Category: Liputan6.com Ekonomi

  • Satgas Anti Premanisme Turun Tangan Atasi Ormas yang Ganggu Pembangunan Pabrik BYD Subang – Page 3

    Satgas Anti Premanisme Turun Tangan Atasi Ormas yang Ganggu Pembangunan Pabrik BYD Subang – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta – Pabrikan mobil listrik asal China BYD tengah membangun pabrik di Subang, Jawa Barat. Namun pembangunan pabrik ini diwarnai dengan aksi premanisme yang dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan (ormas).

    Mendengar hal tersebut, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) langsung melakukan komunikasi dengan BYD untuk menyelesaikan persoalan gangguan ormas dalam proses pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat.

    “Hari ini akan coba mengontak kawan-kawan dari BYD bagaimana situasinya,” kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan dikutip dari Antara, Rabu (23/4/2025).

    Dikatakan dia, setelah menjalin komunikasi dengan pihak BYD, BKPM bakal berkoordinasi dengan Satgas Anti Premanisme supaya aktivitas meresahkan itu bisa ditangani secara efektif.

    Lebih lanjut, menurut Nurul Ichwan, BKPM secara konsisten menyatakan bahwa aksi premanisme dan juga pungutan liar sangat mengganggu bukan hanya dari sisi kenyamanan bagi pengusaha, namun juga bakal membuat citra buruk iklim investasi Indonesia di mata dunia.

    “Bisa saja dipick-up oleh siapapun tentang Indonesia itu tidak aman, Indonesia itu premanisme,” katanya.

    Nurul Ichwan menyampaikan, dalam kondisi ekonomi global saat ini, seharusnya Indonesia meningkatkan daya saing, supaya lebih mudah menarik minat investor asing.

    “Dalam situasi sekarang, menarik investasi tidak mudah, semua negara makin protektif,” ujar dia.

     

  • BI: Perang Dagang Picu Gejolak Keuangan Dunia – Page 3

    BI: Perang Dagang Picu Gejolak Keuangan Dunia – Page 3

    Salah satu dampak langsung dari kondisi ini adalah pergeseran aliran modal dunia, yang bergerak dari Amerika Serikat ke negara-negara dan aset yang dianggap lebih aman, seperti Eropa, Jepang, dan komoditas emas.

    “Aliran modal dunia bergeser dari AS ke negara dan aset yang dianggap aman safe heaven asset and safe heaven countries, terutama aset keuangan di Eropa dan Jepang, serta komoditi emas,” ujarnya.

    Di sisi lain, negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, masih menghadapi tekanan besar dari aliran keluar modal yang terus berlanjut. Hal ini berimbas pada pelemahan mata uang negara-negara berkembang, yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi mereka.

    Menghadapi ketidakpastian global ini, Bank Indonesia menegaskan perlunya penguatan kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal, mengendalikan stabilitas ekonomi, serta tetap mendorong pertumbuhan domestik.

    Perry Warjiyo menyebutkan bahwa Bank Indonesia merumuskan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran, serta kebijakan pendalaman pasar keuangan, UMKM, ekonomi keuangan syariah, dan kebijakan internasional guna menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

    “Memburuknya kondisi global tersebut memerlukan penguatan respon dan koordinasi kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal, mengendalikan stabilitas, dan tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri,” pungkasnya.

     

  • BI Tahan Suku Bunga 5,75% di Tengah Perang Dagang – Page 3

    BI Tahan Suku Bunga 5,75% di Tengah Perang Dagang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.

    “Sehubungan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 April 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,75%, demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (23/4/2025).

    Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga prakiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1%, mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah yang sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian global yang tetap tinggi, dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati ruang penurunan BI rate lebih lanjut dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah, prospek inflasi dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

    “Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran terus dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.

    Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) telah diperkuat pada 1 April 2025 untuk lebih mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah.

    Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut menopang pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor perdagangan dan UMKM. Keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran akan terus diperkuat, demikian pula akseptasi digitalisasi sistem pembayaran akan terus diperluas.

     

  • Produksi Minyak Harian Sangasanga Field Cetak Rekor Tertinggi dalam 7 Tahun – Page 3

    Produksi Minyak Harian Sangasanga Field Cetak Rekor Tertinggi dalam 7 Tahun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, mencatatkan capaian produksi minyak mentah harian sebesar 6.334 barel per hari (BOPD), tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Ini terjadi pada 13 April 2025 lalu.

    Senior Field Manager PEP Sangasanga Field, Sigid Setiawan, menjelaskan bahwa pencapaian angka produksi harian minyak ini ditopang oleh kinerja luar biasa sumur NKL-1035 yang menyumbangkan produksi hingga 1.893 BOPD.

    ”Sumur NKL-1035 merupakan sumur reaktivasi pada tahun 2024 dengan target awal produksi gas hanya sebesar 0,3 MMSCFD. Namun, melihat potensi tekanan yang masih memadai, kemudian dilakukan optimasi secara bertahap hingga mampu meningkatkan produksi gas menjadi 0,6 MMSCFD pada Februari 2025,” papar Sigid.

    Pencapaian ini memperkuat tren positif PEP Sangasanga Field yang berhasil melampaui target produksi pada tahun 2024 dan mencatatkan penjualan gas sebesar 5,2 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

    Tak berhenti di situ, pada pertengahan Februari 2025, sumur tersebut ternyata mulai menghasilkan minyak mentah secara natural flow. Ketika tekanan reservoir menurun beberapa pekan kemudian, tim PEP Sangasanga Field langsung merespons dengan pemasangan Hydraulic Pumping Unit (HPU) artificial lift yang berhasil mendorong produksi hingga 1.893 BOPD pada pertengahan April.

    “Keberhasilan reaktivasi sumur ini merupakan buah dari penerapan strategi optimasi berkelanjutan dan dedikasi tim dalam menjaga serta meningkatkan kinerja operasional,” imbuhnya.

  • Produksi Melambung, Menko Zulkifli Hasan Pede Swasembada Beras Tercapai 2026 – Page 3

    Produksi Melambung, Menko Zulkifli Hasan Pede Swasembada Beras Tercapai 2026 – Page 3

    Sebelumnya, Indonesia kemungkinan akan mempertimbangkan untuk mengekspor beras tahun ini jika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi. Hal ini berkebalikan dengan tahun lalu yang melakukan impor beras. 

    Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, Indonesia dapat mengekspor beras selama cadangan pangan dalam negeri mencukupi dan produksinya melimpah.

    “Kalau cadangan pangan kita siap dan produksi melimpah, misalnya mencapai 32 juta ton, kenapa tidak?” kata Arief dikurip dari Antara, Rabu (23/4/2025).

    Untuk bisa dianggap cukup, Arief mengatakan pemerintah harus menyimpan setidaknya 1 juta ton beras sebagai stok cadangan. “Itu bergantung pada presiden, karena keputusan untuk ekspor atau impor harus datang dari presiden,” imbuhnya.

    Surplus Beras

    Baru-baru ini, Kementerian Pertanian RI melaporkan surplus produksi beras dalam negeri di tengah krisis pangan yang melanda beberapa negara. Menurut Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono, surplus beras diperkirakan akan mencapai sekitar 2,8 hingga 3 juta ton per April tahun ini.

    Diskusi mengenai ekspor beras ini muncul sebagai respons terhadap rencana pemerintah Malaysia untuk mengimpor beras dari Indonesia. Sebelumnya, penurunan produksi padi di Indonesia memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan impor beras.

    Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian (Kemenko), Ismariny menjelaskan, di akhir 2024, impor beras bisa mencapai 6 juta ton, meningkat dari 3 juta ton jika dibandingkan dengan impor 2023. 

     

     

  • Bulog Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan dengan Malaysia – Page 3

    Bulog Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan dengan Malaysia – Page 3

    Sebelumnya, momentum panen raya di April 2025 berhasil membuat proses penyerapan beras petani oleh Perum Bulog mencapai 1 juta ton setara beras. Angka itu terkumpul pada pekan kedua bulan ini.

    Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Arwakhudin Widiarso meyakini, terserapnya 1 juta ton setara beras ini bakal semakin memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

    “Hingga saat ini stok yang kami kuasai telah mencapai lebih dari 2,5 juta ton, bahkan di beberapa daerah Gudang Bulog sudah penuh. Kita melakukan kerjasama dengan stakeholders lainnya untuk melakukan penyewaan unit gudang untuk menyimpan komoditi hasil sarapan kami,” ungkapnya, Senin (14/4/2025).

    “Dalam momentum musim panen raya ini, kami akan terus mengoptimalkan penyerapan gabah beras sebanyak mungkin sesuai dengan penugasan dari pemerintah,” dia menambahkan.

    Ia melaporkan, capaian dalam pekan kedua April ini digapai dari hasil membentuk tim jemput gabah untuk turun langsung ke sawah, dan melakukan penyerapan langsung gabah kering petani.

    Kemudian, Bulog juga melakukan kerjasama melibatkan para penggilingan padi baik dengan skala besar maupun kecil. Untuk dapat melakukan penyerapan beras secara langsung maupun kerjasama dalam pengolahan gabah kering petani (GKP).

    “Dan yang ketiga tentunya dengan bantuan stakeholders seperti dari Dinas Pertanian setempat, penyuluh pertanian, hingga TNI berikut Babinsa untuk selalu berkoordinasi dalam melakukan monitoring titik panen, yang membuat kegiatan penyerapan gabah/beras menjadi lebih optimal di tiap wilayah masing-masing,” bebernya.

     

  • Harga Minyak Naik Imbas Sanksi Baru AS ke Iran – Page 3

    Harga Minyak Naik Imbas Sanksi Baru AS ke Iran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik lebih dari USD 1 per barel pada Selasa, didorong oleh sanksi baru Amerika Serikat terhadap Iran dan penguatan pasar saham global, yang memicu reli pemulihan setelah aksi jual tajam harga minyak pada sesi sebelumnya.

    Dikutipd ari CNBC, Rabu (23/4/2025), harga minyak mentah Brent naik USD 1,18 atau 1,78% menjadi USD 67,44 per barel. Kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei—yang berakhir pada Selasa—menguat USD 1,23 atau 1,95% ke level USD 64,31.

    Pada hari yang sama, AS mengeluarkan sanksi baru yang menargetkan pengusaha pengapalan gas dan minyak mentah Iran serta jaringan perusahaannya.

    Meskipun pembicaraan antara Washington dan Teheran mengenai program nuklir Iran mengalami kemajuan akhir pekan lalu, kegagalan mencapai kesepakatan dapat menekan ekspor minyak Iran, di tengah pengetatan sanksi AS, menurut John Kilduff, mitra di Again Capital New York.

    “Jika tidak ada kesepakatan nuklir, AS akan berusaha menekan ekspor minyak Iran hingga nol, dan saat ini tampaknya skenario nol itu semakin mungkin terjadi,” kata Kilduff.

    Pasar Saham Bangkit, Minyak Menguat

    Penguatan pasar saham global—indikasi meningkatnya selera risiko dari investor—juga mendukung kenaikan harga minyak, menurut analis Mizuho, Robert Yawger.

    Saham-saham AS naik pada Selasa karena investor fokus pada laporan laba perusahaan. Sebelumnya, kritik keras Presiden Donald Trump terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell, telah menyebabkan aksi jual tajam di pasar pada sesi sebelumnya.

    Harga minyak Brent dan WTI sempat anjlok lebih dari 2% pada Senin akibat kemajuan dalam pembicaraan AS-Iran dan kejatuhan pasar saham. Namun pemulihan pada Selasa menunjukkan bahwa pasar tetap sensitif terhadap dinamika geopolitik dan makroekonomi.

     

  • 3 Fakta Isu Gaji PNS Naik 16 Persen – Page 3

    3 Fakta Isu Gaji PNS Naik 16 Persen – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Wacana kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) kembali mencuat ke publik. Kali ini, kabarnya gaji PNS bakal naik hingga 16 persen pada tahun 2025.

    Kabar ini tentu menarik perhatian, mengingat kesejahteraan ASN menjadi salah satu isu strategis dalam reformasi birokrasi. Namun, benarkah pemerintah sudah memutuskan kenaikan gaji tersebut?

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Rini Widyantini, akhirnya angkat bicara terkait isu ini. Berikut tiga fakta penting yang perlu diketahui:

    1. Belum Ada Pembahasan Resmi di Kementerian PANRB

    Menteri Rini Widyantini menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan resmi mengenai rencana kenaikan gaji PNS hingga 16 persen di internal Kementerian PANRB.

    Ia menyebut, wacana tersebut belum pernah didiskusikan secara langsung, baik secara internal maupun lintas kementerian.

    Rini menegaskan bahwa kebijakan seperti ini tidak bisa diputuskan secara sepihak dan memerlukan pembahasan bersama Kementerian Keuangan.

    2. Kenaikan Gaji Harus Dikaji Bersama Kementerian Keuangan

    Rencana kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN), jika memang akan dilakukan, harus melalui koordinasi antara Kementerian PANRB dan Kementerian Keuangan.

    Rini menekankan pentingnya diskusi lintas sektor untuk menentukan besaran kenaikan dan implikasinya terhadap anggaran negara. Hal ini menunjukkan bahwa pengambilan kebijakan terkait gaji PNS sangat bergantung pada kemampuan fiskal negara.

    3. Rencana Kenaikan Gaji Tercantum dalam KEM PPKF 2025

    Meski belum ada keputusan final, pemerintah memang telah membuka kemungkinan adanya kenaikan gaji PNS dalam dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2025.

    Namun, Rini menegaskan bahwa dalam dokumen tersebut tidak disebutkan nominal kenaikan secara spesifik. Artinya, angka gaji PNS naik 16 persen yang beredar masih bersifat spekulatif dan belum dipastikan kebenarannya.

  • Harga Emas Hari Ini Melorot dari Level Tertinggi, Saatnya Beli? – Page 3

    Harga Emas Hari Ini Melorot dari Level Tertinggi, Saatnya Beli? – Page 3

    Para investor mengambil keuntungan pada hari Kamis (17/4) setelah harga emas mencapai rekor tertinggi baru di atas USD3.350 per ons. Meski harga emas terlihat terlalu mahal (overbought), beberapa analis mengatakan bahwa tren kenaikan emas masih kuat.

    Meskipun ada tekanan jual, emas tetap bertahan di kisaran USD3.300. Harga emas spot terakhir diperdagangkan di USD3.316,90 per ons, naik hampir 2,5% selama minggu ini.

    BAnalis Senior di Trade Nation, David Morrison, menyebut pergerakan harga emas minggu ini, termasuk kenaikan USD100 pada hari Rabu, sebagai “blowoff top”, kondisi di mana harga naik sangat tajam sebelum terkoreksi.

    “Emas naik 13%, atau sekitar USD360, hanya dalam seminggu. Jadi, wajar kalau sekarang mulai terkoreksi. Indikator teknikal juga menunjukkan emas sangat overbought, dengan MACD harian menyentuh level yang terakhir terlihat pada April 2011, sebelum harga emas mencapai puncaknya saat itu. Ini bukan berarti emas tidak bisa naik lagi, tapi pembeli harus lebih hati-hati,” kata Morrison dikutip dari Kitco.com, Senin (21/4/2025).

    Dolar AS Capai Level Terendah

    Ketahanan emas ini terjadi saat dolar AS melemah, bahkan mencapai level terendah dalam tiga tahun di angka 99,49.

    Disiis lain, Kepala Divisi Futures & Forex di Tastylive.com Christopher Vecchio, mengatakan emas akan terus diuntungkan dari pelemahan dolar.

    Meski dolar belum akan kehilangan statusnya sebagai mata uang cadangan dunia, menurutnya kebijakan dagang Presiden Donald Trump yang tidak konsisten telah memperlemah posisi AS di pasar global.

    “Kita sedang mundur dari konsep ‘Pax Americana’ (perdamaian dunia di bawah dominasi AS) ke ‘America First’, yang punya aturan main berbeda. Tidak ada mata uang lain yang bisa menggantikan dolar AS saat ini, jadi kita tetap akan pakai dolar. Tapi kita juga butuh alternatif lain dan alternatif itu adalah emas,” kata Vecchio.

  • Cerita Miris Para Pedagang Mangga Dua: Dagangan Sepi, Dituduh AS Pula – Page 3

    Cerita Miris Para Pedagang Mangga Dua: Dagangan Sepi, Dituduh AS Pula – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pelemahan ekonomi hingga transformasi zaman membuat pusat perbelanjaan di kawasan Mangga Dua perlahan ditinggalkan. Itu terlihat dari hasil pantauan Liputan6.com di dua tempat, yakni ITC Mangga Dua dan Mangga Dua Square.

    Adi, salah seorang pedagang tas dan koper di ITC Mangga Dua mengatakan, penjualan barang di tempatnya kian lesu sejak periode Lebaran 2025 lalu. Beberapa faktor semisal kehadiran pasar online hingga penurunan daya beli masyarakat ditenggarai jadi alasan.

    “Jauh (makin sepi), mungkin efek ekonomi juga. Ditambah lagi isu-isu seperti ini kan makin parah. (Pasar online berpengaruh?) Pasti juga ngaruh, pasti,” ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip Rabu (23/4/2025).

    Selain dua alasan itu, para pedagang di Pasar Mangga Dua juga khawatir atas sorotan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR). Dalam laporan National Trade Estimate (NTE) Report on Foreign Trade Barriers yang dirilis akhir Maret 2025, Mangga Dua disebut sebagai sarang barang bajakan.

    Pasalnya, Adi mengutarakan, Mangga Dua telah dikenal sebagai kawasan perbelanjaan yang menawarkan barang-barang impor “branded” yang dijual dengan harga miring.

    “Terkhususnya di Mangga Dua, jualannya kan hidup gara-gara barang branded-nya. Kalau dibikin untuk barang lokal sih pasti enggak hidup, enggak bisa ngejual. 99 persen barang impor semua. Kalau misalkan itu ditindak, ya mau jualan apa lagi,” ungkapnya.

    Harapan ke Pemerintah

    Jika sampai Pemerintah RI menuruti keinginan Amerika Serikat dengan menindak perdagangan barang branded impor tersebut, ia tidak bisa membayangkan Mangga Dua nantinya akan jadi seperti apa.

    “Gimana ya, mungkinnya di sini udah enggak ada yang berjualan lagi, udah enggak berfungsi lagi. Mau jualan apa lagi, bakal kosong,” kata Adi.

    Senada, seorang pedagang tas lainnya di ITC Mangga Dua, Yani, juga mengakui jika penjualan barang dagangannya semakin merosot. Bahkan, momen seperti Lebaran 2025 lalu pun tak sanggup menolong.

    “Makin lesu sih ini. (Ketika Lebaran 2025?) Enggak, justru makin sepi sih Lebaran,” ucap Yani kepada Liputan6.com.