Impor Emas Kian Tinggi, Menteri Bahlil Buka Opsi Kebijakan DMO Emas untuk Amankan Pasokan …
Category: Liputan6.com Ekonomi
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4723189/original/060727400_1705921940-fotor-ai-20240122181141.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Harga Emas Dunia Kini Tembus USD 4.182, Pengamat Proyeksi Makin Melambung – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, mengungkapkan bahwa harga emas saat ini berada di level USD 4.182 per troy ons, setelah sempat terkoreksi pada perdagangan sebelumnya. Menurutnya, momentum penguatan ini masih berpotensi berlanjut hingga beberapa bulan mendatang.
“Pagi ini harga emas kembali mengalami penguatan, walaupun tadi malam sempat terjadi koreksi, tetapi saat ini sudah berada di USD 4.182. Untuk pagi ini dan masih akan terus mengalami penguatan,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).
Ia menjelaskan, secara teknikal, support pertama emas berada di USD 4.141, dan support kedua di USD 4.106 per troy ons. Jika harga mampu bertahan di atas level tersebut, peluang penguatan ke area resistance semakin besar. Resistance pertama diperkirakan di USD 4.211, sedangkan resistance kedua bisa menembus USD 4.260 dalam waktu dekat.
“Kalau saat ini terkoreksi, kemungkinan besar di USD 4.141. Itu support pertama. Kemudian support kedua itu di USD 4.106 per troy ons. Ini apabila melemah di support pertama, support kedua. Kalau menguat, resistance pertama itu di USD 4.211. Kemudian resistance kedua di USD 4.260,” ujarnya.
Ia menambahkan, momentum penguatan masih terbuka hingga akhir November, dengan potensi mencapai USD 4.300 per troy ons.
“Kemudian perkiraan sampai di bulan November, kemungkinan besar, ingat ya, di bulan November, kemungkinan besar USD 4.300,” ujarnya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2806774/original/052762500_1557974780-20190516-Tarif-Batas-Atas-Tiket-Pesawat-Turun-FANANI-5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kemenhub Pangkas Fuel Surcharge untuk Nataru 2025/2026, Harga Tiket Pesawat Ekonomi Turun – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara resmi mengumumkan kebijakan penurunan besaran biaya tambahan bahan bakar (fuel surcharge) untuk tarif penumpang pelayanan kelas ekonomi angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri. Keputusan ini berlaku efektif selama masa Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 50 Tahun 2025. Tujuan utama penurunan fuel surcharge ini adalah untuk mendukung mobilitas masyarakat, dengan mempertimbangkan kondisi dan daya beli masyarakat selama periode Nataru.
Besaran Pemangkasan Fuel Surcharge
Dikutip dari aturan tersebut, Rabu (15/10/2025), penurunan fuel surcharge ini secara langsung akan memengaruhi komponen harga tiket pesawat kelas ekonomi. Besaran fuel surcharge yang dapat dikenakan oleh Badan Usaha Angkutan Udara kini dibedakan berdasarkan jenis pesawat:
Pesawat Udara Jenis Jet: Paling tinggi 2% (dua persen) dari tarif batas atas.
Pesawat Udara Jenis Propeller: Paling tinggi 20% (dua puluh persen) dari tarif batas atas.Tarif batas atas yang menjadi acuan perhitungan fuel surcharge ini disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan kelompok pelayanan masing-masing Badan Usaha Angkutan Udara. Perlu dicatat, besaran fuel surcharge yang ditetapkan ini belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381029/original/024365700_1760446041-Menteri_Keuangan_Purbaya_Yudhi_Sadewa-4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menkeu Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi Bisa Tembus 5,7 Persen Jika Program Perumahan Berjalan Sukses – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meyakini pertumbuhan ekonomi nasional berpotensi menembus 5,6 hingga 5,7 persen apabila program-program perumahan yang dijalankan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) berhasil terealisasi dengan baik.
“Saya yakin kalau program perumahan berjalan, (pertumbuhan ekonomi) 5,6–5,7 persen bisa dicapai,” ujar Purbaya di Jakarta, Selasa.
Meski belum menghitung secara pasti kontribusi sektor perumahan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, ia menilai dampaknya akan signifikan. Hal ini karena pembangunan rumah melibatkan berbagai sektor industri, mulai dari material konstruksi hingga furnitur.
“Saya belum hitung berapanya. Tapi amat signifikan, karena bukan dari rumah saja, ada konstruksi, semen, dan sebagainya. Rumah itu dianggap investasi, jadi di segala sisi naik semua,” tambahnya.
Menurut Purbaya, penguatan sektor perumahan tidak hanya berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi bagian penting dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4512637/original/021705900_1690198812-pertamax-green-7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kementerian ESDM Uji BBM Campur Etanol 10%, Cek Kecocokan di Iklim Tropis – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan uji coba bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan etanol 10 persen atau E10, yang dirancang agar sesuai dengan karakteristik iklim tropis Indonesia. Untuk memastikan hasil yang akurat, ESDM akan menggandeng industri otomotif dalam melakukan pengujian menyeluruh terhadap mesin kendaraan.
“Jadi pengujiannya menyeluruh, statistiknya mesin-mesin seperti apa, korosif atau nggak, filternya diganti berapa, atau karetnya seperti apa. Ini nanti akan persis seperti (uji) biodiesel,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi usai penandatanganan nota kesepahaman di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa.
Uji coba ini juga mempertimbangkan sejumlah kekhawatiran publik, termasuk potensi etanol yang dianggap tidak cocok untuk iklim tropis dan sifatnya yang dapat menyebabkan korosi bila bersentuhan dengan material seperti karet.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376696/original/038581900_1760013705-IMG_7696.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Baru 2,6 Juta Wajib Pajak Aktivasi Coretax, DJP Dorong Percepatan Sebelum Laporan SPT 2025 – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat hingga pertengahan Oktober 2025 sudah ada 2,6 juta wajib pajak (WP) yang mengaktifkan akun Sistem Inti Administrasi Perpajakan atau Coretax. Jumlah tersebut masih jauh dari target 14 juta wajib pajak orang pribadi yang diharapkan dapat teraktivasi sebelum periode pelaporan SPT Tahunan tahun depan.
Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto menjelaskan, dari total tersebut, sekitar 2,05 juta merupakan wajib pajak orang pribadi, sementara 550 ribu sisanya adalah wajib pajak badan. Ia menekankan pentingnya percepatan aktivasi karena masih banyak wajib pajak yang belum menyelesaikan prosesnya secara penuh di sistem baru DJP tersebut.
Bimo juga mengingatkan masyarakat untuk segera mengaktifkan akun Coretax dan memperoleh sertifikat elektronik agar proses pelaporan SPT 2025 berjalan lancar.
“Khusus wajib pajak orang pribadi, dari dua juta itu baru 1,2 juta yang sudah memiliki kode otorisasi dan sertifikat elektronik,” ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (15/10/2025).
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345158/original/033278100_1757510450-PHOTO-2025-09-10-18-22-42.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kepala BGN Kembalikan Dana MBG Rp 100 Triliun, Menkeu Purbaya Bilang Begini – Page 3
Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meluruskan kabar mengenai pengembalian dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN).
Menkeu Purbaya menegaskan bahwa dana sebesar Rp 100 triliun yang disebut dikembalikan ke kas negara sebenarnya belum pernah dianggarkan secara resmi.
“Enggak, yang saya tahu dia balikin Rp 100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul, jadi sebetulnya uangnya belum ada,” kata Menkeu Purbaya usai konferensi pers APBN KiTa, Selasa (14/10/2025).
Menkeu menjelaskan, permintaan anggaran sebesar Rp 100 triliun tersebut masih berada dalam tahap perencanaan dan belum masuk ke pos anggaran riil pemerintah. Oleh karena itu, tidak benar jika dikatakan ada dana sebesar itu yang dikembalikan.
Terkait angka Rp 71 triliun yang sebelumnya disebut, Purbaya menegaskan bahwa dana tersebut justru sudah dianggarkan untuk pelaksanaan program MBG tahun berjalan.
“Dari anggaran yang dia minta dulu yang belum kita alokasikan, jadi uangnya nggak ada betulan. Justru yang kita lihat yang disebut tadi, yang Rp 71 triliun, bukan yang dibalikin ya, dianggarkan ya, berapa yang diserap sampai akhir tahun, kita lihat seperti apa,” jelasnya.
Purbaya mengakui, hingga Oktober 2025 ini realisasi anggaran program MBG baru mencapai sekitar 23 persen. Ia menilai program tersebut penting dan harus terus didorong agar manfaatnya dirasakan masyarakat luas.
“Kan programnya bagus, harusnya kita dorong supaya lebih bagus penyerapannya. Ini kan Oktober, akan saya lihat sampai akhir Oktober. Sekarang kan baru 23 persen kalau nggak salah penyerapannya kan. Nah kita kan pastikan dia bisa menyerap dengan baik Rp 71 triliun sampai akhir tahun,” pungkasnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381526/original/041723900_1760508890-Menteri_ESDM_Bahlil_Lahadalia.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381477/original/031512000_1760506814-1000126298.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381473/original/085175900_1760506372-Direktur_Jenderal_Mineral_dan_Batubara_Kementerian_ESDM_Tri_Winarno.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)