Category: Liputan6.com Ekonomi

  • Abu Janda Dikabarkan jadi Komisaris Anak Usaha Jasa Marga: Doakan Semoga Amanah – Page 3

    Abu Janda Dikabarkan jadi Komisaris Anak Usaha Jasa Marga: Doakan Semoga Amanah – Page 3

    Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan Purwantono menyatakan angka kecelakaan lalu lintas dan fatalitas korban selama periode arus mudik Idul Fitri 2025 mengalami penurunan signifikan.

    Hal itu disampaikan Rivan saat melakukan peninjauan arus balik lebaran di KM 420 Gerbang Tol (GT) Banyumanik di jalur tol Semarang-Solo bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho dan perwakilan dari Jasa Marga.

    “Seperti tadi Pak Menteri sudah menyampaikan bahwa angka kecelakaan turun, dari data santunan Jasa Raharja, fatalitas turun 35 persen, dari jumlah korban meninggal dunia. Ini 92 persennya bukan merupakan pemudik, jadi hanya 7,5 persen yang merupakan pemudik,” kata Rivan seperti dikutip dari siaran pers, Senin (7/4/2025).

    Rivan berharap kondisi positif ini bisa terus terjaga hingga arus balik Idul Fitri 2025 berakhir. Kuncinya, dengan tetap berkordinasi antarlembaga, juga dukungan masyarakat dalam bijak berkendara.

    “Mudah-mudahan kondisi ini terus terjaga. Dan dalam arus balik yang masih tersisa, semua tetap mengikuti apa yang disampaikan oleh Pak Menhub dan Kakorlantas, sehingga semua masyarakat dapat melakukan perjalanan balik dengan baik dan tertib berlalu lintas agar selamat sampai tujuan,” ucap Rivan.

    Rivan meyakini, turunnya angka fatalitas kecelakaan arus mudik lebaran 2025 mendapat dukungan dari pelbagai stakeholders. Dia pun berterima kasih atas kerja sama yang baik dari semua pihak.

    “Terima kasih kepada Pak Menteri Perhubungan, Kakorlantas, dan seluruh instansi yang telah membuat sistem berkeselamatan sehingga arus mudik dapat berjalan dengan baik, dan juga kepada masyarakat yang aktif menjaga,” tuturnya.

  • Pastikan Saldo BRIZZI Cukup agar Bisa Melalui Arus Balik Lebaran 2025 dengan Tenang dan Nyaman, Begini Cara Top Up Saldonya! – Page 3

    Pastikan Saldo BRIZZI Cukup agar Bisa Melalui Arus Balik Lebaran 2025 dengan Tenang dan Nyaman, Begini Cara Top Up Saldonya! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Hangatnya kebersamaan bersama keluarga besar di kampung halaman, membuat beberapa orang jadi ingin berlama-lama menikmati momen mudik Lebaran mereka. Namun, berakhirnya hari libur menandai kembalinya rutinitas di tempat kerja. Mau tidak mau perjalanan balik ke kota asal pun harus mulai ditempuh.

    Sama halnya mudik, momen arus balik Lebaran juga perlu direncanakan dengan beragam persiapan. Jika membawa kendaraan sendiri, pastikan kendaraan dalam keadaan prima. Lakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk rem, oli, tekanan ban, dan bahan bakar. Servis kendaraan jika diperlukan untuk menghindari masalah di jalan.

    Selain itu, pastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit. Istirahat yang cukup sebelum perjalanan sangat penting untuk menghindari kelelahan saat berkendara. Siapkan pula barang bawaan dengan baik. Pastikan semua kebutuhan, seperti makanan, minuman, dan perlengkapan pribadi, sudah siap. Ini akan membantu mengurangi frekuensi berhenti selama perjalanan.

    Tak kalah penting, periksa kembali semua dokumen penting, seperti SIM, STNK, dan asuransi kendaraan. Jangan lupa menyiapkan e-money, seperti BRIZZI yang dikeluarkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk kebutuhan bayar tol, parkir dan transaksi non-tunai lainnya selama perjalanan mudik.

    BRIZZI menjadi salah satu solusi praktis untuk pembayaran selama melakukan arus balik lebaran. Transaksi di gerbang tol jadi lebih lancar dan kamu bisa terhindar dari risiko kurang saldo atau tidak adanya saldo. Juga tidak kelamaan menunggu uang kembalian dari petugas loket. Oleh karena itu, pastikan saldo BRIZZI lebih dari cukup untuk membayar tol maupun kebutuhan lainnya di rest area.

  • Pemerintah Dinilai Sudah Prediksi Perang Dagang Memanas, Bagaimana Strateginya? – Page 3

    Pemerintah Dinilai Sudah Prediksi Perang Dagang Memanas, Bagaimana Strateginya? – Page 3

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada sejumlah negara Asia Tenggara yang terkena tarif impor ke Amerika Serikat lebih tinggi dari Indonesia. Dia turut melihat peluang dari kondisi itu.

    Diketahui, produk asal Indonesia dikenakan tarif 32 persen. Adapun, kisaran tarif bea masuk baru ke Amerika Serikat (AS) bagi negara Asia Tenggara berkisar 10-49 persen.

    “Nah sebetulnya pengenaan terhadap negara-negara ASEAN juga relatif lebih tinggi dari kita yaitu Vietnam, Kamboja, kemudian juga Thailand. Yang lebih rendah dari kita adalah Malaysia, kemudian Filipina, dan Singapura,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025).

    Rinciannya, Kamboja dikenakan tarif 49 persen, Laos terkena 48 persen, Vietnam terkena 46 persen, Myanmar terkena 44 persen, dan Thailand terkena 36 persen.

    Sedangkan, negara dengan tarif lebih rendah dari Indonesia diantaranya, Brunei Darussalam dan Malaysia dengan 24 persen, Filipina 17 persen, dan Singapura 10 persen.

     

  • Waspada Bahaya Minum Es Teh Jumbo Rp 3.000-an

    Waspada Bahaya Minum Es Teh Jumbo Rp 3.000-an

  • Pemilik Pondok Indah Mall Murdaya Poo Meninggal Dunia Usai 2 Tahun Berjuang Melawan Kanker – Page 3

    Pemilik Pondok Indah Mall Murdaya Poo Meninggal Dunia Usai 2 Tahun Berjuang Melawan Kanker – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Murdaya Widyawimarta, dikenal luas sebagai Murdaya Poo meninggal dunia pada Senin siang, 7 April 2025 pukul 13.57 waktu Singapura akibat komplikasi kanker. Pengusaha sekaligus mantan politisi ini tutup usia setelah dua tahun berjuang melawan penyakit tersebut.

    Murdaya Widyawimartadikenal sebagai sosok ayah, suami, pengusaha, dan pegolf yang penuh dedikasi serta semangat. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan seluruh sahabat yang mengenalnya.

    “Kami sekeluarga sangat berterima kasih atas cinta dan dukungan dari para sahabat, keluarga, dan tim medis yang telah membersamai beliau selama perjuangannya melawan kanker dalam dua tahun terakhir ini,” demikian pernyataan dari pihak keluarga, dikutip Senin (7/4/2025).

    Rencananya, prosesi persemayaman (wake) akan dilaksanakan di Woodlands Memorial, Singapura.

    Kabar meninggalnya Murdaya Poo juga turut dikonfirmasi oleh Tjhai Chui Mie yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Singkawang. Ia menyampaikan belasungkawa secara terbuka melalui unggahan di media sosial instagram @tjhaichuimie.

    Dalam unggahan tersebut, ia menuliskan, “Turut Berduka Cita Yang Sedalam-dalamnya Atas Meninggalnya Bapak Murdaya Widyawimarta Poo, dalam usia 84 Tahun. Semoga Tuhan memberikan kekuatan dan penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan,”.

    Ucapan duka cita juga disampaikan Dewan Pengurus Pusat Perwakilan Umat Buddha Indonesia (DPP Walubi) lewat akun instagram @dppwalubi_pusat.

    “Sabbe sankhara anicca. Segenap Jajaran Dewan Pengurus Pusat PerwakilanUmat Buddha Indonesia turut berduka cita atas meninggalnya Bapak Murdaya Widyawimarta Po, semoga kebajikan semasa hidup mendiang mengkondisikan terlahir di alam Bahagia,” tulis @dppwalubi_pusat.

  • Ini Daftar Negara yang Kena Tarif Impor AS Lebih Besar dari Indonesia – Page 3

    Ini Daftar Negara yang Kena Tarif Impor AS Lebih Besar dari Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada sejumlah negara Asia Tenggara yang terkena tarif impor ke Amerika Serikat lebih tinggi dari Indonesia. Dia turut melihat peluang dari kondisi itu.

    Diketahui, produk asal Indonesia dikenakan tarif 32 persen. Adapun, kisaran tarif bea masuk baru ke Amerika Serikat (AS) bagi negara Asia Tenggara berkisar 10-49 persen.

    “Nah sebetulnya pengenaan terhadap negara-negara ASEAN juga relatif lebih tinggi dari kita yaitu Vietnam, Kamboja, kemudian juga Thailand. Yang lebih rendah dari kita adalah Malaysia, kemudian Filipina, dan Singapura,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025).

    Rinciannya, Kamboja dikenakan tarif 49 persen, Laos terkena 48 persen, Vietnam terkena 46 persen, Myanmar terkena 44 persen, dan Thailand terkena 36 persen.

    Sedangkan, negara dengan tarif lebih rendah dari Indonesia diantaranya, Brunei Darussalam dan Malaysia dengan 24 persen, Filipina 17 persen, dan Singapura 10 persen.

    Menko Airlangga menyoroti sektor makanan dan pakaian hingga alas kaki menjadi yang paling terdampak.

    “Penerapan tarif ini tentunya bagi Indonesia ada beberapa sektor utama yang terkena yaitu food and apparel karena itu juga menjadi andalan ekspor Indonesia. Tadi suara dari Apindo maupun (asosiasi) persepatuan juga kami dengar,” katanya.

    Intip Peluang

    Dia menjelaskan, meski ada risiko tekanan, ternyata masih ada peluang yang terbuka. Mengingat lagi, negara saingan Indonesia di sektor tersebut dikenakan tarif lebih besar dari Indonesia.

    “Namun kompetitor kita di sektor ini apakah itu China, Bangladesh, Vietnam, Kamboja itu bea masuknya di atas kita. Jadi itu juga menjadi pertimbangan, shifting produk itu juga kita perhatikan,” ucap dia.

    “Kemudian juga bagi Indonesia itu another kesempatan juga karena marketnya itu besar di Amerika,” tambah Menko Airlangga.

     

  • Perang Dagang AS-China Makin Ganas, Indonesia Sudah Siap? – Page 3

    Perang Dagang AS-China Makin Ganas, Indonesia Sudah Siap? – Page 3

    Kepala ekonom di RSM Joe Brusuelas, mengatakan masalah utama yang diangkat oleh pemerintahan Trump sebenarnya lebih banyak terkait dengan hambatan non-tarif seperti subsidi industri, regulasi kebersihan, atau sistem birokrasi yang tidak transparan. Namun, para ekonom menilai bahwa pendekatan yang digunakan Trump tidak menyasar akar masalah secara langsung.

    “Ini hanya upaya ad hoc untuk menghukum negara-negara dengan neraca dagang besar terhadap AS,” ujar Kepala ekonom di RSM Joe Brusuelas.

    Padahal, menurutnya, neraca dagang lebih mencerminkan gaya konsumsi dan tabungan domestik AS ketimbang kebijakan perdagangan negara lain.

    Dalam berbagai kesempatan, Trump menyebut defisit perdagangan sebagai krisis nasional yang mengancam pekerjaan dan pabrik dalam negeri.

    Tapi tidak semua ahli sepakat. Profesor John Dove dari Troy University menyatakan, “Jika saya belanja di toko dan membayar dengan uang tunai, saya mengalami defisit dengan toko itu. Tapi apakah saya rugi? Tentu tidak,” ujar Dove.

    Defisit, kata para ekonom, hanyalah hasil dari dinamika pasar terbuka, bukan sesuatu yang otomatis buruk. Namun, Trump berargumen bahwa tarif bisa digunakan untuk mengoreksi defisit dan sekaligus meningkatkan pendapatan negara.

     

  • Menko Airlangga Kumpulkan Ratusan Pengusaha, Ada Apa? – Page 3

    Menko Airlangga Kumpulkan Ratusan Pengusaha, Ada Apa? – Page 3

    Dia menerangkan, tarif tinggi yang ditetapkannya itu membuar barang asal Indonesia jauh lebih mahal saat dijual di Amerika Serikat. Sayangnya, bukan tambahan keuntungan yang didapat, melainkan ada kekhawatiran menurunnya pembeli produk asal Tanah Air.

    “Jadi barang Indonesia yang di Amerika kena tarif 32 persen, naik harganya. Karena harganya naik, tentu hukum ekonomi pembeli akan menurun, tetap ada yang beli. Jadi pembeli rakyat Amerika menurun untuk membeli barang Indonesia karena mahal, dikenakan tarif,” tuturnya.

    Menurunya permintaan itu, membuat produksi di Indonesia berkurang. Alhasil, perusahaan akan mengambil langkah efisiensi produksi atau opsi lainnya adalah mengurangi pegawai.

    “Salah satu yang dilakukan oleh perusahaan, hanya dua, efisiensi, kurangi sebagian karyawan, PHK sebagian karyawan, atau kalau enggak mampu sama sekali, ongkos produksi udah lebih mahal daripada pendapatan, tutup perusahaan,” tukasnya.

     

  • Tarif Impor AS Bikin Cemas, Pengusaha Minta Ini ke Pemerintah – Page 3

    Tarif Impor AS Bikin Cemas, Pengusaha Minta Ini ke Pemerintah – Page 3

    Kepala ekonom di RSM Joe Brusuelas, mengatakan masalah utama yang diangkat oleh pemerintahan Trump sebenarnya lebih banyak terkait dengan hambatan non-tarif seperti subsidi industri, regulasi kebersihan, atau sistem birokrasi yang tidak transparan. Namun, para ekonom menilai bahwa pendekatan yang digunakan Trump tidak menyasar akar masalah secara langsung.

    “Ini hanya upaya ad hoc untuk menghukum negara-negara dengan neraca dagang besar terhadap AS,” ujar Kepala ekonom di RSM Joe Brusuelas.

    Padahal, menurutnya, neraca dagang lebih mencerminkan gaya konsumsi dan tabungan domestik AS ketimbang kebijakan perdagangan negara lain.

    Dalam berbagai kesempatan, Trump menyebut defisit perdagangan sebagai krisis nasional yang mengancam pekerjaan dan pabrik dalam negeri.

    Tapi tidak semua ahli sepakat. Profesor John Dove dari Troy University menyatakan, “Jika saya belanja di toko dan membayar dengan uang tunai, saya mengalami defisit dengan toko itu. Tapi apakah saya rugi? Tentu tidak,” ujar Dove.

    Defisit, kata para ekonom, hanyalah hasil dari dinamika pasar terbuka, bukan sesuatu yang otomatis buruk. Namun, Trump berargumen bahwa tarif bisa digunakan untuk mengoreksi defisit dan sekaligus meningkatkan pendapatan negara.

     

  • Jangan Simpan 4 Pecahan Rupiah Ini Terlalu Lama, Simak Alasannya! – Page 3

    Jangan Simpan 4 Pecahan Rupiah Ini Terlalu Lama, Simak Alasannya! – Page 3

    Menurut informasi yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia, likuiditas dalam perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mengalami pertumbuhan yang lebih signifikan pada Februari 2025. M2 pada bulan tersebut tercatat mencapai Rp9.239,9 triliun dengan pertumbuhan sebesar 5,7% (yoy), yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 5,5% (yoy) yang tercatat pada Januari 2025.

    Faktor yang mendorong perkembangan ini adalah pertumbuhan uang beredar sempit (M1) yang mencapai 7,4% (yoy) dan uang kuasi yang tumbuh sebesar 1,8% (yoy). Selain itu, perkembangan M2 pada Februari 2025 juga dipengaruhi oleh penyaluran kredit dan pertumbuhan aktiva luar negeri bersih. Penyaluran kredit pada bulan tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 9,0% (yoy), yang relatif stabil jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

    Aktiva luar negeri bersih juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, yaitu 4,1% (yoy), yang lebih tinggi daripada pertumbuhan 2,4% (yoy) pada Januari 2025. Di sisi lain, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) mengalami kontraksi sebesar 5,7% (yoy), setelah sebelumnya terkontraksi 14,1% (yoy) pada bulan sebelumnya. Sementara itu, Uang Primer (M0) adjusted pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp1.882,7 triliun, dengan pertumbuhan 13,0% (yoy), yang relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan 13,2% (yoy) pada Januari 2025.

    Jika dilihat dari komponen M0 adjusted, pertumbuhan Uang Kartal tercatat sebesar 9,8% (yoy), sedangkan Giro Bank Umum di Bank Indonesia adjusted tumbuh sebesar 5,1% (yoy). Dengan demikian, data ini menunjukkan adanya dinamika yang menarik dalam likuiditas perekonomian Indonesia pada awal tahun 2025.