Category: Liputan6.com Ekonomi

  • Serba-Serbi BSU BPJS Ketenagakerjaan dan Cara Cek Statusnya

    Serba-Serbi BSU BPJS Ketenagakerjaan dan Cara Cek Statusnya

    Untuk dapat menjadi penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan, pekerja harus memenuhi beberapa kriteria yang diatur dalam Permenaker Nomor 5 Tahun 2025. Salah satu syarat utama adalah status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang valid dan terdaftar.

    Selain itu, pekerja wajib berstatus peserta aktif dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan hingga bulan April atau Mei 2025. Ketentuan ini berlaku khusus bagi kategori Pekerja Penerima Upah (PU), dengan batas waktu kepesertaan aktif hingga 30 April 2025.

    Pekerja juga harus memiliki gaji atau upah paling banyak Rp3.500.000 per bulan. Apabila upah melebihi batas tersebut, maka batasannya akan disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) atau Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di daerah masing-masing. Penting untuk dicatat bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN), prajurit TNI, atau anggota POLRI tidak berhak menerima BSU.

    Program ini memprioritaskan pekerja yang tidak sedang menerima bantuan sosial lainnya secara bersamaan dari pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Prakerja, atau Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM). Bagi pekerja asing (WNA), syaratnya minimal sudah bekerja 6 bulan di Indonesia dan wajib mengunggah paspor sebagai dokumen pendukung.

  • Bangkit dari Krisis, Kini Sukses Produksi Bumbu Sehat Berkat Rumah BUMN BRI

    Bangkit dari Krisis, Kini Sukses Produksi Bumbu Sehat Berkat Rumah BUMN BRI

    Liputan6.com, Jakarta – Kehidupan tak selalu berjalan mulus. Namun dari ujian terberat, seringkali muncul kekuatan luar biasa. Itulah yang dialami Dewi Aminah, perempuan asal Solo yang kini dikenal sebagai sosok inspiratif di balik Iswara Food, produsen bumbu dan tepung bumbu kemasan yang berkembang berkat bimbingan Rumah BUMN BRI Solo.

    Perjalanan Dewi membangun bisnis ini bukan sekadar cerita wirausaha, tapi cermin perjuangan seorang ibu, istri, dan perempuan yang tak menyerah pada nasib. Semua bermula saat usaha batik keluarganya di Pasar Klewer habis dilalap api.

    “Awalnya saya punya usaha batik di Pasar Klewer dari awal mula pernikahan sampai umur anak saya ketiga. Bisnis batik itu luar biasa, cari uangnya gampang. Tapi kemudian semuanya habis terbakar saat kejadian kebakaran di Pasar Klewer,” kenang Dewi.

    Di tengah upaya bangkit, tantangan baru muncul. Anak ketiganya lahir dengan kondisi autis dan hiperaktif. Demi sang buah hati, Dewi mulai belajar memasak dan meracik bumbu sehat sendiri.

    “Awalnya saya nggak bisa masak, sampai akhirnya saya belajar dan bisa membuat bumbu-bumbu dalam kemasan ini. Tapi, saya bikin yang beda, tepungnya dari tepung mokaf yang kemudian saya olah jadi tepung ayam krispi, tepung tempe mendoan, dan masih banyak lagi,” ujarnya.

    Tahun 2008, lahirlah Iswara Food, nama yang ia pilih karena bermakna “perempuan tangguh”. Usahanya pun berkembang berkat semangat dan nilai unik yang ditawarkan produknya.

    “Keunikan dari produk Iswara Food ini, satu, bahan mudah didapat, dua, murah dan tentunya sehat, karena bumbu ini rempah-rempah yang ada di Indonesia, alami dari produk Indonesia, yang ditanam dari Indonesia juga. Jadi lebih murah, mudah didapat di pasar-pasar tradisional dari bumbu dasarnya, misalnya merica, tumbar, semuanya itu dari harga yang lebih murah, tapi tetap sehat,” jelas Dewi.

    Berdaya Bersama BRI, Berkembang Bersama Masyarakat

    Perjalanan Iswara Food makin berkembang saat Dewi mengikuti program BRIncubator dari Rumah BUMN BRI. Program ini membuka mata Dewi pada strategi pemasaran, branding, hingga pengemasan produk yang lebih baik.

    “Alhamdulillah saya mendapatkan bimbingan dari BRI, di mana saya ikut program BRIncubator selama 10 hari. Hal ini yang membuat saya jadi lebih percaya diri. Saya memasarkan produk saya dengan langkah-langkah yang lebih tepat sasaran, dari media sosial. Kita juga bisa punya toko online dari HP. Produksinya juga lebih bagus, kita dibimbing untuk packaging yang baik itu seperti apa. Lalu di tahun 2024, saya mendapatkan kesempatan mengenalkan produk saya lebih luas lewat BRI expo,” terangnya.

    Tak hanya untuk dirinya, Dewi juga menjadikan Iswara Food sebagai ladang pemberdayaan ibu-ibu di sekitarnya. Ia membuka pelatihan gratis dan pendampingan usaha bagi ibu rumah tangga yang ingin mandiri secara ekonomi.

    “Saya juga memberikan pelatihan kepada ibu anak yatim, ibu yang suaminya di penjara, sehingga mereka bisa bikin bisnis dengan modal kecil. Misalnya kita beri pelatihan membuat sosis, nanti setiap bulannya ada pendampingan dan pelaporan ke kami. Alhamdulillah dari semua pelatihan-pelatihan saya, pasti menelurkan usaha-usaha baru yang saya latih. Bisa juga yang sudah punya modal, itu bisa menjadi produsen juga untuk jamu ini, dengan nama berbeda nanti untuk sertifikat PIRT-nya, sertifikat halalnya saya bantu secara gratis. Ibu-ibu yang pengen punya usaha dari modal kecil, dari rumah bisa, yang penting punya niat, Insya Allah, Allah akan memberi jalan,” ungkapnya.

    Komitmen BRI: UMKM Naik Kelas Lewat BRIncubator

    Program BRIncubator dari BRI memang dirancang untuk mendorong UMKM naik kelas melalui pelatihan, digitalisasi, dan akses pasar. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Mikro BRI, Akhmad Purwakajaya, dalam kesempatan terpisah.

    “Melalui peningkatan literasi, digitalisasi, dan kemudahan akses, UMKM didorong untuk memperkuat daya saing dan menghasilkan nilai tambah di pasar,” jelasnya.

    Menurutnya, BRIncubator merupakan bukti komitmen BRI terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat bawah secara konkret dan berkelanjutan.

    Kisah Dewi Aminah menjadi bukti bahwa ketangguhan, jika didukung dengan kesempatan dan bimbingan yang tepat, mampu mengubah ujian hidup menjadi lompatan menuju kesuksesan. Kini, Iswara Food tak hanya menjadi merek bumbu sehat, tapi juga simbol kekuatan seorang ibu dan semangat pemberdayaan.

  • Harga Emas 24 Karat Hari Ini 14 Desember 2025: Antam Stabil, Pegadaian Fluktuatif

    Harga Emas 24 Karat Hari Ini 14 Desember 2025: Antam Stabil, Pegadaian Fluktuatif

    Berbeda dengan Antam, Harga Emas 24 Karat Hari Ini di Pegadaian mengalami sedikit pergerakan. Untuk produk emas UBS, harga per gram tercatat turun tipis menjadi Rp 2.532.000 pada Minggu, 14 Desember 2025. Sebelumnya, harga emas UBS berada di angka Rp 2.537.000 per gram.

    Sementara itu, emas Galeri24 menunjukkan stabilitas harga pada hari ini. Harga emas Galeri24 per gram tetap berada di angka Rp 2.491.000. Kedua jenis emas ini, baik UBS maupun Galeri24, memiliki kadar kemurnian 99,99 persen atau setara dengan 24 karat.

    Meskipun memiliki kadar kemurnian yang sama, terdapat perbedaan harga antara emas Antam, UBS, dan Galeri24. Emas Antam umumnya memiliki harga yang sedikit lebih tinggi, salah satunya karena faktor sertifikasi internasional LBMA yang dimilikinya. Perbedaan ini menjadi pertimbangan penting bagi calon pembeli.

    Berikut adalah rincian harga emas UBS berdasarkan berat per 14 Desember 2025:

    0,5 gram: Rp 1.369.000
    1 gram: Rp 2.532.000
    2 gram: Rp 5.025.000
    5 gram: Rp 12.416.000
    10 gram: Rp 24.702.000

    Dan berikut rincian harga emas Galeri24 berdasarkan berat per 14 Desember 2025:

    0,5 gram: Rp 1.306.000
    1 gram: Rp 2.491.000
    2 gram: Rp 4.909.000
    5 gram: Rp 12.183.000
    10 gram: Rp 24.300.000
    1.000 gram: Rp 2.405.499.000

  • Ayo Berburu Tiket Pesawat Nataru, Ada Diskon hingga 14%

    Ayo Berburu Tiket Pesawat Nataru, Ada Diskon hingga 14%

    Liputan6.com, Jakarta – Menjelang penghujung tahun, suasana liburan Natal dan Tahun Baru selalu identik dengan meningkatnya arus perjalanan. Bandara, stasiun, hingga terminal kembali dipadati masyarakat yang ingin pulang kampung atau sekadar berlibur. 

    Tahun ini, pemerintah berupaya membuat perjalanan tersebut terasa lebih ringan lewat Program Diskon Tiket Transportasi Nataru 2025/2026.

    Kebijakan ini menjadi bagian dari paket stimulus ekonomi akhir tahun yang rutin digulirkan pemerintah. Tujuannya sederhana namun strategis yakni menjaga mobilitas masyarakat tetap tinggi di tengah libur panjang, sekaligus menggerakkan roda perekonomian. 

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, kebijakan tersebut merupakan arahan langsung Presiden untuk menghadirkan layanan transportasi yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

    “Kebijakan ini merupakan arahan langsung Bapak Presiden untuk memberikan insentif kepada masyarakat melalui penyediaan layanan transportasi yang lebih terjangkau. Mobilitas masyarakat merupakan komponen yang sangat penting dan berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga perlu dioptimalkan selama masa Libur Nataru 2025/2026 ini,” kata Airlangga dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, Minggu (14/12/2025).

    Mobilitas dinilai sebagai urat nadi aktivitas ekonomi. Ketika masyarakat bergerak, sektor pariwisata, perdagangan, hingga jasa ikut berdenyut. Karena itu, momen libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dipandang sebagai waktu yang tepat untuk mengoptimalkan pergerakan orang dan barang melalui insentif harga tiket.

     

     

     

  • Pertamina Distribusikan BBM dan LPG di Aceh Lewat Skema Alternatif Pascabencana

    Pertamina Distribusikan BBM dan LPG di Aceh Lewat Skema Alternatif Pascabencana

    Liputan6.com, Jakarta – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) terus mengupayakan pemulihan distribusi energi di sejumlah wilayah Aceh pascabencana dengan menerapkan berbagai skema alternatif, baik untuk penyaluran BBM maupun LPG.

    Untuk komoditas LPG, kendala distribusi terjadi di beberapa wilayah Aceh akibat terbatasnya akses logistik pascabencana.

    Sebagai langkah mitigasi, Pertamina telah menyalurkan LPG melalui jalur laut menggunakan kapal Ro-Ro dari Lhokseumawe ke Banda Aceh dengan total pengiriman mencapai 990 metrik ton LPG.

    Langkah ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan LPG bagi masyarakat dan mempercepat proses pemulihan distribusi di wilayah terdampak.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyampaikan bahwa seluruh upaya pemulihan distribusi energi dilakukan secara bertahap dan kolaboratif.

    “Pemulihan distribusi energi di wilayah terdampak bencana terus dilakukan bersama berbagai pihak dan difokuskan pada skala prioritas, seperti operasional fasilitas layanan publik, rumah sakit, serta kelancaran penyaluran bantuan kemanusiaan bagi masyarakat,” jelas Fahrougi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (14/12/2025).

    Sementara itu, untuk komoditas BBM, kendala distribusi terjadi di wilayah Aceh Tamiang. Pertamina melakukan penguatan suplai dengan mengoptimalkan jalur distribusi yang masih memungkinkan agar layanan kepada masyarakat tetap berjalan.

  • Jurus Jepara Bawa UMKM Naik Kelas

    Jurus Jepara Bawa UMKM Naik Kelas

    Sebelumnya, pemerintah terus memperkuat pembiayaan usaha produktif sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi instrumen utama dalam memperluas akses pembiayaan bagi UMKM agar semakin berdaya saing dan mampu meningkatkan kapasitas usaha. Seiring hal itu, pemerintah pun menetapkan bunga flat untuk KUR.

    Hingga menjelang akhir 2025, realisasi penyaluran mencapai Rp 240,09 triliun atau 83,77% dari target Rp 286,61 triliun. Dana tersebut telah mengalir kepada 4,07 juta pelaku UMKM dengan tingkat kredit bermasalah (NPL) yang tetap terjaga rendah di level 2,18% per 31 Oktober 2025.

    “Kinerja KUR tahun ini menunjukkan konsistensi yang baik. Target debitur baru mencapai 99,96% dengan 2,34 juta pelaku usaha, sementara debitur graduasi yang naik kelas bahkan mencapai 1,17 juta debitur. Ini membuktikan KUR tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tapi benar-benar mendorong usaha produktif untuk tumbuh dan naik kelas,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM, seperti dikutip dari laman ekon.go.id, Jumat (21/11/2025).

    Sejalan dengan penguatan perekonomian dari sisi produksi, penyaluran KUR ke sektor produksi juga mencatat kinerja impresif dengan porsi 60,7%, melampaui target 60%.

    Pemerintah menegaskan komitmen untuk meningkatkan peran KUR dalam mendukung penguatan rantai pasok domestik dan penciptaan lapangan kerja. Hingga akhir tahun 2025, diperkirakan penyaluran KUR mampu mendorong penyerapan sekitar 20 juta tenaga kerja, yang menunjukkan bahwa setiap satu debitur KUR berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja rata-rata empat orang.

     

  • Harga Emas Perhiasan Hari Ini 14 Desember 2025, 9 Karat Cuma Segini

    Harga Emas Perhiasan Hari Ini 14 Desember 2025, 9 Karat Cuma Segini

    Harga emas di Pegadaian, khususnya melalui Galeri 24, juga menunjukkan pergerakan signifikan menjelang pertengahan Desember 2025. Pada 12 Desember 2025, emas UBS tembus Rp 2.537.000 per gram, sementara Galeri24 naik ke Rp 2.491.000 per gram. Harga emas batangan di Galeri 24 ini terakhir diperbarui pada 11 Desember 2025.

    Berbagai faktor turut memengaruhi Harga Emas Perhiasan Hari Ini. Dinamika pasar global dan lokal, termasuk nilai tukar rupiah, berperan besar dalam penentuan harga. Faktor musiman, seperti peningkatan permintaan menjelang akhir tahun, juga dapat mendorong kenaikan harga emas.

    Selain itu, kondisi ekonomi makro dunia dan peristiwa geopolitik memiliki dampak signifikan. Fluktuasi harga emas internasional, perubahan suku bunga global, serta ketegangan geopolitik seperti serangan Iran ke Israel yang sempat membuat harga emas mendekati level $2.400, menjadi indikator penting. Namun, kenaikan ini bisa bersifat sementara jika ketegangan mereda, sehingga masyarakat diimbau untuk terus mengikuti pembaruan harga dari sumber terpercaya.

  • Bank Raya Dukung PKL Sidodadi Semarang lewat Fasilitas Usaha dan Literasi Keuangan Digital

    Bank Raya Dukung PKL Sidodadi Semarang lewat Fasilitas Usaha dan Literasi Keuangan Digital

    Liputan6.com, Semarang – PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya), anak usaha digital dari BRI Group, kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha lokal. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Bank Raya menyerahkan dukungan fasilitas usaha dan literasi keuangan digital kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Cluster Unggulan Sidodadi, Semarang.

    Langkah ini menjadi bagian dari inisiatif berkelanjutan Bank Raya untuk memperkuat sektor ekonomi kerakyatan, khususnya di segmen usaha mikro dan kecil.

    “Cluster Unggulan merupakan salah satu flagship program TJSL kami untuk memberdayakan pelaku usaha lokal agar dapat naik kelas dengan memanfaatkan bank digital, sehingga mereka dapat melayani pelanggan dengan lebih baik dan mengatur operasional usahanya dengan lebih efektif,” ujar Ajeng Putri Hapsari, Corporate Secretary Bank Raya .

    Tak hanya memberikan fasilitas pendukung usaha, Bank Raya juga secara aktif melakukan edukasi digital melalui Community Branch mereka. Edukasi ini menyasar kemampuan pengelolaan keuangan usaha dengan memanfaatkan fitur-fitur digital seperti Saku Bisnis, QRIS Bisnis, dan Fitur Kasir yang terintegrasi di aplikasi Raya.

    “Melalui Community Branch, kami melakukan pendampingan usaha dan juga literasi keuangan secara rutin yang juga telah menjadi kewajiban kami sebagai bank digital untuk mendorong percepatan adopsi keuangan digital di masyarakat. Tidak hanya melalui cluster unggulan dan komunitas, tapi kami juga rutin melakukan literasi keuangan melalui sosial media untuk menjangkau masyarakat lebih luas,” tambah Ajeng .

    Bank Raya menyebut, fitur Saku Bisnis dirancang khusus untuk menunjang kebutuhan pelaku usaha. Beberapa keunggulannya antara lain:

    Mass transfer: memungkinkan transfer ke 10 rekening sekaligus secara real-time untuk kebutuhan payroll atau pembayaran ke supplier.

    Multi-wallet: pelaku usaha dapat membuat hingga 5 saku bisnis berbeda untuk memisahkan dana sesuai kebutuhan.

    Mutasi rekening real-time: mempermudah pemantauan arus kas operasional usaha .

    Tak kalah penting, QRIS Bisnis juga semakin luas digunakan. Hingga September 2025, fitur ini telah digunakan oleh lebih dari 11.000 merchant di 23 kota seluruh Indonesia. Keunggulannya mencakup:

    Notifikasi transaksi real-time

    Mutasi otomatis
    Pencairan dana dalam empat batch per hari .

    “Ke depan, kami akan terus menghadirkan inovasi-inovasi yang relevan dan berkelanjutan bagi pelaku usaha serta komunitas lokal melalui berbagai program TJSL kami untuk masyarakat,” tutup Ajeng .

    Sebagai informasi, Cluster Sidodadi Semarang menjadi wilayah kedelapan dari total lokasi pemberdayaan yang dilakukan Bank Raya, setelah sebelumnya menyasar lokasi seperti Alun-Alun Kota Batu Malang, Kuliner Keprabon Surakarta, Pujasera Hayamwuruk Semarang, Pasar Kranggan Yogyakarta, hingga Jatiraras Cibinong, Bogor. Total, program ini telah menyentuh lebih dari 200 pelaku usaha.

  • Dari Kain Perca jadi Busana Premium, Ini Kisah Batik Malessa yang Tumbuh Bersama BRI

    Dari Kain Perca jadi Busana Premium, Ini Kisah Batik Malessa yang Tumbuh Bersama BRI

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah hiruk pikuk Kota Solo, tepatnya di Kampung Dipotrunan, Tipes, Serengan, sekelompok ibu rumah tangga tampak sibuk menata kain, menjahit pola, hingga memproduksi busana khas nan elegan. Dari tempat sederhana inilah Batik Malessa berkembang, tidak hanya sebagai usaha rumahan, tetapi juga menjadi simbol pemberdayaan perempuan dan keberhasilan UMKM naik kelas.

    Usaha ini dirintis oleh Madu Mastuti pada 2018, berangkat dari mimpi sederhana, yaitu memberikan ruang kerja bagi ibu rumah tangga tanpa harus meninggalkan keluarga. Ia menyadari bahwa banyak perempuan di sekitarnya memiliki keterampilan, namun tidak punya wadah untuk berkarya.

    “Awalnya dari membuat daster berbahan kain perca, kain sisa yang dijadikan daster atau baju rumahan ibu-ibu. Lama-lama usaha berkembang, hingga merambah ke bidang kerajinan dan fashion. Kami memproduksi produk-produk premium seperti batik, lurik, dan tenun yang dipadupadankan menjadi produk fashion,” ujarnya.

    Nama “Malessa” sendiri merupakan gabungan dari namanya dan anaknya, Alesa, yang sekaligus menjadi simbol ikatan keluarga dan semangat kolaborasi.

    Produk Zero Waste, Kualitas Premium

    Batik Malessa kini menghadirkan dua lini utama: produk massal seperti daster yang dijual di toko oleh-oleh, dan lini eksklusif berupa busana padu padan batik, lurik, serta tenun. Proses produksinya tak main-main. Setiap desain diawali dengan sketsa unik, dan sisa kain tak terpakai disulap menjadi tas, topi, bantal, hingga dompet sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip zero waste.

    Keunikan produk Malessa pun berhasil menarik perhatian banyak kalangan, bahkan hingga digunakan oleh MC Piala Dunia U-17 dan sejumlah pejabat publik.

    Produksi yang semakin meningkat, yakni naik 40% dibanding awal usaha, juga tidak lepas dari peran BRI. Melalui pinjaman KUR, Malessa dapat membeli mesin jahit dan potong baru, sehingga efisiensi kerja semakin meningkat dan jangkauan distribusi semakin luas.

    “Alhamdulillah, dari tahun 2018 sampai 2025, usaha kami terus berkembang dan sudah memberdayakan masyarakat sekitar. Kini, kami memiliki mitra kerja dengan toko oleh-oleh dan toko batik di dalam maupun luar kota, bahkan di bandara-bandara,” kata Madu.

    Dapat Dukungan Rumah BUMN BRI, Siap Ekspor ke Mancanegara

    Kunci sukses Malessa tidak hanya pada kualitas produknya, tapi juga pada proses pembinaan yang komprehensif dari BRI melalui Rumah BUMN BRI Solo. Di sinilah Madu dan timnya mendapat pelatihan bisnis, digitalisasi, hingga ekspor.

    “Program-program BRI itu luar biasa. Saya mendapatkan banyak ilmu baru, pendampingan, dan orientasi peningkatan kapasitas agar UMKM bisa naik kelas dan siap ekspor,” tuturnya.

    Kini, produk Malessa sudah menembus toko-toko besar, hotel, dan bandara di Solo, bahkan pernah dipamerkan hingga ke Belanda, Swiss, dan Australia.

    Lebih dari sekadar usaha, Madu menegaskan bahwa Malessa adalah rumah bagi perempuan untuk bertumbuh. Ia membentuk Kelompok Wanita Berkarya sebagai wadah untuk belajar keterampilan sekaligus mengasuh anak. Dengan melibatkan delapan pekerja yang terdiri dari enam perempuan dan dua laki-laki. Malessa menjadi ruang yang produktif dan inklusif.

    “Jika ibu-ibu berdaya, ekonomi keluarga dan masyarakat ikut kuat,” katanya penuh keyakinan.

    Komitmen BRI: Perkuat UMKM Lokal di Seluruh Daerah

    Di tempat terpisah, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya menyampaikan bahwa pemberdayaan UMKM seperti Batik Malessa merupakan bagian dari strategi besar BRI dalam memperkuat ekonomi lokal.

    “Upaya ini merupakan bagian dari strategi BRI untuk memperkuat ekosistem UMKM di berbagai daerah di Indonesia. Dengan dukungan pemberdayaan BRI, UMKM diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan menghasilkan nilai tambah di pasar,” ujarnya.

    Hingga akhir September 2025, BRI tercatat telah membina 54 Rumah BUMN BRI dengan total lebih dari 17 ribu pelatihan yang digelar demi mendorong UMKM naik kelas.

    Kisah sukses Batik Malessa adalah bukti nyata bahwa dengan kolaborasi, inovasi, dan dukungan menyeluruh, UMKM lokal mampu bersaing, bahkan hingga ke panggung internasional.

  • Kendaraan Hibah Tidak Wajib BBNKB? Begini Kebijakan Resmi Pemprov DKI

    Kendaraan Hibah Tidak Wajib BBNKB? Begini Kebijakan Resmi Pemprov DKI

    Liputan6.com, Jakarta – Penyerahan kendaraan bermotor melalui hibah merupakan praktik yang sering ditemui di tengah masyarakat. Namun, masih banyak yang mempertanyakan apakah kendaraan yang diterima melalui hibah tetap dikenai Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Untuk memahami jawabannya, penting mengetahui aturan yang berlaku dan perubahan kebijakan terbaru di Provinsi DKI Jakarta.

    Apa yang Dimaksud dengan BBNKB?

    BBNKB adalah pajak yang dikenakan atas perpindahan hak kepemilikan kendaraan bermotor. Perpindahan ini dapat terjadi karena transaksi jual beli, pertukaran, pewarisan, maupun pemberian hibah. Dengan kata lain, setiap perubahan kepemilikan pada prinsipnya memunculkan kewajiban BBNKB.

    Aturan Baru: Hibah Kendaraan Dibebaskan dari BBNKB

    Per 5 Januari 2025, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan ketentuan baru terkait BBNKB untuk kendaraan hibah. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa:

    Kendaraan yang diterima melalui hibah dibebaskan dari BBNKB selama bukan merupakan kendaraan penyerahan pertama.

    Implementasinya:

    Jika kendaraan hibah menjadi kendaraan kedua atau lebih (seken/bekas), maka BBNKB tidak dikenakan.
    Pembebasan ini berlaku untuk seluruh bentuk hibah, baik antar anggota keluarga maupun hibah dari pihak lain.

    Kebijakan ini hadir untuk menyederhanakan proses administrasi kepemilikan kendaraan dan mengurangi beban biaya bagi masyarakat yang menerima kendaraan tanpa transaksi pembelian.

    Alasan di Balik Kebijakan Pembebasan

    Pemerintah provinsi menerapkan pembebasan tersebut dengan beberapa pertimbangan, di antaranya:

    Memberikan keringanan biaya bagi masyarakat yang melakukan balik nama kendaraan hibah.
    Mengadaptasi aturan perpajakan daerah agar lebih tepat sasaran.
    Menghapus potensi beban pajak berganda untuk kendaraan yang bukan hasil transaksi jual beli.

    Dengan demikian, kendaraan hibah dapat dialihkan kepemilikannya tanpa pungutan BBNKB, selama tidak termasuk kategori kendaraan penyerahan pertama.