Category: Liputan6.com Ekonomi

  • Direstui Presiden, Menaker: Satgas PHK Siap dibentuk – Page 3

    Direstui Presiden, Menaker: Satgas PHK Siap dibentuk – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mendengarkan pembentukan Satgas PHK yang disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam acara sarasehan ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta. Dia pun mengakui usulan tersebut bermanfaat untuk rakyat.

    “Idenya Pak Said Iqbal aku akui ini sangat penting. Saya kira, bentuk Satgas PHK, segera. Libatkan pemerintah, serikat buruh, akademisi, libatkan BPJS dan sebagainya,” tutur Prabowo dalam momen diskusi di acara tersebut, Selasa (18/4/2025).

    Menurut Prabowo, Satgas PHK nantinya dapat memetakan berbagai peluang kerja, khususnya bagi pegawai yang mengalami pemutusan hubungan kerja. Dia pun memerintahkan kementerian terkait untuk merealisasikan satuan tugas tersebut.

    “Kita akan link and match dan pemerintah akan bantu. Misalnya, Mentan juga akan rencanakan kita akan lakukan investasi besar di sektor pertanian yang serap 8 juta pekerja,” ujar dia.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa pengusaha di sektor padat karya tidak perlu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), meski menghadapi tekanan akibat kenaikan tarif impor dari Amerika Serikat.

    Sebagai langkah mitigasi, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan insentif berupa pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) bagi karyawan dengan gaji di bawah Rp10 juta per bulan. Insentif ini bertujuan menjaga daya beli masyarakat dan mendorong keberlangsungan usaha padat karya.

    “Stimulus ekonomi diberikan, khususnya untuk sektor padat karya. Gaji buruh hingga Rp10 juta, PPh-nya ditanggung pemerintah. Jadi, tidak ada alasan untuk melakukan PHK,” ujar Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Ia juga mendorong pelaku industri padat karya agar lebih proaktif mencari pasar ekspor baru, ketimbang mengambil langkah efisiensi melalui pengurangan tenaga kerja.

  • Menaker: Aduan Perusahaan Tak Bayar THR Turun 30% – Page 3

    Menaker: Aduan Perusahaan Tak Bayar THR Turun 30% – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli melaporkan, pengaduan soal perusahaan yang telat atau tidak membayar tunjangan hari raya (THR) pada musim Lebaran 2025 turun 30 persen dibanding periode sama tahun lalu. 

    Yassierli mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) lewat Posko THR masih terus memonitor dan memproses laporan perusahaan yang abai terhadap tanggung jawab tersebut. Oleh karenanya, ia belum bisa menyampaikan detil pengaduan soal pembayaran THR. 

    “Yang jelas laporan tahun ini dibanding tahun lalu itu pengurangan substantif, 30 persen. Itu harus dicatat,” ujar Yassierli di Jakarta, dikutip Jumat (11/4/2025).

    Ia mengklaim, semakin banyak perusahaan yang patuh untuk mencairkan THR kepada pekerjanya. “Kalau semakin sedikit laporan, berarti kan artinya kepatuhannya meningkat,” dia menegaskan. 

    Secara aturan, perusahaan yang telat membayarkan THR akan dikenakan sanksi, berupa denda sebesar 5 persen dari total THR yang harus dibayarkan. Sesuai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan. 

    Denda itu berlaku sejak batas waktu pembayaran berakhir, yakni 7 hari sebelum hari raya keagamaan. Adapun perusahaan bersangkutan tetap wajib melunasi THR yang tertunda meskipun telah dikenai denda. 

    “Terlambat (denda) 5 persen sudah jelas, ada peraturannya. Kemudian nanti ada nota pemeriksaan, itu yang kita ikutin sampai ujungnya adalah rekomendasi (sanksi administratif),” terang Yassierli.

    1.407 Aduan

    Merujuk catatan Liputan6.com sebelumnya, Kemnaker telah menerima sebanyak 1.407 aduan terkait dengan pembayaran THR keagamaan bagi pekerja. Sebagian besar pengaduan tersebut adalah tidak dibayarkan THR oleh perusahaan.  

    “Hingga tanggal 26 Maret pukul 12.00 melalui posko pengaduan THR, jumlah pengaduan 1.407 aduan,” kata Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Sunardi Manampiar Sinaga beberapa waktu lalu. 

     

  • Harga Minyak Anjlok Usai Ketegangan Perang Dagang AS-China Meningkat – Page 3

    Harga Minyak Anjlok Usai Ketegangan Perang Dagang AS-China Meningkat – Page 3

    Sebelumnya, harga minyak mentah Amerika Serikat melonjak lebih dari 4% pada Rabu (9/4), mencatat kenaikan harian tertinggi sejak Oktober 2024. Kenaikan harga minyak ini terjadi setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penurunan tarif impor untuk negara-negara selain China.

    Dikutip dari CNBC, kamis (10/4/2025), harga minyak mentah acuan AS (WTI) naik sebesar USD 2,77 atau 4,65%, dan ditutup pada level USD 62,35 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent sebagai acuan global turut menguat USD 2,66 atau 4,23% ke posisi USD 65,48 per barel.

    Sebelumnya, harga WTI sempat anjlok hingga USD 55,12 per barel setelah China mengumumkan tarif sebesar 84% atas barang-barang asal AS sebagai balasan atas kebijakan tarif Trump. Tarif impor dari China ini mulai berlaku pada 10 April.

    Namun, pasar minyak berbalik arah setelah Trump secara tiba-tiba melunakkan kebijakan perdagangannya. Presiden AS tersebut menyatakan bahwa tarif impor sebesar 10% akan diberlakukan selama 90 hari untuk semua negara, kecuali China. Untuk China, tarif dinaikkan secara langsung menjadi 125%.

    Kekhawatiran Dunia

    Ketegangan perang dagang yang dikhawatirkan memicu resesi global menjadi kekhawatiran utama pelaku pasar, karena dapat menurunkan permintaan minyak dunia.

     

  • Harga Emas Kembali Cetak Rekor Setelah Perang Dagang AS-China Memanas – Page 3

    Harga Emas Kembali Cetak Rekor Setelah Perang Dagang AS-China Memanas – Page 3

    Trump menyatakan telah menyetujui jeda 90 hari untuk tarif impor baru terhadap banyak negara, namun secara bersamaan meningkatkan tarif terhadap impor dari China hingga 125%, berlaku segera.

    Kekhawatiran bahwa tarif tersebut akan memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi mendorong investor meninggalkan saham dan komoditas industri, dan beralih ke emas.

    Perjalanan Harga Emas

    Sepanjang tahun 2025, harga emas telah naik lebih dari USD 400 dan mencapai rekor tertinggi di USD 3.167,57 pada 3 April, didorong oleh tingginya permintaan safe haven dan pembelian dari bank sentral.

    Risalah pertemuan The Fed bulan lalu mengungkapkan kekhawatiran hampir seluruh pejabat terhadap risiko inflasi tinggi di tengah perlambatan ekonomi. Beberapa pejabat memperingatkan akan adanya “kompromi sulit” di masa mendatang.

    Emas, yang tidak memberikan imbal hasil (zero-yield), biasanya unggul di lingkungan suku bunga rendah.

    Pelaku pasar kini menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis Kamis ini untuk mendapatkan arah kebijakan lebih lanjut.

    Di pasar logam lainnya, harga perak naik 3,1% menjadi USD 30,8 per ons, platinum turun 1,2% ke USD 931,87, dan palladium naik 1,9% menjadi USD 923,75.

     

  • CEO Amazon: Harga Bakal Naik Imbas Tarif Dagang – Page 3

    CEO Amazon: Harga Bakal Naik Imbas Tarif Dagang – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (9/4) kembali menaikkan tarif impor terhadap China menjadi 125%.

    Mengutip CNBC International, Kamis (10/4/2025) Trump mengatakan dalam sebuah postingan media sosial bahwa ia menaikkan tarif pada impor dari China menjadi 125% dan akan “berlaku segera” 

    China, yang merupakan mitra dagang terbesar ketiga AS sebelumnya mengatakan akan menaikkan tarifnya untuk impor dari AS menjadi 84%.

    Selain itu, Trump juga menurunkan tarif baru untuk impor dari sebagian besar mitra dagang AS menjadi 10% selama 90 hari untuk memungkinkan negosiasi perdagangan dengan negara-negara tersebut.

    75 Negara Negosiasi

    Presiden AS mengatakan, lebih dari 75 Negara telah menghubungi pejabatnya untuk bernegosiasi setelah ia mengumumkan tarif impor baru minggu lalu.

    “Yah, saya pikir orang-orang sedikit bertindak tidak semestinya,” ujar Trump ketika ditanya kemudian tentang alasan menunda kenaikan tarif impor hingga 90 hari.

    “Mereka mulai gelisah, Anda tahu, mereka mulai sedikit gelisah, sedikit takut,” ucap Trump di Gedung Putih.

    Dalam keterangan terpisah, Menteri Keuangan AS Scott Bessett mengklaim bahwa Trump bermaksud untuk menghentikan tarif luas yang diumumkan pekan lalu.

    “Ini adalah strateginya selama ini,” ucap Bessent di Gedung Putih.

    Diwartakan sebelumnya, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong buka suara terkait pengenaan tarif impor AS sebesar 10% terhadap negaranya oleh Amerika Serikat.

    Dia menyebut, keputusan pengenaan tarif impor 10% oleh Presiden AS Donald Trump “bukan tindakan yang dilakukan seseorang terhadap seorang teman”.

     

     

  • Top 3: Salah Satu Orang Terkaya Indonesia Buka Suara soal Tarif Impor Trump – Page 3

    Top 3: Salah Satu Orang Terkaya Indonesia Buka Suara soal Tarif Impor Trump – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pengusaha Hermanto Tanoko menyampaikan pandangan terhadap kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. 

    Hermanto menyebut kebijakan tarif impor yang diterapkan Trump merupakan bentuk kekhawatiran terhadap China. Namun kebijakan tersebut menurutnya seperti “buah simalakama” berpotensi menimbulkan dilema bagi Amerika Serikat.

    Hermanto mengungkapkan rakyat Amerika harus menanggung beban dari kebijakan tersebut. Produk-produk impor dikenakan tarif tinggi, sementara produk lokal yang kualitasnya serupa dijual dengan harga lebih mahal.

    Artikel Kata Salah Satu Orang Terkaya Indonesia soal Tarif Impor Trump ini menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com?

    Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Jumat (11/4/2025):

    1. Kata Salah Satu Orang Terkaya Indonesia soal Tarif Impor Trump: Buah Simalakama Bagi AS

    Pengusaha Hermanto Tanoko menyampaikan pandangan terhadap kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam pandangannya, Hermanto menilai kebijakan tersebut justru akan menimbulkan dampak jangka panjang yang merugikan negara itu sendiri, terutama terhadap rakyatnya.

    “Amerika ini kan negara yang terbesar di dunia saat ini. Meskipun sekarang sudah ada equal-nya ya, yaitu saingannya dari China. China ini secara size juga seimbang, tapi orang mesti ingat, Amerika ini declining, turun. Kalau China ini naik,” kata Hermanto dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, dikutip Kamis (10/4/2025).

    Hermanto menyebut kebijakan tarif yang diterapkan Trump merupakan bentuk kekhawatiran terhadap China. Namun kebijakan tersebut menurutnya seperti “buah simalakama” berpotensi menimbulkan dilema bagi Amerika Serikat.

    Baca artikel selengkapnya di sini

  • Daftar Negara Paling Sengsara di Dunia, Mana Saja? – Page 3

    Daftar Negara Paling Sengsara di Dunia, Mana Saja? – Page 3

    Zimbabwe secara konsisten menempati peringkat atas dalam beberapa indeks kesengsaraan ekonomi, terutama karena inflasi yang sangat tinggi dan pengelolaan ekonomi yang buruk. Inflasi yang tak terkendali membuat harga barang dan jasa melambung tinggi, sehingga daya beli masyarakat menurun drastis. Tingkat inlfasi di Zimbabwe pernah mencapai 635,3 persen.

    Venezuela juga sering berada di peringkat atas karena inflasi tinggi dan krisis ekonomi berkepanjangan. Krisis ini telah menyebabkan kekurangan pangan, obat-obatan, dan layanan kesehatan dasar, yang semakin memperburuk kesengsaraan penduduk. Tingkat inlfasi di Venezuela pernah mencapai 59,6 persen.

    Sudan mengalami inflasi tinggi dan ketidakstabilan politik yang berdampak negatif pada perekonomian. Konflik dan pergolakan politik seringkali mengganggu aktivitas ekonomi dan investasi, memperparah kondisi ekonomi yang sudah buruk. Tingkat inlfasi di Sudan pernah mencapai 200,1 persen.

    Lebanon sedang menghadapi krisis ekonomi yang parah, yang digambarkan oleh Bank Dunia sebagai krisis ekonomi terburuk di zaman modern. Krisis ini telah menyebabkan penurunan tajam dalam nilai mata uang, peningkatan kemiskinan, dan ketidakstabilan sosial. Tingkat inlfasi di Sudan pernah mencapai 221 persen.

  • Gedung Putih: Tarif Impor dari China Jadi 145 Persen – Page 3

    Gedung Putih: Tarif Impor dari China Jadi 145 Persen – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menargetkan tarif tinggi terhadap barang impor dari China yang mulai berlaku Kamis, 10 April 2025. Seiring hal itu, Gedung Putih mengklarifikasi kalau tarif kumulatif kepada China sebenarnya akan mencapai 145 persen.

    Sebelumnya, Gedung Putih menunjukkan perintah penundaan penerapan tarif resiprokal selama 90 hari. Namun, Donald Trump menggandakan menaikkan tarif baru impor China menjadi 125 persen. Selain itu, tambahan tarif 20 persen dari awal tahun atas dugaan peran China dalam rantai pasokan Fentanyl, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, ditulis Jumat (11/4/2025).

    Hal itu mendorong tarif yang telah dikenakan Trump pada barang China pada 2025 menjadi 145 persen, terdiri dari tarif baru 125 persen untuk barang, di luar dari tarif 20 persen yang dipungut sebagai respons terhadap krisis fentanyl. Namun, angka 125 persen terbaru terhadap China yang ditujukan untuk mengatasi praktik yang dianggap tidak adil berisi pengecualiaan penting. Itu tidak termasuk produk impor baja dan aluminium serta mobil yang Trump terapkan 25 persen terpisah dari rezim sebelumnya.

    Jumlahnya juga tidak berlaku untuk barang seperti tembaga, obat-obatan, semikonduktor, kayu dan produk energi, beberapa di antaranya Trump telah menandai rencana menargetkan secara terpisah juga. Hal ini menggambarkan lebih rumit tentang tingkat tarif, bahkan saat ketegangan melambung antara AS dan China.

    Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat atau wall street anjlok setelah menguat imbas Donald Trump tunda penerapan tarif resiprokal selama 90 hari.

    Investor khawatir dengan penundaan yang singkat lantaran aktivitas ekonomi akan melambat seiring tarif lebih tinggi dari China. Mengutip CNBC, indeks S&P 500 melemah 3,9 persen, indeks Nasdaq susut 5 persen dan indeks Dow Jones terpangkas 3,1 persen.

    Saham Nvidia melemah lebih dari 7 persen, saham Meta susut 7 persen. Sedangkan saham Apple dan Tesla masing-masing turun lebih dari 6 persen dan 10 persen.

    Menanggapi tarif yang diklarifikasi, juru bicara kedutaan besar China di AS Liu Pengyu menuturkan, China tidak ingin berperang tetapi tidak takut terhadapnya.

    “Jika AS benar-benar ingin berdialog, mereka harus menunjukkan kepada orang-orang bahwa mereka siap memperlakukan orang lain dengan kesetaraan, rasa hormat, dan saling menguntungkan,” kata dia seperti dikutip dari South China Morning Post.

  • VIDEO: Trump Klaim AS Raup 2 Miliar Dolar Per Hari Dari Tarif Dagang

    VIDEO: Trump Klaim AS Raup 2 Miliar Dolar Per Hari Dari Tarif Dagang

    Meski Wall Street kembali bergejolak, Presiden Donald Trump mengklaim bahwa Amerika Serikat saat ini “mengambil untung besar” dari tarif dagang — mencapai USD 2 miliar atau sekitar Rp32 triliun per hari!

    Ringkasan

  • Gedung Putih: Tarif Impor dari China Jadi 145 Persen – Page 3

    Indonesia Pilih Negosiasi soal Tarif Impor AS, Tepatkah? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengapresiasi langkah tepat Pemerintah Indonesia dalam merespons tarif impor AS dengan mengambil strategi diplomasi, perluasan kerja sama dagang, dan deregulasi kebijakan impor.

    Menurut dia, langkah yang diambil pemerintah tersebut turut andil dalam membantu menjaga kepercayaan pasar di tengah ketidakpastian global.

    “Dengan demikian, meskipun kondisi pasar global sedang bergejolak akibat eskalasi perang dagang, respons pasar yang relatif stabil terhadap Indonesia mencerminkan persepsi bahwa perekonomian domestik tetap tangguh dan adaptif dalam menghadapi tekanan eksternal,” tutur Josua dikutip dari Antara, Kamis (10/4/2025).

    Selain itu, Josua menuturkan pasar juga masih melihat Indonesia memiliki daya tahan fundamental ekonomi yang baik.

    Sementara, perusahaan efek Verdhana Sekuritas dalam laporannya menilai respons pemerintah melalui Presiden RI Prabowo Subianto dan jajarannya terhadap tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) sudah tepat, dalam melindungi ekonomi RI dari dampak kebijakan AS itu.

    “Ini adalah sebuah perkembangan besar yang disambut baik oleh komunitas bisnis. Persyaratan tingkat komponen dalam negeri juga akan beralih dari mandat yang kaku ke kerangka kerja berbasis insentif untuk meningkatkan daya saing,” kata Verdhana.

    Dalam merespons tarif resiprokal AS, Verdhana menuturkan Indonesia memandang adanya peluang untuk mengalihkan impor ke produk-produk Amerika Serikat, seperti pertanian, energi, dan teknologi.

    Di sisi lain, pemerintah akan memberikan insentif fiskal guna memacu impor AS dan mempertahankan daya saing ekspor. Pemerintah juga berencana mendalami pasar baru seperti Uni Eropa dan kawasan lain.

    Pemerintah juga akan melakukan deregulasi pajak dan kepabeanan untuk meringankan beban pelaku usaha Indonesia. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan perlindungan sektor padat karya dalam negeri, baik terhadap tarif maupun impor ilegal.