Category: Liputan6.com Ekonomi

  • Properti Jabodetabek: Segmen Harga Kini Lebih Merata, Pengembang Optimistis

    Properti Jabodetabek: Segmen Harga Kini Lebih Merata, Pengembang Optimistis

    Dalam hal serapan, Tangerang menempati posisi teratas dengan serapan rata-rata 19,5 unit per kawasan per bulan. Angka ini jauh di atas Bogor-Depok yang mencatat 9,3 unit per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya pasokan yang banyak, tapi permintaan di Tangerang juga sangat tinggi.

    Mengantisipasi momentum positif tersebut, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), platform real estate dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, melalui LippoLand, terus memperkuat kehadirannya dengan menghadirkan produk hunian dan komersial terbaru di kawasan Park Serpong, Tangerang.

    Meski pasar properti masih diwarnai tantangan makroekonomi dan daya beli masyarakat yang fluktuatif, LPKR tetap mencatatkan pra penjualan Rp2,47 triliun sepanjang paruh pertama 2025. Angka tersebut setara 40% dari target tahunan perusahaan.

    Kinerja ini juga tidak lepas dari permintaan berkelanjutan untuk rumah tapak terjangkau maupun premium di berbagai wilayah, termasuk di Park Serpong, yang menyumbang 67% dari total pra penjualan. Hal ini tentu saja merefleksikan minat yang kuat dari pembeli rumah pertama maupun pengguna akhir.

     

  • Menko Airlangga Sebut Sudah Ada Alternatif Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh

    Menko Airlangga Sebut Sudah Ada Alternatif Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut pemerintah telah mengantongi alternatif penyelesaian utang proyek kereta cepat Whoosh. Meski dia belum bicara lebih jauh.

    Diketahui, beban utang kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh itu tengah menjadi perhatian. Airlangga bilang, sudah menemukan alternatif penyelesaiannya.

    “Sudah ada alternatif, nanti kita bahas,” kata Airlangga usai CEO Insight, di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

    Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) saat ini masih meramu berbagai cara penyelesaian utang. Salah satunya peluang restrukturisasi utang tersebut dan akan dibahas dengan pihak China.

    Pagi ini, Presiden Prabowo Subianto angkat bicara tentang polemik utang proyek  Kereta Cepat Jakarta-Bandung, alias Whoosh senilai Rp 116 triliun yang ramai diperbincangkan publik.

    Presiden meminta masyarakat tak khawatir dan ribut-ribut. Kepala Negara menegaskan akan bertanggung jawab atas penyelesaian utang Whoosh. 

    “Enggak usah khawatir, ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya,” kata Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 4 November 2025.

    KAI Tak Perlu Khawatir

    Prabowo juga meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk tak khawatir dengan penyelesaian utang Whoosh. Semua menjadi tanggung jawab Kepala Negara.

    “Indonesia bukan negara sembarangan, saya hitung enggak ada masalah PT KAI enggak usah khawatir, semuanya enggak usah khawatir.“

    Mantan Menteri Pertahanan ini menegaskan, kehadiran Whoosh penting untuk pelayanan terhadap publik. “Kita layani rakyat kita, kita berjuang untuk rakyat kita. Teknologi semua sarana itu tanggung jawab bersama dan itu diujungnya tanggung jawab RI. Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh,” jelasnya. 

     

  • Impor Baju Bekas Ilegal, Menko Airlangga Akui Ada Kebocoran

    Impor Baju Bekas Ilegal, Menko Airlangga Akui Ada Kebocoran

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan impor baju bekas merupakan tindakan ilegal. Meski dia mengakui masih ada kebocoran sehingga masih ada penyelundupan.

    Dia menyebut baju bekas masuk kategori barang yang tidak boleh diimpor. Regulasi yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) telah menegaskan hal tersebut.

    “Baju bekas selalu tidak boleh impor. Jadi regulasinya selalu tidak boleh impor,” ucap Airlangga usai CEO Insight di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

    Dia turut merespons masih banyaknya baju bekas yang masuk ke pasar dalam negeri. Menurut dia, hal itu bisa terjadi karena adanya kebocoran dalam pengawasan. Maka, perlu adanya penertiban.

    “Ya memang ada yang bocor-bocor. Nah yang bocor-bocor itu yang harus ditertibkan. Regulasinya sudah tidak boleh. Kalau tidak boleh kan sudah final dan binding,” ia menambahkan.

    Airlangga turut merespons dugaan modus baru impor baju tanpa label yang masuk ke RI. Dia masih akan mengecek lebih lanjut. “Unlabel (tidak ada merek/label), ya nanti kita lihat,” singkatnya.

    Menkeu Purbaya Mau Tindak Importir Baju Bekas

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku kaget soal penanganan impor baju bekas ilegal dalam bentuk balpres. Dia akan menyusun aturan ketentuan denda hingga daftar hitam (blacklist) pelaku impor ilegal.

    Dia mengungkap hal tersebut setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Purbaya kaget baju bekas impor ilegal hanya dimusnahkan dan tersangkanya dipenjara.

    “Rupanya selama ini hanya bisa dimusnahkan, dan yang impor masuk penjara, saya enggak dapet duit, enggak didenda,” ungkap Purbaya, ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.

  • Prabowo soal Ribut-Ribut Utang Whoosh: Saya Tanggung Jawab, KAI Enggak Usah Khawatir

    Prabowo soal Ribut-Ribut Utang Whoosh: Saya Tanggung Jawab, KAI Enggak Usah Khawatir

    Sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi buka suara terkait polemik utang kereta cepat Whoosh. Jokowi disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas masalah tersebut.

    Jokowi mengungkapkan awal mula dibangunnya kereta cepat Whoosh. Dia menyebut, proyek itu berangkat dari kemacetan parah yang sudah melanda Jakarta dan sekitarnya selama puluhan tahun, termasuk Bandung.

    “Di Jakarta itu kemacetannya sudah parah, sudah sejak 30 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu. Dan Jabodetabek kemacetannya parah, termasuk Bandung kemacetannya parah,” kata dia kepada wartawan di Solo pada Senin (27/10/2025).

    Dalam setahun, lanjut Jokowi, negara mengalami kerugian hingga Rp 65 triliun per tahun khusus di Jakarta. Sementara di Jabodetabek dan Bandung bisa lebih dari Rp 100 triliun.

    Untuk mengatasi masalah ini, Jokowi merancang transportasi massal seperti MRT, LRT, kereta cepat Whoosh, kereta bandara, dan KRL agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

    “Agar masyarakat berpindah dari transportasi pribadi mobil atau sepeda motor ke kereta cepat, MRT, LRT, kereta bandara dan KRL agar kerugian itu bisa terkurangi dengan baik,” ucapnya. 

  • Menko Airlangga Ramal Pertumbuhan Ekonomi Moncer Tahun Ini

    Menko Airlangga Ramal Pertumbuhan Ekonomi Moncer Tahun Ini

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional positif tahun ini. Prediksinya, pertumbuhan ekonomi RI di kuartal IV-2025 akan lebih tinggi dari 5,12 persen.

    Dia mulanya mengisahkan pertumbuhan ekonomi nasional kuartal II-2025 mencapai 5,12 persen. Sementara untuk ekonomi kuartal III-2025, masih menunggu pengumuman pada Rabu, 5 November 2025.

    “Kalau bicara mengenai ekonomi Indonesia, tentu tidak bisa lepas dari angka-angka, dan angka-angka relatif positif,” ungkap Airlangga dalam CEO Insight di Hutan Kota by Plataran, Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

    Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal IV-2025 nanti bisa lebih tinggi dari 5,12 persen. Meskipun, dia tak memberikan prediksi angka pastinya.

    “Kita ketahui pertumbuhan ekonomi di kuartal ke dua 5,12 (persen), di kuartal ketiga tunggu pengumuman besok jam 11.00 WIB. Di kuartal ke empat saya yakin lebih tinggi dari 5,12 (persen),” tuturnya.

    Seusai acara, Airlangga ditanya lagi soal kemungkinan pengaruh guyuran Rp 200 triliun ke perbankan pelat merah terharap pertumbuhan ekonomi. Namun, menurutnya, hal itu akan berdampak pada jangka menengah.

    “Kalau pertumbuhan di sektor moneter itu menambah likuiditas mendorong untuk pertumbuhan kredit dan pertumbuhan kredit itu sifatnya jangka menengah,” terang dia.

     

  • Indonesia Kembali Negosiasi dengan AS akhir November 2025, Targetkan Tarif 0 Persen

    Indonesia Kembali Negosiasi dengan AS akhir November 2025, Targetkan Tarif 0 Persen

    Liputan6.com, Jakarta – Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang mencapai kesepakatan tarif baru dengan Amerika Serikat (AS) setelah pernyataan resmi Presiden AS pada 7 Juli 2025. Dalam kesepakatan tersebut, tarif impor terhadap sejumlah produk Indonesia diturunkan menjadi 19 persen dari sebelumnya 32 persen.

    Saat ini, seluruh aspek legal drafting tengah disusun secara cermat untuk memastikan setiap klausul sesuai dengan regulasi nasional dan komitmen internasional.

    Pemerintah Indonesia menegaskan langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi diplomasi ekonomi yang hati-hati dan terukur. Negosiasi lanjutan dijadwalkan berlangsung setelah KTT APEC pada akhir November 2025.

    “Pemerintah berkomitmen agar setiap kesepakatan ekonomi membawa manfaat langsung bagi masyarakat, memperkuat struktur industri nasional, dan menjaga posisi Indonesia sebagai mitra strategis yang mandiri dan netral di tengah dinamika geopolitik global,” ujar Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).

    Dalam negosiasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Pemerintah Indonesia menargetkan agar sejumlah produk unggulan mendapat tarif nol persen.

    “Produk yang tidak dapat diproduksi oleh Amerika Serikat seperti kelapa sawit, kakao, dan karet, memiliki peluang besar untuk mendapat tarif 0 persen,” ujar Airlangga.

     

  • Harga Emas Hari Ini Bergerak Hati-Hati, Tekanan Jual Masih Bayangi

    Harga Emas Hari Ini Bergerak Hati-Hati, Tekanan Jual Masih Bayangi

    Dari sisi fundamental, pelemahan harga emas pada sesi Asia juga dipicu oleh meredanya ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Beberapa pejabat bank sentral AS mengeluarkan pernyataan bernada hawkish, termasuk Michelle Bowman yang dijadwalkan berpidato hari ini.

    Meskipun The Fed telah memangkas suku bunga dua kali tahun ini ke kisaran 3,75%–4,00%, Ketua Jerome Powell menegaskan bahwa pemangkasan lebih lanjut “bukan sesuatu yang pasti”. Sikap hati-hati ini menguatkan Dolar AS dan menekan minat terhadap aset tanpa imbal hasil seperti emas.

    Namun, data ekonomi AS terbaru menunjukkan tanda perlambatan. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur ISM turun menjadi 48,7 pada Oktober, di bawah ekspektasi 49,5, menandakan kontraksi aktivitas manufaktur. Kondisi ini bisa kembali memicu permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

     

  • Respons Menkeu Purbaya Soal Isu China akan Hancur: Saya Enggak Percaya

    Respons Menkeu Purbaya Soal Isu China akan Hancur: Saya Enggak Percaya

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi kekhawatiran sejumlah pihak terkait potensi krisis ekonomi di China. 

    Ia menilai, meskipun ada tanda-tanda perlambatan, perekonomian Negeri Tirai Bambu menurutnya masih cukup kuat dan memiliki instrumen yang efektif untuk mendorong pertumbuhan.

    “Saya termasuk yang nggak percaya kalo china jatuh dalam waktu dekat, bahkan kemarin saat gonjang-ganjing mereka injek uang perekonomian ratusan miliar dolar, jadi keliatannya mereka masih akan bagus,” kata Purbaya dalam Rapat Kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD), di Jakarta, ditulis Selasa (4/11/2025).

    Menurut Purbaya, sistem ekonomi China yang berlandaskan pada kontrol pemerintah terhadap devisa dan suku bunga justru mempermudah mereka memberikan stimulus ke sektor riil saat diperlukan.

    Hal ini terbukti ketika pemerintah China menyuntikkan dana ratusan miliar dolar ke perekonomian saat terjadi gejolak pasar. Ia menilai langkah-langkah tersebut menunjukkan kecerdasan kebijakan ekonomi China dalam menjaga stabilitas.

    “Satu lagi China, dikhawatirkan juga, China akan hancur, mereka negara Komunis, devisa ditangan mereka bunga ditangan Pemerintah, jadi gampang saja kalau mau kasih stimulus ke perekonomian, dan selama ini indikasinya jelas mereka cukup pandai,” ujarnya.

     

  • KAI Operasikan Kereta Petani di Banten Hasil Inovasi Balai Yasa Surabaya

    KAI Operasikan Kereta Petani di Banten Hasil Inovasi Balai Yasa Surabaya

    Anne mengungkapkan, hasil survei terhadap pengguna Commuter Line Merak menunjukkan 81,23 persen penumpang petani dan pedagang mendukung hadirnya layanan ini. Sementara 6,94 persen penumpang dari Serang mengusulkan penyesuaian jadwal keberangkatan pagi antara pukul 07.00–08.00 WIB agar sesuai dengan jam operasional pasar tradisional.

    Ia menegaskan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan menjadi prioritas utama. Karena itu, KAI bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub terus memastikan kesiapan teknis dan operasional sebelum implementasi dilakukan.

    Pada tahap awal, pengoperasian kereta petani dan pedagang akan difokuskan di lintas Rangkasbitung Line, dengan pola layanan yang memungkinkan proses bongkar muat hasil pertanian secara aman di sejumlah stasiun.

    Sepanjang Januari–September 2025, pengguna Commuter Line Rangkasbitung mencapai 56,82 juta orang, naik 9,9 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. “Inovasi ini diharapkan menjadi langkah awal memperkuat ekonomi masyarakat melalui transportasi yang inklusif dan produktif,” pungkas Anne.

  • Dana Rp 200 Triliun Tak Bergerak, Menkeu Purbaya Siap Cabut dari Bank ‘Lemot’

    Dana Rp 200 Triliun Tak Bergerak, Menkeu Purbaya Siap Cabut dari Bank ‘Lemot’

    Sebelumnya diwartakan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyoroti masih rendahnya penyaluran kredit kepada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    Padahal, pemerintah telah menggelontorkan dana hingga Rp 200 triliun untuk memperkuat permodalan dan mendorong pemulihan ekonomi di sektor tersebut. Namun, kenyataannya, pertumbuhan kredit UMKM masih tertinggal dibandingkan sektor lain dalam industri keuangan.

    “Memang pertumbuhan dari segi industri dan juga permintaan dan ekonomi di lapis yang dilayani oleh kelompok UMKM sampai belakangan ini memang lebih rendah daripada rata-rata,” kata Mahendra saat ditemui usai menghadiri acara FEKDI dan IFSE 2025, di JCC, Jakarta, Kamis (30/10/2025).

    Menurut Mahendra, perlambatan ini mencerminkan lemahnya permintaan dari sisi industri maupun pelaku ekonomi kecil yang menjadi target utama program pembiayaan.

    Meskipun begitu, Mahendra optimistis bahwa tren perbaikan mulai terlihat di sektor riil. Ia menyebut beberapa indikator menunjukkan adanya pemulihan permintaan kredit, khususnya dari UMKM yang bergerak di sektor perdagangan dan manufaktur kecil.

    “Tapi kita sudah mulai melihat adanya pemulihan di sektor riil yang terkait dengan pembiayaan UMKM itu sendiri kita harapkan bisa membaiknya,” ujarnya