Category: Kompas.com Nasional

  • Kepala BNPB: Korban Jiwa Gempa Myanmar di Atas 2.600, Masih Banyak yang Perlu Diselamatkan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    Kepala BNPB: Korban Jiwa Gempa Myanmar di Atas 2.600, Masih Banyak yang Perlu Diselamatkan Nasional 1 April 2025

    Kepala BNPB: Korban Jiwa Gempa Myanmar di Atas 2.600, Masih Banyak yang Perlu Diselamatkan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
    Suharyanto
    mengatakan, data yang ia peroleh hingga hari ini tercatat lebih dari 2.600 korban jiwa akibat gempa bumi di Myanmar.
    Hal ini disampaikan Suharyanto saat melepas
    tim Satgas Kemanusiaan
    yang akan diberangkatkan ke Myanmar untuk membantu korban gempa.
    “Akibat yang diderita sungguh luar biasa, per hari ini tercatat yang meninggal sudah di atas 2.600 tetapi yang masih perlu diselamatkan juga masih banyak,” kata Suharyanto, dalam amanatnya saat melepas Satgas Kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025).
    Sebelum melepas keberangkatan mereka, Suharyanto mengingatkan Satgas Kemanusiaan tentang kondisi di Myanmar saat ini.
    Menurutnya, kondisi di sana jelas berbeda dengan Indonesia. Selain karena wilayah konflik, Myanmar juga tengah dilanda bencana.
    “Atau kalau Basarnas pernah melaksanakan tugas serupa tahun 2023 ketika Turki dan Suriah terkena gempa, mungkin situasinya lebih sulit saat ini,” pesan Suharyanto.
    “Karena di sana diinformasikan bahwa komunikasi juga belum berjalan dengan baik, kemudian juga beberapa daerah listriknya masih padam, tentu saja nanti yang mendukung pelaksanaan tugas tim ini juga sangat terbatas,” tambah dia.
    Kendati begitu, ia memompa semangat Satgas Kemanusiaan dengan mengingat kembali pengalaman membantu korban gempa di Turki dan Suriah.
    Di mana, sebut Suharyanto, Satgas bahkan bisa mengevakuasi jenazah meski sudah tidak dalam waktu-waktu emas atau
    golden time
    .
    “Bahkan walaupun sudah lewat
    golden time
    , waktu itu kita memberangkatkan lebih dari seminggu setelah kejadian gempa, masih bisa menemukan 15 jenazah. Nah, saya rasa pengalaman itu menjadi modal yang berharga bagi Bapak Ibu sekalian ketika sekarang melaksanakan tugas ke daerah operasi Myanmar,” tegas jenderal TNI bintang tiga itu.
    Terakhir, Suharyanto mengonfirmasi bahwa hingga kini tiada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa maupun luka akibat gempa bumi di Myanmar.
    “Nah, sejauh ini WNI aman, Alhamdulillah baik. Yang luka-luka, apalagi korban jiwa, tidak ada,” tutur dia.
    Diberitakan sebelumnya, gempa bumi dahsyat mengguncang Myanmar dengan magnitudo 7,7 pada Jumat (28/3/2025).
    Menurut laporan kantor berita AFP, Senin (31/3/2025), Indonesia mengirim tim pencarian dan penyelamatan, tim medis, dan
    bantuan logistik
    ke Myanmar.
    Selain itu, militer Indonesia juga akan mengirim sebuah kapal rumah sakit, tiga pesawat Hercules, dan empat helikopter untuk membantu tanggap darurat.
    Pada Senin, Kementerian Pertahanan telah memberikan 12 ton bantuan logistik ke Myanmar.
    Bantuan dari Indonesia ini diharapkan dapat meringankan beban para korban serta mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak bencana tersebut.
    Selain Indonesia, negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina turut berkontribusi dalam memberikan bantuan untuk Myanmar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Warga Jalan Kaki dari Medan ke Jakarta untuk "Open House" Lebaran dengan Prabowo
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    Cerita Warga Jalan Kaki dari Medan ke Jakarta untuk "Open House" Lebaran dengan Prabowo Nasional 1 April 2025

    Cerita Warga Jalan Kaki dari Medan ke Jakarta untuk “Open House” Lebaran dengan Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga asal Medan, Sumatera Utara,
    Joni Manurung
    , berjalan kaki ke Jakarta untuk mengikuti gelar griya atau
    open house
    Presiden RI
    Prabowo Subianto
    di
    Istana Merdeka
    , Jakarta, Senin (31/3/2025).
    Dari keterangan yang dibagikan Tim Media Prabowo, Joni menempuh 188 hari berjalan kaki untuk datang bertemu dan bersalaman langsung dengan Prabowo saat momen Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
    Joni juga mengungkapkan perjalanannya dari Medan ke Jakarta berbuah manis karena akhirnya dapat bersalaman dan bertemu Prabowo.
    “Wah, sangat berkesan, jauh-jauh dari Medan jalan kaki sampai ke Istana Negara ini untuk bersalaman dengan Bapak Prabowo,” ujar Joni dalam keterangannya, Selasa (1/4/2025).
    Joni mengaku sudah mulai jalan kaki dari Kota Medan sejak Agustus 2024. Ia tiba di Jakarta pada tanggal 14 Februari 2025.
    “Kota Medan. Iya periksa saja TikTok saya. Mulai bulan 8 (Agustus) sampai di Jakarta tanggal 14 bulan 2 (Februari),” jelasnya.
    Menurut dia langkah berjalan kaki dari Medan hingga Jakarta ini dilakukan karena mengagumi sosok patriot Prabowo.
    Joni juga mendoakan kesehatan Prabowo dalam memimpin Indonesia ke depan.
    “Sebenarnya mau menemui Bapak (Prabowo) itu untuk mengungkapkan rasa kekaguman Bapak Presiden Prabowo Subianto dengan jiwa patriotnya, kami mendoakan Bapak sehat-sehat saja memimpin negara Indonesia ini lebih baik lagi,” tutur Joni.
    Sebagaimana diketahui, Prabowo menggelar
    open house
    di Istana Merdeka usai dirinya menjalankan ibadah shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin kemarin.
    Acara
    open house
    ini dihadiri ratusan anggota masyarakat dan pejabat negara.
    Bahkan, sejak pagi hari pukul 07.00 WIB antrean mengular di depan gerbang Istana.
    Beberapa pejabat hadir di lokasi termasuk Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka serta jajaran Kabinet Merah Putih.
    Kemudian, ada juga Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK), dan putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapuspen: Anak Buah Berbuat Salah, Komandan Satuan Juga Bertanggung Jawab
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    Kapuspen: Anak Buah Berbuat Salah, Komandan Satuan Juga Bertanggung Jawab Nasional 1 April 2025

    Kapuspen: Anak Buah Berbuat Salah, Komandan Satuan Juga Bertanggung Jawab
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen)
    TNI

    Brigjen Kristomei Sianturi
    mengatakan,
    komandan satuan
    (dansat) juga ikut bertanggung jawab jika prajurit di satuannya berbuat kesalahan atau melanggar hukum.
    Hal itu disampaikan usai ditanya soal usulan agar TNI melakukan evaluasi terhadap
    SOP prajurit keluar barak
    .
    Usulan itu disampaikan oleh
    Komisi I DPR
    melihat banyaknya kasus kekerasan oleh oknum TNI.
    “Jadi, kalau anak buahnya berbuat salah, itu tuh komandannya juga bertanggung jawab soal itu. Itu sudah jelas tuh kalau di tentara begitu,” kata Kapuspen saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025).
    Ia mengungkapkan, sudah ada
    SOP prajurit
    keluar dari barak.
    Jika ada usulan mengenai evaluasi, menurut dia, hal itu semestinya membuat Dansat semakin memperketat imbauan kepada prajurit yang hendak keluar.
    “Sebenarnya SOP standar untuk keluar dari kesatrian itu sudah ada. Tinggal dari unsur pengawasan dari unsur komandan kesatuan yang ada, untuk lebih menekankan lagi kepada prajuritnya untuk benar-benar mematuhi itu dan fungsi pengawasan dari komandan satuan masing-masing,” ujar dia.
    Ia mengatakan, setiap prajurit TNI memiliki ragam aturan yang harus ditaati.
    Pertama, aturan soal Sapta Marga. Kemudian, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI yang mesti dipatuhi seluruh prajurit.
    “Itu suatu keputusan mutlak. Jika ada yang melanggar dari aturan itu tadi, dihukum seberat-beratnya,” ungkap dia.
    “Toh, yang di tentara juga banyak TNI-nya. Kalau kita hukum satu dua orang yang nakal itu ya enggak ada masalah,” pungkasnya.
    Diberitakan sebelumnya, anggota Komisi I DPR Syamsu Rizal mengusulkan agar aturan-aturan soal keberadaan prajurit TNI di luar barak disusun ulang.
    Hal ini untuk memastikan pengawasan terhadap prajurit ketika beraktivitas di luar barak bisa ditingkatkan demi mencegah pelanggaran.
    “Bagaimana caranya mereka keluar barak, bagaimana SOP mereka keluar dari markas. Kemudian, penugasan seperti apa dan bagaimana mereka bersikap saat mereka berada di posisi sipil,” kata Rizal.
    “Kemampuan adaptasi dengan sipil yang mesti ditingkatkan. Kapan mereka bertindak profesional sebagai seorang prajurit, kapan sebagai bagian dari komunitas sipil, bagian dari masyarakat. Jadi, itu tidak boleh dicampur,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapuspen: Anak Buah Berbuat Salah, Komandan Satuan Juga Bertanggung Jawab
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    TNI Diminta Evaluasi SOP Prajurit Keluar dari Barak, Kapuspen Minta Dansat Perketat Pengawasan Nasional 1 April 2025

    TNI Diminta Evaluasi SOP Prajurit Keluar dari Barak, Kapuspen Minta Dansat Perketat Pengawasan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI,
    Brigjen Kristomei Sianturi
    , menegaskan bahwa aturan standar operasional prosedur (SOP) prajurit keluar dari barak memang sudah ada di setiap satuan.
    Akan tetapi, ia sepakat jika memang harus ada perketat pengawasan dari Komandan Satuan (Dansat) kepada setiap prajurit yang hendak keluar barak.
    Hal itu disampaikan merespons adanya usulan agar TNI mengevaluasi aturan SOP prajurit keluar dari barak karena belakangan kasus kekerasan oknum TNI semakin meningkat.
    “Sebenarnya SOP standar untuk keluar dari kesatrian itu sudah ada,” kata Kapuspen yang ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025).
    “Tinggal dari unsur pengawasan dari unsur komandan kesatuan yang ada, untuk lebih menekankan lagi kepada prajuritnya untuk benar-benar mematuhi itu,” sambung dia.
    Kapuspen menegaskan bahwa hal tersebut sejatinya adalah fungsi dari setiap Dansat untuk menekankan kepada prajurit untuk mematuhi aturan.
    Di lain sisi, menurut dia, setiap Dansat harus ikut bertanggung jawab apabila ada prajurit di satuannya yang berbuat salah.
    “Jadi, kalau anak buahnya berbuat salah, itu tuh komandannya juga bertanggung jawab soal itu. Itu sudah jelas tuh kalau di tentara begitu,” kata jenderal bintang satu ini.
    Ia mengungkapkan, setiap prajurit TNI memiliki ragam aturan yang harus ditaati.
    Pertama, aturan soal Sapta Marga. Kemudian, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI yang mesti dipatuhi seluruh prajurit.
    “Itu suatu keputusan mutlak. Jika ada yang melanggar dari aturan itu tadi, dihukum seberat-beratnya,” ungkap dia.
    “Toh, yang di tentara juga banyak TNI-nya. Kalau kita hukum satu dua orang yang nakal itu ya enggak ada masalah,” pungkas dia.
    Diberitakan sebelumnya, Komisi I DPR meminta Panglima TNI Agus Subiyanto memanggil Kepala Staf Angkatan Darat, Laut, dan Udara untuk membahas banyaknya kasus tindak pidana yang dilakukan prajurit selama beberapa waktu terakhir.
    Hal itu dianggap perlu setelah adanya kasus kematian Juwita, jurnalis perempuan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), yang dibunuh oleh prajurit TNI AL berinisial J.
    “Jadi memang sudah jadi atensi Komisi I dan kita memang sudah minta Panglima itu untuk mengusut tuntas kasus di Kalsel,” ujar Anggota Komisi I DPR Syamsu Rizal saat dihubungi, Jumat (28/3/2025).
    “Kemudian kami juga minta Panglima TNI itu memanggil KSAD, KSAL, dan KSAU untuk membicarakan bahwa di akhir-akhir ini memang kelihatan banyak sekali masalah-masalah yang berkaitan dengan moral prajurit,” sambungnya.
    Politikus PKB itu berpandangan, konflik antara TNI dan masyarakat sipil saat ini sudah mengalami pergeseran.
    Sebab, permasalahan yang terjadi bukan lagi institusional, melainkan juga perorangan masing-masing prajurit.
    “Kalau dulu kan masalah TNI itu kehadirannya misalnya masalah teritori, bentrok dengan masyarakat setempat karena ada batalion baru. Kemudian, masalah sosial karena ada lahan yang dipakai latihan. Itu kita dengar dulu-dulu kan. Kalau sekarang ini itu sudah pada perilaku personal,” kata Rizal.
    Oleh karena itu, penting bagi Panglima TNI membahas dan mengevaluasi secara komprehensif sistem pembinaan prajurit dengan semua kepala staf angkatan.
    Bahkan, Rizal mengusulkan agar aturan-aturan soal keberadaan prajurit TNI di luar barak disusun ulang.
    Hal ini untuk memastikan pengawasan terhadap prajurit ketika beraktivitas di luar barak bisa ditingkatkan demi mencegah pelanggaran. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Myanmar, Kepala BNPB: WNI Aman, Tidak Ada yang Luka, apalagi Korban Jiwa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    Gempa Myanmar, Kepala BNPB: WNI Aman, Tidak Ada yang Luka, apalagi Korban Jiwa Nasional 1 April 2025

    Gempa Myanmar, Kepala BNPB: WNI Aman, Tidak Ada yang Luka Apalagi Korban Jiwa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
    BNPB
    )
    Suharyanto
    mengatakan, informasi yang ia dapat sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban luka-luka maupun korban jiwa akibat gempa bumi di Myanmar.
    “Nah, sejauh ini WNI aman, Alhamdulillah baik. Yang luka-luka, apalagi korban jiwa, tidak ada,” kata Suharyanto, dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025).
    Kendati demikian, Suharyanto meminta awak media untuk memastikan lebih lanjut kepada pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk pembaruan informasi tersebut.
    “Tetapi untuk lebih jelas
    update
    -nya, silakan bertanya ke jajaran Kementerian Luar Negeri,” ujar dia.
    Jenderal TNI bintang tiga ini menuturkan, pemerintah telah mengirimkan bantuan berupa logistik dan personel sejak kemarin.
    Pada hari ini, pemerintah kembali mengirimkan Satgas Kemanusiaan ke Myanmar, yakni sebanyak 73 personel dari berbagai kementerian/lembaga.
    Dirinya mengeklaim, bantuan yang dikirimkan oleh Indonesia sejauh ini adalah yang paling lengkap dibandingkan negara lain.
    “Dan sebagai informasi, yang lengkap ada tim kesehatannya, ada tim pencarian pertolongannya, ada logistiknya, ya sejauh ini baru Indonesia,” ujar dia.
    “Kita patut bangga bahwa pemerintah Indonesia sangat peduli pada masyarakat negara lain yang sedang tertimpa bencana,” sambung Suharyanto.
    Adapun Satgas Kemanusiaan yang dikirim berasal dari BNPB, Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), dan personel TNI.
    Diketahui, gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7,7 melanda Myanmar pada Jumat (28/3/2025).
    Hingga Senin (31/3/2025), jumlah korban tewas telah menembus angka 2.056 jiwa.
    Sementara itu, lebih dari 3.900 orang dilaporkan terluka dan 270 lainnya masih hilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tata Kelola Intelijen Pasca-Revisi UU TNI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    Tata Kelola Intelijen Pasca-Revisi UU TNI Nasional 1 April 2025

    Tata Kelola Intelijen Pasca-Revisi UU TNI
    Abahroji, Adalah Seorang Konten Kreator Bekerja pada Perusahaan Konsultan Strategis
    WALI KOTA
    Yogyakarta Hasto Wardoyo menggegerkan jagat pemberitaan. Bekas Bupati Bantul yang seorang dokter tersebut mengatakan akan menurunkan intelijen untuk mendeteksi warung-warung nakal yang menjual di luar harga normal atau ‘Nuthuk’.
    Hal tersebut ia lakukan untuk menghindari citra negatif Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata.
    Langkah Hasto, menurut saya, inovatif dan patut diapresiasi. Pada konteks daerah, Hasto memanfaatkan intelijen sebagai dasar kebijakan untuk kesejahteraan ekonomi dan melindungi masyarakat.
    Sebagai pengambil kebijakan pada level daerah, Hasto memahami fungsi intelijen sehingga bisa memanfaatkan produk intelijen tersebut untuk menunjang tugas-tugasnya sebagai kepala daerah.
    Di daerah, di tingkat kabupaten atau provinsi kita mengenal Komite Intelijen Daerah (Kominda), forum koordinasi para pimpinan penyelenggara intelijen negara di tingkat daerah.
    Sementara di pusat ada Komite Intelijen Pusat (Kominpus). Merujuk pada Peraturan Presiden No 67 Tahun 2013 tentang
    Badan Intelijen Negara
    , disebutkan Komite Intelijen memiliki tugas melakukan rapat koordinasi membahas dan menetapkan permasalahan strategis yang memengaruhi keamanan wilayah, membahas permasalahan aktual yang memengaruhi keamanan nasional.
    Dalam rapat tersebut dilakukan sinkronisasi, harmonisasi produk intelijen untuk kemudian dirumuskan kegiatan operasional dan tindakan bersama yang harus dilakukan.
    Informasi keamanan nasional tersebut akan tergambar dari hasil koordinasi lintas lembaga intelijen negara, sehingga bisa dijadikan pemetaan oleh pengambil kebijakan.
    Namun tidak semua pimpinan, baik nasional dan daerah menggunakan produk intilijen secara baik. Hal tersebut bisa dilatarbelakangi validitas dan kualitas produksi intelijen yang tidak teruji dan minimnya profesionalisme lembaga.
    Sehingga menimbulkan
    distrust
    pengguna akhir atau
    end user
    produksi intelijen tersebut. Cara pandang pimpinan terhadap ancaman juga menjadi variabel produk intelijen tersebut digunakan atau tidak atau bisa karena perbedaan pandangan politik si pembuat kebijakan.
    Presiden Soekarno pernah tidak percaya dengan hasil produk intelijen, Badan Rahasia Negara Indonesia (BERANI), lembaga yang didirikan Zulkifli Lubis yang diresmikan pada 7 Mei 1946.
    Zulkifli adalah seorang militer yang memiliki kemampuan teknis intelijen didikan Pembela Tanah Air (PETA) Jepang.
    Stabilitas politik yang tidak terkendali dan kepentingan golongan yang tidak terkontrol pada Era Parlementer mendorong Soekarno membentuk lembaga intelijen baru yang dipimpin Menteri Pertahanan oleh Amir Syarifuddin yang disebut Badan Pertahanan B dipimpin oleh sipil.
    Soekarno kemudian menggabungkan personel BERANI dan Badan Pertahanan B menjadi Bidang V di bawah kementerian pertahanan dengan pimpinannya seorang jenderal polisi pada1947.
    Intelijen di era awal kemerdekaan memang terjadi militerisasi mengingat ancaman saat itu adalah ancaman perang dari luar selain ancaman disintegrasi dari dalam.
    Tokoh militer seperti Zulkifli Lubis dan Dr. Sucipto kemudian bersaing untuk mendapatkan legalitas Presiden Soekarno.
    Era Soekarno ini, para pengamat menyebutnya dengan Militerisasi Intelijen (Relasi Intellijen dan Dan Negara 1945-2004, Andi Wijayanto & Artanti Wardani, Pacivis UI 2008).
    Situasi berubah pasca-Dekrit 1950, di mana kebijakan Soekarno berorientasi pada sipil dan konsolidasi politik dalam negeri.
    Meskipun Ancaman perang masih ada, tapi tak sehebat sebelum 1950. Karena itulah relasi intelijen dan negara terbangun nuansa konsolidasi politik.
    Para pemerhati intelijen mengasosiasikan intelijen saat itu dengan intelijen politik. Soekarno membuat Badan Pusat Intilijen (BPI) dengan menunjuk Menteri Luar Negeri Subandrio sebagai kepalanya.
    Subandrio yang berhaluan kiri, menggunakan BPI untuk mengawasi tokoh-tokoh politik yang dianggap musuh oleh dirinya dan Soekarno. BPI menyebar agen-agen intelijen ke berbagai dinas-dinas intelijen untuk memperkuat posisi Partai Komunis Indonesia (PKI).
    Perbedaan orientasi politik juga telah mendorong Presiden Soeharto untuk mengubah struktur intelijen negara.
    Cara pandang Soeharto terhadap ancaman yang muncul saat itu menjadikan intelijen tidak hanya sebagai instrumen politik, tapi juga menjadikan intelijen sebagai konsolidasi militer.
    Para pengamat mengklasifikasi periode ini sebagai Negara Intelijen. Jenderal Soeharto yang berlatarbelakang militer menjadikan intelijen sebagai instrumen untuk mengendalikan lawan-lawan politik yang mencoba menentang kebijakannya.
    Sejak Peristiwa Gestapu atau Gerakan 30 September 1965 sampai Reformasi 1998, Soeharto mampu mendalilkan bahwa keamananan dan ketertiban masyarakat hanya bisa dikendalikan oleh kekuatan militer.
    Militer masuk pada ruang sosial politik dan mengatur tata kehidupan masyarakat sipil. Dengan dalih keamanan nasional, Soeharto juga membentuk Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) dan Komando Operasi Tinggi (KOTI).
    Kopkamtib melakukan Operasi Intelijen, Operasi Tempur dan Operasi teritorial dan semuanya berada di bawah komando Angkat Darat dengan dibantu Angkatan Laut dan Udara. Kopkamtib adalah era baru diawalinya doktrin keamanan nasional berada di tangan militer (ABRI).
    Dengan justifikasi melawan paham komunisme yang mengancam kedaulatan ideologi negara, keamanan dan ketahanan nasional, Presiden Soeharto melucuti agen-agen Badan Pusat Intilijen di bawah kendali militer dengan membentuk Badan Kooordinasi Intelijen (BAKIN) pada 22 Mei 1967 yang langsung berada di bawah kendalinya dan berfungsi mengendalikan simpul-simpul intelijen pada divisi militer dan institusi sipil.
    Soeharto melakukan militerisasi BAKIN dengan menempatkan jenderal-jenderal kepercayaannya. Kopkamtib bukan hanya berperan menghadapi musuh dari external (perang), tapi juga menjadi alat mengontrol aktivitas intelijen.
    Selama 32 tahun, Soeharto menggunakan alasan keamanan nasional, intelijen di bawah kendali militer bisa memasukan seseorang ke dalam penjara. Dengan dalih keamanan nasional, pers harus berhenti terbit dan patuh keinginan presiden atau kroninya.
    Intelijen digunakan untuk mengontrol aktivitas lawan politik dan tokoh masyarakat yang vokal tanpa aturan hukum yang jelas. Intelijen menjadi aktivitas hitam mengerikan yang meninggalkan sejarah kelam dan traumatik pada bangsa ini.
    Pascapenetapan
    revisi UU TNI
    , kekhawatiran munculnya intelijen hitam kembali menguak. Ini tidak terlepas dari lembaga Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai koordinator intelijen negara masuk pada 15 lembaga yang boleh diduduki oleh tentara aktif.
    Setelah 26 tahun Reformasi, ada 9 kepala BIN yang telah menjabat (7 Purnawirawan TNI dan 2 Purnawirawan polisi). Namun, tidak ada satupun sipil yang pernah menjadi kepalanya.
    Untuk menjaga kredibilitas intelijen diperlukan wadah organisasi intelijen modern, intelijen yang menjaga profesialisme, menghormati hak asasi manusia dan tetap meyakini kerahasiannya serta tata kelola yang demokratis, patuh pada institusi politik dan negara.
    Komunitas masyarakat sipil sejak reformasi terus mendorong pentingnya penataan intelijen negara yang transparan dan lepas dari intervensi politik.
    Pasca-Reformasi, kita memiliki Undang-undang No. 17 Tahun 2011 yang mengatur peran intelijen negara dalam tata ketatanegaraan Indonesia.
    Undang-undang ini mengatur lembaga-lembaga yang boleh melakukan aktivitas intelijen, yakni fungsi intelijen militer dilakukan oleh (BAIS), Intelijen Kepolisian (Intelkam), Intelijen Kejaksaan (Jamintel) dan Intelijen Kementerian/Non Kementerian yang diatur oleh peraturan pemerintah.
    Sementara yang melakukan koordinasi dan komunikasi intelijen di Pusat adalah Badan Intelijen Negara (BIN).
    Undang-undang tersebut tidak mengatur bagaimana koordinasi antarkomunitas intelijen tersebut dalam memberikan produksi intelijen kepada presiden.
    Dan bagaimana Kominpus memberikan rekomendasi kepada presiden dan kebijakan apa yang harus dilakukan oleh presiden dalam merespons hasil aktivitas intelijen tersebut.
    Hasil riset penulis, pada 2023 misalnya, koordinasi komunitas intelijen dalam mengantisipasi dan memetakan potensi ancaman radikalisme pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) cukup lemah sekali.
    Komunitas intelijen, BIN, BAIS TNI dan Baintelkam POLRI serta BNPT belum memiliki skema bersama dalam memetakan potensi radikalisme yang berujung pada terorisme selama 2018-2022 (Peran Intelijen Dalam Deteksi Dini Ancamanan Radikalisme di BUMN).
    Begitupun lemahnya koordinasi komunitas intelijen dalam mengantisipias potensi ancaman ekonomi utamanya saat ini berupa penyelundupan,
    transnational organized crime, trade-based money laundering.
    Ketidaktegasan dan deferensiasi tugas dan wewenang di antara komunitas intelijen tersebut menimbulkan konflik kepentingan yang mengarah pada tindakan kekerasan antara sesama lembaga. (Aldila Kun, Penguatan Tata Kelola Komunitas Intelen Dalam Sistem Keamanan Nasional di Indonesia, Jurnal Syntax Literate, Vol 8 No.3 2023)
    Undang-Undang tersebut juga dianggap belum mengatur soal sumber daya manusia, penganggaran dan pengawasan terhadap kerja-kerja intelijen negara.
    Komunitas Masyarakat Sipil Untuk Reformasi Pertahanan yang merupakan gabungan LSM, pakar dan aktivis yang peduli pertahanan dan keamanan sampai saat ini masih menyoroti tata kelola penganggaran dan pengawasan external intelijen.
    Belum ada mekanisme yang jelas bagaimana mengevaluasi lembaga telik sandi tersebut agar tidak dijadikan kepentingan politik dan kelompok tertentu.
    Atas desakan tersebut, DPR baru saja memiliki Tim Pengawas (Dilantik pada Desember 2024) yang terdiri dari perwakilan partai politik. Namun, Tim Pengawas yang berjumlah 13 orang tersebut tidak melibatkan unsur masyarakat ataupun akademisi sebagai anggotanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mudik Lebaran 2025, Solusi dan Mitigasi dari Menko AHY
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    Mudik Lebaran 2025, Solusi dan Mitigasi dari Menko AHY Nasional 1 April 2025

    Mudik Lebaran 2025, Solusi dan Mitigasi dari Menko AHY
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menegaskan bahwa pihaknya siap melaksanakan langkah cepat untuk mengatasi berbagai kendala yang mungkin terjadi selama perjalanan mudik pada libur Lebaran tahun ini.
    “Kami siap untuk melaksanakan langkah-langkah cepat dan langkah-
    langkah mitigasi
    jika diperlukan untuk meyakinkan semua berjalan dengan aman, lancar, dan tidak ada kendala yang terlalu berarti,” ujar Menteri Agus setelah melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Senin (1/4/2025), dikutip dari Antara.
    Menteri Agus juga menjelaskan bahwa pihaknya bersama jajaran kementerian terkait dan Korlantas telah memantau situasi sejak sebelum puncak mudik.
    Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa arus mudik, kegiatan wisata, serta arus balik selama libur Lebaran tahun ini dapat berjalan dengan baik.
    Selain itu, Menteri Agus mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati dalam melakukan perjalanan wisata dan arus balik.
    Keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam kegiatan tersebut.
    Pada kesempatan yang sama, ia menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah kepada seluruh umat Muslim di Tanah Air. “Semoga semuanya diberikan kebahagiaan dan keberkahan di hari yang mulia ini bersama keluarga tercinta,” tambahnya.
    Dengan demikian, langkah-langkah mitigasi yang telah disiapkan diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang merayakan Lebaran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TNI AL Siapkan KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 Bantu Korban Gempa di Myanmar 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    TNI AL Siapkan KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 Bantu Korban Gempa di Myanmar Nasional 1 April 2025

    TNI AL Siapkan KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 Bantu Korban Gempa di Myanmar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    TNI Angkatan Laut (AL) menyiapkan
    KRI Radjiman Wedyodiningrat-992
    untuk dikirim membantu korban
    gempa bumi
    di Myanmar.
    Hal ini sebagaimana disampaikan Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops KSAL) Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan, Senin (31/3/2025).
    “Kapal perang yang disiapkan adalah KRI Radjiman Wedyodiningrat-992, itu kapal bantu rumah sakit,” kata Yayan Sofiyan saat memimpin Gelar Kesiapan Operasi
    Bantuan Kemanusiaan
    Luar Negeri untuk korban terdampak gempa bumi yang melanda Myanmar maupun Thailand, di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, Senin.
    Yayan mengatakan, KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 telah dilengkapi berbagai alat kesehatan yang mampu membantu misi kemanusiaan.
    Tak hanya alat medis, tim tenaga kesehatan dari prajurit TNI juga ikut disiagakan.
    “Di dalam (KRI Radjiman) sudah dilengkapi dengan kontainer-kontainer medis dan bisa melaksanakan kegiatan operasi medik,” terang Asops KSAL.
    Kegiatan Gelar Pasukan diawali dengan pemeriksaan personel dan material oleh Asops KSAL, guna memastikan kelengkapan dan personel siap diberangkatkan menuju daerah operasi di Myanmar.
    Adapun pasukan yang disiapkan terdiri dari personel TNI AD,
    TNI AL
    , dan TNI AU yang akan memberikan
    bantuan kemanusiaan
    di daerah terdampak.
    Bantuan Kemanusiaan yang saat ini dibutuhkan para korban terdampak yaitu penggelaran operasi medik dan penyaluran obat-obatan, tenda, dan selimut.
    Asops KSAL menjelaskan bahwa kegiatan ini menindaklanjuti perintah dari Presiden Prabowo Subianto untuk tanggap segera terhadap gempa bumi yang menimpa Thailand dan Myanmar.
    Tugas tersebut merupakan salah satu dari tugas TNI dalam rangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
    “TNI AL terus berkomitmen dalam memberikan manfaat yang besar dan membantu kesulitan masyarakat selaras dengan kebijakan Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, terutama dalam memberikan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam yang melanda di negara Myanmar,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady, dalam keterangan yang dibagikan Dispenal.
    Diketahui, gempa bumi dahsyat melanda Myanmar pada Jumat (28/3/2025).
    Hingga Senin (31/3/2025), jumlah korban tewas telah menembus angka 2.056 jiwa.
    Sementara itu, lebih dari 3.900 orang dilaporkan terluka dan 270 lainnya masih hilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sambut Lebaran, Pertamina Berikan Kado Penurunan Harga BBM Nonsubsidi 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    Sambut Lebaran, Pertamina Berikan Kado Penurunan Harga BBM Nonsubsidi Nasional 1 April 2025

    Sambut Lebaran, Pertamina Berikan Kado Penurunan Harga BBM Nonsubsidi
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Subholding Commercial and Trading PT
    Pertamina
    (Persero), PT Pertamina Patra Niaga, menurunkan harga bahan bakar minyak (
    BBM
    ) nonsubsidi Pertamax Series dan Dex Series per 29 Maret 2025.
    Penurunan harga tersebut dilakukan untuk menyambut Hari Raya
    Idul Fitri
    dan mendukung kelancaran arus
    mudik

    Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra menyampaikan bahwa penurunan harga BBM nonsubsidi merupakan kado Lebaran dari pemerintah dan Pertamina untuk masyarakat.
    “Kami berharap kebijakan ini dapat membantu masyarakat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan terjangkau,” ujar Ega dalam siaran persnya, Sabtu (29/3/2025).
    Penyesuaian harga BBM nonsubsidi per 29 Maret 2025 adalah sebagai berikut:
    1. Pertamax (RON 92): Rp 12.500/liter (turun Rp 400/liter dari sebelum nya Rp 12.900/liter)
    2. Pertamax Green (RON 95): Rp13.250/liter (turun Rp 450/liter dari sebelum nya Rp 13.700/liter)
    3. Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.500/liter (turun Rp 500/liter dari sebelum nya Rp 14.000/liter)
    4. Dexlite (CN 51): Rp13.600/liter (turun Rp 700 per liter dari sebelum nya Rp 14.300/liter)
    5. Pertamina Dex (CN 53): Rp13.900/liter (turun Rp 700/liter dari sebelum nya Rp 14.600/liter)
    Harga tersebut berlaku untuk wilayah dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen, seperti Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.
    Selain memberikan harga yang lebih terjangkau, Pertamina Patra Niaga juga menjamin stok BBM tersedia dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa mudik dan perayaan Idul Fitri 2025.
    “Kami terus membuka ruang komunikasi dan siap menerima masukan dari masyarakat demi pelayanan yang semakin baik. Dukungan dan kepercayaan masyarakat adalah semangat kami untuk terus hadir dan melayani,” ujar Ega.
    Informasi lengkap mengenai harga terbaru BBM dapat diakses melalui website Pertamina Patra Niaga melalui tautan https://pertaminapatraniaga.com/page/harga-terbaru-
    bbm
    atau dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center 135.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kakorlantas: "One Way" Nasional Arus Balik Lebaran Berlaku Mulai 6 April 2025
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Maret 2025

    Kakorlantas: "One Way" Nasional Arus Balik Lebaran Berlaku Mulai 6 April 2025 Nasional 31 Maret 2025

    Kakorlantas: “One Way” Nasional Arus Balik Lebaran Berlaku Mulai 6 April 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Korps Lalu Lintas Polri (
    Kakorlantas
    ) Irjen (Pol) Agus Suryonugroho mengatakan, rekayasa lalu lintas satu arah (
    one way
    ) secara nasional pada arus balik akan mulai diberlakukan pada 6 April 2024.
    “Kita persiapkan arus balik,
    one way
    nasional itu tanggal 6 (April). Itu kita mulai (seremoni) dari Kalikangkung,” ujar Agus, sebagaimana dikutip dari
    Kompas TV
    , Senin (31/3/2025).
    Diketahui, tanggal tersebut bertepatan dengan prediksi puncak arus balik Idul Fitri 2025 yang juga diperkirakan terjadi pada 6 April 2025 atau Kamis pekan depan.
    Selain itu, kepolisian beserta stakeholder terkait juga sedang menyiapkan rekayasa lalu lintas arus balik berupa mengoperasikan tol fungsional serta
    contraflow
    .
    Contraflow
    sendiri direncanakan diberlakukan di tol Jakarta Cikampek.
    “Tata kelola skenario dari (
    contraflow
    dari kilometer) 70 ke (kilometer) 36 itu juga nanti parameter-parameter untuk kita lakukan
    contraflow
    akan kita lakukan,” katanya.
    Agus pun memohon doa restu agar rencana kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut berjalan dengan lancar.
    Di samping itu, Agus mengingatkan kepada pemudik untuk benar-benar mempersiapkan diri untuk menempuh arus balik.
    Secara psikologis, Agus menyadari bahwa pemudik bisa mengalami kelelahan setelah berlibur dan berkegiatan bersama sanak keluarga di kampung halaman pada saat Idul Fitri.
    “Rekan-rekan pemudik yang akan balik mungkin juga cukup lelah karena sudah liburan sudah Idul Fitri. Kami mengharapkan tetap konsentrasi siapkan secara optimal untuk arus balik,” ujarnya.
    “Rencanakan dengan baik dan persiapkan kendaraan demi keselamatan termasuk juga kesiapan pengemudi. Utamakan keselamatan, utamakan keamanan,” kata Agus melanjutkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.