Category: Liputan6.com Ekonomi

  • Masih Primadona, BPS: Harga Emas Perhiasan Naik 25 Bulan Berturut-turut – Page 3

    Masih Primadona, BPS: Harga Emas Perhiasan Naik 25 Bulan Berturut-turut – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut harga emas perhiasan tak pernah turun, justru harga naik 25 bulan berturut-turut. Alhasil komoditas emas perhiasan mengalami inflasi 1,24 persen secara month to month (mtm) pada September 2025.

    Angka ini menjadi yang tertinggi dalam lima bulan terakhir, sekaligus memperpanjang rekor kenaikan harga emas selama 25 bulan berturut-turut sejak September 2023.

    “Kalau kita lihat komoditas emas perhiasan ini telah mengalami inflasi dalam 25 bulan berturut-turut. Jadi, dalam 25 bulan ini, emas terus mengalami inflasi, artinya kenaikan harga terus terjadi dalam kurun waktu 25 bulan berturut-turut sejak September 2023,” kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dalam Rapat Pengendalian Inflasi di daerah tahun 2025, di Jakarta, Senin (6/10/2025).

    Fenomena tersebut menjadikan emas sebagai salah satu komoditas paling konsisten memberikan kontribusi terhadap inflasi nasional. Dalam bulan September 2025, emas perhiasan menyumbang andil inflasi sebesar 0,08 persen, dan menjadi salah satu faktor utama pendorong inflasi dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

    “Harga emas terus meningkat secara month to month dan kemudian sehingga memberikan andil inflasi di bulan September sebesar 0,08 persen,” ujarnya.

    Kenaikan harga emas yang berkelanjutan ini juga mencerminkan tingginya permintaan di tengah masyarakat, baik untuk kebutuhan investasi maupun konsumsi perhiasan. Kondisi tersebut menimbulkan efek domino terhadap pola pengeluaran rumah tangga dan pergerakan harga barang-barang sekunder lainnya.

     

  • Kemendagri: Papua Punya Medan Sulit Mampu Kendalikan Inflasi, Daerah Lain Harusnya Bisa! – Page 3

    Kemendagri: Papua Punya Medan Sulit Mampu Kendalikan Inflasi, Daerah Lain Harusnya Bisa! – Page 3

    Lebih lanjut, Tomsi juga menyoroti Kabupaten inflasi tertinggi, diantaranya Deliserdang yang mencapai 6,81 persen. Kemudian, kota Pematang Siantar inflasinya mencapai 5,84 persen.

    “Kabupaten. Di situ kita lihat Kabupaten Deliserdang 6,81 persen. Kalau teman-teman kepala daerah turun ke pasar, dengan angka 6 persen ini tentunya sangat dirasakan oleh masyarakat. Begitu juga dengan kota, Pematang Siantar 5,84 persen. Yang menjadi permasalahan hanya sedikit provinsi, hanya sedikit kota dan kabupaten yang inflasinya tinggi,” ujarnya.

    “Ini bukan daerah-daerah yang sulit untuk distribusi. Lanjut kotanya, Pematang Siantar, Gunung Sitoli, Padang Sedempuan, Dumai, Baubau, Sibolga, Pekanbaru, Medan, Bukit Tinggi, Loksmaweng. Ini bukan daerah-kota yang distribusinya terhambat,” tambahnya.

     

  • Pertamina Bantah Isu Beli BBM Dibatasi hingga Larang Penunggak Pajak Beli Bensin – Page 3

    Pertamina Bantah Isu Beli BBM Dibatasi hingga Larang Penunggak Pajak Beli Bensin – Page 3

    Roberth pun membeberkan isu hoaks lain yang masih berkaitan dengan Pertamina. Salah satunya, terkait adanya kebakaran SPBU akibat kebijakan pembatasan BBM. 

    “Video yang beredar adalah rekaman lama dari peristiwa berbeda, yaitu insiden kebakaran SPBU di Aceh pada tahun 2024,” seru dia. 

    Kabar menyimpang lain, soal video viral Lumajang yang merekam peristiwa masyarakat menggeruduk SPBU. Kejadian sebenarnya adalah pada Rabu, 17 September 2025 ketika ada karnaval di Desa Sentul, Lumajang. 

    “Karena hujan deras, penonton berdesakan berteduh di area SPBU yang sudah tutup sejak pukul 21.00 WIB. Keributan terjadi akibat pengaruh minuman keras, bukan karena layanan SPBU. Tidak ada penjarahan atau kerusakan, hanya sampah yang berserakan keesokan harinya,” kata Roberth. 

  • BSI Perkuat UMKM dan Wisata Halal Lewat MotoGP Mandalika 2025 – Page 3

    BSI Perkuat UMKM dan Wisata Halal Lewat MotoGP Mandalika 2025 – Page 3

    BSI juga memperkuat kapasitas UMKM melalui BSI UMKM Center yang tersebar di empat kota besar: Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Kota-kota tersebut dipilih karena memiliki konsentrasi UMKM tinggi sekaligus menjadi destinasi wisata utama. Hingga Juni 2025, jumlah UMKM binaan BSI mencapai lebih dari 4.700 nasabah, mencakup usaha kuliner halal, fesyen, hingga industri kreatif.

    Selain itu, BSI mendukung kemudahan transaksi wisata halal dengan layanan digital, mulai dari lebih dari 5.000 BSI ATM, QRIS, hingga jaringan BSI Agen di destinasi wisata.

    Dalam upaya membangun ekonomi desa, BSI juga menghadirkan program Desa BSI yang kini sudah tersebar di 49 titik UMKM di 16 provinsi. Khusus di NTB, terdapat dua desa pemberdayaan yang aktif mendukung sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan.

    Program ini tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat, tetapi juga mengangkat penerima zakat (mustahik) menjadi pemberi zakat (muzaki). Dengan demikian, Desa BSI diharapkan tumbuh berkelanjutan dari sisi ekonomi, sosial, hingga pelestarian lingkungan.

  • Sistem Pertanahan Indonesia Gunakan Blockchain dan Sertifikat Digital Mulai 2028 – Page 3

    Sistem Pertanahan Indonesia Gunakan Blockchain dan Sertifikat Digital Mulai 2028 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menargetkan layanan pertanahan di Indonesia akan sepenuhnya berbasis digital pada tahun 2028. Sistem baru ini akan mengandalkan teknologi blockchain dan smart contract untuk menjamin keamanan serta transparansi data kepemilikan tanah.

    “Mulai 2028, layanan pertanahan diharapkan sudah fully digital dengan penerapan blockchain pertanahan dan smart contract,” ujar Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (PHPT) ATR/BPN Asnaedi, dikutip dari Antara, Senin (6/10/2025).

    Transformasi digital pertanahan sebenarnya sudah dimulai sejak 2024 dengan penerapan Sertifikat Elektronik di seluruh Kantor Pertanahan. Tahun 2025, inovasi berlanjut melalui layanan Peralihan Hak Atas Tanah Elektronik yang hampir diterapkan di seluruh provinsi.

    Mulai 2026, sertifikat tanah cetak akan menjadi opsi tambahan, sementara sertifikat digital akan menjadi standar utama. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko pemalsuan sertifikat yang selama ini merugikan masyarakat.

    Selain itu, ATR/BPN tengah menyiapkan Generative Artificial Intelligence (AI) Pertanahan. Sistem ini akan mengintegrasikan seluruh peraturan dan petunjuk teknis, sehingga mampu membantu pengambilan keputusan sekaligus berpotensi menambah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

     

  • Inflasi Daerah Gawat, Kemendagri Desak Gubernur Evaluasi – Page 3

    Inflasi Daerah Gawat, Kemendagri Desak Gubernur Evaluasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir, menyoroti tingginya inflasi di sejumlah provinsi pada rapat pengendalian inflasi daerah pekan ini.

    Berdasarkan data yang dipaparkan, Sumatera Utara mencatat inflasi tertinggi sebesar 5,32 persen, disusul Riau 5,08 persen, Aceh 4,45 persen, dan Sumatera Barat 4,22 persen. Angka tersebut menunjukkan tekanan harga yang sudah mulai dirasakan langsung oleh masyarakat di wilayah Sumatera.

    Selain wilayah Sumatera, beberapa daerah lain juga menunjukkan peningkatan harga yang signifikan. Sulawesi Tengah mencatat inflasi 3,88 persen, Jambi 3,77 persen, Sulawesi Tenggara 3,68 persen, dan Papua Pegunungan 3,55 persen.

    “Bahwa di sini kita sama-sama melihat provinsi Sumatera Utara 5,32 persen, provinsi Riau 5,08 persen, provinsi Aceh 4,45 persen, Sumatera Barat 4,22 persen, Sulawesi Tengah 3,88 persen, Jambi 3,77 persen, Sultra 3,68 persen, Papua Pegunungan 3,55 persen,” kata Tomsi dalam Rapat Pengendalian Inflasi di daerah tahun 2025, di Jakarta, Senin (6/10/2025).

    Tomsi mengatakan bahwa kenaikan inflasi di atas lima persen merupakan sinyal serius bagi pemerintah daerah untuk segera bertindak. Ia meminta perhatian khusus dari para gubernur di daerah dengan tingkat inflasi tertinggi agar melakukan evaluasi menyeluruh terhadap faktor penyebabnya.

    “Yang menjadi permasalahan hanya sedikit provinsi, hanya sedikit kota dan kabupaten yang inflasinya tinggi. Oleh sebab itu, teman-teman kepala daerah dan pemerintah daerah harus bekerja keras di daerah yang merah-merah ini. Kenapa? Karena yang lain bisa,” ujarnya.

    Tomsi menambahkan, daerah dengan inflasi tinggi perlu memperkuat koordinasi antara pemerintah daerah, dinas perdagangan, dan pelaku pasar agar penyaluran barang tetap lancar dan harga bisa terkendali.

     

  • Efek Magnet MotoGP: Load Factor Penerbangan Lombok Capai 90%, Puncak Arus Balik Hari Ini! – Page 3

    Efek Magnet MotoGP: Load Factor Penerbangan Lombok Capai 90%, Puncak Arus Balik Hari Ini! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Penerbangan di Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok mengalami tren peningkatan selama gelaran MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia, atau MotoGP Mandalika yang digelar pada 3-5 Oktober 2025.

    Lalu lintas penerbangan dan pergerakan penumpang pesawat di Bandara Lombok tersebut terpantau lebih ramai dibandingkan dengan hari-hari biasa pada bandara tersebut.

    Puncak pergerakan penumpang diprediksi terjadi pada hari ini Senin, 6 Oktober 2025, atau sehari setelah gelaran MotoGP Mandalika 2025 usai.

    Direktur Utama InJourney Airports Mohammad R Pahlevi mengatakan, rata-rata load factor atau tingkat keterisian penumpang di setiap penerbangan mencapai sekitar 85-90 persen .

    “Bandara ini menjadi pintu utama untuk menuju Sirkuit Mandalika, karena itu kami memastikan wisatawan sudah merasakan experience terbaik sesaat setelah mendarat. Wisatawan yang ingin menonton langsung ajang balap dunia di Sirkuit Mandalika sudah dapat merasakan atmosfer MotoGP sejak tiba di Bandara Zainuddin Abdul Madjid,” ujarnya, Senin (6/10/2025).

    Mengantisipasi kepadatan penumpang, pihak maskapai hingga 8 Oktober 2025 telah mengajukan total 44 penerbangan tambahan (extra flight) bandara Lombok guna mengakomodir permintaan penerbangan.

     

  • Harga Emas Antam Cetak Rekor Termahal 6 Oktober 2025, Cek Rinciannya di Sini! – Page 3

    Harga Emas Antam Cetak Rekor Termahal 6 Oktober 2025, Cek Rinciannya di Sini! – Page 3

    Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga emas dunia berpeluang menguat hingga menyentuh level USD 4.000 per troy ounce pada akhir tahun ini.

    Ia menilai, meskipun secara teknikal kenaikan emas sempat tertahan, potensi penguatan tetap terbuka jika sentimen geopolitik dan kebijakan moneter Amerika Serikat mengarah positif.

    “Ada kemungkinan besar di akhir tahun ini kalau saya lihat secara teknikal fundamental dan supply dan demand kemungkinan besar di USD 4.000,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Senin (6/10/2025).

    Ia menambahkan, pada proyeksi sebelumnya harga sempat diperkirakan bisa ke USD 4.150, namun kini lebih realistis di sekitar USD 4.000.

    “Kalau kemarin, minggu kemarin arahnya adalah di USD 4.150 tapi kalau kita lihat sekarang adalah di USD 4.000,” ujarnya.

    Kenaikan tersebut, menurut Ibrahim, akan sangat dipengaruhi oleh keputusan Bank Sentral AS (The Fed) dalam memangkas suku bunga acuannya. Pasar saat ini menilai peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin mencapai 98 persen.

    Dalam penurunan suku bunga ini, ekspetasi pasar mencapai 98 persen dengan angka 25 basis poin sisanya yaitu hanya 2 persen ekspektasi penurunan 50 basis poin.

    “Memang ada keinginan 50 basis poin tapi sesuai ekspetasi pasar itu 98 persen ya itu adalah penurunan suku bunga 25 basis poin. Dan sampai akhir tahun kemungkinan ada dua kali lagi penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin,” jelasnya.

    Maka dengan suku bunga yang lebih rendah, investor global biasanya akan beralih ke aset non-bunga seperti emas yang dinilai lebih aman di tengah ketidakpastian ekonomi.

  • Prediksi Akhir Tahun: Harga Emas Batangan Bisa Sentuh Rp 2,5 Juta per Gram – Page 3

    Prediksi Akhir Tahun: Harga Emas Batangan Bisa Sentuh Rp 2,5 Juta per Gram – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi, memperkirakan harga emas dunia berpeluang menguat hingga menyentuh level USD 4.000 per troy ounce pada akhir tahun ini.

    Ia menilai, meskipun secara teknikal kenaikan emas sempat tertahan, potensi penguatan tetap terbuka jika sentimen geopolitik dan kebijakan moneter Amerika Serikat mengarah positif.

    “Ada kemungkinan besar di akhir tahun ini kalau saya lihat secara teknikal fundamental dan supply dan demand kemungkinan besar di USD 4.000,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Senin (6/10/2025).

    Ia menambahkan, pada proyeksi sebelumnya harga sempat diperkirakan bisa ke USD 4.150, namun kini lebih realistis di sekitar USD 4.000.

    “Kalau kemarin, minggu kemarin arahnya adalah di USD 4.150 tapi kalau kita lihat sekarang adalah di USD 4.000,” ujarnya.

    Kenaikan tersebut, menurut Ibrahim, akan sangat dipengaruhi oleh keputusan Bank Sentral AS (The Fed) dalam memangkas suku bunga acuannya. Pasar saat ini menilai peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin mencapai 98 persen.

    Dalam penurunan suku bunga ini, ekspetasi pasar mencapai 98 persen dengan angka 25 basis poin sisanya yaitu hanya 2 persen ekspektasi penurunan 50 basis poin.

    “Memang ada keinginan 50 basis poin tapi sesuai ekspetasi pasar itu 98 persen ya itu adalah penurunan suku bunga 25 basis poin. Dan sampai akhir tahun kemungkinan ada dua kali lagi penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin,” jelasnya.

    Maka dengan suku bunga yang lebih rendah, investor global biasanya akan beralih ke aset non-bunga seperti emas yang dinilai lebih aman di tengah ketidakpastian ekonomi.

     

  • Exxon dan Shell Belum Putuskan Beli BBM dari Pertamina – Page 3

    Exxon dan Shell Belum Putuskan Beli BBM dari Pertamina – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Negosiasi pengadaan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta masuk babak baru. Ternyata, dua badan usaha swasta, Shell dan Exxon, masih belum sepakat untuk beli BBM atau bahan dasar (base fuel) dari Pertamina.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Domatubun, mengatakan bahwa pembahasan antara Pertamina dan badan usaha swasta masih berjalan. Namun, kedua entitas tersebut masih butuh waktu dan belum mengambil keputusan.

    “Exxon dan Shell belum dapat memberikan keputusan lanjutan,” kata Roberth saat dihubungi Liputan6.com, Senin (6/10/2025).

    Diketahui, hal ini menjadi salah satu hasil pembicaraan antara badan usaha swasta dan Pertamina di kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Jumat (3/10/2025) lalu.

    Dia menjelaskan, Shell disebut masih harus koordinasi dengan kantor pusatnya berkaitan dengan spesifikasi pemenuhan kepatuhan vendor (vendor compliance).

    “Exxon akan berdiskusi untuk kebutuhan November (2025) karena masih memiliki stok,” tambah Roberth.