Category: Liputan6.com Ekonomi

  • Negosiasi Tarif dengan AS, Ini yang Diminta Indonesia – Page 3

    Negosiasi Tarif dengan AS, Ini yang Diminta Indonesia – Page 3

    Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan, satu fokus utama adalah peraturan terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk-produk tertentu.

    Dalam rapat dengan Presiden Prabowo Subianto, Airlangga mengungkapkan bahwa Presiden memberikan arahan untuk memperbaiki format TKDN agar lebih berbasis insentif, yang mendorong inovasi dan meningkatkan daya saing.

    “Terkait dengan TKDN, dalam rapat dengan Bapak Presiden, Bapak Presiden meminta format TKDN diperbaiki menjadi incentive-based. Nah, tentu dari Amerika ada permintaan terhadap produk-produk tertentu yang secara nature ataupun secara bisnis praktis itu sifatnya bukan impor-ekspor,” ujarnya.

    Selain itu, presiden juga menekankan pentingnya penyederhanaan regulasi untuk mempermudah proses bisnis dan perdagangan. Ini tidak hanya berlaku dalam konteks hubungan dengan Amerika Serikat, tetapi juga dalam berbagai perjanjian perdagangan lainnya, seperti dalam IEU-CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement).

    “Untuk membuat regulasi-regulasi yang tidak menjadi habatan untuk perdagangan dan ini bukan hanya eksklusif untuk Amerika, tetapi kita juga masuk dalam berbagai perjanjian termasuk dalam IEU-CEPA,” jelasnya.

     

  • Pemprov Bali Larang Produksi Air Kemasan di Bawah 1 Liter, Apa Dampaknya ke Industri? – Page 3

    Pemprov Bali Larang Produksi Air Kemasan di Bawah 1 Liter, Apa Dampaknya ke Industri? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekarno (BHS) mengkritisi Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 yang melarang pengusaha memproduksi air minum kemasan di bawah 1 liter.

    Menurutnya, selain mematikan industri air kemasan, pelarangan itu juga akan berdampak terhadap keberlangsungan industri kreatif yang memanfaatkan kemasan-kemasan plastik tersebut serta kehidupan para pemulung yang ada di sana.

    Jika alasannya karena faktor lingkungan, Bambang menuturkan bahwa sampah di Bali itu yang terbesar adalah sampah organik yang banyaknya mencapai 70% dari sampah yang ada di Bali. Sedangkan sampah anorganik itu hanya 28%.

    “Jadi, kita harus tahu terlebih dahulu, justru sampah yang organik di Bali itu jauh lebih besar dibanding sampah anorganik,” ujarnya.

    Apalagi, lanjutnya, dari 28% sampah anorganik itu, untuk botol plastik dan kemasan plastik itu hanya sekitar 16%-nya. “Kalau sampah plastiknya itu hanya 16 persen dari sampah anorganiknya, botol air kemasan yang kemasan di bawah 1 liter itu jumlahnya juga nggak sampai lima persen,” katanya.

    Jadi, menurutnya, sebenarnya permasalahan jumlah sampah anorganik dari kemasan di bawah 1 liter yang hanya 5% jumlahnya dari sampah anorganik itu, harusnya bisa dikendalikan dengan melakukan pemilahan sampah pada saat pembuangan.

    “Jadi, bukan malah melakukan pelarangan. Ini tugas dari Pemprov Bali untuk bisa membuat kotak sampah yang cukup di fasilitas publik dengan memilah-milah antara sampah anorganik seperti plastik yang bisa didaur ulang dan tidak, serta sampah organik,” tukasnya.

    Karenanya, dia mengatakan tidak setuju dengan adanya pelarangan Pemprov Bali yang justru akan mematikan industri air kemasan yang ada di sana. Tidak hanya itu, menurutnya, pelarangan terhadap produksi air kemasan di bawah 1 liter itu juga akan berdampak terhadap industri daur ulang dan industri-industri kecil yang memanfaatkan bahan bakunya dari sampah-sampah plastik air kemasan tersebut, juga kehidupan para pemulung yang ada di sana.

    “Jangan sampai dengan adanya pelarangan yang dilakukan Pemprov Bali ini, banyak pihak yang dirugikan dan banyak masyarakat yang kehilangan usahanya,” ucapnya.

     

  • Mau Nonton Boyz II Men di Jakarta? Beli Tiketnya Pakai BRImo Bisa Dapat Diskon 20%! – Page 3

    Mau Nonton Boyz II Men di Jakarta? Beli Tiketnya Pakai BRImo Bisa Dapat Diskon 20%! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Apakah kamu termasuk pendengar musik yang tumbuh besar dengan lagu-lagu cinta serta kehilangan? Jika iya, pasti sudah nggak asing lagi dengan grup vokal R&B asal Amerika Serikat, Boyz II Men, deh.

    Ya, lagu-lagu grup vokal yang dibentuk di Philadelphia pada akhir 80-an tersebut pasti sudah tak asing dengan mereka para generasi 90-an. Lagu-lagu seperti “End of the Road”, “I’ll Make Love to You”, “One Sweet Day”, dan “Motownphilly” pasti pernah menemani kamu di masa-masa galau.

    Deretan lagu-lagu itu pun dibawakan Boyz II Men dengan vokal harmonis yang sangat kuat dan kerap menggunakan teknik acappella dalam beberapa lagunya. Nah, grup yang saat ini beranggotakan Nathan Morris, Wanya Morris, dan Shawn Stockman itu akan manggung di Indonesia, lho! 

    Yup, Boyz II Men akan melakukan konser di Jakarta, tepatnya di Istora Senayan pada 21 dan 22 Mei 2025 dengan Kahitna sebagai special guest-nya. Buat kamu yang ingin membeli tiket Boyz II Men, ada kabar baik!

    Bagaimana tidak? Kamu bisa mendapatkan diskon 20% saat membeli tiket Boyz II Men lewat aplikasi mobile banking BRI, yakni BRImo. Dengan begitu, kamu bisa menyaksikan secara langsung penampilan Boyz II Men tanpa menguras kantong terlalu dalam!

  • Lewat Dukungan BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Ini Bisa Go Global! – Page 3

    Lewat Dukungan BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Ini Bisa Go Global! – Page 3

    Helena juga bercerita, kesuksesan Bening by Helena tentu tidak datang begitu saja. Sejak 2018, Helena aktif mengikuti pelatihan dan pendampingan dari Rumah BUMN BRI Bandung. Program ini memberikan berbagai pelatihan mulai dari pengembangan keterampilan, manajemen bisnis, hingga pengelolaan keuangan. “Setelah mendapat pelatihan, saya jadi lebih paham bagaimana mengelola arus kas,” kata Helena.

    Dukungan lain yang didapat dari BRI pun kian membuka peluang bagi Helena untuk memperluas pasarnya. Puncaknya, Bening by Helena menjadi salah satu dari 1.000 UMKM unggulan yang berhasil lolos kurasi untuk berpartisipasi dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Bagi Helena, acara seperti ini penting untuk usaha kecil seperti usahanya agar bisa berkembang dan kelak go internasional.

    “BRI benar-benar memfasilitasi kami untuk memperkenalkan produk ke masyarakat. Event ini juga menjadi ajang bertemu dengan UMKM lainnya, membuka peluang kolaborasi, dan mendapatkan mentoring dari pelatihan-pelatihan yang diadakan,” jelas dia.

    Sementara itu pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi pun mengungkapkan bahwa BRI sebagai bank yang memiliki komitmen kuat terhadap pemberdayaan UMKM secara konsisten hadir memberikan akses pembiayaan, pendampingan, dan berbagai solusi yang dibutuhkan pelaku usaha untuk terus bertumbuh dan naik kelas. 

    “Kami percaya bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional. Dukungan kami tidak hanya dalam bentuk finansial, tetapi juga berupa program pemberdayaan secara terintegrasi agar pengusaha UMKM dapat tumbuh secara berkelanjutan,” ujarnya.

  • Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Stimulus Ekonomi, Simak Poin Pentingnya – Page 3

    Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Stimulus Ekonomi, Simak Poin Pentingnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan berbagai langkah strategis untuk mengurangi dampak dari perang tarif yang tengah berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan China. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pembahasan terkait stimulus ekonomi dalam paket ekonomi untuk dunia usaha terus dilakukan.

    Beberapa aspek yang menjadi fokus utama adalah perizinan impor, pengaturan kuota, sektor keuangan, hingga koordinasi dengan instansi terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia.

    “Terkait dengan paket ekonomi, nah ini sedang dalam pembahasan dan salah satunya tentu yang terkait dengan perizinan import, terkait dengan API, OSS, terkait dengan layanan perpajakan dan kepabeanan, kemudian juga terkait dengan pengaturan daripada kuota dan juga termasuk di dalamnya sektor keuangan,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia – AS, secara virtual, Jumat (18/4/2025).

    Adapun Airlangga menyebut, salah satu hal yang menjadi perhatian adalah masalah tarif yang tidak seimbang, di mana Indonesia merasa mendapatkan perlakuan yang tidak adil dibandingkan dengan negara pesaing, termasuk di kawasan ASEAN.

    “Kami juga tegaskan bahwa selama ini yang tarif tidak level playing field dengan negara pesaing Indonesia, termasuk di negara ASEAN, kita minta ini agar diberikan secara lebih adil dan juga kita tidak diberikan tarif yang lebih tinggi,” ujarnya.

    RI Berharap Tarif Impor dikenakan Adil

    Oleh karena itu, Indonesia berharap agar tarif yang dikenakan dapat lebih adil dan tidak membebani dunia usaha domestik. Di samping itu, pemerintah Indonesia juga mendesak agar sektor perdagangan, investasi, energi, mineral penting, keuangan, hingga sektor pertahanan dan pendidikan mendapat perhatian lebih dalam hubungan dengan Amerika Serikat.

    “Kemudian Indonesia juga kita minta agar Amerika Serikat memperdalam sektor perdagangan, investasi, energi dan kerjasama mineral penting dan juga di sektor finansial atau keuangan dan sektor pertahanan ataupun defense, sektor daripada pendidikan,” ujarnya.

     

  • Sektor Padat Karya Jadi Andalan Hadapi Perang Dagang AS-China – Page 3

    Sektor Padat Karya Jadi Andalan Hadapi Perang Dagang AS-China – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu, menyampaikan, peluang yang dapat dimanfaatkan Indonesia di tengah ketegangan perdagangan yang terjadi antara China dan Amerika Serikat (AS).

    Mari menyebut, persaingan tarif antara kedua negara besar tersebut telah mempengaruhi dinamika global, dan Indonesia berada di posisi yang baik untuk mengambil keuntungan dari situasi perang dagang ini.

    Ia menjelaskan bahwa proses relokasi produksi dan ekspor sudah dimulai jauh sebelum April 2025. Beberapa sektor yang terlihat mencari lokasi baru untuk produksi, terutama yang berorientasi pada ekspor ke Amerika, antara lain sektor garmen, alas kaki, dan sektor-sektor padat karya lainnya.

    “Sebetulnya proses itu sudah mulai terjadi sejak sebelum April, dimana sudah terjadi beberapa sektor yang mencari tempat lokasi baru untuk melakukan produksi maupun ekspor ke Amerika, seperti garment, footwear, dan sektor-sektor yang padat karya,” kata Mari dalam konferensi pers perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia – AS, secara virtual, Jumat (18/4/2025).

    Bahkan Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan langkah-langkah untuk memfasilitasi perkembangan sektor-sektor ini, termasuk program revitalisasi sektor padat karya yang bertujuan untuk menarik investor.

    “Sebetulnya, pemerintah sudah sebelum April pun mempunyai program untuk revitalisasi sektor padat karya dalam rangka menangkap kesempatan dan peluang untuk terjadi relokasi ini. Dan sudah cukup mendalam apa yang dilakukan, termasuk memfasilitasi investor-investor yang akan masuk ke dalam sektor ini,” jelasnya.

     

  • Jurus Pemerintah Indonesia Hadapi Tarif Impor Trump, Tingkatkan Impor LPG hingga Mudahkan Perizinan – Page 3

    Jurus Pemerintah Indonesia Hadapi Tarif Impor Trump, Tingkatkan Impor LPG hingga Mudahkan Perizinan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Indonesia memutuskan untuk meningkatkan pembelian komoditas energi dari Amerika Serikat (AS). Indonesia akan meningkatkan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG), crude oil (minyak mentah), serta gasolin.

    Menurut Menko Airlangga, langkah ini dinilai penting untuk menjaga ketahanan energi nasional sekaligus memperkuat hubungan dagang antar kedua negara.

    “Dari pembahasan tadi ada beberapa hal yang diusulkan oleh Indonesia, sebagian sudah disampaikan di dalam surat resmi bahwa Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat antara lain LPG, kemudian juga crude oil, dan gasolin,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia – AS, secara virtual, Jumat (18/4/2025).

    Selain sektor energi, Indonesia juga menunjukkan komitmen untuk terus mengimpor produk-produk agrikultur dari Amerika, seperti gandum, kedelai (soya bean), serta pakan ternak berbasis kedelai (soya bean meal).

    “Juga Indonesia berencana untuk terus memberi produk agrikultur antara lain gandum, soya bean, soya bean meal dan juga Indonesia akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika,” katanya.

    Di sisi lain, Pemerintah Indonesia juga tengah berupaya memberikan kemudahan bagi perusahaan-perusahaan asal AS yang telah dan akan beroperasi di Indonesia. Fasilitasi ini mencakup aspek perizinan dan insentif yang bertujuan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif.

    “Kemudian, Indonesia juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang selama ini beroperasi di Indonesia, dan tentunya ada hal-hal yang terkait dengan perizinan dan insentif yang dapat diberikan,” ujarnya.

     

  • Macet Horor Berjam-jam di Tanjung Priok, Pelindo Pastikan Bukan karena Sistem Eror – Page 3

    Macet Horor Berjam-jam di Tanjung Priok, Pelindo Pastikan Bukan karena Sistem Eror – Page 3

    Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok, Takwim Masuku, menyatakan pihaknya terus melakukan koordinasi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi.

    Ia memastikan tidak ada masalah pada sistem di Terminal Peti Kemas, dan meminta operator terminal mempercepat pelayanan penerimaan dan pengiriman barang, serta mengoptimalkan penggunaan area penyangga yang tersedia.

    Pihaknya juga mengapresiasi dukungan dari kepolisian dalam mengurai kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Kami berharap ke depan terminal juga dapat mengatur jumlah ‘gate pass’ harian untuk penerimaan pengiriman sehingga tidak terjadi lonjakan yang sangat signifikan,” ujar Takwim.

    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah Tobing, menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Utara untuk mengurai kemacetan bersama PFSO Pelabuhan, termasuk melakukan pengalihan dan rekayasa lalu lintas.

    “Kami juga memastikan keamanan kepada para sopir truk bahwa di dalam pelabuhan tidak ada premanisme dan pungli. Segera laporkan jika masih terdapat pungli,” tegas Martuasah.

  • Mentan Cerita Dilobi Buat Maafkan Pengamat yang Rugikan Negara Rp 5 Miliar – Page 3

    Mentan Cerita Dilobi Buat Maafkan Pengamat yang Rugikan Negara Rp 5 Miliar – Page 3

    Uniknya, lanjut Mentan, pengamat tersebut hanya bersuara lantang saat dirinya menjabat. Pada periode pertama kepemimpinannya (2014–2019), kritik-kritik tajam kerap dilontarkan. Namun saat posisi Mentan dijabat oleh tokoh lain (2019–2023), suaranya nyaris tak terdengar. Kritik keras baru kembali mencuat pada akhir 2023, tepat setelah Presiden kembali melantik Amran sebagai Menteri Pertanian.

    Mentan Amran juga menyoroti bahwa sebagian besar kritik dari pengamat tersebut hanya didasarkan pada asumsi tanpa dukungan data yang valid. Kritik-kritik itu mencakup program cetak sawah, food estate, kebijakan wajib tanam bawang putih 5 persen bagi importir, hingga program pompanisasi.

    “Pengamat ini juga mengkritik target swasembada pangan, menyebutnya tidak jelas. Bahkan terakhir, ia menuding program makan siang dan susu gratis rawan korupsi. Semua ini dilakukan bukan karena niat membangun, tapi karena kepentingan pribadi,” ujar Mentan Amran.

    Ia menegaskan bahwa Kementerian Pertanian sangat terbuka terhadap kritik yang membangun dan berbasis data. Kritik yang konstruktif justru diperlukan untuk mendorong perbaikan dan kemajuan sektor pertanian. Namun, jika kritik dilandasi motif pribadi, hal tersebut merupakan penyalahgunaan peran intelektual yang merugikan negara.

    “Kami terbuka terhadap kritik. Yang kami tolak adalah kritik yang tidak sesuai data, manipulatif, dan punya agenda terselubung. Apalagi jika kritik digunakan untuk menyamarkan konflik kepentingan, itu adalah bentuk penghianatan,” tandasnya.

     

  • Ada Tarif Tambahan, Produk Tekstil dan Furnitur Indonesia ke AS Kena Tarif Impor hingga 47% – Page 3

    Ada Tarif Tambahan, Produk Tekstil dan Furnitur Indonesia ke AS Kena Tarif Impor hingga 47% – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, salah satu isu utama yang menjadi perhatian Indonesia terkait peningkatan tarif impor Trump adalah penerapan tarif masuk yang tinggi untuk sejumlah produk ekspor utama, seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang.

    Airlangga Hartarto menyebut, saat ini produk-produk tersebut dikenakan tarif masuk yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara pesaing, baik dari kawasan ASEAN maupun negara Asia lainnya di luar ASEAN.

    “Sekarang untuk produk ekspor utama Indonesia seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang, itu menjadi produk yang Indonesia mendapatkan tarif biaya masuk lebih tinggi dibandingkan beberapa negara bersaing, baik dari ASEAN maupun negara Asia non-ASEAN lainnya,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers Perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia-AS, secara virtual, Jumat (18/4/2025).

    Menurut Airlangga, dengan diberlakukannya tambahan tarif sebesar 10% selama 90 hari, beban biaya ekspor Indonesia semakin meningkat. Ia pun merinci, tarif rata-rata produk tekstil dan garmen Indonesia saat ini berkisar antara 10% hingga 37%. Dengan tambahan 10%, maka tarif efektif yang harus dibayar menjadi 20% hingga 47%.

    “Nah, dengan berlakunya tarif selama 90 hari untuk 10%, maka tarif rata-rata Indonesia khusus di sektor tekstil dan garmen yang sebelumnya antara 10% sampai 37%, dengan tambahan 10% menjadi 20% hingga 47%,” jelasnya.

    Di samping itu, kenaikan ini berdampak langsung pada daya saing produk Indonesia di pasar Amerika, karena biaya tambahan tersebut sering kali dibebankan sebagian kepada eksportir Indonesia, bukan hanya ditanggung oleh pembeli.

    “Jadi, ini juga menjadi concern bagi Indonesia karena dengan tambahan 10% ini ekspor kita biayanya lebih tinggi, karena tambahan biaya itu diminta oleh para pembeli agar di sharing dengan Indonesia bukan pembelinya saja yang membayar pajak tersebut,” katanya.