Category: Liputan6.com Ekonomi

  • Harga Emas Antam 25 November 2025 Melambung Rp 40.000, Cek Rinciannya di Sini!

    Harga Emas Antam 25 November 2025 Melambung Rp 40.000, Cek Rinciannya di Sini!

    Harga emas dunia menguat pada perdagangan Senin, didorong meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga bulan depan. Kenaikan harga emas juga didorong oleh pelemahan dolar AS.

    Mengutip CNBC, Selasa (25/11/2025), harga emas di pasar spot naik 1,2% ke posisi USD 4.113,59 per troy ounce pada pukul 13.51 waktu New York. Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menguat 0,9% ke USD 4.115,4 per troy ounce.

    Pelemahan indeks dolar turut menjadi pemicu kenaikan harga emas karena membuat aset yang dibanderol dalam dolar lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.

    “Pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve berada di jalur untuk menurunkan suku bunga pada Desember,” ujar Kepala analis komoditas TD Securities Bart Melek.

    Menurut Melek, kombinasi ekspektasi suku bunga lebih rendah dan dolar AS yang melemah memberikan dorongan kuat bagi emas sebagai aset lindung nilai.

    Sebelumnya, Presiden The Fed New York John Williams menyampaikan bahwa suku bunga AS bisa turun “dalam waktu dekat” tanpa mengganggu target inflasi, sekaligus membantu menahan pelemahan pasar tenaga kerja.

  • Tuna Hasil Tangkapan Tradisional Indonesia Jadi Primadona Pasar Premium Dunia

    Tuna Hasil Tangkapan Tradisional Indonesia Jadi Primadona Pasar Premium Dunia

    Liputan6.com, Jakarta – Indonesia memiliki peluang besar memperkuat posisinya sebagai pemasok ekspor tuna berkelanjutan ke pasar premium dunia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, nilai ekspor tuna Indonesia mencapai USD 680 juta, atau setara Rp 1,13 triliun di 2022.

    Adapun tren permintaan terhadap tuna yang ditangkap secara tradisional dan berkelanjutan tumbuh di atas 15 persen per tahun di pasar Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa.

    Khusus pasar Eropa dan Inggris, permintaan untuk tuna yang ditangkap dengan metode tradisional berkelanjutan huhate mencapai lebih 26.000 metrik ton (MT), dan potensi terus bertambah.

    Tuna Consortium (TC) dan Asosiasi Perikanan Pole & Line dan Handline Indonesia (AP2HI) menegaskan kembali, bahwa huhate selaku metode penangkapan tuna tradisional Indonesia menggunakan joran dan tali pancing memiliki nilai strategis. Tak hanya bagi keberlanjutan ekosistem laut, tali juga menyodorkan keunggulan kompetitif bagi industri tuna nasional.

    “Huhate bukan hanya warisan budaya, tetapi juga aset ekonomi yang membuka peluang besar bagi masyarakat pesisir dan industri tuna nasional. Melalui pemenuhan standar keberlanjutan global yang kini menjadi syarat utama akses pasar,” ujar Program Lead Indonesia Tuna Consortium Thilma Komaling, Selasa (25/11/2025).

    Adapun Huhate merupakan tradisi perikanan Nusantara yang telah dijalankan selama puluhan tahun. Teknik ini dikenal efisien, selektif, minim bycatch (tangkapan sampingan), dan menghasilkan kualitas tuna yang tinggi. Sehingga berkontribusi langsung pada stabilitas populasi tuna.

     

  • Pemprov DKI Jakarta Mudahkan Warga Memiliki Rumah Pertama Melalui Keringanan Pajak BPHTB

    Pemprov DKI Jakarta Mudahkan Warga Memiliki Rumah Pertama Melalui Keringanan Pajak BPHTB

    Liputan6.com, Jakarta Sebagai wujud keberpihakan kepada masyarakat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghadirkan kebijakan perpajakan yang lebih inklusif. Salah satunya, penerapan Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP) pada Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang memberikan keringanan bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah pertama.

    Seperti diketahui, sektor properti memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, di tengah harga tanah dan bangunan yang terus meningkat, banyak warga menghadapi tantangan untuk memiliki rumah sendiri karena beban biaya yang tinggi, termasuk pajak dan biaya perolehan hak atas tanah.

    Melalui kebijakan NPOPTKP, Pemprov DKI Jakarta berupaya memberikan ruang bagi masyarakat agar lebih mudah mewujudkan kepemilikan hunian pertama yang layak dan terjangkau.

    Memahami NPOPTKP dan Dasar Perhitungannya

    NPOPTKP (Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak) merupakan batas nilai NPOP (Nilai Perolehan Objek Pajak) yang tidak dikenai pajak. NPOP sendiri digunakan sebagai dasar perhitungan pajak atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan yang timbul karena peristiwa hukum tertentu. Apabila nilai NPOP melebihi batas NPOPTKP, maka selisih antara keduanya akan menjadi dasar perhitungan BPHTB yang harus dibayarkan oleh wajib pajak.

    Besaran NPOPTKP di Wilayah DKI Jakarta

    1. Perolehan hak pertama selain hibah wasiat/waris:

    Wajib pajak yang memperoleh hak atas tanah atau bangunan di Jakarta untuk pertama kali berhak atas NPOPTKP sebesar Rp250 juta.

    2. Perolehan hak pertama karena hibah wasiat/waris:

    Untuk perolehan yang diterima anggota keluarga sedarah garis lurus (orang tua-anak, anak-orang tua, kakek/nenek-cucu), termasuk suami atau istri, diberikan NPOPTKP sebesar Rp1 miliar.
    Untuk perolehan oleh anggota keluarga di luar garis lurus, termasuk suami atau istri, diberikan NPOPTKP sebesar Rp250 juta.

  • Cara Mudah Cek Bansos Online via bansos.kemensos.go.id dan Aplikasi Resmi Kemensos

    Cara Mudah Cek Bansos Online via bansos.kemensos.go.id dan Aplikasi Resmi Kemensos

    Selain melalui situs web, masyarakat juga memiliki opsi untuk mengecek status penerima bansos melalui aplikasi resmi Kemensos. Aplikasi “Cek Bansos” dirancang untuk mempermudah akses masyarakat terhadap informasi penerimaan bantuan sosial, menawarkan kemudahan serupa dengan fitur yang lebih terintegrasi.

    Langkah pertama adalah mengunduh aplikasi Cek Bansos Kemensos melalui Play Store untuk pengguna Android atau App Store untuk pengguna iOS. Setelah berhasil diunduh dan diinstal, buka aplikasi dan pilih menu “Cek Bansos”. Anda akan diminta untuk mengisi data sesuai KTP, seperti provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, dan nama lengkap.

    Selesaikan verifikasi captcha yang muncul untuk memastikan Anda bukan robot, lalu klik “Cari Data”. Jika Nomor Induk Kependudukan (NIK) Anda terdaftar, aplikasi akan menampilkan jenis bantuan yang diterima, seperti PKH, BPNT, atau beras, lengkap dengan status dan periode pencairannya. Aplikasi ini juga menyediakan fitur “Usul & Sanggah” bagi masyarakat yang merasa layak menerima namun belum tercatat atau menemukan penerima yang tidak tepat sasaran.

    Fitur “Usul & Sanggah” ini sangat penting untuk menjaga akurasi data penerima bansos dan memastikan bantuan tepat sasaran. Masyarakat dapat berperan aktif dalam pengawasan penyaluran bansos melalui aplikasi ini. Pastikan data kependudukan selalu diperbarui agar proses pendaftaran dan pengecekan bansos berjalan lancar.

  • Kenalkan Rama Raju Mantena, Miliarder Gelar Pernikahan Mewah Undang Anak Trump hingga Jlo

    Kenalkan Rama Raju Mantena, Miliarder Gelar Pernikahan Mewah Undang Anak Trump hingga Jlo

    Liputan6.com, Jakarta Semua mata tertuju pada Donald Trump Jr yang terlihat datang ke kota Udaipur untuk menghadiri pernikahan bergengsi seorang miliarder India. Dia adalah Rama Raju Mantena, pengusaha AS asal Andhra, yang menggelar pesta mewah untuk pernikahan putrinya, Netra Mantena.

    Netra menikah dengan Vamsi Gadiraju di Istana Pulau Jag Mandir yang bersejarah, pada pada hari Minggu kemarin. Selain anak Trump, pernikahan ini juga menghadirkan Jennifer Lopez hingga Justin Bieber sebagai penghibur tamu undangan. Lalu siapakah sosok miliarder Rama Raju Mantena?

    Melansir laman timesofindia, Selasa (25/11/2025), Rama Raju Mantena — yang dikenal banyak orang sebagai Raj — merupakan lulusan farmasi yang pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1984.

    Dia kemudian membangun usaha yang mampu mendulang sukses. Selama beberapa dekade, ada tujuh perusahaan di sektor farmasi dan Teknologi Informasi (TI) dibangunnya. Perusahaan ini terus berkembang dan meningkat nilainya. 

    Perusahaan yang dia dirikan antara lain bergerak di bidang kesehatan, termasuk ICORE Healthcare, Ingenious Pharmaceuticals, dan OncoScripts.

    Perusahaan terbarunya, Integra Connect, berfokus pada pengobatan presisi berbasis nilai dan memimpin dalam data dunia nyata, analitik, dan kemampuan AI untuk mengatur perawatan khusus.

    Naluri bisnis dan kesuksesan Rama Raju di Amerika Serikat (AS) telah memberinya reputasi sebagai tokoh industri yang berpengaruh.

    Dia ternyata merupakan keponakan Gokaraju Gangaraju, mantan anggota parlemen BJP yang juga seorang pengusaha.

     

  • Galeri24 dan UBS Kompak Turun

    Galeri24 dan UBS Kompak Turun

    Harga emas dunia menguat pada perdagangan Senin, didorong meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga bulan depan. Kenaikan harga emas juga didorong oleh pelemahan dolar AS.

    Mengutip CNBC, Selasa (25/11/2025), harga emas di pasar spot naik 1,2% ke posisi USD 4.113,59 per troy ounce pada pukul 13.51 waktu New York. Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menguat 0,9% ke USD 4.115,4 per troy ounce.

    Pelemahan indeks dolar turut menjadi pemicu kenaikan harga emas karena membuat aset yang dibanderol dalam dolar lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.

    “Pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve berada di jalur untuk menurunkan suku bunga pada Desember,” ujar Kepala analis komoditas TD Securities Bart Melek.

    Menurut Melek, kombinasi ekspektasi suku bunga lebih rendah dan dolar AS yang melemah memberikan dorongan kuat bagi emas sebagai aset lindung nilai.

    Sebelumnya, Presiden The Fed New York John Williams menyampaikan bahwa suku bunga AS bisa turun “dalam waktu dekat” tanpa mengganggu target inflasi, sekaligus membantu menahan pelemahan pasar tenaga kerja.

  • Ketua Komisi XI DPR Cecar Dirjen Pajak Soal Sistem Coretax Digarap Anak SMA

    Ketua Komisi XI DPR Cecar Dirjen Pajak Soal Sistem Coretax Digarap Anak SMA

    Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun meminta klarifikasi Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, Bimo Wijayanto. Terutama mengenai kabar sistem coretax digarap oleh pihak selevel ‘anak SMA’.

    Dia meminta klarifikasi Bimo mengenai hal tersebut. Apalagi, sistem coretax ini pula yang sempat menjadi perhatian Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa beberapa waktu lalu.

    “Perlu diklarifikasi pak pernyataan dan statement-nya Menteri Keuangan yang mengatakan bahwa coretax itu programmer-nya dari vendornya itu lulusan SMA, ini yang ngomong Menkeu loh,” kata Misbakhun dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Pajak Kemenkeu, Senin (24/11/2025).

    Dia mempertanyakan alasan penggunaan pihak ketiga dari luar negeri yang setara dengan lulusan SMA, termasuk lamanya waktu persiapan coretax sebelum efektif digunakan. Dia juga menyoroti kalau Presiden Prabowo Subianto yang lebih memilih produk lokal ketimbang produk luar negeri.

    “Pak presiden kita aja pak, ada mobil mercy, ada BMW ada rolls-royce, pakainya Maung pak, produksi dalam negeri, rekayasa engineering-nya dalam negeri,” tegas dia.

    “Nah kalau yang seperti ini, kita harus klarifikasi mengenai coretax ini. Dan saya butuh kejelasan karena berita terakhirnya itu pak Purbaya, yang diakhir Oktober itu masih menyampaikan banyak kelemahan-kelemahan di coretax,” sambung Misbakhun.

     

  • Punya 40% Cadangan Nikel Dunia, Indonesia Bisa Jadi Pusat Rantai Pasok Kendaraan Listrik

    Punya 40% Cadangan Nikel Dunia, Indonesia Bisa Jadi Pusat Rantai Pasok Kendaraan Listrik

     

    Liputan6.com, Jakarta Dalam perhelatan Konferensi Perubahan Iklim Dunia COP30, MIND ID Group menegaskan bahwa masa depan industri nikel Indonesia hanya dapat berkelanjutan apabila dibangun di atas fondasi hijau dan teknologi rendah karbon.

    PT Vale Indonesia Tbk, sebagai bagian dari MIND ID, menyampaikan bahwa transformasi menuju nikel hijau menjadi kunci bagi Indonesia untuk memperkuat posisi sebagai pemain global mineral kritis di era transisi energi.

    ‎Director and Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale Indonesia Tbk, Budi Awansyah, menekankan bahwa kontribusi Indonesia terhadap agenda iklim dunia tidak cukup diukur dari besarnya cadangan mineral kritis yang dimiliki negara ini.

    Yang lebih menentukan adalah bagaimana industri nikel dikelola dengan standar lingkungan dan keberlanjutan yang mampu menjawab tuntutan global.

    ‎Budi mengingatkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 40 persen cadangan nikel dunia, menjadikannya pusat strategis dalam rantai pasok kendaraan listrik dan baterai. Namun, ia menilai persepsi publik terhadap sektor pertambangan masih diwarnai kekhawatiran atas perubahan bentang alam dan tekanan terhadap hutan.

    Untuk itu, transformasi menjadi industri hijau harus menjadi prioritas yang berjalan konsisten dan terukur.

    ‎Di hadapan peserta COP30, Budi menegaskan bahwa smelter merupakan salah satu penyumbang emisi terbesar dalam industri ekstraktif. Karena itu, bila Indonesia ingin memimpin ekosistem mineral kritis global, maka industri nikel nasional harus lebih dahulu menunjukkan kepemimpinan melalui operasi rendah karbon, efisiensi energi, dan tata kelola yang lebih ketat.

    ‎PT Vale Indonesia Tbk, menurut Budi, telah menjalankan berbagai langkah dekarbonisasi, mulai dari penggunaan energi bersih seperti hydropower, peningkatan efisiensi smelter, optimalisasi panas buangan, hingga pemanfaatan gas CO dan hidrogen dalam proses produksi.

     

  • Mobil Listrik atau Hybrid, Mana yang Dapat Insentif Lebih Banyak?

    Mobil Listrik atau Hybrid, Mana yang Dapat Insentif Lebih Banyak?

    Lebih lanjut, Riyanto menilai bahwa kendaraan listrik murni dan hybrid akan memiliki segmentasi pasar yang berbeda. Pasar daerah cenderung akan lebih menerima kendaraan hybrid faktornya karena belum seluruh wilayah memiliki kesiapan dalam memfasilitasi BEV, terutama Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebagai ekosistem penting bagi pengoperasian BEV. 

    “Ya kalau BEV pasti konsumen di kota karena perlu SPKLU. Untuk hybrid perlu lebih banyak sosialisasi ke daerah terutama luar Jawa, banyak yang belum tahu hybrid,” katanya.

    Dia menambahkan, dengan berakhirnya insentif untuk BEV CBU, pasar kendaraan hybrid dan BEV produksi ataupun rakitan lokal diprediksi akan kembali menggeliat. “Insentif BEV CBU akan berakhir. Dampaknya BEV CKD dan HEV akan meningkat pasarnya. Tentu saja industri HEV akan bergairah kembali,” ujar Riyanto.

    Bahkan, menurutnya, pemerintah layak untuk memperpanjang sekaligus memperkuat kebijakan insentif bagi produsen hybrid, terutama jika mampu meningkatkan kandungan lokal dalam proses produksinya. “Insentif kendaraan hybrid layak dilanjutkan dan diberikan tambahan dengan penambahan produksi komponen lokal,” sebutnya.

    Senada dengan itu, Pengamat Otomotif Bebin Djuana juga menilai kendaraan hybrid seharusnya mendapat perhatian lebih besar dari sisi kebijakan fiskal. “Jika fokus kita pada emisi tentunya hybrid perlu diperhitungkan, bukan hanya BEV. BEV memang tidak menyumbang emisi, sedangkan hybrid mengurangi emisi, pada saat yang sama juga mengurangi pemakaian BBM. Sudah sepatutnya pajaknya dikurangi. Jika hal ini terjadi tentu market hybrid akan meningkat,” sebut Bebin.

    Ia menilai potensi pertumbuhan kendaraan hybrid akan sangat bergantung pada besarnya insentif pajak yang diberikan serta kecepatan produsen dalam menghadirkan model-model baru di pasar.

    “Besarnya peningkatan tergantung berapa besar potongan pajak dan kecepatan pabrik menyerahkan model-model terbaru karena konsumen kita selalu menginginkan model-model terbaru dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ungkap  Bebin.

     

  • Restitusi Naik 36,4% Bikin Pendapatan Neto Pajak Indonesia Anjlok

    Restitusi Naik 36,4% Bikin Pendapatan Neto Pajak Indonesia Anjlok

    Mengutip data yang ditampilkannya, secara bruto memang pendapatan pajak RI naik 1,8% dari Rp 1.767,13 triliun di Januari-Oktober 2024 menjadi Rp 1.799,55 triliun di Januari-Oktober 2025. Setoran positif tercatat pada Maret-Oktober 2025, sedangkan Januari-Februari 2025 negatif.

    Melihat angka setoran pajak bruto, PPh Badan menyumbang pertumbuhan tertinggi dengan 5,3%, sedangkan, PPh Final, PPh Pasal 22, dan PPh Pasal 26 naik 0,3 persen. Sementara itu, PPh Oramg Pribadi dan PPh Pasal 21 anjlok 12,6%, serta PPN dan PPnBM turun 2,1%.

    “Yang mengalami pertumbuhan di sisi bruto itu PPh Badan 5,3%, kemudian tentu ini menggambarkan profitabilitas dari korporasi-korporasi yang menjadi wajib pajak penyumbang penerimaan, selain itu juga PPh final, PPh Pasal 22 dan PPh Pasal 26,” kata Bimo.

    “Ada beberapa penurunan dari sisi bruto, yang pertama itu PPH orang pribadi dan PPh Pasal 21, ini akibat adanya dampak TER (tarif efektif rata-rata) di awal tahun kemudian PPN dan PPnBM juga mengalami penurunan 2,1% karena masih terdapatnya setoran ada di deposit,” sambungnya menjelaskan.