Category: Liputan6.com Ekonomi

  • Pendaftar Haji 5,5 Juta, Masa Tunggu 36 Tahun: Perbankan Syariah Dorong Pendaftaran Dini – Page 3

    Pendaftar Haji 5,5 Juta, Masa Tunggu 36 Tahun: Perbankan Syariah Dorong Pendaftaran Dini – Page 3

    Biaya perjalanan ibadah haji di Indonesia juga terus menunjukkan tren kenaikan. Dalam delapan tahun terakhir, ongkos haji tercatat naik hingga Rp 21,44 juta. Bahkan, pada 2025 sekitar 3,8 persen calon jemaah tidak sanggup melunasi biaya keberangkatan yang telah ditetapkan.

    Data mencatat ada 38,7 juta murid muslim di tingkat SD, SMP, dan SMA/K. Namun, pendaftar haji di bawah 20 tahun baru 0,4 persen atau sekitar 140 ribu orang. Artinya, 99,6 persen murid muslim di Indonesia belum mendaftar haji.

    Di tengah kondisi tersebut, perencanaan keuangan sejak dini menjadi semakin penting, terutama bagi calon jemaah muda. Potensi haji muda sebenarnya sudah terlihat sejak jenjang sekolah dasar (SD). Aturan yang memperbolehkan pendaftaran mulai usia 12 tahun membuka peluang besar bagi generasi muda untuk memulai lebih awal, meski jumlah pendaftar di bawah 20 tahun saat ini masih sangat kecil.

    “Sejak umur 12 tahun pun sudah bisa mendaftar haji. Jadi, anak-anak pun sebenarnya sudah bisa mendaftar lebih awal. Dengan begitu, putra-putri kita mungkin bisa menjadi yang pertama untuk mendapatkan kesempatan berhaji,” jelasnya.

  • Aliansi Ekonom Bertemu Menko Airlangga, Minta Evaluasi MBG hingga Paket Ekonomi 8+4+5 – Page 3

    Aliansi Ekonom Bertemu Menko Airlangga, Minta Evaluasi MBG hingga Paket Ekonomi 8+4+5 – Page 3

    Presiden Prabowo Subianto, menanggapi marak kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah wilayah Indonesia. Dia menilai, kasus keracunan MBG ini hanya segelintir kekurangan dari program tersebut yakni 0,0017 persen.

    “Sampai hari ini sudah menjelang 30 juta penerima manfaat, 30 juta anak dan ibu hamil tiap hari menerima makanan. Bahwa ada kekurangan iya, ada keracunan makan iya, kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,0017 persen,” tutur Prabowo di Munas VI PKS, Jakarta, Senin (29/9/2025).

    Meski persentase kekurangan tersebut sangat kecil, Prabowo menyatakan tidak merasa puas. Hanya saja, dia melihat upaya tersebut menjadi bagian dari langkah besar yang belum pernah dilakukan dalam sejarah dunia.

    “Brazil butuh 11 tahun untuk mencapai 47 juta penerima manfaat, presidennya cerita sama saya, mereka butuh 11 tahun, kita 11 bulan sudah 30 juta,” jelas dia.

     

  • WINGS Group Pasang PLTS Atap 36 MWp, Kurangi Emisi 50 Ribu Ton CO2 per Tahun – Page 3

    WINGS Group Pasang PLTS Atap 36 MWp, Kurangi Emisi 50 Ribu Ton CO2 per Tahun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – WINGS Group mempertegas komitmennya terhadap transisi energi bersih dengan memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas total 36 megawatt peak (MWp) di delapan pabrik yang berlokasi di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Inisiatif ini diresmikan bertepatan dengan Hari Ozon Internasional pada 16 September 2025.

    Langkah strategis tersebut diproyeksikan mampu menurunkan emisi karbon lebih dari 50 ribu ton CO2 setiap tahun. Dampaknya setara dengan upaya menanam sekitar dua juta pohon setiap tahun. Melalui pemanfaatan energi terbarukan, WINGS Group menargetkan penurunan gas rumah kaca sekaligus mendukung pencapaian target Net Zero Emission Indonesia tahun 2060.

    Menurut data Kementerian ESDM, potensi energi surya Indonesia mencapai 3.295 gigawatt (GW). Namun hingga Juni 2025, pemanfaatannya baru sekitar 538 megawatt (MW). Karena itu, pemerintah terus mendorong peningkatan bauran energi bersih sebesar 23% melalui PLTS Atap sebagai teknologi kunci dalam percepatan transisi energi.

    Direktur WINGS Group, Ricky Tjahjono, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari perjalanan perusahaan dalam mewujudkan komitmen keberlanjutan.

    “Pemasangan PLTS Atap ini adalah bagian dari perjalanan WINGS Group mewujudkan sustainability melalui transisi menuju energi bersih. Kami percaya, sustainability bukan pilihan, tetapi tanggung jawab bersama. Melalui inisiatif ini, harapannya kami dapat menekan emisi gas karbon sekaligus menghadirkan efisiensi energi dengan melanjutkan investasi ini di pabrik kami lainnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (29/9/2025)

     

  • Segini Perbandingan Harga Rokok Legal dan Ilegal, Pantas Bikin Konsumen Beralih – Page 3

    Segini Perbandingan Harga Rokok Legal dan Ilegal, Pantas Bikin Konsumen Beralih – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (PPKE FEB UB), merilis hasil kajian terbaru terkait Dinamika Regulasi dan Masa Depan Industri Hasil Tembakau (IHT) di Indonesia.

    Studi ini menyoroti ketidakseimbangan regulasi antara rokok tembakau konvensional, rokok ilegal, dan rokok elektrik yang memicu perubahan perilaku konsumsi masyarakat serta berdampak serius terhadap keberlangsungan industri kretek nasional.

    Direktur PPKE FEB UB, Prof Candra Fajri Ananda mengatakan, kondisi Industri Hasil Tembakau (IHT) di Indonesia kian tertekan oleh penerapan regulasi yang semakin ketat.

    Merujuk data Bea dan Cukai (2023), terjadi penurunan signifikan pada volume produksi rokok, yaitu dari 348,1 miliar batang pada tahun 2015 menjadi 318,15 miliar batang pada tahun 2023.

    “Penurunan tersebut menggambarkan besarnya tekanan yang dihadapi industri kretek, padahal sektor ini memiliki peran penting tidak hanya sebagai penyokong perekonomian nasional, tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya bangsa,” kata Prof. Candra Fajri Ananda dalam keterangan resmi di Jakarta Senin (29/09/2025).

    Berdasarkan hasil survey PPKE FEB UB (2025), apabila dilihat dari harga rokok yang dikonsumsi, mayoritas perokok ilegal memilih rokok dengan harga sangat murah, yakni di bawah Rp1.000 per batang, dengan persentase 55,3%.

    Sementara itu, perokok ganda cenderung memiliki pola konsumsi ringan, yaitu 1–6 batang per hari, dengan persentase mencapai 47%. Sebaliknya, konsumsi berat (≥19 batang per hari) lebih banyak terjadi pada kelompok perokok ilegal, dengan persentase 21,3%.

    “Hal ini menunjukkan bahwa perokok ilegal cenderung membeli rokok dalam jumlah banyak dengan harga yang sangat murah,” ujar Prof. Candra.

     

  • Produk Konstruksi Indonesia Tembus Pasar Vietnam dan Bangladesh – Page 3

    Produk Konstruksi Indonesia Tembus Pasar Vietnam dan Bangladesh – Page 3

    Sebelumnya, industri baja nasional kembali menegaskan komitmennya untuk bangkit menghadapi maraknya impor yang kian menekan produksi dalam negeri. Hal ini ditegaskan dalam Forum Komunikasi Ketahanan Industri Baja Nasional.

    Forum tersebut dihadiri oleh berbagai asosiasi baja dari hulu hingga hilir. Mereka sepakat bahwa tanpa perlindungan nyata dari pemerintah, industri baja nasional terancam semakin terpuruk.

    Direktur Eksekutif The Indonesian Iron and Steel Association (IISIA), Harry Warganegara, menyebut baja sebagai pilar pembangunan nasional. Industri ini menghasilkan produk vital seperti baja konstruksi, baja profil, hingga cold-rolled dan hot-rolled steel.

    Menurut Harry, tanpa kebijakan yang berpihak, multiplier effect industri baja akan hilang. “Ini bukan hanya soal keberlangsungan perusahaan baja, tapi juga lapangan kerja, kontribusi pajak, dan devisa negara,” ujarnya.

    Ketua Umum Indonesia Zinc-Aluminium Steel Industries (IZASI), Stephanus Koeswandi, menambahkan, impor baja dalam beberapa tahun terakhir semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data South East Asia Iron and Steel Institute (SEAISI), konsumsi baja nasional tahun 2024 mencapai 18,58 juta ton.

    Dari jumlah tersebut, produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 15,82 juta ton. Sementara impor baja justru membengkak hingga 8,72 juta ton, jauh melampaui ekspor yang hanya 5,96 juta ton.

     

  • Harga Emas Antam Hari Ini 29 September 2025, Lagi-Lagi Cetak Rekor – Page 3

    Harga Emas Antam Hari Ini 29 September 2025, Lagi-Lagi Cetak Rekor – Page 3

    Sebelumnya, harga emas global terus menunjukkan ketangguhan di tengah dinamika pasar. Sepanjang pekan terakhir September 2025, logam mulia ini berhasil mempertahankan reli penguatan dan bahkan mencatat level tertinggi mingguan.

    Melansir Kitco News, Minggu (28/9/2025), emas spot dibuka pada level USD 3.687,74 per ons sebelum sempat menembus USD 3.700. Penguatan berlanjut di sesi Asia dan Eropa, hingga saat perdagangan Amerika Utara dibuka harga naik ke USD 3.717 per ons. Momentum ini terus berlanjut sampai penutupan bursa, dengan harga emas ditutup di USD 3.745 per ons.

    Upaya emas menembus level USD 3.760 per ons sempat tertahan, namun harga tetap menguat mendekati USD 3.790 per ons, level tertinggi dalam sepekan. Kondisi ini memunculkan optimisme baru di kalangan analis terhadap prospek emas jangka pendek.

    Sentimen Analis Masih Bullish

    Survei mingguan Kitco News menunjukkan mayoritas analis di Wall Street masih bersikap bullish. Dari 19 analis yang berpartisipasi, 84% memproyeksikan harga emas akan naik pekan depan, sementara sisanya memperkirakan bergerak sideways.

    “Emas masih dalam tren naik sekuler terhadap semua mata uang,” kata Darin Newsom, Analis Pasar Senior di Barchart.com.

     

  • Awas Macet, Gerbang Tol Dalam Kota Ruas Cawang-Tomang-Pluit Masih Diperbaiki – Page 3

    Awas Macet, Gerbang Tol Dalam Kota Ruas Cawang-Tomang-Pluit Masih Diperbaiki – Page 3

    Sebelumnya, Jasa Marga telah berulang melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Seperti pada Rabu (24/9/2025) malam, dengan membuka akses sementara bagi pengguna jalan untuk masuk setelah Gerbang Tol Semanggi 2.

    Selain itu, juga dilakukan penambahan petugas mobile reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi pada beberapa gerbang tol (GT) yang masih beroperasi secara parsial.

    Kebijakan ini dilakukan lantaran adanya kemacetan atau peningkatan kepadatan di jalan arteri (non tol), diduga akibat peningkatan volume lalu lintas dan imbas dari penutupan parsial beberapa gerbang tol di Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit.

    “Sebagai antisipasi, maka pada Kamis, 25 September 2025, GT Kuningan 1 dan GT Semanggi 1 sudah kembali beroperasi secara parsial dan bisa dilalui pengguna jalan,” ujar Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Panji Satriya pada Kamis (25/9/2025) lalu.

    “Sedangkan Gerbang Tol Semanggi 2 yang semula akan dilakukan penutupan pada 25 September 2025, akan tetap beroperasi secara parsial menggunakan Mobile Reader,” jelasnya.

    Jika sebelumnya dilakukan pembatasan transaksi untuk kendaraan non golongan I dan bus di sejumlah gerbang tol, pada tahap kali ini, JMT akan melakukan percepatan perbaikan pada beberapa gerbang tol (GT) terdampak. Sehingga akan dilakukan penutupan secara bergantian.

  • M-Banking Error, BCA: Sistem Sudah Berangsur Normal – Page 3

    M-Banking Error, BCA: Sistem Sudah Berangsur Normal – Page 3

    Analis saham menilai PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai target, bahkan melampaui target rencana bisnis bank tahun 2025. Keyakinan tersebut disampaikan setelah bank swasta terbesar di Indonesia ini menggelar Public Expose pada Kamis 11 September 2025.

    Analis Jonathan Gunawan dari Trimegah Sekuritas mengatakan pada dasarnya, BBCA terkenal dengan bisnis model yang prudent dan konservatif dalam membuat rencana bisnis bank. Sehingga tidak heran, bank ini kerap mencapai target, baik dari sisi penyaluran kredit hingga bottom line.

    “Misalkan untuk penyaluran kredit, manajemen tetap pada pedoman pertumbuhan 6-8% pada 2025. Padahal pada semester I-2025 saja pertumbuhannya sudah 12,9%. Jadi target kredit dari manajemen besar kemungkinan akan tercapai, bahkan terlampaui,” ujarnya.

    Bila dibedah lagi pertumbuhan kredit BBCA pada semester I-2025 banyak disumbang sektor produktif terutama pada segmen korporasi (tumbuh 16,1% secara yoy), komersial (12,6%), hingga SME (11,1%). Sementara pada sektor konsumer juga tumbuh moderat sebesar 7,6%.

    “Hal yang menarik ketika segmen kredit di SME BBCA tumbuh jauh di atas rata-rata industri perbankan. Hal ini disebabkan BBCA banyak melakukan take over kredit SME berkualitas baik. Price kredit SME BBCA cukup kompetitif sehingga market share di SME bisa tumbuh di antara industri perbankan,” ujarnya.

     

     

  • Harga Emas Pegadaian Hari ini 29 September 2025, Termurah Dipatok Segini – Page 3

    Harga Emas Pegadaian Hari ini 29 September 2025, Termurah Dipatok Segini – Page 3

    Sebelumnya, harga emas global terus menunjukkan ketangguhan di tengah dinamika pasar. Sepanjang pekan terakhir September 2025, logam mulia ini berhasil mempertahankan reli penguatan dan bahkan mencatat level tertinggi mingguan.

    Melansir Kitco News, Minggu (28/9/2025), emas spot dibuka pada level USD 3.687,74 per ons sebelum sempat menembus USD 3.700. Penguatan berlanjut di sesi Asia dan Eropa, hingga saat perdagangan Amerika Utara dibuka harga naik ke USD 3.717 per ons. Momentum ini terus berlanjut sampai penutupan bursa, dengan harga emas ditutup di USD 3.745 per ons.

    Upaya emas menembus level USD 3.760 per ons sempat tertahan, namun harga tetap menguat mendekati USD 3.790 per ons, level tertinggi dalam sepekan. Kondisi ini memunculkan optimisme baru di kalangan analis terhadap prospek emas jangka pendek.

    Sentimen Analis Masih Bullish

    Survei mingguan Kitco News menunjukkan mayoritas analis di Wall Street masih bersikap bullish. Dari 19 analis yang berpartisipasi, 84% memproyeksikan harga emas akan naik pekan depan, sementara sisanya memperkirakan bergerak sideways.

    “Emas masih dalam tren naik sekuler terhadap semua mata uang,” kata Darin Newsom, Analis Pasar Senior di Barchart.com.

     

  • M-Banking BCA Error Hari Ini, Begini Penjelasannya – Page 3

    M-Banking BCA Error Hari Ini, Begini Penjelasannya – Page 3

    Sebelumnya, Analis saham menilai PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai target, bahkan melampaui target rencana bisnis bank tahun 2025. Keyakinan tersebut disampaikan setelah bank swasta terbesar di Indonesia ini menggelar Public Expose pada Kamis 11 September 2025.

    Analis Jonathan Gunawan dari Trimegah Sekuritas mengatakan pada dasarnya, BBCA terkenal dengan bisnis model yang prudent dan konservatif dalam membuat rencana bisnis bank. Sehingga tidak heran, bank ini kerap mencapai target, baik dari sisi penyaluran kredit hingga bottom line.

    “Misalkan untuk penyaluran kredit, manajemen tetap pada pedoman pertumbuhan 6-8% pada 2025. Padahal pada semester I-2025 saja pertumbuhannya sudah 12,9%. Jadi target kredit dari manajemen besar kemungkinan akan tercapai, bahkan terlampaui,” ujarnya.

    Bila dibedah lagi pertumbuhan kredit BBCA pada semester I-2025 banyak disumbang sektor produktif terutama pada segmen korporasi (tumbuh 16,1% secara yoy), komersial (12,6%), hingga SME (11,1%). Sementara pada sektor konsumer juga tumbuh moderat sebesar 7,6%.

    “Hal yang menarik ketika segmen kredit di SME BBCA tumbuh jauh di atas rata-rata industri perbankan. Hal ini disebabkan BBCA banyak melakukan take over kredit SME berkualitas baik. Price kredit SME BBCA cukup kompetitif sehingga market share di SME bisa tumbuh di antara industri perbankan,” ujarnya.