alam yang memukau dan meemanjakan mata. Pengunjung bisa menikmati pemandangan hamparan hijau perbukitan, lautan awan, serta danau-danau kecil yang menambah kesan magis dari puncak Temiangan. Pemandangan matahari terbit dan terbenam dari Temiangan Hill menjadi momen paling ditunggu para wisatawan. 

    Langit yang cerah dengan perpaduan warna orange, merah muda, dan ungu menciptakan pemandangan yang elok dan membekas di benak. Bagi kalian yang ingin berkunjung dan berlibur ke Temiangan Hill, berikut ini akses dan rute lokasinya.

    Temiangan Hills terletak di Pekon Trimulyo, Kecamatan Gedung Surian, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Perjalanan menuju tempat ini membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam dari Kota Bandar Lampung dengan menggunakan kendaraan pribadi. Setelah tiba di Desa Trimulyo, tepatnya di Temiangan, pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan kendaraan roda dua atau pun ber hiking untuk mencapai puncak bukit. 

    Kalian tidak perlu khawatir untuk meninggalkan kendaraan pribadi, sebab pengelola Temiangan Hill telah menyediakan fasilitas parkiran yang aman dan terjaga. Jalur pendakian menuju puncak Temiangan Hill memang cukup menantang namun tidak terlalu sulit, sehingga cocok untuk pendaki pemula maupun yang sudah berpengalaman. Sepanjang jalur pendakian, pengunjung akan disuguhkan pemandangan hutan tropis yang masih alami serta udara yang segar nan sejuk.

    Selain itu, pengelola juga menyediakan jasa ojek bagi para pengunjung yang tidak terbiasa dengan kegiatan hiking. Jika beruntung, kalian dapat menemui siamang dan monyet yang bergelantungan selama perjalanan. Daya tarik yang ada di Temiangan Hill, selain menikmati pemandangan yang menakjubkan, Temiangan Hill juga menawarkan berbagai aktivitas menarik yang dapat dilakukan oleh para pengunjung. 

    Berkemah adalah salah satu aktivitas favorit pengunjung, di mana pengunjung dapat mendirikan tenda di area yang telah disediakan. Aktivitas ini tentu membuat kalian bisa merasakan sensasi tidur di bawah langit berbintang serta menyaksikan matahari terbit yang memukau keesokan harinya. 

    Bagi para pecinta fotografi, Temiangan Hill adalah lokasi yang sempurna untuk berburu foto-foto eksotis nan manis. Pemandangan alam yang indah berselimut kabut menciptakan latar belakang yang dramatis dan unik. Selain itu, para wisatawan juga dapat menjelajahi area sekitar bukit, termasuk mengunjungi beberapa air terjun yang terletak tidak jauh dari puncak Temiangan Hill.

    Temiangan Hill layak menjadi tujuan utama bagi siapa saja yang mencari pengalaman berwisata yang berbeda di ketinggian Lampung. Untuk kalian yang ingin berlibur di akhir tahun, rencanakan perjalananmu dari sekarang dan langsung nikmati pesona Temiangan Hill.

  • Serba-serbi Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi yang Penuh Filosofi

    Serba-serbi Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi yang Penuh Filosofi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Festival Gandrung Sewu merupakan salah satu acara budaya yang rutin digelar setiap satu tahun sekali. Tak hanya sebagai hiburan semata, festival ini juga menyimpan filosofi dan makna mendalam.

    Tahun ini, ikon tahunan Banyuwangi tersebut telah sukses digelar pada 24-26 Oktober 2024. Festival ini menyuguhkan tontonan visual megah yang menyimpan filosofi tentang kehidupan masyarakat Banyuwangi, termasuk kaitannya dengan sejarah, nilai-nilai sosial, dan identitas daerah.

    Mengutip dari kemenparekraf.go.id, berikut beberapa hal yang perlu diketahui dalam gelaran tahunan Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi:

    1. Festival yang menjadi simbol kekayaan budaya

    Nama gandrung dalam Festival Gandrung Sewu merupakan bentuk tarian tradisional khas Banyuwangi. Tarian gandrung memiliki akar kuat dalam sejarah Banyuwangi yang awalnya merupakan bentuk penghormatan kepada Dewi Sri.

    Dewi Sri merupakan dewi kesuburan dalam mitologi Jawa. Tarian tersebut muncul sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.

    Seiring berjalannya waktu, tarian ini pun berevolusi. Tak hanya sekadar menjadi tarian pemujaan, tari gabdrung kemudian berkembang menjadi simbol identitas dan semangat kebersamaan masyarakat Banyuwangi.

    Sementara itu, nama sewu berarti seribu. Nama tersebut menggambarkan jumlah penari yang terlibat dalam festival ini.

    Setiap tahunnya, ribuan penari akan memeriahkan Festival Gandrung Sewu di Pantai Marina Boom Banyuwangi. Mereka mengenakan pakaian tradisional mencolok dengan warna merah dan emas.

    2. Arti setiap gerakan tarian gandrung

    Tari gandrung menyimpan filosofi tersendiri di setiap gerakannya. Gerakan tangan yang lembut dan dinamis melambangkan rasa syukur dan penghormatan.

    Tarian ini juga memiliki gerakan kaki yang khas dan berirama. Gerakan kaki tersebut melambangkan kerja keras dan ketekunan.

    Tarian gandrung secara khusus juga menjadi cerminan kebersamaan dan keharmonisan masyarakat Banyuwangi. Hal itu tergambar dari ratusan penari yang mampu bergerak serempak dan harmonis.

    Tarian ini juga menggambarkan hubungan yang harmonis antara manusia, alam, dan spiritualitas. Selain sebagai hiburan kepada sesama manusia, tarian ini juga ditujukan kepada alam semesta yang telah memberikan kehidupan dan keberkahan.

     

  • Uniknya Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng

    Uniknya Kawah Sikidang di Dataran Tinggi Dieng

    Kondisi kawah utama yang berpindah-pindah akhirnya membuat kawasan ini diberi nama sikidang. Nama tersebut berasal dari nama hewan kidang (kijang) yang memiliki sifat senang melompat ke sana-ke mari.

    Versi lain mengatakan, asal-usul nama sikidang tertulis dalam cerita rakyat. Konon, legenda masa lalu mengatakan bahwa di sekitar kawasan ini hidup seorang gadis bernama Shinta Dewi.

    Kecantikan Shinta Dewi tersebar ke penjuru daerah. Banyak pemuda yang berniat menikahinya.

    Sayangnya, tidak ada yang berhasil meminang Shinta Dewi karena ia meminta mas kawin dalam jumlah besar. Hingga akhirnya, desas-desus kecantikan Shinta Dewi pun terdengar oleh seorang pangeran kaya raya bernama Kidang Garungan.

    Kidang Garungan memiliki tubuh manusia dengan kepala kijang. Pangeran Kidang kemudian mengutus pengawal untuk menyampaikan lamarannya kepada Shinta Dewi dengan iming-iming mas kawin yang sangat banyak.

    Penawaran itu pun diterima oleh Shinta Dewi. Ia berpikir bahwa seorang pangeran yang kaya pasti juga berwajah tampan.

    Namun, Shinta Dewi terkejut ketika melihat wujud Pangeran Kidang. Ia bingung karena telah mengiyakan lamaran sang pangeran.

    Shinta Dewi kemudian mencari akal untuk membatalkan lamaran. Ia meminta Pangeran Kidang agar dibuatkan sebuah sumur yang besar karena masyarakat sekitar kesulitan mendapatkan air.

    Sumur tersebut harus dibuat sendiri oleh sang pangeran hanya dalam waktu satu hari. Tak disangka, pangeran pun menyanggupi permintaan tersebut.

     

  • Tanggal 30 Oktober Memperingati Hari Apa, Berikut Daftarnya

    Tanggal 30 Oktober Memperingati Hari Apa, Berikut Daftarnya

    4. Hari Permen Jagung Nasional

    Permen jagung merupakan salah satu cemilan manis yang identik dengan bentuk piramida dan biasanya terbagi jadi tiga bagian warna berbeda. Permen ini berbentuk seperti jagung sehingga jadi inspirasi namanya.

    Sebagai informasi, permen jagung sendiri dibuat pada akhir tahun 1800-an oleh George Renninger dari Wunderle Candy Company. Dia menciptakan penganan warna warni untuk merayakan keindahan jagung.

    Warna-warna indahnya tersebut ternyata digunakan untuk persiapan menghadapi musim dingin yang panjang dan warna cerahnya menandakan kegembiraan yang mendalam selama musim tersebut.

    Permen ini cukup populer dalam peringatan Hari Halloween dan menjadi cemilan manis ikonik yang selalu hadir terutama di rumah-rumah yang ada di Amerika.

    5. National Text Your Ex Day

    Peringatan National Text Your Ex Day atau Hari Teks Nasional untuk Mantan Anda merupakan perayaan yang unik. Sebab, perayan ini  dibuat untuk seseorang yang merasa ingin menyelesaikan sesuatu yang mungkin sulit di masa lalu khususnya kepada seorang mantan.

    Perayaan ini sering kali membuat seseorang jadi sedikit bernostalgia terutama jika mengingat perasaan romantis atau positif yang pernah dimiliki sebelum menjadi mantan. Namun, tidak diketahui pasti bagaimana peringatan ini bisa tercetus.

    Melansir dari Days of the Year peringatan ini berlandaskan dari kegiatan orang yang setiap hari menggunakan ponsel pintar untuk mengirim pesan teks yang biasanya dilakukan kepada keluarga, orang terkasih, rekan kerja, sahabat, dan lain-lain.

    Namun, jarang pesan dikirim kepada seorang “mantan” mulai dari mantan pacar, mantan teman, mantan suami, mantan istri, dan lain-lain. Sehingga dalam peringatan ini bisa jadi pacuan awal untuk mengatasi rasa takut menghubungi mantan.

    Sementara itu, tetap perlu diperhatikan ketika memutuskan menghubungi mantan jangan sampai mengganggu kehidupan mereka atau bahkan mengganggu hubungan mantan yang sudah berjalan melupakan masa lalu.

  • VIDEO: Mobil yang Antarkan Guru Supriyani Ditembak OTK

    VIDEO: Mobil yang Antarkan Guru Supriyani Ditembak OTK

    Mobil dinas Camat Baito di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, dilaporkan ditembak orang tak dikenal. Mobil ini biasa digunakan untuk mengantar Supriyani, seorang guru yang tengah menjalani sidang. Beruntung, saat kejadian, Supriyani diantar oleh mobil kuasa hukumnya, sehingga terhindar dari insiden tersebut.

    Ringkasan

  • Petugas Sancang Garut Akhiri Aksi ‘Koboi’ Jambret Spesial Tas Wanita di Garut

    Petugas Sancang Garut Akhiri Aksi ‘Koboi’ Jambret Spesial Tas Wanita di Garut

    Liputan6.com, Garut – Polres Garut, Jawa Barat berhasil mengakhiri aksi petualangan RS (26), pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas) alias jambret spesialis tas perempuan , dalam sebuah penangkapan kilat petugas.

    Petugas meringkus RS, setelah aksi jambretnya terhadap Namila, di Jalan Raya Cilawu – Bayongbong Kampung Sentral Desa Mangkurakyat Kecamatan Cilawu Kabupateng Garut, Sabtu (26/10/2024) malam lalu, berhasil diungkap tim Sancang Polres Garut.

    “Kebanyakan korban dari Pelaku adalah perempuan karena kebanyakan menaruh Tas nya di dashboard atau di stang motor,” ujar Kapolres Garut AKBP Mochamad Fajar Gemilang, dalam rilis kasus di Mapolres Garut, Senin (28/10/2024).

    Menurutnya, aksi curas bak ‘koboi’ yang dipertontonkan RS kerap meresahkan masyarakat, terutama kaum hawa. “Yang bersangkutan telah melakukan jambret 13 kali dengan tempat yang berbeda-beda,” kata dia.  

    Dalam aksinya RS, Warga Kecamatan Leles yang mengendari sepeda motor Yamaha MX, memepet kendaraan korban dan mengambil tas berwarna silver yang tersimpan di dashboard motor korban secara paksa.

    “Barang bukti yang di sita dari pelaku meliputi satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter MX King, helm, dan satu unit iPhone XR,” kata dia.

    Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian sebesar Rp 7,5 juta. Sedangkan atas perbuatannya, RS dijerat pasal 365 dan 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.

    Untuk menghindari aksi serupa, Fajar menghimbau sekaligus mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dan melaporkan setiap tindakan kriminal yang terjadi di sekitar mereka.

    “Kami berkomitmen untuk menindak tegas setiap perbuatan yang melanggar hukum dan meresahkan masyarakat di wilayah Garut,” ujar dia.

  • Dulu Gelap Gurita, Asa Kini Menyala di Dusun Saluran Banyuasin Sumsel

    Dulu Gelap Gurita, Asa Kini Menyala di Dusun Saluran Banyuasin Sumsel

    Liputan6.com, Banyuasin – Sinar matahari masuk melewati celah ventilasi ruang kelas sebagai penerangan alami kelas. Walau masih pukul 10.00 WIB, udara di dalam ruangan kelas cukup panas, hanya mengandalkan udara alam yang menyapu sedikit keringat dari sudut kening murid-murid.

    Tak ada listrik, tak ada kipas angin, yang membuat guru dan murid sekolah dasar tersebut cukup merasa gerah jelang siang hari. Para murid terkadang berlalu lalang dari kelas ke luar kelas, hanya untuk mendapatkan sapaan udara untuk menyegarkan tubuh mereka.

    Kondisi tersebut sempat dialami pelajar SD Muhammadiyah 4 Filial Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), yang berada di Dusun Saluran Desa Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Sumsel. Apalagi siswa kelas 1 SD hingga kelas 6 SD harus berbagi satu ruangan bersama-sama, karena tak ada ruangan kelas lainnya.

    Lain di sekolah, lain juga kondisi di rumah para warga Dusun Saluran. Para warga melakukan berbagai cara agar malam mereka di rumah tak sesuram langit hitam di malam hari. Mulai dari menggunakan jaringan kabel yang terkoneksi dengan genset berbahan bakar bensin, hingga menggunakan panel surya.

    Repotnya, mereka harus merangkai sendiri kabel yang cocok digunakan di rumah, seperti pengisian daya ponsel dan lainnya. Akhirnya, penantian panjang warga di dua RT di Dusun Saluran selama 37 tahun, akhirnya berbuah indah.

    Di tahun 2023 lalu, PLN UID S2JB menghadirkan jaringan listrik hingga bisa menerangi rumah-rumah warga, sekolah para pelajar hingga lampu-lampu di lingkungan mereka.

    Februari 2023 lalu, PLN UID S2JB membangun penanaman tiang jaringan listrik yang bisa dinikmati oleh 250 Kepala Keluarga (KK) di 60 unit rumah di Agustus 2023 lalu. Jaringan listrik tersebut menjadi kado terindah kemerdekaan Indonesia dari PLN UID S2JB, untuk warga Dusun Saluran Banyuasin Sumsel.

    Dika Aryanto (44), Ketua RT 36 Dusun Saluran Banyuasin mengatakan, listrik memang belum masuk di desanya sejak Dusun Saluran ada di tahun 1986. Barulah di Agustus tahun 2023 lalu, jaringan listrik masuk ke dusun tersebut.

    Awalnya dia dan ratusan warga lain, hanya mengandalkan genset bensin. Namun, banyak kendala yang dihadapi, seperti konsumsi bensin yang diserap genset bisa Rp25.000 per hari, harga yang cukup mahal hanya untuk menerangi rumah selama 6 jam saja, hingga mesin genset yang sering rusak dan biaya perawatan yang cukup mahal.

    “Kami akhirnya beralih ke panel surya, walau cukup murah tapi biaya di awal yang membengkak dan dayanya juga terbatas. Alhamdulillah, listrik sekarang sudah bisa kami dapatkan. Bisa menerangi 52 KK di RT 36 di sini,” ujarnya kepada Liputan6.com di Dusun Saluran Banyuasin Sumsel, Sabtu (26/10/2024).

    Dusun Saluran yang termasuk daerah terpencil di Banyuasin, kini seperti mempunyai nyawa baru setelah listrik teraliri. Para warga bisa beraktivitas seperti warga lainnya di perkotaan Banyuasin.

    Bahkan dengan adanya aliran listrik, mereka tidak lagi membatasi untuk menonton televisi, menikmati udara sejuk dari kipas angin, menerangi rumah dengan lampu atau mengisi daya ponsel yang sekarang sangat dibutuhkan untuk berkomunikasi.

    “Kalau dulu, kami sering pakai semprong untuk menghemat aliran listrik dari genset dan panel surya. Apalagi jika warga yang kurang mampu, tak bisa beli genset dan panel surya. Satu-satunya penerangan cuma pakai lilin dan semprong itu,”ujarnya.

    Jaringan listrik pun terpasang di SD Muhammadiyah 04 Filial Banyuasin, satu-satunya sekolah dasar di Dusun Saluran. Walau muridnya tak sebanyak sekolah lain dan hampir tutup karena sedikit peminat, namun sekolah inilah yang menjadi nyala pendidikan di dusun terpencil tersebut.

    Tak hanya jadi sekolah satu satunya saja, Siti Komariah juga menjadi satu-satunya guru SD Muhammadiyah 04 Filial Banyuasin Sumsel. Tak ada yang berminat untuk menjadi tenaga pengajar di dusun terpencil itu. Hanya asa yang terus menyala dan semangat yang terus dijaga Siti Komariah, agar bisa mendidik anak-anak di Dusun Saluran, agar tak tertinggal di sektor pendidikan pendidikan.

    Walau hanya tamatan SMA, Siti Komariah tekun melakoni sebagai guru SD di sekolah tersebut 9 tahun lamanya. Sejak 2015 lalu menjadi tenaga pengajar, masih saja banyak hal yang harus dipelajarinya untuk diajarkannya ke murid-muridnya.

    Karena sekolahnya di bawah Muhammadiyah, ada beberapa mata pelajaran yang harus dikuasainya secara otodidak. Mulai dari Bahasa Arab, Kemuhammadiyahan, Bahasa Inggris hingga materi olahraga Tapak Suci.

    Sebelum listrik masuk ke sekolahnya, dia harus menghabiskan waktu belajar di malam hari, agar bisa memahami pelajaran-pelajaran dari YouTube dan pencarian Google dari ponsel satu-satunya.

    “Kalau di sekolah sulit pakai ponsel, tak ada tempat pengisian daya ponsel. Jadi dulu saya harus belajar dulu tiap malam saat genset hidup di malam hari. Cukup kesulitan menghafal semuanya. Tapi dengan adanya listrik di kelas, saya bisa langsung mempraktekkan yang saya tonton dari YouTube di depan anak-anak. Tak perlu cemas ponsel habis baterai, karena bisa diisi dayanya lagi di sekolah langsung,” katanya.

    Walau ruangan sekolah diterangi sinar surya, namun seringkali terasa gelap gulita ketika hujan turun. Awan hitam seolah turut masuk ke dalam kelas, bahkan para murid harus meraba-raba membaca buku pelajarannya karena hanya mengandalkan sisa-sisa pancaran matahari yang tertutup awan hujan. Tak jarang, mereka harus menghentikan aktivitas belajar karena tak ada penerangan sama sekali.

    Dengan adanya listrik, mereka tak perlu menghentikan jadwal belajarnya karena sudah ada lampu yang menerangi. Gerahnya udara juga tak lagi membuat murid-murid kelelahan, karena sudah ada kipas angin yang dipasang di kelasnya.

    Bantuan dari PLN tak berhenti di jaringan listrik saja. Jauh sebelum listrik masuk, warga sudah mendapatkan bantuan melalui Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN UID S2JB. Relawan YBM PLN UID S2JB hadir sejak 2020 lalu, untuk meringankan beban guru dan warga sekitar.

    Bantuan donasi dari sedekah para pekerja PLN, YBM PLN UID S2JB menyumbangkan buku, tas, lemari dan kebutuhan sekolah. Ada juga para mahasiswa yang tergabung dalam program GENCAR YBM PLN, yang membantu mengajar anak-anak di sekolah itu.

    “Perjuangan relawan YBM PLN UID S2JB sangat kami hargai, karena sangat membantu saya untuk mengajar banyak materi yang tidak saya pahami. Bantuan alat-alat sekolah juga diberikan, jadi anak-anak bisa belajar dengan fasilitas yang cukup memadai di sekolah,” ungkapnya.

  • 30 Oktober: Sejarah Hari Oeang Republik Indonesia, Lahirnya ORI hingga Berganti Rupiah

    30 Oktober: Sejarah Hari Oeang Republik Indonesia, Lahirnya ORI hingga Berganti Rupiah

    ORI muncul dalam beragam seri, mulai dari Seri I hingga Seri ORI Baru. ORI Seri I ditandatangani oleh A.A. Maramis, ORI Seri II lahir pada 1 Januari 1947 ditandatangani oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara, ORI Seri III lahir pada 26 Juli 1947 ditandatangani oleh A.A. Maramis, ORI Seri IV lahir pada 23 Agustus 1948 ditandatangani oleh Drs. Mohammad Hatta, dan Seri ORI Baru lahir 17 Agustus 1949 ditandatangani oleh Mr. Loekman Hakim.

    ORI Seri Republik Indonesia Serikat (RIS) lahir pada 1 Januari 1950, tepatnya saat Indonedia menjadi RIS. Mata uang RIS resmi diberlakukan untuk menggantikan Seri ORI Baru.

    Dalam kondisi perang, jumlah uang yang beredar di wilayah Indonesia sulit dihitung dengan tepat. Penyebabnya karena uang De Javasche Bank dan Pemerintah Hindia Belanda belum ditukarkan atau disimpan pada bank berdasarkan ketentuan Undang-Undang yang berlaku saat itu.

    Pada tahun pembukuan 1949-1950, De Javasche Bank membuat data perkembangan uang beredar. Peran dan fungsi bank pun kemudian digantikan oleh Bank Indonesia (BI) yang resmi berdiri pada 1953.

    Selanjutnya, uang baru mulai dirilis yang kemudian dikenal dengan nama Rupiah hingga sekarang. Nama tersebut berasal dari bahasa Mongolia yang artinya perak.

    Perjalanan panjang ini berawal dari ORI yang ditetapkan sebagai alat pembayaran yang sah mulai 30 Oktober 1946 pukul 00.00 WIB. Sejak saat itu pula, pemerintah menyatakan 30 Oktober sebagai Hari Oeang Republik Indonesia.

     

    Penulis: Resla

  • Mengungkap Rahasia di Balik Kenikmatan Bumbu Sate Padang

    Mengungkap Rahasia di Balik Kenikmatan Bumbu Sate Padang

    Tambahan tepung ini tidak hanya memberikan kekentalan pada kuah, tetapi juga membantu bumbu menyelimuti setiap potong daging dengan sempurna. Saat disajikan, kuah kental ini akan dituangkan di atas sate yang sudah dibakar, memberikan sensasi rasa yang berbeda di setiap gigitan.

    Perpaduan antara daging yang empuk dan kuah yang kaya rempah menciptakan harmoni rasa yang sulit ditemukan pada jenis sate lain. Proses pembuatan yang rumit ini menunjukkan betapa pentingnya setiap tahapan dalam menciptakan Sate Padang yang autentik dan lezat.

    Mulai dari pemilihan bahan, cara merebus, hingga teknik mencampur bumbu dan kuah, semuanya dilakukan dengan telaten untuk memastikan rasa yang khas. Oleh karena itu, tidak heran jika Sate Padang menjadi salah satu kuliner yang banyak digemari, karena setiap proses pembuatannya membawa kualitas dan cita rasa yang tidak bisa dipalsukan.

    Setiap suapan terasa seperti perjalanan rasa yang kaya, dari gurihnya daging, pedasnya bumbu, hingga aroma rempah yang harum dan menggugah selera. Selain itu, bumbu Sate Padang juga dikenal dengan teksturnya yang kental dan lembut, berbeda dari kebanyakan sate lainnya yang biasanya menggunakan saus kacang atau kecap.

    Tekstur kental ini diperoleh dari penggunaan tepung beras atau tepung kanji yang membuat kuahnya sedikit lengket. Keunikan tekstur ini membuat Sate Padang terasa lebih kaya dan lezat di mulut, karena kuahnya menyelimuti daging dengan sempurna.

    Saat disajikan, kuah kental ini dituang di atas sate yang sudah dibakar, sehingga bumbu meresap lebih dalam dan menciptakan sensasi rasa yang unik dan memikat.

    Bumbu yang kaya akan rempah ini juga menunjukkan kekayaan budaya kuliner Minangkabau, di mana pemakaian rempah yang melimpah dan proses memasak yang telaten menjadi ciri khas utama. Setiap bumbu dipilih dan diolah dengan hati-hati untuk menciptakan rasa yang seimbang antara pedas, gurih, dan sedikit manis.

    Oleh karena itu, Sate Padang tidak hanya dikenal di daerah asalnya saja, tapi juga populer di berbagai daerah lain di Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara. Bumbu yang unik dan khas inilah yang menjadi daya tarik utama Sate Padang dan membuatnya berbeda dari sate-sate lainnya.

     

    Penulis: Belvana Fasya Saad