Category: Liputan6.com Ekonomi

  • Dari Sini Sumber Etanol yang Ada di BBM Pertamina – Page 3

    Dari Sini Sumber Etanol yang Ada di BBM Pertamina – Page 3

    Lebih lanjut, Brasil menjadi pelopor penggunaan etanol berbasis tebu, dengan implementasi skala nasional hingga mencapai campuran E27 (27 persen etanol) pada bensin, sehingga membuat Brasil dikenal sebagai salah satu negara dengan kendaraan berbahan bakar etanol terbesar di dunia, dan masyarakatnya sudah terbiasa mengisi BBM dengan etanol sejak puluhan tahun lalu.

    Kawasan Uni Eropa juga mengadopsi campuran etanol dalam BBM melalui kebijakan Renewable Energy Directive (RED II), dengan target bauran energi terbarukan di sektor transportasi.

    Campuran E10 kini telah menjadi standar di banyak negara Eropa seperti Prancis, Jerman dan Inggris, sebagai standar untuk mengurangi polusi udara.

    Asia pun mulai mengadopsi kebijakan serupa, dengan India mendorong program etanol blending hingga 20 persen (E20) pada 2030, sebagai bagian dari roadmap menuju transportasi rendah karbon serta mendukung petani tebu.

    “Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sesuai target Net Zero Emission 2060,” ucapnya.

     

  • Minuman Beralkohol Ilegal Tanpa Cukai Senilai Rp 39,38 Miliar Berhasil Diamankan – Page 3

    Minuman Beralkohol Ilegal Tanpa Cukai Senilai Rp 39,38 Miliar Berhasil Diamankan – Page 3

    Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melalui Kanwil Jawa Timur I dan Jawa Timur II mencatat capaian besar dalam penindakan rokok ilegal sepanjang Januari hingga September 2025.

    Kepala Kanwil DJBC Jatim I, Untung Basuki menyampaikan, ada 1.519 Surat Bukti Penindakan (SBP) yang berhasil diterbitkan dalam kurun waktu tersebut.

    “Dari data penindakan barang kena cukai ilegal, kami melaporkan Bapak Menteri izin, sampai dengan Januari sampai dengan September ada 1.519 SBP, Surat Bukti Penindakan. Ini yang dilakukan oleh kantor-kantor di wilayah kanwil DJBC Jawa Timur I dan Jawa Timur II,” kata Untung Basuki di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025).

    Dari seluruh penindakan, jumlah batang rokok ilegal yang berhasil diamankan mencapai 235,4 juta batang. Jumlah itu menggambarkan betapa luasnya peredaran rokok tanpa cukai di Jawa Timur.

     

  • Daftar Instansi Sepi Peminat di CPNS 2024, Bisa Jadi Pilihan Tahun Depan! – Page 3

    Daftar Instansi Sepi Peminat di CPNS 2024, Bisa Jadi Pilihan Tahun Depan! – Page 3

    Meskipun fokus saat ini adalah seleksi CPNS 2024, pemerintah telah memberikan sinyal kuat terkait pembukaan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tahun 2025. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Rini Widyantini, mengindikasikan bahwa pendaftaran CPNS 2025 kemungkinan akan dibuka setelah seluruh tahapan seleksi CPNS 2024 rampung. Ini menjadi momentum bagi para calon pelamar untuk mulai mempersiapkan diri.

    Peluang pendaftaran CPNS 2025 diprediksi akan dibuka sekitar bulan Juli atau Agustus, mengikuti pola tahun-tahun sebelumnya. Namun, perlu diingat bahwa pemerintah juga mengisyaratkan bahwa pembukaan seleksi CPNS 2025 mungkin tidak dilakukan secara besar-besaran untuk jalur umum, meskipun 3.252 formasi telah dibuka khusus untuk lulusan Sekolah Kedinasan. Oleh karena itu, persiapan matang sangat diperlukan.

    Untuk meningkatkan peluang lolos, calon pendaftar disarankan untuk membuat akun di portal SSCASN sejak dini. Selain itu, persiapkan semua dokumen yang dibutuhkan jauh-jauh hari untuk menghindari kendala teknis saat pendaftaran dibuka. Selalu pastikan data yang diisi akurat dan sesuai dengan dokumen resmi, serta pantau informasi terbaru hanya dari portal SSCASN atau kanal resmi pemerintah untuk menghindari hoaks.

  • Bea Cukai Jateng Sita 1,79 Juta Batang Rokok Ilegal, Rugikan Negara Rp 1, 33 Miliar – Page 3

    Bea Cukai Jateng Sita 1,79 Juta Batang Rokok Ilegal, Rugikan Negara Rp 1, 33 Miliar – Page 3

    Meski kasus rokok ilegal di Jawa Tengah cukup dominan, ada capaian positif yang patut diapresiasi. Berdasarkan hasil survei Independent Center for Indonesia Strategic Development Initiative (CISDI) pada April 2025, prevalensi rokok ilegal di Kota Semarang tercatat paling rendah di Indonesia, hanya 1,86 persen.

    “Kami bersyukur dan berterima kasih karena berdasarkan hasil survei. Ini Pak Menteri kami sampaikan hasil survei berdasarkan dari Independent Center for Indonesia Strategic Development Initiative (CISDI). Bertajuk rokok ilegal. Studi dari survei kemasan rokok dari enam kota Indonesia. Di Alhamdulillah April 2025 dilaksanakan, Kota Semarang mencatat prevalensi rokok ilegal paling rendah itu 1,86 persen,” jelasnya.

    Bea Cukai pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berperan dalam mengawasi peredaran rokok ilegal. Dengan partisipasi publik, upaya pemberantasan dapat lebih maksimal dan kerugian negara dapat terus ditekan.

     

  • Sistem Kelistrikan Aceh Normal Kembali, PLN Kerahkan 839 Personel – Page 3

    Sistem Kelistrikan Aceh Normal Kembali, PLN Kerahkan 839 Personel – Page 3

    Gangguan listrik sebelumnya terjadi pada Senin (29/9) pukul 16.23 WIB, yang berdampak pada sejumlah wilayah termasuk Pidie, Aceh Utara, Lhokseumawe, Langsa, Bireuen, hingga Aceh Selatan. Gangguan tersebut memengaruhi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun.

    “Sesaat setelah gangguan terjadi, kami langsung menerjunkan 839 personel untuk bekerja 24 jam memulihkan kembali sistem kelistrikan,” ujar Mundhakir.

  • ‘Tangguh dan Tumbuh Sehat’, Bank Raya Hadirkan Inovasi Digital di Usia 36 Tahun – Page 3

    ‘Tangguh dan Tumbuh Sehat’, Bank Raya Hadirkan Inovasi Digital di Usia 36 Tahun – Page 3

    Tak hanya produk, Bank Raya juga menyiapkan penguatan dari sisi sumber daya manusia (SDM). Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, dan SDM Danar Widyantoro menekankan pentingnya membangun digital culture dan compliance culture agar karyawan siap dengan era perbankan digital.

    Di sisi lain, Bank Raya menegaskan komitmen pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Tahun ini, misalnya, bank mengadakan penanaman lebih dari 3.000 bibit mangrove di Pantura bersama nasabah. “Setiap transaksi nasabah berarti kontribusi nyata pada program penghijauan,” kata Bagus.

    Sebagai bagian dari HUT ke-36, Bank Raya menggelar program loyalitas Pesta Raya hingga Januari 2026. Melalui program ini, nasabah bisa mengumpulkan Raya Points dari berbagai transaksi yang bisa ditukar hadiah langsung atau diundi dengan grand prize mobil listrik, motor listrik, hingga tabungan.

    “Tahun lalu transaksi naik lebih dari 30% saat Pesta Raya berlangsung. Tahun ini kami targetkan hasil yang lebih tinggi, sekaligus meningkatkan engagement nasabah,” tutur Kicky.

    Lebih Dekat dengan Masyarakat Lewat Inovasi

     Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Utama Bank Raya, menutup konferensi pers HUT ke-36 dengan optimisme menghadirkan layanan digital inklusif untuk masyarakat. ©Umi Zakiyatun Khasanah.

    Menutup konferensi pers, Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia menyampaikan optimisme perusahaan di usia yang ke-36. Menurutnya, Bank Raya ingin terus hadir sebagai bank digital utama yang mampu memberikan dampak positif, baik bagi ekosistem BRI Group maupun masyarakat luas.

    “Kami ingin menjadi bank digital utama yang mendukung inklusi keuangan dan literasi masyarakat. Harapannya, inovasi yang kami hadirkan bisa benar-benar memudahkan hidup dan usaha nasabah di seluruh Indonesia,” ujarnya.

    Bagus menambahkan, dukungan media juga menjadi penting agar berbagai inovasi Bank Raya dapat tersosialisasi lebih luas, sekaligus memperkuat brand awareness perusahaan di mata publik.

     

    (*)

  • Bank Raya Tegaskan Komitmen Hadirkan Ekosistem Bisnis Berkelanjutan Berbasis ESG – Page 3

    Bank Raya Tegaskan Komitmen Hadirkan Ekosistem Bisnis Berkelanjutan Berbasis ESG – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Bank Raya, bank digital yang merupakan bagian dari BRI Group, menegaskan komitmennya untuk mendorong implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh inisiatifnya. Berkat komitmen tersebut, Bank Raya berhasil meraih penghargaan bergengsi dari Katadata Green Initiatives Awards (KGIA) 2025 dalam kategori Inclusive Finance for Coastal Conservation, yang diserahkan di Kempinski Grand Ballroom Jakarta.

    Penghargaan KGIA 2025 mengukuhkan Bank Raya dalam penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) telah memiliki keselarasan tujuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan/Corporate Social Responsibility (TJSL/CSR) dengan dampak sosial dan nilai tambah yang diberikan kepada masyarakat.

    Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia, Danar Widyantoro, mengatakan sebagai bank digital bagian dari BRI Group, pihaknya berkomitmen menjadi perusahaan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, dan di saat yang bersamaan kami terus menjaga pertumbuhan bisnis secara jangka panjang.

    “Berbagai inisiatif ESG kami upayakan untuk mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan juga tata kelola, agar selaras dengan prinsip green banking. Kami juga terus mengembangkan produk digital yang berfokus pada pada segmen Mikro dan Kecil berbasis Sustainability Green Economy didukung tata kelola yang baik,” ujar Danar.

    Danar menambahkan bahwa penghargaan yang diraih oleh Bank Raya ini akan menjadi penyemangat bagi Bank Raya agar dapat terus mendorong prinsip ESG secara berkesinambungan dalam praktik bisnis perusahaan yang berdampak nyata bagi ekonomi, lingkungan, dan masyarakat.

    “Bank Raya juga berkomitmen memperkuat pengelolaan risiko lingkungan dan memperluas pembiayaan ramah lingkungan seperti di bidang energi terbarukan dan efisiensi energi,” tambahnya.

    Dari sisi bisnis, Hingga Juni 2025 penyaluran kredit pada Kelompok Usaha Berkelanjutan/UMKM meningkat dari Rp1,88 triliun menjadi Rp2,23 triliun jika dibandingkan periode pada Juni 2024. Untuk mendukung ESG Bank Raya juga melakukan perhitungan jejak karbon yang dihasilkan dari seluruh kegiatan operasional. Dari sisi operasional, selama Tahun 2024, Bank Raya menghemat penggunaan air sebesar 8,47%, serta mengurangi limbah operasional berupa penggunaan kertas sebesar 0,47 Ton, dan penghematan konsumsi BBM yang mengalami penurunan sebesar 29,04% dibandingkan tahun 2023.    

    Bank Raya juga melibatkan nasabah untuk turut berpartisipasi dalam program pelestarian lingkungan yang juga merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan/Corporate Social Responsibility (TJSL/CSR) yaitu melalui program Mission VGNZ Program (MVP) Aksi Tanam 1000 Kebaikan. Program ini mengajak nasabah untuk berkontribusi dalam penanaman bakau  sebagai bagian dari program CSR Pantura Green Belt Program yang berlokasi di Pantai Mangunharjo, Semarang, Jawa Tengah untuk setiap transaksi keuangan nasabah di Aplikasi Raya.

    Program Aksi Tanam 1000 Kebaikan berlangsung sejak bulan Maret hingga Juli 2025 dan tahap pemeliharaan dan monitoring berlangsung hingga 2027 dengan total nasabah yang turut berkontribusi dalam program ini sebanyak lebih dari 3500 nasabah dengan volume transaksi sebesar Rp660,3  juta, dimana dalam setiap transaksi QRIS maupun top up e-wallet, nasabah dapat berkontribusi untuk penanaman pohon bakau sesuai dengan kuota yang tersedia, melalui program MVP Aksi Tanam 1000 Kebaikan ini, Bank Raya telah menanam sejumlah 3500 pohon bakau.

    “Bank Raya akan terus berkomitmen untuk melakukan upaya pengurangan emisi serta dampak buruk lain bagi lingkungan yang sejalan dengan prinsip green banking. Kami juga akan terus memperkuat langkah kami menjadi bank digital utama yang memberikan solusi keuangan digital dengan akses terluas bagi masyarakat Indonesia, dengan mendukung percepatan literasi dan inklusi keuangan di masyrakat,” tutur Danar.

     

    (*)

  • Kepastian Shell, Vivo dan BP AKR Beli BBM Pertamina Diputuskan Sore Ini – Page 3

    Kepastian Shell, Vivo dan BP AKR Beli BBM Pertamina Diputuskan Sore Ini – Page 3

    Ia menyatakan bahwa sebelumnya PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) telah sepakat untuk menyerap 40 ribu barel dari total 100 ribu barel BBM yang diimpor oleh Pertamina.

    Akan tetapi, kesepakatan itu tidak dapat dilanjutkan. “Vivo membatalkan untuk melanjutkan setelah setuju (membeli) 40 ribu barel (base fuel), akhirnya tidak disepakati lagi,” ujar Achmad Muchtasyar dikutip dari Antara, Kamis (2/10/2025).

    Menurut Achmad, keputusan mundurnya SPBU swasta ini disebabkan oleh temuan kandungan etanol yang mencapai sekitar 3,5 persen dalam hasil uji laboratorium terhadap base fuel impor tersebut. Hal ini menjadi faktor penting yang mempengaruhi keputusan mereka untuk tidak melanjutkan pembelian.

    Badan Usaha Swasta Keberatan

    Penemuan adanya kandungan etanol sebesar 3,5 persen dalam bahan bakar impor Pertamina menjadi momen penting dalam proses negosiasi bisnis ke bisnis (B2B) ini.

    Achmad Muchtasyar menyampaikan bahwa kandungan etanol tersebut menjadi alasan utama bagi SPBU swasta, termasuk Vivo dan BP-AKR, untuk membatalkan rencana pembelian mereka.

    “Ini (kandungan etanol) yang membuat teman-teman SPBU swasta tidak melanjutkan pembelian (base fuel), karena ada konten etanol tersebut,” ungkapnya.

     

  • Kudus Siapkan Kawasan Industri Tembakau 5 Ha, Tampung Produsen Rokok Ilegal Biar Jadi Legal – Page 3

    Kudus Siapkan Kawasan Industri Tembakau 5 Ha, Tampung Produsen Rokok Ilegal Biar Jadi Legal – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, menyoroti rencana pembangunan kawasan industri hasil tembakau baru di Kudus dengan luas lahan mencapai 5 hektar.

    Rencana yang digagas Bupati Kudus ini diharapkan menjadi solusi bagi produsen rokok kecil, khususnya yang ingin beralih dari jalur ilegal ke sistem legal dan lebih tertata.

    “Pak Bupati katanya punya rencana satu lagi untuk membangun kawasan industri yang sejenis di tempat lain dengan luas tanah 5 hektar,” ujar Purbaya saat kunjungannya ke Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) Kudus, Jawa Tengah, Jumat (3/10/2025).

    Lebih lanjut, Menkeu mengungkapkan bahwa Bupati Kudus telah menyiapkan rencana pembangunan kawasan industri tambahan seluas 5 hektar. Kawasan ini ditargetkan untuk menampung produsen rokok kecil agar bisa berproduksi secara resmi.

    Menurut Purbaya, langkah tersebut bisa menjadi strategi jangka panjang untuk merapikan industri hasil tembakau di daerah.

    Ia menegaskan, kawasan industri semacam ini akan memudahkan pemerintah melakukan pengawasan dan penarikan cukai, sekaligus memberi ruang usaha yang lebih legal dan adil bagi para produsen kecil.

    “Terus nanti dengan harapan tadi yang gelap, produsen-produsen yang gelap bisa masuk ke sana. Tapi nanti begini pesannya, kita akan bangunkan itu untuk produsen-produsen yang gelap,” ujarya.

     

  • Menkeu Purbaya Siapkan Cukai Ramah UMKM, Penindakan Rokok Ilegal Tetap Jalan – Page 3

    Menkeu Purbaya Siapkan Cukai Ramah UMKM, Penindakan Rokok Ilegal Tetap Jalan – Page 3

    Selain menyoal legalitas, Menkeu menyoroti dampak rokok ilegal terhadap persaingan usaha. Ia mengungkapkan bahwa pelaku usaha legal kerap dirugikan karena harus bersaing dengan produk yang tidak membayar cukai.

    Dirjen Bea dan Cukai disebut tengah menyiapkan formulasi tarif yang adil, sehingga produsen kecil dapat bertahan tanpa menekan industri besar.

    “Jadi, kita menciptakan pasar yang fair untuk industri besar maupun industri kecil sehingga semuanya bisa hidup. Yang penting gini, lapangan kerja tetap terjaga tapi bayarnya, ya bayarlah, ya nggak bayar gitu karena-karena,” pungkasnya.