Hari Ke-3 Lebaran, Pergerakan Pemudik dengan Transportasi Umum Menurun
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam)
Budi Gunawan
menyebut bahwa pergerakan penumpang naik transportasi umum untuk
mudik Lebaran
mulai menurun pada hari ketiga
Lebaran
2025, Rabu (2/4/2025).
Hal ini semakin mendekati masa arus balik Lebaran yang diperkirakan terjadi pada 5-7 April 2025.
“Meskipun sudah mulai terjadi penurunan dibanding hari-hari sebelumnya, lonjakan diperkirakan akan terjadi menjelang arus balik mudik, terutama volume kendaraan seperti bus yang juga mengakomodasi program-program mudik gratis,” kata Budi Gunawan dalam keterangannya, Jumat (4/4/2025).
Di sektor transportasi umum, dia mengungkapkan, pergerakan penumpang mulai dari Bandara Soekarno-Hatta. Disebutkan bahwa keberangkatan dan kedatangan di bandara tersebut masing-masing mencapai 58.392 dan 48.098 penumpang.
Di Jakarta, menurut Budi Gunawan, enam stasiun kereta api mencatat jumlah keberangkatan mencapai 108.736 penumpang dan kedatangan mencapai 87.058 penumpang.
Di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menjadi titik krusial dengan tercatat 63.795 penumpang tiba dan 39.657 berangkat.
Selain sektor transportasi, pemerintah juga mencatat pergerakan masyarakat ke sejumlah tempat wisata.
Di Jakarta, masyarakat mengunjungi beberapa objek wisata seperti Ragunan, Monas, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Kota Tua.
“Per 3 April 2025, diperkirakan pengunjung Monas mencapai lebih dari 20.000 orang,” ungkap Budi.
Di Jawa Barat, Budi mengatakan, kawasan Bandung menerima sekitar 150.000–200.000 pengunjung harian. Sementara 102 titik wisata di Jawa Tengah, dikunjungi kurang lebih 45.996 orang.
Budi menyampaikan bahwa pemerintah daerah bersama TNI-Polri telah menyiapkan titik-titik pengamanan, posko kesehatan, pengaturan lalu lintas, termasuk mengerahkan ribuan aparat untuk melakukan pengamanan.
“Kami mengapresiasi kerja keras berbagai sektor dalam menjaga suasana tetap aman dan nyaman bagi masyarakat,” kata mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini.
Secara umum, Budi menegaskan bahwa situasi keamanan nasional saat ini dalam kondisi terkendali.
Beberapa daerah juga disebut mengalami penurunan angka kecelakaan lalu lintas seiring penurunan kepadatan lalu lintas sejak 1 April 2025.
“Salah satunya di Jakarta, tercatat kasus kecelakaan lalu lintas mencapai 294 kejadian, angka ini juga mengalami penurunan sebesar 25,76 persen dari data tahun 2024,” ujar Budi.
Selain sektor pengamanan, Budi mengatakan, pemerintah telah mengerahkan berbagai Kementerian/Lembaga mulai dari BMKG, BNPB, hingga pemerintah daerah dalam upaya pemantauan cuaca ekstrem serta mitigasi bencana.
Menko Polkam memastikan bahwa seluruh upaya ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang menginstruksikan pentingnya pelayanan publik terpadu dan jaminan keamanan nasional selama mudik Lebaran.
“Ini bukan hanya soal teknis pengaturan lalu lintas atau pengamanan tempat wisata, tapi mencerminkan kesiapan nasional dalam menjawab kebutuhan masyarakat secara menyeluruh,” katanya.
Terakhir, Budi Gunawan menyebut bahwa pemerintah terus memantau situasi hingga seluruh rangkaian arus balik selesai.
Dia pun mengajak masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban bersama.
“Dengan kerja sama seluruh pihak, mari kita pastikan libur panjang ini dapat berlangsung dengan aman dan kondusif,” ujar Menko Polkam.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Nasional
-
/data/photo/2025/03/18/67d8f9e4221d9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lalu Lintas Jakarta Diprediksi Mulai Kembali Padat pada 5-7 April
Lalu Lintas Jakarta Diprediksi Mulai Kembali Padat pada 5-7 April
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam)
Budi Gunawan
mengatakan,
lalu lintas
Jakarta diperkirakan akan mengalami peningkatan kembali pada periode
arus balik Lebaran
5-7 April 2025.
Hal ini merupakan hasil pemantauan terpadu dari tim Kemenko Polkam, bersama TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, dan berbagai Kementerian/Lembaga lainnya.
“Per 2 April 2025, Operasi Ketupat-Lodaya dan pemantauan lainnya telah mencatat adanya penurunan kepadatan arus lalu lintas di Jakarta yang diperkirakan akan meningkat kembali pada periode arus balik 5-7 April 2025,” kata Budi, dalam keterangannya, Jumat (4/4/2025).
Tim mencatat adanya lonjakan signifikan arus kendaraan dan penumpang baik melalui jalur darat, laut, maupun udara, sejak 21 Maret hingga 1 April 2025.
Salah satu data yang dikumpulkan mencatat jumlah kendaraan keluar masuk Jabodetabek pada 2 April melalui jalan tol dan arteri mencapai 417.974 kendaraan.
Jumlah ini, lanjut Budi, mengalami penurunan sebesar 73,4 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Angka kecelakaan di Jakarta selama mudik Lebaran juga disebut menurun 25,76 persen dibandingkan tahun 2024.
Hal ini karena mudik Lebaran telah membuat penurunan kepadatan lalu lintas di sejumlah daerah sejak 1 April 2025.
“Akibat penurunan kepadatan lalu lintas sejak 1 April 2025, beberapa daerah juga mengalami penurunan angka
kecelakaan lalu lintas
,” ungkap Budi.
“Salah satunya di Jakarta, tercatat kasus kecelakaan lalu lintas mencapai 294 kejadian, angka ini juga mengalami penurunan sebesar 25,76 persen dari data tahun 2024,” lanjut dia.
Budi menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memantau situasi hingga seluruh rangkaian arus balik selesai.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban bersama. Dengan kerja sama seluruh pihak, mari kita pastikan libur panjang ini dapat berlangsung dengan aman dan kondusif,” pungkas dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/03/67ee45b566529.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Alasan Hindia Buat Lagu bersama Maria Sumarsih yang Berisi Cerita Kematian Korban Tragedi ’98
Alasan Hindia Buat Lagu bersama Maria Sumarsih yang Berisi Cerita Kematian Korban Tragedi 98
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Musisi
Baskara Putra
mengungkapkan alasan di balik pembuatan lagu yang berkolaborasi dengan
Maria Sumarsih
, ibu dari Benardinus Realino Norma Irawan, atau yang akrab dipanggil Wawan, mahasiswa yang tewas dalam
tragedi Semanggi I
pada tahun 1998.
Baskara mengungkapkan, pesan utama yang ingin disampaikan adalah sudut pandang seorang ibu yang kehilangan anaknya akibat tindakan aparat negara.
“Ada semacam paralel yang menarik antara apa yang gue masukkan di dalam ruangan karya tersebut di album pertama ada nyokap gue, bagaimana dia melihat tumbuh besar gue sampai dia melihat gue masuk umur kuliah,” ujar Baskara, dalam program Gaspol! yang tayang di YouTube Kompas.com pada Kamis (3/4/2025).
“Di saat yang bersamaan, ada ibu lain yang enggak seberuntung itu yang anaknya meninggal saat dia masih jadi mahasiswa,” sambung dia.
Dalam album terbarunya yang berjudul
Doves
, Baskara menciptakan lagu berjudul “(Kamis)” yang mengisahkan cerita Maria Sumarsih mengenai kematian Wawan.
Ia menegaskan bahwa karyanya tidak dimaksudkan untuk dilihat dari sudut politik, melainkan untuk menunjukkan perasaan seorang ibu yang kehilangan anak tercintanya akibat tindakan aparat negara.
“Fokus gue adalah memberikan ruang untuk seorang ibu yang kehilangan anaknya untuk bercerita dari perspektif dia. Kebetulan ibu ini adalah seorang ibu yang kehilangan anaknya dan mereka warga negara Indonesia, kayak tadi gue bilang, kebetulan ada hubungannya dengan negara bagaimana anaknya ini kehilangan nyawanya,” papar dia.
Baskara juga ingin menyampaikan pesan penting mengenai kematian Wawan agar generasi muda memahami perjuangan para penuntut keadilan dalam
aksi Kamisan
.
Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap pandangan yang salah dari banyak anak muda mengenai aksi tersebut.
“Kayak satu setengah, satu tahun ke belakang gue melihatnya sangat memprihatinkan komen-komen di internet terhadap bagaimana kebanyakan orang yang masih muda melihat aksi Kamisan,” imbuh dia.
Aksi Kamisan
sendiri merupakan gerakan yang menuntut negara untuk bertanggung jawab atas berbagai tindakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat di masa lalu.
Hingga saat ini, pemerintah belum meminta maaf atau mengakui sejumlah pelanggaran HAM berat yang pernah terjadi, termasuk tragedi Semanggi I dan II yang menewaskan sejumlah mahasiswa pada tahun 1998.Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
-
/data/photo/2025/04/03/67ee87fc0a322.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dana Ziswaf Dompet Dhuafa Tumbuh 13,79 Persen, Bukti Masyarakat Makin Peduli Sesama
Dana Ziswaf Dompet Dhuafa Tumbuh 13,79 Persen, Bukti Masyarakat Makin Peduli Sesama
Tim Redaksi
KOMPAS.com
–
Dompet Dhuafa
sebagai lembaga
amil zakat
nasional terus memainkan peran strategis dalam menghimpun serta mengelola dana umat untuk kesejahteraan bersama.
Pada 1 Syawal 1446 Hijriah (H) yang jatuh pada Senin (31/3/2025), Dompet Dhuafa mengumumkan hasil penghimpunan dana
zakat
,
infak
,
sedekah
, dan
wakaf
(
ziswaf
) selama Ramadhan 1446 H.
Penghimpunan dana pada 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 13,79 persen dibandingkan Ramadhan tahun sebelumnya. Hal ini menandakan semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam berbagi untuk sesama.
Ketua Dewan Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR), Ahmad Juwaini menyatakan bahwa peningkatan tersebut menjadi bukti nyata bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Dompet Dhuafa semakin kuat.
“Alhamdulillah, kenaikan penghimpunan ini tidak hanya menjadi capaian bagi Dompet Dhuafa, tetapi juga mencerminkan peran aktif masyarakat Indonesia dalam menyalurkan zakat, infak, sedekah, dan wakaf melalui lembaga,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (2/4/2025).
Dompet Dhuafa tidak hanya menghimpun dana, tetapi juga menyalurkannya melalui berbagai program yang bertujuan memberdayakan masyarakat.
Melalui lima pilar utama, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial kemanusiaan, serta dakwah dan budaya, Dompet Dhuafa menghadirkan berbagai program yang memberikan dampak nyata bagi mereka yang membutuhkan.
Beberapa program yang telah dijalankan selama Ramadhan 1446 H, antara lain Muliakan Anak Yatim, Grebek Kampung, Tebar
Zakat
Fitrah, Parsel Ramadan, Sadar Kebersihan Makam Selama Ramadan (Sekar), serta program internasional seperti Ramadan di Palestina.
Selain itu, Dompet Dhuafa juga menyelenggarakan Pos Mudik Ceria dan Mudik Gratis, yang membantu ribuan perantau kembali ke kampung halaman dengan aman dan nyaman.
Dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan dana umat, Dompet Dhuafa terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak.
Tidak hanya dengan mitra pengelola zakat (MPZ), tetapi juga dengan tokoh masyarakat, komunitas, serta publik figur yang memiliki visi yang sama dalam menebar kebaikan.
Milenial pun menjadi kelompok yang mendominasi daftar donatur. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda semakin sadar akan pentingnya berbagi dan berkontribusi dalam penyelesaian masalah sosial, ekonomi, dan kemanusiaan.
“Terima kasih kepada para donatur dan mitra kebaikan yang telah berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa selama Ramadhan 1446 H. Insyaallah, setiap kebaikan bapak-ibu sekalian selalu tersampaikan dan menjadi kekuatan bersama dalam upaya pemberdayaan sesama,” ujar Ahmad Juwaini.
Dompet Dhuafa berharap kolaborasi tersebut terus berlanjut dan memberikan dampak yang lebih luas di masa mendatang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/02/67ed4f81a930e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Buka Peluang Berlakukan “One Way” Nasional di 5 dan 6 April jika Arus Balik Padat
Polisi Buka Peluang Berlakukan “One Way” Nasional di 5 dan 6 April jika Arus Balik Padat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Korlantas Polri
membuka peluang untuk memberlakukan skema lalu lintas
one way
nasional pada tanggal 5 dan 6 April 2025 jika kepadatan arus balik melonjak tinggi.
“Jika terjadi lonjakan arus balik pada 5 dan 6 April, kami akan memberlakukan
one way
nasional, dengan titik awal di KM 414 Kalikangkung, untuk memudahkan
pemudik
yang kembali ke kota,” ujar Kakorlantas Polri Irjen Pol
Agus Suryanugroho
, dalam keterangannya, Kamis (3/4/2025).
Sejauh ini, polisi masih memantau kepadatan arus balik, baik di Trans Jawa maupun di Trans Sumatera yang mengarah ke Jakarta.
Hingga hari ini, sudah ada beberapa skema lalu lintas yang diberlakukan untuk mengurai kepadatan kendaraan sekaligus untuk persiapan menghadapi
puncak arus balik
pada tanggal 6 April 2025 nanti.
Pada tanggal 2 April, sistem
contraflow
sudah diterapkan mulai KM 70 hingga KM 55.
Kemudian, pada tanggal 3 April, apabila volume kendaraan meningkat, skema
one way
lokal akan diterapkan dari KM 188 hingga KM 70, dan bahkan dapat diperpanjang hingga KM 246 Pejagan jika diperlukan.
Agus mengatakan, pihaknya masih terus memantau pergerakan arus balik.
Sebab, para pengendara yang tadinya juga melakukan mudik, tentu akan melintas kembali saat arus balik nanti.
Namun, Agus mengantisipasi adanya perbedaan psikologis dari pemudik saat berangkat kemarin dengan nanti di arus balik.
“Untuk arus balik, para pemudik biasanya sudah dalam kondisi lelah, sehingga kami perlu menyiapkan skema yang lebih hati-hati dan fleksibel,” ujar Agus.
Untuk mengantisipasi hal ini, Korlantas terus melakukan pemantauan guna mengantisipasi puncak
arus balik Lebaran
yang diprediksi akan terjadi pada 5, 6, dan 7 April 2025 mendatang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/02/67ececdc11b4b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dasco: Jangan Sampai RI Jadi Tempat Pembuangan Produk yang Tak Bisa Dipasarkan di AS
Dasco: Jangan Sampai RI Jadi Tempat Pembuangan Produk yang Tak Bisa Dipasarkan di AS
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Ketua DPR
Sufmi Dasco
Ahmad mengatakan, Indonesia jangan sampai menjadi sasaran ‘tempat pembuangan’ produk negara lain yang tidak bisa dipasarkan di Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut disampaikan Dasco terkait Presiden AS
Donald Trump
yang menetapkan
tarif timbal balik
yang berlaku bagi lebih dari 180 negara dan wilayah berdasarkan kebijakan perdagangan baru yang luas.
“Penting memperhatikan jangan sampai Indonesia menjadi sasaran ‘tempat pembuangan’ barang-barang produk negara lain yang tidak bisa dipasarkan di AS,” ujar Dasco, kepada Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
Menurut Dasco, jika itu terjadi, maka sangat berbahaya untuk produk industri Indonesia dan bisa mengagalkan proses hilirisasi.
Maka dari itu, Dasco mengajak seluruh pihak bersama-sama menjaga
kepentingan nasional
.
“Kita mesti jaga bersama kepentingan nasional ini antara pemerintah, swasta, eksekutif, legislatif, dan penegak hukum,” ucap dia.
Sementara itu, Dasco menekankan bahwa AS tetap menjadi mitra dagang yang penting bagi Indonesia.
“AS adalah mitra dagang penting untuk Indonesia. Kita harus melaksanakan diplomasi perdagangan dengan baik,” imbuh Dasco.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan tarif timbal balik yang berlaku bagi lebih dari 180 negara dan wilayah berdasarkan kebijakan perdagangan baru yang luas.
Pemerintahan AS menunjukkan tingkat tarif efektif yang diklaim akan dikenakan pada negara lain terhadap barang-barang Amerika Serikat.
Dalam sebuah daftar yang juga telah tersebar di media sosial, Trump menunjukkan tarif baru yang akan dikenakan AS pada setiap negara dan wilayah, termasuk Uni Eropa.
Tarif timbal balik
tersebut belum tentu merupakan satu-satunya tarif AS yang akan dikenakan pada negara-negara tersebut.
Trump mengangkat bagan tersebut saat ia mengungkap kebijakan tarifnya di White House Rose Garden.
Dilansir dari CNBC, Kamis (3/4/2025), Indonesia juga tak luput dari penetapan tarif timbal balik yang disebut Trump sebagai pengumuman “Hari Pembebasan” ini.
Dalam daftar tersebut juga terlihat, AS akan mengenakan tarif timbal balik sebesar 32 persen untuk Indonesia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/02/67ececdc11b4b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Dasco: AS Mitra Dagang Penting, Kita Harus Lakukan Diplomasi
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Dasco: AS Mitra Dagang Penting, Kita Harus Lakukan Diplomasi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Ketua DPR
Sufmi Dasco Ahmad
angkat bicara terkait Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menetapkan
tarif timbal balik
yang berlaku bagi lebih dari 180 negara dan wilayah berdasarkan kebijakan perdagangan baru yang luas.
Dasco mengatakan, AS adalah mitra dagang yang penting, sehingga Indonesia harus melakukan
diplomasi perdagangan
yang baik.
“AS adalah mitra dagang penting untuk Indonesia. Kita harus melaksanakan diplomasi perdagangan dengan baik,” ujar Dasco, kepada Kompas.com, Kamis (3/4/2025).
Hanya saja, kata Dasco, penting bagi pemerintah untuk memperhatikan bahwa jangan sampai Indonesia menjadi sasaran ‘tempat pembuangan’ barang-barang produk negara lain yang tidak bisa dipasarkan di AS.
Menurut Dasco, hal ini sangat berbahaya untuk produk industri Indonesia dan bisa mengagalkan proses hilirisasi.
“Kita mesti jaga bersama
kepentingan nasional
ini bersama antara pemerintah, swasta, eksekutif, legislatif, dan penegak hukum,” imbuh dia.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan tarif timbal balik yang berlaku bagi lebih dari 180 negara dan wilayah berdasarkan kebijakan perdagangan baru yang luas.
Pemerintahan AS menunjukkan tingkat tarif efektif yang diklaim akan dikenakan pada negara lain terhadap barang-barang Amerika Serikat.
Dalam sebuah daftar yang juga telah tersebar di media sosial, Trump menunjukkan tarif baru yang akan dikenakan AS pada setiap negara dan wilayah, termasuk Uni Eropa.
Tarif timbal balik
tersebut belum tentu merupakan satu-satunya tarif AS yang akan dikenakan pada negara-negara tersebut.
Trump mengangkat bagan tersebut saat ia mengungkap kebijakan tarifnya di White House Rose Garden.
Dilansir dari CNBC, Kamis (3/4/2025), Indonesia juga tak luput dari penetapan tarif timbal balik yang disebut Trump sebagai pengumuman “Hari Pembebasan” ini.
Dalam daftar tersebut juga terlihat, AS akan mengenakan tarif timbal balik sebesar 32 persen untuk Indonesia.
Sebagai gambaran, jumlah ini relatif besar dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lain.
Sebagai pembanding, Malaysia dikenakan tarif timbal balik senilai 24 persen, dan Filipina memiliki tarif timbal balik 17 persen.
Adapun, Singapura juga dikenai tarif timbal balik yang lebih landai yakni 10 persen.
Meskipun demikian, negara seperti Vietnam dan Thailand justru mendapat tekanan tarif lebih berat dengan dikenakan tarif timbal balik AS yang lebih tinggi.
Vietnam misalnya dikenakan tarif timbal balik 46 persen dan Thailand 36 persen.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/03/28/67e636995e288.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Klaim Berhasilnya WFA Urai Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2025
Klaim Berhasilnya WFA Urai Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2025
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com – Work from anywhere (
WFA
) atau kerja tak harus ke kantor menjadi salah satu strategi pemerintah mengurai kepadatan
arus mudik
dan balik
Lebaran
2025.
Kebijakan WFA ini berlaku untuk aparatur sipil negara (ASN) pada 24 hingga 27 Maret 2025. Tujuan utamanya adalah mengurai kepadatan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum selama arus mudik Lebaran 2025, terutama di Pulau Jawa.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo pun mengeklaim keberhasilan WFA dalam membantu kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
“Jauh lebih tertata, feeling saya mengatakan karena ada work from anywhere,” ujar Dody di Gerbang Tol Kalikangkung, Jawa Tengah, Jumat (28/3/2025).
Puncak arus mudik sendiri terjadi pada Jumat (28/3/2025), dilihat dari sekira 2,1 juta kendaraan yang keluar dari Jakarta melalui gerbang tol. Dody menjelaskan, arus lalu lintas menuju Jakarta tetap terkendali meski sistem one way diterapkan di jalan tol.
Kondisi jalan nasional yang sudah diperbaiki juga membuat pemudik dapat melakukan perjalanan dengan lebih aman dan nyaman.
“Arus lalu lintas ke Jakarta tidak terlalu padat, jadi walaupun di jalan tol diberlakukan one way, arus lalu lintas ke Jakarta juga masih alhamdulillah,” kata Dody.
Klaim keberhasilan WFA dalam mengurai kepadatan arus mudik Lebaran 2025 juga disampaikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
Kebijakan WFA membuat pergerakan penumpang lebih tersebar, sehingga kepadatan tidak terjadi pada tanggal-tanggal tertentu. Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, sejak kebijakan WFA mulai berlaku pada 24 Maret 2025, pihaknya mencatat peningkatan jumlah penumpang menjelang pemberlakuan kebijakan tersebut.
“Pada 21 Maret 2025, tercatat 170.556 orang bepergian dengan kereta api, lalu meningkat menjadi 174.505 penumpang pada 22 Maret 2025, dan mencapai puncak pada 23 Maret 2025 dengan 183.123 penumpang,” ujar Anne dalam siaran persnya, Kamis (3/4/2025).
KAI sendiri memberangkatkan 2.015.447 pemudik selama periode angkutan arus mudik Lebaran per 21-31 Maret 2025.
Dari data tersebut, Anne menjelaskan bahwa lonjakan awal penumpang terjadi pada 23 Maret 2025 atau sehari sebelum WFA dimulai, dengan jumlah mencapai 183.123 orang. Setelah itu, pergerakan penumpang tetap stabil tanpa lonjakan signifikan.
“(Hal itu) membuktikan bahwa kebijakan tersebut membantu mendistribusikan perjalanan dengan lebih baik,” kata Anne.
Kendati WFA diklaim berhasil mengurai kepadatan pemudik Lebaran, kebijakan tersebut tidak akan diperpanjang pada masa
arus balik
. Puncak arus balik diprediksi terjadi pada 5-7 April 2025.
Keputusan tak adanya WFA selama masa arus balik diambil setelah dilakukannya simulasi terhadap pola pergerakan pemudik.
“Kami sudah coba simulasi. Kalau ada tambahan hari libur, pemudik justru cenderung menunda kepulangan, sehingga puncak arus baliknya mundur,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (27/3/2025).
Puncak arus balik Lebaran, kata Dudy, diprediksi terjadi pada 6 April 2025. Jika ada perpanjangan waktu libur atau WFA, pemudik kemungkinan besar akan memilih pulang lebih lambat dan justru berpotensi memperpanjang periode kepadatan lalu lintas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/04/03/67ee7e0f08781.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/03/13/67d2bbae6bc66.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/12/31/6773a3e4cd085.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)