Category: Liputan6.com Ekonomi

  • Cerita Juru Bayar Kantorpos: Layani Ratusan Penerima BSU per Hari – Page 3

    Cerita Juru Bayar Kantorpos: Layani Ratusan Penerima BSU per Hari – Page 3

    Plt Direktur Utama Pos Indonesia, Endy Abdurrahman menegaskan pihaknya siap mengemban tugas dari pemerintah untuk memenuhi target 100 persen penyaluran BSU.

    “Semua cara kita lakukan. Mulai dari pengumuman di radio, media sosial, hingga menghubungi penerima satu per satu lewat telepon. Komitmen kami jelas: penyaluran BSU harus 100 persen,” kata Plt Dirut Pos Indonesia, Endy.

    Namun, Endy juga tak menampik berbagai kendala teknis yang dialami dalam melakukan penyaluran BSU, yaitu pekerja yang tinggal di wilayah terpencil, bekerja secara musiman, atau minimnya data identitas yang akurat. Namun demikian, ia memastikan bahwa tim Pos Indonesia siap menyisir hingga ke lokasi-lokasi terdalam.

    Dalam rangka memastikan penyaluran BSU 2025 tepat sasaran, Pos Indonesia telah mempersiapkan skema dan sistem yang dapat memantau perkembangan penyaluran secara real-time. 

    “Kami rekam data penerima secara real time, tercatat dalam server kami. Dalam dashboard milik kami bisa ditayangkan bergerak terus penyaluran bantuan ini. Jadi kalau saat ini petugas kami membayarkan di satu titik, maka Itu secara otomatis akan meng-update langsung di dashboard kami secara real-time. Kementerian Ketenagakerjaan selaku pemberi kerja bisa melihat pergerakan menyeluruh,” ucap Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Haris.

    Perekaman data penerima BSU ini dilakukan di semua wilayah di Indonesia, termasuk daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang terjangkau sinyal.

    “Kami terus berupaya dengan maksimal untuk menyelesaikan sisa penyaluran, apalagi di daerah yang sulit dijangkau,” kata Haris.

    Salah satu tantangan terbesar dalam penyaluran BSU adalah akurasi data dan lokasi penerima, terutama di daerah 3T.

     

  • Dari Pegawai ke Pengusaha Sukses, UMKM Binaan Rumah BUMN BRI Buktikan Manfaat Go Digital – Page 3

    Dari Pegawai ke Pengusaha Sukses, UMKM Binaan Rumah BUMN BRI Buktikan Manfaat Go Digital – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Di tengah tantangan ekonomi yang kian kompleks, semangat untuk meraih kemandirian finansial semakin menguat di berbagai lapisan masyarakat. Banyak individu mulai meninjau kembali arah karier dan kehidupan mereka, bahkan sebagian memilih meninggalkan kenyamanan sebagai pegawai untuk memulai usaha sendiri. Langkah ini diambil demi mendapatkan penghasilan yang lebih fleksibel, berkesinambungan, serta memberi kendali penuh atas masa depan finansial mereka.

    Salah satu kisah inspiratif datang dari Widya Purnama Sari, mantan karyawan yang kini berhasil membangun usaha UMKM berkat dukungan program Rumah BUMN. Ia adalah pemilik Kreasi Nyobi, produsen pempek ikan tenggiri berkualitas. Perjalanan usahanya dimulai pada 2020, berawal dari pengalaman sang suami yang telah lama berkiprah sebagai pemasok produk perikanan.

     

    Awalnya, pempek hasil olahan Widya hanya dijual kepada teman-teman dekat. Namun, berkat ketekunan dan eksperimen resep selama hampir satu tahun, kini produknya semakin dikenal luas

    “Saat itu hanya coba-coba saja karena memang sering lihat suami bawa bahan ikan. Akhirnya saya coba olah, dan lama-lama ketemu resep yang cocok,” ujarnya saat dihubungi pada Kamis, (7/8/2025).

    Pada penghujung tahun 2023, Widya mulai lebih aktif terlibat dalam berbagai kegiatan pelatihan dan program pendampingan yang diselenggarakan oleh berbagai komunitas UMKM serta Rumah BUMN binaan BRI di Jakarta. Melalui pelatihan-pelatihan tersebut, baik yang dilakukan secara daring maupun luring, Widya tidak hanya memperoleh wawasan baru tentang pengelolaan bisnis, pemasaran digital, hingga legalitas produk, tetapi juga berhasil membangun relasi dengan sesama pelaku usaha. Dukungan inilah yang menjadi salah satu faktor penting dalam peningkatan performa bisnisnya, sehingga perlahan tapi pasti, usahanya menunjukkan perkembanganyang signifikan.

    “Pelatihan itu hampir settiap hari ada, kadang online, kadang offline. Kami diajarkan bikin akun e-commerce, TikTok, hingga bagaimana caranya ekspor. Materi yang paling saya suka dan sangat membantu adalah yang tentang bagaimana berjualan di e-commerce, bagaimana mem-branding produk,” ujar Widya.

    Produk pempek olahan Widya tersedia dalam dua kategori, yaiyu frozen dan ready-to-eat. Untuk kebutuhan acara seperti catering, Widya menyediakan paket pondokan isi tiga pempek seharga Rp12.000. Sedangkan untuk penjualan reguler, harga per pempek berkisar Rp4.000, dengan kapasitas produksi mencapai 4.000 pcs.

     

    Selain dipasarkan secara langsung dan melalui jaringan reseller yang ia temui saat mengikuti bazaar, pempek Widya juga kerap hadir di berbagai event yang diadakan oleh komunitas UMKM dan BUMN. Kehadiran di event tersebut bukan hanya meningkatkan penjualan,tetapi juga memperluas jejaring bisnis.

    Hingga kini, usaha pempek ini dijalankan oleh tim kecil berisi tiga orang di bagian produksi dan satu orang tambahan di bagian operasional. Dalam sebulan, omzet yang dihasilkan mencapai Rp10-15 juta per bulan, meski menurut Widya, semua masih diputar kembali sebagai modal usaha.

    “Belum ambil keuntungan besar, masih putar modal semua. Tapi ke depannya saya ingin punya toko offline. Cuma memang butuh dana yang cukup besar,” tambahnya.

    Dengan semangat pantang menyerah dan semangat belajar yang tinggi, Widya Purnama Sari membuktikan program Rumah BUMN binaan BRI ini sangat efektif memberdayakan pengusaha di segmen mikro bahkan lebih kecil lagi sampai dengan level ultra mikro untuk tumbuh dan berkembang.

    Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjelaskan bahwa BRI terus menjalankan berbagai program pemberdayaan yang menyentuh masyarakat dan UMKM. Hingga akhir Juni 2025, BRI mengelola 54 Rumah BUMN dan telah melaksanakan lebih dari 16 ribu pelatihan.

    “Melalui Rumah BUMN, BRI tidak hanya memberikan akses pelatihan dan pendampingan,tetapi juga membuka jalan bagi para pelaku usaha untuk naik kelas dan go digital. Kami percaya, semakin banyak UMKM yang tumbuh dan berkembang, maka akan semakin kuat pula fondasi perekonomian bangsa,” pungkas Agus Noorsanto.

     

    (*)

  • Pertamina Tunjukkan Inovasi di KSTI 2025, Perkuat Riset dan Teknologi untuk Wujudkan Ketahanan Energi Nasional – Page 3

    Pertamina Tunjukkan Inovasi di KSTI 2025, Perkuat Riset dan Teknologi untuk Wujudkan Ketahanan Energi Nasional – Page 3

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyambut baik kehadiran Presiden Prabowo dalam konvensi tersebut. 

    “Kehadiran Presiden menjadi pemicu semangat bagi kami untuk terus berinovasi demi kemajuan teknologi nasional,” ujarnya.

    Fadjar berharap, inovasi-inovasi yang dibawa Pertamina ke forum ini dapat mendukung target produksi energi dan menjaga ketahanan energi nasional dalam jangka panjang.

    Dengan semangat kolaborasi, keberlanjutan, dan kemandirian, Pertamina membuktikan perannya sebagai penggerak utama transformasi energi dan teknologi Indonesia. Konvensi ini menjadi titik temu penting antara dunia riset, industri, dan pemerintahan untuk bersama-sama menjemput masa depan Indonesia yang berdaulat secara energi dan unggul dalam inovasi.

    Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi di Indonesia, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

     

    (*)

  • Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12% di Luar Ekspektasi, Ini Penjelasan Pengamat – Page 3

    Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12% di Luar Ekspektasi, Ini Penjelasan Pengamat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun ini mencapai 5,12 persen secara tahunan (year-on-year). 

    Angka ini sedikit meleset dari ekspektasi beberapa ekonom yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di bawah 5 persen. Kendati demikian, sejumlah ekonom menilai bahwa capaian ini masih wajar dalam konteks perkembangan ekonomi nasional terkini.

    Menurut pengamat ekonomi dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI), Ronny P. Sasmita, angka 5,12 persen tersebut masih bisa diterima secara logis.

    “Data pertumbuhan ekonomi kuartal II dari BPS, dalam hemat saya, masih cukup reliable dan bisa dipercaya. Raihan 5,12 persen di kuartal II tahun ini sangat bisa dipahami,” kata Ronny dalam keterangan tertulisnya dikutip Liputan6.com, Minggu (10/8/2025).

    Ia menilai berbagai komponen pembentuk pertumbuhan seperti konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor masih menunjukkan performa yang cukup stabil dan mendukung capaian tersebut.

    Ronny menjelaskan bahwa konsumsi rumah tangga yang mengalami kenaikan tipis didorong oleh momen tahun ajaran baru. Fenomena ini biasanya mendorong pengeluaran tambahan di sektor pendidikan dan kebutuhan anak sekolah, yang pada akhirnya menyumbang pada pertumbuhan konsumsi nasional.

    “Kenaikan tipis konsumsi rumah tangga ditopang oleh momen tahun ajaran baru, yang mengharusnya banyak keluarga di Indonesia untuk berbelanja kebutuhan tahun ajaran baru,” ujarnya.

     

     

     

  • Kena Tarif AS 19%, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Aman? – Page 3

    Kena Tarif AS 19%, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Aman? – Page 3

    Secara kuartalan, ekonomi tumbuh 4,04%, menunjukkan pemulihan yang cukup solid setelah kontraksi di awal tahun. Sumber pertumbuhan utama berasal dari konsumsi swasta, investasi, serta pemulihan ekspor dan impor.

    “Namun, penting dicatat bahwa peran ekspor dalam struktur PDB Indonesia tidak sebesar negara-negara ASEAN lain, yakni hanya sekitar 18,8%,” ujarnya.

    Dari total ekspor, AS menyumbang 9,9% (sekitar US$26 miliar dari total USUSD264 miliar pada 2024). Surplus perdagangan dengan AS bahkan kurang dari 2% PDB nasional.

    Dalam World Economic Outlook Update IMF Juli 2025, proyeksi pertumbuhan riil Indonesia di angka 4,8% untuk tahun ini, sementara Bank Dunia menilai ekonomi Indonesia relatif resiliensi, dengan potensi pertumbuhan rata-rata 4,8% selama 2025–2027, dan bisa naik hingga 5,5% pada 2027 jika reformasi struktural berjalan.

     

  • Bangkit Usai Terdampak PHK, Ratusan Tenaga Kerja Ikuti Pekan Wirausaha – Page 3

    Bangkit Usai Terdampak PHK, Ratusan Tenaga Kerja Ikuti Pekan Wirausaha – Page 3

    Sedangkan, Wakil Bupati Pasuruan H.M. Shobih Asrori menyampaikan harapan besar kepada Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, agar persoalan ketenagakerjaan di wilayahnya dapat mendapat perhatian lebih. 

    “Kehadiran Menteri Ketenagakerjaan menjadi momen penting memperkuat sinergi dalam penyelesaikan persoalan ketenagakerjaan di Pasuruan. Kami berharap para peserta pelatihan ini nantinya mampu menjadi wirausaha-wirausaha yang sukses, sehingga tidak lagi menjadi korban pengangguran,” ujar Shobih.

    Anggota Komisi IX DPR RI, Indah Kurnia, menilai Sampoerna konsisten berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja dan membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas. 

    “Hari ini, kita melihat kolaborasi yang efektif dari Sampoerna dan pemerintah dalam menciptakan SDM yang unggul, berkualitas dan berdaya saing. Kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha seperti yang dilakukan Sampoerna adalah contoh nyata kontribusi sektor swasta dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Indah.

     

  • Tantangan Transisi Energi Bersih: Pembangkit Listrik dan Kendaraan RI Masih Bergantung Fosil – Page 3

    Tantangan Transisi Energi Bersih: Pembangkit Listrik dan Kendaraan RI Masih Bergantung Fosil – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menargetkan nol emisi karbon atau net zero emission pada 2060 mendatang. Namun, target itu menghadapi tantangan yang tak mudah: ketergantungan pada energi fosil.

    Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Rachmat Kaimuddin mengatakan, perjalanan ke energi bersih tidak semudah yang diperkirakan. Ada proses yang perlu dilalui.

    “Bikin aja listriknya green gitu ya, bikin aja transportasi green, gampang gitu. Tapi ternyata enggak semudah itu. Ini tentunya butuh kerja sama kita dan perjalanannya juga nggak bisa instan,” jata Rachmat dalam Indonesia Connect by Liputan6, ditulis Minggu (10/8/2025).

    Ada sejumlah tantangan yang menurutnya perlu dihadapi oleh Indonesia. Tak lain aspeknya berada pada ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil, baik dari sisi pembangkit listrik, maupun penggunaan kendaraannya.

    Dia mencatat sekitar 80 persen listrik Indonesia disumbang energi fossil, mayoritas dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan bakar batubara. Pada saat yang sama, kegiatan pengeboran minyak bumi masih terus dilakukan demi kepentingan nasional.

    “Ini semuanya penting, enggak bisa dengan serta-merta, oke kita berhenti menggunakan fossil. Ada yang mau misalnya tiba-tiba listriknya mati, atau listriknya nyala pada saat matahari bersinar dan angin berhembus? Kan nggak mau kan, pasti maunya listriknya 24 jam tapi bersih,” tuturnya.

    Sama halnya dengan penggunaan kendaraan. Rachmat mengatakan setidaknya ada 150 juta kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

    Sedangkan, baru ada sekitsr 200-300 ribu kendaraan listrik. Angka ini membuktikan masih jomplangnya penggunaan kendaraan dengan emisi rendah. Namun, pemerintah kembali lagi tidak bisa membatasinya dengan tiba-tiba.

    “Apa iya misalnya kita bilang, oke semua masyarakat sekarang enggak boleh lagi pake mobil yang pake bensin atau kita enggak jual lagi BBM fossil. Kan enggak mungkin, hari ini enggak mungkin,” tegas dia.

     

  • Holden Torana Biru, Armada Pertama Bluebird yang Kembali Menyusuri Jakarta – Page 3

    Holden Torana Biru, Armada Pertama Bluebird yang Kembali Menyusuri Jakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – sebuah mobil biru tua meluncur pelan meninggalkan halaman kantor pusat Bluebird. Bukan taksi biasa, tapi Holden Torana—armada pertama yang mengantar Bluebird memulai pelayanannya pada tahun 1972. Nomor lambung 072 dan pelat “B 72 BBG” terpampang jelas di belakang, seolah memberi salam dari masa lalu.

    Di balik kemudi, CEO PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, tersenyum lebar. Di kursi penumpang, duduk sosok istimewa—Purnomo Prawiro, co-founder yang ikut merintis perjalanan panjang perusahaan yang sudah beroperasi 72 tahun ini.

    “Mengemudi di Jakarta menggunakan mobil pertama Bluebird adalah pengalaman yang sangat berkesan. Tidak hanya membawa kami bernostalgia pada awal perjalanan Bluebird, tetapi juga menjadi simbol perjalanan panjang perusahaan dalam melayani masyarakat Indonesia,” ujar Adrianto kepada Liputan6.com, ditulis Minggu (10/8/2025).

    Menyusuri Jejak Awal

    Rute yang ditempuh pagi itu bukan sembarang perjalanan. Dari kantor pusat Bluebird, Adrianto Djokosoetono dan Purnomo Prawiro yang merupakan ayahnya menuju kantor pertama perusahaan di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng—tempat sejarah itu dimulai. Jalanan yang dilalui masih menyisakan aroma sejarah, meski kini dipenuhi gedung-gedung modern dan lalu lintas sibuk.

    Perjalanan berlanjut menuju kawasan Senayan, melewati ikon-ikon Jakarta. Di salah satu sudut kota, Holden Torana biru itu terekam melaju di depan Pacific Place, dengan latar hiasan kemerdekaan ke-80 RI: Garuda emas menjulang, kipas merah-putih berjejer, dan tulisan “Dirgahayu Indonesia”.

    Kontras yang indah antara kejayaan masa lalu dan semangat modern ibu kota.

     

  • Top 3: 143 Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri – Page 3

    Top 3: 143 Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Ratusan guru Sekolah Rakyat (SR) mengundurkan diri. Ada beberapa faktor yang menjadi alasan.

    Pertama, adanya pertimbangan jarak dari lokasi mengajar dengan domisili guru. Kedua, telah mendapat penempatan di lokasi lain, sebab statusnya sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Meski ada ratusan guru Sekolah Rakyat yang mundur, pemerintah memastikan sudah ada pengganti untuk menunjang kegiatan belajar siswa. Misalnya, mata pelajaran diampu oleh guru lain hingga kepala sekolah.

    Artikel 143 Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Minggu, (10/8/2025):

    1. 143 Guru Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri, Ini Gara-garanya

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul buka suara mengenai jumlah guru Sekolah Rakyat (SR) yang mengundurkan diri. Tercatat ada 143 guru yang tidak memenuhi panggilan meski telah diterima.

    “Yang mundur 143 (orang), tidak memenuhi panggilan ya. Sebenarnya mereka ini kan sudah memulai proses seleksi ya, mereka sudah diterima. Tapi ketika disampaikan undangan mereka tidak memenuhi panggilan,” ungkap Gus Ipul, di Sekolah Rakyat Menengah Atas 10, Jakarta, Sabtu (9/8/2025).

    Terkait alasannya, dia menjelaskan beberapa faktornya. Pertama, adanya pertimbangan jarak dari lokasi mengajar dengan domisili guru. Kedua, telah mendapat penempatan di lokasi lain, sebab statusnya sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Baca artikel selengkapnya di sini

  • Cerita dari Lereng Merapi: Desa Pentingsari, dari Dusun Prasejahtera jadi Desa Wisata Unggulan – Page 3

    Cerita dari Lereng Merapi: Desa Pentingsari, dari Dusun Prasejahtera jadi Desa Wisata Unggulan – Page 3

    Sebelumnya, BCA juga telah mendukung berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat lokal di bawah program Desa Wisata Bakti BCA. Antara lain melalui pendampingan perajin di Desa Wisata Taro untuk memperluas akses pasar, serta pelibatan desa wisata binaan dalam ajang Wonderful Indonesia Travel Fair 2024.

    Hingga saat ini, enam desa wisata binaan BCA telah berhasil meraih penghargaan bergengsi dalam ASEAN Tourism Awards (ATA) 2025, yakni Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, Desa Wisata Kreatif Terong, Desa Wisata Semen, Desa Wisata Taro, Kampung Wisata Pecinan Glodok, dan Desa Wisata Hijau Bilebante.

    “Kami berharap kolaborasi BCA bersama Desa Wisata Pentingsari dapat menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara sektor perbankan dan komunitas lokal mampu mendorong pembangunan yang berkelanjutan. Ke depan, kami akan terus berkomitmen untuk mendampingi lebih banyak desa di Indonesia dalam menggali potensi lokal dan menciptakan dampak sosial yang inklusif,” tutur EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.

    Berkat inovasi, tata kelola kelembagaan yang solid, dan kerja sama kolektif, Desa Wisata Pentingsari menjadi model inspiratif bagi desa-desa lain dalam mengembangkan desa wisata dengan prinsip keberlanjutan.

    Ketua Pengelola Desa Wisata Pentingsari, Ciptaningtias mengatakan, “Desa Wisata Pentingsari adalah bukti nyata kerja keras masyarakat dalam menghidupi dan membanggakan tanah kelahiran kami. Kami percaya bahwa desa ini menyimpan banyak potensi alam, budaya serta tradisi yang bisa dinikmati wisatawan. Dukungan BCA melalui program Desa Bakti BCA mendorong kami untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan menarik lebih banyak wisatawan untuk singgah. Kami bangga menjadi bagian dari desa binaan Bakti BCA.”