Category: Liputan6.com Ekonomi

  • Danantara Ikut Garap Proyek Investasi Petrokimia Lotte Chemical – Page 3

    Danantara Ikut Garap Proyek Investasi Petrokimia Lotte Chemical – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata (Danantara) akan berpartisipasi dalam investasi pabrik petrokimia di Cilegon milik Lotte Chemical Indonesia (PT LCI).

    Airlangga mengatakan, Danantara akan bertugas untuk menindaklanjuti investasi pabrik petrokimia Lotte Chemical. Pabrik ini ditargetkan beroperasi pada September atau Oktober mendatang. 

    “Lotte menawarkan partisipasi Indonesia dan Presiden (Prabowo Subianto) secara prinsip setujui Indonesia partisipasi ke proyek tersebut, dan diberikan tugas kepada Danantara untuk melakukan kajian dan tindaklanjut investasi,” kata Airlangga kepada media di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025).

    Dalam kesempatan itu, Airlangga juga membeberkan sederet hasil pertemuan dengan 19 perwakilan perusahaan asal Korea Selatan.

    “Jumlah investasi dari 19 grup tersebut totalnya hampir USD 15,4 miliar, (dan) akan ada rencana tambahan USD 1,7 miliar,” ungkapnya.

    “Secara total, investasi dalam bentuk Rupiah yang sudah dilaksanakan perusahaan tersebit adalah Rp269 triliun dan akan ditambah lagi Rp30 triliun,” ia menambahkan. 

    Selain Lotte Chemical, KB Financial yang menangani Bank Bukopin juga menjajaki peluang investasi baru di Indonesia.

    “Ini melaporkan situasi sudah profitable selama 4 tahun sudah menguntungkan mereka tangani. Ada juga Hyundai Motor yang operasinya relatif baik,” tutur Airlangga.

    Kemudian ada produsen baja POSCO, dan Pohang Steel yang bekerjasama dengan Krakatau Steel. Perusahaan tersebut segera memasuki fase kedua pembangunan fasilitas produksi dengan kapasitas 10 juta ton.

    “Fase pertama selesai dan fase kedua integrasi lebih dalam lagi,” kata Airlangga.

     

  • Kinerja Home Credit 2024: Pembiayaan Tembus Rp 9,8 Triliun – Page 3

    Kinerja Home Credit 2024: Pembiayaan Tembus Rp 9,8 Triliun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Home Credit Indonesia (Home Credit), perusahaan pembiayaan berbasis teknologi, mengukuhkan komitmennya dalam memperluas layanan keuangan di Indonesia. Memasuki 2025, Home Credit memperbarui berbagai layanan dan menjalin kemitraan baru guna memperkuat portofolio pembiayaan serta memperluas inklusi keuangan nasional.

    Langkah ini diwujudkan dengan peluncuran kembali produk Fasilitas Modal Usaha, sebuah program pembiayaan dengan limit hingga Rp50 juta yang ditujukan bagi pelanggan terpilih.

    Produk ini menyasar individu yang telah memiliki riwayat pembayaran baik serta memiliki usaha atau berencana membuka bisnis baru.

    “Kami melihat bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang memulai atau mengembangkan bisnisnya. Karena itu, kami hadir dengan Fasilitas Modal Usaha untuk membantu pelanggan mewujudkan impian bisnisnya,” ujar Chief Customer Management Officer Home Credit, Cahyadi Poernomo, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Fasilitas Modal Usaha ini sempat ditawarkan Home Credit saat pandemi Covid-19, sejalan dengan kebijakan stimulus sektor keuangan non-bank.

    Kini, produk tersebut diluncurkan kembali berdasarkan regulasi baru yang telah berlaku, menambah lengkap deretan layanan Home Credit lainnya seperti Pembiayaan Barang, Kredit Multiguna, FlexiCash, layanan proteksi asuransi, dan Home Credit BayarNanti.

    Pembiayaan Capai Rp9,8 Triliun pada 2024

    Berbagai inovasi layanan yang dilakukan Home Credit membuahkan hasil positif. Pada tahun 2024, total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp9,8 triliun, naik 5,7% dibandingkan dengan realisasi tahun 2023.

    Capaian ini menunjukkan pertumbuhan kinerja Home Credit di tengah dinamika industri pembiayaan yang semakin kompetitif.

    Salah satu lini utama yang berkontribusi signifikan adalah Pembiayaan Barang, mencakup produk seperti smartphone, furniture, laptop, mesin cuci, kulkas, AC, dan televisi.

     

  • Danantara Ikut Garap Proyek Investasi Petrokimia Lotte Chemical – Page 3

    Airlangga Lapor ke Prabowo Hasil Negosiasi Tarif Impor AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melaporkan hasil negosiasi terkait tarif impor yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump terhadap Indonesia.

    Dalam kunjungan delegasi Indonesia ke AS, Airlangga bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, serta perwakilan dari Kantor Perdagangan AS (US Trade Representative/USTR).

    Tak hanya itu, Airlangga juga bertemu denganperwakilan dari perusahaan-perusahaan AS yakni Amazon, Boeing, Microsoft, hingga Google.

    “Saya laporkan ke Presiden yang ditawarkan Indonesia secara prinsip melalui surat yang disampaikan 7 dan 9 April mendapatkan apresiasi ke Amerika,” ungkap Menko Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025).

    “Surat kita relatif komprehensif, terkait non tarif barrier, dan rencana Indonesia seimbangkan neraca perdagangan,” terangnya.

    Demi Keadilan

    Dalam pertemuan itu, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia ingin perdagangan yang adil atau disebut sebagai ‘fair and square.’

    Ia lebih lanjut mengatakan, Indonesia menawarkan untuk menyeimbangkan neraca dagang dengan AS.

    “Mereka kan neraca perdagangannya sekitar USD 19 miliar, kita berikan lebih dari USD 19,5 miliar. Jual beli langsung USD 19,5 miliar tapi kita ada proyek yang akan dibeli dari AS,” bebernya.

    Selain itu, Indonesia juga meminta AS memberikan tarif yang lebih adil untuk barang-barang ekspor Indonesia.

    “Kita juga mengajukan permintaan untuk tarif yang sifatnya resiprokal artinya untuk komoditas utama Indonesia yang ekspor ke AS. Kami minta tarif kita setara dengan negara lain. Apakah ke Vietnam, Bangladesh, sehingga dengan yang lain kita ada equal level playing field,” imbuhnya.

    “Presiden arahkan apa yang kita tawarkan adalah win-win solution dan kita tidak bedakan satu negara dengan negara lain. Artinya relatif yang kita tawarkan adalah apa yang sedang dilakukan di dalam negeri, salah satunya melakukan deregulasi melalui Satgas yang dibentuk,” tambah Airlangga.

    Ia menyampaikan, USTR mengapresiasi posisi Indonesia dan niatnya untuk berdialog dan berunding dengan AS.

    “Kita juga tanda tangan NDA (Non Disclosure Agreement), artinya yang kita bahas hanya berada di kedua belah pihak, tidak dipublish ke masyarakat atau pihak lain. Secara geopolitik kita dianggap penting oleh Amerika Serikat,” katanya.

     

  • Deretan Perusahaan Korea Selatan yang Tambah Investasi Jumbo di Indonesia – Page 3

    Deretan Perusahaan Korea Selatan yang Tambah Investasi Jumbo di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Federation of Korean Industries (FKI) pada Senin, 28 April 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut dihadiri oleh sekitar 19 perusahaan besar asal Korea Selatan, di mana 18 diantaranya sudah berinvestasi di Indonesia.

    “Jumah investasi yang dilakukan oleh 19 perusahaan tersebut totalnya hampir USD 15,4 miliar,” ungkap Airlangga kepada media di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Airlangga menyebut, 19 perusahaan itu berencana menambah investasi mereka di Indonesia hingga USD 1,7 miliar atau sekitar Rp 286 triliun (kurs 16.853 per USD).

    “Secara total, investasi dalam bentuk Rupiah yang sudah dilaksanakan perusahaan tersebit adalah Rp269 triliun dan akan ditambah lagi Rp30 triliun,” bebernya.

    Perusahaan itu antara lain Lotte chemicals, dan akan diresmikan di bulan September-Oktober mendatang salah satunya mencakup pabrik petrokimia,” terang Airlangga.

    Airlangga mengatakan, Presiden Prabowo secara prinsip menyetujui indonesia berpartisipasi di dalam Lotte Chemicals tersebut dan diberi tugas kepada Danantara untuk melakukan kajian dan tindak lanjut investasi tersebut.

    Kemudian, ada beberapa perusahaan lain termasuk KB Financial, serta perwakilan dari Hyundai Motor, dan Pohang Steel yang menjalin kerja sama dengan Krakatau Steel.

    “Pohang Steel yang bekerja sama dengan Krakatau Steel akan masuk dalam fase kedua dan mereka punya roadmap sampai 10 juta ton, dan fase pertama sudah selesai, dan fase kedua diharapkan integrasi lebih dalam lagi,” kata Airlangga.

     

  • QRIS Bakal Bisa Dipakai di Korsel, India, Uni Emirat Arab, hingga Saudi Arabia – Page 3

    QRIS Bakal Bisa Dipakai di Korsel, India, Uni Emirat Arab, hingga Saudi Arabia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bank Indonesia telah menginformasikan bahwa layanan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) semakin diperluas ke berbagai negara, termasuk Korea Selatan, India, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan sistem pembayaran digitalnya di tingkat internasional.

    “In the process dengan Korea, India, Uni Emirat Arab, juga lagi proses dengan Saudi Arabia,” ungkap Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, dalam acara Edukasi Pekerja Migran Indonesia yang diadakan untuk memperingati Hari Kartini di Gedung Dhanapala, Jakarta, pada Senin (21/4/2025).

    Dengan demikian, proses ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri.

    Destry juga menyampaikan bahwa QRIS telah beroperasi di tiga negara, yaitu Malaysia, Thailand, dan Singapura. Dengan adanya layanan ini, masyarakat Indonesia yang berkunjung ke negara-negara tersebut tidak perlu repot membawa uang tunai, karena mereka dapat melakukan transaksi dengan mudah melalui ponsel.

    “Jadi, itu memudahkan, nanti kalau teman-teman (PMI) misalnya mau transaksi bisa dengan QRIS, mau itu dengan bank, base nya bank, atau dengan non bank, non bank itu kan banyak ya QRIS itu,” jelasnya. Ini menunjukkan bahwa QRIS memberikan fleksibilitas dalam bertransaksi, baik melalui bank maupun penyedia layanan non-bank.

    Ada Tantangan di AS

    Walaupun Indonesia aktif memperluas penggunaan QRIS, langkah ini mendapatkan perhatian dari pemerintah Amerika Serikat. Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, pemerintah AS melihat layanan QRIS sebagai potensi penghambat dalam sektor perdagangan, terutama yang berkaitan dengan sistem pembayaran.

    Hal ini tercatat dalam laporan Foreign Trade Barriers yang dirilis oleh United States Trade Representative (USTR) pada tahun 2025. USTR menyoroti bahwa penerapan QRIS yang diatur dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) Nomor 21/18/PADG/2019 dapat membatasi kemampuan perusahaan asing untuk bersaing di pasar pembayaran digital Indonesia.

    “Perusahaan-perusahaan AS, termasuk penyedia layanan pembayaran dan bank, menyampaikan kekhawatirannya karena selama proses penyusunan kebijakan kode QR oleh Bank Indonesia,” tulis USTR. Ini menunjukkan bahwa ada tantangan yang harus dihadapi dalam mengimplementasikan sistem pembayaran yang baru ini di Indonesia.

  • Reklamasi 3.791 Hektare Lahan Tambang, MIND ID dan Vale Indonesia Konsisten Jalankan Praktik Berkelanjutan – Page 3

    Reklamasi 3.791 Hektare Lahan Tambang, MIND ID dan Vale Indonesia Konsisten Jalankan Praktik Berkelanjutan – Page 3

    Keberadaan fasilitas pengolahan nikel Vale di Sorowako pun tetap mampu menjaga kelestarian dan keindahan dari Danau Matano, yang terletak hanya sekitar 7 Km dari lokasi operasi.

    Melalui fasilitas pengolahan air limbah seperti Pakalangkai Wastewater Treatment dan Lamella Gravity Settler (LGS), Vale mampu menjernihkan air limpasan dari polutan seperti Total Suspended Solids (TSS) dan kromium heksavalen (Cr6+) hingga layak dikembalikan ke alam.

    Danau Matano sebagai permata berharga dari Sulawesi, juga menjadi sumber energi utama operasional Vale Indonesia.

    Danau ini mengalirkan air bertekanan tinggi tiga pembangkit listrik tenaga air: Larona, Balambano, dan Karebbe, dengan total kapasitas 365 MW. Bahkan, sebesar 10,7 MW di antaranya dihibahkan ke PLN sebagai kontribusi energi untuk masyarakat.

    Selain itu, Vale juga terus meminimalkan jejak operasional tambang dengan melakukan rehabilitasi lahan seperti daerah aliran sungai (DAS) di 27 lokasi di Sulawesi dan 5 lokasi di Jawa-Bali.

    Di bidang pelestarian hayati, Vale menanam 40% pohon lokal, termasuk spesies endemik seperti eboni (Diospyros celebica), dengen (Dillenia serata), kaloju (Caralia braciata), bitti (Vitex coffasus), uru (Emerillia tsiampacca), dan agathis (Agathis celebica).

    Vale Indonesia tercatat telah menanam lebih dari 80.000 pohon kayu hitam (eboni), menjadikannya salah satu konservasi kayu hitam terbesar di dunia.

    Selain flora, perlindungan terhadap fauna pun dijalankan. Salah satunya adalah pelestarian Cethosia myrnia, kupu-kupu bidadari yang merupakan spesies endemik Sulawesi dan kini dilindungi.

    Maroef mengungkapkan, lewat berbagai program tersebut, pihaknya ingin menyampaikan bahwa mineral Indonesia harus memberi manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat.

    “Melalui program-program ini, kami ingin menyampaikan pesan sederhana bahwa mineral Indonesia harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat, tanpa harus mengorbankan alam dan masa depan generasi mendatang,” ungkapnya.

    Di sisi lain, Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy mengatakan, perusahaan menjalankan langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan menjaga kelestarian lingkungan. Ia pun menyebut, perseroan fokus pada reklamasi area tambang, serta melakukan reforestasi hingga ke luar area konsesi.

    “Vale Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai perusahaan tambang yang peduli pada masa depan lingkungan dan generasi mendatang,” katanya.

    “Operasional tambang tidak akan dapat memberikan nilai tambah, jika tidak memperhatikan linkungan,” jelas Eddy.

     

    (*)

  • 19 Perusahaan Korea Selatan Siap Tambah Investasi Rp 300 Triliun di Indonesia – Page 3

    19 Perusahaan Korea Selatan Siap Tambah Investasi Rp 300 Triliun di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, sebanyak 19 perusahaan besar asal Korea Selatan siap menambah investasi hingga Rp 300 triliun di Indonesia.

    Pernyataan itu diberikan usai pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan kelompok pengusaha asal Korea Selatan di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Airlangga mengatakan, dari 19 perusahaan tersebut, 18 di antaranya telah menanam investasi di Indonesia. Dengan nilai total USD 15,4 miliar, dan berencana akan menambah investasi baru senilai USD 1,7 miliar atau hampir Rp 300 triliun.

    “Secara total, investasi dalam bentuk rupiah yang tadi dilaporkan dan sudah dilaksanakan oleh pengusaha tersebut adalah Rp 269 triliun, dan akan ditambah lagi Rp 30 triliun,” ujar Menko Airlangga.

    Salah satunya yakni Lotte Chemicals, yang akan meresmikan pabrik petrokimia besar di Indonesia pada September/Oktober 2024 mendatang. Lotte Chemicals juga menawarkan partisipasi Indonesia dalam proyek tersebut.

    “Bapak Presiden secara prinsip menyetujui Indonesia berpartisipasi di dalam Lotte Chemicals tersebut, dan diberi tugas kepada Danantara untuk melakukan kajian dan melakukan tindak lanjut pada investasi tersebut,” imbuh Airlangga.

    Selain itu, ada juga KB Financial Group yang mengelola Bank Bukopin, dan meraup profitabilitas dalam 4 tahun terakhir. Kemudian ada Hyundai Motor yang secara operasi di Indonesia relatif baik.

    “Juga ada POSCO tadi menyatakan Pohang Steel yang bekerjasama dengan Krakatau Steel akan masuk dalam fase kedua. Mereka punya roadmap sampai 10 juta ton, dan fase pertama sudah selesai. Fase kedua tentu diharapkan integrasi lebih dalam lagi,” terangnya.

     

     

     

  • Keluh Kesah Pengusaha soal Pungli dan Premanisme di Indonesia – Page 3

    Keluh Kesah Pengusaha soal Pungli dan Premanisme di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Direktur PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI), Anang Adji Sunoto, menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi lingkungan usaha di Indonesia saat ini. Menurutnya, menjaga investasi tidak cukup hanya dengan memberantas pungutan liar (pungli) atau aksi premanisme yang meresahkan pelaku usaha.

    Ia menekankan, yang jauh lebih penting adalah bagaimana pemerintah mampu menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan terlindungi secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir.

    “Lingkungan bisnis kita perlu dilindungi secara komprehensif. Ini bukan sekadar urusan preman atau pungli di lapangan, tapi bagaimana negara hadir dalam memberikan kepastian dan rasa aman bagi para pelaku usaha dari semua sisi,” ungkap dia dalam keterangan tertulis, Senin (28/4/2025).

    Anang mengibaratkan kondisi Indonesia saat ini seperti sebuah rumah tanpa pagar, yang terbuka lebar dan mudah dimasuki siapa saja dengan berbagai kepentingan.

    Menurut dia, di tengah situasi global yang tak menentu dan penuh tantangan, menurutnya, dunia usaha memerlukan pagar perlindungan yang jelas dari negara.

    Tanpa perlindungan itu, pelaku industri dalam negeri rentan terdampak oleh persaingan tidak sehat. Khususnya dari arus impor barang asing yang terus membanjiri pasar.

    “Kita ini seperti rumah tanpa pagar. Siapa saja bisa masuk, tanpa bisa kita deteksi niatnya. Dunia usaha jadi rentan dan merasa tidak punya perlindungan. Padahal, pengusaha juga bagian penting dalam membangun ekonomi bangsa, dan mereka pun butuh rasa aman,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Anang menekankan pentingnya proteksi dari pemerintah terhadap produk-produk dalam negeri. Ia meyakini bahwa jika perputaran ekonomi domestik bisa dijaga dan ditingkatkan, maka hal tersebut akan berimbas langsung pada meningkatnya daya beli masyarakat. Sehingga pada akhirnya mendorong kesejahteraan yang lebih merata.

    “Kalau kita bisa menjaga industri kita, otomatis produksi meningkat, tenaga kerja terserap, dan ekonomi berputar. Orang jadi punya uang, punya daya beli. Lebih baik kita beli baju buatan dalam negeri meskipun sedikit lebih mahal, daripada baju impor yang murah tapi ujung-ujungnya masyarakat kita sendiri tidak mampu beli karena tidak ada penghasilan,” tuturnya.

     

     

  • Mendiktisaintek Singgung Pendanaan Riset Indonesia Kalah Jauh dari Negara Lain – Page 3

    Mendiktisaintek Singgung Pendanaan Riset Indonesia Kalah Jauh dari Negara Lain – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menyoroti porsi pendanaan bagi riset di Indonesia yang belum maksimal. Dia mencatat, porsinya masih jauh lebih rendah daripada negara Asia Tenggara maupun negara maju.

    Dia mengulang sorotan Presiden Prabowo Subianto soal pentingnya menanamkam investasi di sektor riset dan pengembangan (Research and Development). Pasalnya, hal itu menjadi salah satu faktor penentu kemajuan suatu negara.

    “Jadi memang kalau kita tadi ingin membangkitkan pertumbuhan tinggi industri maju, itu mau tidak mau, memang kita perlu bergandengan tangan,” kata Brian Yuliarto dalam Business Gathering PT PAL Indonesia, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Dia turut mengungkapkan posisi Indonesia dalam pendanaan ke bidang riset. Jumlahnya, hanya 0,28 persen, jauh lebih rendah dari rata-rata pendanaan riset di ASEAN dengan porsi 0,70 persen.

    “Di Indonesia kita 0,28 persen, rata-rata ASEAN kita sudah kalah sekitar setengah. Di Turki kita ambil contoh 1,42 persen, di Korea Selatan 4,9 persen,” ungkapnya.

    Dia berharap peran industri dalam memberikan pendanaan terhadap riset. Kontribusi industri dalam membiayai riset di Indonesia hanya 7,3 persen dari total biaya yang digunakan untuk mendanai R&D (Global Expenditure on Research and Development/GERD). Kalah jauh dari Singapura dengan porsi 60 persen, Turki 61 persen, Vietnam 73 persen, serta Thailand dan Jepang dengan porsi masing-masing 80 persen.

    “Jadi menunjukkan bagaimana industri nya memang sudah mature, sudah masuk ke wilayah industri yang inovatif. Sehingga mereka butuh riset yang kuat,” terangnya.

     

  • Perbankan Syariah Tahan Gejolak Global, OJK Dorong Mitigasi Risiko – Page 3

    Perbankan Syariah Tahan Gejolak Global, OJK Dorong Mitigasi Risiko – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KE PBKN) OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan sektor perbankan syariah Indonesia terbukti memiliki ketahanan yang kuat, meskipun perekonomian global tengah menghadapi berbagai tantangan, seperti kebijakan tarif Presiden Donald Trump, fluktuasi nilai tukar, dan potensi perlambatan perdagangan internasional.

    “Sektor perbankan syariah tetap menunjukkan ketahanan terhadap efek rambatan yang muncul pada sektor perbankan secara keseluruhan,” kata Dian dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/4/2025).

    Dian menegaskan bahwa perbankan syariah memiliki risiko pasar yang lebih rendah dibandingkan perbankan konvensional, sehingga menjadi salah satu penopang stabilitas sistem keuangan nasional.

    “Secara nasional, perbankan syariah tercatat memiliki eksposur risiko pasar yang secara umum lebih rendah dibandingkan perbankan konvensional, sehingga dapat berperan sebagai penopang stabilitas dalam sistem keuangan nasional secara keseluruhan,” jelasnya.

    Pentingnya Mitigasi Risiko

    Kendati demikian, Dian mengingatkan pentingnya langkah mitigasi risiko terhadap dampak kebijakan tarif yang dapat memengaruhi kinerja debitur tertentu.

    “Oleh karena itu, perbankan syariah tetap perlu melakukan mitigasi risiko terhadap dampak kebijakan penerapan tarif yang berpotensi memengaruhi kinerja debitur tertentu,” ungkapnya.

    OJK juga mendorong sektor ini untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dinamika makroekonomi global maupun domestik.

    Perbankan syariah diminta untuk konsisten menerapkan manajemen risiko sesuai ketentuan yang berlaku, melakukan penilaian lanjutan terhadap debitur yang memiliki eksposur pada sektor terdampak, serta melakukan mitigasi lebih dini terhadap potensi risiko yang mungkin timbul.