Polri Siagakan 87.924 Personel untuk Hadapi Bencana Alam
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sebanyak 87.924 personel Polri disiagakan untuk menghadapi segala potensi bencana alam, termasuk yang kini terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Karopenmas Divisi Humas
Polri
Brigjen
Polisi
Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, kesiapsiagaan ini merupakan tindak lanjut atas apel kesiapan tanggap darurat bencana secara serentak di seluruh Indonesia pada bulan lalu.
“Pak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah menggelar kesiapan tanggap darurat bencana pada bulan yang lalu, sebanyak 155.000 personel Polri serentak seluruh Indonesia,” kata Trunoyudo di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (29/11/2025).
Secara khusus, ia merinci, Polda
Aceh
menyiagakan 4.550 personel, Polda Sumut menyiagakan 1.754 personel, dan dari Polda Sumbar menyiagakan 2.743 personel.
Selain personel, Polri juga menurunkan sejumlah kapal dan helikopter. Beberapa kapal itu, di antaranya Kapal Polri (KP) Kutilang 5005 dan KP Pinguin 5011. Polri turut menurunkan tim K-9 SAR Mabes Polri maupun Polda jajaran untuk mencari korban hilang.
Tidak hanya itu, Polri juga menyiapkan dapur lapangan bagi para pengungsi.
“Ada 28 dapur lapangan oleh Korps Sabhara Polri yang dikoordinasikan untuk memberikan pelayanan khususnya bahan baku makanan dan kebutuhan pokok dan sehari-hari bagi masyarakat,” ucap Trunoyudo.
Pada Sabtu pagi, Polri mengirimkan bantuan makanan, logistik, dan peralatan penyelamatan untuk masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Bantuan itu dikirim menggunakan dua pesawat Polri berjenis Fokker dan CN. Bantuan yang dikirimkan mencakup kebutuhan mendesak bagi warga terdampak, terutama kelompok rentan, seperti ibu dan anak.
Selain logistik, Polri melalui Pusdokkes Polri juga mengirimkan obat-obatan dan tim kesehatan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Category: Kompas.com Nasional
-
/data/photo/2025/11/28/6929bc39a2adb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Saat Prabowo Soroti Adab Murid hingga Kesenjangan Dunia Pendidikan Nasional 29 November 2025
Saat Prabowo Soroti Adab Murid hingga Kesenjangan Dunia Pendidikan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Prabowo Subianto menyoroti sejumlah hal dalam puncak acara Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Jumat (28/11/2025).
Adapun masalah tersebut antara lain adab siswa yang mengarah kepada kurang ajar hingga masih ada
kesenjangan pendidikan
di berbagai daerah.
Jika di kota banyak siswa yang berangkat diantar menggunakan kendaraan, di desa banyak siswa yang harus basah-basahan menyebrangi sungai tanpa jembatan.
Kepala Negara menemukan fenomena di mana murid bukan hanya sekadar nakal, tetapi kurang ajar merasa dirinya jagoan. Ia pun membela guru-guru yang memilih mendisiplinkan murid yang diajarnya di
sekolah
.
Ia menyebut, jika guru berperilaku keras, jangan-jangan anak muridnya yang nakal dan perlu didisiplinkan. Hal ini dikatakan Prabowo di hadapan para guru saat peringatan Hari Guru Nasional 2026.
“Memang kalau guru-guru saya dulu enggak tegas, enggak keras sama saya, saya enggak bisa berdiri di sini. Jadi, Hai orang tua di mana-mana, kalau guru itu keras, jangan-jangan anakmu yang nakal,” ucap Prabowo.Dia menyebut, siswa nakal ini juga ada di sekolah di bawah naungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Saat menjabat menjadi Menteri Pertahanan, dia mendapat laporan ada murid yang membanting pintu di hadapan guru.
Kemudian, kepala sekolah yang bertugas di sekolah di bawah Kementerian Pertahanan (Kemenhan) itu segera memberhentikan anak tersebut. Ternyata, anak yang diberhentikan adalah anak jenderal.
“Tahu-tahu kepala sekolahnya agak grogi karena yang diberhentikan itu anak jenderal. Kepala sekolahnya telepon saya, saya bilang ‘Nggak usah ragu-ragu. Mana Jenderal itu, suruh menghadap saya’. Aku tunggu-tunggu, enggak datang-datang juga itu jenderal itu,” seloroh Prabowo.
Seharusnya kata Prabowo, anak-anak “orang besar” lebih sopan dan lebih tertib. Prabowo mengingatkan bahwa anak seorang tokoh maupun jenderal tidak boleh kurang ajar.
“Kalau bapaknya orang besar, anaknya harus lebih sopan, lebih baik, jangan kurang ajar. Kalau bapaknya tokoh, bapaknya jenderal, bapaknya pemimpin, anaknya harus lebih sopan, lebih baik, lebih tertib,” tandas Prabowo.
Di sela-sela pidatonya, Prabowo memperlihatkan tayangan video anak-anak sekolah yang harus menyebrang sungai untuk bisa menuju ke sekolahnya. Ini menjadi salah satu kesenjangan pendidikan yang ia soroti dan perlu diperbaiki.
Dalam video tersebut, tampak seorang pelajar dari Nias yang mengatakan dirinya dan teman-temannya kerap tersiksa karena harus selalu menyebrangi sungai. Bahkan, ada pula anak SD yang harus mendayung rakit supaya bisa sampai ke seberang sungai.
Prabowo kemudian meminta agar koruptor melihat video tersebut, di mana anak-anak selalu kebasahan, baik ketika berangkat sekolah, ataupun pulang ke rumah.
“Coba, itu anak-anak yang ke sekolah harus nyebrang sungai setiap hari. Tayangkan itu. Ini koruptor-koruptor lihat ini! Mereka ke sekolah basah, di sekolah mereka basah, pulang basah,” ujar Prabowo.
Prabowo menekankan, di era digital ini, video tersebut bisa langsung dikirimkan kepadanya. Maka dari itu, Prabowo langsung membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Jembatan untuk menyelesaikan masalah infrastruktur itu.
Tujuannya, agar tidak ada lagi anak di daerah yang harus basah-basahan saat melintasi sungai ketika berangkat sekolah.
“Saudara-saudara, akibat itu, video-video yang dikirim ke saya, saya sudah bentuk Satgas Khusus Darurat Jembatan,” imbuh dia.
Setidaknya, ada 300.000 jembatan yang ditargetkan rampung pada tahun 2026. Ia menyebut, jembatan-jembatan itu akan tersebar di daerah-daerah pelosok.
“Kita butuh membangun 300.000 jembatan di seluruh pelosok-pelosok yang terpencil, 300.000 jembatan. Ada yang kecil, ada yang penyebrangan, ini sedang kita rancang,” tegasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/29/692a5a021dfc0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pembangunan Embung dan Kolam Retensi Digarap, Otorita IKN Pastikan Ketersediaan Air Berkelanjutan Nasional 29 November 2025
Pembangunan Embung dan Kolam Retensi Digarap, Otorita IKN Pastikan Ketersediaan Air Berkelanjutan
Penulis
KOMPAS.com
– Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memastikan ketersediaan air yang berkelanjutan di Nusantara melalui penandatanganan kontrak kerja sama pembangunan embung di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B dan 1C serta kolam retensi bersama PT Bumi Karsa, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Nindya Karya pada Kamis (27/11/2025).
Penandatanganan dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen XXII-2025 Otorita
IKN
Iryans Muhyono dan Pejabat Pembuat Komitmen XXIII-2025
Otorita IKN
Sigit Marwanto, bersama para perwakilan masing-masing penyedia jasa. Seluruh prosesi disaksikan langsung oleh Kepala Otorita IKN
Basuki Hadimuljono
.
Kerja sama itu menegaskan komitmen Otorita IKN dalam mempercepat pembangunan
infrastruktur
air sebagai bagian dari fondasi dasar sebuah ibu kota yang aman, tangguh, dan berketahanan iklim.
Basuki menyampaikan apresiasi atas langkah strategis tersebut sebagai bagian dari percepatan pembangunan
Nusantara
.
“Ini menandakan bahwa (pembangunan) IKN memang terus berjalan dan akan kita selesaikan dalam waktu yang tidak banyak, sebelum tahun 2028. Embung-embung ini, tadi sudah disampaikan oleh Direktur Sarana dan Prasarana Sosial Agus Ahyar,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/11/2025).
“Kami akan membangun 24 badan air dengan total kapasitas 2 juta meter kubik, menambahi 2 juta meter kubik yang sudah kita punyai dari 30 embung yang sudah ada,” tambahnya.
Pembangunan embung dan
kolam retensi
itu memiliki fungsi strategis dalam menopang konsep Zero Delta Q atau Sponge City yang diusung Nusantara.
Infrastruktur tersebut dirancang untuk menahan, menyerap, dan mengendalikan aliran air permukaan sehingga mengurangi risiko limpasan air yang berlebihan dan menjaga keseimbangan hidrologis kawasan.
Dengan mekanisme tersebut, pembangunan IKN turut mendukung sistem konservasi air yang berkelanjutan sekaligus meningkatkan ketahanan lingkungan terhadap perubahan iklim.
Selain fungsi konservasi, keberadaan badan-badan air itu juga memberikan nilai tambah terhadap estetika dan kualitas ruang di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.
Embung dan kolam retensi berperan memperindah lanskap kota, menciptakan ruang terbuka hijau yang memperkaya karakter Nusantara sebagai ibu kota yang hijau, teduh, dan berorientasi pada harmoni antara pembangunan modern dan keberlanjutan alam.
Ruang-ruang tersebut nantinya juga menjadi lokasi interaksi sosial, rekreasi publik, dan ruang komunal yang mendukung kualitas hidup masyarakat.
Manfaat lainnya adalah tersedianya cadangan air baku sekunder yang dapat digunakan untuk penyiraman taman, kebutuhan insidental seperti pemadaman kebakaran, hingga menurunkan suhu udara di sekitar kawasan.
Dengan fungsi pengendalian banjir skala mikro dan makro, keberadaan embung dan kolam retensi itu menjadi bagian penting dalam membangun infrastruktur dasar Nusantara yang aman, resilien, adaptif, serta berkelanjutan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/28/6929a307b4a54.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Ungkap 44 Juta Orang Terima MBG, Total Porsi yang Disajikan Capai 2 Miliar Nasional 28 November 2025
Prabowo Ungkap 44 Juta Orang Terima MBG, Total Porsi yang Disajikan Capai 2 Miliar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menyasar 44 juta penerima manfaat.
Penerima tersebut terdiri dari ibu hamil hingga anak-anak dan siswa sekolah.
“Kita sudah mencapai, kalau tidak salah, hari ini lebih dari
44 juta penerima manfaat
anak-anak kita di seluruh Indonesia, ibu-ibu hamil, anak-anak usia dini,” kata Prabowo, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Kompleks Kantor Pusat BI, Jakarta Pusat, Jumat (28/11/2025) malam.
Seiring dengan itu, jumlah porsi makanan yang telah disajikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum mencapai 2 miliar.
Jumlah ini jauh lebih besar dari total realisasi semula sebesar 1,8 miliar porsi.
“Tiap hari menerima makan, sudah 2 miliar meals, 2 miliar makanan sudah kita produksi dan sudah kita sampaikan ke penerima manfaat. Saya kira ini prestasi yang cukup membanggakan,” ucap Prabowo.
Menurut Kepala Negara, program ini akan terus berjalan.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Badan Gizi Nasional (BGN) yang telah mengawal program tersebut.
Menurut Prabowo, hal ini bisa terjadi karena sinergi dan kerja sama yang baik.
“Saya terima kasih, saya mendapat suatu takdir yang baik, saya dibantu oleh orang-orang hebat yang membantu saya. Sehingga yang kita capai ini adalah hasil kita semua,” ujar dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/11/28/69297da866496.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/29/692a726c3bd5a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/18/691c4a6f7d9e5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/29/692a4a204bc01.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/28/692942de56f1a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/28/69295e4434ced.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/28/69292021aa0ff.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)