Category: Liputan6.com News

  • Sudah 86 Jam, Tim SAR Berpacu dengan Waktu Cari Korban Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo – Page 3

    Sudah 86 Jam, Tim SAR Berpacu dengan Waktu Cari Korban Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo – Page 3

    Sebelumnya, Basarnas mengungkapkan kesulitan Tim SAR dalam menyelamatkan korban reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Memasuki hari ketiga evakuasi, tim SAR menghadapi medan sulit untuk mencapai para korban.

    Direktur Operasi Basarnas sekaligus SAR Mission Coordinator (SMC), Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengatakan timnya harus merayap dan tengkurap berjam-jam untuk mengevakuasi korban yang berada di Site 1.

    “Medan sangat sulit. Galian hanya berdiameter 60 cm dan kedalaman 80 cm, sehingga personel harus merayap bahkan tengkurap berjam-jam untuk mencapai korban,” imbuh Yudhi pada Kamis 2 Oktober 2025..

    Tim SAR gabungan mengevakuasi tujuh korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Dari tujuh korban yang berhasil dievakuasi, ada sebanyak lima orang selamat dan dua korban meninggal dunia.

    “Seluruh korban ditemukan di sektor pencarian Site A1,” ujar Yudhi.

    Tim SAR gabungan mengevakuasi tujuh korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Dari tujuh korban yang berhasil dievakuasi, ada sebanyak lima orang selamat dan dua korban meninggal dunia.

    “Seluruh korban ditemukan di sektor pencarian Site A1,” ujar Yudhi.

    Rangkaian evakuasi dimulai pada pukul 14.48 WIB dengan ditemukannya korban ke-12 dalam kondisi meninggal dunia. Selang 30 menit kemudian, pukul 15.22 WIB, harapan muncul ketika Haikal berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

    Evakuasi berikutnya berlangsung maraton. Pukul 18.05 WIB, Muhammad Wahyudi berhasil dikeluarkan selamat, disusul Al Fatih pukul 18.40 WIB dalam kondisi selamat. Namun, 10 menit kemudian korban ke-16 ditemukan meninggal dunia.

    “Tim SAR berhasil menyelamatkan Putra pukul 19.16 WIB, dan terakhir Rosi pukul 20.20 WIB juga berhasil dievakuasi selamat,” ucap Yudhi.

  • Komisi V: Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren Masih Lemah – Page 3

    Komisi V: Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren Masih Lemah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Tragedi runtuhnya bangunan pesantren Al-Khoziny Sidoarjo memicu keprihatinan banyak kalangan. Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda menilai tragedi Al-Khoziny menjadi indikator lemahnya dukungan infrastruktur negara terhadap lembaga pendidikan pesantren di tanah air.

    “Mayoritas pesantren selama ini diselenggarakan atas swadaya publik. Situasi ini membuat infrastruktur pesantren dibangun secara bertahap sesuai kemampuan pengasuh pesantren. Di sinilah harusnya komitmen negara hadir untuk membantu kalangan pesantren menyediakan kebutuhan infrastruktur mulai dari asrama, tempat ibadah, hingga gedung sekolah,” ujar Syaiful Huda.

    Untuk diketahui ratusan santri terjebak dalam reruntuhan gedung musala Asrama Putra Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo saat mengerjakan jamaah Salat Ashar, Senin (30/9). Lantai 4 Musala tersebut baru saja dicor untuk ruang kegiatan para santri. Diduga karena struktur pondasi tidak kuat menyangga beban memicu musibah tersebut. Hingga H+4, diduga sebanyak 59 korban masih terjebak dalam reruntuhan bangunan.

    Huda mengatakan hampir semua elemen bangsa sepakat akan kontribusi besar pesantren di tanah air. Hanya saja faktanya kontribusi pesantren ini tidak sepenuhnya didukung oleh negara dalam segi penyediaan regulasi, anggaran, maupun pendampingan.

    “Saat ini memang sudah ada UU Nomor 18/2019 tentang Pesantren, namun implementasi di lapangan juga masih lemah. Bahkan masih ada fenomena penganak tirian lembaga pesantren baik dalam bentuk alokasi bantuan maupun pengakuan kesetaraan lulusan jika dibandingkan dengan sekolah atau lembaga pendidikan milik pemerintah,” ujarnya.

     

  • HR-V Ngebut sampai 130 Km/Jam Kecelakaan di Tol Jagorawi, Pengemudi Tewas dan Mobil Ringsek – Page 3

    HR-V Ngebut sampai 130 Km/Jam Kecelakaan di Tol Jagorawi, Pengemudi Tewas dan Mobil Ringsek – Page 3

    Dia mengatakan, pengemudi diduga memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Data di speedometer terhenti di angka 130 km/jam.

    “Di speedometer di 130 Km/jam. Jadi mana ada orang kecepatan tinggi mengantuk? Kan tidak ada. Jadi dia mungkin kenceng ngebut, begitu ke kiri ada kendaraan pelan ditabrak,” ucap dia.

  • Dari Teluk Jakarta, Prabowo Saksikan Parade Kapal Perang Jelang HUT ke-80 TNI – Page 3

    Dari Teluk Jakarta, Prabowo Saksikan Parade Kapal Perang Jelang HUT ke-80 TNI – Page 3

    Parade dipimpin Kapal Perang terbesar di Asia Tenggara yaitu KRI Brawijaya-320.

    TNI AL mengerahkan Pasukan Khusus Laut (Passusla) serta 51 unsur Kapal Perang yang terdiri dari 6 Fregat, 10 korvet, 2 Kapal Selam, 3 Kapal LST dan LPD, 16 Kapal Cepat, 2 Kapal Ranjau, 6 Kapal Patroli, 4 Kapal Bantu dan 2 Kapal Latih Taruna AAL yaitu KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci.

    Sementara unsur kapal dari kedinasan lain seperti dari ADRI, Bakamla, Basarnas, Polairud, KKP, KPLP, dan perhimpunan kapal nelayan juga turut berlayar di belakang Parade Kapal Perang TNI AL

    Selain itu, TNI AL juga memamerkan kekuatan Penerbangan Angkatan Laut (Penerbal) dengan menerbangkan Pesawat Udara diantaranya Bonanza, Piper, CN-235, Cassa NC-212, Heli Bell-412, serta Heli Panther serta 3 Unmanned Areial Vehicle (UAV) berupa drone nirawak.

     

     

     

  • DPR Sahkan Tim Pansus Penyelesaian Konflik Agraria, Ini Daftar Anggotanya – Page 3

    DPR Sahkan Tim Pansus Penyelesaian Konflik Agraria, Ini Daftar Anggotanya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta- DPR RI mengesahkan tim Panitia Khusus (Pansus) Penyelesaian Konflik Agraria. Pengesahan dilakukan dalam rapat paripurna DPR, Kamis (2/10/2025).

    Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, pembentukan tim berdasarkan rapat pengganti Badan Musyawarah Pimpinan DPR.

    “Kami informasikan bahwa rapat konsultasi pengganti rapat Badan Musyawarah DPR RI antara pimpinan DPR dan pimpinan fraksi-fraksi pada 1 Oktober 2025, telah membentuk tim Pansus Penyelesaian Konflik Agraria,” kata Dasco.

    “Terhadap tim Pansus Penyelesaian Konflik Agraria dan susunan keanggotaannya, apakah dapat disetujui?” tanya Dasco.

    “Setuju,” jawab peserta rapat.

    Sebelumnya, Dasco mendorong pemerintah segera merapikan tata ruang wilayah di Indonesia.

    “DPR mendorong pemerintah untuk membentuk Badan Pelaksana Rerformasi Agraria,” ujarnya.

  • Dua Rute Disiapkan untuk Parade Alutsista HUT ke-80 TNI di Sekitar Monas – Page 3

    Dua Rute Disiapkan untuk Parade Alutsista HUT ke-80 TNI di Sekitar Monas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta- Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menggelar perayaan spektakuler untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 pada 5 Oktober 2025. Pusat perayaan akan berlangsung di Silang Monas, Jakarta Pusat.

    Peringatan HUT TNI akan dimeriahkan oleh parade alat utama sistem persenjataan (parade alutsista) dari ketiga matra TNI.

    Kabagops Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Robby Hefadus mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan dua rute alternatif untuk konvoi alutsista.

    Rute pertama akan melewati kawasan strategis sekitar Jalan Merdeka, mulai Merdeka Selatan, Timur, Utara, Barat, lalu menuju Juanda. Sementara rute kedua, konvoi akan diarahkan melalui Tugu Tani, lanjut ke Kwitang, berputar sebelum Senen, dan kembali masuk lewat Gambir.

    “Di antara kedua rute alternatif untuk alutsista ini, hari ini kami akan melaksanakan tactical floor game terkait masalah Kamseltibcar Lantas yang nantinya akan kemungkinan terjadi di tanggal 5 Oktober tersebut,” kata Robby dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).

  • Video Viral Mobil Dirusak dan Sopir Diamuk Massa di Depok, Begini Fakta dan Kronologinya – Page 3

    Video Viral Mobil Dirusak dan Sopir Diamuk Massa di Depok, Begini Fakta dan Kronologinya – Page 3

    F berusaha kabur membawa mobilnya namun terus dikejar S yang mengendarai sepeda motor. S berusaha mengejar F sambil berteriak sehingga mengundang perhatian warga dan pengguna Jalan Raya Margonda. 

    “S berteriak mengundang pengguna jalan lain menyuruh F memberhentikan mobilnya, dengan dibantu masyarakat lain, mobil F bisa dihentikan,” ungkap Made.

    Perusakan kendaraan F tidak dapat dihindarkan. Diduga massa kesal karena F tidak menghentikan mobilnya, sehingga terjadi peristiwa yang sempat terekam di video hingga viral di media sosial.

    “Lalu pelapor S membawa F ke Polres Depok,” kata Made.

    Pada saat pemeriksaan kepolisian, didapati F mengalami luka memar pada mata kirinya, diduga mengalami pemukulan. Selain itu, mobil milik F mengalami kerusakan di beberapa bagian mobil karena dirusak massa. 

    “Ditangani piket Reskrim, mobil mengalami kerusakan karena dirusak massa atau warga,” ucap Made.

  • Golden Time Evakuasi Korban Bangunan Runtuh di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Berapa Lama Bisa Bertahan? – Page 3

    Golden Time Evakuasi Korban Bangunan Runtuh di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Berapa Lama Bisa Bertahan? – Page 3

    Kepala Basarnas Mohammad Syafii meminta masyarakat dan pihak-pihak di luar tim SAR gabungan untuk mengosongkan area reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, guna menjaga konsentrasi dan efektivitas operasi penyelamatan.

    “Bukan berarti kami tidak ingin masyarakat atau media melihat langsung, tetapi karena kami sedang menggunakan teknologi pendeteksi korban hidup, maka area harus clear agar alat dapat bekerja optimal,” katanya.

    Syafii menjelaskan bahwa penanganan operasi SAR dilakukan dengan metode khusus, karena struktur bangunan runtuh berbentuk “pancake collapse”, yakni tumpukan material beton yang saling menindih.

    Basarnas selaku kepala operasi mengerahkan 379 personel dari 65 instansi yang tergabung dalam operasi SAR gabungan.

    Untuk mendeteksi korban, Basarnas menggunakan peralatan modern, seperti drone thermal, detektor suhu tubuh, dan sistem pencarian berbasis teknologi.

    Namun, dia mengakui kondisi lapangan sangat menantang. Struktur bangunan yang rapuh, getaran kecil, dan galian sempit selebar 60 sentimeter menjadi kendala utama. Selain itu, reruntuhan berasal dari fondasi lama yang berpotensi longsor saat digali.

    “Lalu, kalau terlalu banyak orang di lokasi, alat-alat ini tidak bisa bekerja dengan baik,” ujarnya.

    Syafii menegaskan operasi pencarian dan penyelamatan masih berfokus pada mengejar golden time 72 jam, periode krusial untuk menyelamatkan korban dalam kondisi hidup.

    Pada saat berita ini dinaikkan, sudah 70 jam para korban tertimbun reruntuhan. Sejauh ini, sebanyak 59 orang belum berhasil diselamatkan.

  • Gerakkan Ekonomi Rakyat, Menteri UMKM Minta Publik Pahami Program MBG Secara Menyeluruh – Page 3

    Gerakkan Ekonomi Rakyat, Menteri UMKM Minta Publik Pahami Program MBG Secara Menyeluruh – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya bertujuan meningkatkan gizi anak, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian masyarakat di level bawah.

    “MBG bukan hanya sekadar menyasar peningkatan gizi anak, tetapi juga membangun sebuah ekosistem usaha. Agar betul-betul ekonomi bergerak di lapisan bawah,” ujar Menteri Maman di Jakarta, Rabu (1/10).

    Menurut Maman, sejumlah tantangan dan persoalan yang muncul dalam pelaksanaan program ini harus dipandang sebagai bagian dari proses evaluasi dan penyempurnaan berkelanjutan.

    “Penyempurnaan harus dilakukan terus-menerus oleh kita semua. Saya pikir masih ada waktu untuk melakukan perbaikan sistem, evaluasi tata kelola, dan hal-hal lain yang relevan,” tegasnya.

    Luruskan Isu SPPG Fiktif

    Maman juga menanggapi isu mengenai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) fiktif yang sempat mencuat di publik. Menurutnya, anggapan tersebut keliru dan perlu diluruskan.

    “Dalam kebijakan Badan Gizi Nasional (BGN), dikenal istilah roll back, di mana terhadap kasus itu ditemukan sekitar lima ribuan SPPG yang telah mendaftar namun tidak segera membangun dan memulai kegiatan. Itulah yang akan dihapus jika tidak melanjutkan pembangunan. Jadi bukan berarti ada SPPG fiktif,” jelas Maman.

    Ia mengaku pernah menerima laporan dari sejumlah pengusaha yang sudah mendapatkan beberapa titik SPPG, namun terkendala kemampuan finansial untuk membangun. Dari pengalaman itu, menurutnya perlu ada evaluasi mendalam terkait regulasi dan kebijakan BGN.

    “Pertama, BGN sendiri yang menentukan titik beserta sekolahnya. Kedua, jangan beri kesempatan bagi siapa pun untuk mengelola dapur umum yang jumlahnya melebihi batas,” katanya.

    Multiplier Effect bagi UMKM

    Lebih jauh, Maman menekankan bahwa MBG tidak hanya menyentuh aspek gizi, tetapi juga melahirkan ekosistem usaha yang berdampak langsung ke masyarakat.

    “Sebagai contoh, satu SPPG bisa melibatkan hingga 15 pemasok, dan setiap pemasok memiliki sekitar 3–5 pekerja. Artinya, ada multiplier effect berupa keterlibatan UMKM sekaligus penyerapan tenaga kerja lokal. Dan itu nyata terjadi,” ujarnya.

    Dengan demikian, kata Maman, MBG dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan. Ia berharap publik melihat program ini secara lebih luas, tidak sebatas pada penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah, melainkan juga sebagai sarana pemberdayaan UMKM dan penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah.

  • Puan Maharani Minta Maaf DPR Belum Sempurna Jalankan Amanat Rakyat – Page 3

    Puan Maharani Minta Maaf DPR Belum Sempurna Jalankan Amanat Rakyat – Page 3

    Puan menyebut kritik rakyat adalah hal yang wajar dan dapat disampaikan melalui berbagai cara, mulai dari demonstrasi hingga media sosial. Menurutnya, kritik harus dijawab dengan kerja nyata.

    Politisi dari PDI Perjuangan itu menekankan, sebagai wakil rakyat, anggota DPR memiliki kewajiban untuk menyediakan waktu, tenaga, bahkan mengorbankan kepentingan pribadi demi menjalankan amanat rakyat.

    “DPR RI harus menjawabnya sebagia kerja nyata, kita harus selalu mawas diri, DPR RI harus berani mendengar berani dikritik dan berkomitmen tinggi untuk meningkatkan dedikasinya,” tegas Puan.

    “Sudah selayaknya sebagai wakil rakyat kita yang harus lebih sibuk membicarakan rakyat, bukan rakyat yang sibuk membicarakan kita, apalagi kalau kita sibuk membicarakan diri kita sendiri,” tambahnya.