Category: Liputan6.com Ekonomi

  • Pengawasan Diperketat, Ekspor Udang Indonesia ke AS Dibidik Tetap Naik

    Pengawasan Diperketat, Ekspor Udang Indonesia ke AS Dibidik Tetap Naik

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat pengawasan mutu terhadap produk perikanan nasional, khususnya udang yang menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia. Langkah ini dilakukan menyusul kasus pengembalian lima kontainer udang oleh Amerika Serikat akibat persoalan teknis mutu. Meski sempat menimbulkan guncangan bagi para petambak di dalam negeri, KKP memastikan bahwa situasi kini berangsur membaik.

    Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan, Ishartini, menjelaskan bahwa pihaknya telah memulai proses pemutakhiran dokumen HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) di seluruh unit pengolahan ikan.

    Dalam inspeksi terbaru, KKP akan memperketat pemeriksaan mulai dari penerimaan bahan baku, keamanan air dan es, hingga kebersihan personel dan fasilitas. Langkah ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi silang serta menjamin bahwa setiap produk udang Indonesia bebas dari pencemaran.

    Sementara itu, Fernando Jongguran Simanjuntak, Direktur Ikan Air Payau, menegaskan bahwa penerapan Good Aquaculture Practices (CBIB) dan sistem Good Manufacturing Practice (GMP) akan lebih diintensifkan.

    Tujuannya agar kualitas dan keamanan pangan udang Indonesia semakin diakui di pasar global. Bahkan, meski sempat ada kendala di pasar AS, data ekspor menunjukkan tren peningkatan ke sejumlah negara utama lainnya.

  • PGN Gagas 3.000 m³ Gas Bumi per Bulan untuk SPPG MBG

    PGN Gagas 3.000 m³ Gas Bumi per Bulan untuk SPPG MBG

     

    Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina terus memperkuat dukungan terhadap program prioritas nasional di bidang ketahanan pangan dan peningkatan gizi masyarakat. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kolaborasi strategis bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Menjawab kebutuhan akan pasokan energi yang andal, efisien, dan berkelanjutan untuk mendukung distribusi bahan pangan bergizi ke berbagai daerah, PGN berperan aktif menyediakan energi bersih berupa gas bumi. Melalui jaringan pipa serta teknologi Compressed Natural Gas (CNG) yang didukung oleh infrastruktur lengkap di beberapa wilayah operasional perusahaan.

    Sebagai bagian dari komitmen tersebut, PGN melalui anak usahanya, PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas), turut berperan aktif dalam memastikan keberhasilan implementasi Program MBG di lapangan. Salah satu contohnya adalah di SPPG Gagaksipat, Boyolali, Jawa Tengah.

    Melalui dukungan PGN Gagas, pasokan gas bumi disalurkan secara rutin untuk memenuhi kebutuhan energi memasak di dapur SPPG tersebut. Setiap hari, SPPG Gagaksipat menyiapkan sekitar 6.000 porsi MBG bagi 34 sekolah di sekitarnya.

    Untuk memastikan kelancaran operasional, PGN Gagas menyalurkan sekitar 2.000–3.000 m³ gas bumi per bulan menggunakan mekanisme beyond pipeline berbasis CNG. Inovasi ini memungkinkan penyediaan energi bersih secara efisien, meski lokasi SPPG berada jauh dari jaringan pipa utama.

    Atas kontribusi dan konsistensinya dalam mendukung program nasional tersebut, PGN berhasil meraih National Priority Support Award dari Human Initiative dalam ajang Future Initiative Forum 2025.

    Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Sosial Republik Indonesia, Agus Jabo Priyono, bersama President of Human Initiative, Tomy Hendrajati.

    “PGN berkomitmen untuk terus memperkuat peran dalam mendukung program nasional yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Salah satunya melalui kerja sama dengan Badan Gizi Nasional dalam Program Makan Bergizi Gratis. Kami siap berkontribusi melalui penyediaan energi gas bumi yang andal, efisien, dan ramah lingkungan,” ujar Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, Kamis (6/11/2025).

     

  • Sengketa dengan GMTD, Nusron Wahib Sebut Lahan di Makassar Sah Milik Jusuf Kalla

    Sengketa dengan GMTD, Nusron Wahib Sebut Lahan di Makassar Sah Milik Jusuf Kalla

    Founder & Advisor Kalla Group, Jusuf Kalla (JK), ngamuk lantaran lahannya diklaim PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD). Lahan seluas 16,4 hektare itu terletak di depan Trans Mall, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sulawesi Selatan.

    Mantan Wakil Presiden RI dua periode itu menegaskan bahwa lahan tersebut telah dibelinya langsung dari ahli waris Raja Gowa sejak tiga dekade lalu, saat kawasan itu masih termasuk wilayah Kabupaten Gowa. Dia menyebut kepemilikan tanah tersebut sah secara hukum, dilengkapi dengan sertifikat dan akta jual beli.

    “Ini tanah saya sendiri yang beli, dari anak Raja Gowa, tiga puluh tahun lalu. Sudah bersertifikat dan ada akta jual belinya. Dulu memang wilayah Gowa, tapi sekarang sudah masuk Makassar,” ujar JK saat meninjau lokasi lahan yang akan dikembangkan menjadi proyek properti terintegrasi, Rabu (5/11/2025).

    Dia menuding pihak GMTD yang berafiliasi dengan Grup Lippo melakukan klaim sepihak tanpa dasar hukum yang jelas. “Tiba-tiba ada yang datang merekayasa segala macam, mau merampok. Mereka itu omong kosong, pembohong semua,” tegas JK.

     

  • Pemerintah Bidik Produksi Migas Naik 31% di 2029

    Pemerintah Bidik Produksi Migas Naik 31% di 2029

    Liputan6.com, Jakarta Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2025–2029, pemerintah menargetkan peningkatan produksi migas nasional sebesar 31% untuk minyak dan 51% untuk gas pada tahun 2029. Target ini didukung oleh reformasi fiskal, percepatan perizinan, serta peningkatan investasi eksplorasi di wilayah frontier.

    Pemerintah juga menilai 2025 sebagai momentum terbaik dalam satu dekade terakhir untuk mendorong investasi hulu migas nasional, dengan realisasi investasi hingga Semester I 2025 mencapai USD 7,19 miliar dan proyeksi akhir tahun sebesar USD 15,9 miliar, tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.

    “Potensi besar Indonesia perlu dioptimalkan melalui kemitraan global yang menghadirkan teknologi dan pendanaan. Sementara, Indonesia telah memiliki action plan yang jelas untuk meningkatkan iklim investasi, serta menawarkan insentif, stabilitas, dan arah kebijakan dalam  mendorong investasi yang berkelanjutan,” ujar Staff Khusus Menteri bidang Eksplorasi dan Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM serta Ketua Satgas Percepatan Peningkatan Lifting Migas Nanang Abdul Manaf, Kamis (6/11/2025).

    Sejalan dengan itu, Pertamina EP aktif dalam berpartisipasi dalam Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2025, forum minyak dan gas tahunan terbesar di dunia yang berlangsung pada 3–6 November 2025 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

    Partisipasi Pertamina EP menjadi bagian dari kehadiran resmi delegasi Indonesia yang dikoordinasikan oleh SKK Migas dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tahun ini, Indonesia menegaskan arah baru pembangunan energi nasional dengan mengusung tema Potentials to Discover, Partners to Deliver.

    Tema tersebut menandai visi besar menuju kemandirian energi nasional melalui investasi, inovasi teknologi, dan kolaborasi strategis lintas negara. Indonesia menampilkan diri sebagai mitra strategis energi global yang berdaulat dan kompetitif, dengan fokus memperkuat ketahanan energi, mempercepat alih teknologi, dan mengembangkan industri pendukung di sektor hulu migas.

     

    “Kehadiran Pertamina EP, sebagai anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Pertamina (Persero), di ajang bergengsi ADIPEC 2025 sejalan dengan komitmen Perusahaan dalam mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi nasional,” kata Manager Communication Relations & CID Pinto Budi Bowo Laksono. 

     

  • Pupuk Indonesia Fokus Perbaikan Pabrik, Ada 7 Proyek hingga 2029

    Pupuk Indonesia Fokus Perbaikan Pabrik, Ada 7 Proyek hingga 2029

    Sebelumnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mempercepat penyaluran pupuk subsidi ke petani, memasuki musim panen ketiga pada 2025 ini. Adapun, stok pupuk subsidi dipastikan masih cukup.

    Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), Yehezkiel Adiperwira mengatakan saat ini sudah tersalurkan 6,5 juta ton pupuk subsidi dari total kuota sebanyak 9,55 juta ton. Targetnya, ada tambahan penyaluran hingga 2 juta ton lagi hingga penghujung 2025 ini.

    “Jadi, kalau untuk strategi penyerapan, kami secara masif memang melakukan sosialisasi kepada petani-petani. Terutama memasuki musim tanam ketiga ini,” kata Yehezkiel, di Desa Tamelang, Purwasari, Karawang, Kamis (6/11/2025).

     

  • Hadapi Ekspansi Digital, Garudafood Tak Mau Tinggalkan Warung Kelontong

    Hadapi Ekspansi Digital, Garudafood Tak Mau Tinggalkan Warung Kelontong

    Liputan6.com, Jakarta Garudafood terus memperkuat penetrasi di pasar ritel offline, sembari tetap memperhatikan berbagai perubahan dan inovasi yang terjadi di bidang pemasaran digital.

    Lantaran, produk jualan Garudafood semisal kacang, wafer, biskuit, hingga minuman kemasan sudah lama menjamur di pasar ritel offline, mulai dari warung kelontong hingga minimarket.

    “Bisnis kami juga lebih dari 95 persen dalam bidang tradisional. Jadi, memiliki campuran antara distribusi, inovasi, dan pemasaran adalah hal yang sangat penting,” ujar Marketing Services Director Garudafood Mariska Goesman dalam sesi diskusi panel pada MMA Impact Indonesia 2025 di The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (6/11/2025).

    Mariska meyakini, kreativitas jadi kunci utama keberhasilan strategi pemasaran. “Saya percaya kreatif berkontribusi 50 persen kepada efektifnya pemasaran,” sebutnya.

    Kendati begitu, ia tidak menyangkal kampanye pemasaran kini menghadapi tantangan perkembangan digital. Hanya saja, dia juga tak mau tutup mata bahwa Garudafood tidak mungkin bisa fokus memasarkan ribuan produknya secara penuh di pasar online.

    “Oita melihat bahwa TV berkembang, digital berkembang dalam bidang ekspansi. Tetapi kita juga mengetahui bahwa di bidang pemasaran, di mana kita menjual 2.000 produk, bisakah Anda bayangkan jika kita beralih ke digital dengan atribusi penuh? Itu tidak mungkin, bukan?” bebernya.

    “Karena itulah, kami sekarang lebih bergantung pada membangun brand juga, menyeimbangkan antara matriks yang lebih pendek, dan membangun aktivitas brand, agar brand tersebut terus berkembang,” kata Mariska.

     

     

  • Penyaluran Pupuk Subsidi Digeber hingga Akhir 2025, Intip Strateginya

    Penyaluran Pupuk Subsidi Digeber hingga Akhir 2025, Intip Strateginya

    Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mempercepat penyaluran pupuk subsidi ke petani, memasuki musim panen ketiga pada 2025 ini. Adapun, stok pupuk subsidi dipastikan masih cukup.

    Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), Yehezkiel Adiperwira mengatakan saat ini sudah tersalurkan 6,5 juta ton pupuk subsidi dari total kuota sebanyak 9,55 juta ton. Targetnya, ada tambahan penyaluran hingga 2 juta ton lagi hingga penghujung 2025 ini.

    “Jadi, kalau untuk strategi penyerapan, kami secara masif memang melakukan sosialisasi kepada petani-petani. Terutama memasuki musim tanam ketiga ini,” kata Yehezkiel, di Desa Tamelang, Purwasari, Karawang, Kamis (6/11/2025).

    Dia memetakan, sejumlah daerah sudah masuk pada musim hujan, dimana kondisi ini turut mendukung untuk memulai penanaman. Menyambut kondisi itu, Pupuk Indonesia akan menggerakkan kios-kios penjualan di daerah-daerah.

    Utamanya, bagi kelompok tani yang masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani dalam sistem Kementerian Pertanian. Ini menjadi salah satu syarat penebusan pupuk subsidi.

    “Kami menggerakkan seluruh tenaga penjualan kami di daerah-daerah. Untuk memastikan bahwa seluruh petani yang memang memilih hak dan masuk di RDKK itu bisa melakukan penebusan hingga nanti akhir tahun,” jelas dia.

     

  • Terbongkar! Modus Under Invoicing Ekspor POME Rugikan Negara Ratusan Miliar

    Terbongkar! Modus Under Invoicing Ekspor POME Rugikan Negara Ratusan Miliar

    Liputan6.com, Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat, hanya dalam periode Januari – Oktober 2025, terdapat sekitar 25 wajib pajak dengan total transaksi Rp 2,08 triliun yang diduga memakai modus under-invoicing melalui pengakuan barang ekspor berjenis POME (Palm Oil Mill Effluent).

    Kata Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Bimo Wijayanto, dari angka tersebut, potensi kerugian negara ditaksir mencapai Rp 140 miliar dari sisi pajak.

    “Kami deteksi di tahun 2025 itu ada sekitar 25 wajib pajak pelaku ekspor yang menggunakan modus yang sama. Ini masih dugaan dari 25 pelaku tersebut setidaknya total transaksinya itu sekitar Rp 2,08 triliun. Jadi, potensi kerugian negara kami estimasi dari Rp 2,08 triliun dari sisi pajak itu sekitar Rp 140 miliar,” kata Dirjen Pajak Bimo Wijayanto dalam konferensi pers pengungkapan 87 kontainer pelanggaran ekspor produk turunan CPO di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (6/11/2025).

    Bimo menjelaskan, modus ini dilakukan dengan cara under-invoicing atau mengakui nilai ekspor lebih rendah dari sebenarnya. Barang yang diakui sebagai limbah sawit atau POME (Palm Oil Mill Effluent) ternyata justru memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga bea masuk dan kewajiban pajaknya berkurang drastis.

    “Awalnya itu kami mendeteksi modus lama pakai POME. Jadi under-invoicing POME lah, diakui sebagai tapi sebenarnya bukan POME. Jadi, bea masuknya itu bisa 10 kali lipat lah yang katakanlah diduga di under-invoicing,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Dirjen Pajak menegaskan, bahwa praktik semacam ini disebut sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir dan kini menjadi fokus penegakan hukum pajak.

     

     

  • Menko Zulkifli Hasan Buka Peluang Tambah Pupuk Subsidi Tahun Depan

    Menko Zulkifli Hasan Buka Peluang Tambah Pupuk Subsidi Tahun Depan

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan membuka peluang kuota pupuk subsidi ditambah pada 2026. Hal itu akan dihitung berdasarkan penyaluran pada 2025.

    Pemerintah memberikan kuota pupuk subsidi kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) sebanyak 9,55 juta ton. Adapun, penyerapannya hingga November 2025 ini telah mencapai lebih dari 6 juta ton.

    “Kita lihat, kalau 9 juta habis ya nambah, kalau enggak habis, sekarang baru 6 juta, kita lihat nanti sampai akhir tahun seperti apa,” ungkap Zulkifli di Desa Tamelang, Purwasari, Karawang, Kamis (6/11/2025).

    Mengacu data penyerapan pupuk subsidi saat ini, dia memastikan stoknya masih cukup untuk disalurkan ke petani. Termasuk jika ada percepatan pada distribusinya.

    Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), Yehezkiel Adiperwira mengatakan belum ada kontrak pengadaan pupuk subsidi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk 2026.

    “Kalau 2026 mungkin kami masih belum menerima kontrak dengan Kementan. Sehingga untuk kepastian dari alokasi pupuk subsidi 2026 kami akan koordinasi lebih lanjut dengan Kementan,” ucap dia.

    Genjot Penyaluran Pupuk Subsidi

    Kendati demikian, dia mencatat, per November 2025, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 6,5 juta ton pupuk subsidi dari total kuota 9,55 juta ton. Perusahaan akan mempercepat penyalurannya ke petani.

    “Kami akan dorong terus penyerapan sampai nanti kita bisa memenuhi dari alokasi pemerintah,” kata Yehezkiel.

    “Perkiraan kami akan mendorong hingga 2 juta ton sampai di akhir tahun. Jadi perkiraan di angka 8,2 sampai 8,5 juta ton,” dia menambahkan.

     

     

  • Menko Zulkifli Hasan Janji Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan hingga Peternak, Ini Solusinya

    Menko Zulkifli Hasan Janji Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan hingga Peternak, Ini Solusinya

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengungkapkan kondisi kelompok nelayan hingga peternak masih dinilai miskin. Peningkatan kesejahteraan nelayan hingga peternak akan dimulai pada 2026, tahun depan.

    Mulanya, Zulkifli mengisahkan peningkatan nilai tukar petani. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai tukar petani pada poin 124. Namun, nilai tukar untuk nelayan masih terbilang rendah.

    “Kita akan selesaikan tahun depan. Itu nelayan masih miskin, nelayan. Ya, nilai tukarnya masih 106-110. Sama peternak, petelur, peternak ayam, tambak, itu belum,” ungkap Zulkifli saat berbincang dengan petani di Desa Tamelang, Purwasari, Karawang, Kamis (6/11/2025).

    Dia mengakui pemerintah sudah meracik strategi untuk meningkatkan pendapatan nelayan hingga peternak. Mulai 2026, pembangunan kampung nelayan akan dimasifkan, termasuk tambak di sepanjang pesisir Jawa Barat. Tak cuma itu, jumlah peternakan juga akan kembali digenjot di berbagai titik.

    “Nanti tahun depan. Kita akan bangun di Jawa Barat ini, 20 ribu hektare tambak, ya. Di Pantura pantai-pantai kita akan bangun 2.000 kampung nelayan. Besar-besaran ini akan dibangun, akan dibangun peternak juga besar-besaran, ayam, petelur dan seterusnya,” tuturnya.

    Selain sebagai solusi kesejahteraan nelayan dan peternak, langkah itu disinyalir mampu meningkatkan produksi. Tujuannya, menopang kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 82,9 juta orang. “Karena tahun depan. Kita akan.. Pak Presiden kebijakannya akan memberi makan 82,9 juta anak-anak, balita dan ibu hamil,” tandasnya.