Kelompok Advokat Tuduh KPK Intimidasi Febri Diansyah karena Tangani Kasus Hasto
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sebanyak 15
organisasi advokat
mengungkapkan adanya dugaan intimidasi yang dilakukan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada salah satu tim hukum Sekretaris Jenderal PDI-P
Hasto Kristiyanto
,
Febri Diansyah
.
Salah satu perwakilan organisasi advokat, yaitu Ketua Dewan Penasihat KAI ‘Sarinah’, Erman Umar, mengatakan dugaan intimidasi terjadi setelah Febri bergabung dalam tim hukum Hasto.
“Dugaan ini menguat setelah salah satu kolega Febri Diansyah di kantor lamanya dipanggil oleh KPK sebagai saksi untuk perkara TPPU SYL (Syahrul Yasin Limpo) dan kemudian dilanjutkan dengan penggeledahan kantor Visi Law Office serta penggeledahan rumah di hari yang sama, 19 Maret 2025,” kata Erman dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2025).
Selang beberapa hari kemudian, lanjut Erman, giliran adik kandung Febri Diansyah yang dipanggil oleh KPK dalam perkara yang sama untuk jadwal pemeriksaan pada Senin, 24 Maret 2025.
Padahal, jelas Erman, saat di Visi Law Office, adik kandung Febri Diansyah hanya menjalankan tugas sebagai peserta magang advokat sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang.
“Akal sehat yang wajar membuat kita dapat mempertanyakan kenapa tindakan pemanggilan, hingga upaya paksa berupa penggeledahan dan penyitaan dilakukan setelah Febri Diansyah masuk sebagai salah satu Tim Penasihat Hukum Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto?” tanya Erman.
“Apalagi saat pemanggilan dan penggeledahan dilakukan, perkara korupsi yang melibatkan Syahrul Yasin Limpo telah diputus berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap, sedangkan penyidikan dugaan TPPU sudah berlangsung sejak lama, yaitu sejak 26 September 2023,” sambung dia.
Selain itu, para organisasi advokat juga mengaku menerima informasi bahwa Febri Diansyah dipanggil sebagai saksi untuk tersangka Harun Masiku dan Donny Tri Istiqomah dengan jadwal pemeriksaan yang bertepatan dengan jadwal sidang Hasto Kristiyanto, yaitu Kamis, 27 Maret 2025.
“Oleh karena itu, wajar jika kami menduga tindakan-tindakan tersebut adalah upaya teror dan intimidasi yang sangat mengganggu pelaksanaan tugas advokat,” kata Erman.
Padahal, mengacu pada Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, advokat berstatus sebagai penegak hukum, bebas, dan mandiri.
Lebih jauh, ia juga menyebutkan ada dugaan sedang dibangun narasi seolah-olah Febri Diansyah dan tim penasihat hukum menerima honorarium dari hasil korupsi di Kementerian Pertahanan (Kementan) yang dilakukan SYL dan koleganya.
“Padahal, berdasarkan fakta yang telah muncul pada proses persidangan yang ditayangkan secara langsung di televisi nasional pada tanggal 3 Juni 2024, tiga terdakwa yang pernah menjadi klien Tim Hukum Febri Diansyah telah menegaskan bahwa seluruh honor advokat yang diberikan berasal dari uang pribadi dan bahkan Febri Diansyah telah menegaskan bahwa karena kasus ini bersifat pribadi, maka ia menolak honor yang berasal dari Kementan dan seharusnya berasal dari uang pribadi,” tegas Erman.
Adapun 15 perwakilan organisasi advokat yang mengungkap adanya dugaan intimidasi terhadap Febri Diansyah, antara lain:
1. Tjoetjoe Sandjaja Hernanto (Presiden KAI)
2. Maqdir Ismail (Ketua Umum IKADIN)
3. Herman Kadir (Ketua DPP KAI)
4. Irwan Irawan (Ketua PBH AAI)
5. Antoni (Sekjen DPP KAI)
6. Rasyid Ridho (Sekjen IKADIN)
7. Pramono Istanto (Bendahara Umum DePA-RI)
8. Philipus Tarigan (Wakil Ketua Umum PERADI Pergerakan)
9. Laudin Napitupulu (Ketua Pembelaan Profesi Advokat PERADI Pergerakan)
10. Johannes Oberlin Tobing (Wasekjen DPN PERADI)
11. Erman Umar (Ketua Dewan Penasihat KAI ‘Sarinah’)
12. Antoni (Sekjen KAI ‘Sarinah’)
13. Herwanto (Wasekjen KAI ‘Sarinah’)
14. Kores Tambunan (Sekjen DPP FERARI)
15. Julius Ibrani (Ketua PBHI).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Nasional
-
/data/photo/2025/03/26/67e3d60587077.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kelompok Advokat Tuduh KPK Intimidasi Febri Diansyah karena Tangani Kasus Hasto
-
/data/photo/2024/07/27/66a4851a7bc30.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menlu Perancis Temui Prabowo, Bahas Rencana Kunjungan Presiden Macron
Menlu Perancis Temui Prabowo, Bahas Rencana Kunjungan Presiden Macron
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Menteri Eropa dan Luar Negeri Perancis
Jean Noel Barrot
menemui Presiden
Prabowo Subianto
di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Pertemuan ini membahas rencana kunjungan kenegaraan Presiden Perancis
Emmanuel Macron
ke Indonesia pada Mei 2025 untuk merayakan hubungan erat Indonesia-Perancis yang sudah berjalan selama 75 tahun.
“Saya kira kami telah melakukan diskusi yang sangat produktif dengan Presiden Prabowo, mempersiapkan kunjungan Presiden Macron mendatang, yang akan menjadi kesempatan untuk merayakan ulang tahun ke-75 hubungan antara Indonesia dan Prancis,” kata Jean Noel Barrot di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Barrot menambahkan, pertemuan dua kepala negara juga bertujuan untuk membuka babak baru hubungan yang lebih erat.
Tujuannya adalah untuk memperkuat kedaulatan bersama dan menyatukan kekuatan, guna menyelesaikan beberapa masalah penting di abad ini, mulai dari krisis regional hingga masalah global.
“Jadi, ini juga merupakan kesempatan bagi saya untuk mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas persiapan aktif kunjungan (Presiden Macron) ini ke pihak Indonesia,” kata Barrot.
“Dan kami akan bekerja keras untuk ini, agar kunjungan ini menjadi sukses besar dan menjadi tonggak penting bagi hubungan yang sangat penting antara kedua negara,” ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, dikutip dari
Kompas TV
, Presiden Perancis Emmanuel Macron akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada Mei 2025.
Konfirmasi itu disampaikan oleh Macron kepada Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Indonesia, Meutya Hafid, di tengah acara AI Action Summit yang berlangsung di Grand Palais, Paris, pada Senin (11/2/2025).
Jika rencana ini terealisasi, Macron akan menjadi Presiden Prancis pertama yang mengunjungi Indonesia sejak kedua negara sepakat untuk menjalin kemitraan strategis pada 2011.
Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid, menyambut positif rencana kedatangan Macron dan menganggapnya sebagai kesempatan penting untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis.
“Kunjungan Presiden Macron ke Indonesia akan semakin memperkokoh kerja sama strategis di berbagai sektor, termasuk ekonomi digital, kecerdasan buatan, pertahanan, dan energi hijau,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/26/67e3ab3427599.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Djan Faridz Irit Bicara Usai Diperiksa KPK di Kasus Harun Masiku
Djan Faridz Irit Bicara Usai Diperiksa KPK di Kasus Harun Masiku
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden,
Djan Faridz
irit bicara usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK
) terkait kasus
Harun Masiku
, Rabu (26/3/2025).
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
di lokasi, Djan Faridz keluar dari gedung Merah Putih KPK Jakarta pada pukul 14.04 WIB.
Eks Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu irit bicara saat dicecar wartawan soal materi pemeriksaan di Komisi Antirasuah.
“Tanya KPK,” kata Djan Faridz menjawab pertanyaan wartawan.
Awak media pun mencecar Djan Faridz soal
penggeledahan
di kediamannya oleh penyidik KPK.
Namun, lagi-lagi ia meminta wartawan untuk menanyakan pemeriksaannya kepada KPK.
Ia juga enggan menjawab saat ditanya soal komunikasi dengan Harun Masiku.
“Tanya sama penyidiknya, kok tanya sama saya, yang meriksa dia,” kata Djan Faridz.
Adapun Djan Faridz diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap pergantian antar-waktu (PAW) Anggota DPR RI 2019 – 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka eks calon anggota legislatif (caleg) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Harun Masiku dan pengacara PDI-P, Donny Tri Istiqomah.
Djan Faridz sempat menjadi sorotan karena rumahnya digeledah penyidik KPK, pada Rabu (22/1/2025) lalu.
Dari penggeledahan tersebut, penyidik Komisi Antirasuah menyita sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik.
“Informasi yang kami dapatkan dari penyidik, ditemukan dan disita dokumen serta barang bukti elektronik,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis 23 Januari 2025.
Adapun kasus Harun Masiku terungkap ketika KPK menggelar operasi tangkap tangan pada 8 Januari 2020.
Dari hasil operasi, tim KPK menangkap 8 orang dan menetapkan 4 orang sebagai tersangka.
Empat tersangka tersebut adalah Komisioner KPU Wahyu Setiawan, eks anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, kader PDIP Saiful Bahri, dan Harun Masiku.
Hingga kini Harun Masiku masih buron.
Adapun KPK melakukan pengembangan perkara dan menjerat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto dan Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka.
Hasto kini tengah diadili di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.
Sementara Donny belum ditahan KPK.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/25/67e2cdee7b3b8.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Timnas Indonesia Tekuk Bahrain 1-0, Gibran: Bukti Nyata Kerja Keras
Timnas Indonesia Tekuk Bahrain 1-0, Gibran: Bukti Nyata Kerja Keras
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres)
Gibran
Rakabuming Raka menyaksikan langsung pertandingan antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Bahrain, Selasa (25/3/2025) malam.
Laga yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta ini merupakan pertandingan lanjutan dalam putaran ketiga
Kualifikasi Piala Dunia 2026
zona Asia.
Dalam pertandingan ini, pasukan asukan Patrick Kluivert ini mengalahkan Bahrain dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal Indonesia dicetak oleh Ole Romeny di menit 24.
Gibran pun menyampaikan apresiasi yang tinggi atas perjuangan
Timnas Indonesia
sejauh ini.
“Kemenangan atas Bahrain adalah bukti nyata dari kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah yang ditunjukkan oleh para pemain,” kata Gibran dalam siaran pers Sekretariat Wakil Presiden, Rabu (26/3/2025).
Atas kemenangan ini, Gibran pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus memberikan dukungan penuh kepada Timnas.
Wapres juga mengingatkan para pemain dan tim pelatih agar terus fokus dan menjaga konsistensi permainan pada pertandingan-pertandingan berikutnya.
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto juga hadir di GBK untuk memberikan dukungan kepada skuad Garuda.
Kehadiran Presiden dan Wapres di antara ribuan suporter menjadi bentuk dukungan penuh pemerintah terhadap perkembangan sepak bola nasional.
Presiden Prabowo turut mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya terhadap perjuangan para pemain dan tim pelatih, serta seluruh pihak yang terlibat.
“Alhamdulillah kita berhasil, tim nasional kita. Perjuangannya cukup baik, mereka berjuang, agak keras. Saya ucapkan terima kasih PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). Maju terus, mudah-mudahanlah,” kata Kepala Negara.
Sebagai informasi, saat ini Indonesia menempati peringkat keempat Grup C dengan perolehan 9 poin, berada tepat di bawah Arab Saudi yang mengumpulkan 10 poin.
Sementara di puncak klasmen, Jepang telah memastikan diri lolos ke putaran final
kualifikasi Piala Dunia 2026
dengan raihan 20 poin, disusul oleh Australia di posisi kedua dengan 13 poin.
Selanjutnya, Timnas Indonesia akan melakoni dua laga sisa, yakni melawan China pada 5 Juni 2025 dan Jepang pada 10 Juni 2025 mendatang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/26/67e334a185319.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polri Periksa 3 Oknum TNI dalam Kasus Penjualan Senjata Api ke KKB
Polri Periksa 3 Oknum TNI dalam Kasus Penjualan Senjata Api ke KKB
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Tiga oknum anggota
TNI
diperiksa oleh tim gabungan Polri sebab diduga terlibat dalam jaringan penjualan
senjata api
lintas provinsi untuk kelompok kriminal bersenjata (
KKB
) di
Papua
.
Kaops Damai Cartenz 2025 Brigjen Pol Faizal Ramadhani dalam keterangan yang diterima, Selasa (25/3/2025), menyebut ketiganya yang berinisial RBS, YR, dan SS diperiksa pada Jumat (21/3/2025).
Ketiganya diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi dalam pengembangan perkara tujuh orang warga sipil yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Faizal mengungkapkan bahwa proses hukum untuk ketiga oknum TNI tersebut berada dalam kewenangan Kodam III/Siliwangi.
“Kami dari Polri hanya melakukan pemeriksaan terhadap mereka dalam kapasitas sebagai saksi untuk memperkuat dugaan keterlibatan tujuh warga sipil yang telah ditetapkan sebagai tersangka,” katanya, dikutip dari Antaranews, Rabu (26/3/2025).
Menurut Faizal , saksi RBS diduga menjual
senjata
api sebanyak empat kali kepada tersangka Teguh Wiyono.
Transaksi pertama terjadi pada November 2024. Saat itu, RBS menjual satu pucuk senjata api jenis M16 kepada tersangka Teguh Wiyono senilai Rp 30 juta.
Kemudian, transaksi kedua terjadi pada Desember 2024. RBS menjual dua pucuk senjata api jenis SS1 kepada Teguh Wiyono dengan total senilai Rp 60 juta.
Senjata
tersebut disuplai oleh YR.
Lalu, transaksi ketiga terjadi pada Januari 2025. RBS menjual dua pucuk senjata api SS1, lima laras SS1, dan 280 butir amunisi kepada Teguh Wiyono dengan total Rp 62 juta. Senjata dan perlengkapan tersebut berasal dari YR dan SS.
Transaksi terakhir, pada Februari 2025, RBS menjual satu pucuk senjata api jenis pistol FN seharga Rp 22 juta. Senjata tersebut berasal dari SS.
Sementara itu, Wakaops Satgas Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Adarma Sinaga menyampaikan apresiasi atas lancarnya investigasi gabungan dari empat polda dan Satgas Ops Damai Cartenz 2025 serta Pomdam III/Siliwangi.
“Mari kita doakan agar proses penyidikan ini dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Hingga 20 Maret 2025, total 10 orang telah diamankan, termasuk tiga anggota aktif TNI.
Pemeriksaan konfrontasi lanjutan antara Teguh Wiyono dan YR dijadwalkan akan dilakukan oleh penyidik Polda Jawa Timur.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/03/26/67e3c226462d9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/03/22/67deb0961e0b0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/03/26/67e3717b2b97d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/03/26/67e33e4ed732c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)