Category: Liputan6.com News

  • Kejagung Periksa Kasus Korupsi Pertamina Niaga, Tarif Impor AS ke China Melonjak

    Kejagung Periksa Kasus Korupsi Pertamina Niaga, Tarif Impor AS ke China Melonjak

    Kejagung Periksa Kasus Korupsi Pertamina Niaga, Tarif Impor AS ke China Melonjak

  • VIDEO: Viral Tsunami Sampah, Bupati Polewali Mandar Turun Tangan

    VIDEO: Viral Tsunami Sampah, Bupati Polewali Mandar Turun Tangan

    Viral di media sosial, tumpukan sampah yang memenuhi sungai di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Usai viral, Bupati Polewali Mandar H. Samsul Mahmud langsung turun tangan.

    Ringkasan

  • VIDEO: Unpad Tegaskan Tidak Beri Toleransi ke Pelaku Pelecehan

    VIDEO: Unpad Tegaskan Tidak Beri Toleransi ke Pelaku Pelecehan

    Universitas Padjadjaran (Unpad) menyatakan komitmennya untuk menegakkan hukum dan norma yang berlaku menyusul adanya kasus dugaan tindak pidana dugaan pelecehan seksual yang melibatkan salah satu mahasiswa program pendidikan spesialisnya.

    Ringkasan

  • 7 Fakta Kabar Duka Titiek Puspa Meninggal Dunia, Anak Sempat Minta Doa hingga Sejarah Nama dari Sukarno – Page 3

    7 Fakta Kabar Duka Titiek Puspa Meninggal Dunia, Anak Sempat Minta Doa hingga Sejarah Nama dari Sukarno – Page 3

    Perjalanan karier Titiek Puspa begitu inspiratif. Ia mengawali kariernya sejak usia muda, penuh lika-liku, namun selalu diwarnai prestasi membanggakan.

    Dimulai dari kemenangannya dalam kontes Bintang Radio Jenis Hiburan tingkat Jawa Tengah pada tahun 1954, ia berhasil melewati berbagai tantangan.

    Meskipun mendapat tentangan dari orang tua yang menginginkannya menjadi guru taman kanak-kanak (TK), Titiek Puspa diam-diam mengikuti berbagai festival musik dengan nama samaran. Kegigihannya membuahkan hasil, namanya semakin dikenal dan bersinar di kancah musik Indonesia.

    Tidak hanya bernyanyi, Titiek Puspa juga menunjukkan bakatnya dalam dunia akting. Ia aktif membintangi berbagai operet di TVRI, sinetron, dan film hingga tahun 2017.

    Bahkan, pada tahun 2014, ia membentuk grup vokal Duta Cinta, membuktikan semangat berkaryanya yang tak pernah padam, meski sudah masuk usia senja.

    Titiek Puspa telah mencapai puncak kesuksesan di dunia hiburan. Salah satu prestasi membanggakannya adalah wajahnya yang pernah terpampang di Billboard Times Square, New York. Ini merupakan pencapaian luar biasa bagi seorang seniman Indonesia.

    Selain bernyanyi dan berakting, Titiek Puspa juga berbakat sebagai pencipta lagu dan sutradara operet. Keahliannya yang beragam menambah deretan prestasinya yang gemilang. Ia telah menghasilkan banyak karya yang dikenang hingga kini.

    Ia telah menginspirasi banyak seniman muda di Indonesia. Dedikasi dan kerja kerasnya menjadi bukti nyata bahwa dengan bakat yang diasah dan pantang menyerah, seseorang dapat mencapai kesuksesan dan meninggalkan warisan yang berarti.

    Nama Titiek Puspa sendiri merupakan nama panggung dari Sudarwati. Ada cerita, kalau nama Titiek Puspa merupakan pemberian langsung dari Presiden pertama RI Soekarno.

    Pemberian nama Titiek Puspa sendiri bermula pada dekade 1950-an. Ketika itu ia memenangkan kompetisi menyanyi Radio Republik Indonesia (RRI) di Semarang.

    Penampilan Titiek Puspa ini menarik perhatian Sjaiful Bachri dari Orkes Simfoni Jakarta, yang kemudian mengajaknya bergabung sebagai penyanyi tetap.

    Dari momen itu, kemudian Titiek kerap tampil di berbagai acara kenegaraan, termasuk di Istana Negara. Penampilan dan bakatnya yang memikat membuat Presiden Soekarno terkesan. Dalam salah satu kesempatan, Soekarno memanggilnya secara langsung dan memberi nama panggung baru: “Titiek Puspa.”

    Nama itu bukan sekadar panggilan biasa, tapi bentuk penghargaan dan simbol pengakuan terhadap kecantikan, kelembutan, dan keharuman karyanya, seperti bunga puspa yang mekar.

    Kata “Titiek” juga mencerminkan keunikan dan keluwesan sosoknya yang khas Indonesia. Sejak saat itu, nama Titiek Puspa resmi digunakan dan melekat dalam seluruh perjalanan karier dan kehidupan seninya.

    Titiek pun sempat mengenang kali pertama dipanggil Presiden Soekarno ke Istana Negara pada 1960. Kala itu, usia Titiek Puspa baru 23 tahun. Kali pertama dipanggil ke Istana, ia syok.

    Masih segar dalam ingatan pelantun “Kupu-Kupu Malam,” undangan ke Istana sampai ke telinganya saat berada di studio RRI. Rupanya, Bung Karno penasaran dengan Titiek Puspa.

    “(Bung Karno bilang) Aku mau lihat Titiek Puspa, bawa sini. Terus, saya masih di RRI, eh dipanggil Bapak Presiden. Oh ana apa, kaget aku. Loh, ada apa ini? Sudah pokoknya harus ke sana ya,” Titiek Puspa mengenang pertemuan dengan Presiden Soekarno.

    Undangan ini disertai syarat khusus yakni tidak boleh pakai rok. Harus pakai kain tradisional. Dalam hitungan menit, Titiek Puspa menyulap penampilannya dengan kebaya yang dipadu kain jarit.

    “Jadi ya (tampil) seada-adanya, terus sampai di sana (Bung Karno bilang): Oh ya, iki tha Titiek Puspa. Wah, pinter nganggo jarik, sopo sing njariki? (Wah, pintar pakai kain jarit, siapa yang memakaikan?),” ia membeberkan.

    Kepada Bung Karno, bintang film Inem Pelayan Sexy mengaku pakai kain jarit sendiri dan membuat sanggul sendiri. Inilah yang membuat Bung Karno makin kagum.

    “Wah pinter, la jarene kowe pinter nyanyi (katanya kamu pintar menyanyi)? (Saya menjawab) Mboten pinter namung saget. Enggak, bukan pintar hanya bisa,” beri tahu Titiek Puspa.

    Menilik dokumentasi wawancara khusus Titiek Puspa dengan Liputan6.com, Mei 2022, ia menggambarkan wajah Presiden Soekarno yang berkarisma seolah bercahaya. Ia sampai tak berani menatap mata Bung Karno.

    “Tapi aku waktu ngomong itu enggak berani ngelihat mukanya itu. Itu muka kayak bersinar jeng jeng jeng jeng! Itu yang namanya karisma, innalillahi. Aku sampai lupa begitu,” Titiek Puspa menggambarkan.

    “Terus ngomong: Pak, lagunipun punapa, Pak. Takut tahu-tahu nyerondol meluk begitu. Enggak tahu pingsan juga karena enggak tahu apa ya, dia bicaranya tuh jes, jes, jes, jes, gitu. Woh, sudah itu, yang namanya karismatik tuh itulah,” tutupnya.

  • Budi Gunawan Sebut Hangatnya Pertemuan Prabowo dan Megawati, Ada Semangat Persatuan Bangsa – Page 3

    Budi Gunawan Sebut Hangatnya Pertemuan Prabowo dan Megawati, Ada Semangat Persatuan Bangsa – Page 3

    Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, menilai pertemuan ini sebagai sinyal dukungan PDIP terhadap pemerintahan Presiden Prabowo.

    “Menurut kami itu adalah bentuk dukungan dari ibu Megawati bersama PDIP untuk bersama-sama dengan pemerintah yaitu Pak Presiden Prabowo membangun Indonesia secara bahu membahu,” kata Eddy, saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

    Namun, dukungan tersebut bukan berarti PDIP mengirimkan kadernya berada di kabinet. Hal itu, serupa dengan apa yang dilakukan Partai NasDem.

    “Tentu hal ini bisa diartikan bahwa PDIP akan bergabung bersama di pemerintahan dan di kabinet, namun sudah ditegaskan oleh Ibu Mega dukungan ini adalah dukungan secara resmi kepada pemerintah namun juga memberikan konfirmasi bahwa PDIP tidak akan menempatkan kadernya di kabinet,” ujar dia.

    “Saya kira ini serupa dengan yang dilakukan juga oleh NasDem yang mendukung Presiden Prabowo dan pemerintahannya tetapi tidak bergabung, tidak menempatkan kadernya di kabinet,” sambung Eddy.

    Eddy pun meminta, agar pertemuan Prabowo dan Megawati tidak dianggap janggal. Sebab, dukungan politik, bisa dilakukan di Parlemen.

    “Jadi saya kira ini bukan suatu kejanggalan tetapi sebuah norma yg memang sudah berjalan di Indonesia dan ternyata bisa berjalan efektif juga. Karena dukungan itu bukan berarti serta merta harus masuk kabinet tetapi mendukung berbagai kebijakan yang bisa juga dilakukan melalui kebijakan di parlemen bersama-sama,” imbuh Eddy.

  • Kenangan Titiek Puspa Pertama Kali Menyanyi di Istana, Dilarang Pakai Rok oleh Bung Karno – Page 3

    Kenangan Titiek Puspa Pertama Kali Menyanyi di Istana, Dilarang Pakai Rok oleh Bung Karno – Page 3

    Menilik dokumentasi wawancara khusus Titiek Puspa dengan Liputan6.com, Mei 2022, ia menggambarkan wajah Presiden Soekarno yang berkarisma seolah bercahaya. Ia sampai tak berani menatap mata Bung Karno.

    “Tapi aku waktu ngomong itu enggak berani ngelihat mukanya itu. Itu muka kayak bersinar jeng jeng jeng jeng! Itu yang namanya karisma, innalillahi. Aku sampai lupa begitu,” Titiek Puspa menggambarkan.

    “Terus ngomong: Pak, lagunipun punapa, Pak. Takut tahu-tahu nyerondol meluk begitu. Enggak tahu pingsan juga karena enggak tahu apa ya, dia bicaranya tuh jes, jes, jes, jes, gitu. Woh, sudah itu, yang namanya karismatik tuh itulah,” tutupnya.

  • Jejak Karier Titiek Puspa: Dari Bintang Radio, Layar Kaca, hingga Ikon Musik Indonesia – Page 3

    Jejak Karier Titiek Puspa: Dari Bintang Radio, Layar Kaca, hingga Ikon Musik Indonesia – Page 3

    Putri Titiek Puspa, Pety Tunjungsari, mengungkapkan kesedihan mendalam atas kepergian ibunya. “Kepada semua pecinta ibu Titiek Puspa di Indonesia saya mohon doanya, saya mohon maaf kalau ibu saya pernah berbicara yang enggak sengaja tidak membuat nyaman. Saya mohon doanya agar semua ini berjalan dengan kehendak Allah SWT, aminn,” ujar Pety.

    Pety juga menceritakan bahwa beberapa hari sebelum meninggal, Titiek Puspa masih tampak sehat dan ceria. “Itu ceria, senang bersama anak yatim, ada wawancara, ibu Titiek tidak ada pelo sama sekali, bahasanya lancar. Ya pada perjalanannya karena usia 87 tahun, banyak hal hal yang kita tidak mengerti kenapa itu terjadi,” katanya.

    Keluarga membatasi kunjungan ke rumah sakit untuk menjaga privasi dan kondisi kesehatan Titiek Puspa selama perawatan.

    “Kami keluarga memang menjaga agar ibu Titiek dalam kondisi terjaga privasinya, dan juga secara medis terjaga. Dari pihak rumah sakit tidak boleh menjenguk, karena ada perhitungan medis yang membatasi,” ucap Pety Tunjungsari.

    Kepergian Titiek Puspa meninggalkan duka mendalam, namun warisan karyanya akan selalu dikenang.

  • Prabowo-Megawati Bertemu, PAN Sebut Bentuk Dukungan PDIP ke Pemerintahan – Page 3

    Prabowo-Megawati Bertemu, PAN Sebut Bentuk Dukungan PDIP ke Pemerintahan – Page 3

    Juru bicara PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli berharap pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak disalahartikan partainya masuk ke dalam pemerintahan.

    “Pertemuan Ibu Megawati dan Pak Prabowo jangan ditafsirkan terlalu jauh bahwa PDI Perjuangan akan bergabung dengan kabinet,” kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

    Guntur mengingatkan, pertemuan Prabowo dan Megawati harus dilihat sebagai temu kangen antar sahabat yang memiliki jejak persahabatan sejak lama.

    “Bahwa itu pertemuan antara dua sahabat yang memiliki jejak persabahatan yang panjang dan selama ini memang sudah ingin bertemu, sudah direncanakan berkali-kali tapi ada kepadatan agenda masing-masing sehingga baru bertemu,” jelas dia.

    Guntur menegaskan, posisi PDIP tetap berada di luar pemerintahan pasca pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, beberapa waktu lalu.

    “Posisi PDI Perjuangan sampai saat ini masih ada di luar pemerintahan. Pertemuan Ibu Megawati dan Pak Prabowo juga tidak membahas hal itu,” jelas dia.

    Menurut Guntur, sikap atau perubahan sikap PDIP baru akan ditentukan pada kongres mendatang.

     

     

     

     

    Reporter: Alma Fikhasari

    Sumber: Merdeka.com

  • Bareskrim Terima Laporan Kasus Bank DKI Usai Pramono Anung Copot Direktur IT – Page 3

    Bareskrim Terima Laporan Kasus Bank DKI Usai Pramono Anung Copot Direktur IT – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jakarta Pramono Anung mengambil keputusan tegas dengan memecat Direktur IT Bank DKI Amirul Wicaksono, buntut sistem layanan Bank DKI bermasalah berulang kali.

    Bahkan, dia menginstruksikan pembuatan laporan kasus ke Bareskrim Polri.

    Terkait hal tersebut, Kabag Penum Divisi Humas Polri Brigjen Erdi A Chaniago sendiri membenarkan adanya laporan yang masuk perihal kasus Bank DKI.

    “Benar pada 1 April kami telah menerima laporan,” tutur Erdi saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

    Menurut dia, laporan tersebut dibuat oleh pihak Bank DKI. Penyidik pun tengah mempelajari lebih lanjut aduan itu sebelum kemudian masuk tahap penyelidikan dan penyidikan. 

    “Dari pihak Bank DKI. Saat ini pelaporan tengah didalami dan dipelajari lebih lanjut,” jelas Erdi.

    Sebelumnya, keputusan Pramono ini diumumkan pada Rabu (9/4/2025) setelah sistem layanan Bank DKI bermasalah secara berulang, khususnya selama Ramadhan dan Idul Fitri. 

    Pencopotan tersebut dipicu oleh gangguan sistem yang terjadi beberapa kali dengan pola serupa, menyebabkan nasabah kesulitan bertransaksi online. Kejadian ini mengakibatkan banyak nasabah Bank DKI kesulitan bertransaksi dan menimbulkan kerugian.

    Gubernur Pramono Anung bahkan melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri. Dia menilai persoalan ini sudah kelewat batas dan diduga melibatkan kebocoran dana Bank DKI.

  • Polisi Periksa Ojek Online yang Antar Kepala Babi ke Kantor Tempo – Page 3

    Polisi Periksa Ojek Online yang Antar Kepala Babi ke Kantor Tempo – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi mulai melakukan pemeriksaan terhadap sopir ojek online (Ojol) yang mengantarkan paket berisi kepala babi ke kantor media Tempo. Keterangan saksi tersebut baru dapat dilakukan lantaran terbentur momen Lebaran 2025 dan hal prosedural lainnya.

    “Hari ini salah satu saksi, yaitu Gojek yang mengirim sedang kami periksa, dan prosesnya ini kami bersama penyelidik sedang mencari titik-titik CCTV yang nantinya akan kami uji dulu melalui labfor,” tutur Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (10/4/2025).

    Menurut Djuhandani, ada rangkaian yang terputus dalam proses pengiriman kepala babi ke Kantor Media Tempo. Hal itu pun tengah didalami lewat keterangan saksi dan temuan bukti CCTV di lapangan.

    “Gojeknya sudah kita periksa, ternyata ini semacam terputus. Karena Gojek tersebut mendapat kiriman dari Grab. Memang kami telah berupaya menjemput bola untuk memeriksa pada hari libur, kita memeriksa meminta keterangan-keterangan yang diperlukan, kami masih agak kesulitan karena dari beberapa yang harus kami periksa, meminta kami secara formil,” jelas dia.

    “Artinya di hari libur minta secara formil. Tentu saja ini agak sedikit menghambat proses penyelidikan kita. Tapi dengan komunikasi dan koordinasi, kami terus melaksanakan komunikasi untuk proses penyelidikan,” sambung Djuhandani.

    Akhirnya setelah beberapa hari, kata dia, penyidik baru dapat memeriksa saksi-saksi yang ada, baik dari pihak media Tempo, kurir ojek online, dan lainnya.

    “Semoga ini juga bisa membuka tabir permasalahan ini. Sampai saat ini masih proses penyelidikan dan kami terus melaksanakan upaya penyelidikan untuk mengungkap kasus ini,” ucap jenderal bintang satu Polri ini memungkasi.